PRAKTIKUM I
Topik
:
Bakteri
Tujuan
:
Untuk mengetahui berbagai macam dan bentuk bakteri
Hari/Tanggal
:
Rabu/13 Oktober 2010
Tempat
:
.
I.
ALAT dan BAHAN
Alat
:
1. Mikr Mikrosk oskop op
5. Kaca Kaca bend bendaa
2. Jarum Jarum oase oase
6. Kaca Kaca penu penutu tup p
3. Pipet Pipet tetes tetes
7. Kain Kain plane planel/t l/tiss issue ue
4. Gelas elas kimia imia
Bahan
:
1. Aquadest 2. Kent Kentang ang rebu rebuss yang yang diba dibasik sikan an 3. Nasi Nasi yang yang diba dibasi sika kan n 4. Kue Kue lap lapis is yang yang diba dibasik sikan an 5. AgarAgar-ag agar ar yang yang diba dibasik sikan an 6. Tape Tape sing singko kong ng yang yang dibas dibasika ikan n
II.
CARA KERJA
1. Menyiap Menyiapkan kan alat alat dan dan bahan bahan yang yang diper diperluk lukan an 2. Mengam Mengambil bil lendir lendir pada bahan yang dibasik dibasikan an dengan dengan menggun menggunakan akan jarum jarum oase yang telah disterilkan 3. Meletak Meletakkan kan preparat preparat pada pada kaca benda, benda, lalu diteteskan diteteskanden dengan gan sedikit sedikit air dan kemudian di tutup dengan kaca penutup 4. Meng Mengam amati ati den denga gan n mikros mikrosko kop p 5. Menggambar Menggambar bentuk-bentu bentuk-bentuk k bakteri bakteri yang yang terlihat terlihat pada mikroskop mikroskop
1
III.
TEORI DASAR
Bakteri dipelajari dalam ilmu “bakteriologi”, karena belum memiliki membran inti yang disebut Prokarion. Berdasarkan ukurannya bakteri tergolong jasad renik/mikroba, umumnya uniseluler (tunggal) dan tidak berklorofil serta berkembang biak dengan membelah diri. Bakteri hidup bebas (kosmopolit) baik di tanah, di udara, di dalam air, bahan makanan manusia, hewan dan tumbuhan. Bentuk bakteri ada bermacam-macam seperti bentuk peluru, bola, batang, bengkok seperti koma/secrop dan spiral. Bentuk tubuhnya merupakan salah satu dasar dalam klasifikasi bakteri. Tubuh yang berupa sel tunggal itu mempunyai dinding sel yang jelas. Dinding sel tidak mengandung selulosa tetapi
tersusun atas
hemiselulosa
dan
senyawa-senyawa
pectin
yang
mengandung dan lebih mendekati dinding sel hewan dari pada sel tumbuhan pada umumnya. Adanya selulosa dalam dinding sel hanya perkcualian, dinding itu dilapisi oleh selaput gelatin yang menyebabkan dinding sel itu dalam larutan menjadi berlendir. Pada umunya bakteri bergerak pasif tapi dalam keadaan tertentu dapat membentuk flagel sehingga dapat bergerak aktif dalam media air. Sedangkan untuk jumlah dan letaknya alat geraknya sangat berbeda seperti : -
Monotrik, terdapat satu flagel pada satu kutubnya
-
Diatrik/sub polar, terdapat dua flagel dalam masing-masing kutub
-
Ampitrik, terdapat dua berflagel masing-masing
-
Pertrik, terdapat banyak flagel di seluruh permukaan tubuh
-
Atrik, tidak memiliki flagel Bakteri umunya hidup di tempat-tempat yang lembab dan ada juga di
tempat kering dan suhu tinggi 1. Thermophly, hidup pada suhu minimum 30° C, suhu optimum 50° C 55° C dan suhu maksimum 90° C – 100° C. 2. Mesophly, suhu minimum 20° C, suhu optimum 25° C - 40° C, dan suhu maksimum 50° C. 3. Psychophyl, suhu minimum 0° C, suhu optimum 15° C - 20° C dan suhu maksimum 30° C.
4. Criophyl, suhu sangat minimum Berdasarkan cara hidupnya, bakteri dibagi menjadi 2 yaitu : 1. Penyediaan makanan - Autotrof : kemoautotrof dan fotoautotrof - Heterotrof : Saprofit dan parasit (fakultatif, obligat dan pathogen) 2. Kebutuhan Oksigen - Aerob : menggunakan oksigen (aerob obligat dan aerob fakultatif) - Anaerob : Tidak mempergunakan oksigen Secara umum bakteri di kelompokkan dalam 3 bentuk, yaitu : 1. Kokus (coccus) : berbentuk bulat sperti bola terdiri
dari
monococcus,
diplococcus,
streptococcus, sarcina. 2. basil (bacillus) : berbentuk silinder atau bulat panjang atau batang terdiri dari monobacillus, diplobacillus, streptobacillus. 3. Spiral (spirillum) : berbentuk spiral atau bengkok, termasuk bakteri bentuk koma atau vibrion.
3
IV.
