REFERAT
DIARE AKUT
Disusun oleh : Faizatuzzahro 022010101065
Dosen Pembimbing : dr. H. Ahmad Nuri, Sp. A dr. Gebyar Tri Baskoro, Sp. A dr. Ramzi Syamlan, Sp. A
Disusun untuk melaksanakan tugas Kepaniteraan Klinik Madya SMF Ilmu Kesehatan Anak di RSD dr. Soebandi Jember.
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER 2009
1
PENDAHULUAN
Diare masih menjadi menjadi masalah kesehatan masyarakat di Negara Negara berkembang berkembang termasuk di Indonesia dan merupakan merupakan salah satu penyebab penyebab kematian dan kesakitan tertinggi pada anak, terutama usia di bawah 5 tahun. Di dunia sebanyak 6 juta anak meninggal tiap tahunnya karena diare dan sebagian besar kejadian tersebut terjadi di negara berkembang. Jumlah kematian anak di dunia akibat diare sebesar 17 %. Berdasarkan hasil Rikerdas 2007 diperoleh bahwa diare masih merupakan penyebab kematian kematian bayi terbanyak di Indonesia yaitu 42 %, dibandingkan dibandingkan pneumonia pneumonia 24%, sementara untuk golongan usia 1-4 tahun penyebab kematian karena diare 25,2% disbanding pneumonia 15,5% (Juffrie dan Mulyani, 2009). Pada tahun 1970-an, infeksi bakteri diperkirakan masih menjadi penyebab diare pada anak terbanyak di Indonesia. Penelitian selanjutnya memberikan bukti bahwa penyebab terbanyak diare akut adalah virus. Bahkan pada penelitian penelitian tahun 2005-2006 di Rumah Sakit Tipe A di Yogyakarta ditemukan hanya 5% diare yang disebabkan oleh bakteri(Juffrie dan Mulyani, 2009) Lebih dari 1,5 juta anak di bawah lima tahun meninggal tiap tahun akibat diare diare akut akut.. Jimla Jimlah h ini dapat dapat diku dikura rang ngii secar secaraa drast drastis is melal melalui ui terap terapii sepe seperti rti pencegahan pencegahan dan penatalaksanaan penatalaksanaan dehidrasi dehidrasi dengan dengan Cairan Rehidrasi Rehidrasi Oral (CRO) (CRO) dan penyed penyediaan iaan cairan cairan yang yang didapa didapatkan tkan dari dari rumah, rumah, pember pemberian ian ASI, ASI, makana makanan n berkelanjutan, berkelanjutan, penggunaan penggunaan antibiotic antibiotic selektif dan suplementasi suplementasi zinc selama 10-14 hari ( WHO&UNICEF, WHO&UNICEF, 2004) Metode terbaru tersebut digunakan sebagai tambahan untuk mencegah dan menangani dehidrasi di samping penggunaan cairan yang tepat, pemberian ASI, maka makana nan n berk berkel elan anju juta tan, n, dan dan anti antibi biot otik ik sele selekt ktif, if, dima dimana na hal hal ters terseb ebut ut akan akan meng mengur uran angi gi dura durasi si (lam (lama) a) dan dan kega kegawa wata tan n epis episod odee akut akut dan dan menu menuru runk nkan an insidennya(WHO&UNICEF, 2004). Kebe Keberha rhasil silan an dalam dalam meng mengur urang angii kema kematia tian n dan dan peny penyak akit it kare karena na diare diare tergantung tergantung tanggapan pemerintah dan komunitas komunitas medis mengenai mengenai dasar ilmiah dan manfaat manfaat dari terapi terapi ini. Hal ini juga juga bergan bergantung tung dari pening peningkata katan n penge pengetahu tahuan an keluarga untuk mencegah dan menangani diare serta menyediakan dukungan serta informasi kepada keluarga tersebut (WHO&UNICEF).
2
DEFINISI
Diare dapat didefinisikan sebagai meningkatnya frekuensi buang air besar dan beruba berubahny hnyaa konsist konsistensi ensi menjadi menjadi lebih lebih lunak lunak atau bahkan bahkan cair. (Juffrie dan Mulyani, 2009). Diare akut adalah buang air besar lebih dari 3 kali dalam 24 jam dengan konsistensi cair dan berlangsung kurang dari 1 minggu (Hardiono,dkk, 2004). Diare akut dibagi menjadi dua macam : 1. Diare iare cair cair aku akut Diare cair akut adalah buang air besar lembek atau cair bahkan dapat berupa buang air saja dengan frekuensi frekuensi lebih dari 3 kali atau lebih sering dari biasanya dalam 24 jam. Pada 0-2 bulan frekuensi buang air besar anak yang minum ASI bisa mencapai mencapai 8-10 kali sehari dengan tinja lunak, sering berbiji-biji dan berbau asam. Selam berat badan bayi meningkat meningkat normal, normal, hal tersebut tidak tergolong tergolong diare, tetapi meru merupa paka kan n
into intole lera rans nsii
lakt laktos osaa
seme sement ntar araa
akib akibat at
belu belum m
semp sempur urna nany nyaa
perkembanga perkembangan n saluran cerna (Juffrie (Juffrie dan Mulyani, Mulyani, 2009). 2009). 2. Disentri
Disentri adalah episode episode diare akut yang pada tinjanya ditemukan ditemukan darah terlihat secara secara kasat mata. Darah Darah yang hanya hanya terlihat terlihat secara secara micros kopis kopis atau tinja tinja berwarna berwarna
hitam
yang
menandakan menandakan
adanya
darah
pada
saluran
cerna atas, bukan merupakan diare berdarah. Diare berdarah sering disebut juga sebagai sindrom disentri. Sindrom disentri terdiri dari kumpulan gejala, diare dengan darah dan lendir dalam feses dan adanya tenesmus.(Juffrie dan Mulyani, 2009)
ETIOLOGI
3
Sekitar 70-90% 70-90% penyebab penyebab diare saat ini telah dapat diketahui dengan dengan pasti. (buku ajar diare). Telah banyak diketahui bahwa penyebab utama diare pada anak adalah rotavirus. Rotavirus Rotavirus diperkirakan sebagai penyebab penyebab diare cair akut pada 2080% 80% anak anak di dunia dunia.. Pene Penelit litian ian yang yang dilak dilakuk ukan an di 6 ruma rumah h sakit sakit di Indo Indone nesia sia menunjukkan bahwa sekitar 55% kasus diare akut pada balita disebabkan oleh rotav rotaviru irus. s. Baik Baik di nega negara ra maju maju maup maupun un nega negara ra berk berkem emba bang ng,, rotav rotaviru iruss masih masih merupakan penyebab tertinggi diare pada balita. Di Amerika Serikat, didapatkan sekitar 2,7 juta anak di di bawah 5 tahun menderita menderita diare rotavirus rotavirus setiap tahunnya. tahunnya. Dari Dari data data terse tersebu butt dapa dapatt disim disimpul pulka kan n bahw bahwaa infek infeksi si rotav rotaviru iruss tidak tidak bany banyak ak terpengaruh oleh status higienitas (Juffrie dan Mulyani, 2009). Sekitar 10% episode diare akut pada anak kurang dari 5 tahun, disertai darah pada tinjanya. tinjanya. Dibandingk Dibandingkan an dengan dengan diare cair akut, diare akut berdarah berdarah biasanya biasanya lebih lebih lama lama semb sembuh uh dan dan berhu berhubu bung ngan an deng dengan an kompl komplika ikasi si yang yang lebih lebih bany banyak ak (Triatmodjo, 2003) Di Indo Indone nesi siaa peny penyeb ebab ab utam utamaa diar diaree akut akut berd berdar arah ah adal adalah ah Shigella, Salmon Salmonella ella,, Campylo Campylobac bacter ter jejuni, jejuni, Escheri Eschericia cia coli coli (E.coli) (E.coli) dan Entamoeba hystolitica. Disentri berat umumnya disebabkan oleh Shigella dysentri, Shigella flexneri, Salmon Salmonella ella dan Enteroinvasive E. coli. Penyebab Diare Akut yang Paling Sering pada Bayi dan Anak Penyebab Rotavirus
Insiden Penyebab hingga •
•
•
Keterangan Diare disertai
•
50% diare pada
pada sel epitel usus
muntah dan
anak berumur 6-24
halus
demam
bulan •
Patogenesis Bersifat Bersifat sitopatik
•
3 serotip rotavirus
Penyebab 5-10%
manusia sudah
jumlah semua diare diare
diketahui yaitu
dalam masyarakat
serotipe A,B,C
Infeksi
•
asimptomatik asimptomatik juga
Penyebarannya melalui fekal-oral
dapat terjadi pada bayi dan orang
•
•
Insiden paling
dewasa
tinggi pada musim
Prevalen di seluruh
dingin atau hujan
4
dunia Enterotoxigenic Enterotoxigenic E coli
•
(ETEC)
•
Kuman patogen
•
Menghasilkan
•
Penyebab tersering tersering
yang penting pada
ente entero roto toks ksin in
yang yang
bayi dan orang
taha tahan n
(ST) ST)
dewasa
dan tak tahan panas
melalui makanan
Menyebabkan
(LT)
atau minuman
sampai 25% jumlah
menyebab menyebabkan kan diare diare
semua diare pada
dar dari
semua golongan
halus
pana panass
traveller’s traveller’s diarrhea •
yang
sekr ekresi esi
Biasanya ditularkan
usus usus
umur di negara Shigella
•
berkembang berkembang Penyebab sampai
Sindr indrom om
dise disent ntri ri
10% jumlah diare
kar karena ena
akut pada anak
usus besar
balita •
•
•
Diar iare
inva invasi si
usus
Juga terjadi pada
yan yang
anak yang lebih
enterotoksin
•
ke
Shigella flexneri
paling sering terjadi di negara
halus alus
dicet icetus uska kan n
berkembang berkembang •
Penyebaran umumnya dari
besar dan orang orang
manusia ke
dewasa
manusia, jarang melalui makanan atau air. Shigella dysentriae
menyebabkan epidemi dengan angka kematian yang tinggi, umumnya kebal terhadap beberapa macam antibiotika Vibrio cholera
•
Di daerah endemis
•
Menyebabkan diare
•
Muncul sebagai
kolera, umumnya
sekretorik dari usus
penyebab diare
pada anak berumur berumur
halus karena adanya
epidemi karena
2-10 tahun
enterotoksin
penyebaran Vibrio cholera El Tor yang
•
Di daerah yang baru
telah terjadi ke
terjangkiti, biasanya
beberapa negara negara di
dimulai pada orang
dunia
dewasa
•
Biasanya ditularkan
5
•
Hanya sekitar 5-10%
melalui makanan
jumlah penderita
atau air
yang dirawat dari semua golongan umur dalam keadaan Salmonella
non
•
typhoid
•
non epidemi Di negara
Penyerangan
berkembang berkembang sampai
intraseluler pada epitel
10% jumlah diare
ileum
•
Menyebabkan diare akut dan demam
•
Biasanya ditularkan
pada anak
melalui makanan,
Insiden bertambah
terutama bahan
dengan
makanan yang
perkembangan perkembangan sosial
berasal dari dari hewan
ekonomi
•
Kebal terhadap beberapa macam macam antibiotika
Campylobacter jejuni
Menyebabkan 5-15%
Mungkin bersifat
jumlah diare di
ainvasif dan atau
diare
seluruh dunia
menghasilkan
disentri tri
enterotoksin
demam
•
•
Dapat menyebabkan menyebabkan cair
atau dengan gan
Biasanya ditularkan melalui makanan terutama bahan makanan yang berasal dari dari hewan
Sumber : Sunoto, 1999.
