(2) D5+* +*& ,+ 7 UGD *&,&+8 ,&9+7+ *&, /&9++ (: 12 9+; +,+5 <12 9+;)
amar 5. #logaritma Saat $asien Tia di Setelah Ter%adinya "nset e%ala ( / %am atau / %am) eterangan gamar 5, a. ntuk pasien tertentu (pasien dengan ge%ala yang tidak memaik setelah pemerian 9D NT su lingual). . EnoDaparin* F7 (Unfractionated +e!arin)* fondaparinuD* atau i2alirudin selama strategi in2asif a6al. !. $ada pasien yang tidak mungkin men%alani +#'. d. emungkinan memutuhkan dosis i2 tamahan. e. Memutuhkan tamahan F7 olus untuk $+I. f. ntuk tanda dan ge%ala iskemik ulangan.
g. EnoDaparin s! atau F7 dapat dilan%utkan pada dosis rendah untuk pen!egahan venous t$romboembolism.
III. ALAT DAN BAHAN .1 A+, 1. Form S"#$. 2. Form Medication .ecord . . +atatan Minum "at. 4. alkulator Scientifi!. !. >aptop dan koneksi internet. .2 B+8+
. Tet *oo) (ipiro* oda imle* I7* E+S* GN+). /. ata nilai normal laoraturium. 9. E2iden!e terkait (Gournal* Systemati! Be2ie6* Meta #nalysis).
. STUDI KASUS ..1
Paten’s Daabase
T+//+ Review Med record/Reg Number T+//+ MRS N+;+ U*+ J&* &+; T// +7+ B&+, +7+ BMI Past Medica !istor" Socia !istor" Fami" #istor"
Aergic/ADR #istor" Past Medicatio$ !istor"
..2
SOAP N,&*
%&
Sub'ective
ada terasa erat seperti ditekan selama : %am terus menerus* dimulai se%ak ia sedang mengikuti rapat di fakultas 7* Tgl 51? $asien dipindahkan ke unit ra6at %antung dan dieri oat pasien merasa ge%ala memaik Tgl. ;1? $asien merasa kemali mengalami rasa erat di dada
K&58+ +*& (51?1/3:) >+,+,+ +*&
; Guli /3: pukul 34.95 33H133HH 5 Guli /3: masuk pukul :.33 di a6a oleh amulans Tn. #'+ 5; tahun $ria 43 !m H3 kg /?*?4 kg1m/ à O=&3&/8, 7ipertensi 5 tahun $asien tidak merokok* eker%a seagai staf di suatu fakultas ni2ersitas #yah meninggal terkena serangan %antung pada usia ;5 tahun* Iu dan adik perempuan menderita M tipe / Tidak ada ri6ayat alergi oat apapun Iresartan17+T 933 mg1/*5 mg (/33H-sekarang) 7+T /5 mg (/334-/33H)
(& Ob'ective P#"sica)*ami$atio$
+aborator" a$d Diag$ostic Test Resut
H+* &;&*++ coro$ar" a$giogra,#"? H3J stenosis di left circumfle artery' H+* EKG 12 &+7? tgl 51? (menun%ukkan tidak ada peruahan signifikan dan
normal)* ;1? (menun%ukkan depresi segment-ST yang aru pada lead =/ dan =9). H+* &;&*++ ,? tgl 51? (pemeriksaan 9 kali menun%ukkan hasil negatif)* ;1? (troponin I meningkat men%adi ;*/9 ng1m>). H+* &;&*++ ec#ocardiogra,#"? tidak ada anormalitas gerakan %antung yang ermakna* tidak ada penyakit %antung katup yang signifikan* >=EF ;3J. D+/*+ 7,& ? NSTE-#+S
Curren Medicaton
"at #spirin
+lopidogrel
7eparin
Metoprolol tartrate
osis 9/3 mg
933 mg
:333 1%am
/*5 mg
FreK. D
Bute oral
D
D
i.2.
Caktu $agi Siang Sore Malam $agi Siang Sore Malam $agi
51?
;1?
$k. :.3
$k. 3H.33 $k. :.93
$k.
