6.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/ subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/ sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Misalnya akan melakukan penelitian di perusahan X, maka perusahan X ini merupakan populasi. Perusahan X mempunyai sejumlah orang/subyek dan obyek yang lain. Hal ini berarti populasi dalam arti jumlah/kuantitas. Tetapi Tetapi perusahan X juga mempunyai karakteristik orang – orangnya, misalnya motiasi kerjanya, disiplin kerjanya, kepemimpinannya, iklim organisasinya dan lain – lain! dan juga mempunyai karakteristik obyek yang lain, misalnya kebijakan, prosedur kerja, tata ruang, produk dan jasa yang dihasilkan dan lain – lain. "ang terakhir berarti populasi dalam arti karakteristik. 6.2 Sampel
#ampel #ampel adalah adalah bagian bagian dari dari sejuml sejumlah ah dan karakt karakteri eristi stik k yang yang dimili dimiliki ki oleh oleh populas populasii tersebut. $ila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggun menggunakan akan sampel sampel yang yang diambi diambill dari dari populas populasii itu. itu. %pa %pa yang yang dipela dipelajar jarii dari dari sampel sampel itu, itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. &ntuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul – betul representatie ' mewakili (.
6.3 Penelitian Menggunakan Sampel dan Populasi
Penelitian yang bekerja dengan menggunakan sampel, berarti hanya mengambil sebagian saja dari anggota populasi untuk dijadikan sebagai sampel dan selanjutnya berdasarkan analisis sampel sampel dibuat generalisasi generalisasi.. )aktor penting disini adalah generalisa generalisasi, si, artinya artinya seberapa seberapa jauh simpulan simpulan dari analisis analisis sampel dapat digeneralisas digeneralisasikan. ikan. #alah satu kaidah
penelitian penelitian ilmiah ilmiah
adalah generali*ability yang artinya hasil penelitian tersebut memiliki kemampuan generalisasi. +emampuan generalisasi ini sangat tergantung dari besarnya sampel. #ampel yang representatif 'mewakili( memiliki kemampuan generalisasi. Penel Penelit itia ian n yang yang beker bekerja ja denga dengan n meng menggun gunaka akan n popul populas asi, i, tida tidak k perl perlu u mengh menghada adapi pi persoalan generalisasi. Peneliti terhindar dari sampling karena jumlah sampel yang diambil sama 1
dengan jumlah anggota populasi. Pada penelitian populasi peneliti biasanya berhadapan dengan kendala biaya, waktu dan tenaga. 6.4 Kriteria sampel yang baik
#uatu mengambilan sampel yang ideal mempunyei sifatsifat sebagai berikut. -. apat menghasilkan gambaran yang dapat diperaya dari seluruh populasi yang diteliti 0. apat menentukan presisi dengan ara menentuka simpangan baku dari taksiran yang diperoleh 1. #ederhana hingga mudah dilaksanakan 2. apat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya serendah rendahnya 'Mantra, 0331( alam menentukan metode pengambilan sampel dalam penelitian, peneliti harus benarbenar mempertimbangkanbesarnya waktu, biaya, dan tenaga yang diperlukan dalam penelitian dengan presisi yang diharapkan dari hasil penelitian. %pabila jumlah biaya, tenaga, dan waktu telah dibatasi sejak semula, peneliti harus berupaya mendapatkan metode pengambilan sampel yang dapat menghasilkan presisi yang tertinggi.