Antibiotic Associated Diarrhea (AAD)
Antibiotic Antibiotic Associated Diarrhea Diarrhea adalah diare yang timbul akibat penggunaan antibiotik antibiotik pada seorang penderita, penderita, disebabkan disebabkan tergangguny terganggunyaa keseimbangan keseimbangan flora normal normal usus. usus. Antibio Antibiotika tika akan akan mengha menghamba mbatt dan membun membunuh uh pertumb pertumbuha uhan n flora flora norma normall usus, usus, namu namun n bebe beberap rapaa kuma kuman n kome komensa nsall tidak tidak terpen terpenga garuh ruh,, malaha malahan n sebaliknya akan berkembang biak (overgrowth) dengan memproduksi toksin yang bersifat patogen patogen menimbulkan menimbulkan penyakit, seperti diare dan colitis. Bakteri komensal yang sering menjadi patogen adalah Clostridium difficile. Sebagian besar gejala klinis penderita AAD bersifat ringan berupa diare cair yang dapat sembuh sendiri
6
dalam 5-10 hari setelah antoibiotika dihentikan. Gejala diare muncul secara tibatiba , dan mulai muncul biasanya setelah hari ketiga sampai kesembilan setelah dimulainya pemberian antibiotika (Santosa, 2007).
PATOFISIOLOGI
Ketidakseimbangan pengangkutan air dan elektrolit berperan penting pada patogenesis patogenesis penyakit penyakit diare akibat akibat infeksi infeksi bakteri, virus virus dan parasit parasit usus. Mekanisme Mekanisme pengangkut pengangkutan an dalam usus merupakan merupakan dasar cara pengelolaan pengelolaan diare melalui melalui pengobatan pengobatan dengan dengan cairan dan makanan. makanan. Perubahan Perubahan mekanisme mekanisme absorpsi absorpsi dan ekskres ekskresii menyeb menyebabk abkan an kehilan kehilangan gan cairan cairan dari dari tubuh tubuh dan terjadi terjadi dehidra dehidrasi si yang merupakan keadaan paling gawat pada diare (Aswita, 2003 dan Sunoto, 1999). Dalam keadaan normal, absorpsi dan sekresi air dan elektrolit terjadi di seluruh seluruh usus. usus. Absorp Absorpsi si bersih bersih (netto) netto) lebih lebih dari dari 90% 90% caira cairan n dalam dalam usus halus halus sehingga hanya kira-kira 1 liter cairan yang mencapai usus besar (colon ( colon). ). Pada usus halus, air dan elektrolit hamper seluruhnya diserap oleh sel vili dan disekresikan oleh sel kripta secara serentak. Keadaan ini menghasilkan dua arah aliran air dan elektrol elektrolit it antara antara lumen lumen usus usus dan darah. Dalam Dalam usus usus besar, besar, kebanya kebanyakan kan cairan intralumen diserap melalui sel epitel, sehingga ekskresi normal sehari-hari sekitar 100-200 ml cairan dalam tinja. Jadi perubahan aliran dua arah pada usus halus yang menim menimbu bulk lkan an sekres sekresii cairan cairan dan elektr elektroli olitt ke dalam dalam lume lumen n usus usus besar besar dapa dapatt melamp melampaui aui kapasita kapasitass absorpsi absorpsi kolon, kolon, yang yang secara secara klinik klinik terjadi terjadi diare diare ( Sunoto Sunoto,, 1999) Usus halus berfungsi mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit antara plasma dan isi usus halus. Pengangkutan Pengangkutan air menembus epitel usus terutama ditentu ditentukan kan oleh oleh derajat derajat perbed perbedaan aan osmotik osmotik yang dihasil dihasilkan kan oleh oleh pengan pengankut kutan an larutan (terytama Natrium) dari satu sisi epitel ke sisi lain. Agar dapat masuk ke dalam sel, Natrium ditukar dengan dengan ion Hidrogen Hidrogen atau berikatan dengan ion klorida atau atau ikat ikatan an buka bukan n elek elektr trol olit it misa misaln lnya ya gluk glukos osa, a, asam asam amin amino o atau atau pept peptid ide. e. Penambahan Penambahan glukosa pada larutan meningkatkan meningkatkan penyerapan Natrium di lumen usus tiga kali lipat ( Sunoto, 1999).
7
Penin Peningk gkata atan n abso absorps rpsii Natri Natrium um dan dan air yang yang dipacu dipacu oleh oleh gluk glukos osaa ini merupakan prinsip yang mendasari penambahan glukosa ke dalam oralit. Natrium (Na) dikeluarkan dari sel pompa ion yang dikenal sebagai Na +K +ATPase. ATPase. Natrium kemudian diangkut ke dalam ruang interseluler, meningkatkan tekanan osmotic sel. Hal ini menyebabkan air mengalir dari lumen ke dalam ruang interseluler kemudian ke dalam darah. Pada ileum dan kolon, anion klorida diserap sebagai pengganti ekskresi ion bikarbonat. Proses sekresi pada dasarnya berlawanan dengan absorpsi. Proses masuknya pasangan pasangan NaCl ke ke dalam membrane membrane basolateral basolateral sel menambah menambah konsentrasi konsentrasi Cl dalam dalam sel kripta sampai tingkat lebih tinggi dari keseimbangan elektrokimia. Sementara itu, itu, Natri Natrium um yang yang masu masuk k bersa bersama ma Cl dipo dipomp mpaa kelu keluar ar sel oleh oleh Na+K +ATPase. Berma Bermacam cam-m -maca acam m rang rangsan sanga gan n sekre sekresi si melal melalui ui media media peran perantar taraa inter intersel selule uler r misalnya nukletid siklik ( terutama AMP siklik atau GMP siklik), meningkatkan permeabilitas permeabilitas membran membran sel kripta bagi Cl- sehingg sehinggaa Cl- dapat disekresikan. disekresikan. Perpindahan Cl- bersama Na+ menyebabkan aliran air dari darah ke lumen. Mekanisme patofisiologi terjadinya diare cair ada 2 macam yaitu : 1. Diare Diare sekret sekretori orik k ( secretory secretory diarrhea diarrhea)) meru merupak pakan an bent bentuk uk diare diare deng dengan an
pengeluaran pengeluaran cairan bertambah bertambah secara tidak normal dan Natrium serta klorida hilang ke dalam lumen usus halus yang mempertinggi kemapuan penyerapan dari usus usus besar, besar, tetapi tetapi tidak tidak terdapat terdapat kerusak kerusakan an mukosa mukosa secara secara histolo histologis gistt ( Aswita,2003 dan Sunoto, 1999). Pali Paling ng seri sering ng dise diseba babk bkan an oleh oleh ente entero roto toks ksin in bakt bakter eri, i, misa misaln lnya ya oleh oleh Eschericia coli dan Vibrio cholera. cholera. Amemiliki Amemiliki karakteristik karakteristik adanya kehilangan kehilangan banyak air dan elektrolit dari saluran pencernaan. pencernaan. Yang merangsang merangsang sekresi kripte untuk melakukan sekresi aktif Cl - dan menghambat proses upatake Na +, Cl- dan dan HCO HCO3- adal adalah ah sikl siklik ik AMP, AMP, sikl siklik ik GMP, GMP, dan dan Ca2+. Toksin ksin ini ini menyebabkan turunnya absorpsi aktif Natrium dan lumen usus oleh vili dan meningkatkan sekresi aktif NaCl dan air dari kripta mukosa ke dalam lumen usus. Vibrio cholera memproduksi enterotoksin yang mengaktivasi adenil siklase meny menyeb ebab abka kan n penin peningk gkata atan n siklik siklik AMP AMP yang yang berak berakib ibat at sekres sekresii aktif aktif Cl-.
8
Sedangkan Eschericia Sedangkan Eschericia coli memproduksi enterotoksin yang meningkatkan siklik GMP. Pengaruh siklik GMP dalam menyebabkan diare mirip dengan siklik AMP dan Ca2+. 2. Diare Diare osmotic osmotic (osmotic (osmotic diarrhea diarrhea) merupa merupakan kan bentuk bentuk diare diare yang yang terjadi terjadi
apabila air yang berasal dari plasma darah melewati dinding usus ke cairan yang osmolaritasnya tinggi di rongga usus dan keluar sebagai diare. Diare osmotik terjadi bila molekul yang aktif daya osmotiknya misalnya garam-garam atau gula di dalam konsentrasi cukup tinggi sehingga tekanan osmotic cairan usus lebih tinggi daripada cairan ekstraseluler dinding usus dan darah. Pada keadaan itu, air akan berpindah secara pasif dari jaringan ke dalam usus melalui proses difusi. Bila bahan-bahan osmotik tidak diserap, air akan menetap di lumen usus dan akan dikeluarkan bersama bahan-bahan lain sebagai diare. Sebagai Sebagai contoh contoh yang klasik adalah adalah defisie defisiensi nsi enzim enzim disakari disakaridase dase primer primer ataupu ataupun n seku sekund nder er pada pada anak anak yang yang mend mender erita ita maln malnut utris risi, i, atau atau diare diare yang yang dise diseba babk bkan an
oleh oleh
Rota Rotavi viru russ
akan akan
meny menyeb ebab abka kan n
gang ganggu guan an
peme pemeca caha han n
karbohidrat golongan disakarida (lactose ( lactose)) karena kerusakan mikrovili (brush (brush border ). ). Adanya Adanya karboh karbohidra idratt (lactose (lactose)) yang yang tidak tidak dapat dapat diabsorp diabsorpsi, si, setelah setelah mencapai usus besar akan difermentasi bakteri menjadi asam organic sehingga menyeb menyebabk abkan an suasana suasana hipero hiperosmo smolar lar yang yang kemud kemudian ian dapat dapat menga mengakiba kibatka tkan n sekresi air ke dalam lumen usus (Aswita, 2003 dan Sunoto, 1999).
