LATAR BELAKANG
Apresiasi berasal dari bahasa latin apreciatio yang berarti mengindahkan atau menghargai. Menurut Gove apresiasi mengandung makna (1) pengenalan melalui perasaan perasaan atau kepekaan kepekaan batin dan (2) pemahaman pemahaman dan pengakuan pengakuan terhadap terhadap nilainilai keindahan yang diungkapkan pengarang. Kegiatan apresiasi dapat tumbuh dengan baik jika pembaca menumbuhkan rasa akrab teks sastra yang diapresiasinya, menambahkan sikap sungguh-sungguh, serta melaksanakan kegiatan apresiasi itu sebagai bagian dari hidupnya dan sebagai suatu kebutuhan yang mampu memuaskan rohaniahnya. (Aminuddin.2010,35) Kegiatan mengapresiasikan karya sastra berupa cerpen merupakan apresiasi sastra secara langsung karena melibatkan kegiatan membaca atau menikmati cipta sastra berupa teks secara langsung, memahani serta mengevaluasi teks sastra yang dibacan dibacanya ya kemudi kemudian an dipaham dipahamii lewat lewat pikiran pikiran.. Dalam Dalam menga mengapres presiasi iasikan kan sebuah sebuah karya sastra seorang apresiator harus menggunakan suatu pendekatan sebagai suatu prinsip dasar atau landasan landasan untuk untuk melakukan melakukan apresiasi apresiasi karya sastra itu dan pendekatan pendekatan itu terdapat banyak macamnya. macamnya. Didalam Didalam pengap pengapres resiasi iasian an sebuah sebuah karya karya sastra sastra yang yang berupa berupa cerpen cerpen dengan dengan judul “ Jodoh Jodoh “ karya A.A Navis ini dianalisis dianalisis menurut menurut dari segi tokoh yang terdapat dalam cerpen ini,tokoh adalah pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerit ceritaa fiksi fiksi sehin sehingg ggaa peris peristiw tiwaa itu mamp mampu u menja menjalin lin suatu suatu cerit ceritaa dan dan toko tokoh h merupakan merupakan salah satu bagian yang penting penting dari unsur-unsur unsur-unsur dalam pembentuka pembentukan n karya sastra.
KAJIAN TEORI
1
Peristiwa dalam karya fiksi seperti halnya peristiwa dalam kehidupan seharihari, selalu diemban oleh tokoh atau pelaku-pelaku tertentu. Pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita sehingga mampu menjalin suatu cerita disebut dengan tokoh. Sedangkan cara pengarang menampilkan tokoh atau pelaku disebut penokohan.(Aminuddin.2010,79) Untuk menimbulkan konflik biasanya didalam cerita ada tokoh yang berperan penting dengan kepribadian yang menyenangkan dan ada tokoh yang bersebrangan tindak-tanduk dan perilakunya dengan tokoh sentral tersebut. Para tokoh yang terdapat dalam suatu cerita memiliki peranan yang berbeda beda. Seorang tokoh yang memiliki peranan penting dalam suatu cerita disebut tokoh inti atau tokoh utama. Sedangkan tokoh yang memiliki peranan tidak penting karena pemunculannya hanya melengkapi, melayani, mendukung pelaku utama disebut tokoh tambahan atau tokoh pembantu. Dalam menentukan siapa tokoh utama dan siapa tokoh tambahan dalam suatu cerpen, dapat ditentukan dengan jalan melihat keseringan pemunculannya dalam suatu cerita. Selain lewat memahami peranan dan keseringan pemunculannya itu dapat juga ditentukan lewat petunjuk yang diberikan oleh pengarang. Tokoh utama umumnya merupakan tokoh yang sering diberi komentar dan dibicarakan oleh pengarangnya, sedangkan tokoh tambahan hanya dibicarakan ala kadarnya.(Aminuddin. 2010, 80) Pada umumnya tokoh berwujud manusia,tetapi ada pula yang berwujud binatang atau benda yang diinsankan. Berdasarkan dalam cerita, tokoh dapat dibedakan menjadi dua yaitu tokoh sentral dan tokoh bawahan. Tokoh sentral adalah tokoh yang banyak mengalami peristiwa dalam cerita.
