Nyimas Utari Sandijayaningsih dan Misi Pembunuhan JP Coen Dibawakan oleh : •
•
•
R. Rahmat Romadon
Nurazizah Rachmi Yamini
Situs Makam Nyimas Utari Sandija Sandijayaningsih yaningsih Objek penelitian Oral History
Situs Makam RA Utari Sandijayaningsih Sandijayaningsih terletak di Kel. Tapos, Tapos, Depok, Jawa Barat bersebelahan dengan makam Panembahan Aulia Mahmudin (diasumsikan sebagai suami beliau) dalam satu kompleks makam keluarga dan warga setempat. Hingga kini kedua makam tersebut masih dikeramatkan oleh warga sekitar tanpa mengetahui latar belakang sejarah kedua orang tersebut. Kondisi terkini, makam Wali Mahmudin dijadikan petilasan dan nama nisannya diubah menjadi Syekh Muhidin. Sedangkan makam Nyimas Utari bangunan cungkupnya cungkupnya dihancurkan sehingga membuat kondisi makamnya menjadi kotor dan kurang terawat. Kuncen makam setempat pun tidak mengetahui siapa dan apa peranan mereka sehingga tidak bisa dijadikan narasumber yang valid dalam kajian Oral History ini.
Biografi Narasumber Hasnan Habib (50 tahun), lahir di Yogyakarta pada tahun 1965. Saat ini beliau tinggal di Kp. Banjaran Pucung, Tapos, Depok. Cerita mengenai kepahlawanan pasukan telik sandi Mataram didapatnya melalui tokoh-tokoh sesepuh lokal setempat, antara lain : Kong Minggu (alm), Kong Suin (alm), dan Kong Tahib (80 th). Tim kami berhasil menemui Kong Tahib dan diperlihatkan benda pusaka berupa keris peninggalan Mataram dari leluhurnya sebagai bukti otentik beliau adalah keturunan pasukan telik sandi Mataram. Cerita mengenai Nyimas Utari didapatkan beliau melalui kitab catatan harian prajurit telik sandi Mataram warisan leluhur dari Kong Minggu (alm) yang bertuliskan aksara Jawa. Sayang, saat Kong Minggu wafat, kitab beserta seluruh benda pusaka leluhurnya ikut dikuburkan bersama jenazahnya. Beruntung, kisah ini telah dituturkan kepada beliau dan hingga kini masih terus ditelusur dan mencoba untuk diangkat agar dapat meluruskan sejarah serta mewariskan dan melestarikan kisah kepahlawanan yang berharga ini kepada para generasi mendatang.
Silsilah Keluarga Nyimas Utari Sandijayaningsih
Latar Belakang Perseteruan Mataram dengan VOC VOC menolak memberikan bantuan kepada Mataram saat penaklukan Surabaya; Blokade jalur dagang di sepanjang pantai utara Jawa oleh Kesultanan Mataram terhadap VOC; Penyerbuan pos dagang VOC di Jepara oleh Kesultanan Mataram pada 1618; Serangan balasan VOC terhadap Mataram di Jepara pada 1619 yang dipimpin oleh JP Coen namun berakhir gagal.
Latar Belakang Perseteruan Mataram dengan VOC (2)
Kota Jayakarta diratakan dengan tanah dan diubah menjadi Batavia oleh JP Coen pada 1619 sebagai Gubernur Jenderalnya;
Pada saat yang sama, VOC juga tengah berseteru dengan Kesultanan Banten;
Kesultanan Mataram bahu membahu dengan Kesultanan Banten untuk menghimpun kekuatan menyerbu Kota Batavia.
Penyerbuan ke Batavia I (Koloduto I) 1628
Pada tahun 1627, Bagus Wanabaya bersama Tumenggung Kertiwongso mempersiapkan Hutan Kali Sunter, Tapos, Depok untuk dijadikan basis pertahanan dan pelatihan balatentara balatentara pasukan Mataram untuk penyerbuan ke Batavia;
Koloduto I gagal diakibatkan keunggulan VOC dalam pertahanan, teknologi persenjataan, serta kebocoran informasi dari mata-mata VOC yang berasal dari internal Mataram.