MANIFESTASI KLINIS
Mula-m Mula-mula ula bayi/ana bayi/anak k menjad menjadii cengen cengeng, g, gelisah, gelisah, suhu suhu badan badan mungki mungkin n meningkat, nafsu makan berkurang atau tidak ada kemudian timbul diare. Tinja makin makin cair, cair, mungk mungkin in mengan mengandun dung g darah darah dan/ dan/ atau lender, lender, warna warna tinja tinja beruba berubah h menjadi menjadi kehijau kehijau-hij -hijaua auan n karena karena tercamp tercampur ur empedu empedu.. Karena Karena seringn seringnya ya defeka defekasi, si, anus dan sekitarnya lecet karena tinja makin lama makin asam akibat banyaknya asam laktat, yang terjadi dari pemecahan laktosa yang tidak dapat diabsorpsi oleh usus (Aswita, 2003).
9
Gejala muntah dapat terjadi sebelum atau sesudah diare. Bila penderita telah banyak kehilangan kehilangan air dan elektrolit terjadilah gejala dehidrasi. Berat badan turun, pada bayi ubun-ubu ubun-ubun n besar cekung, cekung, tonus dan turgor kulit berkurang berkurang,, selaput lendir mulut dan bibir kering (Aswita, 2003). Macam-macam organisme penyebab diare beserta gejala gejala yang menyertai menyertai (Pitono (Pitono dkk, dkk, 1999). 1999). Rotavirus
Salmonella
Campylobacter Campylobacter
Masa
1-7 hari
0-3 hari
2-4 hari
Inkubasi Lama
4-8 hari
2-7 hari
5-7 hari
Diare Usia Kontak Demam
< 2tahun 30 % Jarang
semua Var Variasi
>38,5°C ISPA Kejang Muntah Nyeri
Sering Variasi Ringan
Perut Tenesmus Diare
Air
Yersinia
-
EPEC
ETEC
EIEC
EHEC
0-2 hari
1-3 hari
1-8 hari
1-46 hari
2-5 hari
3-5 hari
3-6 hari
1-5 tahun 10% Jarang
Semua <10% 50%
<6 tahun 50% Sering
<1thn Jarang
<1thn Jarang
Semua Variasi
Semua 20% Variasi
Jarang Sering Sedang
± 30% Berat
± 40% Kramp
(tinggi) Sering Sering Berat
Sering -
Sering -
Jarang -
Jarang 60% Berat
Jarang Encer
Sering Mukoid air
Hijau
Sering Mukoid
Air
Air
Sering Mukoid
Sering Mukoid
Air
Air
Sering Sering
Sering Sering
Berlendir Darah Lendir
Shigella
Jarang Selalu
air + bau Sering Selalu
25% Sering
busuk > 50% Selalu
-
-
DIAGNOSIS
Cara mendiagnosis pasien diare adalah dengan menentukan 3 hal berikut (Juffrie dan Mulyani, 2009) : 1) Pers Persis iste tens nsin inya ya Menanyakan Menanyakan pada orang tua pasien, pasien, sudah berapa lama pasien menderita menderita diare. Apak Apakah ah suda sudah h lebi lebih h dari dari 7 hari hari atau atau belu belum, m, sehi sehing ngga ga nant nantin inya ya dapa dapatt menentukan apakah diare pada pasien termasuk diare akut atau persisten. Hal ini berka berkaita itan n deng dengan an tatala tatalaks ksana ana diare diare yang yang berk berkait aitan an peny penyul ulit it atau ataupu pun n komplikasi dari diare tersebut. 2) Etiologi Diagno Diagnosis sis klinis klinis diare diare akut akut berdar berdarah ah hanya hanya berdasa berdasarka rkan n adanya adanya darah darah yang yang dapat dilihat secara kasat mata pada tinja. Hal ini dapat langsung ditanyakan pada orang tua maupun maupun dilihat sendiri oleh dokter. dokter. Pada beberapa beberapa episode Shigellosis, diare pada awalnya lebih cair dan menjadi berdarah setelah 1-2 hari.
10
Diare cair ini dapat sangat berat, dan menimbulkan dehidrasi. Seringkali disertai demam, nyeri perut, nyeri pada rectum dan tenesmus. Kematian karena disentri biasanya disebabkan oleh kerusakan yang berat pada ileum dan kolon, kolon, komplikasi komplikasi sepsis, infeksi sekunder sekunder (misalnya (misalnya pneumonia) pneumonia) dan dan gizi buruk. buruk. 3) Dera Deraja jatt deh dehid idra rasi si Melakukan Melakukan anamnesis dengan teliti terutama terutama tentang asupan per oral, frekuensi frekuensi miksi/urin, frekuensi serta volume tinja dan muntah yang keluar. Tanyakan juga apakah pasien sudah pernah periksa dan apakah pasien mengkonsumsi obat tertentu tertentu sebelu sebelumny mnya. a. Saat Saat melaku melakukan kan anamnesi anamnesis, s, amati amati keadaan keadaan umum umum dan aktivitas anak. Adanya demam menunjukkan menunjukkan proses inflamasi dan dapat pula timbul karena adanya dehidrasi. Berikut adalah cara dalam menentukan menentukan derajat dehidrasi : Kategori Dehidrasi be berat
Tanda dan Gejala Dua at atau le lebih ta tanda be berikut : •
Letargi atau penurunan kesadaran
•
Mata cowong
•
Tidak bisa minum atau malas minum
•
Cubitan kulit perut kembali dengan sangat lambat (≥ 2 detik)
Dehid Dehidras rasii tak tak berat berat
Dua Dua atau atau leb lebih ih tan tanda da ber beriku ikutt : •
Gelisah
•
Mata cowong
•
Kehausan atau sangat haus
Cubitan kulit perut kembali dengan lambat Tidak idak ada ada tan tanda da yang yang cuku cukup p unt untuk uk meng mengel elom ompo pokk kkan an •
Tanp Tanpaa dehi dehidr dras asii
dalam dehidrasi berat atau tak berat Catatan :
11
•
Beberapa anak atau ras tertentu, dalam keadaan normal mata anak
dapat tampak cowong, sehingga sangat penting menanyakan` pada orangtua apakah mata anaknya lebih cowong dari biasanya, juga dengan melihat mata orang tua pasien apakah bentuknya cowong. •
Bayi Bayi dan dan anak anak deng dengan an gizi gizi buru buruk k atau atau obesi obesita tas, s, cubi cubitan tan kulit kulit
biasanya tidak berguna. berguna. Tanda-tanda Tanda-tanda lain yang menunjukka menunjukkan n anak dengan dengan gizi buruk mengalami dehidrasi harus dicari. Pasien KEP dengan diare mengganggu penilaian indikator derajat dehidrasi, sehingg sehinggaa tingkat tingkat kesalah kesalahan an lebih lebih besar besar (Firman (Firmansyah syah,, 1999). 1999). Turgor Turgor kulit kulit pada pada penderita penderita marasmus marasmus lambat dikarenakan dikarenakan sedikitnya sedikitnya lemak subkutan, subkutan, matanya kadang-kadang tamapak cowong. Pada penderita kwashiorkor, turgor kulit sulit dinil dinilai ai kare karena na adanya adanya edem edema. a. Tand Tanda-t a-tan anda da klin klinis is yang yang masih masih berg bergua ua dalam dalam menentukan status hidrasi pada pasien KEP yaitu : pasien sangat kehausan atau tidak (gejala dehidrasi ringan-sedang), letargi, akral dingin pada ekstremitas, denyut nadi nadi yang lemah, lemah, berkur berkurang angnya nya produk produksi si urin (gejala (gejala dehidra dehidrasi si berat). berat). Namun Namun kadang-kadang sangat sulit menentukan derajat dehidrasi pada anak dengan KEP berat (Bennish, (Bennish, 2003). 2003). Pemerik Pemeriksaan saan darah darah yang dilakuk dilakukan an yaitu yaitu pemerik pemeriksaan saan darah darah lengkap lengkap,, pemeriksaan pemeriksaan pH, cadangan cadangan alkali dan elektrolit untuk untuk menentukan menentukan gangguan gangguan keseimbangan asam-basa serta pemeriksaan kadar ureum untuk mengetahui adanya gangguan faal ginjal (Alwita, 2003). Pemeriksaan tinja dari penderita dengan diare akut dapat mengungkapkan proses patofisiologi patofisiologi yang mendasarinya mendasarinya dan sangat berharga berharga dalam mempersempit mempersempit diagnosis banding yang luas dan dengan demikian dapat mempertajam evaluasi diagnosriknya Tinja sebaiknya diambil dari tinja yang baru keluar, termasuk komponen cairnya cairnya.. Residu Residu yang ada di popok popok kurang kurang nilai nilai diagnost diagnostikn iknya. ya. Segera Segera setelah setelah diambil, contoh tinja harus segera diperiksa, sedang yang untuk dibiakkan harus segera dimasukkan dalam media transport agar kuman patogen yang terkandung di dalamnya tidak segera mati.