33.33
stop
Setiap %am
;
oral
Metoprolol tartrate
/5 mg
Setiap %am
; oral
Metoprolol tartrate
53 mg
Setiap %am
; oral
Siang Sore Malam $agi Siang Sore Malam $agi Siang Sore Malam $agi Siang Sore Malam
$k. :./3
$k. 3;.33 $k. 4.33 $k. /:.33
$k. ?.33 $k. /:.33
I$.
PEMBAHASAN Sebelum melakukan analisa erkai erapi pada pasien NSTEMI berdasarkan meode SOAP, pentn dikea!ui daa a"al pasien sebaai daa#daa $an dapa menun%an rekomendasi erapi, dirankum sebaai beriku&
T+//+ Review Med record/Reg Number T+//+ MRS N+;+ U*+ J&* &+; T// +7+ B&+, +7+ BMI Past Medica !istor" Socia !istor" Fami" #istor"
Aergic/ADR #istor" Past Medicatio$ !istor"
; Guli /3: pukul 34.95 33H133HH 5 Guli /3: masuk pukul :.33 di a6a oleh amulans Tn. #'+ 5; tahun $ria 43 !m H3 kg /?*?4 kg1m / à O=&3&/8, 7ipertensi 5 tahun $asien tidak merokok* eker%a seagai staf di suatu fakultas ni2ersitas #yah meninggal terkena serangan %antung pada usia ;5 tahun* Iu dan adik perempuan menderita M tipe / Tidak ada ri6ayat alergi oat apapun Iresartan17+T 933 mg1/*5 mg (/33H-sekarang) 7+T /5 mg (/334-/33H)
M&,7& SOAP (S59&,'@ O9&,'@ Assesme$t Pa$) 1. S59&,' Sub%ekt' meode SOAP adala! daa $an dirasakan ole! pasien $an bersi'a sub%ekt', berkaian enan apa $an dirasakan pasien, $an eramat aau $an merupakan ambaran kondisi pasien $an diperole! denan penamaan, unkapan dan respon pasien( Pada kasus ini, kelu!an $an dialami pasien $aiu sebaai beriku&
ada terasa erat seperti ditekan selama : %am terus menerus* dimulai se%ak ia sedang mengikuti rapat di fakultas 7* Tgl 51? $asien dipindahkan ke unit ra6at %antung dan dieri oat pasien merasa ge%ala memaik Tgl. ;1? $asien merasa kemali mengalami rasa erat di dada
K&58+ +*& (51?1/3:) >+,+,+ +*&
2. O9&,'
ata o%ektif adalah data yang dapat diuktikan dengan pengukuran atau dengan angka dan data tertentu misalnya hasil pemeriksaan laoratorium dan data lain yang mendukung. ata dapat pula erupa ri6ayat pasien yang terdokumentasi pada !atatan medik dan hasil eragai u%i dan e2aluasi klinik misalnya tanda-tanda 2ital pasien* hasil tes la* hasil u%i fisik dan data pemeriksaan lain yang ada. $ada kasus diatas* data o%ektif yang ada yaitu nilai tekanan darah* nadi* temeratur (suhu tuuh)* erat adan* dan data hasil pemeriksaan laoratorium pasien. #$ysical Eamination
,aboratory and "iagnostic Test .esult
7asil pemeriksaan coronary angiogra!$y, H3J stenosis di left circumfle
artery' 7asil E / lead, tgl 51? (menun%ukkan tidak ada peruahan signifikan dan normal)* ;1? (menun%ukkan depresi segment-ST yang aru pada lead
=/ dan =9). 7asil pemeriksaan troponin, tgl 51? (pemeriksaan 9 kali menun%ukkan hasil
negatif)* ;1? (troponin I meningkat men%adi ;*/9 ng1m>). 7asil pemeriksaan ec$ocardiogra!$y, tidak ada anormalitas gerakan %antung yang ermakna* tidak ada penyakit %antung katup yang signifikan*
>=EF ;3J. iagnosa dokter , NSTE-#+S
.& Assesme$t
Assessment merupakan analisis dan interpretasi erdasarkan data yang terkumpul kemudian diuat kesimpulan yang meliputi diagnosis* antisipasi diagnosis atau masalah potensial* serta perlu tidaknya tindakan segera. $ada kasus ini* telah diketahui Tn. #'+ masuk rumah sakit dengan keluhan yang tertera pada data su%ektif dan men%alani pemeriksaan seperti pada data o%ektif. okter mendiagnosis Tn. #'+ mengalami NSTE-#+S dengan hasil pemeriksaan E / lead yang menun%ukkan depresi segmen ST yang aru pada lead =/ dan =9 serta ter%adi peningkatan nilai troponin pada
