LangkahLangkah-langkah Penerapan ISO 14001 Bagi Perusahaan Posted on April 30, 2015 by 2015 by darwiszatnika ISO 14001 merupakan standar lingkungan yang bersifat sukarela. Standar ini dapat dipergunakan oleh organisasi ataupun perusahaan yang ingin menerapkan, mempertahankan, dan menyempurnakan sistem manajemen lingkungannya kemudian membuktikan kepada pihak lain atas kesesuaian sistem manajemen lingkungannya dengan standar dan memperoleh sertifikat. Adapun beberapa tujuan tersebut bisa didapatkan melalui beberapa langkah dalam penerapannya yang dapat diketahui sebagai berikut. Tahap 1 Persiapan didalamnya terdapat:
1. Pembentukan tim dimana dalam pembentukan tim ini yang berperan dalam pengembangan, penerapan, pemeliharaan dan peningkatan efektifitas sistem manajemen lingkungan seperti yang di atur dalam persyaratan ISO 14001:2004. 2. Manajemen puncak yang memberikan arahan dengan tujuan agar sistem manajemen lingkungan dapat diterapkan sebaik mungkin sesuai dengan persyaratan yang diatur dalam ISO 14001:2004. 3. Manajemen representative Memimpin tim untuk pengembangan, penerapan, pemeliharaan dan peningkatan efektifitas sistem manajemen lingkungan. Melaporkan kinerja sistem manjemen lingkungan ke manajemen puncak secara periodik. Tahap 2 Pengembangan sistem manajemen
Pengembangan sistem manajemen ini yang harus mengacu pada persyaratan standar ISO 14001:2004, sehingga pada akhirnya kalau sistem memenuhi standar ISO 14001:2004 maka dapat dilakukan sertifikasi sistem manajemen lingkungan yang sudah di terapkan. Untuk dapat mengembangkan sistem manajemen dengan baik maka dibutuhkan bimbingan konsultan yang berpengalaman dalam pengembangan, penerapan sistem manajemen lingkungan ISO 14001 di mana langkah awalnya yang harus dilakukan adalah transfer knowladge melalui knowladge melalui proses pelatihan. Tujuan dari pelatihan awal ini adalah:
Memberikan pengetahuan kepada Tim tentang konsep sistem manajemen lingkungan Memberikan pengertian tentang interpretasi persyaratan ISO 14001:2004 Memberikan arahan bagaimana melakukan pengembangan dan penerapan sistem manajemen lingkungan Memberikan arahan tentang sistem dokumentasi Sistem Manajemen lingkungan Memberikan pengertian bagaimana melakukan risk assessment terkait terkait dengan aspek dan dampak lingkungan
Selain itu terdapat juga pembuatan kebijakan lingkungan, objective dan target. Selanjutnya dengan pembuatan dokumen, pedoman lingkungan, prosedur lingkungan, instruksi kerja,
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
identifikasi aspek dan dampak lingkungan serta iedntifikasi dan evaluasi pemenuhan peraturan perundang-undangan. Dalam tahap pengembangan apabila telah terpenuhi secara keseluruhan maka bisa dilanjutkan pada tahap penerapan ISO 14001. Tahap 3 Penerapan
Dalam langkah awal pada penerapan ISO 14001 ini berdasarkan tahapan sebelumnya, maka seluruh dokumen sistem manajemen lingkungan yang sudah di setujui di distribusikan ke semua pengguna dokumen serta harus dilakukan sosialisasi. Management Representative mengkoordinasi pelaksanaan sosialisasi bekerja sama dengan departemen HRD. Program sosialisasi di rancang untuk semua karyawan mulai dari level manajemen puncak sampai dengan seluruh karyawan. Sosialisasi juga dilakukan ke pihak eksternal yang terkait pengelolaan lingkungan dengan Organisasi atau perusahaan diantaranya suplier dan sub dan sub contractor , pelanggan, tamu dan jika diperlukan masyarakat sekitar. Kemudian langkah selanjutnya yaitu menerapkan sistem manajemen lingkungan itu sendiri. Tahap 4 Evaluasi dan Monitoring