2
Tokoh sentral ada dua : a) Tokoh sentral protagonis, yaitu tokoh yang membawakan perwatakan
positif atau menyampaikan nilai-nilai positif. b) Tokoh sentral antagonis, yaitu tokoh yang membawakan perwatakan yang
bertentangan dengan protagonis atau menyampaikan nilai-nilai negatif. Tokoh bawahan adalah tokoh yang mendukung atau membantu tokoh sentral. Tokoh bawahan dibedakan menjadi tiga, yaitu: a) Tokoh andalan yaitu tokoh bawahan yang menjadi kepercayaan tokoh
sentral (protagonis dan antagonis). b) Tokoh tambahan yaitu tokoh yang sedikit sekali memegang peran dalam
peristiwa cerita. c) Tokoh lataran yaitu tokoh yang menjadi bagian atau berfungsi sebagai latar
cerita saja.(www.unsur intrisik sastra.com) Selain terdapat pelaku utama, pelaku tambahan, pelaku protagonis dan pelaku yang antagonis, juga terdapat sejumlah ragam pelaku yang lain, yaitu: Simple character yaitu bila pelaku itu tidak banyak menunjukkan adanya kompleksitas masalah. Pemunculan hanya dihadapkan pada suatu permasalahan. Complex
character
yaitu
pelaku
yang
pemunculannya
banyak
dibebani
permasalahan dan juga dapat ditandai dengan munculannya pelaku yang memiliki obsesi batin yang cukup kompleks sehingga kehadirannya banyak menberikan gambaran perwatakan yang kompleks pula.
3
Pelaku dinamis yaitu pelaku yang memiliki perubahan dan perkembangan batin dalam keseluruhan penampilannya. Ragam pelaku dinamis pada dasarnya juga disesuaikan dengan hakikiat keberadaan manusia itu sendiri. Pelaku statis yaitu pelaku yang tidak menunjukkan adanya perubahan atau perkembangan sejak pelaku itu muncul sampai cerita berakhir.(Aminuddin.2010, 82-83).
Dalam cerpen “Jodoh” teori yang cocok untuk di kaji adalah Teori Psikoanalisis yang dalam telaah sastra dimetori salah satunya oleh Mathew Arnold. Bagi pembaca yang sudah mengenal aliran Frued dalam telaah psikologi tentunya dengan baik juga telah memahami psikoanalisis Sigmund Freud yang membedakan Id,Ego,Super Ego serta obsesi dan libido seksual sebagai pangkal utama penggerak manusia. Dalam telalah sastra hal itu dimanfaatkan untuk memahami aspek kejiwaan pengarang dalam kaitannya dengan proses kreatif serta karya sastra yang dihadirkannya. Dalam psikoanalisis, misalnya, dinyatakan bahwa terdapat unsurunsur bawah sadar yang menyertai proses kreatif penciptaan atau unsur-unsur yang bersifat parafrastis.
KAJIAN TOKOH DALAM CERPEN “ JODOH “
a) Tokoh sentral protagonis yaitu tokoh yang membawakan perwatakan
positif atau menyampaikan nilai-nilai positif atau dapat juga didefinisikan bahwa tokoh protagonis itu pelaku yang memiliki watak yang baik sehingga banyak disenangi pembaca. Tokoh protagonis yang terdapat dalam cerpen ini yaitu tokoh Badri yang seorang jejaka bermur tiga puluh tahun. Tokoh Badri ini termasuk sebagai tokoh utama karena dalam cerita ini dia paling banyak muncul dan sering dibicarakan oleh
4
pengarang dengan sifat dan watak yang baik, yang senantiasa berhati-hati dalam melakukan segala hal, dia juga seorang yang takwalloh, dan memiliki prinsip hidup yang begitu disiplin dalam memilih jodoh. meskipun sebenarnya keadaan ekonominya pas-pasan. Tetapi dengan perjuangannya yang sangat kuat, pada ahirnya dia mendapatkan pendamping hidup yang sesuai dengan ke inginannya selama ini. Karena perkenalannya dengan Lena teman sekampungnya tidak begitu lancar karena terjadi kesalah pahaman sehingga hubungan perkenalannya menjadi renggang. Badri pun tidak mudah menyerah Untuk mendapatkan seorang jodohnya, Badri pun sampai mengikuti rublik kontak jodoh yang dimuat dalam surat kabar, dia sangat antusias mengikutinya. Kutipan: “Maka mulailah ia meneliti rublik kontak jodoh yang di muat sekali seminggu dalam surat kabar di kota kediamannya. Dicatatnya seluruh gadis yang mencari jodoh melalui rubrik itu sejak penerbitan tiga bulan berselang.Mungkin ini hikmah yang dapat aku ambil dari kejadian tabrakan yang hampir merenggut jiwaku beberapa waktu yang lalu. Gadis yang sesuai dengan kriterianya,lalu di pilihlah gadis itu berkode AX/19.Maka segerahlah ia menulis surat kepada redaksi untuk membuat kontak ”.
