MAKALAH PENILAIAN DAN KINERJA
KARYAWAN
Di SusunOleh: Syifa Hayyu Fauzal
B.131.13.0373
Diana Ambarwati
B.131.13.0384
BernadoMuda
B.131.13.0402
Devi Finsa W
B.131.13.0403
Saiful Septiawan
B.131.13.0591
Fakultas Ekonomi UNIVERSITAS SEMARANG 2016
SEMINAR MSDM | Penilaian Kinerja Karyawan
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya khususnya bagi penulis yang telah menyelesaikan makalah “Penilaian Kinerja Karyawan”. Dalam menulis makalah, alhamdulillah penulis tidak mendapatkan kendala - kendala, sehingga penyelesaiannya dapat dikerjakan dengan baik. Selain itu penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen sebagai pembimbing, orang tua dan semua orang yang terlibat yang telah memberikan
dorongan
dan
motivasi
sehingga
makalah
ini
dapat
terselesaikan. Disini penulis juga sampaikan, jika seandainya dalam penulisan makalah ini terdapat hal– hal yang tidak sesuai dengan harapan, maka penulis dengan senang hati menerima masukan, kritikan dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga apa yang diharapkan penulis dapat dicapai dengan sempurna. Amin.
Penulis,
SEMINAR MSDM | Penilaian Kinerja Karyawan
3
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR............................................................................................ 2 DAFTAR ISI......................................................................................................... 3 BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 4 A. Latar Belakang.......................................................................................... 4 B. Pokok Bahasan.......................................................................................... 4 C. Tujuan......................................................................................................... 4
BAB II LANDASAN TEORI................................................................................5 BAB III PEMBAHASAN..................................................................................... 6 A. PENGERTIAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN........................................6 B. TUJUAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN.................................................6 C. MANFAAT PENILAIAN KINERJA KARYAWAN..............................................7 D. PRINSIP PENILAIAN....................................................................................7 E. UNSUR PENILAIAN..................................................................................... 8 F. CONTOH KASUS......................................................................................... 9
BAB IV PENUTUP............................................................................................ 15 KESIMPULAN...................................................................................................... 15 DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 16
SEMINAR MSDM | Penilaian Kinerja Karyawan
4
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era modern ini persaingan terjadi di berbagai sektor, salah satunya poda bidang kinerja karyawan. Pada saat ini sangat banyak SDM yang di cetak oleh sekolah – sekolah maupun instansi perguruan tinggi.
Hal
ini
membuat
persaingan
semakin
ketat
bagi
para
karyawannya karena setiap atasan akan selalu menuntut lebih dari biasanya dengan alasan untuk peningkatan. Dalam hal tersebut seorang kepala selalu ingin mendapatkan hal yang maksimal dari karyawannya oleh karena itu para kepala selalu melakukan penilaian terhadap kinerja karyawannya. Hal ini dilakukan untuk dapat meningkatkan mutu atau kinerja karyawan tersebut atau setidaknya tetap stabil kinerjanya. Oleh karena itu dalam suatu perusahaan atau instansi sangat perlu untuk melakukan penilaian kinerja terhadap karyawan guna menjaga standar mutu suatu perusahaan. Karena pentingana hal ini penulis bermaksud untuk membuat makalah tentang “PENILAIAN KINERJA KARYAWAN”.
B. Pokok Bahasan 1. 2. 3. 4. 5.
Pengertian penilaian kierja Tujuan penilaian kinerja karyawan Manfaat Penilaian kinerja karyawan Prinsip penilaian kinerja karyawan Unsur Penilaian Kinerja Karyawan
C. Tujuan Berdasarkan makalah yang di susun, bertujuan untuk mengetahui serta
memahami
bahwa
pentingnya
perusahaan
mengadakan
penilaian kinerja karyawan, agar bermanfaat bagi penulis dan pembaca. SEMINAR MSDM | Penilaian Kinerja Karyawan
5
BAB II LANDASAN TEORI
Penilaian Kinerja (performance appraisal), pada dasarnya merupakan proses yang digunakan organisasi untuk mengevaluasi job performance. Jika dikerjakan dengan benar, hal ini akan memberikan manfaat yang penting bagipegawai yang dinilai, penilai, dan departemen kepegawaian, serta organisasi. Setiap atasan dalam suatu departemen harus menilai kinerja pegawai yang berada dibawahnya untuk mendapatkan suatu gambaran hasil kerja nyata pegawai sehingga dari hasil penilaian kinerja, dapat ditentukan pembinaan, tindakan administratif dan keputusankeputusan yang akan diambil berikutnya. Penilaian kinerja tersebut adalah sebagai penilaian hasil kerja nyata dengan standar kualitas maupun kuantitas
yang
dihasilkan
oleh
setiap
karyawan.
