Kasus pembelajaran IPA kelas V SD
Pak Heru guru kelas V di SD Mutiara. Pak Heru akan mengajarkan pelajaran IPA dengan mate materi ri orga organ n pern pernap apas asan an pada pada manus anusia ia.. Untu Untuk k meng mengaj ajar arka kan n mater aterii ini, ini, Pak Pak Heru Heru mempers mempersiap iapkan kan media media berupa berupa gambar gambar dan model model organ organ pernap pernapasan asan manusia manusia.. Selain Selain itu, itu, beliau juga mempersiapkan LKS tentang namanama organ pernapasan pada manusia. Pada kegiatan appersepsi, Pak Heru meminta sis!a untuk men"ebutkan sala# satu $iri mak#luk #idup dan sis!a menja!ab %bernapas, Pak&'. Kemudian Pak Heru men"ampaikan tujuan pembelajaran pada #ari itu. Setela# itu, Pak Heru mulai mengajar tentang materi organ pernapasan manusia. Pak Heru Heru men"u men"uru# ru# semua semua sis!a sis!a menarik menarik napas napas untuk untuk membu membuktik ktikan an ba#!a ba#!a manusi manusiaa bernapas dan untuk mengeta#ui dimana letak organorgan pernapasan tersebut. Selanjutn"a, Pak Heru memasang gambar organ pernapasan manusia di papan tulis, dan melakukan tan"a ja!ab tentang namanama organ pernapasan manusia. Setela# itu, Pak Heru memberikan LKS sebagai lati#an se$ara berkelompok. Setela# selesai sis!a melaporkan #asil diskusin"a dan kelompok lain menanggapi. Untuk Untuk menamb menamba# a# pema#am pema#aman an sis!a, sis!a, Pak Heru Heru menunj menunjukk ukkan an model model organ organ pernap pernapasan asan manusia. Hal ini juga bertujuan agar sis!a lebi# tertarik untuk mengeta#ui letak dan (ungsi organ pernapasan manusia. Sambil menunjukkan pada model, model, Pak Heru mengadakan tan"a tan"a ja!ab tentang (ungsi masingmasing organ perna(asan perna(asan pada manusia. Setela# semuan"a selesai, Pak Heru mengadakan e)aluasi namun setela# dikoreksi, Pak Heru tidak men"angka ba#!a #asiln"a tidak memuaskan. Hasil nilai sis!a "ang men$apai *+ ke atas #an"a * orang dari + sis!a. Pak Heru merenung dan berpikir, mengapa target tidak ter$apai, pada#al dia menargetkan *+- sis!a mendapat nilai *+ ke atas. Selain itu menurut Pak Heru langka# pembelajaran "ang dilakukann"a suda# tepat. Pertanyaan : . Menuru Menurutt saudara, saudara, apa pen"ebab pen"ebab nilai nilai "ang di$apai di$apai sis!a tidak tidak men$apa men$apaii target target "ang "ang diinginkan ole# Pak Heru/ . 0elaskan 0elaskan altern alternati( ati( peme$a#a peme$a#an n masala masala# # agar agar dapat dapat membantu membantu Pak Heru men$apai men$apai target target nilai "ang diinginkann"a& diinginkann"a& Pemecahan masalah masalah : . Pen" Pen"eb ebab ab masa masala la# # a) Pak Heru terlalu ban"ak menggunakan metode, se#ingga dalam pelaksanaan masing masing metode kurang tuntas b) Pak Pak Heru Heru tida tidak k memb member erik ikan an pem pemanta antapa pan n mate materi ri dan dan kesi kesimp mpul ulan an di ak#i ak#ir r pembelajaran $1 Pak Heru Heru kura kurang ng mengua menguasai sai mate materi ri
. Alternati( peme$a#an masala# a1 Se#arusn"a dalam proses belajar mengajar, Pak Heru tidak terlalu ban"ak menggunakan metode, karena #al itu justru membuat proses pema#aman konsep menjadi tidak mantap. Pili# beberapa metode saja "ang dianggap paling tepat untuk mengajarkan materi tersebut. b1 Pada ak#ir proses belajar mengajar, se#arusn"a Pak Heru memberikan pemantapan dan kesimpulan, supa"a sis!a lebi# pa#am ter#adap materi "ang diajarkan. $1 Sebelum mengajar se#arusn"a Pak Heru suda# menguasai materi se#ingga dalam pelaksanaann"a berjalan dengan lan$ar, jelas, dan agar "ang disampaikan muda# di serap ole# sis!a. 2erdasarkan #al tersebut di atas, maka penguasaan materi bagi seorang guru adala# mutlak adan"a. 0adi untuk mengatasi kasus tersebut, #al "ang paling penting adala# peningkatan kompetensi guru dengan $ara rajin memba$a, menerapkan dan mengembangkan ilmun"a. Dengan langka# seperti ini, di#arapkan dapat meningkatkan kualitas guru "ang berimbas pada peningkatan prestasi sis!a. 0adi kasus di atas tidak akan terulang kembali.
