BAB I PENDAHULUAN
Infeks Infeksii Menula Menularr Seksua Seksuall (IMS) (IMS) merupa merupakan kan berbag berbagai ai infeks infeksii yang yang dapat dapat menular dari satu orang ke orang yang lain melalui kontak seksual. Infeksi Menular Seksual (IMS) lebih berisiko bila melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan baik melalui vagina, oral maupun anal. IMS yang populer di Indonesia antara antara lain gonore gonore dan sifili sifilis. s. Salah Salah satu satu penyaki penyakitt dari dari IMS IMS yang belum dapat dapat disemb disembuhka uhkan n adalah adalah HIV!I HIV!I"S. "S. #aktor #aktor ter$ad ter$adiny inyaa penyebar penyebaran an IMS diseba disebabkan bkan karena perilaku seks bebas, merosotnya nilai agama, gaya hidup, peker$aan, dan gagalnya gagalnya membina membina rumah tangga. Infeksi menular seksual dapat disebabkan disebabkan seperti, gonore, trikomoniasis, herpes genitalis, kondiloma akuminata ("essi, %&'). "iperkirakan baha lebih dari '*,+ $uta IMS dengan kasus baru di !merika Seri Serikat kat seti setiap ap tahun tahun (" (",, %&') %&').. "ata "ata dari dari "ink "inkes es rovi rovins nsii /ate /ateng ng (%&' (%&')) menyebutkan menyebutkan baha $umlah kasus baru IMS men0apai 1.2+' kasus, $umlah kasus IMS menurun menurun dibandingkan dibandingkan tahun %&'' yaitu yaitu sebanyak sebanyak '&.+% kasus, kasus, meskipun demikian kemungkinan kasus yang sebenarnya di populasi masih banyak yang belum terdeteksi. erempuan memiliki resiko tinggi terhadap penyakit yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan, $uga terhadap penyakit kronik dan infeksi. Selama masa kehamilan, kehamilan,
perempuan perempuan mengalami mengalami
berbagai berbagai perubahan, perubahan,
yang se0ara se0ara
alamiah alamiah
sebena sebenarny rnyaa diperl diperluka ukan n untuk untuk kelang kelangsun sungan gan hidup hidup $anin $anin dalam dalam kandung kandunganny annya. a. 3amun, ternyata berbagai perubahan tersebut dapat mengubah kerentanan dan $uga mempermudah ter$adinya infeksi selama kehamilan ("essi, %&'). Infeksi menular seksual yang tidak diobati seringkali dihubungkan dengan infeksi kongenital atau perinatal pada neonatus, terutama di daerah dengan angka
1
infeksi yang tinggi. erempuan hamil dengan sifilis dini yang tidak diobati, sebanyak %4 mengaki mengakibatk batkan an $anin $anin lahir lahir mati mati dan '54 kemati kematian an neonatu neonatus, s, keselu keseluruh ruhan an menyebabkan kematian perinatal sebesar 5&4. 6ehamilan pada perempuan dengan infeks infeksii gonokoku gonokokuss yang yang tidak tidak diobat diobati, i, sebesa sebesarr 4 akan menimb menimbulk ulkan an abortus abortus sponta spontan n dan kelahi kelahiran ran premat prematur ur,, dan sampai sampai '&4 akan akan menyebab menyebabkan kan kemati kematian an perinatal. "alam ketiadaan upaya upa ya pen0egahan, pen0eg ahan, &4 sampai &4 bayi yang lahir dari ibu dengan gonore tanpa pengobatan dan sampai &4 bayi yang lahir dari ibu dengan klami klamidi dios osis is tanpa tanpa diob diobat ati, i, akan akan menga mengala lami mi ofta oftalm lmia ia neona neonato toru rum m yang yang dapat dapat mengakibatkan kebutaan (6emenkes 7I, %&'')
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Infeksi Menular Seksual Infeksi menular Seksual (IMS) merupakan berbagai infeksi yang dapat
menular dari satu orang ke orang yang lain melalui kontak seksual, lebih dari &$enis pathogen dapat ditularkan dengan manifestasi klinis bervariasi menurut umurdan $enis kelamin. Meskipun IMS dapat ditularkan melalui hubungan seksual, namun penularan dapat ter$adi dari ibu ke $anin dalam kandungan atau saat kelahiran. Salah satu ge$ala dari IMS adalah 8eukore (Vaginal dis0harge). Misalnya, gonore, infeksi genital nonspesifik, trikomoniasis, ba0terial vaginosis, dan kandidiasis vulvovagina (6emenkes 7I, %&''). 1. Gonore a. "efinisi 9onore adalah infeksi bakteri yang disebabkan oleh Neisseria