12
Pada pemeriksaan kasar, warna tinja tidak terlalu banyak menolong, dalam diagnostic, kecuali bila mengandung lendir atau darah. Terdapatnya mucus yang berlebihan berlebihan pada tinja menunjukkan menunjukkan kemungkinan kemungkinan adanya keradangan keradangan kolon. Bau dari tinja jarang pula memberikan nilai diagnostik, walaupun pada kolera terdapat bau yang spesifik. Terlihatnya Terlihatnya parasit pada tinja dapat merupakan merupakan petunjuk petunjuk yang penting (Pitono, (Pitono, 1999) 1999) Pada uji kimia tinja , malabsorpsi hidrat arang dapat ditentukan dengan adanya tinja dengan pH rendah dan adanya substansi yang mereduksi (reducing substan substances) ces) dengan dengan mengg menggunak unakan an Clinitest. Disak Disakari arida da sepert sepertii sukr sukrosa osa tidak tidak memberikan nilai yang positif, untuk itu perlu dipecah dulu dengan cara menambah HCl dan dipanasi. Sedi Sediaan aan hapu hapusan san tinja tinja pada pada peme pemerik riksaa saan n mikr mikros osko kopis pis memb membut utuh uhka kan n campuran dari sedikit tinja segar dengan beberapa tetes garam fisiologis di bawah sebuah kaca penutup pada gelas objektif yang menghasilkan lapisan tipis tembus pandang. pandang. Lapisan yang tipis ini berguna berguna untuk melihat adanya parasit seperti Giardia lamblia dan atau Amoeba Amoeba.. Leukosit dalam tinja tidak terlihat pada infeksi dengan virus, giardia dan diare osmotik (Pitono, 1999)
PENATALAKSANAAN
Terd Terdapa apatt lima lima lintas lintas tatal tatalak aksan sanaa yaitu yaitu:: rehid rehidras rasi, i, duku dukung ngan an nutri nutrisi, si, suplementasi zinc, antibiotik selektif edukasi orang tua (Juffrie dan Mulyani, 2009). 1) Rehid hidrasi asi Salah satu komplikasi diare yang paling sering terjadi adalah dehidrasi. Mencegah terjadinya dehidrasi dapat dilakukan mulai memberikan cairan rumah tangga tangga yang dianjurkan dianjurkan seperti air tajin, kuah sayur sayur atau air sup. Bila terjadi dehidrasi, anak harus segera dibawa ke petugas kesehatan untuk mendapatkan pengobatan pengobatan yang yang tepat dan dan cepat yaitu yaitu dengan dengan oralit. Kompos Komposisi isi cairan rehidrasi rehidrasi oral sangat penting untuk memperoleh penyerapan yang optimal. Cairan Rehidrasi Oral (CRO) yang dianjurkan WHO selama 3 dekade terakhir ini menggunak menggunakan an cairan yang mengandung mengandung elektrolit dan glukosa telah berhasil menurunkan menurunkan angka kematian akibat dehidrasi dehidrasi pada diare, karena
13
kombinasi kombinasi gula dan garam ini dapat meningkatkan meningkatkan penyerapan penyerapan cairan di usus. CRO selain murah, mudah digunakan juga aman. Sesuai dengan anjuran WHO saat ini dianjurk dianjurkan an pengg penggunaa unaan n CRO CRO dengan dengan formul formulaa baru yaitu yaitu kompos komposisi isi Natrium 75 mmol/L, mmol/L, Kalium Kalium 20 mmol/L, mmol/L, Klorida Klorida 65 mmol/L, mmol/L, Sitrat 10 mmol/L, mmol/L, Glukos Glukosaa 75 mmol/L mmol/L.. Total Total osmola osmolarita ritass 245 mmol/L mmol/L.. Rehidra Rehidrasi si disesuai disesuaikan kan derajat dehidrasi yang sudah ditentukan. Di masyarakat, masih beredar oralit dengan formulasi lama yaitu oralit yang mengan mengandun dung g Natriu Natrium m sebany sebanyak ak 90 mmol/L mmol/L,, Kalium Kalium 20 mmol/L mmol/L,, Sitrat Sitrat 10 mmol/L mmol/L,, Klorida Klorida 80mmol 80mmol/L, /L, Glukos Glukosaa 111mmo 111mmol/L l/L dengan dengan total total osmolar osmolaritas itas 311mmo 311mmol/L l/L.. Oralit Oralit ini kemudi kemudian an dilarut dilarutkan kan dalam dalam 200ml 200ml air matang matang.. Oralit Oralit deng dengan an form formul ulasi asi lama lama sebe sebenar narny nyaa digun digunak akan an untu untuk k peng pengob obata atan n koler kolera, a, sehingg sehinggaa apabila apabila diberik diberikan an untuk untuk diare diare bukan bukan kolera, kolera, maka maka akan akan berisik berisiko o terjadinya hipernatremia. 2) Dukun ukunga gan n nutr nutris isii Makanan tetap diteruskan sesuai umur anak dengan menu yang sama pada waktu anak sehat untuk pengganti pengganti nutrisis yang hilang serta mencegah mencegah agar agar tida tidak k menj menjad adii gizi gizi buru buruk. k. Pada Pada diar diaree berd berdar arah ah nafs nafsu u maka makan n akan akan berkurang. berkurang. Adanya Adanya perbaikan, perbaikan, nafsu makan makan menandakan menandakan fase kesembuhan kesembuhan.. ASI tetap diteruskan selama terjadinya diare pada diare cair akut maupun maupun pada diare akut berdarah dan diberikan dengan frekuensi lebih sering dari biasanya. Anak umur 6 bulan ke atas sebaiknya mendapat makan seperti biasanya. 3) Suplementasi Zinc Suplementasi Zinc
Zinc merupakan mikronutrien yang penting sebagai kofaktor lebih dari 90 jenis enzim. Saat ini zinc telah digunakan dalam pengelolaan diare. Awal mula mula pengg penggunaa unaan n zinc dalam dalam pengel pengelolaa olaan n diare diare dilatarb dilatarbelak elakang angii oleh oleh suatu suatu fakta bahwa meskipun Garam Rehidrasi Oral (Oral ( Oral Rehydration Salts = ORS) dapat mengatasi dehidrasi, tidak mampu menurunkan volume, frekuensi dan dura durasi si diar diare. e. Untu Untuk k itul itulah ah dipe diperl rluk ukan an suat suatu u meto metode de tamb tambah ahan an untu untuk k menanggulangi hal tersebut. Diare dapat menurunkan kadar Zinc dalam plasma bayi dan anak. Pada binatang binatang percobaan, percobaan, defisiensi defisiensi zinc menyebabkan menyebabkan gangg gangguan uan absorp absorpsi si air dan elektrol elektrolit. it. Uji klinik klinik pertama pertama pengg pengguna unaan an zinc
14
sebagai terapi diare cair akut pada tahun 1988 di India, menunjukkan bahwa zinc mampu menurunkan durasi dan frekuensi pada anak, terutama anak dengan penurunan penurunan kadar kadar zinc yang yang berat. berat. Cara Cara kerja kerja zinc zinc dalam dalam menan menangg ggul ulan angi gi diare diare masih masih bany banyak ak dite ditelit liti. i. Beberapa efek zinc yaitu ( Lukacik, 2007): •
Zinc merupakan kofaktor enzim superoxide superoxide dismutase (SOD). (SOD). Enzim SOD
terdapat di hamper semua sel tubuh. Dalam setiap sel, ketika terjadi transpor elektron elektron untuk untuk mensint mensintesis esis ATP ATP selalu selalu timbul timbul hasil hasil samping sampingan an yaitu yaitu anion anion superoksida. Anion superoksida merupakan radikal bebas yang sangat kuat dan dapat dapat meru merusak sak semu semuaa struk struktu turr dalam dalam sel. sel. Untu Untuk k melin melindu dung ngii dirin dirinya ya dari dari kerusak kerusakan, an, setiap setiap sel mengek mengekspre spresika sikan n SOD. SOD. SOD akan mengu mengubah bah anion anion superoksida menjadi H2O2 akan diubah menjadi senyawa yang lebih aman, yaitu H2O dan O2 oleh enzim katalase atau bias pula diubah menjadi H 2O oleh enzim gluta glutatio tion n perok peroksid sidase ase.. Tentu Tentu saja saja SOD SOD sanga sangatt berpe berperan ran dalam dalam menja menjaga ga integritas epitel usus. •
Secara langsung zinc berperan sebagai antioksidan. Zinc berperan sebagai
stabil stabilisa isato torr intram intramol olek ekule uler, r, mence mencega gah h pemb pemben entu tuka kan n ikata ikatan n disul disulfid fidee dan dan berkompetisi berkompetisi dengan dengan tembaga tembaga (Cu) dan dan besi (Fe). (Fe). Tembaga dan dan besi yang yang bebas bebas dapat menimbulkan radikal bebas. •
Zinc mampu menghambat Nitric Oxide (NO). Dalam keadaan inflamasi,
termasuk inflamasi usus, maka akan timbul lipopolisakarida (LPS) dari bakteri dan interleukin-1 (IL-1) dari sel-sel imun. LPS dan IL-1 mampu menginduksi ekspres ekspresii gen gen enzim enzim nitric-o nitric-oxid xideisy eisyntha nthase-2 se-2 (NOS-2 (NOS-2). ). NOS-2 NOS-2 selanjut selanjutnya nya mens mensin inte tesi siss
NO. Dalam alam selsel-se sell
fag fagosit, sit, NO
sang sangat at berp berper eran an dala dalam m
mengha menghancu ncurkan rkan kuman kuman-ku -kuman man yang yang ditelan ditelan oleh oleh sel-sel sel-sel fagosit fagosit itu. Namun Namun dalam kondisi inflamsi, NO juga dihasilkan oleh berbagai macam sel akibat diinduk diinduksi si oleh oleh LPS dan IL-1, IL-1, NO yang yang berleb berlebihan ihan akan merusak merusak berbagai berbagai macam struktur pada jaringan, karena NO sebenarnya adalah senyawa yang reakt reaktif. if. Dalam Dalam usus usus,, NO berpe berperan ran seba sebaga gaii seny senyaw awaa parak parakrin rin.. NO yang yang dihasilkan akan berdifusi ke dalam epitel usus dan mengaktifkan enzim guanilat siklase siklase untuk untuk mengh menghasilk asilkan an cGMP. cGMP. Selanju Selanjutny tnyaa cGMP cGMP akan akan mengak mengaktifk tifkan an
15
protein kinase C(PKC) C(PKC) dan protein ini akan mengaktifkan mengaktifkan atau menonaktifkan menonaktifkan berbagai berbagai macam enzim, protein transport transport dan saluran ion, denganhasil denganhasil akhir berupa sekresi air dan elektrolit elektrolit dari epitel ke dalam lumen usus. Dengan Dengan pemberian pemberian zinc, diharapkan diharapkan NO tidak disintesis secara berlebihan berlebihan sehingga sehingga tidak terjadikerusakan jaringan dan tidak terjadi hipersekresi. •
Zinc berperan dalam penguatan sistem imun. Zinc berperan dalam modulasi
sel T dan sel B. Dalam perkembangan sel T dan sel B, terjadi pembelahan selsel limfosit. Zinc berperan dalam ekspresi enzim timidin kinase. Enzim ini berperan berperan dalam menginduksi menginduksi limfosit dalam siklus pembelahan pembelahan sel, sehingga sehingga pembelahan pembelahan sel-sel imun dapat berlangsung. berlangsung. Selain itu zinc berperan berperan sebagai kofakto kofaktorr berbag berbagai ai enzim enzim lain dalam dalam transkri transkripsi psi dan replika replikasi, si, dan berpera berperan n dalam dalam facto factorr transk transkrip ripsi si yang yang diken dikenal al sebag sebagai ai “ zinc finger DNA binding binding protein”. protein”. •
Zinc Zinc berpera berperan n dalam dalam aktivasi aktivasi limfosit limfosit T, Karena Karena zinc zinc berpera berperan n sebagai sebagai
kofaktor kofaktor dari protein-protein protein-protein system transduksi sinyal dalam sel T. Aktivasi sel T terjadi ketika sel T mengenali antigen •
Zinc berperan dalam menjaga keutuhan epitel usus. Zinc berperan sebagai
kofaktor berbagai faktor transkripsi dalam sel usus dapat terjaga. Zinc diberikan selama 10-14 hari berturut-turut terbukti mengurangi lama dan beratnya diare, mencegah berulangnya diare selam 2-3 bulan. Zinc juga dapat mengembalikan nafsu makan anak. Dosis Zinc untuk anak-anak:
Anak di bawah umur 6 bulan : 10 mg (1/2 tablet) per hari,
Anak di atas umur 6 bulan : 20 mg (1 tablet) per hari
Zinc diberikan selama 10-14 hari berturut-turut meskipun anak sudah sembuh. Cara pemberian tablet Zinc :
Untuk bayi, tablet zinc dapat dilarutkan dengan air matang, ASI,atau oralit.