Kasus pembelajaran Matematika kelas V SD
Ibu 3id"a adala# guru kelas V di SD Pelita. 2eliau adala# guru "ang men"enangkan dan kreati(, terutama pada saat menjelaskan pelajaran matematika. Ibu 3id"a sering menggunakan alat peraga "ang menarik dalam menjelaskan materi untuk menumbu#kan kreati(itas sis!a dalam mema#ami konsep matematika.
Pada pertemuan sebelumn"a, Ibu 3id"a tela# menjelaskan berbagai jenis bangun ruang termasuk kubus. Pada pertemuan kali ini, Ibu 3id"a melanjutkan dengan )olume kubus. Di dalam kelas tersedia papan tulis berkotakkotak dengan ukuran kotak ke$iln"a $m 4 $m. Untuk menjelaskan )olume kubus, Ibu 3id"a memba!a alat peraga kubus "ang terbuat dari karton bekas. Kegiatan dia!ali dengan appersepsi dan tan"a ja!ab terkait dengan materi pertemuan sebelumn"a. Kemudian Ibu 3id"a bertan"a 5siapa "ang mau menjelaskan tentang )olume kubus/5 6uda menja!ab dengan spontan 5Sa"a bu, )olume kubus "aitu sisi 4 sisi 4 sisi, $onto#n"a kubus "ang sisin"a $m berarti )olumen"a adala# 7 $m 8'. %2agus, sekali 6uda& Dari mana ananda mengeta#uin"a/' 9an"a Ibu 3id"a. Sa"a memba$a saja di buku bu, tapi apaka# benar seperti itu/. Ibu 3id"a tersen"um 52enar, !a# berarti sis!a Ibu suda# pintar semua, baikla# sekarang sis!a Ibu kerjakan soalsoal ini, Ibu beri !aktu sampai !aktu istira#at tiba.
9etapi sebelumn"a ibu pun"a soal, ada sebua# kubus dengan panjang sisin"a 8 $m, berapa )olumen"a/ 9an"a Ibu 3id"a. Setela# beberapa saat sis!a berbisikbisik, ada sis!a "ang menja!ab 5sa"a bu, *5 2enar, na# sekarang semua mengerjakan soal. Selanjutn"a sis!a mengerjakan soal, Ibu 3id"a meninggalkan kelas. Di kelas, tampak beberapa sis!a kebingungan. Setela# dikumpulkan dan dikoreksi, tern"ata tidak semua sis!a dapat menja!ab soal dengan benar se#ingga #asil belajar sis!a renda#.
Pertanyaan :
. Menurut saudara apa pen"ebab sis!a tidak dapat menja!ab soal dengan benar se#ingga mengakibatkan #asil belajar renda#/ 2. 0elaskan alternati( peme$a#an masala# berdasarkan kasus diatas&
Pemecahan masalah :
. Pen"ebab masala# a1 :uru tidak meman(aatkan papan kotak dan bangun ruang kubus "ang terbuat dari karton bekas "ang tela# tersedia menjelaskan )olume kubus kepada sis!a b) :uru
dalam
melakssis!aan
pembelajaran
tidak
mempertimbangkan
ta#ap
perkembangan kogniti( sis!a tingkat Sekola# Dasar $1 :uru langsung membenarkan ja!aban sis!a sebelum menge$ek ja!aban dalam proses pembelajaran d) :uru belum menan"akan kepada sis!a tentang #al#al "ang belum jelas
e1 :uru tidak mendampingi atau membimbing sis!a ketika sis!a men"elesaikan soal lati#an
. Alternati( peme$a#an masala# a1 :uru #arus meman(aatkan alat peraga see(ekti( mungkin agar tujuan pembelajaran dapat ter$apai. Hal ini karena alat peraga dalam matematika ber(ungsi sebagai ;
Moti)asi dalam proses belajar mengajar, k#ususn"a bagi peserta didik akan dapat timbul minat belajar se#ingga ter$apain"a tujuan belajar
Konsep abstrak matematika tersajikan dalam bentuk konkrit se#ingga lebi# muda# untuk dipa#ami dan dimengerti serta dapat ditanamkan pada tingkat "ang lebi# renda#
Hubungan antara konsep abstrak matematika dengan bendabenda di alam sekitar akan lebi# dapat dipa#ami dengan jelas
Konsepkonsep abstrak "ang disajikan dalam bentuk konkrit "aitu dalam bentuk model matematika "ang dapat dipakai sebagai objek penelitian maupun sebagai alat untuk meneliti ideide baru dan relasi baru.
