SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SAHID JAKARTA
Diajukan untuk melengkapi syarat kelengkapan TUGAS
FONDASI FILOSOFI DAN PERSPEKTIF KAJIAN ILMU KOMUNIKASI PERSPEKTIF KONSTRUKSTIVISME & KRITIKAL (PERTEMUAN KE – 4) Nama / NPM
Jurusan Mata Kuliah Dosen
: Ulviah Muallivah 200822310003 Ulul Azmi 200822310004 Martin Wiliam 200822310006 M. Eric Harramain 200822320003 : Magister Ilmu Komunikasi : Teori Teori & Perspektif Ilmu Komunikasi : Dr. Umaimah Wahid
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SAHID JAKARTA 2009
2
DAFTAR ISI
Halaman DAFTAR ISI ...... ........ ..... ...... ..... ..... ...... ...... ..... ..... ...... ...... ..... ..... ...... ..... ..... ...... ...... ..... ..... ...... ...... ..... ..... ..... ..... ...
ii
DAFTAR TABEL/GAMBAR… TABEL/GAMBAR………….…………………………
iii
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………
iv
A. PENDAHULUAN ……………………………………………...
1
B. PENJELASAN PARADIGMA/PERSPEKTIF PARADIGMA/PERSPEKTIF ……………...
3
C. PENJELASAN PARADIGMA KONSTRUKSIVISME DAN PARADIGMA KRITIKAL …………………………………….
4
D. IMPLIKASI DALAM ILMU/TEORI DAN D AN METODOLOGI …
7
E. KAJIAN K AJIAN TERHADAP KASUS AKTUAL …………………...
10
F. KRITIK TERHADAP PARADIGMA KONSTRUKTIVISME DAN PARADIGMA KRITIKAL ……………………..………..
12
G. KESIMPULAN …………………………………………………
13
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………..
14
LAMPIRAN ………………………………………………………..
15
Fondasi Filosofi dan Perspektif Kajian Ilmu Komunikasi: Perspektif Konstruktivisme dan Kritikal.
3
DAFTAR TABEL/G TABEL/GAMBAR AMBAR
Halaman 1.
Figu Figurr 1: 1: Ang Anggo gota ta inti inti dari dari seko sekola lah h fra frank nkfr frut ut,, Ins Insti titu tutt penelitian so sosial da dan se sekolah kr kritikal …… ……………….….
Fondasi Filosofi dan Perspektif Kajian Ilmu Komunikasi: Perspektif Konstruktivisme dan Kritikal.
6
4
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman 1.
Ringkasan presentasi konstruktivisme dan kritikal …..
Fondasi Filosofi dan Perspektif Kajian Ilmu Komunikasi: Perspektif Konstruktivisme dan Kritikal.
15
5
A. PENDA PENDAHUL HULUA UAN N Para Paradi digm gma a menu menuru rutt Guba Guba dan dan Linc Lincol oln n (199 (1994) 4) dalam Hidayat (200 (2004) 4),,
meng mengaj ajuk ukan an
posi positi tivi vis sme, me,
tipo tipolo logi gi
post postpo posi siti tivi vism sme, e,
yang ang Krit Kritik ikal al
menc mencak akup up et
al, al,
empa empatt dan dan
para paradi digm gma: a:
kons konstr truk ukti tivi vism sme. e.
Dikemukakan oleh Guba, bahwa setiap paradigma membawa implikasi metodologi masing-masing. Paradi Paradigma gma Konstr Konstrukt uktivi ivism sme e dalam dalam ilmu ilmu sosial sosial merup merupaka akan n kritik kritik terhadap paradigma positivis. Menurut paradigma konstruktivisme, realitas sosial yang diamati oleh seseorang tidak dapat digeneralisasikan pada semu semua a oran orang g yang yang bias biasa a dila dilaku kuka kan n oleh oleh kaum kaum posi positiv tivis is.. Para Paradi digm gma a konstrukti konstruktivism visme e yang ditelusuri ditelusuri dari pemikiran pemikiran Weber Weber,, menilai menilai perilaku perilaku manus manusia ia secara secara fundam fundament ental al berbed berbeda a denga dengan n perila perilaku ku alam, alam, karen karena a manus manusia ia bertin bertindak dak sebaga sebagaii agen agen yang yang mengko mengkonst nstruk ruksi si dalam dalam realita realitas s sosial mereka, baik itu melalui pemberian makna ataupun pemahaman perilaku dikalangan mereka sendiri. Kajian Kajian pokok pokok dalam paradigma paradigma konstrukti konstruktivism visme e menurut menurut Weber Weber,, menerang menerangkan kan bahwa substansi substansi bentuk bentuk kehidupan kehidupan di masyarak masyarakat at tidak hanya dilihat dari penilaian objektif saja, melainkan dilihat dari tindakan perorangan yang timbul dari alasan-alasan subjektif. Weber juga melihat bahwa bahwa tiap individu individu akan memberikan memberikan pengaruh pengaruh dalam masyarakatnya masyarakatnya tetapi dengan beberapa catatan, dimana tindakan sosial yang dilakukan oleh oleh indiv individ idu u ters terseb ebut ut haru harus s berh berhub ubun unga gan n deng dengan an rasi rasion onal alit itas as dan dan tindak tindakan an sosial sosial harus harus dipela dipelajar jarii melal melalui ui penaf penafsir siran an serta serta pemah pemahama aman n
Fondasi Filosofi dan Perspektif Kajian Ilmu Komunikasi: Perspektif Konstruktivisme dan Kritikal.
6
interpretive e (interpretiv
understan understanding ding ). ).