Untuk Untuk anak-ana anak-anak k yang yang lebih lebih besar besar zinc dapat dapat dikuny dikunyah ah atau dilarutk dilarutkan an
dalam air matang atau oralit. 4) Anti Antibi biot otik ik sele selekt ktif if Antibiotik tidak diberikan pada kasus diare cair akut kecuali dengan indikasi yaitu pada diare berdarah dan kolera. Secara umum tatalaksana pada disentri
16
dikelola sama dengan kasus diare lain sesuai dengan acuan tatalaksana diare akut. Hal khusus mengenai tatalaksana disentri adalah pemberian antibiotika oral selama 5 hari yang masih masih sensitif terhadap terhadap Shigella menurut menurut pola kuman kuman setempat setempat.. Obat Obat pilihan pilihan untuk untuk pengo pengobata batan n disentri disentri berdasa berdasarka rkan n WHO WHO 2005 2005 adal adalah ah golo golong ngan an Kuino uinolo lon n sepe sepert rtii
sipr siprof oflo loks ksas asin in deng dengan an dosi dosiss
30-5 30-50 0
mg/kgB mg/kgBB/h B/hari ari dibagi dibagi dalam dalam 3 dosis dosis selama selama 5 hari. hari. Pemanta Pemantauan uan dilaku dilakukan kan setelah setelah 2 hari hari pengob pengobatan atan,, dilihat dilihat apakah apakah ada perbaika perbaikan n tanda-ta tanda-tanda nda seperti seperti tidak tidak adan adanya ya dema demam, m, diare diare berk berkur uran ang, g, dara darah h dalam dalam feses feses berku berkuran rang g dan dan peningkatan peningkatan nafsu nafsu makan. makan. Jika tidak tidak ada perbaikan perbaikan maka amati adanya adanya penyulit, penyulit, hentikan pemberian antibiotic sebelumnya dan berikan antibiotic yang sensitive terhadap shigella berdasarkan area. Jika kedua jenis antibiotika tersebut di atas tidak tidak memb member erika ikan n perba perbaik ikan an maka maka amati amati kemb kembal alii adan adanya ya peny penyul ulit it atau atau penyebab penyebab selain disentri. disentri. Pada pasien rawat jalan dianjurkan dianjurkan pemberian pemberian sefalosporin generasi ketiga seperti sefiksim 5 mg/kgBB/hari per oral. Pend Pender erita ita dipe dipesa sanka nkan n untu untuk k kontr kontrol ol kemb kembali ali jika jika tidak tidak memb membaik aik atau atau bertambah bertambah berat dan muncul muncul tanda-tanda tanda-tanda komplikasi komplikasi yang mencakup mencakup panas tinggi, kejang, penurunan kesadaran, tidak mau makan dan menjadi lemah. Temuan Temuan trofozo trofozoit it atau kista kista amuba amuba atau giardia giardia menduk mendukung ung diagnos diagnosis is amebiasis atau giardiasis. Untuk kasus amebiasis diberikan Metronidazol 7,5 mg/kgBB 3 kali sehari sedangkan untuk kasus giardiasis diberikan metronidazol 5 mg/kgBB sehari selama 5 hari. Menilai ulang perjalanan penyakit, misalnya disentri yang muncul setelah pemakaian pemakaian antibiotik antibiotik yang cukup lama mengarahkan mengarahkan adanya kemungkina kemungkinan n infeksi Clostridium Clostridium dificille. dificille. Hubun Hubungan gan pola diare diare dengan dengan pola pola pember pemberian ian makana makanan n mengar mengarahk ahkan an kita untuk untuk berpiki berpikirr adanya adanya kemung kemungkin kinan an intolera intoleransi nsi laktosa laktosa atau alergi alergi protein protein susu sapi. sapi. Disentr Disentrii pada pada bayi bayi muda muda tanpa tanpa gejala gejala umum yang nyata dapat mengarah pada infeksi Campylobacter jejuni Campylobacter jejuni.. Pada bayi kurang kurang dari dari 2 bulan perlu dipikirka dipikirkan n penyebab penyebab bedah bedah seperti invaginasi invaginasi dan dan enterokolitis. 5) Eduk Edukas asii ora orang ng tua tua
17
Nasihat pada ibu atau pengasuh pengasuh untuk kembali kembali jika ada demam, tinja berdarah, berdarah, muntah muntah berulang, berulang, makan makan atau atau minum minum sedikit, sedikit, sangat sangat haus, diare makin makin sering atau belum membaik dalam 3 hari. Indikasi rawat inap pada penderita diare akut berdarah adalah malnutrisi, usia kurang dari 1 tahun, menderita campak pada 6 bulan terakhir, adanya dehidrasi dan disentri yang datang sudah dengan komplikasi. Penatal Penatalaksa aksanaan naan diare diare dengan dengan menilai menilai derajat derajat dehidra dehidrasi si dan sesuaika sesuaikan n dengan rencana pengobatan yang akan dilakukan.
Probiotik
Probiotik merupakan bakteri hidup yang menguntungkan pada host dengan cara mening meningkat katkan kan koloni kolonisasi sasi bakter bakterii probio probiotik tik di dalam dalam lumen lumen saluran saluran cerna cerna sehingga seluruh epitel mukosa usus telah diduduki oleh bakteri probiotik melalui reseptor reseptor dalam dalam sel epitel epitel usus. usus. Dengan Dengan mencer mencermati mati fenomen fenomenaa tersebu tersebut, t, bakteri bakteri probiotik probiotik dapat dipakai dipakai dengan dengan cara untuk pencegahan dan pengobatan pengobatan diare baik yang disebabkan oleh Rotavirus maupun mikroorganiosme lain, maupun diare yang disebabkan oleh penggunaan antibiotik yang tidak rasional dan traveller’s diarrhea. Hasil penelitian yang dilakukan menyatakan lactobacillus aman dan efektif untuk pengobatan diare akut pada infeksi anak, menurunkan lamanya diare dan menurunkan frekuensi diare pada hari kedua pemberian. Kemungkinan mekanisme efek probiotik dalam pengobatan diare adalah : perubahan lingkungan mikro lumen usus, produksi bahan anti mikroba terhadap beberapa patogen, kompetisi nutrient, mencegah adhesi patogen, modifikasi toksin dam efek immunomodulasi ( Putra, 2004). Sedi Sediaan aan probio probiotik tik yang yang ada di pasar pasaran an terdi terdiri ri dari dari lactic lactic acid acid bact bacteri eriaa ( Lactobacilli Lactobacilli dan Bifidobacteria Bifidobacteria),.Kedu ),.Keduanya anya telah dibuktikan dibuktikan sebagai sebagai komponen komponen penting dari mikroflora mikroflora usus dan relatif aman. Bentuk Bentuk sediaannya sediaannya dapat berupa sediaan murni bakteri probiotik, makanan yang mengandung probiotik, maupun formula susu bayi yang ditambahkan bakteri probiotik •
Sediaan murni bakteri probiotik : tersedia dalam bentuk tablet atau bubuk kering ( free-dried free-dried powder powder ). ). Sediaan tablet yang mengandung kombinasi Lactobacterium Lactobacterium
18
90 mcg dan Glycobacterium 60 mcg diberikan antara 3-10 tablet dibagi dalam 3 kali pemberian, sedangkan tablet yang mengandung Lactob mengandung Lactobacillus acillus sporagen sporagen lebih dari 50 juta diberikan 3x1 tablet sehari untuk penderita bayi dan 3x 1-2 tablet sehari untuk penderita anak. Adapun sediaan bubuk kering yang mengandung Lactobacillus Lactobacillus GG sebanyak 1010-11colony form form unit ( cfu ) setiap dosis diberikan diberikan 2 kali sehari selama 5 hari untuk tambahan pengobatan diare pada anak atau 3,7x10 10 cfu sekali sehari selama 1minggu. •
Makanan yang mengandung probiotik : terdapat dalam bentuk fermentasi susu yang berisi Lactob berisi Lactobacillus acillus GG 1010-11 cfu dalam 125 gram bahan diberikan selam 5 hari untuk tujuan pengobatan diare.
•
Form Formul ulas asii susu susu bayi bayi yang yang dita ditamb mbah ahka kan n bakt bakter erii prob probio ioti tik. k. Namu Namun n amat amat disayangkan banyak macam formula susu seperti ini tidak mencantumkan jumlah cfu per gram susu bubuk kering, melainkan hanya menonjolkan manfaat untuk memelihara keseimbangan mikroflora usus dan memelihara kesehatan Penderita yang mengkonsumsi bakteri probiotik, dalam tinjanya ditemukan
bakteri tersebut tersebut selama masih mengkonsum mengkonsumsinya sinya dan baru hilang beberapa minggu minggu setelah pemberiannya dihentikan (Rohim dan Soebijanto, 2003).