pemeriksaan
tanggal
;
Guli*
namun
pada
pemeriksaan
ec$ocardiogra!$y tidak menun%ukkan anormalitas %antung yang signifikan. Seelum menentukan terapi yang sesuai untuk pasien* seaiknya di!ari terleih dahulu mengenai resiko dari pasien dengan menggunakan B#+E S!ore maupun TIMI S!ore. B#+E ( lobal .egistry of Acute Coronary Events) s!ore digunakan untuk menghitung resiko yang ter%adi pada kasus #+S ( Acute Coronary Syndrome) termasuk diantaranya NSTEMI* STEMI* dan Unstable angina. $enilaian risiko penting dilakukan pada saat masuk rumah sakit untuk memerikan gamaran tentang kemungkinan kematian di rumah sakit dan %uga memandu ren!ana pera6atan yang tepat pada kasus nstemi dan unstale angina. #da 4 aspek yang dinilai pada B#+E S!ore ini* yaitu dari segi umur* denyut %antung* tekanan darah sistolik* killip* serum kreatinin* hilangnya fungsi %antung di rumah sakit (Cardiac Arrest )* deviasi ST segment pada E* dan kenaikan serum marker seagai erikut*, a' )mur
U;5 93 93-9H :3-:H 53-5H ;3-;H ?3-?H 43-4H LH3
b' *ear +ae
Score 3 4 /5 : 54 ?5 H 33
!eart rate beat/mi$ute0 53 53-;H ?3-4H H3-3H 3-:H 53-HH L/33
Score 3 9 H 5 /: 94 :;
c' Tekanan dara! sisolik T&++ 7++8 **, (;;H/) 43 43-HH 33-H /3-9H :3-5H ;3-HH L/33
Score 54 59 :9 9: /: 3 3
d' illip class 1ii, cass
Score
I (No 7eart Failure)
3
II (+ra!kles audile in lo6er half of lung field)
/3
III (+ra!kles audile 6hole lung field)
9H
in
I= (+ardiogeni! sho!k)
5H
e' Serum Creatnine le-el
f'
S&5; >&+, (;L) 3-9: 95-?3 ?-35 3;-:3 :-?; ??-959
(;/7L) 3-3.94 3.9H-3.?H 3.43-.H ./3-.54 .5H-.H3 /.3-9.HH
L95:
L:
Cardiac arrest a !ospial admission
Score : ? 3 9 / /4
Cardiac arrest at #os,ita admissio$ Tidak ada #da (mun!ul)
Score 3 9H
g' De-iasi ST#semen pada E. D&=+* ST-*&/;&, +7+ EKG Tidak ada #da
Score 3 /4
$' enaikan serum !ardia! marker (Troponin dan +M') )evasi Cardiac mar2er Tidak ada #da
Score 3 :
ntuk prediksi kematian di rumah sakit* pasien dengan skor risiko B#+E 34 dianggap mempunyai risiko rendah (risiko kematian J). Sementara itu* pasien dengan skor risiko B#+E 3H-:3 dan :3 erturutan mempunyai risiko kematian menengah (-9J) dan tinggi (9J). ntuk prediksi kematian dalam ; ulan setelah keluar dari rumah sakit* pasien dengan skor risiko B#+E 44 dianggap mempunyai risiko rendah (risiko kematian 9J). Sementara itu* pasien dengan skor risiko B#+E 4H-4 dan 4 erturutan mempunyai risiko kematian menengah (9-4J) dan tinggi (4J). Sedangkan perhitungan TIMI (Thromolysis In Myo!ardial Infar!tion) s!ore ditentukan oleh %umlah skor dari ? 2ariael yang masing-masing setara dengan poin. =ariael terseut antara lain adalah usia L;5 tahun* L9 faktor risiko* stenosis koroner L53J* de2iasi segmen ST pada E* terdapat / kali keluhan angina dalam /: %am yang telah lalu* peningkatan marka %antung* dan penggunaan asipirin dalam ? hari terakhir. ari semua 2ariael yang ada* stenosis koroner L53J merupakan 2ariael yang sangat mungkin tidak terdeteksi. Gumlah skor 3-/, risiko rendah (risiko ke%adian kardio2askular 4*9J)0 skor 9-: , risiko menengah (risiko ke%adian kardio2askular H*HJ)0 dan skor 5-? , risiko tinggi (risiko ke%adian kardio2askular hingga :J).