Penyerbuan ke Batavia II (Koloduto II) 1629 Sebelum persiapan penyerbuan yang lebih besar pada Koloduto II, Sultan Agung mengirim Bagus Wanabaya menghadap Sultan Murad IV, Kesultanan Turki Utsmani sebagai pusat kekhalifahan kekhalifahan Islam kala itu untuk konsultasi, konsolidasi konsolidasi dan investigasi terkait JP Coen dan VOC. Sultan Murad IV mentitahkan kepada seluruh kesultanan Islam di Nusantara, khususnya Mataram, untuk membunuh JP Coen (prioritas) dan mengusir VOC dari tanah Jawa.
Penyerbuan ke Batavia II (Koloduto II) 1629 (2)
Sepulangnya dari Turki, Bagus Wanabaya singgah di Kesultanan Aceh dan mendapat bantuan dari Sultan Iskandar Muda dengan mengirim telik sandinya yang bernama Wali Mahmudin.
Setibanya di Jawa, Bagus Wanabaya melaporkan hasil kunjungan kepada Sultan Agung dan segera mempersiapkan mempersiapkan strategi dan pasukan yang lebih besar untuk Koloduto II.
Penyerbuan ke Batavia II (Koloduto II) 1629 (3) Koloduto Koloduto II selain melibatkan gelar perang juga menyertakan menyertakan gelar telik sandi dengan operasi Mowor Sambu dan Sambu dan Dom Sumuruping Banyu; Banyu; Nyimas Utari berhasil menyusup dengan menyama sebagai penyanyi bar dalam Kastil Batavia; kelak menjadi penyanyi favorit JP Coen dan sahabat karib Eva Eva Ment, istri JP Coen. Di dalam kastil, Wali Mahmudin sudah menyusup dan menyamar menyamar sebagai juru tulis JP Coen.
Penyerbuan ke Batavia II (Koloduto II) 1629 (4)
Sayangnya pada Koloduto II juga terdapat informasi kebocoran kebocoran dari internal tentang lumbung logistik pasukan Mataram yang kemudian dibakar dan sumur cadangan air diracun oleh para pasukan intelijen VOC;
Hal ini menyebabkan pasukan Mataram mengalami kelaparan kelaparan dan keracunan, keracunan, hingga pada saat peperangan banyak yang tewas karena sakit dan kelaparan.
Kronologi Peristi Peristiwa wa Pembunuhan JP Coen Batavia, Juni - September 1629
Staadhuis Plein (Kantor Gubernur Jenderal) Oud Hollandisch Kerk (Gereja Belanda)
Kastil Batavia
Benteng Batavia
Tragedi Sara Specx (Juni 1629) Sara Specx merupakan putri dari Jacques Specx, (Gubernur Jenderal VOC di Hirado, Jepang) hasil dari perkawinan dengan salah satu selirnya di Jepang. Tragedi Sara Specx merupakan aksi spionase pertama yang dilakukan oleh Nyimas Utari sebagai langkah awal dalam upaya misi pembunuhan JP Coen.
Setelah tertangkap tangan di dalam kamarnya, Sara Specx dan Pieter Jacobszoon Courtenhoeff (salah satu pengawal andalan JP Coen yang berpotensi menggagalkan misi Nyimas Utari), keduanya oleh Dewan Pengadilan Batavia dijatuhi hukuman mati. Beruntung karena intervensi dari Eva Ment kepada suaminya, Sara Specx tidak jadi dieksekusi hukuman mati dan diganti menjadi hukuman cambuk di depan gerbang Staadhuis Plein. Plein. Sedangkan Courtenhoeff dijatuhi hukuman pancung di depan Staadhuisplein. Staadhuisplein. Dengan tewasnya Courtenhoeff, Nyimas Utari dapat lebih leluasa dalam menjalankan misinya.