Penilaian
kinerja
karyawan mutlak harus dilakukan untuk mengetahui prestasi yang dapat dicapai setiap karyawan. Apakah prestasi yang dicapai setiap pegawai baik, sedang, kurang. Penilaian prestasi penting bagi setiap pegawai dan berguna bagi organisasi
untuk
mengambil
keputusan
dan
menetapkan
tindakan
kebijaksanaan selanjutnya. Menurut Soeprihanto (1988:7): Penilaian Kinerja adalah sistem yang digunakan untuk menilai dan mengetahui apakah seorang karyawan telah melaksanakan pekerjaannya masingmasing secara keseluruhan. Pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan bukan hanya dilihat atau dinilai hasil fisiknya tetapi meliputi berbagai hal, seperti
kemampuan
kerja,
disiplin,
hubungan
kerja,
prakarsa,
kepemimpinan dan hal-hal khusus sesuai dengan bidang dan level pekerjaan yang dijabatinya. Menurut Menurut Hasibuan (2000:87) : Penilaian kinerja adalah kegiatan manajer untuk mengevaluasi perilaku prestasi kerja pegawai serta menetapkan kebijaksanaan selanjutnya. Evaluasi
atau
penilaian
perilaku
meliputi
penilaian
kesetiaan,
SEMINAR MSDM | Penilaian Kinerja Karyawan
6
kejujuran,kepemimpinan, kerjasama, loyalitas, dedikasi, dan partsipasi pegawai.
SEMINAR MSDM | Penilaian Kinerja Karyawan
7
BAB III PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN Kinerja adalah suatu prestasi yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas atau pekerjaannya, sesuai dengan standar kriteria yang ditetapkan dalab pekerjaan itu. Prestasi yang dicapai ini akan
menghasilkan
suatu
kepuasan
kerja
yang
nantinya
akan
berpengaruh pada tingkat imbalan. Dengan demikian Penilaian Kinerja (performance appraisal), pada dasarnya
merupakan
proses
yang
digunakan
organisasi
untuk
mengevaluasi job performance. Jika dikerjakan dengan benar, hal ini akan memberikan manfaat yang penting bagipegawai yang dinilai, penilai, dan departemen kepegawaian, serta organisasi. Setiap atasan dalam suatu departemen harus menilai kinerja pegawai yang berada dibawahnya untuk mendapatkan suatu gambaran hasil kerja nyata pegawai sehingga dari hasil penilaian kinerja, dapat ditentukan pembinaan, tindakan administratif dan keputusan-keputusan yang akan diambil berikutnya.
B. TUJUAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN Tujuan Penilaian Kinerja secara umum adalah untuk: 1. Meninjau ulang kinerja masa lalu Meninjau ulang kinerja ini bermaksud untuk melihat kinerja karyawan
apalah
sudah
sesuai
dengan
posisi
dan
tujuan
penambahan karyawan tersebut. 2. Memeriksa kemampuan individu karyawan Memeriksa kemampuan karyawan ini bermaksud untuk melihat perkembangan atau potensi lain yang ada dalam seorang karyawan untuk perbaikan mutu organisasi perusahaan. 3. Menyusun target masa depan
SEMINAR MSDM | Penilaian Kinerja Karyawan
8
Penilaian kinerja karyawan ini dapat membantu perusahaan atau organisasi untuk dapat merancang jalan masa depan atau memprediksi arah perusahaan untuk kedepannya. 4. Membantu manajemen Dengan melakukan penilaian kinerja karyawan maka perusahaan mengetahui potensi dan dapat memaksimalkan kemampuan seorang karyawan yang dimiliki dalam memilih, menempatkan, promosi, memindahkan dan meningkatkan kualitas karyawan. C. MANFAAT PENILAIAN KINERJA KARYAWAN 1. Penilaian yang objektif terhadap pimpinan mmemerlukan penilaian yang objektif terhadap kinerja karyawan pada masa lalu untuk membuat keputusan dibidang sumber daya manusia di masa yang akan datang 2. Alat bantu karyawan pimpinan memerlukan alat untuk membantu karyawannya dalam memperbaiki kinerja, merencanakan pekerjaan, mengembangkan kemampuan dan keterampilan untuk mengembangkan karier dan memperkuat kualitas hubungan antara pimpinan dan karyawan 3. Keputusan administratif keputusan untuk menentukan gaji, promosi, mempertahankan atau memberhentikan
karyawan,
pengakuan
kinerja
individual,
pemutusan hubungan kerja, dan mengidentifikasi yang buruk 4. Alat menjaga tingkat kinerja sebagai contoh dengan mendeteksi penurunan kinerja sebelum menjadi serius dan mengambil langkah-langkah korektif 5. Untuk pengembangan pengembangan yang meliputi identifikasi kebutuhan pelatihan karyawan secar individu, umpan balik kinerja, menentukan transfer dan penugasan, identifikasi kekuatan dan kelemahan individu