Stratifikasi TIMI telah di2alidasi untuk prediksi kematian 93 hari dan tahun pada eragai spektrum S# termasuk #$1NSTEMI. etentuan TIMI S!ore dapat dilihat pada tael erikut,
Meli!a keenuan diaas, .+ACE dan TIMI Score dari uan A/C pada kasus ini dapa di!iun(
K7* ,5+ AB> sia 5; tahun 7B 43 eat1min T Sistolik :3 mm7g ilip !lass +reatinine serum ( mg1d>) +ardia! arrest e2iasi segmen ST enaikan Troponin1+M' Total
G+C& SC& : H /: 3 ? 3 3 : H5
ari nilai B#+E S!ore Tuan #'+* dapat dikatakan ah6a pasien terseut memiliki resiko kematian yang rendah (J). ilihat dari TIMI S!ore Tuan #'+ adalah 9 poin yaitu poin dari peningkatan marka %antung troponin* poin dari adanya stenosis 53J* dan poin dari / kali ke%adian nyeri pada /: %am terakhir yang menun%ukkan risiko skor menengah (skor 9-: *risiko ke%adian kardio2askular H*HJ).
Selain B#+E dan TIMI S!ore* perlu %uga menghitung +BS#E S!ore untuk mengetahui seerapa esar resiko pendarahan pasien. $erdarahan dikaitkan dengan prognosis yang uruk pada NSTEMI* sehingga segala upaya perlu dilakukan untuk mengurangi perdarahan seisa mungkin. =ariael2ariael yang dapat memperkirakan tingkat risiko perdarahan mayor selama pera6atan dirangkum dalam +BS#E bleeding ris) score* antara lain kadar hematokrit* klirens kreatinin* la%u denyut %antung* %enis kelamin* tanda gagal %antung* penyakit 2askular seelumnya* adanya diaetes* dan tekanan darah sistolik. Setelah dianalisa sesuai dengan kondisi Tuan #'+* hasil +BS#E s!ore nya adalah H poin* yaitu termasuk kategori resiko perdarahan sangat rendah (9*J). #paila .is) Score 9 menurut TIMI* maka pasien memerlukan re2askularisasi. 'ila pasien memenuhi salah satu kriteria risiko tinggi ($ig$ ris) ) atau dengan ge%ala erulang maka perlu dilakukan strategi in2asif a6al (early) dalam ?/ %am. Tuan #'+ memerlukan strategi in2asif a6al segera seperti $+I* karena salah satu kriteria resiko tinggi yang dialami Tuan #'+ adalah kenaikan troponin yang rele2an* selain itu ter%adi ge%ala erulang pada hari kedua (tanggal ;1?). Terapi yang diterima pasien oleh dokter yaitu telah di!antumkan seelumnya. 'ila ditin%au dari B$ pada terapi yang dierikan* maka dapat dirangkum seagai erikut, a. #spirin dan +lopidogrel $asien di diagnosis NSTE-#+S dengan keluhan dada terasa erat seperti tertekan selama : %am terus-menerus. $asien mendapatkan dua oat antiplatelet yaitu aspirin dengan dosis 9/3mg1hari dan !lopidogrel 933mg.hari. - #spirin (acetylsalicylic acid ) efektif digunakan pada pasien dengan unstale angina* menurunkan timulnya MI atau kematian se!ara konsisten di B+T pada era pre-$+I. 'erdasarkan studi meta analisis mengatakan dalam pemerian aspirin selama / tahun pada memiliki huungan signifikan seesar :;J mengalami penurunan pada vascular event' $emerian !lopidogrel ersama aspirin dalam dosis optimal untuk menurunkan recurrent Event-Sevent$ Organi%ation to Assess Strategies in Isc$aemic Syndromes (+BBENT-"#SIS ?)* pada pasien NSTE-#+S dan
STEMI yang mengalami in2asi dierikan antara 933-9/5mg.hari dan terapi ?5-33mg1hari (aspirin). >oading dose yang direkomendasikan -