Dioctahedral smectite ( Smecta)
Dioctahedral Dioctahedral smectite merupakan merupakan aluminomag aluminomagnesium nesium silikat nonsistemik nonsistemik yang merupakan adsorben alami. Secara in vitro, terbukti dapat melindungi mukosa barier mukosa usus dan menyerap menyerap toksin,bakteri toksin,bakteri dan rotavirus. Smectite mengubah mengubah sifat fisik mucus mucus lambung lambung dan mengha menghamba mbatt mukolis mukolisis is yang yang diakib diakibatk atkan an oleh oleh bakteri. Zat ini juga dapat dapat memulihka memulihkan n integritas integritas mukosa mukosa usus. usus. Pada anak-anak dengan diare akut yang direhidrasi dengan garam rehidrasi oral dan smectite megurangi megurangi lamanya lamanya diare sekitar 20%-50% 20%-50% (Yen, 2005). 2005). Pada penelitian penelitian yang dilakukan dilakukan di Thailand Thailand terhadap terhadap anak usia 1-24 bulan yang menderita diare akut sekretorik, lamanya diare dapat dikurangi dengan pemberian garam rehidrasi oral dan smectite (3,6 gr/hari) dibandingkan dengan yang hanya diberikan garam rehidrasi oral saja (Vivatvakin B, et al , 1992).
19
Sediaa Sediaan n Diocta Dioctahed hedral ral smecti smectitt berupa berupa bubuk, bubuk, 1 sachett sachett mengan mengandun dung g 30 mg dioctahedr dioctahedral al smectit. smectit. Pemberiann Pemberiannya ya untuk anak berusia berusia 6-12 tahun sebanyak sebanyak 1-2 sachet per hari sedangkan untuk usia di bawah 6 tahun sebanyak 1 sachet per hari. Untuk U ntuk anak yang berusia kurang dari 1 tahun, 1 sachet dapat dan dilarutkan dalam susu dengan air 50 mL dan diberikan dalam dosis terbagi.
Rencana Terapi A (Penderita Diare tanpa Dehidrasi)
Gunakan Cara ini untuk Mengajari Ibu : •
Teruskan mengobati anak diare di rumah
•
Berikan terapi awal bila terkena diare Menerangkan Empat Cara Terapi Diare di Rumah
1. Beri Berika kan n anak anak lebi lebih h bany banyak ak cair cairan an dari daripa pada da bias biasan anya ya untu untuk k menc menceg egah ah Dehidrasi •
Gunakan cairan rumah tangga yang dianjurkan, seperti oralit, makanan yang cair (seperti sup, air tajin) dan kalau tidak ada air matang, gunakan oralit untuk anak, seperti dijelaskan di bawah (Catatan : jika anak berusia kurang dari 6 bulan dan belum makan makanan padat lebih baik diberi oralit dan air matang daripada makanan cair).
•
Berikan larutan ini sebanyak sebanyak anak mau, berikan jumlah larutan oralit seperti di bawah.
•
Teruskan pemberian larutan ini hingga diare berhenti.
2. Beri tablet Zinc a. Dosis Zinc untuk anak-anak : •
Anak dibawah umur 6 bulan : 10 mg (1/2 tablet) per hari
•
Anak di atas umur 6 bulan : 20 mg (1 tablet) per hari
b.
Zinc diberikan diberikan selama 10-14 hari berturut-turut, berturut-turut, meskipun meskipun anak
telah sembuh dari diare c.
Cara pemberian tablet zinc
20
Untuk bayi, tablet zinc dapat dilarutkan dengan air matang, ASI atau orali oralit. t. Untu Untuk k anak anak-an -anak ak yang yang lebih lebih besar besar,, zinc zinc dapat dapat diku dikuny nyah ah atau atau dilarutkan dalam air matang atau oralit. Tunjukkan cara penggunaan tablet Zinc kepada orang tua atau wali anak dan meyakinkan bahwa tablet zinc harus diberikan selama 10 hari berturut-turut meskipun anak sudah sembuh. 3. Beri Beri anak maka makanan nan untu untuk k menceg mencegah ah kurang kurang gizi a.
Teruskan ASI
b.
Bila anak tidak mendapatk mendapatkan an ASI berikan berikan susu susu yang biasa diberikan. diberikan.
Untuk anak kurang dari 6 bulan atau belum mendapat makanan padat, dapat diberikan susu c.
Bila anak 6 bulan atau lebih atau telah mendapat makanan padat : •
Berikan Berikan bubur bubur,, bila mungki mungkin n campur campur dengan dengan kacang kacang-kac -kacang angan, an,
sayur, daging, atau ikan. Tambahkan 1 atau 2 sendok teh minyak sayur tiap porsi •
Berikan sari buah atau pisang halus untuk menambah kalium
•
Berikan Berikan makanan makanan yang yang segar. segar. Masak Masak dan halusk haluskan an atau tumbuk tumbuk
makanan dengan baik •
Bujukl Bujuklah ah anak anak untuk untuk makan, makan, berika berikan n makana makanan n sedikit sedikitnya nya 6 kali kali
sehari •
Berikan Berikan makanan makanan yang yang sama sama setelah setelah diare diare berhent berhenti, i, dan berikan berikan
porsi makanan makanan tambaha tambahan n setiap hari hari selama selama 2 minggu minggu 4. Bawa anak anak kepada kepada petugas petugas kesehatan kesehatan bila bila anak tidak membaik membaik dalam 3 hari atau menderita sebagai berikut: •
Buang air besar cair lebih sering
•
Muntah terus-menerus
•
Rasa haus yang nyata
•
Makan atau minum sedikit
•
Demam
•
Tinja berdarah
21
5. Anak Anak harus harus dibe diberi ri oralit oralit di di rumah rumah apabil apabilaa : •
Setelah mendapat Rencana Terapi B atau C
•
Tidak dapat kembali kepada petugas kesehatan bila diare memburuk
•
Memberikan oralit kepada semua anak dengan diare yang dating ke petugas kesehatan merupakan kebijakan pemerintah Jika akan diberikan larutan oralit di rumah, maka diperlukan oralit dengan
formula baru. Ketentuan Pemberian Oralit Formula Baru : •
Beri ibu 2 bungkus oralit formula baru
•
Larutkan 1 bungkus oralit formula baru dalam 1 liter air matang,
untuk persediaan 24 jam •
Berikan Berikan larutan larutan oralit oralit pada pada anak setiap buang air besar, besar, denga dengan n
ketentuan sebagai berikut : - Untuk Untuk anak anak berumur berumur kuran kurang g dari 2 tahun tahun : berikan berikan 50-100 50-100mL mL tiap kali kali buang air besar - Untuk Untuk anak anak berumur berumur 2 tahun tahun atau atau lebih : berikan berikan 100 100-200 -200 mL tiap tiap kali kali buang air besar •
Jika dalam waktu 24 jam persediaan larutan oralit masih tersisa,
maka sisa larutan itu harus dibuang
Tunjukkan kepada ibu cara memberikan oralit : •
Berikan 1 sendok teh tiap 1-2 menit untuk anak di bawah usia 2 tahun
•
Berikan beberapa teguk dari gelas untuk anak yang lebih tua
•
Bila anak muntah, tunggulah 10 menit. Kemudian berikan cairan lebih lama (misalnya satu sendok tiap 2-3 menit)
•
Bila diare berlanjut setelah oralit habis, beritahu ibu untuk memberikan cairan lain seperti dijelaskan dalam cara pertama atau kembali kepada petugas petugas kesehatan kesehatan untuk untuk mendapatk mendapatkan an tambahan tambahan oralit. oralit.
Rencana Terapi B ( Penderita Diare dengan Dehidrasi Ringan – Sedang)
22
Pada Pada dehi dehidr dras asii
ring ringan an-s -sed edan ang, g, cair cairan an rehi rehidr dras asii oral oral dibe diberi rika kan n deng dengan an
pemantauan pemantauan yang dilakukan dilakukan di Pojok Upaya Rehidrasi Oral selama 4-6 jam. Ukur jumlah rehidrasi oral yang yang akan diberikan diberikan selama selama 4 jam pertama. pertama. Umur Berat Badan Dalam mL
Lebih dari 4 bulan < 6 kg 200-400
4-12 bulan 6- < 10 kg 400-700
12 bulan-2 tahun 10 - < 12 kg 700-900
2-5 tahun 12-19 kg 900-1400
Jika anak minta minum lagi, berikan.
Tunjukkan pada orang tua bagaiana cara memberikan rehidrasi oral a. Berikan Berikan minum minum sedik sedikit it demi sedikit sedikit b. Jika anak muntah, muntah, tunggu tunggu 10 menit menit lalu lanjutkan lanjutkan kembali kembali rehidrasi oral pelanpelan pelan c. Lanjutkan Lanjutkan ASI ASI kapanpun kapanpun anak meminta
Setelah 4 jam a. Nilai Nilai ulang dera derajat jat dehidra dehidrasi si anak b. Tentukan Tentukan tatalaksana tatalaksana yang yang tepat tepat untuk melanjutkan melanjutkan terapi terapi c. Mulai Mulai beri maka makan n anak di di klinik klinik
Bila ibu harus pulang sebelum selesai rencana terapi B a.
Tunjukkan jumlah oralit yang harus dihabiskan dalam terapi 3 jam di
rumah b. Berikan oralit untuk rehidrasi selam 2 hari lagi seperti dijelaskan dijelaskan dalam Rencana Terapi A c. Jelaskan 4 cara dalam dalam Rencana Rencana Terapi A untuk untuk mengobati mengobati anak di di rumah -
Berik erikan an anak anak lebi lebih h ban banya yak k cai caira ran n dar darip ipad adaa bia biasa sany nyaa
-
Beri tablet Zinc
-
Beri maka akanan untu ntuk mence ncegah kurang gizi izi
-
Kapa Kapan n anak anak haru haruss diba dibawa wa kemb kembal alii kep kepad adaa petu petuga gass kes keseh ehat atan an
Rencana Terapi C
23
(Penderita Diare dengan Dehidrasi Berat)
Ikuti arah anak panah. Bila jawaban dari pertanyaan adalah Ya, teruskan ke kanan, bila Tidak, teruskan ke bawah. Apakah saudara dapat menggunakan cairan IV secepatnya?