D. PRINSIP PENILAIAN 1. Fungsi Penilaian Kinerja Mengadakan evaluasi atau menilai prestasi kerja karyawannya. Fungsi diadakannya penilaian kinerja kinerja disetiap organisasi antara lain adalah sebagai berikut : a. Sebagai dasar untuk menentukan keputusan penggajian
SEMINAR MSDM | Penilaian Kinerja Karyawan
9
b. Sebagai dasar umpan balik atas kinerja yang dilakukan seseorang atau kelompok c. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan karyawan yang dinilai d. Sebagai dasar pertimbangan untuk keputusan promosi e. Sebagai dasar pertimbangan untuk keputusan mutasi dan pemberhentian f. Sebagai dasar pertimbangan untuk keputusan training dan pengembangan g. Sebagai dasar pertimbangan untuk keputusan penghargaan (reward) h. Sebagai alat untuk memotivasi dan meningkatkan kinerja 2. Proses Penilaian Kinerja Penilaian kinerja adalah merupakan suatu proses yang berkesinambungan dan bukan merupakan produk akhir atau produk sesaat. Penilaian kinerja tidak hanya dilakukan sesaat pada akhir periode penilaian saja, karena untuk menjaga obyektifitas penilaian, kegiatan penilaian kinerja hendaknya dilakukan setiap waktu. Atasan hendaknya dapat memberikan penilaian pada setiap tahapan penyelesaian kegiatan. Penilaian setiap waktu juga bermanfaat
untuk
memberikan
feedbackatau
masukan
pada
bawahan tentang kinerjanya yang kurang baik, sehingga untuk waktu berikutnya , bawahan dapat memperbailki kinerja. E. UNSUR PENILAIAN 1. Tanggung jawab Tanggung jawab
adalah
kesanggupan
seorang
pegawai
menyelasaikan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan sebaik - baiknya dan tepat waktunya serta berani mengambil resiko atas keputusan yang diambilnya atau tindakan yang dilakukannya.
Penilai
menilai
kesediaan
pegawai
dalam
mempertanggung jawabkan kebijaksanaannya pekerjaan, dan hasil kerjanya, sarana dan prasarana yang dipergunakan. serta perilaku kerjanya. 2. Kerjasama Kerjasama adalah kemampuan seseorang pegawai untuk bekerja bersama-sama dengan orang lain dalam menyelesaikan sesuatu SEMINAR MSDM | Penilaian Kinerja Karyawan
10
tugas yang telah ditentukan, sehingga mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar - besarnya. 3. Kejujuran Penilai menilai kejujuran dalam melaksanakan tugas - tugasnya memenuhi perjanjian baik bagi dirinya sendiri maupun terhadap orang lain
seperti kepada para bawahannya Kejujuran adalah
ketulusan hati seorang pegawai dalam melaksanakan tugas dan kemapuan
untuk
tidak
menyalahgunakan
wewenang
yang
diberikan kepadanya 4. Ketaatan/Kedisiplinan Ketaatan adalah kesanggupan seorang pegawai untuk menaati segala peraturan perundang - undangan yang berlaku, menaati perintah kedinasan yang diberikan oleh atasan yang berwenang, serta
kesanggupan
untuk
tidak
melanggar
ditentukan 5. Prestasi KerjaPrestasi Kerja hasil kerja yang dicapai oleh
seorang
larangan
pegawai
yang
dalam
melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Pada umumnya, prestasi kerja seorang pegawai dipengaruhi oleh kecakapan, ketrampilan,
pengalaman,
dan
kesungguhan
pegawai
yang
bersangkutan dalam melaksanakan pekerjaannya.Penilai menilai hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang dapat dihasilkan pegawai tersebut dari uraian pekerjaannya
F. CONTOH KASUS Perusahaan di PT Unilever Masalah yang ditemukan Dalam rangka meningkatkan
produktifitas
perusahaan
dan
memuaskan pelanggan, maka kinerja karyawan perlu mendapat perhatian dari masyarakat, pemerintah maupun swasta. Adanya persaingan global dalam kebebasan perdagangan membuat sebagian besar perusahaan harus ikut berjuang untuk tetap dapat melakukan operasional
perusahaannya
atau
bahkan
untuk
mendapatkan
keuntungan yang besar. Tentu saja hal ini juga memerlukan bantuan SEMINAR MSDM | Penilaian Kinerja Karyawan
11
dan
dukungan
yang
besar
dari
para
karyawannya
karena