Terbu erbunuhnya nuhnya Eva Ment Me nt (16 September 1629) Kondisi Eva Ment pada 16 September 1629 sedang berada dalam masa hamil tua. Nyimas Utari merupakan sahabat dekat dengan Eva Ment. Eva Ment dengan anak dalam kandungannya meninggal karena racun arsenik. Dengan meninggalnya Eva Eva Ment beserta janin dalam kandungannya, kandungannya, JP Coen secara psikologis dan mental mengalami goncangan yang hebat sehingga menjadi lengah dan mudah untuk diserang. Hal ini dibuktikan dengan perubahan dari sikapnya yang disiplin dan selalu waspada menjadi orang yang sering mabukmabukan dan tidak stabil secara emosional. Dengan kondisi ini, Nyimas Utari memutuskan untuk mempercepat penyelesaian misi mengingat balatentara Mataram sudah bergerak menuju Batavia untuk serangan yang kedua pada 20 September 1629.
Ilustrasi Pesta Para Pejabat VOC di Hirado, Jepang
Terbunuhnya JP Coen (20 September 1629) Setelah dalam kondisi mabuk dalam pesta di kastilnya, kastilnya, JP Coen tidak menyadari bahwa dirinya telah diracun dengan arsenik. JP Coen diantar oleh Nyimas Utari ke dalam kamarnya. Di dalam kamar, kamar, JP Coen berniat memperkosa Nyimas Utari. Perlawanan pun terjadi dan selang beberapa waktu efek racun mulai bekerja. JP Coen seketika lumpuh. Tanpa disadarinya, Wali Mahmudin telah berada dalam kamar dan seketika itu pula memenggal kepala JP Coen dengan pedang Kyai Kopek . Setelah berhasil meloloskan diri dari dalam Kastil, potongan kepala diserahkan kepada Tumenggung Surotani untuk diteruskan melalui Sumedang s.d Purwokerto lalu dipersembahkan pada Sultan Agung sebagai tanda bukti keberhasilan misi. Potongan kepala tsb diawetkan dan disimpan oleh pihak Keraton. Kelak setelah Sultan wafat, potongan kepala itu ikut dikuburkan di bawah tangga makam Sultan Agung.
Hasil Analisa dan Observas Observasii Tinjauan literatur sejarah dan observasi museum
Hasil Analisa dan Observ Observasi asi
Misi pembunuhan JP Coen oleh Nyimas Utari merupakan terobosan baru dalam praktik spionase dari Pasukan Telik Sandi Kesultanan Mataram
Distorsi sejarah peranan dan perjuangan Kesultanan Islam di Nusantara terhadap penjajahan Belanda;
Alasan JP Coen menjadi target utama dalam penyerbuan ke Batavia (1628-1629);
Misteri keberadaan makam JP Coen juga Eva Ment di Batavia.
Misi Pembunuhan JP Coen oleh Nyimas Utari merupakan Terobosan Baru dalam Praktik Spionase Pasukan Telik Sandi Mataram
Sejak kesuksesan taktik spionase yang dilakukan Raden Ayu Pembayun terhadap pengislaman Ki Ageng Mangir, Mangir, Sultan Agung ingin mengulang kesuksesan tersebut dengan misi dan skala yang lebih besar, yakni pembunuhan JP Coen sebagai titah dari Kekhalifahan Turki Utsmani; Terobosan baru dalam taktik spionase yang diemban oleh Nyimas Utari adalah penyusupan sebagai seorang penyanyi penyanyi bar dalam Kastil Batavia agar bisa masuk dalam lingkungan Ring 1 Gubernur Jenderal Batavia, Jan Pieterszoon Coen;
Misi Pembunuhan JP Coen oleh Nyimas Utari merupakan Terobosan Baru dalam Praktik Spionase Pasukan Pasukan Telik Telik Sandi Mataram (2)
Nyimas Utari sebagai putri keturunan darah biru Mataram dan muslimah yang taat harus rela berpenampilan layaknya layaknya noni Belanda, harus terbiasa dengan minuman beralkohol, berbahasa dan berperilaku lay l ayakny aknya a orang Belanda, Be landa, di samping harus mencari informasi dan peluang melakukan serangan terhadap JP Coen; Belum pernah ada praktik spionase dengan terobosan semacam ini sepanjang sejarah perlawanan penjajahan Belanda dari Kesultanan Islam di Nusantara, meski terkesan kontroversial. kontroversial.