53mg-933mg (oral) dan dosis 53mg (I=). +lopidogrel dengan loading dosis 933-;33mg1hari dan maintenance dose ?5mg1hari. $enggunaan dua terapi antiplatelet (#$T)* kominasi antara aspirin dan !lopidogrel dapat menurunkan kkekamuhan isc$emic events pada NSTE-#+S diandingkan pemerian aspirin tunggal. 7ingga 3 J pasien diterapi dengan kominasi aspirin dan !lopidogrel akan mengatasi kekamuhan isc$aemic event pada satu tahun setelah #+S* dengan rentang pemekuan hingga /J. Menurut #shna* dkk. /334* kominasi aspirin dan !lopidogrel se!ara
signifikan dapat menurunkan resiko cardiovas)ular event pada pasien #+S. Sehingga erdasarkan data diatas terapi yang didapatkan tuan #'+ telah sesuai dengan pemerian kominasi antara aspirin dan !lopidogrel dimana kominasi oat terseut dapat meningkatkan efekti2itas antiplatelet dari kedua oat terseut. . 7eparin 7eparin (aik unfractionated heparin atau heparin erat molekul rendah) harus dierikan kepada pasien dengan angina yang tidak memiliki kontraindikasi terhadap heparin. $emerian heparin iasanya dikominasikan dengan aspirin* dan kontraindikasi pada pasien dengan gangguan pemekuan darah yang dapat menimulkan pendarahan spontan. $emerian lo molecular $e!arin iasanya dilakukan se!ara subcutaneous* di mana dosis yang dapat die2aluasi FBIS+ ( 0ragmin "uring Instability in Coronary Artery "isease). 7al ini menun%ukkan efektifitas pemerian lo6 mole!ular heparin pada pasien angina dan NSTEMI dapat menurukan resiko ter%adinya infark miokard* akan tetapi ini terukti efektif pada 43J pasien ukan perokok.
$ada kasus diatas* ter%adi B$ pada pemerian heparin yaitu + 9. drug dose too lo' osis heparin dierikan :333 unit se!ara I= pada tanggal 51? dan dihentikan pada tgl ;1? %am 33.33. $ada pemerian heparin dilakukan pemantauan nilai activated !artial t$rombo!lastin time (#$TT). 'erdasarkan literatur* dosis heparin yang dierikan melalui I= pada orang de6asa umumnya dimulai dengan 5.333 unit dan selan%utnya 5.333-3.333 unit untuk tiap :-; %am* tergantung dari erat adan dan respon pasien (7edi B. /39). #tau ;3-?3 unit1kg erat adan. 7eparin intra2ena memiliki 6aktu ker%a yang !epat* pun!aknya ter!apai dalam eerapa menit (5-3 menit)* dan lama ker%anya singkat. Setelah suatu dosis heparin I=* 6aktu pemekuan akan kemali ke normal dalam /-; %am. $enyetopan pemerian heparin pada tanggal ;1? karena dilihat dari nilai tes #$TT pasien yang sudah mulai normal. $enyetopan heparin harus dilakukan dengan ta!!ering * yaitu se!ara perlahan dalam eerapa %am dan iasnya digantikan dengan pemerian antiplatelet. !. Metoprolol tartrat alam kasus ini* oat metoprolol yang diresepkan untuk tuan #'+ mengalami "rug .elated #roblem (B$) yaitu + 9./ drug dose too $ig$' 7al ini diuktikan dalam resep ditun%ukkan ah6a pada tanggal 5 ulan %uli tuan #'+ mendapatkan oat metoprolol dosis /5mg dierikan / kali sehari* kemudian pada hari yang sama dierikan metoprolol dengan dosis 53mg / kali sehari. d. Statin Terdapat B$ %uga pada kasus ini yaitu $ .: untreated indication atau tidak dierikan oat untuk suatu indikasi.