Setelah dilakukan beberapa tahapan sebelumnya, maka diperlukan evaluasi dan monitoring. Dimana dalam tahapan ini mencakup internal audit yang merupakan salah satu proses internal yang digunakan untuk mengevaluasi efektifitas sistem manajemen lingkungan seperti diatur dalam standar ISO 14001. Kemudian pemantauan dan pengukuran kinerja lingkungan dengan tujuan penerapan sistem manajemen lingkungan adalah bagaimana organisasi atau perusahaana dapat mencegah atau mengurangi terjadinya pencemaran lingkungan akibat kegiatan, produk atau jasa yang dihasilkan dan yang terakhir yaitu kajian manajemen dimana seluruh standar Sistem manajemen yang diterbitkan oleh ISO, selalu mensyaratakan adanya kajian manajemen sebagai salah satu kegiatan untuk mengali dan mendorong improvement. Tahap 5 Sertifikasi
Apabila sistem manajemen lingkungan sudah dijalankan secara efektif di buktikan dengan hasil internal audit dan kajian manajemen, maka saatnya management representative untuk representative untuk melakukan pemilihan badan sertifikasi. Badan sertifikasi merupakan suatu lembaga baik bersifat nasional ataupun internasional yang memiliki kompetensi dan kualifikasi untuk melakukan audit sertifikasi terhadap sistem manajemen lingkungan ISO 14001:2004. Pemilihan badan sertifikasi tergantung kebutuhan organisasi atau perusahaan karena di Indonesia terdapat banyak lembaga/badan sertifikasi baik yang bersifat Nasional maupun Internasional. Tujuan dari initial audit yaitu: yaitu:
Untuk mengetahui kesiapan untuk dilaksanakan main audit Untuk memastikan ruang lingkup pelaksanaan audit
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Memastikan apakah sistem manajemen lingkungan masih di Implementasikan secara konsisten Menggali peluang improvement terhadap terhadap sistem yang sudah dijalankan
Berbeda dengan audit sertifikasi dimana proses audit dilakukan secara menyeluruh, maka survailance audit hanya hanya dilakukan secara partial dengan berbagai pertimbangan, diantaranya:
Proses yang kritis terhadap lingkungan Area yang banyak temuan audit pada periode sebelumnya
Apa yang harus di persiapkan oleh Organisasi atau perusahaan pada saat menjelang audit survailance: survailance: 1. Sistem Manajemen Lingkungan harus diimplementasikan secara konsisten 2. Objective dan Target serta program dilaksanakan serta dilakukan pemantauan dan pengukuran pencapaian secara efektif 3. Internal audit sudah dijalankan 4. Kajian manajemen juga sudah di jalankan Apabila organisasi sudah menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001;2008, maka proses survailance audit dapat audit dapat dilakukan secara terintegrasi dengan sistem manajemen lingkungan. Apabila masa berlaku sudah habis maka bisa dilakukan dengan proses re-annual . Proses reannual audit, annual audit, akan sama dengan d engan main audit/ certificationaudit certificationaudit dimana audit akan dilakukan untuk seluruh proses dan fungsi. Bila kita perhatikan daftar prosedur wajib ISO 14001 di atas, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa prosedur wajib ISO 14001 adalah beberapa prosedur wajib ISO 9001 ditambah lagi dengan beberapa prosedur wajib yang benar-benar menyinggung masalah sistem manajemen lingkungan, ini dikarenakan ISO 9001 merupakan pondasi bagi standar-standar manajemen yang lain.