gonorrhoeae, merupakan diplokokus gram negatif yang reservoir pada manusia. Infeksi ini hampir selalu ditularkan melalui aktifitas seksual (Irin, %&&). b. :tiologi Menurut "$uanda (%&'') 9onore disebabkan oleh gonokok yang
dimasukkan
ke
dalam
kelompok
3eisseria,sebagai
Neisseria
Gonorrhoeae. 9onokok termasuk golongan diplokok berbentuk bi$i kopi dengan lebar &,1 u, pan$ang ',2 u, dan bersifat tahan asam. 6uman ini $uga bersifat gram negatif, tampak di luar dan di dalam leukosit, tidak tahan lama di udara bebas, 0epat mati pada keadaan kering, tidak tahan suhu di atas *o , dan tidak tahan ;at desinfektan. "aerah yang paling mudah
3
terinfeksi adalah dengan mukosa epitel kuboid atau lapis gepeng yang belum berkembang (imatur), yakni pada vagina anita sebelum pubertas. . :pidemiologi Sekitar 1%&,&&& orang dilaporkan terinfeksi gonore dari '*,+ miliar
infeksi menular seksual setiap tahunnya yang ter$adi di !merika Serikat dan +&4 penderita gonore berusia ' < %5 tahun (", %&'). !. 9e$ala klinis ') Masa tunas sulit untuk ditemukan karena pada umumnya asimtomatik, %) ada anita, penyakit akut atau kronik $arang ditemukan ge$ala
sub$ektif dan ob$ektifnya. ) Infeksi pada anita, pada mulanya hanya mengenai serviks uteri 5) 6eluhan= kadang-kadang menimbulkan rasa nyeri pada panggul
baah,
demam,keluarnya
0airan
dari
vagina,
nyeri
ketika berkemih dan desakan untuk berkemih,perdarahan antara masa haid dan menoragia. ) ada pemeriksaan serviks tampak merah dengan erosi dan sekret mukopurulen, duhtubuh akan terlihat lebih banyak, bila ter$adi servitis akut. e. "iagnosis "iagnosis ditegakkan atas dasar anamnesis, pemeriksaan klinis,dan
pemeriksaan pembantuyang terdiri atas tahapan menurut "$uanda (%&'') ') Sediaan langsung ada sediaan langsung dengan pearnaan gram akan ditemukan gonokokus gram negatif, intraseluler dan ekstraseluler. Sampel dapat diambil dari daerah fosa navikularis, sedangkan pada anita diambil dari uretra, muara kelen$ar bartholin, serviks, dan re0tum. %) 6ultur >ntuk identifikasi perlu dilakukan pembiakan (kultur). "ua ma0am media
yang
dapat
digunakan
=
media
transport
dan
media
pertumbuhan. ) ?es definitif a) tes oksidasi
4
reagen
oksidasi
yang
mengandung
larutan
tetrametil-p-
fenilendiamin hidroklorida '4 ditambahkan pada koloni gonokok. Semua Neisseria memberi reaksi positif dengan perubahan arna koloni yang semula bening berubah men$adi merah muda sampai merah lembayung. b) tes fermentasi tes oksidasi positif dilan$utkan dengan tes fermentasi memakai glukosa, maltose, dan sukrosa. 5) ?es beta < la0tamase Menggunakan 0efinase yang mengandung chromogenic cephalosporin akan
menyebabkan
perubahan
arna
dari
kuning
men$adi
merahapabila kuman mengandung en;im beta-laktamase ) ?es ?homson >ntuk mengetahui dimana infeksi berlangsung. "engan syarat = dilakukan setelah bangun pagi, urin dibagi dalam % gelas, dan tidak boleh menahan ken0ing dari gelas ' ke gelas %. f.
engobatan engobatan dapat diberikan sefiksim 5&& mg dosis tunggal atau levofloksasin && mg dosis tunggal, dengan pilihan obat lain yaitu kanamisin % gram, in$eksi IM dosis tunggal atau tiamfenikol , gram peroral dengan dosis tunggal atau seftriakson %& mg in$eksi IM, dosis tunggal. ada ibu hamil boleh diberikan ke0uali levofloksasin karena termasuk antibiotik golongan floro@uinolone. "alam penggunaannya pada anita hamil, golongan ini termasuk ke dalam kategori (6emenkes, %&''). Menurut " (%&') terapi kombinasi dengan mekanisme yang berbeda sangat dian$urkan karena dapat meningkatkan efektivitas dalam pengobatan, yaitu dengan 0eftriakson %& mg IM dalam dosis tunggal dengan kombinasi a;itromisin ' gram oral dalam dosis tunggal. "engan alternatif sefiksim 5&& mg peroral dalam dosis tunggal dengan kombinasi a;itromisin ' gram oral dalam dosis tunggal.