ari hasil pemeriksaan
menun%ukkan nilai kolesterol pasien yang di atas normal* dan erdasarkan guideline ah6a terapi pada pasien NSTEMI Ca%i dierikan statin. 'erdasarkan hal terseut maka direkomendasikan untuk penamahan oat penurun kolesterol yaitu oat golongan statin. 'erdasarkan penelitian pada %urnal Folia Medi!a Indonesiana =ol.:H Guli /39* yang dilakukan pada penderita diaetes dengan dislipidemia yang mendapat terapi selama ; minggu sim2astatin /3 mg atau ator2astatin 3 mg dalam satu praktek dokter priadi Internal Medicine Consultant Endokrin*
Metaolik* dan iaetes dapat disimpulkan ah6a tidak ada peredaan dalam pengurangan profil lipid (kolesterol total* >>* T) dan apo' se!ara signifikan antara dislipidemia diaetes yang menerima terapi ator2astatin dengan terapi sim2astatin* sehingga pada kasus ini direkomendasikan terapi sim2astatin. 3& Pa$ #lan adalah tindak lan%ut dari assesment atau penilaian yang sudah dilakukan seelumnya. Ben!ana yang dilakukan oleh apoteker untuk selan%utnya adalah konfirmasi kepada dokter terkait masalah yang ditemukan dalam assessment seelumnya. 'erdasarkan data diseutkan ah6a pasien Tuan #'+ mengalami kekamuhan
nyeri
dada
tanggal
;
Guli
maka
pada
kasus
ini
direkomendasikan terapi NSTEMI dengan strategi in2asif a6al dengan dilakukan $+I. a. Terapi Farmakologi $emerian antiplatelet
(aspirin)
dapat
dilan%utkan
dengan
dosis
9/3mg1hari dan !lopidogrel 933mg1hari* kemudian dilan%utkan dengan pemerian maintenance dose yaitu aspirin ?5-33mg1hari dan !lopidogrel
?5mg1hari setelah makan. 7eparin dierikan melalui I= dengan dosis a6al 5333 unit. ilakukan pemantauan terhadap nilai a$TT pasien* %ika dalam :-; %am setelah pemerian heparin pertama kondisi pasien sudah memaik* pemerian heparin di stop se!ara ta!ering kemudian diikuti pemerian antiplatelet. $emilihan antikoagulan diuat erdasarkan risiko perdarahan dan iskemia yang telah dihitung pada analisa B#+E score1 TIMI score* dan +BS#E score* serta erdasarkan profil efikasi-keamanan agen
terseut. ntuk penggunaan metoprolol tartrat terkait kondisi iskemik pasien* tuan #'+ tetap dierikan oat metoprolol yang termasuk golongan oat eta loker* namun dosis dan frekuensinya disesuaikan dengan literatur* dimana metoprolol yang dierikan pada tuan #'+ menggunakan dosis a6al yaitu /5mg dengan frekuensi / kali sehari setiap ; %am. 'erdasarkan guideline
terapi NSTEMI dosis metoprolol dengan dosis a6al metoprolol s$ort
acting /5 mg tds. $enamahan terapi golongan statin yaitu sim2astatin dengan dosis a6al /3mg1hari dilan%utkan dengan maintenance dose 3mg1hari. $enamahan terapi
statin
di
sini
ertu%uan
untuk
men%aga
kestailan
plak
atheros!lerosis untuk men!egah ter%adinya kekamuhan. $emilihan statin dengan %enis sim2astatin erdasarkan pada tidak adanya peredaan klinis yang signifikan antara sim2astatin dengan ator2astatin pada dosis rendah terkait fungsinya men%aga kestailan plak atheros!lerosis* sehingga dapat dipertimangkan pemilihan sim2astatin yang %uga terpaut iaya yang leih sedikit diandingkan dengan ator2astatin. . Terapi Non Farmakologi
iet dan pematasan konsumsi alkohol Tingkatkan konsumsi uah* sayuran* sereal* produk gandum* eragai produk susu skim* ikan* dan daging tanpa lemak. Intensitas peruahan tu%uan atau target diet ditentukan oleh kadar >>-+* kolesterol total dan anormalitas lipid lainnya. $asien yang keleihan erat adan harus men%alani diet untuk penurunan erat adan. $engurangan konsumsi alkohol mungkin ermanfaat* namun konsumsi erleihan sangat erahaya* terutama pada pasien dengan hipertensi atau gagal %antung.