Penerapan Standar Teknik Teknik dan Manajemen Posted on Juni 27, 2016 by 2016 by darwiszatnika Tugas : Contoh Studi Kasus Penerapan Standar Teknik dan Manajemen PENERAPAN METODE SI X SI G M A SEBAGAI STANDAR MANAJEMEN MUTU UNTUK MENURUNKAN KECACATAN PRODUK F R Y P A N DI DI CV. CORNING
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
CV. Corning Sidoarjo adalah industri pembuat perabot p erabot rumah, salah satu produk yang dihasilkan adalah perabot dapur dengan merek yang dinamai “revere “revere were” were” yang mampu memproduksi produk tersebut sebanyak ± 34.152 unit per tahun. Dari hasil yang dicapai, produk dengan merek “revere “revere ware” ware” mengalami kecacatan kecacatan produk untuk masing-masing sub proses yaitu: proses press press dengan jumlah cacat sebesar 744 unit per tahun, press cutting (potong) dengan jumlah cacat sebesar 696 unit per tahun, press roll dengan dengan jumlah cacat sebesar 624 unit per tahun, dan proses p roses tumbuk dengan jumlah cacat sebesar 372 unit un it per tahun atau kurang lebih memiliki jumlah cacat produk total per tahun sebesar 7,13%. Berdasarkan data di atas maka CV. Corning Sidoarjo berusaha untuk menurunkan jumlah tingkat kecacatan produksinya dengan menerapkan standar manajemen mutu six sigma. sigma. Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan jumlah tingkat kecacatan produk pada masing-masing sub proses dengan cara menentukan kondisi awal kinerja (baseline (baseline)) dan target kinerja yang harus dicapai dengan menggunakan penerapan standar manajemen mutu six sigma. Dalam upaya mengahasilkan produk yang sesuai dengan keinginan pelanggan CV. Corning Sidoarjo mencoba untuk menerapkan sistem manajemen mutu dengan menggunakan six menggunakan six sigma dengan harapan bisa menurunkan jumlah tingkat kecacatan produksinya. Sistem manajemen mutu six mutu six sigma ini sigma ini dilakukan dengan menggunakan tahapan define, measure, analyze, improve, control (mendifinisikan, mengukur, menganalisis, memperbaiki dan mengendalikan atau mengawasi) serta penelitian yang dilakukan dengan cara kuantitatif. Pada tahapan pendefinisian untuk proses press proses press pelanggan pelanggan menginginkan suatu produk sesuai dengan spesifikasi akan tetapi diantara beberapa sub proses tersebut masih terdapat suatu produk yang diluar spesifikasi. Berikut ini merupakan Tabel 1. yang menjelaskan tentang kriteria kecacatan dan kualitas. Tabel 1. Kriteria Kecacatan dan Kualitas Proses
Karakteristik Kualitas
Kriteria Cacat
1. Kondisi matras bagus 1. Kehalusan tepi 2. Kualitas tepi rata (tidak serut) Press
2. Ketinggian 3. Ketinggian rata, rata, tidak tidak miring 3. Tebal bibir hasil press hasil press 4. Tidak ada gram 1. Ukuran pemotongan 1. Ratanya hasil potongan 2. Kualitas potongan
Cutting
2. Tidak miring 3. Kondisi bahan 3. Ukuran pas 4. Keadaan mesin potong 1. Tebal pipihnya
1. Tepi pecah
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
2. Halus tanpa bercak
2. Roll masih tajam
Pada tahap pengukuran untuk sub proses press, cutting, rolling dan tumbuk didapatkan nilai DPMO dan level sigma dari masing-masing proses tersebut. Nilai-nilai harus dikendalikan secara terus-menerus karena pengendalian kualitas dilakukan secara berkesinambungan sehingga nantinya dapat diketahui tingkatan yang akan dihasilkan untuk setiap sub prosesnya. Pada tahap analisis yaitu menjelaskan tentang sebab-sebab yang mengakibatkan suatu produk tersebut mengalami kecacatan yaitu dengan menggunakan cause cause and effect diagram. diagram. Pada tahap perbaikan yaitu memberikan usulan tindakan perbaikan untuk setiap masing-masing sub prosesnyaa berdasarkan pada faktor penyebab kecacatan produk dengan menggunakan FMEA ( failure failure mode and effect analyze). analyze). Pada tahap terakhir yaitu mengendalikan semua langkahlangkah tersebut, dimana pada tahap ini akan dibuat mekanisme kontrol atau pengawasan serta mendokumentasikan proyek agar berjalan sesuai dengan prosedur perbaikan yang dilakukan. Berdasarkan beberapa tahapan tersebut maka hasil yang didapatkan dengan menggunakan penerapan sistem manajemen mutu six mutu six sigma yaitu sigma yaitu dapat menurunkan jumlah persentase tingkat kecacatan produk sebelum menetapkan target kinerja dengan menggunakan metode six metode six sigma adalah sebesar 7,13% dari total produksi per tahun. Sedangkan jumlah persentase tingkat kecacatan produk setelah menetapkan target kinerja dengan menggunakan penerapan sistem manajemen mutu six mutu six sigma yaitu sigma yaitu adalah sebesar 6,71% dari total produksi per tahun.