•
Ya
T di a k
•
Apakah ada terapi Apakah IV terdekat (dalam 30 menit) ?
Ya
k T di a
Apakah saudara dapat menggunakan pipa nasogastrik untuk rehidrasi ?
Mulai Mulai diberi diberi cairan cairan IV (intrave (intravena) na) segera. segera. Bila Bila penderita penderita bisa minum, berikan oralit, sewaktu cairan IV dimulai. Beri Beri 100 ml/kg ml/kg BB caira cairan n Ringe Ringerr Lakta Laktatt (atau (atau caira cairan n Normal Normal Salin atau ringer asetat bila ringer laktat tidak tersedia), tersedia), sebagai berikut : Umur Pemberian pe pertama Kemudian 30mL/kg BB 70 mL/kgBB dalam dalam Bayi < 1tahun
1 jam
5 jam
Anak 1-5 tahun
30 menit
2½ jam
Diula Diulangi ngi lagi lagi bila bila denyut denyut nadi nadi masih masih lemah lemah atau atau tidak tidak teraba
•
Nilai kembali penderita tiap 1-2 jam. Bila rehidrasi belum tercapai, percepat tetesan intravena
•
Juga berikan berikan oralit oralit (5mL/kgB (5mL/kgBB/jam B/jam)bila )bila penderita penderita bisa minum minum,, biasan biasanya ya setela setelah h 3-4 jam (bayi) (bayi) atau atau 1-2 jam (anak)
•
Setelah 6 jam (bayi) atau 3 jam (anak), nilai lagi penderita menggunakan table penilaian. Kemudian pilihlah rencana terapi yang sesuai (A,B, atau C) untuk melanjutkan terapi
•
Kirim penderita untuk terapi intravena
•
Bila penderita bisa penderita bisa minum, sediakan oralit dan tunjukkan cara memberikannya selama perjalanan •
Mulai rehidrasi mulut dengan oralit melalui pipa nasogastrik atas mulut. Berikan 20 mL/kgBB/jam selama 6 jam (total 120 mL/kgBB) mL/kgBB)
•
Nilailah penderita penderita tiap 1-2 jam : - Bila muntah muntah atau perut perut kembung, kembung, berikan berikan cairan cairan pelan pelan - Bila rehidr rehidrasi asi tidak tidak tercapai tercapai setelah setelah 3 jam, jam, rujuk penderita untuk terapi intravena intravena
Ya
•
Tida k
Setelah 6 jam nilai kembali penderita dan pilih rencana terapi yang sesuai
Segera rujuk anak untuk rehidrasi melalui nasogastrik atau intravena
24
Catatan : - Bila Bila mung mungki kin, n, amat amatii pend pender erit itaa sedi sediki kitn tnya ya 6 jam jam sete setela lah h rehi rehidr drsi si untuk ntuk memastikan bahwa ibu dapat menjaga mengembalikan cairan yang hilang dengan member oralit. - Bila Bila umur umur anak anak di atas 2 tahun tahun dan kole kolera ra baru saja saja berjan berjangk gkit it di daerah daerah saudara saudara maka maka pikirka pikirkan n kemung kemungkin kinan an kolera kolera dan berikan berikan antibio antibiotik tik yang tepat secara oral setelah anak sadar
Pencegahan diare
Tujuh intervensi pencegahan diare yang efektif, yaitu (Sunoto, 1999): 1) Pembe emberi rian an ASI 2) Memp Memperb erbaik aikii cara penya penyapih pihan an 3) Banyak Banyak mengg mengguna unakan kan air bersih bersih 4) Mencu encuci ci tan tang gan 5) Meng Menggu gunak nakan an jamba jamban n 6) Membua Membuang ng tinja tinja bayi bayi secara secara baik baik dan dan benar benar 7) Imun Imunis isas asii cam campa pak k
KOMPLIKASI
Walaupu Walaupun n banyak banyak pender penderita ita diare diare sembuh sembuh tanpa tanpa mengal mengalami ami kesulit kesulitan, an, sebagian kecil mengalami komplikasi dehidrasi karena penyakitnya atau karena pengobatan pengobatan yang yang diberikan diberikan 1.
Dehidrasi
Diare menyebabkan kehilangan cairan tubuh dan elektrolit-elektrolit (Natrium, Klorida, Kalium dan Bikarbonat) yang diikuti oleh muntah dan demam yang memperberat kehilangan itu. Dehidrasi terjadi bila cairan yang hila hilang ng ini ini tida tidak k digan iganti ti deng dengan an cuku cukup. p. Dehi Dehidr dras asii bera beratt terl terlih ihat at bila bila kehilan kehilangan gan cairan cairan mencapa mencapaii 10% 10% berat berat badan. badan. Bila deficit deficit cairan cairan lebih lebih banyak akan terjadi renjatan dan kematian. kematian. Prinsip utama pengelolaan pengelolaan
25
dehidra dehidrasi si karena karena diare diare adalah adalah bahwa bahwa defisit defisit cairan cairan dan elektrol elektrolit it harus harus diatasi dan kehilangan cairan karena diare yang sedang berlangsung harus diganti. Menurut tonisitas darah, dehidrasi dapat dibagi menjadi : a) Dehid Dehidras rasii hipoto hipotonik nik/hi /hipo ponat natre remia mia : bila bila kada kadarr Na dalam dalam plasma plasma <131 mEq/L b) Dehidrasi Dehidrasi isotonik isotonik : bila kadar Na Na dalam plasma 131-150 131-150 mEq/L mEq/L c) Dehid Dehidras rasii hipert hiperton onik ik/hi /hipe perna rnatre tremia mia:: bila bila kadar kadar Natri Natrium um dala dalam m
plasma 150 150 mEq/L mEq/L ( Aswita, Aswita, 2003). 2003). Gejala-gejala dehidrasi hipotonik, isotonik, hipertonik Gejala Rasa haus Berat badan Turgor kulit Kulit/selaput
Hipotonik Menurun sekali Menurun sekali Basah
Isotonik + Menurun Menurun Kering
Hipertonik + Menurun Tidak jelas Kering sekali
lender Gejala SSP
Apatis
Koma
Irritable,kejang-kejang,
Sirkulasi Nadi Tekanan darah
Jelek sekali Sangat lemah Sangat rendah
Jelek Cepat dan lemah Rendah
hiperrefleksi, Relatif masih baik Cepat dan keras Rendah
Banyaknya kasus
20-30%
70%
10-20 %
Hipona Hiponatrem tremia ia dapat dapat terjadi terjadi pada pada pender penderita ita yang yang minum minum terlalu terlalu banyak cairan encer atau hanya air biasa selama diare. Oralit aman dan efektif untuk pengobatan dehidrasi hiponatremik. Hipernatremia terjadi terutama pada bayi baru lahir sampai umur 1 tahun dan khususnya yang berumur < 6bulan. Karena air yang ditarik dari sel (bukan dari cairan ekstraseluler) ke dalam ruang vaskuler, maka penderita penderita sering tidak memperlihatkan memperlihatkan tanda dehidrasi dehidrasi namun merasa sangat haus. Riwayat anak tidak cukup minum cairan yang mengandung banyak gula (hiperosmoler) (hiperosmoler) selama diare, pemberian pemberian cairan dengan dengan jumlah natrium tinggi tinggi maupun maupun bayi yang diberikan diberikan oralit berlebihan berlebihan setelah setelah diare diare dapat dapat menyeb menyebabk abkan an dehidra dehidrasi si hipernat hipernatremi remia. a. Kejang Kejang merupakan merupakan masalah utama yang berhubungan berhubungan dengan dengan hipernatremia. hipernatremia.
26
Dehidrasi hipernatremia dapat diobati dengan pemberian oralit (Sunoto, 1999) Untuk menentukan jumlah cairan yang diperlukan pada penderita diare, harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut ( Aswita, 2003): Jumlah cairan yang diberikan harus sama dengan : •
Juml Jumlah ah caira cairan n yang yang telah telah hilang hilang melal melalui ui diare diare dan/a dan/atau tau munta muntah h (Previous Water Losses=PWL)
•
Banyak Banyaknya nya cairan cairan yang hilang hilang melalui melalui kering keringat, at, urin, urin, pernap pernapsan san (Normal Water Losses=NWL)
•
Banyaknya cairan yang hilang melalui tinja dan muntah yang masih teru teruss
berlang langsu sung ng
(Co (Conco ncomitt ittant ant
Water ter
Losse sses=CWL)
(Gastroenterologi anak praktis) 2.
Demam
Demam sering terjadi pada disentri Shigella dan diare Rotav diare Rotavirus. irus. Pada umumnya demam akan timbul bila bakteri penyebab menginvasi ke dalam epitel epitel usus. usus. Demam Demam dapat dapat menyert menyertai ai dehidra dehidrasi si dan akan akan hilang hilang karena karena hidrasi yang cukup. Demam tinggi mungkin akan diikuti dengan kejang, sehingga penderita penderita dengan demam tinggi (>39°C) harus diobati dengan dengan seksama seksama untuk untuk menuru menurunka nkan n suhu suhu tubuh tubuh dan menceg mencegah ah kejang kejang demam. Demam yang menyertai diare mungkin juga berasal dari penyakit lain yang yang menye menyertai rtai seperti seperti infeksi infeksi saluran saluran napas, napas, otitis otitis media, media, malaria malaria maupun meningitis) (Sunoto, 1999). 3.
Overhidrasi
Anak yang terlalu banyak mendapat cairan mungkin menjadi odem. Memben Membengk gkakn aknya ya kelopak kelopak mata mata adalah adalah tanda tanda adanya adanya overhid overhidrasi rasi bukan bukan hipernatremia Overhidrasi yang nyata dan disertai dengan pembengkakan mata mata dan edema edema perifer perifer mungk mungkin in terjadi terjadi pada pada pengob pengobatan atan dengan dengan gizi gizi buruk, buruk, karena tidak cukup cukupnya nya albumin albumin intravascular. intravascular. Bila Bila overhidrasi overhidrasi terjadi pada setiap tahap pengobatan, pengobatan, cairan intravena intravena atau oralit harus dihe dihent ntik ikan an.P .Pem embe beri rian an hany hanyaa dite diteru rusk skan an lagi lagi bila bila diar diaree masi masih h teru teruss berlangsung berlangsung dan dan tanda-tanda tanda-tanda dehidrasi dehidrasi tampak kembali kembali (Sunoto, (Sunoto, 1999) 1999)
27
4.