5
Ibu hamil yang terinfeksi N. gonorrhoeae tetap diobati dengan terapi ganda yang terdiri dari 0eftriakson %& mg dalam dosis IM tunggal dan a;itromisin ' gram peroral sebagai dosis tunggal, untuk alternatifnya atau $ika sefalosporin bisa diberikan spektinomisin (", %&'). ". Infeksi Geni#al Nons$esifik a. "efinisi Infeksi 9enital 3onspesifik (I93S) adalah infeksi menular seksual
berupa peradangan di uretra, re0tum, atau serviks yang disebabkan oleh kuman nonspesifik ( "$uanda, %&''). b. :tiologi 6urang lebih +4 telah diselidiki penyebabnya adalah Chlamydia
trachomatis, Ureplasma urealytikum, Garnella vaginalis dan mycoplasma hominis ("$uanda, %&''). . :pidemiologi "i dunia, AHB memperkirakan terdapat '5& $uta kasus yang
ter$adi akibat infeksi C.trachomatis. ?erdapat ',' $uta kasus dilaporkan di !merika Serikat dengan prevalensi tertinggi ter$adi pada anita diusia ' sampai %5 tahun pada tahun %&&+ (Struble, %&'&). !. 9e$ala klinis Menurut edoman enatalaksanaan Infeksi Menular Seksual
6emenkes 7I, infeksi melalui hubungan seksual ini pada pria mun0ul sebagai uretritis dan pada anita sebagai servisitis mukopurulen. Manifestasi klinis dari uretritis kadang sulit dibedakan dengan gonorrhea dan termasuk adanya dis0harge mukopurulen dalam $umlah sedikit atau sedang, terutama pada pagi hari (morning drops) dan dapat pula berupa ber0ak di 0elana dalam, gatal pada uretra dan rasa panas ketika buang air ke0il. Infeksi tanpa ge$ala bisa ditemukan pada '- %4 pria dengan aktivitas seksual aktif. ada anita, manifestasi klinis mungkin sama
6
dengan gonorrhea, dan seringkali mun0ul sebagai dis0harge endoservik mukopurulen, disertai dengan pembengkakan, eritema dan mudah mengakibatkan perdarahan endoservik disebabkan oleh peradangan dari epitel kolumner endoservik. 3amun, +& 4 dari anita dengan aktivitas seksual aktif yang menderita klamidia, biasanya tidak menun$ukkan ge$ala. Infeksi kronis tanpa ge$ala dari endometrium dan saluran tuba bisa memberikan hasil yang sama. Manifestasi klinis lain namun $arang ter$adi seperti bartolinitis, sindroma uretral dengan disuria dan pyuria, perihepatitis (sindroma #it;-Hugh-urtis) dan proktitis. Infeksi yang ter$adi selama kehamilan bisa mengakibatkan ketuban pe0ah dini dan menyebabkan ter$adinya kelahiran prematur, serta dapat menyebabkan kon$ungtivitis dan radang paru pada bayi baru lahir.
e. "iagnosis "iagnosis se0ara klinis sukar untuk membedakan infeksi karena
gonore atau nongonore. >ntuk mendeteksi antigen ada beberapa 0ara = ') Direct Fluorescent Antibody ("#!) %) Enime !inked "mmuno #orbent Assay (:8IS!) Metode terbaru dengan mendeteksi asam nukleat C. trachomatis $ ') Hibridinase "3! probe, dikenal dengan istilah gen probe %) !mplifikasi asam nukleat f.
engobatan engobatan dapat diberikan a;itromisin ' gram dosis tunggal peroral atau doksisiklin %C'&& mghari, peroral selama + hari, dengan alternatif pengobatan lain yaitu eritromisin 5C&& mghari, peroral selama + hari. "oksisiklin tidak dian$urkan kepada ibu hamil dan menyusui (6emenkes 7I, %&''). Menurut " (%&') a;itromisin ' gram oral dengan dosis tunggal atau doksisiklin %C'&& mghari selama + hari sangat efektif
7
dalam
mengobati
nongonokokus,
dengan
alternatif
pengobatan
eritromisin 5C&& mghari selama + hari atau eritromisin etilsusilat 5C1&& mghari selama + hari atau levofloksasin 'C&& mghari selama + hari atau ofloksasin %C&& mg selama + hari. Ibu hamil dikontraindikasikan dengan penggunaan doksisiklin karena dapat menyebabkan 0a0at lahir pada $anin yang bersifat ireversibel,disarankan menggunakan alternatif pengobatan lainnya (", %&').