Kaji Kajian an
para paradi digm gma a
kons konstr truk ukti tivi vism sme e
ini ini
menempatkan posisi peneliti setara dan sebisa mungkin masuk dengan subjekny subjeknya, a, dan berusaha berusaha memaham memahamii dan mengkon mengkonstruk struksikan sikan sesuatu sesuatu yang menjadi pemahaman si subjek yang akan diteliti. Paradigma konstruktivisme merupakan respon terhadap paradigma positiv positivis is dan dan memil memiliki iki sifat sifat yang yang sama sama denga dengan n positiv positivis, is, dimana dimana yang yang membedakan keduanya adalah objek kajiannya sebagai start-awal dalam memandang realitas sosial. Positivis berangkat dari sistem dan struktur sosial, sedangkan konstruktivisme berangkat dari subjek yang bermakna dan memberikan makna dalam realitas tersebut. Paradi Paradigma gma kritik kritikal al tidak tidak dapat dapat dilepa dilepaska skan n dari dari pemik pemikira iran n filoso filosof f Jerman Jerman Karl Karl Marx, Marx, yang yang kemu kemudia dian n memun memuncul culkan kan orangorang-ora orang ng yang yang meng mengem emba bang ngan an teor teorii Marx Marxia ian n guna guna meme memeca cahk hkan an pers persoa oala lan n yang yang dihadapi dihadapi saat ini. Secara Secara umum umum Mazhab Mazhab Frankfrut Frankfrut dalam kelahirannya kelahirannya bertujuan untuk mengkritisi pemikiran ilmu sosial. Sasaran kritik dari para pemikir Mazhab Frankfrut yaitu ada lima macam secara umum, yaitu: kritik terhadap dominasi ekonomi, kritik terhadap sosiologi yang pada intinya mengataka mengatakan n bahwa sosiologi sosiologi bukanlah bukanlah sekedar ilmu tetapi tetapi harus bisa mentransformasikan struktur sosial dan membantu masyarakat untuk bisa keluar keluar dari dari tekana tekanan n strukt struktur ur,, kritik kritik terhad terhadap ap parad paradigm igma a posit positivis ivis yang yang memanda andang ng
manusi nusia a
seb sebaga agai
objek bjek
(ala (alam m)
dan
tid tidak
sangg nggup
menghadap menghadapii perubahan, perubahan, kritik terhadap masyarakat masyarakat modern yang telah
Fondasi Filosofi dan Perspektif Kajian Ilmu Komunikasi: Perspektif Konstruktivisme dan Kritikal.
7
diku dikuas asai ai oleh oleh revo revolu lusi si buda buday ya, dan dan krit kritik ik buda budaya ya (bir (birok okra rasi si)) yang ang menyebabkan masyarakat masyarakat dibatasi oleh mekanisme administrasi. Pemikiran Mazhab Frankfrut muncul karena kekecewaan terhadap pengaruh paradigma positivis, dimana melahirkan perspektif objektif yang peng pengar aruh uhnya nya masu masuk k ke dala dalam m selu seluru ruh h disi disipl plin in ilmu ilmu peng penget etah ahua uan. n. Kenyataan paradigma positivis ini yang menimbulkan krisis dalam jangka waktu yang lama, oleh karena itu Mazhab Frankfut menawarkan pemikiran alternatif yang baru yaitu Teori Teori Kritis.
B. PENJELASA PENJELASAN N PARA PARADIGMA/P DIGMA/PERSP ERSPEKTIF EKTIF Pengertian Pengertian paradigma paradigma menurut menurut Kamus Kamus Besar Besar Bahasa Bahasa Indonesia Indonesia diantaranya: 1. paradigma adalah daftar semua bentukan dari sebuah kata yang yang memp memper erli liha hatk tkan an konj konjug ugas asii (pen (pengg ggab abun unga gan n inti inti)) dan dan dekl deklin inas asii (perbedaan kategori) dari kata tersebut.; 2. paradigma adalah model dari teori ilmu pengetahuan; 3. paradigma adalah kerangka berfikir. Menurut kamus komunikasi (1989) definisi paradigma adalah pola yang meliputi sejumlah sejumlah unsur, unsur, yang berkaitan berkaitan secara secara fungsional fungsional untuk untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Secara umum perspektif adalah sudut pandang dan cara pandang kita terhadap terhadap sesuatu. sesuatu. Perspektif Perspektif yang yang digunakan digunakan dalam mengham menghampiri piri suatu peristiwa peristiwa komunika komunikasi si akan menghasi menghasilkan lkan perbedaan perbedaan yang yang besar besar dalam jawaban, dan makna yang dideduksi. Perspektif selalu mendahului observasi kita.
Fondasi Filosofi dan Perspektif Kajian Ilmu Komunikasi: Perspektif Konstruktivisme dan Kritikal.
8
Pemahaman terhadap paradigma dan perspektif yang kini menjadi acua acuan n dala dalam m teor teorii komu komuni nika kasi si mode modern rn diil diilha hami mi oleh oleh tradi tradisi si pros proses es informasi dan sibernatika (Wiener, (Wiener, 1948 dalam West-Turner, 2008: 54-55), dimana, teori komunikasi itu berawal dari perspektif pemrosesan informasi sehingga menjadi paradigma. Menurut Robert Fredrichs, seperti yang dikutip oleh Anwar Arifin (1995: 35) dalam Wiryanto (2004: 10) mendefinisikan paradigma adalah pandan pandangan gan yang yang mendas mendasar ar dari dari suatu suatu disipl disiplin in ilmu ilmu tentan tentang g apa apa yang yang matter yang semestinya dipelajari. menjadi subject matter yang
C. PENJELASA PENJELASAN N PARADIGMA PARADIGMA KONST KONSTRUKTIV RUKTIVISME ISME DAN PARADIGMA KRITIKAL Menurut kamus komunikasi (1989: 72) definisi Konstruksi adalah suatu suatu konse konsep, p, yakni yakni abstrak abstraksi si sebag sebagai ai genera generalis lisasi asi dari dari hal-h hal-hal al yang yang khusus, yang dapat diamati dan diukur. Paradigma konstruktivisme adalah dapat ditelusuri dari pemikiran Weber yang menjadi ciri khas bahwa prilaku manusia secara fundamental berbeda berbeda dengan dengan prilaku prilaku alam. alam. Manusia Manusia bertindak bertindak sebagai agen dalam bertindak mengkunstuksi realias sosial. Cara konstruksi yang dilakukan kepada cara memahami atau memberikan makna terhadap prilaku mereka sendiri. sendiri. Weber Weber melihat melihat bahwa bahwa individu individu yang yang memberik memberikan an pengaruh pengaruh pada masyar masyaraka akatt tetapi tetapi denga dengan n bebera beberapa pa catata catatan, n, bahwa bahwa tindak tindakan an sosial sosial indiv individ idu u
berh berhub ubun unga gan n
deng dengan an
rasi rasion onal alit itas as..