Distorsi Sejarah Peranan dan Perjuangan Kesultanan Islam terhadap Penjajahan Belanda
Belanda hingga kini enggan mengakui tewasnya JP Coen (juga Eva Eva Ment) akibat terbunuh oleh pasukan Mataram di dalam Kastil Batavia; Belanda mencatatkan dalam arsip dan sejarahnya sejarahnya bahwa kesultanan Islam di Nusantara berjuang secara terpisah dan terkotak di wilayahnya masingmasing serta tidak berhubungan dengan kekhalifahan Utsmani di Turki; Belanda mencatatkan dalam sejarahnya adanya perseteruan dan persaingan antara Kesultanan Mataram dengan Kesultanana Banten terkait penguasaan wilay wil ayah ah Batavia.
Alasan JP Coen Coen menjadi Target Utama dalam dalam Misi Penyerbuan ke Batavia (1628-1629)
JP Coen merupakan anggota dari House of Orange-Nassau dan Ordo Naga, Ksatria Templar Secara silsilah keturunan, JP Coen merupakan keturunan dari Vlad III Tepes alias Draculea, musuh bebuyutan Kesultanan Turki Turki Utsmani masa kepemimpinan Sultan Mehmed II (Al-Fatih) JP Coen menghancurkan Kota Jayakarta hingga rata dengan tanah dan membangun Kota Batavia; JP Coen melakukan pembantaian massal/genosida di Banda Neira terhadap 44 keluarga kaya yang mayoritas muslim serta pemancangan potongan tubuh korban mirip dengan metode penyulaan Dracula.
Alasan JP Coen Coen menjadi Target Utama dalam dalam Misi Penyerbuan ke Batavia (1628-1629)
Alasan JP Coen Coen menjadi Target Utama dalam dalam Misi Penyerbuan ke Batavia (1628-1629)
Lantas Mengapa Eva Ment turut menjadi target dalam misi pembunuhan ini?
Misteri Keberadaan Makam JP Coen dan Eva Ment di Batavia
Tercatat pertama kali JP Coen dimakamkan dalam kompleks Staadhuis Plein (Museum (Mus eum Fatahillah sekarang);
Kemudian makamnya dipindahkan ke halaman Oude Hollandisch Kerk (Museum ( Museum Wayang Wayang sekarang);
Bertahun-tahun hingga kini status makam JP Coen (juga Eva Ment) dinyatakan hilang oleh para sejarawan baik lokal maupun Belanda.
Misteri Keberadaan Makam JP Coen dan Eva Ment di Batavia
Terdapat fakta menarik dari tanggal kejadian, yakni : September 20, 1629 [9:20] [16:29] Kami membuka dua ayat Al-Qur’an berbunyi sebagai berikut: Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di d i jalan Allah, dengan harta dan jiwa mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah. Mereka itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan. (QS At-Taubah 9 : 20) Maka masukilah pintu-pintu Neraka Jahannam, kamu kekal di dalamnya. Pasti itu seburuk-buruk tempat orang yang menyombongkan diri. (QS An-Nahl 16 : 29) Shadaqallahul ‘aziim, wallahu a’lam bisshawab.
Daftar Pustaka
Habib Hasnan, et al. (20xx). Jejak (20xx). Jejak pahlawan Kali Kali Sunter : cerita legenda petani tentang Depok di masa lalu Kali Sunter – Cikeas adalah basis tentara Mataram Mataram (1628 M) dan tentara Banten (1682 M) ketika melawan VOC Belanda di Batavia. Batavia. Depok : Majelis Ilmu Silsilah Keturunan Anak Terpuji (MASKAT). Hanna, Willard A. (1988). Hikayat Jakarta. Jakarta. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia. Heuken, Adolf J. (1982). Historical sites of Jakarta. Jakarta. Jakarta : Yayasan Cipta Loka Caraka.
Sumber Gambar/Foto