Tahapan dan Hambatan dalam Sertifikasi ISO 9001:2015 by Rendi Mahendra | posted in: Article | 0
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Berbicara mengenai pelaksanaan proses ISO dalam perusahaan tentunya didalamnya tahapan dan keterbatasan tersendiri yang menyebabkan perusahaan mengalami hambatan dalam implementasi ISO. Bentuk hambatan yang akan dialami oleh perusahaan pengusul ISO ini tidak hanya dikarenakan faktor internal akan tetapi juga dikendalikan atau dipengaruhi oleh faktor dari luar perusahaan. Apa saja tahapan yang harus dilalui oleh perusahaan dalam sertifikasi ISO? Lalu, bagaimanabentuk hambatan dari faktor internal dan eksternal penerapan ISO itu sendiri? Berikut ini adalah tahapan yang digunakan dalam implementasi ISO yaitu :
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
2. Melakukan Pelatihan dan Persiapan Implementasi ISO Tahapan kedua ini dilakukan oleh seorang konsultan ISO yang mengajarkan bagaimana cara memberikan pemahaman yang jelas pada karyawan tentang persyaratan serta prosedur ISO 9001:2015. 3. Mengupayakan Pengembangan Sistem dan Dokumentasi Perusahaan Konsutan ISO mulai melakukan pembenahan pada perusahaan terkait manual mutu, prosedur yang wajib, instruksi kerja, sampai dengan form – form – form form yang harus dibuat. 4. Impelementasi Sistem dan Dokumen Perusahaan sesuai Persyaratan ISO Pada tahapan yang keempat, perusahaan mulai harus melakukan implementasi persyarakat ISO dengan pengaturan sistem manajemen mutu yang sesuai. Ketidaksesuaian syarat yang dilakukan oleh perusahaan ini akan berpengaruh terhadap penilaian audit yang dilakukan oleh perusahaan. 5. Proses Audit Internal dan Tinjauan Manajemen ISO 9001:2015 Konsultan akan melakukan pemantauan ulang pada perusahaan yang menerapkan persyaratan ISO. Penilaian ini sebelumnya juga diimbangi dengan pelatihan perusahaan oleh konsultan ISO tentang cara melakukan audit internal dan tinjauan manajemen. 6. Sertifikasi pada Perusahaan Setelah penilaian yang dilakukan oleh konsultan terlampaui secara seluruhnya, maka perusahaan yang dinilai memenuhi kriteria kelayakan serta kesesuaian dengan sistem ISO akan langsung mendapatkan sertifikat ISO yang diberikan oleh Badan Sertifikasi yang diakui. Tahapan penerapan ISO yang terakhir terakh ir ini dinyatakan sebagai penentuan label lab el kelayakan perusahaan untuk mendapatkan sertifikat ISO.