Tinda indaka kan n
sosi sosial al
yang yang
dimaksud dimaksudkan kan oleh Weber Weber berupa berupa tindakan tindakan yang nyata-nyata nyata-nyata diarahkan diarahkan
Fondasi Filosofi dan Perspektif Kajian Ilmu Komunikasi: Perspektif Konstruktivisme dan Kritikal.
9
kepada orang lain. Juga dapat berupa tindakan yang bersifat “membatin”, atau bersifat subjektif yang mengklaim terjadi karena pengaruh positif dari situasi tertentu. (Sani. 2007: 1). Paradigma kritikal lahir melalui salah satu aliran pemikiran kiri baru yang cukup terkenal yaitu pemikiran Sekolah Frankfurt atau dengan nama lain Institut penelitian sosial di Frankfurt (Institut für Sozialforschung) yang didirikan pada tahun 1923 oleh seorang kapitalis yang bernama Herman Weil, Weil merupakan seorang sodagar pedagang gandum, yang pada saat saat mend mendek ekat atii akhi akhirr haya hayatny tnya a “men “menco coba ba untu untuk k cuci cuci dosa dosa”” deng dengan an mendirikan sekolah Frankfrut ini, dengan tujuan membantu masyarakat untuk untuk mengur mengurang angii pende penderita ritaan an di dunia dunia (terma (termasuk suk dalam dalam skala skala mikro: mikro: penderitaan sosial dari kerakusan kapitalisme). Sekolah kritikal yang merupakan nama lain dari sekolah Frankfrut dan
juga juga
nam nama
lain lain
dari ari
inst instit itut ut
penel enelit itia ian n
sosia osiall
di
Frank rankfr fru ut,
mengk mengkom ombin binasi asikan kan intele intelektu ktual al marxi marxism sme e dan teori teori Freud Freudian ian,, dimana dimana masing-masing definisi istilah sekolah memiliki anggota inti seperti yang terdapat dalam Figur 1 (Roger, 1994: 108-109). (Menurut (Menurut Horkheimer Horkheimer dalam Everet Everettt M. Roger Roger,, 1994), 1994), Sekola Sekolah h kritikal yang menjadi salah satu sifat dasar dari teori kritis adalah selalu curiga dan mempertanyakan kondisi status quo di masyarakat dewasa ini. Karena kondisi masyarakat yang kelihatannya produktif dan bagus yang tamp tampak ak
dipe diperm rmuk ukaa aan n
ters terseb ebut ut
sesu sesung nggu guhny hnya a
ters tersel elub ubun ung g
masyarakat yang menindas dan menipu kesadaran khalayak.
Fondasi Filosofi dan Perspektif Kajian Ilmu Komunikasi: Perspektif Konstruktivisme dan Kritikal.
stru strukt ktur ur
10
Sekolah Frankfrut Max Horkheimer, Theodor Adorno, Leo Lowenthal, Herbert Marcuse, dan lain-lain.
Institut Penelitian Sosial Erich Fromm, Walter Benjamin, Jurgen
Sekolah Kritikal Armand Matterlart, Herbert Schiller, dan banyak Figur 1. sekolah Angg Anggot ota a inti inti dari dari sekolah frankfrut, Institut penelitian sosial dan sekolah sekolah kritikal. kritikal.
Pendekatan Teori Kritis tidak bersifat kontemplatif atau spektulatif murni, dan menurut sekolah kritikal, teori kritis itu umumnya anti-positivist dan banyak yang berorientasi pada filosofi (Roger, 1994: 123). Hal serupa juga juga dikem dikemuka ukakan kan oleh oleh Haberm Habermas, as, Profes Profesor or filosof filosofii dari dari Univers Universita itas s Fran Frankf kfru rut, t, dima dimana na Habe Haberm rmas as meno menola lak k posi positi tivi vist st dan dan hal-h hal-hal al yang ang mengu mengutam tamaka akan n materi materiali alisme sme.. Haber Haberma mas s mengin mengingin ginkan kan komun komunika ikasi si itu sebagai bentuk emansipatoris dan bebas dari eksploitasi (Roger, 1994: 124). Paradigma teori kritis, dimana teori ini memiliki ide suatu teori atas ketida ketidakad kadila ilan n yang yang terjad terjadii dibali dibalik k fenome fenomena na sosial sosial.. Teori eori kritis kritis banya banyak k diilhami diilhami oleh ajaran ajaran Marxis Marxis atau neo-Marxis neo-Marxis (kiri baru). Dalam teori kritis, peri perila laku ku oran orang g akan akan mengu enguba bah h makn makna a kont kontek eks s yang ang terk terkan andu dung ng selanjutnya. Teori kritis bersifat aktif dalam menciptakan makna, bukan
Fondasi Filosofi dan Perspektif Kajian Ilmu Komunikasi: Perspektif Konstruktivisme dan Kritikal.
11
hanya sekedar pasif menerima makna atas dasar perannya pada teori konflik (Ardianto. 2007: 82). Komunikasi, terutama melalui bantuan media memainkan peranan khusus dalam mempengaruhi suatu budaya tertentu melalui penyebaran inform informasi asi.. Media Media dapat dapat menam menampil pilkan kan suatu suatu cara cara untuk untuk memand memandang ang kenyataan, atau menentukan kebenaran dan kesalahan suatu peristiwa. Media tetap saja dianggap didominasi didominasi oleh ideologi kepentingan kepentingan pihak pihak yang berkuasa yang ada di balik media tersebut, karena semua ideologi itu berusaha memanipulasi kenyataan yang ada atau realitas sosial yang ada di masyarakat (Ardianto. 2007: 85).
