SAP (SATUAN ACARA PENGAJARAN) Pokok Bahasan
: Diabetes Melit litus
Sasaran
: 20 orang Pasien Penderita Diabetes Mellitus
Tempat
: Bangsal DM Rumah Sakit dr. Saiful Anwar
Hari/Tanggal
: Senin, 18 Oktober 2010
Pukul
: 08.00 WIB
Alokasi Waktu
: 20 menit
Pertemuan ke
:1
Pengajar
:
A. Tujuan Tujuan Instru Instruksi ksiona onall 1. Tujuan umum Setela Setelah h mengik mengikuti uti proses proses pembel pembelaja ajaran ran ini, pesert peserta a didik didik
dihara diharapk pkan an
mampu memahami tentang penyakit diabetes mellitus. 2. Tujuan khusus a. Peserta Peserta mampu mampu menjelask menjelaskan an pengertian pengertian diabetes diabetes mellitus mellitus b.
Peserta mampu menyebutkan tipe-tipe diabetes mellitus
c.
Peserta mampu menyebutkan cara pengendalian diabetes mellitus
d.
Peserta mampu menyebutkan komplikasi diabetes mellitus
B. Subp Subpok okok ok Bah Bahas asan an a. Definisi
b. Tipe - tipe c.
Cara pengendalian
d. Komplikasi
C. Kegiatan Belajar-Mengajar Tabek Kegiatan Belajar-Mengajar Tahap Pendahuluan
Waktu 3 menit
Kegiatan Pengajar 1. Salam pembuka 2. Memperkenalkan diri 3. Menjelaskan subtopik 4. Menjelaskan maksud dan tujuan 5. Kontrak waktu
Kegiatan Peserta 1. Menjawab salam 2. Memperhatikan penyaji 3. Memperhatikan penyaji 4. Memperhatikan penyaji
Metode Ceramah
Media -
Leaflet
5. Memperhatikan penyaji Penyajian
Penutup
12 menit
1. Menjelaskan tentang: a. Definisi diabetes mellitus b. Tipe diabetes mellitus c. Cara pengendalian diabetes mellitus d. Komplikasi diabetes mellitus
1. Memperhatikan keterangan penyaji
Ceramah
5 menit
1. Memberikan kesempatan untuk bertanya hal yang belum dimengerti 2. Memberikan pertanyaan pada peserta didik 3. Menyimpulkan seluruh proses belajar 4. Membagi leaflet
1. Mengajukan pertanyaan
Ceramah
5. Salam penutup
2. Menjawab pertanyaan 3. Memperhatikan penyaji 4. Menerima leaflet 5. Menjawab salam
-
D. Evaluasi a. Struktur 1. Pengajar mempersiapkan metode, media yang akan diberikan 2.
Pemateri datang tepat waktu dan pada tempat yang telah ditentukan
3. Acara dimulai dan berakhir tepat waktu b. Evaluasi proses 1. Peserta mengikuti penyuluhan dari awal hingga akhir 2. Peserta didik mampu : a.
Peserta mampu menjelaskan pengertian diabetes mellitus
b.
Peserta mampu menyebutkan tipe-tipe diabetes mellitus
c.
Peserta mampu menyebutkan cara pengendalian diabetes
mellitus d.