%. Triko&oniasis 'a(inalis a. "efinisi ?rikomoniasis adalah infeksi pada anita yang mengenai saluran
urogenital bagian baah, disebabkan oleh %richomonas vaginalis ("aili, %&'&). b. :tiologi
?. vaginalis merupakan proto;oa yang menginfeksi vagina, epitel uretra dan menyebabkan mikroulserasi (9ar0ia, et al. %&&1). arasit ?ri0homonas vaginalis tersebar melalui hubungan seksual yaitu hubungan penis dengan vagina atau vulva dengan vulva (daerah kelamin luar vagina) $ika kontak dengan pasangan yang terinfeksi. Aanita dapat terkena penyakit ini dari infeksi pria atau anita, tetapi pria biasanya hanya mendapatkan dari anita yang terinfeksi (enter for "isease ontrol, %&').
. :pidemilogi
enelitian yang dipublikasi oleh >3!I"S dan AHB ('**+) yaitu SeCual ?ransmitted "isease oli0ies dan rin0iples for revention and are, memperkirakan insidens ter$adi trikomononiasis pada tahun '** di seluruh
8
dunia adalah sebanyak '+& $uta. ublikasi AHB (%&&') di 9eneva tentang 9lobal revalen0e In0iden0e of Sele0ted urable S?I, penyakit menular seksual akibat trikomoniasis yang ter$adi di !sia Selatan dan !sia ?enggara adalah sebanyak +.5 $uta pada '**. ublikasi yang sama $uga menun$ukkan angka ke$adian trikomoniasis di ?enggara
!sia Selatan dan !sia
pada '*** meningkat yaitu ke +2.5% $uta. Sangat sulit
memperkirakan $umlah pria yang terkena, karena memberikan ge$ala asimtomatis. &-5&4 dari data yang di0atat terdeteksi memiliki organisme ini (9ar0ia, et al. %&&1).
!. atogenesis ?. vaginalis menyebabkan perdangan pada vagina dan uretra dengan
menginvasi bagian epitel dan subepitel ("aili, %&'&). Inkubasi dari ?. vaginalis adalah 5-%1 hari. ada anita ge$ala dapat asimtomatis hingga vaginitis. Diasanya meningkat pada saat ter$adinya peningkatan keasaman dari vagina timbul selama atau sesudah menstruasi (9ar0ia, et al . %&&1). e. 9e$ala 6linis Aanita yang terinfeksi mungkin mengeluh malodorus, dis0harge
vagina yang kuning kehi$auan, vulva yang gatal dan kemerahan, perut baah yang tidak nyaman, dan disuria (9ar0ia, et al . %&&1). 6adang terbentuk abses ke0il pada dinding vagina dan serviks, tampak sebagai granulasi merah yang disebut stra&berry appearance ("aili, %&'&). ada pria, trikomoniasis tidak menimbulkan ge$ala atau asimtomatis. Deberapa mengeluhkan ge$ala dis0harge uretra dan rasa terbakar saat buang air ke0il. Dalanitis, epididimitis dan prostatitis kadang $uga ter$adi pada pria (9ar0ia, et al. %&&1). f.
emeriksaan 8aboratorium ada pemeriksaan, pH vagina mungkin bisa meningkat di baah .
emeriksaan vaginal sab &et mount adalah pemeriksaan yang biasanya
9
dilakukan. emeriksaan mikroskop medan gelap merupakan pemeriksaan terbaik untuk melihat proto;oa. emeriksaan kultur merupakan pemeriksaan sensitif bagi trikomoniasis. Diasanya positif dalam 51 $am dan merupakan pemeriksaan yang dian$urkan bagi pria (9ar0ia, et al . %&&1). (. enatalaksanaan enatalaksanaan pada ?rikomoniasis adalah dengan menggunakan
Metronida;ol oral % gram dosis tunggal atau bisa $uga dengan Metronida;ol oral && miligram % kali sehari selama + hari (6emenkes 7I, %&''). !lternatif terapi lainnya adalah dengan menggunakan preparat ?inida;ole oral % gram dosis tunggal (9ar0ia, et al . %&&1). enatalaksaan terhadap pasangan $uga sangat dibutuhkan agar tidak ter$adi infeksi yang berulang (enter for "isease ontrol, %&'). ). enatalaksanaan pada 6ehamilan ?rikomoniasis dihubungkan dengan kelahiran prematur dan berat bayi
lahir rendah. ?erapi dengan menggunakan metronida;ol diketahui tidak menyebabkan kematian pada $anin. Deberapa penelitian melaporkan baha metronida;ol dapat meningkatkan resiko kelahiran prematur, namun hal tersebut belum terbukti dalam penelitian yang lebih banyak. ?erapi metronida;ol oral % gram dosis tunggal dapat digunakan pada berbagai tahapan kehamilan. Menurut penelitian yang telah dilakukan, metronida;ol tidak memiliki efek teratogenik, sedangkan tinida;ol belum dievaluasi se0ara maksimal. Metronida;ol $uga aman bagi ibu menyusui, karena akan menurun $umlahnya '%-%5 $am setelah pemberian (enter for "isease ontrol, %&'). i.
rognosis rognosis baik ditemukan pada pasien trikomoniasis dengan terapi
yang adekuat. !gar tidak ter$adi infeksi berulang, pasangan $uga harus diterapi (9ar0ia, et al. %&&1).