D. IMPLIKASI IMPLIKASI DALAM DALAM ILMU/TEORI ILMU/TEORI DAN DAN METODOLOG METODOLOGII Implikasi Implikasi dalam dalam paradigma paradigma konstrukt konstruktivism ivisme e menerangk menerangkan an bahwa pengetahuan itu tidak lepas dari subjek yang sedang mencoba belajar untuk mengerti. Menurut Ardianto (2007: 154) Konstruksivisme merupakan salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita adalah hasil konstruksi (bentukan) kita sendiri [Von Glasersfeld dalam Bettencourt (1989) dan Matthews (1994)]. Implik Implikasi asi dari dari parad paradigm igma a konstr konstrukt uktivi ivism sme e digamb digambark arkan an dengan dengan komunikasi yang berbasis pada “konsep diri” berdasarkan teori Bernstein. Menurut Ardianto (2007: 159) Teori Bernstein menyatakan bahwa individu dalam dalam melakuka melakukan n sesuatu sesuatu dikonstruk dikonstruksikan sikan oleh orientasi orientasi kehidupanny kehidupannya a sendiri (atau disebut juga orientasi subjek), dimana individu yang berbasis
Fondasi Filosofi dan Perspektif Kajian Ilmu Komunikasi: Perspektif Konstruktivisme dan Kritikal.
12
subjek
akan
menggunakan
elaborasi
kode
yang
mengharga rgai
kecenderungan, perasaan, kepentingan, dan sudut pandang orang lain. Menu Menuru rutt Ardi Ardian anto to (200 (2007: 7: 161) 161) Prin Prinsi sip p dasa dasarr kons konstru trukt ktiv ivis isme me menerang menerangkan kan bahwa tindakan seseorang seseorang ditentukan ditentukan oleh konstruk konstruk diri sekali sekaligus gus juga juga konstr konstruk uk lingku lingkunga ngan n luar luar dari dari persp perspekt ektif if diri. diri. Sehing Sehingga ga komunikasi itu dapat dirumuskan, dimana ditentukan oleh diri di tengah pengaruh lingkungan luar. Pada titik ini kita dapat mengemukakan teori Ron Herre mengenai perbedaan antara person dan self . Person adalah diri yang terlibat dalam lingkup publik, pada dirinya terdapat atribut sosial budaya masyarakatnya, sedangkan Self adalah diri yang ditentukan oleh pem pemikir ikiran an
khas khasny nya a
di
teng tengah ah
sejum ejumla lah h
peng pengar aruh uh
sosi sosial al
buda budaya ya
masyarakatnya. Implikasi Implikasi paradigm paradigma a konstruktiv konstruktivism isme e tidak dapat dapat dipisahka dipisahkan n dari tiga logika dasar desain pesan, yaitu ekspresif, konvensional, dan retoris [O’Kee [O’Keefe fe dan Shephe Shepherd, rd, 1987 1987 dalam Ardian Ardianto to (2007: (2007: 164)]. 164)]. Logika Logika ekspre ekspresif sif dimana dimana memp memperl erlaku akukan kan komuni komunikas kasii sebaga sebagaii suatu suatu model model ekspresif diri, memiliki sifat pesan yang terbuka, reaktif secara alami, dan sedikit memperhatikan yang menjadi keinginan orang lain (contoh: dapat dite ditemu muka kan n saat saat kita kita seda sedang ng mara marah) h).. Logi Logika ka konv konven ensi sion onal al dima dimana na meman memandan dang g komuni komunikas kasii sebaga sebagaii perma permaina inan n yang yang dilaku dilakukan kan secara secara teratur, komunikasi biasanya dilakukan berdasarkan norma, kesopanan, atau aturan aturan yang diterima bersama, bersama, sehingga sehingga komunika komunikasi si berlangsu berlangsung ng secara secara sopan, sopan, dan tertib, tertib, serta serta terkadang terkadang mengandun mengandung g bentuk-be bentuk-bentuk ntuk
Fondasi Filosofi dan Perspektif Kajian Ilmu Komunikasi: Perspektif Konstruktivisme dan Kritikal.
13
please”, dll). Logika retoris jebakan kesopanan (seperti: “tolong”, “silahkan/ please”, dimana dimana memandan memandang g komunika komunikasi si sebagai sebagai suatu suatu cara mengubah mengubah aturan aturan melalui negosiasi, pesannya biasa dirancang fleksibel, berwawasan, dan berpusat pada orang. Beriku Berikutt ini merup merupaka akan n penje penjelas lasan an ontolo ontologi, gi, episte epistemol mologi ogi,, dan metodologis dalam konstruktivisme. Ontologi : relativisme, semesta yang kita ketahui itu bersifat spesifik, lokal yang dikonstruksi oleh paradigma tert terten entu tu oleh oleh kera kerang ngka ka kons konsep eptu tual al tert terten entu tu atau atau pers perspe pekt ktif if terte tertent ntu. u. Epistemol Epistemologi ogi : bersifat bersifat transaksio transaksional, nal, dialogis, dialogis, teori konstruks konstruksii sebagai sebagai hasil investigasi dan proses sosial (khususnya ilmu pengetahuan sosial budaya). Metodologis : hermeneutik dan dialektis, ilmu hasil konstruksi atau interaksi peneliti terhadap objek yang ditelitinya. Implikasi dalam paradigma kritikal menerangkan bahwa teori kritis berang berangkat kat dari dari fenom fenomena ena atau atau realita realitas s sosial sosial yang yang ada ada berdas berdasark arkan an Cultural Studies Studies (studi idealisme idealisme.. Implikasi Implikasi kritikal dapat di lihat dalam Cultural tentang budaya), dan studi tentang feminisme. Tujuan penelitian dengan pendekatan kritis sosial, emansipasi, transformatif, dan penguatan sosial. Pada paradigma ini posisi peneliti yaitu menempatkan diri sebagai aktivis, advokat, dan transformasi intelektual. Nilai, etika, pilihan moral bahkan keberpihakan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari analisis. Cara penelitian adalah subjektif, dimana titik perhatian analisis justru terdapat pada ada
pena enafsir fsiran an
subj subjek ekti tiff
pen penelit elitii
ata atas
teks teks..