Peserta mampu menyebutkan komplikasi diabetes mellitus
3. Peserta mengajukan dan menjawab pertanyaan secara lengkap dan benar c. Evaluasi hasil Pengajaran dikatakan berhasil jika : 1. Lebih dari 75% warga mampu menjawab pertanyaan pemateri
E. Materi (terlampir)
Daftar Pustaka Brunner & Suddarth (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Volume I. EGC : Jakarta http://www.docstoc.com/docs/6971035/DIET-PENYAKIT-DM-per http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/viewFile/1175/1003 http://ebooks.lib.unair.ac.id/files/disk1/22/adln--departemen-1096-1-12034264m.pdf
DIABETES MELLITUS Pengertian Diabetes Mellitus Diabetes mellitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa (gula sederhana) di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara cukup. Menurut
kriteria
diagnostik
PERKENI
(Perkumpulan
Endokrinologi
Indonesia) 2006, seseorang dikatakan menderita diabetes jika memiliki kadar gula darah puasa >126 mg/dL dan pada tes sewaktu >200 mg/dL
Tipe Diabetes Mellitus Diabetes Mellitus tipe 1 Yaitu diabetes yang dikarenakan oleh adanya destruksi sel β pankreas yang secara absolut menyebabkan defisiensi insulin. Diabetes Mellitus tipe ini disebut juga Diabetes Mellitus tergantung insulin (IDDM), yaitu penyakit autoimun yang ditentukan secara genetic dengan gejala-gejala yang pada akhirnya menuju pada proses bertahap perusakan imunologik sel-sel yang memproduksi insulin. Pada penderita diabetes tipe I mengalami gejala antara lain, sering buang air kecil, terus lapar dan haus, berat badan turun, kelelahan, penglihatan kabur, infeksi pada kulit yang berulang, meningkatnya kadar gula dalam darah dan air seni. Diabetes jenis ini cenderung terjadi pada mereka yang berusia di bawah 20 tahun.
Diabetes Mellitus tipe 2 Yaitu diabetes yang dikarenakan oleh adanya kelainan sekresi insulin yang progresif dan adanya resistensi insulin.Pankreas tetap menghasilkan insulin, kadang kadarnya lebih tinggi dari normal. Tetapi tubuh membentuk kekebalan terhadap efeknya, sehingga terjadi kekurangan insulin relative. Penderita diabetes tipe 2 bisa tidak menunjukkan gejala-gejala selama beberapa tahun. Jika kekurangan insulin semakin parah, maka timbullah gejala yang berupa sering berkemih dan sering merasa haus. Jarang terjadi ketoasidosis
Cara Pengendalian Diabetes Mellitus 1.
Manajemen Nutrisi ( Diet )
Prinsip: -
Jumlah kalori ditentukan menurut umur, jenis kelamin, BB, TB, aktivitas sehari-hari dan kondisi tubuh
-
Penggunaan KH sesuai kebutuhan, terutama menghindari penggunaan KH sederhana (gula pasir, gula merah dan gula batu)
-
Protein cukup sesuai kebutuhan
-
Pilihlah lemak tak jenuh
-
Tinggi serat
Bahan Makanan yang Dianjurkan : - Sumber Protein Hewani : daging kurus, ayam tanpa kulit, ikan dan putih telur - Sumber Protein Nabati : tempe, tahu, kacang-kacangan(kacang ijo, kacang merah, kacang kedele) - Sayuran : kangkung, daun kacang, oyong, ketimun, tomat, labu air, kol, kembang kol, sawi, lobak, seledri, selada, terong -
Buah-buahan atau sari buah : jeruk siam, apel, pepaya, melon, jambu air,
salak, semangka, belimbing - Susu Skim atau susu rendah lemak misalnya yogurt, susu kacang
2.
Latihan /Olahraga Teratur
Manfaat : - Meningkatkan energi - Membakar kelebihan kalori - Meningkatkan sensitivitas insulin Meningkatkan kadar HDL Latihan fisik - 5 – 10’ pemanasan - 20 – 30’ latihan aerobik (75 – 80% denyut jantung maksimal) - 15 – 20’ pendinginan
Hal yang Perlu Diperhatikan : -
Latihan dilakukan 3 – 5x/minggu
-
Jangan lakukan latihan jika glukosa darah > 250 mg/dl
-
Jika glukosa darah < 100 mg/dl sebelum latihan makan camilan dulu
-
Rekomendasi latihan bagi penderita yang mengalami komplikasi disesuaikan dengan kondisinya
-
Sediakan camilan karbohidrat sederhana
-
Lakukan latihan 2 jam setelah makan
3.
Kontrol Gula Darah Secara Teratur
4.