10
*. Bak#erial 'a(inosis a. "efinisi Dakterial
vaginosis
adalah
suatu
kelainan
klinis
akibat
ketidakseimbangan bakteri normal di vagina yang menyebabkan kelainan berupa dis0harge vagina yang berbau (malodorus) (Drotman, et al . %&'&). b. :tiologi
Dakterial vaginosis ter$adi ketika terdapat ketidakseimbangan bakteri normal pada vagina. ergeseran yang ter$adi karena hidrogen peroksida memproduksi lactobacili dengan $umlah yang besar dari bakteri lain termasuk Gardnerella vaginalis, 'obiluncus sp., '. hominis, dan gram negatif
(revotella,
(orphyromonas,
dan
)acteroides,
dan
(eptostreptococcus sp (9ar0ia, et al. %&&1).
. :pidemilogi Daktrial vaginosis merupakan penyebab yang paling sering dari
dis0harge vagina yang berbau (malodorus) pada usia reproduktif. ?ingkat pengetahuan yang rendah tentang penyakit ini menyebabkan banyak yang salah dalam mengobatinya (Menard, %&''). Sebanyak '2 4 anita hamil di !merika Serikat dilaporkan terinfeksi bakterial vaginosis. Menurut beberapa penelitian, ter$adi peningkatan terhadap anita yang berhubungan seks dengan anita. !ngka ke$adian sangat sulit untuk diperkirakan karena tingginya infeksi dengan ge$ala asimtomatis dan rendahnya metode deteksi (9ar0ia, et al . %&&1).
!. #aktor 7esiko
11
Menurut herpes et al dalam 9illet (%&'') terdapat beberapa faktor resiko bagi bakterial vaginosis yaitu = penggunaan alat kontrasepsi intrauterina, sering menyiram vagina, bergonta ganti pasangan, berusia muda saat hubungan seksual pertama (9illet, et al . %&''). e. atogenesis atogenesis bakterial vaginosis hingga saat ini belum $elas. Mungkin
terdapat hubungan yang menguntungkan antara G. vaginalis dengan bakteri anaerobyang mengubah asam amino men$adi amin sehingga menaikan pH vagina dan men$adi tempat berkembang biaknya G. vaginalis. Deberapa amin diketahui men$adi penyebab dis0harge vagina yang berbau karena menyebabkan iritasi kulit dan mengikatkan pelepasan epitel vagina (S0hebke, %&'5). f.
9e$ala 6linis Sebagian besar anita yang terkena bakterial vaginosis memiliki
keluhaan asimtomatis. Deberapa anita mengeluh vagina yang berbau dengan dis0harge yang putih atau abu-abu (9ar0ia, et al. %&&1). 6riteria diagnostik bakterial vaginosis
berdasarkan ge$ala yang dipakai adalah
kriteria !msel, yaitu = pH vagina E5,, dis0harge vagina yang homogen, tipis dan keputihan, sel-sel yang men$adi petun$uk pada pemeriksaan mikroskopis 0airan vagina (misal = sel-sel epitel vagina yang diikuti coccoobacilli), vagina dis0hare yang berbau amis. "iagnosis ditegakkan dengan memenuhi dari 5 kriteria (Menard, %&'&). (. emeriksaan 8aboratorium ada pemeriksaan mikroskopis 0airan vagina, clue cell (sel epitel yang
ditutupi oleh bakteri) merupakan indikator bakterial vaginosis. aling kurang %& persen sel epitel pada pemeriksaan mikroskopis dengan garam &et mount . emeriksaan lain adalah dengan kultur bakteri yang ada di vagina, namun pemeriksaan tersebut tidak bisa dilakukan se0ara 0epat sehingga $arang dilakukan (9ar0ia, et al . %&&1). 12
). enatalaksanaan enatalaksanaan
pada
bakterial
vaginosis
adalah
dengan
menggunakan preparat metronida;ol oral dengan dosis % gram dosis tunggal. engobatan alternatif lain bisa dengan menggunakan metronida;ol oral && mg dua kali sehari selama + hari, atau klindamisin oral && mg dua kali sehari selama + hari (6emenkes 7I, %&''). Menurut enter for "isease ontrol (%&'), penggunaan 6lindamisin topikal % 4 sebanyak gram penuh sebelum tidur selama + hari $uga dapat dipakai dalam pengobatan bakterial vaginosis (enter for "isease ontrol, %&'). enatalaksanaan pada 6ehamilan engobatan yang dian$urkan untuk bakterial vaginosis pada ibu hamil
i.