Parti artis sipa ipasif sif
yaitu aitu
mengutamakan analisis komprehensif, kontekstual, dan multilevel analisis
Fondasi Filosofi dan Perspektif Kajian Ilmu Komunikasi: Perspektif Konstruktivisme dan Kritikal.
14
yang yang bisa bisa dila dilaku kuka kan n mela melalu luii pene penemp mpat atan an diri diri seba sebaga gaii aktiv aktivis is atau atau partis partisipa ipan n dalam dalam transf transform ormasi asi sosial sosial
Kriter Kriteria ia kualita kualitas s peneli penelitia tian n pada pada
Historical Situadnes Situadness s, sejauh paradigma paradigma kritikal kritikal yaitu Historical sejauh mana mana penel penelitia itian n mamperhatikan konteks historis, sosial budaya, ekonomi, dan politik dari teks media (Ardianto. 2007: 177).
E. KAJIAN KAJIAN TERHA TERHADAP DAP KASUS KASUS AKTUA AKTUAL L Kajian Kajian kasus kasus aktua aktuall Konstr Konstrukt uktivis ivisme me adalah adalah menga mengambi mbill contoh contoh “SBY VS JK”, dimana awalnya dua tokoh nasional ini dalam menjalankan kepemimpinannya cukup harmonis, dan dapat kita nilai cukup memberi cont contoh oh
kepa kepada da
masy asyarak arakat at
tent tentan ang g
kekua ekuasa saan an
bers bersam ama. a.
Namu Namun n
kebersamaan itu terciderai dengan adanya pernyataan dari wakil ketua umum Partai Demokrat, Ahmad Mubarok yang mengatakan bahwa, Golkar seharusnya sudah bisa merasa puas dengan raihan suara 2,5 % untuk bisa bisa menca mencalon lonkan kan diri diri sebag sebagai ai presid presiden en dalam dalam aturan aturan Parlementary threshold . Hal ini awalnya awalnya sudah sudah bisa bisa dibila dibilang ng “seles “selesai” ai” dengan dengan sikap sikap tanggap tanggap Presiden Presiden Susilo Susilo Bambang Bambang Yudhoyono, udhoyono, dirumahny dirumahnya a di daerah daerah Cikeas Cikeas,, Bogor Bogor yang yang mengk mengklar larifi ifikas kasii ucapan ucapan terse tersebut but dan mengat mengataka akan n Golkar merupakan teman dari Demokrat. Disinilah media memainkan peran dan mengkonstruksi berita ini, dan menambah frekuensi pemberitaan di hampir semua media elektronik dan cetak. cetak. Dan melebih-le melebih-lebihka bihkan n pemberitaa pemberitaan n untuk untuk mengambi mengambill kesan kesan “dramatis” dan bertujuan untuk mengembangkan ucapan tersebut dalam
Fondasi Filosofi dan Perspektif Kajian Ilmu Komunikasi: Perspektif Konstruktivisme dan Kritikal.
15
opini publik. Media dapat dikatakan berhasil dengan terlihatnya, SBY dan JK kini memutuskan “jalan masing-masing” maju di pemilihan presiden 2009-2014. disinilah terlihat bahwa media mampu mengkonstruksi suatu melalui pemberitaannya, yang mana akhirnya berkembang menjadi opini publik. Tapi Tapi satu hal yang mungkin terlupa, bahwa ada kalangan dominant di balik balik medi media a ters terseb ebut ut (kau (kaum m elit) elit) yang yang memi memilik likii kepe kepent ntin inga gan n atas atas pemberitaan dari media yang mereka miliki. Kajian Kajian kasus kasus aktual aktual terhad terhadap ap kritik kritikal al adalah adalah mengam mengambil bil contoh contoh “politikus bajing loncat”. Seperti yang dikutip majalah Sabili no. 19 edisi 9 April 2009, menurut Direktur Eksekutif Gerbang Informasi Pemerintahan (GIP) Miqdat Husein, hamper semua partai saat ini, termasuk partai-partai islam telah terjebak dalam pragmatisme. Para elit politik tidak memberi cont contoh oh yang yang baik baik kepa kepada da masy masyar arak akat at,, mere mereka ka hanya hanya berfi berfiki kirr soal soal kepentingan dan kekuasaan. Akhirnya yang berlaku adalah idiom politik, dimana kepentingan menjadi alasan utama yang abadi. Sebaga Sebagaii contoh contoh,, banya banyak k cendik cendikiaw iawan an sepert sepertii dianta diantarany ranya a Andi Andi Malarangeng pun tidak kuat menahan godaan kekuasaan. Dirinya berfikir bahwa, tidak ada manfaatnya jika cendikiawan hanya bisa berteriak-teriak saja, saja, beda beda halnya halnya jika jika menjad menjadii bagian bagian dari dari suatu suatu parta partaii politi politik k dimana dimana kekuas kekuasaan aan aspir aspirasi asi politik politik yang yang diusun diusung g tidak tidak hanya hanya sebata sebatas s wacana wacana.. Mela Melalu luii part partai ai poli politi tik, k, aspi aspira rasi si keku kekuas asaa aan n dapa dapatt diwu diwuju judk dkan an untu untuk k menc mencap apai ai keku kekuas asaa aan. n. Cont Contoh oh lain lainny nya a adal adalah ah Budi Budima man n Suja Sujadm dmik iko, o, seorang anak muda yang berhaluan kiri, kini bergabung dengan PDIP,
Fondasi Filosofi dan Perspektif Kajian Ilmu Komunikasi: Perspektif Konstruktivisme dan Kritikal.
16
Pius Pius Lust Lustril rilan anan ang g mera merapa patt ke part partai ai Gerin Gerindr dra, a, dan dan Dita Dita Inda Indah h Sari Sari bergabung di PBR, serta banyak lagi yang mengalami perpindahan partai. Pengamat politik Bima Arya Sugiarto mengingatkan, seharusnya elit politik yang memutuskan untuk berpindah partai karena alasan-alasan ideologi, ideologi, bukan terdorong terdorong oleh suaru pragmatisme pragmatisme,, karena karena jika hal itu terjadi sikap itu tidak lagi menunjukkan elit politik yang memperjuangkan aspirasi aspirasi rakyat. rakyat. Banyaknya Banyaknya ”Politikus ”Politikus Bajing Bajing Loncat” Loncat” kian menegask menegaskan an bahwa, motivasi elit politik bukan lagi sekedar mengabdi sebagai wakil rakyat, namun semata-mata untuk mengejar kekuasaan.