Hal ini seperti "ang dikemukakan ole# Piaget dalam 2anoeatmojo dan 2unarso, <=*=; 1 %ba#!a sis!a usia +8 ta#un ber(ikirn"a masi# pada ta#ap operasional konkrit, se#ingga sis!a tidak akan mema#ami operasi logis dalam konsep matematika bila tanpa menggunakan alat peraga'.
b1 :uru se#arusn"a dalam pembelajaran matematika #arus mempertimbangkan tingkat perkembangan kogniti( sis!a. Hal ini seperti "ang dijelaskan dalam 9eori Van Hiele, "aitu ;
a. Tahap pengenalan
:uru tela# mengenalkan bentuk kubus dengan benda konkret, pada pertemuan sebelumn"a juga tela# disinggung bangun kubus. b. Tahap analisis
:uru tela# menjembatani pema#aman konsep dengan pertan"aanpertan"aan )olume kubus. c. Tahap Deduksi
Sis!a mampu menarik kesimpulan dari #asil pembelajaran. d. Tahap akurasi
Karena sis!a tela# berdiskusi tentang )olume kubus, berarti sis!a men"adari jika pema#aman konsep tidak dikuasai berarti tidak dapat meng#itung )olume kubus, berarti pula men"adari pentingn"a belajar )olume kubus.
$1 :uru sebaikn"a menan"akan kepada sis!a, apaka# semua sis!a suda# mengerti dan jelas tentang materi "ang diba#as d1 Ketika sis!a men"elesaikan tugas>lati#an "ang diberikan guru, sebaikn"a guru mendampingi sis!a. Se#ingga ketika sis!a bingung ter#adap soal "ang sedang diselesaikann"a, sis!a langsung dapat terbantu dengan adan"a guru di kelas. Dimana sala# satu (ungsi guru adala# sebagai (asilitator. e1 Selain itu, beberapa alat peraga "ang dapat digunakan untuk menjelaskan )olume kubus adala# Kubus terbuat dari karton bekas Kubus KI9 Kerangka kubus dari besi 2endabenda berbentuk kubus
Kasus pembelajaran IPA kelas III SD
Ibu ?o@a sedang mengajarkan pelajaran IPA di kelas 8 SD Mata#ari. Materi "ang diba#as adala# mela"ang, terapung, dan tenggelam. Di depan kelas suda# tersedia bak air besar dan berbagai jenis benda seperti bola, batu, gabus, telur, sikat sepatu dan bendabenda lain "ang bentuk dan ba#ann"a berbedabeda. Ibu ?o@a mulai pembelajaran dengan men"ampaikan ba#!a pelajaran IPA #ari ini adala# mela"ang, terapung dan tenggelam. Materi tersebut ditulis di papan tulis dan kemudian Ibu ?o@a menjelaskan apa "ang disebut mala"ang, terapung, dan tenggelam. Sambil menjelaskan Ibu ?o@a menuliskan pokokpokok materi di papan tulis dan sis!a di minta untuk men$atat di buku $atatan masingmasing. Ketika menjelaskan tentang jenis benda "ang dapat mela"ang, mengapung, dan tenggelam, Ibu ?o@a mendemonstrasikan proses mela"ang, terapung, dan tenggelam dengan memasukan benda untuk setiap proses kedalam bak air. Kemudian Ibu ?o@a men"ebutkan benda lain "ang dapat mela"ang, mengapung, dan tenggelam untuk di $atat ole# sis!a. Pada ak#ir pelajaran Ibu ?o@a memberikan soalsoal lati#an.
