PERAN PERAWAT DALAM PATIENT SAFETY A. Penerapan Pasien Safety dalam Menjamin Menjamin Mutu Pelayanan Mutu Mutu merupa merupakan kan suatu suatu produk produk yang yang diberik diberikan an dari dari pelang pelanggan gan untuk untuk
memb member erik ikan an kepu kepuas asan an akan akan kebu kebutu tuha han n
pela pelay yanan anan pene peneri rima ma jasa jasa seca secara ra
berkesinambungan. Mutu adalah penentuan pelanggan berdasarkan pengalaman nyata nyata terhad terhadap ap pruduk pruduk dan jasa pelaya pelayanan nan,, menguk mengukur ur,, mengha mengharapk rapkan, an, dan menggambarkan target yang bergerak pada pasar yang kompetitif. Mutu yang lebih tinggi tinggi memungkin memungkinkan kan untuk untuk mengurangi mengurangi tingkat tingkat kesalahan, kesalahan, mengurangi mengurangi pekerjaan ulang, mengurangi kegagalan di lapangan, mengurangi ketidakpuasan pelanggan, mengurangi keharusan memeriksa dan menguji, meningkatkan hasil kapasitas, memberikan dampak utama pada biaya, dan biasanya mutu lebih tinggi biaya lebih sedikit
(Daud,2007).
Menurut Menurut uprio uprio (200!), (200!), "atient "atient safety merupakan merupakan salah satu isu utama dalam pemberian mutu pelayanan kesehatan. "ara pengembil kebijakan, memberi pelayanan kesehatan, dan konsumen menempatkan keamanan sebagai prioritas pertama mutu pelayanan. "atient safety merupakan sesuatu yang jauh lebih penting daripada sekedar efisiensi pelayanan. . Peran Peran !epera"atan !epera"atan dalam dalam Mendu#un$ Mendu#un$ Penerap Penerapan an Pasien Pasien Safety Safety di Ruma% Ruma% Sa#it
"elayanan kepera#atan sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan yang tidak terpisahkan dari pelayanan $ dan merupakan proporsi terbesar dari tenaga tenaga keseha kesehatan tan lain lain yang yang bertan bertanggu ggung ng ja#ab ja#ab untuk untuk memberi memberikan kan pelaya pelayanan nan kepera#atan yang optimal dan berkualitas terhadap klien selama 2% jam secara berkesinambungan, oleh karena itu diperlukan DM DM kepera#atan yang berkualitas tinggi, yang tanggap dan responsi&e terhadap situasi yang ada ('illies, *). Menurut Menurut +untjoro +untjoro (200), (200), -paya -paya untuk memperbaiki memperbaiki mutu dan kinerja kinerja pelayanan klinis di rumah sakit pada umumnya dimulai oleh pera#at melalui berbagai bentuk kegiatan, seperti gugus kendali mutu, penerapan standar kepe kepera# ra#at atan an,,
pend pendek ekat atan an/pe /pend ndek ekata atan n
pemeca pemecaha han n
masal masalah ah,,
maup maupun un
audi auditt
kepera#atan. -raian tugas dan tanggung ja#ab untuk kegiatan peningkatan mutu pelayanan klinik terdapat di seluruh unit pelayanan klinik (ra#at jalan, ra#at inap, laboratorium, radiologi, kamar operasi, dan sebagainya). ecara umum uraian
1
tugas dan tanggung ja#ab kegiatan peningkatan mutu pelayanan ada pada #akil manajemen (management representati&e) yang bertugas menjamin kesesuaian dan efekti&itas kegiatan peningkatan mutu, termasuk diunit/unit pelayanan klinik. "eran tenaga kepera#atan dalam manajemen mutu sangat besar, dia#ali dalam keterlibatan dalam pembentukan tim mutu, sosialisasi, penggalangan komitmen, melakukan self assesment bidang kepera#atan, kemudian penyusunan standar operasional prosedur ("), alur kegiatan kepera#atan baik klinik maupun manajerial. 