F. KRITIK TERHADA TERHADAP P PARADIG PARADIGMA MA KONSTRUK KONSTRUKTIVIS TIVISME ME DAN PARADIGMA KRITIKAL Kriti Kritik k terh terhad adap ap para paradi digm gma a kons konstru trukt ktivi ivism sme, e, dima dimana na kala kalang ngan an kons konstr truk ukti tivi vism sme e meya meyaki kini ni bahw bahwa a sega segala la sesu sesuat atu u yang yang ada ada kare karena na konstruks konstruksii tertentu. tertentu. Ilmu hasil hasil konstruks konstruksii berdasark berdasarkan an interaksi interaksi peneliti peneliti terhadap objek yang ditelitinya. Kritiknya adalah konstruktivisme kurang sensitif pada proses produksi, dan reproduksi makna yang terjadi secara historis maupun institusional. Kritik terhadap teori kritis dimana, masyarakat sebagai bagian dari sistem dominasi, dan media sebagai suatu sistem dominasi masyarakat, buka bukan n seba sebaga gaii kelo kelomp mpok ok yang yang beba bebas s nila nilai, i, namu namun n dido didomi mina nasi si oleh oleh kelompok elit dibelakangnya. Media dimanfaatkan kelompok elit dominan, sehingga penyajian berita tidak lagi mencerminkan refleksi dari realitas sosial sosial.. Kedudu Kedudukan kan media media ataupu ataupun n penelit penelitii tidak tidak indepe independe nden, n, namun namun
Fondasi Filosofi dan Perspektif Kajian Ilmu Komunikasi: Perspektif Konstruktivisme dan Kritikal.
17
dikuasai oleh banyak kepentingan kelompok elit dominan sebagai hasil peneli penelitia tian. n. Media Media menam menampil pilkan kan cara-c cara-cara ara dalam dalam meman memandan dang g suatu suatu realitas, karena media dikuasai oleh unsur kepentingan ideologi kelompok domina dominan n yang yang berku berkuasa asa,, yang yang pada pada akhirny akhirnya a hasil hasil pember pemberita itaan an atas atas kenyataan atau realitas sosial bisa dimanipulasi. Paradigma kritikal dalam mengkritisi sesuatu, menstigmakan suatu realitas sosial kadang terkesan dogmatis daripada ilmiah, hal ini dilandasi pemahaman ideologis tadi.
G. KESI KESIMP MPULA ULAN N Kesimp Kesimpula ulan n kami kami terhad terhadap ap teori teori konstr konstrukt uktivi ivism sme e
dimana dimana,, kata kata
kunci kunci paradi paradigm gma a konstr konstrukt uktivi ivisme sme adalah adalah pendek pendekata atan n antar antar pesona pesona,, melalui komunikasi yang berbasis pada “konsep diri”. Paradigma ini dalam membangun (mengkonstruksi) (mengkonstruksi) pemahaman atau makna, secara bersamasama melalui pemahaman berbasis pada subjek, dengan menggunakan elaborasi kode yang mana, menghargai perasaan, kepntingan, dan sudut pandang orang lain. Kata kunci untuk paradigma kritikal adalah idealisme, dimana teori krit kritis is sela selalu lu curi curiga ga dan dan mem mempert pertan anya yaka kan n kond kondis isii ”sta ”statu tus s quo” quo” di masyarakat. Teori kritis memandang bahwa realitas sosial yang tampak baik dipermukaan adalah sesuatu yang semu, karena setiap realitas yang ada, terdapat unsur kepentingan kaum dominan dibelakangnya, dan pada akhirnya bertujuan untuk memanipulasi kenyataan yang ada pada realitas sosial di masyarakat. DAFTAR PUSTAKA
Fondasi Filosofi dan Perspektif Kajian Ilmu Komunikasi: Perspektif Konstruktivisme dan Kritikal.
18
BUKU DAN KAMUS: Ardianto, Elvinaro dan Bambang Q-Anees. 2007. Filsafat Ilmu Komunikasi . Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Effendy, Onong Uchjana. 1989. Kamus Komunikasi . Bandung: Mandar Maju, hlm 264. Indonesia. Edisi ke-3 – Cetakan 1. Kam. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, hlm 828. Rogers, Everett. M. 1994. A 1994. A History of Communication Study: A Biographical Approach. Approach. New York:The Free Press. Pengantar teori Komunikas Komunikasi: i: West, Richard dan Lynn H. Turner. 2008. Pengantar Analisis dan Aplikasi . Buku 1 edisi ke-3. Terjemahan. Maria Natalia Damayanti Maer. Jakarta: Salemba Humanika. Wiryanto. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi . Cetakan ke-3. Jakarta: PT. Grasindo-Gramedia Widiasarana Indonesia.
