Sumber : http://putriana http://putriana-civilengineeri -civilengineering.blogspo ng.blogspot.com/2013/03/ambang-le t.com/2013/03/ambang-lebar bar.html .html
Alat ukur ambang lebar adalah bangunan aliran atas (over flow), untuk ini ini tinggi energi hulu lebih kecil dari panjang mercu. Karena pola aliran di atas alat ukur ambang lebar dapat ditangani dengan teori hidrolika yang sudah ada sekarang, maka bangunan ini bias mempunyai bentuk yang berbeda-beda, sementara debitnya tetap serupa. !"##$"AA" A%A& $K$' AA"# %!A' Alat ukur ukur ambang ambang lebar lebar dan fum leher panang panang adalah adalah bangunan bangunan-bang -bangunan unan pengukur
debit
!ang
dipakai
di
saluran
di
mana
kehilangan
tinggi energi merupakan hal pokok !ang menadi bahan pertimbangan. "angunan ini
biasan!a
ditempatkan
di
a#al
saluran
primer$
pada
titik cabang saluran besar dan tepat di hilir pintu sorong pada titik masuk petak tersier. %alam kondisi ken!ataan di lapangan$ ambang ini berguna untuk meninggikan muka muka air air di sung sungai ai atau atau pada pada salu salura ran n irig irigas asii sehi sehing ngga ga dapa dapatt meng mengai airi ri area areall persa#ahan !ang luas. Selain itu$ ambang uga dapat digunakan mengukur debit air !ang mengalir pada saluran terbuka. 3.
Sketsa Aliran &elalui Ambang 'ebar
(eterangan: )
* debit aliran +m 3/s,
* tinggi tekanan total hulu ambang * o +2/2g,
* tinggi ambang +m,
o
* kedalaman hulu ambang +m,
c
* tinggi muka air di atas hulu ambang +m,
t
* tinggi muka air setelah hulu ambang +m,
hu
* tinggi muka air di atas hilir ambang * o +m,
%engan adan!a ambang$ akan teradi eek pembendungan di sebelah hulu ambang. 4ek ini dapat dilihat dari naikn!a permukaan air bila dibandingkan dengan sebelum dipasang ambang. ada saat mele#ati ambang biasan!a aliran akan berperilaku sebagai aliran kritik$ selanutn!a aliran akan mencari posisi stabil. ada kondisi tertentu misalkan dengan adan!a terunan atau kemiringan saluran !ang cukup besar $ setelah mele#ati ambang aliran dapat pula berlaku sebagai aliran super kritik.
5.
6umus 7ntuk &enghitung %ebit +) 6,
) * 8d . 2/3 .
. b .1$9
(eterangan : 8d g b
9.
* koe.debit +1$03 untk ambang lebar,
* ercepatan ravitasi +;$<1 m/s2, * lebar ambang +m, * =inggi Air dari atas ambang sampai permukaan air +m, ) * %ebit +m3 /s,
(ekurangan dan (elebihan Ambang 'ebar (elebihan-kelebihan !ang dimiliki alat ukur ambang lebar :
"entuk hidrolis lu#es dan sederhana (onstruksi kuat$ sederhana dan tidak mahal "enda-benda han!ut bisa dile#atkan dengan mudah
(elemahan-kelemahan !ang dimiliki alat ukur ambang lebar adalah : "angunan ini han!a dapat dipakai sebagai bangunan pengukur saa Agar pengukuran teliti$ aliran tidak boleh tenggelam
S7&"46 : https://mohab.#ordpress.com/20012/09/alat-ukur-ambang-lebar/ "angunan ukur ambang lebar dianurkan karena bangunan itu kokoh dan mudah dibuat.
(arena
bisa
mempun!ai
berbagai
bentuk
mercu$
bangunan ini mudah disesuaikan dengan tipe saluran apa saa. ubungan tunggal antara
muka
air
hulu
dan
debit
mempermudah
pem-
bacaan debit secara langsung dari papan duga$ tanpa memerlukan tabel debit.