#sam lemak "mega-9 Minyak ikan kaya akan asam lemak "mega-9 yang erguna dalam pengurangan
hipertrigliseridemia.
Inter2ensi
diet
untuk
men!apai
konsumsi ikan setidaknya sekali seminggu sangat disarankan.
#kti2itas fisik $asien disarankan melakukan akti2itas fisik se!ukupnya* karena dapat meningkatkan toleransi terhadap akti2itas fisik* mengurangi ge%ala* dan memiliki efek menguntungkan pada erat adan* kadar lipid dalam darah* tekanan darah* toleransi glukosa* dan sensiti2itas insulin. Saran untuk latihan harus mempertimangkan keugaran indi2idu se!ara keseluruhan dan tingkat keparahan ge%ala.
Faktor psikologi Faktor psikologi erpengaruh seagai pemi!u serangan angina. iagnosis angina seringkali menimulkan ke!emasan yang erleihan. 'eerapa metode relaksasi dan metode lain untuk mengontrol stress dapat menguntungkan pasien.
!. Monitoring (efekti2itas oat dan efek samping oat) ntuk mengukur efekti2itas terapi* hal-hal erikut harus di monitor, Tekanan darah Mana%emen penurunan tekanan darah pada pasien dengan pada pasien
hipertensi
dengan
komplikasi
+
diperlukan
monitoring
target
penurunan darah dimana goal standart tekanan darah men!apai 93143mm7g.
adar olesterol $ada pasien NSTEMI perlu dilakukan monitoring kadar kolestrol* guna men!egah ter%adinya plak arterosklerosis yang leih parah. $enga6asan kadar kolestrol dilakukan mengurangi ter%adinya ge%ala dan tanda dari stale angina. Se%arah sakit dada (tig$tness)* palpitasi* pusing* dyspnea* orthopnea* sakit kepala* penglihatan tia-tia eruah* lemah seelah* i!ara terata-ata* dan hilang keseimangan harus diamati dengan seksama untuk menilai kemungkinan komplikasi kardio2askular dan serero2askular. $arameter klinis lainnya yang harus di monitor untuk menilai penyakit target organ termasuk peruahan funduskopik* regresi >=7 pada elektrokardiogram atau ekokardiogram* proteinuria* dan peruahan fungsi gin%al. Tes laoratorium harus diulangi setiap ; sampai
/ ulan pada pasien yang stail. Interaksi dan efek samping oat ntuk melihat toksisitas dari terapi oat* efek samping dan interaksi suatu oat perlu dilakukan monitoring se!ara teratur terhadap pemakaian oat. Efek samping mungkin memerlukan penurunan dosis atau sustitusi
dengan dengan oat lain atau dengan golongan yang lain. d. End!oint T$era!i Informasi pada $asien Terapi nonfarmakologi memerlukan perhatian yang !ukup esar oleh profesi
kesehatan
agar
erhasil.