SUMBER INTERNET: Hidayat, Dedy Nur. 2004. Menghindari Kriteria kualitas yang Monolitik dan Totaliter. Pengantar Jurnal Thesis, September – Desember 2004. melalui http://72.14.235.132/search?q=cache:_UHGE631U3gJ: www.digilib.ui.ac.id/file%3Ffile%3Ddigital/1 www.digilib.ui.ac.id/file%3Ffile%3Ddigital/113870-TJPI-III-3-Sept 13870-TJPI-III-3-Sept Des2004VII.pdf+MENGHINDARI+QUALITY+CRITERIA+YANG+M Des2004VII.pdf+MENGHINDARI +QUALITY+CRITERIA+YANG+M ONOLITIK+DAN+TOTALITER,+pengantar+jurnal+thesis,+se ONOLITIK+DAN+TOT ALITER,+pengantar+jurnal+thesis,+septemb ptemb er-desember+2004&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id&lr=lang_id.html
Sani Sani,, M. Abdu Abdull Hali Halim. m. 2007 2007.. Teori eori-T -Teo eori ri Sosi Sosial al;; Dari Dari Ilmu Ilmu Sosi Sosial al Sekule Sekuleris ristik tik Menuju Menuju Ilmu Ilmu Sosial Sosial Interg Intergral ralist istik. ik. WordP WordPres ress.c s.com om-weblog weblog.. Melalu Melaluii http://abdulhalimsani.wordpress.com/2007/09/06/ teori-teori_sosial;Dari_Ilmu_Sosial_Sekuleristik_Menuju_Ilmu_ Sosial_Intergralistik /html /html[09/06/2007] [09/06/2007]
RINGKASAN PRESENTASI PRESENTASI KONSTRUKTIVISME KONSTRUKTIVISME DAN KRITIKAL
Fondasi Filosofi dan Perspektif Kajian Ilmu Komunikasi: Perspektif Konstruktivisme dan Kritikal.
19
MATA KULIAH TEORI DAN PERSPEKTIF KOMUNIKASI SEKOLAH PASCASARJANA MAGISTER ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS SAHID JAKARTA
Judul
: Fondasi asi Filosofi dan Perspekti ktif Kaji ajian Ilmu Komunikasi asi : Perspektif Konstruktivisme & Kritikal Nama / NPM : Ulviah Muallivah 200822310003 Ulul Azmi 200822310004 Martin Martin Wiliam 200822310006 200822310006 M. Eric Harramain 200822320003 Dosen : Dr Dr. Umaimah Wahid Hari/T Hari/Tang anggal gal : Selasa Selasa / 28 28 April April 2009 PENDAHULUAN Paradigma menurut Guba dan Lincoln (1994) dalam Hidayat (2004), mengajukan tipologi yang mencakup empat paradigma: positivisme, postpositivisme, postpositivisme, Kritikal et al, dan konstruktivisme. Dikemukakan oleh Guba, bahwa setiap paradigma membawa implikasi metodologi masing-masing. Paradigma konstruktivisme memandang realitas sosial yang diamati oleh seseorang tidak tidak dapa dapatt digen digenera eralis lisasi asikan kan pada pada semua semua orang orang yang yang biasa biasa dilaku dilakukan kan oleh oleh kaum kaum positivis. positivis. Paradigm Paradigma a konstruk konstruktivism tivisme e yang ditelusu ditelusuri ri dari pemikira pemikiran n Weber Weber,, menilai menilai perilaku manusia secara fundamental berbeda dengan perilaku alam, karena manusia bertinda bertindak k sebagai sebagai agen yang mengkonstru mengkonstruksi ksi dalam dalam realitas realitas sosial sosial mereka, mereka, baik itu melalui pemberian makna ataupun pemahaman perilaku dikalangan mereka sendiri. Paradigma kritikal tidak dapat dilepaskan dari pemikiran filosof Jerman Karl Marx, yang kemudian kemudian memunculkan memunculkan orang-orang yang yang mengembangan mengembangan teori Marxian Marxian guna memecahkan persoalan yang dihadapi saat ini. Secara umum Mazhab Frankfrut dalam kelahira kelahirannya nnya bertujua bertujuan n untuk untuk mengkriti mengkritisi si pemikira pemikiran n ilmu sosial. sosial. Pemikira Pemikiran n Mazhab Mazhab Frankfrut muncul karena kekecewaan terhadap pengaruh paradigma positivis, dimana melahirkan perspektif objektif yang pengaruhnya masuk ke dalam seluruh disiplin ilmu pengetahuan. Kenyataan paradigma positivis ini yang menimbulkan krisis dalam jangka waktu yang lama, oleh karena itu Mazhab Frankfut menawarkan pemikiran alternatif yang baru yaitu Teori Kritis. PENJELASAN PARADIGMA KONSTRUKTIVISME DAN PARADIGMA KRITIKAL Menurut kamus komunikasi (1989: 72) definisi Konstruksi adalah suatu konsep, yakni abstraksi sebagai generalisasi dari hal-hal yang khusus, yang dapat diamati dan diukur. Paradigma konstruktivisme adalah dapat ditelusuri dari pemikiran Weber yang menjadi ciri khas bahwa prilaku manusia secara fundamental berbeda dengan prilaku alam. Manusia bertindak sebagai agen dalam bertindak mengkunstuksi realias sosial. Cara Cara konst konstruk ruksi si yang yang dilaku dilakukan kan kepad kepada a cara cara memah memaham amii atau atau membe memberik rikan an makna makna terhadap prilaku mereka sendiri. Tindakan sosial yang dimaksudkan oleh Weber berupa tindakan yang nyata-nyata diarahkan kepada orang lain. Juga dapat berupa tindakan yang bersifat “membatin”, atau bersifat subjektif yang mengklaim terjadi karena pengaruh positif dari situasi tertentu. (Sani. 2007: 1). Paradigm Paradigma a kritikal kritikal lahir lahir melalui melalui salah satu aliran pemikiran pemikiran kiri baru yang cukup terkenal terkenal yaitu pemikira pemikiran n Sekolah Sekolah Frankfurt Frankfurt atau dengan nama nama lain Institut Institut peneliti penelitian an sosial sosial di Frankfurt Frankfurt (Institut für Sozialfo Sozialforschu rschung) ng) yang didirikan didirikan pada pada tahun tahun 1923 1923 oleh oleh seorang kapitalis yang bernama Herman Weil. (Menurut Horkheimer dalam Everett M. Roger, 1994), Sekolah kritikal yang menjadi salah satu sifat dasar dari teori kritis adalah selalu curiga dan mempertanyakan kondisi status quo di masyarakat dewasa ini. Karena kondisi masyarakat yang kelihatannya produktif dan bagus yang tampak dipermukaan tersebut tersebut sesunggu sesungguhnya hnya terselubu terselubung ng struktur struktur masyaraka masyarakatt yang meninda menindas s dan menipu menipu kesadaran khalayak. Paradigma teori kritis, dimana teori ini memiliki ide suatu teori atas ketidakadilan ketidakadilan yang terjadi dibalik fenomena sosial. Teori kritis banyak diilhami oleh ajaran Marxis atau neo-Marxis (kiri baru). Menurut Profesor filosofi dari Universitas Frankfrut
Fondasi Filosofi dan Perspektif Kajian Ilmu Komunikasi: Perspektif Konstruktivisme dan Kritikal.