Setela# di periksa #asiln"a sangat menge$e!akan
karena #an"a 7 dari sis!a "ang mendapat nilai BC atau lebi#
Pertanyaan : 2erdasarkan kasus diatas, menurut saudara apa pen"ebab kegagalan
pembelajaran "ang dilakukan Ibu ?o@a se#ingga nilai "ang diperole# sis!a sangat menge$e!akan/
Jawaban :
Pen"ebab kegagalan pembelajaran "ang dilakukan Ibu ?o@a adala# ; 1) Kurang tepat memilih metode. Dalam pembelajaran tersebut, metode "ang dipili# Ibu ?o@a, demonstrasi disediakan dan tidak berba#a"a jika dilakukan ole# sis!a, karena alasan itu maka lebi# tepat kalau menggunakan metode eksperimen dalam kelompok dimana sis!a diorganisasikan dalam kelompok ke$il "ang berangggotakan +* s is!a.
2) Kurang tepat dalam menentukan pendekatan Ibu ?o@a memili# pendekatan (aktual "ang lebi# mengutamakan pen"ampaian (akta atau produk dari IPA. Menurut a#li pembelajaran, $ara mengajarkan ilmu "ang baik itu #arus sesuai dengan #akikat ilmu tersebut. IPA merupakan suatu ilmu "ang diperole# melalui suatu langka#langka# ilmia# dengan dilandasi sikap ilmia# pula. 0adi mengajarkan IPA "ang baik #arus melalui suatu proses seperti #aln"a para a#li IPA "ang baik tersebut. Untuk pokok ba#asan diatas, pembelajaran akan lebi# bermakna kalau menggunakan pendekatan keterampilan proses.
3) Kegiatan pembelajaran hanya diikuti oleh sebagian siswa. Kegiatan demonstrasi "ang dilakukan Ibu ?o@a di depan kelas. Dalam kondisi seperti itu tidak memungkinkan untuk seluru# sis!a dapat mengikuti proses tersebut dengan seksama, terutama sis!asis!a "ang duduk di tenga# dan di belakang. Ditamba# lagi dengan karakteristik bak air "ang tidak mungkin diisi penu# sampai ke permukaan, karena #al ini akan men"ebabkan tumpa#n"a sebagian air saat benda dimasukan. Untuk meng#indari #al tersebut otomatis Ibu ?o@a akan mengurangi jumla# air. Ironisn"a sekarang permukaan air jadi tidak tampak karena ter#alang dinding bak. Hasiln"a dapat dipastikan sis!a "ang duduk di tenga# dan di belakang tidak akan meli#at seluru# kegiatan dengan jelas.
4) Siswa tidak dilibatkan aktif dalam proses penemuan informasi. Dalam kasus pembelajaran Ibu ?o@a, sis!a diberi sejumla# in(ormasi "ang sis!a sendiri tidak mengerti bagaimana prosesn"a se#ingga in(ormasi tersebut diperole#. ara pembelajaran "ang baik adala# prosedur pembelajaran "ang men"ebabkan sis!a berperan akti( <(isik, mental dan emosional1 dalam proses penemuan in(ormasi tersebut. Dengan $ara ini sis!a akan mampu men"erap in(ormasi se$ara maksimal.
Kasus pembelajaran Bahasa Indonesia kelas IV SD
Pak ?o@i guru kelas IV SD 2angsa. Ketika Pak ?o@i memasuki kelas, sis!a bergegas ke tempat dudukn"a masingmasing. Kemudian Pak ?o@i mengu$apkan salam. Ketika meli#at seorang sis!a "ang sedang memba$a buku, Pak ?o@i menan"akan judul buku "ang diba$an"a, lalu meminta sis!a untuk ber#enti memba$a dan melanjutkann"a setela# pelajaran selesai. Selanjutn"a Pak ?o@i men"ampaikan ba#!a setela# sis!a mendengarkan sebua# dongeng, mereka diminta untuk men$eritakan kembali dongeng tersebut dengan ba#asa sendiri. Pak ?o@i memulai pembelajaran dengan tan"a ja!ab tentang man(aat belajar men$eritakan dongeng dengan ba#asa sendiri. Pada saat ada seorang sis!a "ang men"ampaikan pendapatn"a "ang bagus, Pak ?o@i memberi pujian ter#adap sis!a tersebut. Ketika ada ja!aban sis!a "ang belum tepat, Pak ?o@i meminta sis!a lain untuk menanggapi ja!aban temann"a.
