Tugas Analisa Berita Hoax GEDUNG NUSANTARA I DPR MIRING SEBESAR 7 DERAJAT, DPR MEMBUTUHKAN DANA UNTUK MEMBANGUN GEDUNG BARU
Pada sekitar bulan Agustus 2017, wacana untuk membangun gedung baru pengganti Gedung Nusantara I DPR kembali mencuat ke permukaan menjelang sidang tahunan DPR. Gedung Nusantara yang ada sekarang dinilai sudah ‘tua’ dan kemiringan gedung tersebut sebesar 7 derajat.[1] Wacana itu pertama kali muncul di d i tahun 2010 ketika Wakil Ketua DPR Pryio Budhi Santoso mengemukakan pendapat bahwa gedung DPR perlu direnovasi karena sudah miring 7 derajat. DPR lalu mengajukan anggaran untuk pembangunan gedung baru sebesar Rp 1,8 triliun. Wacana ini kemudian kandas karena derasnya arus penolakan publik.[2] Pada tahun 2015, wacana ini kemudian muncul lagi ke permukaan dalam rangka 7 proyek penataan kawasan parlemen. Kemudian DPR mengajukan anggaran sebesar Rp 1,138 triliun. Tanggal 24 April 2015 Setya Novanto mengumumkan bahwa rencana pembangunan pembangunan gedung baru sudah disetujui oleh Presiden Jokowi. Ternyata tidak.[2] Pada tanggal 10 Agustus 2017 DPR kembali mengajukan anggaran untuk APBN 2018 sebesar Rp 5,7 triliun yang antara lain digunakan untuk membangun gedung baru. Wakil Ketua DPR Taufik Kurinawan menyebutkan bahwa gedung lama sudah miring, dalam hal ini yang dimaksud adalah Gedung Nusantara I.[2] ANALISIS BERITA : 1.
Gedung DPR Nusantara I miring sebesar 7 derajat d erajat Fakta :
. Kemiringan gedung DPR yang sebesar 7 derajat sangat tidak masuk akal. Sebagai Sebaga i perbandingan, bangunan Menara Pisa yang terdapat di Italia tingkat kemiringannya sebesar 4 derajat, sedangkan Gedung Nusantara diklaim memiliki kemiringan 7 derajat.
Menurut Kepala Badan Penelitian dan d an Pengembangan Kementerian PU Sumaryanto Widayatin pada tahun 2010 silam, Dengan ketinggian gedung 99 meter, apabila
terjadi kemiringan 7 derajat maka (gedung) akan mengalami simpangan (miring) 8 meter
2.
Tanggal 24 April 2015 Setya Novanto mengatakan bahwa pembangunan gedung sudah disetujui oleh Presiden Jokowi. Fakta :
Namun lagi-lagi anggaran tersebut ditolak oleh pemerintah dikarenakan adanya optimalisasi dana dari penghematan program-program kerja lembaga negara yang kemudian bisa menjadi dana cadangan risiko fiskal atau untuk program-program pangan, transfer pusat ke daerah, atau ke lembaga-lembaga yang menggarap proyek berdasarkan rencana kerja pemerintah. Dari fakta-fakta yang telah diutarakan di atas, menurut hemat saya jika memang Gedung DPR telah miring sebesar 7 derajat, pertanyaan yang muncul ialah kenapa tidak ada ahli konstruksi terbaik sekalipun yang merekomendasikan gedung lama untuk dibongkar secepatnya. Hal ini sangat membahayakan jiwa para anggota dewan yang terhormat apabila sampai terjadi kecelakaan gedung runtuh. Kenyataan yang terjadi adalah DPR tetap menginginkan pembangunan gedung baru dan gedung lama (yang sebelumnya dikabarkan miring itu) diserahkan bagi DPD. Mungkin mereka berpikiran kalau gedung yang katanya miring itu runtuh, maka yang jadi korban adalah anggota DPD. Jika memang benar, isu soal kemiringan seperti ini seharusnya ditutup rapat dan dirahasiakan, karena hal ini sangat sensitif. Apabila informasi rahasia soal kemiringan ini tersebar, maka bisa jadi memancing orang untuk berbuat teror meniru peristiwa perobohan gedung WTC 11 September 2006 di New York. Untuk diketahui perobohan gedu ng WTC tersebut memerlukan satu buah pesawat penumpang besar yang digunakan untuk menabrak satu unit gedungnya. Dengan cara yang sama maka jika dilihat dari informasi yang menyatakan bahwa konstruksi gedung yang sudah miring tujuh derajat itu mungkin teroris hanya memerlukan membajak satu unit pesawat ultra ringan dan menabrakannya ke gedung DPR lama itu. Bayangkpan hal ini adalah suatu rahasia yang harus ditutup pihak intelijen secara kuat-kuat, sehingga diharus diperlakukan supaya jangan sampai bocor ke pihak teroris. Misalkan informasi
ini ditindaklanjuti oleh teroris seperti di atas maka bisa jadi dipilih waktu saat rapat pleno yang akan berakibat banyak anggota dewan yang menjadi korban. Mereka bisa jadi syuhada karena gugur saat menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat Indonesia. Tapi mungkin ada hikmahnya karena akan tetap ada beberapa anggota dewan yang selamat dari kejadian yakni para anggota dewan yang sering absen karena malas hadir di rapat-rapat dewan. Dilihat sisi konstruksi, kemiringan tujuh derajat seperti yang disebutkan oleh salah satu anggota DPR, itu berarti kemiringan yang cukup besar untuk gedung dengan ketinggian puluhan meter. Menara Pisa yang dikenal dengan menara miring saja, kemiringannya saja sangat kecil. Selisih posisi alas dan ujung gedung bisa bergeser beberapa meter. Berarti hal ini menandakan bahwa gedung ini dapat diusulkan ke Guinnes Book of The Record untuk rekor gedung tinggi yang paling miring. Kalau menara Pisa saja bisa digunakan sebagai icon wisata, maka sangat boleh jadi gedung DPR yang miring itu juga dijadikan tempat wisata. Pengunjung yang melancong ke Jakarta disarankan juga untuk berkunjung ke daerah Senayan yang merupakan kawasan hijau dilengkapi dengan taman kota yang cantik. Pengunjung bisa mend atangi satu tempat untuk berfoto yang khas seperti foto di menara Pisa, yakni dengan pose seolah-oleh tangan sedang menahan gedung yang semakin miring itu. [1] A. P. Ibrahim Gibran Maulana, “Menelusuri Gedung Nusantara I DPR yang Disebut Miring 7 Derajat,” detiknews. [Online]. Available: https://news.detik.com/read/2017/08/15/083813/3599887/10/menelusuri-gedung-nusantara-i-dpryang-disebut-miring-7-derajat. [Accessed: 09-Sep-2017]. [2] Sudrajat, “Gedung DPR Miring,” detiknews. [Online]. Available: https://news.detik.com/read/2017/08/15/085838/3599918/1655/gedung-dpr-miring. [Accessed: 09-Sep-2017].