adalah dengan metronida;ol. Metronida;ol telah diteliti, dan tidak memiliki efek teratogenik dan mutagenik terhadap $anin. "ata yang didapat dari penelitian $uga mendapatkan bukti baha metronida;ol tidak berbahaya bagi kehamilan. Delum ada bukti baha terapi menggunakan re$imen oral lebih unggul dibanding re$imen topikal. Maka dari itu, terapi dapat dilakukan dengan pemilihan salah satu re$imen tersebut. ?rapi metronida;ol $uga aman bagi ibu yang menyusui karena kadarnya akan menurun lebih rendah dibanding kadar dalam plasma darah (enter for "isease ontrol, %&'&). +.
rognosis Dakterial vaginosis memiliki prognosis yang baik dengan dilakukan
terapi yang adekuat. Deberapa infeksi dapat sembuh dengan sendiri. Sebagian besar infeksi memberi ge$ala asimtomatis dan $arang memiliki komplikasi. (9ar0ia, et al.%&&1). ,. Kan!i!iasis 'ul-o-a(ina a. "efinisi
13
6andidiasis vulvovagina merupakan sekumpulan keluhan dan ge$ala inflamasi pada vulva dan vagina yang disebabkan oleh Candida #p (!0hkar dan #ries, %&'&). b. :tiologi
Candida albicans merupakan oraganisme tersering dalam kandidiasis vulvovagina yakni sebesar 1& hingga *& persen. Sisanya adalah C. glabrata (9ar0ia, et al. %&&1). C. albicans merupakan organisme normal yang berada di vagina, dan dapat men$adi patogen oportunis (assone, %&'5).
. :pidemilogi
enyakit 6andidiasis ini dapat menyerang berbagai kelompok usia dan terdapat diberbagai belahan dunia.
enyebab 6andidiasis merupakan
organisme normal yang terdapat pada orang sehat sehingga sulit diketahui penyebarannya se0ara tepat (6usad$i, %&'&). "ari sebuah penelitian di !merika
Serikat
didapatkan
2
4
pernah
mengalami
kandidiasis
vulvovaginalis dan 1 4 diantaranya mengalami infeksi berulang (!0hkar dan #ries, %&'&).
!. atogenesis Candida
albicans
adalah
mikroorganisme
eukariotik
dengan
kemampuan yang luar biasa untuk beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda. Sifat unik ini memungkinkan C. albicans untuk mempunyai dua peran yakni, yang baik sebagai komensal dan $uga sebagai patogen bagi manusia dan mamalia lainnya. "ualitas ini memiliki korespondensi morfologi dalam kapasitas C. albicans untuk men$alani perubahan morfogenetik dari round*ovoid typical yeast cell (F) dengan miselium hifa
(H) ?ransisi ini
adalah relevansi terbaik bagi patogenitas dari . !lbi0ans.
14
?erdapat bukti yang 0ukup baha bentuk F dominan terkait dengan komensalisme, sedangkan Dentuk H dikaitkan dengan patogenisitas. "alam bentuk F, C. albicans dapat ditemukan di usus dan vagina dan E &4 dari subyek yang sehat, sedangkan bentuk H ini selalu ditemukan dalam spesimen patologis yang diperoleh dari $aringan yang terinfeksi, termasuk anita dengan 6andidiasis
Vulvovagina. Sel
F ditoleransi
oleh host dan
dipertahankan pada angka rendah pada permukaan epitel vagina dengan berbagai mekanisme yang menghambat transisi ke bentuk H. Hal ini masih harus ditentukan apakah kehadiran C. albicans mempunyai manfaat bagi host dalam
hal
komposisi
mikrobiota yang
seimbang
dan
pemeliharaan
homeostasis imun lokal. 3amun, ketika mekanisme toleransi men$adi rusak, bentuk F berubah men$adi bentuk H. Hifa ini membentuk lapisan biofilm yang kuat dan kemudian menyerang lapisan terluar epitel vagina. elepasan bentuk H dari epitel, dengan memi0u sel-sel inflamasi, puing-puing dari sel yang lisis dan 0airan vagina membentuk dis0harge vagina yang merupakan salah satu klinik tanda-tanda dan ge$ala yang khas kandidiasis vulvovagina (assone. %&'5). e. 9e$ala 6linis asien mengeluhkan dis0harge vagina yang kental dan bersamaan
dengan rasa panas, gatal saat buang air ke0il dan kadang disuria (9ar0ia, et al . %&&1). ada pemeriksaan fisik didapatkan vulva dan vagina yang eritem, edema, terdapat fisura dan dis0harge vagina yang kental (!0hkar dan #ries, %&'&). f.