Setela# menjelaskan pentingn"a kemampuan men$eritakan kembali, Pak ?o@i menjelaskan pengertian unsurunsur sebua# $erita. Dengan menggunakan $#art, Pak ?o@i menjelaskan ba#!a setiap dongeng terdiri dari unsur pelaku, setting , alur $erita, sudut pandang pengarang, dan ga"a ba#asa. Selanjutn"a dijelaskan pula ba#!a penoko#an terbagi menjadi dua "aitu protagononis dan antagonisE setting dibagi dua "aitu setting !aktu dan setting tempatE alur terbagi menjadi alur maju, alur mundur, dan alur renggang. Pengertian tersebut dijelaskan tanpa menggunakan $onto#. Dengan tidak memberikan kesempatan bertan"a, Pak ?o@i langsung memberikan tugas kelompok untuk mengidenti(ikasi unsurunsur sebua# dongeng "ang disampaikan dengan menggunakan tape recorder . Karena tidak ada "ang bertan"a tentang tugas "ang diberikan, Pak ?o@i langsung memutar rekaman dongeng Malin Kundang. Ketika sis!a sedang mendengarkan $erita, Pak ?o@i memberi komentar ter#adap isi dongeng dan selalu mengatakan %Ini bagian "ang penting, "ang perlu diingat'.
Setela# dongeng berak#ir, sis!a sibuk mengerjakan tugas se$ara kelompok. Pak ?o@i berkeliling meli#at pekerjaan sis!a. Pada setiap kelompok, Pak ?o@i ber#enti $ukup lama karena perlu memberikan penjelasan tentang tugas "ang #arus dikerjakan ole# sis!a. Hampir setiap kelompok mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas "ang diberikan.
Setela# selesai mengerjakan tugas kelompok, sala# seorang anggota dari setiap kelompok diminta untuk men$eritakan kembali dongeng "ang suda# didengarn"a. Hampir semua kelompok belum dapat mengidenti(ikasi unsurunsur dongeng tersebut.
Pertanyaan :
. Apaka# konsep "ang diba#as Pak ?o@i dalam kasus pembelajaran tersebut suda# tepat dan lengkap/ 0elaskan ja!aban saudara& . Apaka# $ara penjelasan Pak ?o@i suda# sesuai dengan karakteristik sis!a SD/ 0elaskan ja!aban saudara&
Jawaban : 1. Konsep "ang diba#as Pak ?o@i dalam kasus pembelajaran tersebut belum tepat. Hal ini
karena;
Pada !aktu menjelaskan pengertian dari unsurunsur sebuah cerita! Pak ?o@i tidak melengkapin"a dengan $onto#$onto#. Ini mengakibatkan pema#aman sis!a ter#adap materi pembelajaran menjadi renda#.
Pak ?o@i tidak memberi kesempatan bertan"a kepada sis!a untuk mengemukakan #al#al "ang belum dipa#amin"a.
Ketika anakanak sedang mendengarkan $erita, Pak ?o@i mengomentari isi dongeng dan selalu mengatakan ini bagian penting untuk diingat. Ini mengganggu konsentrasi sis!a ketika mereka men"imak.
Pak ?o@i memberi penjelasan tentang tugas "ang #arus dikerjakan sis!a pada saat sis!a bekerja dalam kelompok. Se#arusn"a diberikan sebelum sis!a mengerjakan tugas dalam kelompok.
Dalam menjelaskan unsurunsur sebuah cerita, Pak ?o@i se#arusn"a menggunakan peta konsep model jaring labalaba, kemudian pada masingmasing unsur $erita dilengkapi dengan $onto#$onto# "ang biasa didengar ole# sis!a.
2. Menurut ?obert 0.Ha)ig#urt, anak usia SD memiliki karakteristik senang bermain, senang
bergerak, senang belajar dan bekerja dalam kelompok dan senang melakukan atau melaksanakan atau meragakan sesuatu se$ara langsung. Karakteristik ini memba!a implikasi ba#!a guru #arus mampu meran$ang model pembelajaran "ang ada unsur permainann"a, anak bergerak dan berpinda# tempat,anak belajar dan bekerja dalam
kelompok dan anak terlibat se$ara langsung dalam pembelajaran atau memeragakan se$ara langsung. Dalam pembelajaran "ang dilakukan Pak ?o@i belum tampak adan"a unsur permainan dan anak tidak diberi kesempatan berperan se$ara langsung memperagakan toko#toko# dalam alur $erita dongeng "ang disajikan.