Karakteristik alat ukur ambang lebar •
•
•
•
•
•
•
•
Asal saa kehilangan tinggi energi pada alat ukur cukup untuk men>ciptakan aliran kritis$ tabel debit dapat dihitung dengan kesalahan kurang dari 2?. (ehilangan tinggi energi untuk memperoleh aliran moduler +!aitu hubungan khusus antara tinggi energi hulu dengan mercu sebagai acuan dan debit, lebih rendah ika dibandingkan dengan kehilangan tinggi energi untuk semua enis bangunan !ang lain. Sudah ada teori hidrolika untuk menghitung kehilangan tinggi energi!ang diperlukan ini$ untuk kombinasi alat ukur dan saluran apa saa. (arena peralihan pen!empitann!a !ang bertahap +gradual,$ alat ukur ini mempun!ai masalah sedikit saa dengan benda-benda han!ut. embacaan debit di lapangan mudah$ khususn!a ika papan duga diberi satuan debit +misal m3/dt,. engamatan lapangan dan laboratorium menunukkan bah#a alat ukur ini mengangkut sedimen$ bahkan di saluran dengan aliran subkritis. Asalkan mercu datar searah dengan aliran$ maka tabel debit pada di>mensi purnalaksana +as-built dimensions, dapat dibuat$ bahkan ika terdapat kesalahan pads dimensi rencana selama pelaksanaan sekali pun. (alibrasi purnalaksana demikian uga memungkinkan alat ukur untuk diperbaiki kembali$ bila perlu.
•
•
"angunan kuat$ tidak mudah rusak. %i ba#ah kondisi hidrolis dan batas !ang serupa$ ini adalah !ang paling. ekonomis dari semua enis bangunan lain untuk pengukuran debit secara tepat.
Penggunaan alat ukur ambang lebar
Alat ukur ambang lebar dan flum leher panjang adalah bangunan-bangunan pengukur debit yang dipakai di saluran di mana kehilangan tinggi energi merupakan hal pokok yang menjadi bahan pertimbangan. angunan ini biasanya ditempatkan di awal saluran primer, pada titik cabang saluran besar dan tepat di hilir pintu sorong pada titik masuk petak tersier.
*umber + academia.edu eluap disebut ambang lebar apabila . hu, dengan adalah lebar peluap, dan hu adalah tinggi peluap.
Keterangan+ / 0 debit aliran (m12dt) 3 0 tinggi tekanan total hulu ambang 0 4o5 4o 4c 4t hu
v
2
2. g
0 tinggi ambang (m) 0 kedalaman hulu ambang (m) 0 tinggi muka air di atas hulu ambang (m) 0 tinggi muka air setelah hulu ambang (m) 0 tinggi muka air di atas hilir ambang 0 4o 6 (m)
Ambang lebar merupakan salah satu konstruksi pengukur debit. 7ebit aliran yang terjadi pada ambang lebar dihitung dengan menggunakan formula sebagai berikut+ 88888 (9.:) Keterangan+ / 0 debit aliran (m12dt) 0 @b@ tinggi total hulu ambang (m) )h * 8d ;d 0 koefisien debit b 0 lebar ambang (m)
debit aliran juga dapat dihitung dengan+ 3
Q=Cd∗Cv∗b∗h u 2 888888. (9.9)
Keterangan+ / 0 debit aliran (m12dt) hu 0 tinggi muka air hulu ambang (m) ;d 0 koefisien debit ;v 0 koefisien kecepatan b 0 lebar ambang (m) 7engan adanya ambang, akan terjadi efek pembendungan di sebelah hulu ambang. !fek ini dapat dilihat dari naiknya permukaan air bila dibandingkan dengan sebelum dipasang ambang. 7engan demikian, pada penerapan di lapangan harus diantisipasi kemungkinan banjir di hulu ambang. *ecara teori naiknya permukaan air ini merupakan gejala alam dari aliran dimana untuk memperoleh aliran air yang stabil, maka air akan mengalir dengan kondisi aliran subkritik, karena aliran jenis ini tidak akan menimbulkan gerusan (erosi) pada permukaan saluran. ada saat melewati ambang biasanya aliran akan berperilaku sebagai aliran kritik, selanjutnya aliran akan mencari posisi stabil. ada kondisi tertentu misalkan dengan adanya terjunan atau kemiringan saluran yang cukup besar , setelah melewati ambang aliran dapat pula berlaku sebagai aliran super kritik. ada penerapan di lapangan apabila kondisi super kritik ini terjadi maka akan sangat membahayakan, dimana dasar tebing saluran akan tergerus. *trategi penanganan tersebut diantaranya dengan membuat peredam energy aliran, misalnya dengan memasang lantai beton atau batu-batu cukup besar di hilir ambang.
&ingkat kekritikan aliran tersebut dapat ditentukan dengan mencari bilangan
=
Keterangan+
v √ g . D 8888(9.1)
< 0 angka