emeriksaan 8aboratorium ada pemeriksaan 6BH atau pemeriksaan gram dari dis0harge vagina
didapatkan tunas, hifa atau pseudohifa. !lternatif lain adalah dengan pemeriksaan kultur dan didapatkan spesies dari Candida #p (enter for "isease ontrol, %&').
15
(. enatalaksanaan enatalaksanaan 6andidiasis vulvovaginalis di Indonesia adalah
menggunakan preparat mikona;ol atau klotrima;ol %&& mg intravagina atau klotrima;ol && mg intravagina dosis tunggal. ?erapi lain yang dapat digunakan adalah dengan terapi sistemik yaitu flukona;ol oral '& mg dosis tunggal atau itrakona;ol oral %&& mg dosis tunggal. (6emenkes 7I, %&''). ). enatalaksanaan pada 6ehamilan 6andidiasis vulvovagina sering ter$adi pada anita hamil. ?erapi yang
diperbolehkan adalah dengan menggunakan preparat a;ol topikal selama paling lama + hari. ?erapi sistemik tidak dian$urkan pada ibu hamil (enter for "isease ontrol, %&').
B. Hubun(an Ter+a!ina Infeksi Menular Seksual Den(an
Ibu Ha&il
Se0ara gender perempuan memiliki resiko tinggi terhadap penyakit yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan, $uga terhadap penyakit kronik dan infeksi. Selama masa kehamilan, perempuan mengalami berbagai perubahan, yang se0ara alamiah sebenarnya diperlukan untuk kelangsungan hidup $anin dalam kandungannya. 3amun, ternyata berbagai perubahan tersebut dapat mengubah kerentanan dan $uga mempermudah ter$adinya infeksi selama kehamilan, perubahan tersebut antara lain sebagai berikut = '. erubahan Imunologik Selama kehamilan yang
ter$adi
supresi
imunokempetensi
dapat mempengaruhi ter$adinya berbagai penyakit
ibu
infeksi.
Supresi sistem imunakan semakin meningkat seiring berlan$utnya usia kehamilan. 8imfosit ? $umlahnya berkurang dalam sampel darah tepi perempuan hamil, tetapi tidak demikian halnya dengan limfosit D. engurangan maksimal "5G limfosit ? ter$adi pada trimester . %. erubahan !natomik
16
!natomi saluran "inding
sangat berubah
vagina men$adi hipertrofik
mengalami pada
genital
hipertrofi, dan semakin
ektoserviks
yang
dan penuh luas
daerah
reaktivasi laten.
kehamilan.
darah. epitel
Serviks kolumnar
terpadan mikroorganisme. erluasan ektopi
serviks selama kehamilan mengakibatkan mudahnya atau
saat
Serviks akan
infeksi
serviks
mensekresi mukus yang sangat
kental, membentuk mu0ous plug. . erubahan mikrobial servikovaginalis Mikroorganisme vagina merupakan ekosistem heterogen untuk berbagai bakteri anaerob dan mekanisme
yang
bakteri
fakultatif
anaerob.
"iduga
menyebabkan perubahan tersebut adalah pH vagina,
kandungan glikogen, dan vaskularisasi genital bagian baah.
BAB III PENUTUP
! . 6 es im pu la n Infeksi menular seksual merupakan ke$adian infeksi yang dapat dialami semua anita, salah satunya adalah anita yang sedang hamil. Salah satu ge$ala infeksi menular seksual adalah leukore (dis0harge vagina). ada ibu hamil, sangat rentan ter$adi infeksi menular seksual karena ter$adi perubahan anatomi, imunologi dan perubahan mikroba servikovaginalis. enatalaksanaan pada ibu hamil memiliki beberapa perbedaan dengan penatalaksanaan pada orang biasa. Hal tersebut agar tidak ter$adi efek samping yang tidak diinginkan bagi ibu dan $anin seperti efek teratogenik dan mutagenik.