Terapi
nonfarmakologi
memerlukan
peruahan sikap* dorongan dan nasihat yang terus menerus. engan memantu pasien agaimana meliatkan peruahan1modifikasi kedalam gaya hidupnya dapat memantu pasien men!apai tu%uan ini. Misalnya #poteker dapat mendiskusikan mengenai olahraga dan penurunan erat adan. $.
KESIMPULAN
'erdasarkan analisa terkait kondisi NSTEMI pada kasus ini* maka dapat disimpulkan seagai erikut, . efinisi Non-ST-Elevation Myocardial Infarction (NSTEMI) adalah suatu kumpulan ge%ala yang merupakan agian dari penyakit Acute Coronary Syndrome (#+S)* dilihat dari dera%at iomarker-nya dengan tanda iokimia nekrosis miokard (peningkatan troponin I* troponin T* atau +-M'). /. $atofisiologi NSTEMI ondisi NSTEMI dikarakteristikkan dengan adanya ketidakseimangan antara su!!lay dan demand oksigen pada miokardial. $enyea yang paling sering ter%adi adalah menurunnya su!!lay oksigen pada miokardial. 9. $enatalaksanaan terapi untuk NSTEMI pada kasus ini yaitu dengan rekomendasi strategi in2asif a6al dengan $+I* di samping rekomendasi terapi farmakologi dan non farmakologi.
Terapi non farmakologi erupa modifikasi gaya hidup diantaranya erhenti diet dan pematasan konsumsi alkohol* konsumsi asam lemak omega-9* mengoptimalkan akti2itas fisik* dan didukung faktor psikologis yang sehat.
Terapi farmakologi ertu%uan memperaiki prognosis (antiplatelet* li!id loering drug * #+Ei* eta loker* calcium c$anel bloc)er )* mengatasi ge%ala dan iskemik (nitrat* eta loker* calcium c$annel bloc)er ).
:. Pen$elesaian kasus Tuan A/C menunakan meode SOAP berupa analisis erapi $an didapat Tuan A/C kemudian dikaikan denan daa sub%ekt' dan ob%ekt'( +ekomendasi erapi unuk pasien $aiu sebaai beriku&
Nama "at
osis >a8im (mg1hari)
FreK. $emerian
eterangan
#spirin +lopidogrel
oral 9/3mg 933mg kemudian dilan%utkan dosis ?5-33mg ?5mg
Setelah makan di pagi hari seagai antiplatelet* dilakukan monitoring terhadap resiko pendarahan. ilakukan
pemantauan
terhadap nilai a$TT pasien* %ika dalam :-; %am setelah
7eparin
i2 5333 unit
K :-; %am
pemerian
heparin
kondisi
pasien
pertama sudah
memaik* pemerian heparin di
stop
se!ara
ta!ering
kemudian diikuti pemerian
Metoprolol
oral /5 mg
/
Sim2astatin
oral dengan dosis a6al /3mg kemudian dilan%utkan dosis pera6atan 3mg
antiplatelet. Metoprolol yang dierikan pada Tuan #'+ menggunakan dosis a6al yaitu /5mg dengan frekuensi / kali sehari setiap ; %am. $emerian pada malam hari untuk men%aga kestailan plak atheros!lerosis sehingga diutuhkan monitoring.
Terapi non farmakologi dierikan erupa diet rendah garam dan lemak* penurunan erat adan* konsumsi asam lemak omega-9* serta mengoptimalkan akti2itas fisik. Monitoring dan e2aluasi dilakukan dengan memantau efekti2itas terapi serta efek samping oat yang mungkin timul. DAFTAR PUSTAKA #nderson G>* #dams +* #ntman EM* 'ridges +B* +aliff BM* +asey E* et .al . uidelines for t$e Management of #atients 2it$ Unstable Angina/Non3 ST-Elevation Myocardial Infarction' A .e!ort of t$e American College of Cardiology/American +eart Association Tas) 0orce on #ractice uidelines 42riting Committee to .evise t$e 5665 uidelines for t$e Management of #atients 2it$ Unstable Angina/Non3ST-Elevation Myocardial Infarction7' 56689:6487'