1al ini sesuai dengan tujuan dari clinical go&ernance memadukan pendekatan manajemen organisasi dan manajemen klinis secara bersama. +eterlibatan para staf termasuk kepera#atan dalam kegiatan clinical go&ernance terfokus pada kegiatan audit klinik dan penyusunan standar praktik berdasarkan e&idence/based. -paya peningkatan mutu pelayanan menurut ori Di "rete 3ro#n, berdasarkan dimensi mutu berupa kompetensi tekhnis dimana pera#at memiliki kemampuan, ketrampilan, dan penampilan pera#at. +ompetensi tehnis yang tidak sesuai standar akan merugikan pasien. Misalnya pada kasus cidera akibat jatuh dari tempat tidur dan kesalahan dalam pemberian obat. "era#at memberi pelayanan secara efektif dan efisien, menjalin hubungan antar manusia, dan memberi kenyamanan dalam memberikan pera#atan kepada pasien (4ijono, ). Dengan penerapan pasien safety keterlibatan tersebut menjadi lebih baik karena adanya prosedur komunikasi internal yang lebih baik (Djasri, 200*). "eran/peran pera#at dalam me#ujudkan patient safety di rumah sakit, antara lain . Memberi pelayanan kepera#atan, pera#at mematuhi standar pelayanan dan " yang telah ditetapkan5 2. Menerapkan prinsip/prinsip etik dalam pemberian pelayanan kepera#atan5 6. Memberikan pendidikan kepada pasien dan keluarga tentang asuhan yang diberikan5 %. Menerapkan kerjasama tim kesehatan yang handal dalam pemberian pelayanan kesehatan5 . Menerapkan komunikasi yang baik terhadap pasien dan keluarganya5 *. "eka, proaktif dan melakukan penyelesaian masalah terhadap kejadian tidak diharapkan5 7. Mendokumentasikan dengan benar semua asuhan kepera#atan yang diberikan kepada pasien dan keluarga. anggung ja#ab pera#at dalam patient safety
2
. Memberikan informasi pada pasien dan keluarga tentang kemungkinan/ kemungkinan resiko 2. Melaporkan kejadian/kejadian tak diharapkan (+D) kepada yang ber#enang 6. 3erperang 8ktif dalam melakukan pengkajian terhadap keamanan dan kualitas9mutu pelayanan %. Meningkatkan komunikasi dengan pasien dan tenaga kesehatan professional lainnya . Mengusulkan peningkatan kemampuan staf yang cukup *. Membantu pengukuran terhadap peningkatan patient safety 7. Meningkatkan standar baku untuk program pengendalian infeksi (infection control) !. Mengusulkan " dan protocol pengobatan yang dapat memimalisasi kejadian error . 3erhubungan dengan badan/badan profesional yang me#akili para dokter ahli farmasi dan lain/lain 0. Meningkatkan cara pengemasan dan pelabelan obat . 3erkolaborasi dengan sistem pelaporan nasional untuk mencatat, menganalisa dan mempelajari kejadian/kejadian tak diharapkan (+D) 2. Mengembangkan mekanisme peningkatan kesadaran, sebagai contoh untuk pelaksanaan akreditasi 6. +arakteristik dari pemberi pelayanan kesehatan menjadi tolok ukur terhadap e:cellence dalam patient safety
SIMP&LAN
"elayanan kepera#atan sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan yang tidak terpisahkan dari pelayanan $ dan merupakan proporsi terbesar dari tenaga kesehatan
lain
yang
bertanggung
ja#ab
untuk
memberikan
pelayanan
kepera#atan yang optimal dan berkualitas terhadap klien selama 2% jam secara berkesinambungan, oleh karena itu diperlukan DM kepera#atan yang berkualitas tinggi, yang tanggap dan responsi&e terhadap situasi yang ada. "eran/peran pera#at dalam me#ujudkan patient safety di rumah sakit, yaitu memberi
3
pelayanan kepera#atan sesuai standar pelayanan dan " yang telah ditetapkan, menerapkan prinsip/prinsip etik dalam pemberian pelayanan kepera#atan, memberikan pendidikan kepada pasien dan keluarga tentang asuhan yang diberikan, menerapkan kerjasama tim kesehatan yang handal dalam pemberian pelayanan kesehatan, menerapkan komunikasi yang baik terhadap pasien dan keluarganya, proaktif dan melakukan penyelesaian masalah terhadap kejadian tidak diharapkan, mendokumentasikan dengan benar semua asuhan kepera#atan yang diberikan kepada pasien dan keluarga.
DAFTAR P&STA!A
Daud, 84. 2007. Keselamatan Pasien. ;akarta <'=. 'illies. *. Manajemen Keperawatan. ;akarta <'=. 1idayat, 8. 8>i> 8limul. 20. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Buku 2. ;akarta alemba Medika. ?otoadmojo.
2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku . ;akarta alemba
Medika ?ursalam. 20. Manajemen keperawatan. ;akarta alemba Medika.
4
5