6.5 Pertimbangan Penentuan Ukuran Sampel
alam suatu penelitian, penentuan ukuran sampel 'sample si*e( merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan, terutama jika penelitian dilakukan dengan ara surei dan bertujuan untuk memperkirakan nilai karakteristik dari populasi yang diteliti. &kuran sampel yang terlalu besar akan kurang efisien dari aspek sumber daya penelitian 'waktu, tenaga, biaya(, sebaliknya ukuran sampel yang telalu keil akan kurang efisien dari aspek ketelitian pengukuran dan keakuratan hasil penelitian. 4leh karena itu, penentuan besar sampel tidak akan pernah terlepas dari pertimbangan dua aspek tersebut. Penentuan ukuran sampel penelitian merupakan bagian dari penyusunan metode penelitian, terutama berkaitan dengan metode pengumpulan data. 5amun, sebelum hal ini dilakukan, kita harus merumuskan masalah dan tujuan penelitian seara jelas serta mendefinisikan populasi yang akan menjadi akupan dari penelitian. alam menentukan besar sampel, ada banyak alternatif rumus penentuan besar sampel yang bisa dipakai. 5amun, pada prinsipnya, rumus–rumus tersebut diturunkan dan dimodifikasi berdasarkan 0 pendekatan yaitu preision analisis dan power analisis. $erikut ini adalah penjelasan dari pendekatan preision analisis beserta beberapa ontoh alternatif rumus yang bisa dipakai dalam penentuan besar sampel. Penentuan besar sampel dengan pendekatan 2
preision analisis menjamin kita dapat memperkirakan nilai karakteristik populasi dengan peluang bahwa tingkat kesalahan penelitian 'yang berkaitan dengan pengambilan sampel, sampling error( akan berada pada batas kesalahan 'margin of error( yang telah ditentukan. Preision analysis memerlukan informasi nilai arians yang bisa diperoleh dari penelitian sebelumnya atau dari surei pendahuluan 'pilot surey(. alam hal ini, perkiraan besar sampel sangat tergantung dari desain sampling karena nilai arians sangat tergantung dari desain sampling yang digunakan. $erikut ini adalah ontoh penurunan rumus penentuan besar sampel untuk desain sampling aak sederhana 'simple random sampling(
6ika ariabel yang digunakan sebagai dasar penentuan besar sampel berupa proporsi 'p(, maka
, sehingga rumus penentuan besar sampelnya menjadi7
3
Penentuan ukuran sampel dengan rumus di atas diperoleh dari pengukuran absolut dari arians. %lternatif lain yang bisa dipakai adalah dengan mendasarkan pada koefisien ariasi dari estimasi ratarata yang merupakan ukuran relatif dari arians. +oefisien ariasi dari estimasi ratarata '89( merupakan perbandingan antara nilai standard error dengan nilai rataratanya.
6.6 Ukuran Sampel
:osoe dalam $uku :esearh Methods )or $usiness ' -;<0 7 0=1 ( memberikan saran – saran tentang ukuran sampel untuk penelitian seperti berikut 7 -. &kuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 13 sampai dengan =33. 0. $ila sampel dibagi dalam kategori ' misalnya 7 pria – wanita, pegawai negeri swasta dan lain – lain ( maka jumlah anggota sampel setiap kategori minimal 13 1. $ila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multiariate ' korelai atau regresi ganda misalnya(, maka jumlah anggota sampel minimal -3 kali dari jumlah ariabel yang diteliti. Misalnya ariabel penelitiannya ada = ' independen > dependen (, maka jumlah anggota sampel ? -3 @ = ? =3. 2. &ntuk penelitian eksperimen yang sederhana, yang menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok ontrol maka jumlah anggota sampel masing – masing antara -3 – 03. Penentuan jumlah sampel dan populasi tertentu yang dikembangkan dari Asaa dan Mihael, untuk tingkat kesalahan, -B, =B, dan -3B. :umus untuk menghitung ukuran sampel dan populasi yang diketahui jumlahnya adalah sebagai berikut .
4
8ontoh 7 untuk populasi -333, untuk taraf kesalahan -B, jumlah sampelnya 1;;. Menentukan jumlah anggota sampel menggunakan 5omogram Herry +ing. 6umlah populasi maksimum 0333, dengan taraf kesalahan yang ariasi, mulai 3,1B menapai =B dan fator penggalinya yang disesuaikan dengan taraf kesalahan yang ditentukan. 8ontoh populasi berjumlah 033. $ila dikehendaki keperayaan sampel terhadap ;=B atau tingkat kesalahan =B. Maka jumlah sampel yang diambil 3,=< @ 033 @ -,-;= ( ? -;,-0 orang.' Tarik dari angka 033 melewati taraf kesalahan =B, maka akan ditemukan titik di atas angka C3. Titik itu kurang lebih =<, untuk kesalahan =B berarti taraf keperayaan ;=B, sehingga fator penggalinya ? -,-;=(.