Nah, banyak hal yang terjadi ketika keenam tahapan implementasi ISO 9001:2015 ini harus dilaksanakan secara keseluruhan oleh perusahaan produksi. Berbagai hal tersebut bersifat menghambat jalannya proses implementasi ISO 9001:2015 oleh perusahaan produksi. Beberapa hambatan implementasi ISO ini diantaranya yaitu : – Hambatan Hambatan dari Internal
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Source: manajemenproduksi.com
TIPS PELAKSANAAN PERUBAHAN ISO 9001:2015 Details Written by improvement QHSE Published: 24 June 2016 Hits: 1156 TIPS PELAKSANAAN PERUBAHAN ISO 9001:2015 Di www.ISO.org dijelaskan bahwa standar adalah dokumen, dokumen yang dimaksud adalah bia acuan, spesifikasi ataupun persyaratan (ASP). Kalau kita akan membuat sistem manajemen mutu (ISO 9001. ISO/TS 16949) maka identifikasi saja acuan, spesifikasi ataupun persyaratan (ASP) yang terkait produk. Kalau di manajemen sistem lingkungan maka kita identifikasi juga acuan, spesifikasi ataupun persyaratan terkait aspek/dampak lingkungan yang berpotensi diakibatkan dari proses. Setelah mempunyai acuan, spesifikasi ataupun persyaratan. Maka dibutuhkan sistem untuk mencapai ASP dan diharapkan sistem bisa mencapai tujuan akhirnya, yaitu:
Mengurangi biaya melalui mengurangi waste, error dan produktifitas meningkat Membuat produk and services services aman, terpercaya, dan berkualitas Mendapatkan new markets Meningkatkan daya saing
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Perubahan ISO 9001 adalah banyak merubah cara daripada tujuan. Di ISO 9001:2015 perubahan significant ada dua: Risk Assesment (http://improvementqhse.com/aplikasi-identifikasi-risiko proses-menurut-iso-90012015/)) dan Leadership (lihat http://improvementqhse.com/leadership proses-menurut-iso-90012015/ iso-90012015-dan-iso-140012015/)). Perubahan-perubahan sistem ISO 9001:2015 intinya untuk iso-90012015-dan-iso-140012015/ memastikan tujuan akhir tetap bisa tercapai, akan tetapi ketentuan perubahan yang ada sifatnya masih general, detail caranya diserahkan ke perusahaan, beberapa contoh ketentuan tersebut:
metoda mengevaluasi permintaan project baru, di ISO 9001:2015 tidak dijelaskan apa yang dievaluasi, tetapi dalam pelaksanaannya di semua bisnis mempunyai hal yang sama dalam mengevaluasi project baru, yaitu: kemampuan dalam kualitas pekerjaan/ supplai, kemampuan pengiriman atau penyelesaian, kemampuan supplai material dst Seleksi dan evaluasi subcont harus dilakukan d i ISO 9001:2015, tetapi di pasalnya tidak diinfokan caranya, cara seleksi dan evaluasi evalu asi supplier /subcont diserahkan juga ke perusahaan. Subcont/supplier berpotensi menimbulkan resiko ke perusahaan, oleh karena itu seleksi dan evaluasi merupakan cara yang diperlukan mengurangi resiko itu. Perusahaan harus memastikan bahwa sistem seleksi dan evaluasi benar-benar mampu membuktikan resiko dari supplier/subcont bisa dikendalikan. Metoda Risk assesment sebagai dasar pembuatan sistem diserahkan ke p erusahaan. Banyak Metoda risk assesment, penentuan cara risk assesment harus ditentukan oleh perusahaan. Intinya semua risiko yang berasal dari internal dan eksternal harus diidentifikasi dan dikendalikan. dst
Lalu bagaimana membuat perubahan ISO 9001:2015 ini bisa memberikan dampak perubahan di sistem perusahaan, berikut TIPS PELAKSANAAN PERUBAHAN ISO 9001:2015 agar bermamfaat:
Lakukan Risk Assesesment dengan benar (Pasal 6), beberapa tipsnya:
o Lakukan risk assesment di semua proses, untuk proses utama disarankan dilakukan lebih detail, misalkan di produksi gunakan risk assesment FMEA/ FTIR. Jangan lupakan dua fatwa risk assesment : pertama: pastikan semua proses di lakukan risk assesment; kedua: pastikan semua kendala/ bahaya diidentifikasi dan dikon trol. INGAT! Angkat aja masalah utama di