Edukasi Perawatan Kaki Diabetik
-
Gunakan sepatu yang pas dan kaos kaki yang bersih setiap saat berjalan, dan jangan bertelanjang kaki saat berjalan
-
Cucilah kaki setiap hari, dan keringkan dengan baik, dengan memberikan perhatian khusus pada sela jari
-
Suhu air yang digunakan antara 29,5 - 30° C
-
Jangan menggunakan alas pemanas dan botol berisi air panas
-
Periksa kaki setiap hari
-
Jika kaki kering, gunakan pelembab dan jika lembab pakai bedak
5.
Terapi Insulin
Indikasi: - Ketoasidosis, koma hiperosmolar dan asidosis laktat - Stres berat (infeksi sistemik, operasi berat) - BB menurun dengan cepat - Kehamilan/DM gestasional yg tidak terkendali dg perencanaan makan - Tidak berhasil dikelola dengan OHO dosis maksimal atau ada kontra indikasi dengan OHO
Teknik Penyuntikan Insulin Mandiri: - Dengan satu tangan, lakukan fiksasi kulit dengan meregangkannya atau memijat kulit membentuk daerah yang cukup luas
-
Ambil jarum suntik dengan tangan yang lain dan
pegang seperti memegang pensil. Tusukkan jarum suntik tegak lurus ke dalam kulit
- Suntikkan insulin dengan menekan tangakai pendorong samapi habis ( sampai tidak dapat ditekan lagi)
-
Tarik jarum suntik keluar dari kulit. Tekankan
segumpal kapas di daerah penyuntikan selama beberapa detik
- Gunakan spuit sekali pakai dan buang pada container plastic dengan penutup ( yang bisa ditutup dengan erat ) seperti wadah bekas larutan deterjen atau bahan pemutih
Komplikasi Diabetes Mellitus Komplikasi Akut Komplikasi akut terjadi jika kadar glukosa darah seseorang meningkat atau menurun dengan tajam dalam waktu relatif singkat. Kadar glukosa darah bisa menurun drastis jika penderita menjalani diet yang terlalu ketat. Perubahan yang besar dan mendadak dapat berakibat fatal.
Dalam komplikasi akut dikenal beberapa istilah sebagai berikut: 1. Hipoglikemia Keadaan seseorang dengan kadar glukosa darah di bawah nilai normal. Gejala hipoglikemia ditandai dengan munculnya rasa lapar, gemetar, mengeluarkan keringat, berdebar-debar, pusing, gelisah, dan penderita bisa menjadi koma.
2. Ketoasidosis diabetik – koma Diabetik yang diartikan sebagai keadaan tubuh yang sangat kekurangan insulin dan bersifat mendadak akibat infeksi, lupa suntik insulin, pola makan yang terlalu bebas, atau stres. 3. Koma hiperosmoler non ketotik
Diakibatkan adanya dehidrasi berat, hipotensi, dan shock. Karena itu, koma hiperosmoler non ketotik diartikan sebagai keadaan tubuh tanpa penimbunan lemak yang menyebabkan penderita menunjukkan pernapasan yang cepat dan dalam (kusmaul). 4. Koma lakto asidosis Keadaan tubuh dengan asam laktat yang tidak dapat diubah menjadi bikarbonat. Akibatnya, kadar asam laktat dalam darah meningkat dan seseorang bisa mengalami koma.
Komplikasi Kronis Komplikasi kronis diartikan sebagai kelainan pembuluh darah yang akhirnya bisa menyebabkan
serangan
jantung,
gangguan
fungsi
ginjal,
dan
gangguan.
Komplikasi kronis sering dibedakan berdasarkan bagian tubuh yang mengalami kelainan, seperti kelainan di bagian mata (katarak, glaucoma, dan diabetic retinophaty); jantung (atherosclerosis dan microangiopathy); urogenital,saraf (lesi pada satu syaraf, autonomic neurophaty); ginjal (glomerulosklerosis); dan kulit (luka yang sukar sembuh) hingga amputasi.
SATUAN ACARA PENGAJARAN DIABETES MELLITUS
Disusun Oleh: Imama Maslahah 0810720038
JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2010