6.7 Sumber Kesalaan Sampel
+esalahan dalam sampel dapat berasal dari beberapa sumber berikut ini 7 -( Sampling frame error , yaitu kesalahan yang terjadi bila elemen sampel tertentu tidak diperhitungkan, atau bila seluruh populasi tidak diwakili seara tepat oleh kerangka sampel. Misal7 Populasi didefinisikan sebagai semua orang yang memiliki rekening tabungan. +esalahan terjadi karena sampel ditarik berdasar daftar rekening tabungan dimana satu orang mungkin memiliki lebih dari satu rekening. 0( Random sampling error ' sampling error (, yaitu kesalahan akibat adanya perbedaan antara hasil sampel dan hasil sensus yang dilakukan dengan prosedur yang sama. +esalahan seperti ini juga dapat terjadi karena fluktuasi statistik yang terjadi karena ariasi peluang dalam elemen sampel yang dipilih. +esalahan semaam ini merupakan fungsi dari jumlah sampel. 8ara memperkeilnya adalah dengan meningkatkan jumlah sampel. #emakin banyak sampel yang diambil, maka kesalahan sampel menurun. #emakin tinggi tingkat kesalahan yang ditoleransi, semakin keil sampel yang diambil, maka semakin besar kesalahan sampel. 6adi terdapat hubungan terbalik antara besar sampel dengan tingkat kesalahan sampel. 1( Nonresponse error yaitu kesalahan akibat perbedaan statistik antara surei yang hanya memasukkan mereka yang merespon dan tidak mereka yang gagal 'tidak( merespon. Penyimpangan juga dapat terjadi yang bukan disebabkan pemakaian sampel ' Non Sampling Error (. Penyimpangan ini ditimbulkan oleh beberapa hal diantaranya 7 a( Penyimpangan karena kesalahan perenanaan, seperti tidak tepatnya pemakaian definisi, kriteria, satuansatuan ukuran dan lainnya. 5
b( Penyimpangan karena penggantian sampel. ( Penyimpangan karena salah tafsir petugas maupun responden. d( Penyimpangan karena salah tafsir responden. e( Penyimpangan karena responden sengaja salah menjawabnya. f( Penyimpangan karena kesalahan dalam pengolahan data dan penerbitannya. Penyimpangan yang terjadi karena kesalahan sampel dan kesalahan non sampel disebut kesalahan total. Peneliti harus berupaya mengeliminir kedua kesalahan tersebut. +esalahan sampel dapat diperkeil dengan pemakaian metode pengambilan sampel yang tepat, sedangkan kesalahan yang bukan karena pemakaian sampel dapat diperkeil dengan perenanaan dan pelaksanaan yang teliti dari penelitian yang bersangkutan.
6.! "aap Pemilian Sampel
#etelah jumlah sampel yang representatif dapat ditentukan, langkah selanjutnya adalah pemilihan sampel. #ebelum dilakukan pemilihan sampel dengan terlebih dahulu perlu dipahami mengenai unsur sampling dan kerangka sampling. alam suatu populasi unsurunsur atau elemen yang diambil sebagai sampel disebut unsur sampling. &nsur sampling diambil dengan menggunakan kerangka sampling. +erangka #ampel '#ampling )rame( adalah refresentasi fisik dari obyek, indiidu, kelompok yang sangat penting dalam penentuan sampel. +erangka sampling merupakan daftar semua unsur sampling dalam populasi sampling. #ebuah kerangka sampling yang baik harus memenuhi syaratsyarat berikut 7 a( Harus meliputi seluruh unsur sampel 'tidak satu unsur pun yang tertinggal(. b( Tidak ada unsur sampel yang dihitung dua kali. ( Harus up to date. d( $atasbatasnya harus jelas. e( Harus dapat dilaak di lapangan 'Mantra dan +asto, -;<;! Mantra, 0331(
6.# Metode pengambilan sampel$teknik sampling
Terdapat dua ara pengambilan sampel atau teknik sampling. 8ara pertama Probability Sampling dan kedua Non probability Sampling . Probability Sampling atau sampel probabilitas adalah ara pengambilan sampel yang memberikan kemungkinan yang sama kepada setiap
6
satuan dari pupolasi untuk dipilih sebagai sampel, sedangkan Nonprobability Sampling setiap anggota sampel tidak memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel
7
%a&tar Pustaka
#ugiyono. 03-1. Metode Penelitian $isnis 'Pendekatan +uantitatif, +ualitatif dan :D(. $andung 7 %lfabeta Andriantoro, 5ur dan #upomo, $ambang. 03-1. Metode Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen. "ogyakarta 7 $P)E
8