bagaimanapun juga karyawan perusahaanlah yang merupakan aspek pokok dalam pelaksanaan sebuah perusahaan. Unilever (dan juga perusahaan – perusahaan lainnya di Indonesia) masih belum memiliki penilaian kinerja yang terintegrasi. Yang ada baru performance apprasial saja. Sistem performance management yang baik seharusnya memiliki performance planning, coaching, saat proses berlangsung, serta performance review. Kondisi tersebut sulit dicapai di Indonesia karena budaya di negeri ini kurang akrab dan adanya aspek kesetaraan atasan – bawahan. Padahal, performance management yang terintegratif dapat berlangsung di luar negeri karena adanya aspek kesetaraan antara atasan dan bawahan, sehingga mereka dapat berinteraksi dalam menentukan target yang harus dicapai. Di Unilever, aspek tawar – menawar target baru berlaku di level direktur. Belum berlaku untuk kepala departemen ke bawah. Jadi, performance planning yang efektif memang belum berjalan. Dengan adanya suatu hasil observasi ini yang dapat mengevaluasi kinerja karyawan tersebut, diharapkan perusahaan, khususnya PT unilever ini dapat mengantisipasi dan mengadakan pencegahan terhadap beberapa factor tersebut sehingga dapat menanggulangi kinerja buruk yang dapat terjadi pada karyawan mereka sewaktuwaktu. Hal ini diterapkan guna mendapatkan hasil pecapaian produksi perusahaan yang maksimal tanpa mengabaikan kepentingan para karyawannya. Solusi pemecahan masalah Jumlah karyawan yang bekerja di PT Unilever Indonesia secara keseluruhan pada tanggal 31 Desember 2013 ini adalah mencapai 6.719 karyawan. Hal ini naik dari tahun 2012 yang berjumlah 6.447 karyawan[3]. Hal ini tentu saja bukan jumlah yang sedikit dalam ukuran sebuah perusahaan. Jumlah karyawan yang banyak ini tentu saja membutuhkan perhatian ekstra dari perusahaan Unilever tersebut dalam mengembangkan dan melatih para SDMnya. Di Unilever, kesempatan untuk memperoleh posisi yang lebih baik dengan gaji yang lebih baik akan sangat tergantung pada performa SEMINAR MSDM | Penilaian Kinerja Karyawan
12
kerja masing – masing karyawan. Unilever memiliki sistem reward yang sangat fair. Ini bercermin dari sistem reward yang diberikan kepada orang – orang yang memberikan kontribusi terbaiknya bagi perusahaan. Sementara orang yang underperformed (low-performer) akan memperoleh reward yang juga rendah. Sistem ini membuat setiap manajer di Unilever berusaha memberikan performa terbaiknya untuk mencapai target perusahaan. Proses performance management di Unilever berawal dari rapat Senior Group Directors (SGD). Dalam rapat ini dibahas proyeksi kinerja selama setahun ke depan, ditambah key performance indicator (KPI)nya. Hasilnya akan dibawa ke perusahaan masing – masing, yang selanjutnya diturunkan lagi ke kepala divisi, selanjutnya ke kepala dan terakhir ke manajer. Kepada para kepala divisi ini, kepala departemen dan manajer akan diberikan individual performance plan yang harus dicapai plus KPI-nya. Tak hanya diberi target, karyawan juga rutin diberi coaching dan konseling antara atasan dan bawahan. Setelah memasuki masa penilaian, karyawan bersangkutan bisa menyanggah hasil penilaian atasan jika dirasa tidak sesuai. Semua hal tersebut memiliki form yang lengkap dan tersusun rapi. Rekrutmen merupakan perjalanan awal karier. Setelah calon pemimpin (Future Leaders) di Unilever ini direkrut, maka akan menjalani Unilever Development Program. Keberanian Unilever untuk menetapkan entry salary yang tinggi juga membuat Unilever dipilih dalam hal sistem remunerasi. Sistem remunerasi perusahaan ini juga dinilai sangat atraktif dan kompetitif, dan mampu memacu karyawan untuk maju dan berkembang. Untuk pengembangan profesionalisme, Unilever memiliki learning programme yang komprehensif serta terus memupuk learning culture di perusahaan yang mendorong orang untuk dapat belajar berbagai hal di setiap kesempatan, baik melalui sesi-sesi resmi maupun tidak resmi
dimana
karyawan
dapat
saling
sharing
pengetahuan,
pengalaman, kisah sukses maupun kegagalan untuk pembelajaran rekan-rekannya.