Asidosis Metabolik
Asidosis metabolik ditandai dengan bertambahnya asam atau hilangnya basa dari cairan cairan ekstraseluler, ekstraseluler, berkembang berkembang sebagai sebagai akibat akibat dehidrasi. dehidrasi. Sebagai Sebagai kompensasi, alkalosis respiratorikakan terjadi, ditandai adanya nafas yang cepat dan dalam. Pemberian oralit yang cukup yang mengandung mengandung sitrat dan bikarbonat bikarbonat akan akan memperbaiki memperbaiki asidosis. asidosis. 5.
Hipokalemia
Pengg Penggantia antian n kalium kalium yang yang tidak tidak cukup cukup selama selama diare diare yang yang berula berulangngulang dapat menyebabkan kekurangan kalium, ditandai dengan kelemahan otot otot,, ileus, ileus, gang ganggu guan an ginja ginjal, l, dan dan aritm aritmia ia jantu jantung ng.. Keku Kekuran ranga gan n kaliu kalium m dapa dapatt diper diperba baik ikii deng dengan an memb member erika ikan n oralit oralit dan dan deng dengan an mene menerus ruskan kan pemberian pemberian makanan makanan yang banyak mengandung mengandung kalium selama dan sesudah diare. 6.
Ileus Paralitik
Ileus dapat terjadi karena hipokalemia yang disebabkan oleh diare. Ini merupa merupakan kan komplik komplikasi asi yang yang penting penting dan potensi potensial al berakib berakibat at fatal fatal pada pada penggunaan penggunaan obat antimotilitas untuk pengobatan diare terutama anak kecil. Ditandai dengan adanya kembung, muntah dan berkurangnya bising usus. 7.
Hipoglikemia
Terjadi pada 2-3% dari anak-anak yang menderita diare. Pada anakanak dengan gizi cukup/baik, hipoglikemia ini jarang terjadi, lebih sering pada anak-anak anak-anak dengan dengan gizi buruk. buruk. Gejala hipoglikemia hipoglikemia akan muncul muncul apabila kadar glukosa darah menurun hingga 40% pada bayi dan 50% pada anak anak-an -anak ak.. Gejal Gejala-g a-gej ejala ala terseb tersebut ut antara antara lain lain beru berupa pa lema lemah, h, apati apatis, s, berkeringat, berkeringat, tremor, pucat, syok, kejang sampai koma. Terjadinya Terjadinya hipoglikemia ini perlu dipertimbangkan jika terjadi kejang yang tiba-tiba tanpa adanya panas atau penyakit lain yang disertai dengan kejang . 8.
Malab labsor sorpsi dan intoler leransi la laktosa
Diband Dibanding ingkan kan dengan dengan zat gizi gizi lain, lain, penyer penyerapan apan karbohi karbohidrat drat lebih lebih dipeng dipengaru aruhi hi oleh oleh infeksi infeksi yang menyeb menyebabk abkan an diare. diare. Karena Karena karbohi karbohidrat drat secara umum diserap seluruhnya seluruhnya di usus, malabsorpsi karbohidrat karbohidrat terutama terutama
28
yang yang bera berant ntai ai pend pendek ek (glu (gluko kosa sa,, lakt laktos osa, a, gala galakt ktos osa, a, sukr sukros osa) a) dapa dapatt menyebabkan karbohidrat tidak diserap sehingga terjadi kelebihan tekanan osmotic osmotic pada pada usus usus halus. halus. Ini akan akan menyeb menyebabk abkan an bertam bertambah bah banyak banyaknya nya cairan masuk dari darah ke dalam usus, bertambah banyaknya karbohidrat dan air dalam usus besardan dapat menyebabkan terjadinya diare osmotic selain diare oleh infeksi yang pertama. Namun Namun penghentian penghentian pemberian pemberian makanan makanan menyebabkan menyebabkan gangguan gangguan fungsi usus lebih berat, sebab tidak adanya laktosa untuk merangsang enzim lakt laktase ase meny menyeb ebab abkan kan terus terus berta bertamb mbah ah buru burukn knya ya defis defisie iensi nsi lactas lactase. e. Penelitian mutakhir menunjukkan bahwa pada hamper semua kasus diare, sebagian besar dimetabolisir oleh bakteri dan diserap.. Ini terbukti dari lebih cepatnya peningkatan berat badan selam diare dengan pemberian makanan dibandingkan dengan penderita yang dipuasakan.
9.
Muntah
Muntah Muntah disebab disebabkan kan oleh oleh dehidra dehidrasi, si, dikaren dikarenakan akan terlalu terlalu cepatn cepatnya ya pemberian pemberian cairan melalui ora. Muntah Muntah harus diatasi lebih dulu dengan dengan memastikan bahwa penderita cukup hidrasi. Bila oralit digunakan, jumlah yang lebih sedikit tetapi sering mungkin lebih baik. 10.
Gagal Ginjal Akut
Gagal ginjal akut mungkin terjadi pada penderita diare setelah dehidrasi berat dan renjatan. Penderita Penderita ini harus dijaga agar hidrasinya hidrasinya tetap baik, hati-hati jangan samapi terjadi overhidrasi. Bila pengeluaran urin belum mulai setelah 12 jam rehidrasi, penderita penderita harus dirawat di RS dan ditangani sebagai kasus gagal ginjal akut. 11.
Diare Persisten
Diare persisten adalah diare akut dengan atau tanpa disertai darah yang berlangsung berlangsung selama 14 hari atau lebih. Sesuai dengan batasan bahwa diare persisten adalah diare akut yang menetap, dengan sendirinya etiologi etiologi diare
29
persisten sama dengan dengan diare akut. Faktor risiko berlanjutnya berlanjutnya diare akut menjadi diare persisten yaitu : •
Usia bayi kurang dari 4 bulan
•
Tidak mendapat ASI
•
Malnutrisi
•
Diare akut dengan etiologi bakteri invasif
•
Tatalaksana diare akut yang tidak tepat seperti pemakaian antibiotik yang tidak sesuai Titik sentral patogenesis diare persisten adalah kerusakan mukosa usus.
Pada tahap awal kerusakan mukosa usus tentunya disebabkan oleh etiologi diare akut. Pada infeksi rotavirus, diare berlanjut terjadi akibat defisisensi laktosa yang berkepanjangan (Juffrie dan Mulyani, 2009).
PROGNOSIS
Dubia ad bonam •
Di
neg negara ara
berkembang, ng,
dengan
pen penangana anan
yang
tepat pat,
prognosisnya prognosisnya sangat sangat baik baik •
Kema Kematia tian n keba kebany nyaka akan n diseb disebab abka kan n karen karenaa dehid dehidras rasii berat berat dan dan
septike septikemia. mia. Mudahn Mudahnya ya bayi bayi berusia berusia muda muda (< 2 bulan) bulan) mender menderita ita sepsis sepsis diperkirakan karena integritas mukosa usus dan daya tahan intestinal belum sebaik anak yang besar (Santosa, 2007). •
Pada Pada bayi bayi pun lebih mudah mudah terjadi terjadi dehidra dehidrasi si akibat akibat kehilan kehilangan gan
cairan karena permukaan area usus per kg BB lebih luas, peran ginjal belum sempuna dan meningkatnya kecepatan metabolisme tubuh.
30
DAFTAR PUSTAKA
Aswita, Aswita, Halimu Halimun, n, Suhary Suharyono ono.. Cetakan Cetakan keempat keempat : 2003. 2003. Gastroenterolo Gastroenterologi gi Anak Praktis. Praktis. Jakarta:Balai Penerbit FKUI. Firmansyah, Firmansyah, Agus, dkk. 1999. Tatalaksana Kasus Diare Bermasalah. Bermasalah. Jakarta : Badan Koordinasi Gastroenterologi Anak Indonesia. Bennish Bennish,, Michael Michael,, et al. 2003. 2003. The The Trea Treatm tmen entt of Diarrh Diarrhoe oea a : A manu manual al for for physician physician and other senior senior health health workers workers.. World Health Organization. Juffrie, M dan Mulyani, Nenny Sri. 2009. Modul Modul Pelatihan: Pelatihan: Diare. Jakarta: UKK Gastro-Hepatologi. Lukacik Lukacik M, et al. 2007. A Meta A Meta Analysis Analysis of the Effect of Oral Zinc in Treatment Treatment af acute and Persistent Diarrhea. http://www.pediatrics.org/cgi/content/full/121/2/326 .
31
Pitono Pitono,, Soepart Soeparto, o, dkk. dkk. 1999. 1999. Gangg Gangguan uan Absorp Absorpsi-S si-Sekre ekresi si : Sindro Sindroma ma Diare Diare.. Surabay Surabayaa : Graha Graha Masyar Masyarakat akat Ilmiah Ilmiah Kedokte Kedokteran ran (GRAM (GRAMIK) IK) Fakulta Fakultass Kedokteran Airlangga RSUD dr. Soetomo. Pusponegoro, Hardiono D, dkk. 2004. Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak. Jakarta : Ikatan Dokter Anak Indonesia Putra, Putra, Deddy Deddy Satriya Satriya.. 2004. 2004. Diare Akut pada Anak . Bag Bag IKA IKA RSUD RSUD Arif Arifin in Rachmad/ FK UNRI. Santosa Santosa,, Budi. Budi. 2007. 2007. Naskah Lengkap Lengkap Kongres Kongres Nasional Nasional (Konas) (Konas) III Badan Badan Koordinasi Koordinasi Gastroenterologi Gastroenterologi Anak Indonesia (BKGAI) : Tatalaksana Tatalaksana Diare Cair Akut . Semarang .: Bagian IKA FK UNDIP/ RS Kariadi . Sunoto. 1999. Pendid 1999. Pendidikan ikan Medik Medik Pemberanta Pemberantasan san Diare Diare : Buku Ajar Ajar Diare. Diare. Jakarta : Departemen Kesehatan RI Ditjen PPM & PLP. Triatmodjo, Pudjarwoto. 2003. Pola Kuman Penyebab Diare Akut pada Neonatus Neonatus dan Anak.Jakarta Anak.Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depkes RI. WHO & UNICEF. 2004. Pernyataan Pernyataan Bersama WHO/UNICE WHO/UNICEF. F. Manajemen Klinik Diare Akut.
32