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
o Jangan hilangkan sistem saat ini, kalau perlu direvisi saja saja sampai efektif. efektif. Saya yakin sistem sistem sudah ada mempunyai peran mengontrol. Dengan mengidentifikasi sistem saat di di pelaksanaan risk assesment maka akan memberikan pengertian, Know pengertian, Know How, kenapa sistem itu ada o Action plan dari risk risk assesment diberikan saja ke pelaksana langsung, jangan diwakili oleh kepala departemennya. Risk assesment yang dilakukan apa adanya dan dikendalikan dengan benar serta berdampak ke cara kerja akan memberikan jiwa leadership ke pelaksana. o Jangan bahas pasal ISO 9001:2015 sebelum memahami risk assesment. assesment. Risk assesment adalah salah satu pokok perubahan di ISO 9001:2015. Intinya dasar pembuatan sistem adalah risk assesment atau secara mudahnya bisa dikatakan bahwa alasan pembuatan sistem di perusahaan adalah risk assesment. Semua pasal memuat risk assesment. Jadi pahami risk assesment sebelum membahas pasal ISO 9001:2015 Setelah risk assesment selesai, baru kita masuk ke ketentuan yang lain, berikut tips untuk pemenuhan pasal/ ketentuan yang lain
Tentukan konteks (pasal 4), siapa pihak terkait, interaksi proses/sistem dan? Pahami konteks di tulisan kami di http://improvementqhse.com/konteksi-di-perubahan-iso90012015-dan-iso-140012015/ . Tuangkan saja di manual mengenai penjelasan konteks di ruang lingkup perusahaan. Ingat konteks harus dibuat detail Ciptakan Leadership (pasal 5). Dua kata dalam yang sifatnya aktif dalam definisi leadership adalah: mempengaruhi orang lain untuk bertindak . Mempengaruhi dengan cara membuat sistem yang baik, diharapkan sistem yang baik bisa menciptakan jiwa leadership di pekerja. Kata "Bertindak", ya pastikan adanya tindakan-tindakan untuk memperbaiki sistem kerja, apakah itu dalam bentuk perbaikan yang kecil maupun yang besar, dan apakah itu ide perbaikan "Bottom up" maupun yang "Top Down".
Salah satu interfensi membuat leadership di perusahaan adalah dengan membuat group-group yang mempunyai tugas-tugas semesteran atau tahunan yang sifatnya memperbaiki kendala. Silahkan dicoba Urus Sumber Daya dengan benar (pasal 7). Yang dimaksud sumberdaya adalah pekerja,
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Jangan berkutat di prosedural. Strata prosedural tidak dikenal lagi di ISO 9001:2015, semua dokumen/record yang digunakan dalam sistem dinamai Documented dinamai Documented Informasi. Informasi. Cakupan Documented Information ini ditentukan oleh perusahaan sendiri. Secara sederhananya kebutuhan dokumen yang dinyatakan di risk assesment itu lah documented information.
Gambaran dokumen pada ISO 9001:2015:
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Pasal 10, membahas improvement yang bisa dihasilkan dari dua hal, bila ada masalah dengan tindakan perbaikan dan tetap melakukan suatu tindakan walau tidak ada masalah/kendala. Improvement harus mempunya dasar, ya dasarnya dari data yang dihasilkan. Data memberikan gambaran yang jelas untuk action apa yang seharusnya dilakukan. Praktisnya untuk pasal 10 ada dua hal
o Semua masalah mempunyai tindakan perbaikan, baik dalam bentuk catatan meeting ataupun dalam wujud form khusus meminta perbaikan o Ada improvement yang dihasilkan Dikarenakan risk assesment sebagai pondasi sistem, maka sistem ISO 9001:2015 fokus ke internal, sistem yang dibangun disesuaikan dengan kebutuhan internal. Angkat saja masalah yang ada, dan lakukan perbaikan dengan sistem dan kemauan perubahan (leadership). Bagaimana rencana penerapan ISO 9001:2015 di tempat anda?