Untuk
mendorong
work-life
balance,
Unilever
menyediakan berbagai sarana seperti fasilitas gym, klub olahraga SEMINAR MSDM | Penilaian Kinerja Karyawan
13
untuk karyawan, nursery room, daycare centre menjelang Lebaran, aktivitas rohani dan social, dan lain-lain. Dengan mendorong karyawan mengembangkan
diri
serta
untuk
mempertahankan
terus
menerus
work-life
balance,
perusahaan dapat mengembangkan dan mempertahankan SDM-SDM yang
handal
dan
berkualitas,
yang
berperan
utama
dalam
pengembangan bisnis. Setiap tahun manajemen Unilever Indonesia menargetkan pertumbuhan bisnis di Indonesia, yang disesuaikan dengan target yang ingin dicapai oleh Unilever secara global. Dalam mengatasi permasalahan SDM dalam bidang pelatihan ini perusahaan unilever secara umum telah menyiapkan modul training yang
berjumlah
2.188
modul
yang
telah
dinaikan
dari
tahun
sebelumnya yang berjumlah 2.046 buah modul. Selain itu dari segi peningkatan jumlah pelatih internal juga naik dari 1.416 pelatih menjadi 1.575 pelatih. Dan peningkatan jumlah aktivitas training mencapai 12,705 training[4]. Program pelatihan tersebut meliputi program pelatihan general skills, leadership skills, professional skills, dan sharing session[5]. Dari masing-masing program pelatihan tersebut masih memuat beberapa program didalamnya secara mendetail dan khusus untuk membimbing dan melatih para karyawan untuk dapat mengembangkan keahlian dan untuk menyemangati para karyawan agar lebih termotivasi kembali
didalam
melakukan
pekerjaannya.
Perusahaan
ini
juga
menggunakan lebih banyak media yang bersifat interaktif seperti Facebook, Twitter, dan Safety Portal di intranet Unilever Indonesia guna menjalin dialog dua-arah tentang berbagai masalah berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan kerja. Hal ini dilakukan oleh PT unilever guna menjaga keselamatan dan kesehatan para karyawannya yang dianggap paling penting. General skills atau keahlian umum ini meliputi berbagai pelatihan keahlian
secara
umum
yang
diajarkan
kepada
para
karyawan
perusahaan PT. Unilever. Selain itu general skill ini juga digunakan untuk melatih danmemberikan training kepada seluruh karyawan
SEMINAR MSDM | Penilaian Kinerja Karyawan
14
perusahaan PT unilever Indonesia dalam mempraktekan keahlian umum mereka yang berkaitan dengan pekerjaan di perusahaan ini. Leadership skills atau yang sering disebut-sebut sebagai keahlian atau kemampuan kepemimpinan. Keahlian ini juga diajarkan dan dilatih oleh perusahaan PT unilever kepada para karyawannya agar memiliki tanggung jawab dan sikap sebagai seorang pemmpin sehingga dapat ikut mengarahkan dan mengoperasikan perusahaan sebagai layaknya pemimpin dalam masing-masing bidang pekerjaan mereka dalam perusahaan ini tanpa harus menunggu perintah dan bergantung dengan orang lain. Professional skills merupakan menunjukan
kemampuan
kemampuan
profesionalnya
individu
dalam
yang
melaksanakan
tanggung jawab pekerjaannya didalam perusahaan PT unilever. Perusahaan
memberikan
pelatihan
perusahaan
PT
dapat
unilever
ini
agar
bekerja
seluruh
dan
karyawan
bertindak
secara
professional didalam menjalankan bidang pekerjaannya. Sharing session merupakan waktu dimana para karyawan akan dikumpulkan
dan
berbagi
mengenai
keluh
kesah
yang
terjadi