17
DA/TA0 PUSTAKA
!0hkar, /. M., #ries, D. ., %&'&. Candida "n+ections o+ the Genitourinary %ract . "alam lini0al Mi0robiology 7evies. 3e Fork = !meri0an So0iety for Mi0robiology. %-%+. Drotman et al ., %&'&. Da0terial Vaginosis !ssessed by 9ram Stainand "iminished oloni;ation 7esistan0e to In0ident 9ono0o00al, hlamydial, and ?ri0homonal 9enital Infe0tion. oyal College o+ -bstetricians and Gynaecologists. http=b$og.org. "iakses = tanggal 1 Bktober %&'. assone. !., %&'5. Vulvovaginal andida albi0ans infe0tions= pathogenesis, immunity and va00ine prospe0ts. )'C "n+ectious Diseases /00, 00$0/. http=.biomed0entral.0om'5+'-%5'''&. "iakses = tanggal + Bktober %&'. enter for "isease ontrol and revention, %&'. "ncidence, (revalence, and Cost o+ #e1ually %ransmitted "n+ections in the United #tates. !vailable from http=.0d0.govstdstatssti-estimates-fa0t-sheet-feb-%&'
a00essed
1
Bktober %&'J.
18
enter for "isease ontrol., %&'. Diseases Characteried by 2aginal Discharge. "alam SeCually ?ransmitted "isease ?reatment 9uidelines %&'. enters for "isease ontrol and revention ("), >.S. "epartment of Health and Human Servi0es. Vol. 25 = 2*-+1. "aili, S.#., %&'&. %rikomoniasis. "alam !dhi "$uanda, Mo0htar Ham;ah, Siti !isyah, Ilmu enyakit 6ulit dan 6elamin edisi VI. /akarta = Dadan enerbit #6 >I. 1-5. "essi !ryani, Mardiana., !nggraini, "ina., %&'. erilaku en0egahan Infeksi Menular Seksual ada Aanita eker$a Seksual 6abupaten ?egal. 3urnal 4esehatan 'asyarakat. #akultas 6esehatan Masyarakat >niversitas 3egeri Semarang. '2& < '21 "$uanda, !dhi, dkk., %&''. "lmu (enyakit 4ulit dan 4elamin. #akultas 6edokteran >niversitas Indonesia 9ar0ia, et al . , %&&1. Gonorrhea and -ther 2eneral Disease. "alam 6laus Aolf, 8oell 9oldsmith, Stephen 6at;, Darbara 9il0hres, !my aller, "avid 8effel, #it;patri0kKs "ermatology in 9eneral Medi0ine edisi VII. >S! = M09ra-Hill ompanies. '**-%&&&. 9illet et al ., %&''. Da0terial vaginosis is asso0iated ith uterine 0ervi0al human papillomavirus infe0tion= a meta-analysis. )'C "n+ectious Diseases /00, 00$0/. http=.biomed0entral.0om'5+'-%5'''&. "iakses = tanggal + Bktober %&'. Irin, M. #reedberg, et al., %&&. #it;patri0kKs "ermatology in 9eneral Medi0ine siCth edition. M0 9ra Hill = Medi0al. /anik, M. . Hefferman M. ., %&&1. 5east "n+ections $ Candidiasis and %inea 2ersicolor . "alam 6laus Aolf, 8oell 9oldsmith, Stephen 6at;, Darbara 9il0hres, !my aller, "avid 8effel, #it;patri0kKs "ermatology in 9eneral Medi0ine edisi VII. >S! = M09ra-Hill ompanies. '1%%-'1%1. /udanarso, /., %&'&. )akterial 2aginosis. "alam !dhi "$uanda, Mo0htar Ham;ah, Siti !isyah, Ilmu enyakit 6ulit dan 6elamin edisi VI. /akarta = Dadan enerbit #6 >I. 1-*'. 6emenkes 7I, %&''. (edoman Nasional (enanganan "n+eksi 'enular #eksual /00. "irektorat /enderal engendalian enyakit dan enyehatan 8ingkungan. 19
6laus Aolff, et al., %&&1. #it;patri0kKs "ermatology in 9eneral Medi0ine seventh edition. M0 9ra Hill = Medi0al. Menard et al ., %&''. !ntiba0terial treatment of ba0terial vaginosis= 0urrent and emerging therapies. "nternational 3ournal o+ 6omen7s 8ealth. Vol. . http=dC.doi.org'&.%'5+I/AHI.S%1'5. "iakses = tanggal 2 Bktober %&'. S0hebke et al ., %&'5. 7ole of 9ardnerella vaginalis in the athogenesis of Da0terial Vaginosis= ! on0eptual Model. 3ournal o+ "n+ectious Disease. http=$id.oCford$ournals.org. "iakses = tanggal + Bktober %&'. Struble, 6. 8uti0k, 8.I., %&'&. Chlamydial Genitourinary "n+ections. >niversity of Bklahoma ollege of Medi0ine. !vailable from= http=emedi0ine.meds0ape.0omarti0le%'51%-overvie 1 Bktober %&'J.
20