HASIL PENGAMATAN
1. Kentang rebus yang dibasikan
Keterangan : 1. Monococcus 2. Basil 3. Jamur mikroskopis 4. Vibrion
Perbesaran 10 x 10
2. Tape Singkong
Keterangan : 1. Coccus 2. Spiral 3. Bacil
Perbesaran 10 x 10
3. Kue lapis yang dibasikan
Keterangan : 1. Bacil 2. Monococcus 3. Jamur mikrospkopis
Perbesaran 10 x 10
4. Agar-agar yang dibasikan Sumber :http//www.schdclark.jpg Diakses tanggal 19 Oktober 2010
Keterangan : 1. Coccus 2. Basil
Perbesaran 10 x 10
5. Nasi yang dibasikan
Keterangan : 1. Coccus 2. Bacil
Perbesaran 10 x 10
Menurut Literatur 1. Jamur mikroskopis
5
ber : http//www.ilmuku.com.file.php/1).images.jpg. kses tanggal 19 Oktober 2010 Sumber : http//www.chmidtamclarkbacillus.jpg Diakses tanggal 19 Oktober 2010
2. Bakteri Coccus, Spiral, dan Bacil
V.
ANALISIS DATA
1. Kentang rebus yang dibasikan Berdasarkan hasil yang didapatkan pada penelitian terhadap kentang rebus yang dibasikan, didapatkan sejumlah jamur yang bersel satu yang bentuknya menyerupai bakteri. Jamur tersebut berbentuk bola dan mneyerupai bakteri monococcus. Selain terdapat jamur bersel satu yang berukuran mikroskopis, ditemukan juga bakteri berbentuk bulat atau bola tetapi tidak
terlalu kelihatan pada saat pengamatan di bawah mikroskop. Bakteri coccus berbentuk bulat seperti bola. Dalam pengelompokkannya, bakteri bulat (coccus) terbagi menjadi monococcus, diplococcus, streptococcus, dan staphylococcus. Pada penelitian dengan substrat kentang rebus yang dibasikan, jenis bakteri yang diperoleh yaitu jenis bakteri monococcus. Ukuran bakteri ini sangat kecil bila dibandingkan dengan ukuran tubuh jamur bersel satu. Sehingga pada saat penelitian penampakan jamur bersel satulah yang palig mendominasi, sedangkan bakteri-bakteri mnococcus hanya berupa titik-titik kecil yang melekat pada lendir yang diambil melalui substrat (kentang yang dibasikan) bakteri monococcus yang ditemukan berwarna agak kemerah-merahan.
2. Tape singkong yang dibasikan Berdasarkan
hasil
pengamatan terhadap tape singkong dengan
menggunakan mikroskop, dengan perbesaran 400 x, dapat diketahui jika di dalam tape singkong terdapat jamur bersel satu. Jamur bersel satu ini berasal dari ragi yang diberikan pada singkong. Jamur bersel satu yang ditemukan pada tape singkong berbentuk bulat seperti bola. Di dalam tape singkong juga ditemuka bateri yang berbentuk spiral.
3. Kue lapis basi Pada pengamatan menggunakan bahan kue lapis basi, dapat diketahui jika di dalam kue lapis basi terdapat mikroorganisme berupa jamur bersel satu. Sama seperti bakteri, jamur juga dapat hidup di dalam media kue lapis yang telah dibasikan selama beberapa hari. Selain jamur bersel satu, kami juga menemukan bakteri yang berbenntuk bulat (coccus) dengan tipe monococcus (tunggal). Bakteri lain yang juga ditemukan pada kue lapis yang telah dibasikan yaitu bakteri berbentuk batang (bacil) dengan tipe bacillus.
4. Nasi yang dibasikan Berdasarkan hasil pengamatan terhadap nasi yang telah dibasikan selama beberapa hari, kami menemukan mikroorganisme berbentuk bulat
7
seperti bola yang kemudian diketahui jika mikroorganisme tersebut merupakan jamur yang bersel satu. Pada pengamatan dengan nasi yang dibasikan, kami juga menemukan bakteri yang berbentuk batang (bacil) dan bakteri yang berbentuk bola (coccus). Bakteri coccus yang kami temukan bertipe monococcus.
5. Agar-agar yang dibasikan Pada bahan agar-agar yang dibasikan, didapatkan mikroorganisme berupa jamur yang memiliki satu sel. Dengan perbesaran mikroskop 400 x, kami menemukan bakteri yang berbentuk seperti batang (bacil). Setelah diteliti lebih lanjut, ternyata bakteri yang berbentuk batang (bacil) tersebut bukan merupakan bakteri, tetapi hanya berupa kotoran yang menempel pada permukaan substrat yang diteliti.
VI.
KESIMPULAN
1. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, didapatkan jamur bersel satu, bakteri monococcus, bakteri bacillus, dan bakteri berbentuk spiral. 2. Pada kentang yang telah dibasikan terdapat jamur bersel satu dan bakteri monococcus. 3. Pada tape singkong ditemukan bakteri berbentuk spiral dan jamur bersel satu. 4. Pada kue lapis yang dibasikan ditemukan bakteri monococcus, bakteri berbentuk batang (bacil) dan juga terdapat jamur bersel satu. 5. Pada nasi yang telah dibasikan selama beberapa hari, ditemukan bakteri berbentuk batang (bacil), monococcus, dan jamur bersel satu 6. Pada agar-agar yang telah dibasikan, terdapat jamur bersel satu dan bakteri berbentuk batang (bacil) yang kemudian diketahui sebagai kotoran yang menempel pada substrat atau objek yang diteliti.
VII. DAFTAR PUSTAKA
9