dikalangan pegawai yang berkaitan dengan pekerjaan mereka di perusahaan. Selain itu, para pemimpin atau psikolog perusahaan juga dapat memberikan motivasi dan penyemangat mereka pada sesi ini untuk ikut membangkitkan gairah serta semagat para karyawan dalam bekerja. Hal ini tentu saja penting untuk dilakukan mengingat semangat dan motivasi merupakan hal pokok yang menjadi dasar seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan. Dengan adanya pelatihan atau training tersebut maka perusahaan telah ikut serta dalam mengembangkan karir para karyawannya baik secara langsung maupun tidak langsungmelalui program pelatihan dan pendidikan tersebut. Hal ini tentu saja akan menambah keahlian dan dapat membuka kesempatan berkarir yang lebih tinggi bagi para karyawannya. perusahaan
Sehingga yang
hal
ingin
ini
perlu
dilakukan
meningkatkan
mutu
oleh
berbagai
sumber
daya
manusiannya demi kemajuan perusahaan juga.
SEMINAR MSDM | Penilaian Kinerja Karyawan
15
Dalam
bidang
atau
masalah
keselamatan
dan
kesehatan,
perusahaan ini memiliki misi tersendiri untuk menjadi perusahaan dengan tingkat kecelakaan nol. Jadi perusahaan ini tak kenal kompromi dalam mendukung dan memfasilitasi kesehatan dan karyawan di seluruh operasional perusahaan dengan cara memupuk budaya perilaku aman dikalangan karyawan dan mitra usaha. Semakin berkembangnya perusahaan ini maka resiko kecelakaan kerja juga akan meningkat. Oleh karena itu, kesadaran akan keselamatan kerja menjadi semakin penting dalam aktivitas bisnis dalam kegiatan seharihari perusahaan. Selama tiga tahun terakhir, melalui kampanye keselamatan ‘From zero to Hero’ perusahaan ini telah meningkatkan kesadaran karyawan dalam menjaga keselamatan diri sendiri maupun orang-orang lain di sekitar mereka. Pada 2013, perusahaan unilever (Behaviour-Based-Safety),
sebuah
ini
program
meluncurkan yang
berfokus
BESAFE untuk
menanamkan perilaku aman/safety behavior dalam diri karyawan. Jadi pada intinya, program ini, yang mengacu pada program Behavioural Safety Excellence, yang mengharuskan seluruh karyawan perusahaan untuk
mengetahui
risiko
pekerjaan
mereka;
dan
untuk
selalu
berperilaku aman untuk menghindari risiko atau bahaya, baik untuk diri mereka sendiri maupun orang-orang lain di sekitar mereka. Program BESAFE meliputi pelatihan bagi semua orang mulai dari pekerja pabrik hingga jajaran Direksi.
SEMINAR MSDM | Penilaian Kinerja Karyawan
16
BAB IV PENUTUP
KESIMPULAN Kesimpulannya adalah bahwa evaluasi kinerja sangatlah penting untuk dilakukan oleh berbagai perusahaan yang menginginkan peningkatan yang baik didalam perusahaannya baik dari segi SDM maupun dari segi bidang-bidang tertentu didalam sebuah perusahaan. Saran Dengan melakukan perbaikan struktur SDM mulai dari pelatihan , pendidikan, pengembangan karier, jaminan kesehatan dan keselamatan serta adanya motivasi bagi karyawannya agar dpat bekerja sesuai dengan prosedur dan tugas nya masing-masing. Perbaikan tersebut terlihat sangat membantu dan secara signifikan dapat mengatasi problematika yang dihadapi oleh para karyawan.
SEMINAR MSDM | Penilaian Kinerja Karyawan
17
DAFTAR PUSTAKA
file:///H:/Evaluasi%20Kinerja%20Perusahaan%20di%20PT.%20Unilever %20_%20Tri%20Noviantoro%20_%20LinkedIn.html file:///H:/Kinerja%20-%20Wikipedia%20bahasa%20Indonesia, %20ensiklopedia%20bebas.html
SEMINAR MSDM | Penilaian Kinerja Karyawan
18