20
yang bernama Jurgen Habermas, dimana Habermas menolak positivist dan hal-hal yang mengutamakan materialisme. Habermas menginginkan komunikasi itu sebagai bentuk emansipatoris dan bebas dari ekspolitasi (Roger, 1994: 124). IMPLIKASI DALAM ILMU/TEORI DAN METODOLOGI Implikasi Implikasi dari paradigm paradigma a konstrukt konstruktivism ivisme e digambar digambarkan kan dengan dengan komunika komunikasi si yang berbasis pada “konsep diri” berdasarkan teori Bernstein. Menurut Ardianto (2007: 159). Implikasi paradigma konstruktivisme tidak dapat dipisahkan dari tiga logika dasar desain pesan, yaitu ekspresif, konvensional, dan retoris [O’Keefe dan Shepherd, 1987 dalam Ardianto (2007: 164)]. Implikasi dalam paradigma kritikal menerangkan bahwa teori kritis berangkat dari fenomena atau realitas sosial yang ada berdasarkan idealisme. Implikasi kritikal dapat di lihat dalam Cultural Studies (studi tentang budaya), dan studi tentang feminisme. Tujuan peneliti penelitian an dengan dengan pendeka pendekatan tan kritis sosial, sosial, emansip emansipasi, asi, transform transformatif, atif, dan pengua penguatan tan sosial sosial.. Pada Pada parad paradigm igma a ini posis posisii pene penelit litii yaitu yaitu mene menemp mpatk atkan an diri diri sebaga sebagaii aktivi aktivis, s, advokat, advokat, dan transform transformasi asi intelektu intelektual. al. Nilai, Nilai, etika, etika, pilihan pilihan moral moral bahkan bahkan keberpi keberpihaka hakan n menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari analisis. KRITIK TERHADAP PARADIGMA Kritik terhadap terhadap paradigm paradigma a konstruk konstruktivism tivisme e dimana, dimana, kurang kurang sensitif sensitif pada pada proses proses produksi, dan reproduksi makna yang terjadi secara historis maupun institusional. Paradigm Paradigma a kritikal kritikal dalam dalam mengkritis mengkritisii sesuatu, sesuatu, menstigm menstigmakan akan suatu suatu realitas realitas sosial sosial kadang terkesan dogmatis daripada ilmiah, hal ini dilandasi pemahaman ideologis tadi. KESIMPULAN Kesimpulan Kesimpulan kami terhadap teori konstruktivisme konstruktivisme dimana, kata kunci kunci paradigma konstrukt konstruktivism ivisme e adalah adalah pendeka pendekatan tan antar antar pesona, pesona, melalui melalui komunika komunikasi si yang berbasis berbasis pada “konsep diri”. Paradigma ini dalam membangun (mengkonstruksi) (mengkonstruksi) pemahaman atau makna, makna, secara secara bersama bersama-sama -sama melalui melalui pemaha pemahaman man berbasis berbasis pada pada subjek, subjek, dengan dengan menggunakan elaborasi kode yang mana, menghargai perasaan, kepentingan, dan sudut pandang orang lain. Kata kunci untuk paradigma kritikal adalah idealisme, dimana teori kritis selalu curiga dan mempertanyakan mempertanyakan kondisi ”status quo” di masyarakat. Teori Teori kritis memandang memandang bahwa realitas sosial yang tampak baik dipermukaan adalah sesuatu yang semu, karena setiap realitas yang ada, terdapat unsur kepentingan kaum dominan dibelakangnya, dan pada akhirnya akhirnya bertujuan bertujuan untuk untuk memanipu memanipulasi lasi kenyata kenyataan an yang ada pada pada realitas realitas social social di masyarakat. DAFTAR PUSTAKA BUKU DAN KAMUS: Ardianto, Elvinaro dan Bambang Q-Anees. 2007. Filsafat Ilmu Komunikasi . Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Effendy, Onong Uchjana. 1989. Kamus Komunikasi . Bandung: Mandar Maju, hlm 264. Rogers, Everett. M. 1994. A 1994. A History of Communication Study: A Biographical Approach. Approach . New York:The Free Press. SUMBER INTERNET: Hidayat, Hidayat, Dedy Nur. Nur. 2004. 2004. Menghin Menghindari dari Kriteria Kriteria kualitas kualitas yang Monolit Monolitik ik dan Totaliter otaliter.. Pen Pengantar tar Jurn Jurna al Thesis, sis, Septe eptemb mbe er – Dese Desem mber 2004. melalui lui http://72.14.235.132/search?q=cache:_UHGE631U3gJ:www.digilib.ui.ac.id/file%3 Ffile%3Ddigital/113870-TJPI-III-3-Sept Des2004VII.pdf+MENGHINDARII+QUALITY+CRITERIA+YANG+ Des2004VII.pdf+MENGHINDAR MONOLITIK+DAN+TOTALITER,+pengantar+jurnal+thesis,+septemberdesember+2004&cd=1 &hl =id&ct=clnk&gl=id&lr=lang_id.html Sani, M. Abdul Halim. 2007. Teori-Teori Sosial; Dari Ilmu Sosial Sekuleristik Menuju Ilmu Sosial Intergralistik. WordPress.com-weblog. Melalui http://abdulhalimsani.wordpress.com/2007/09/06/ teoriteori_sosial;Dari_Ilmu_Sosia teori_sosial;Dari_Ilmu_Sosial_Sekuleristik_M l_Sekuleristik_Menuju_Ilmu enuju_Ilmu_ _ Sosial_Intergralistik Sosial_Intergralistik /html[09/06/2007] html[09/06/2007]
Fondasi Filosofi dan Perspektif Kajian Ilmu Komunikasi: Perspektif Konstruktivisme dan Kritikal.