(paragraf :14, baris:1) Dari kutipan diatas sudah jelas bahwa seorang tokoh “Badri” yang terdapat dalam cerpen “Jodoh” ini memiliki sifat dan watak yang baik yang sudah jelas memberikan nilai-nilai positif bagi yang membacanya. Dari kutipan diatas, tokoh Badri mengingatkan kita pada zaman dahulu yang sering terjadi perjodohan. Namun badri bersyukur dengan adanya kontak jodoh itu, karena si gadis yang di temuinya itu tidak lain adalah Lena. 5
b) Tokoh sentral antagonis yaitu tokoh yang membawakan perwatakan
yang yang bertentangan dengan tokoh sentral protagonis atau menyampaikan nilai-nilai yang negatif. Didalam sebuah cerpen jika terdapat tokoh protagonis maka pasti ada yang namanya tokoh antagonis sebagai lawan dari tokoh protagonis itu. Seperti halnya didunia ini tidak mungkin semua orang memiliki peran atau sifat yang baik, pasti ada yang jahat yang memberikan nilai yang tidak baik pada lingkungannya. Begitu juga dalam sebuah cerpen, pasti terdapat konflik dari pelaku atau tokoh-tokoh yang terdapat didalamnya, sehingga timbullah tokoh antagonis yang menentanng tokoh protagonis. Tokoh antagonis dalam cerpen bayangan kematian ini yaitu Lena yang sifatnya egois dan cemburuan. Tokoh ini tidak mau mendengarkan apa yang di jelaskan Badri, tiba-tiba dengan se enaknya mengusir Badri yang baru datang bertamu di rumahnya. Sebenanya si Lena ini sendiri sosok gadis yang menyenangkan, tapi karena terpengaruh teman, dia berubah menjadi sosok cewek yang berkepribadian kurang baik. Kutipan: “Lena mendapatkan hasutan dari temannya tentang Badri, sehinnga ketika suatu malam Badri bertandang lagi ke rumahnya, Lena tidak membiarkan masuk. Malah berkata seperti hendak mengusirnya: “Jangan kemari lagi”.”
(paragraf: 7,baris :1) Dari kutipan cerpen diatas, sudah cukup terlihat tokoh yang memerankan sebagai teman-temannya tokoh aku memiliki sifat yang tidak baik. Dari itulah
6
,mereka disebut sebagai tokoh antagonis yaitu tokoh yang menentang tokoh protagonis dan tidak memberikan nilai-nilai positif pada pembaca. c) Tokoh tambahan yaitu tokoh yang sedikit sekali memegang peran
dalam peristiwa cerita. Tokoh tambahan yang terdapat dalam cerpen “Jodoh” ini yaitu tokoh yang memerankan sebagai Rosni teman dekat si badri itu sendiri. Dia hanya muncul satu kali ketika tokoh Lena cemburu karena si badri sering mengajaknya jalan-jalan. d) Tokoh lataran yaitu tokoh yang menjadi bagian atau berfungsi sebagai
latar cerita saja. Didalam cerpen bayangan kematian ini salain terdapat tiga tokoh yang sudah diuraikan diatas, juga terdapat tokoh lataran yang hanya sebagai latar cerita saja. Tokoh ini diantaranya yaitu: 1. Pak Mudo seorang pesuruh kantor yang mau melaksanakan pekerjaan apa saja. Dalam menjalani kehidupannya Si badri berkaca kepada beliau karena meskipun pekerjaanya pesuruh kantor namun belaiau mampu memberi nafkah istri dan lima orang anaknya. Tokoh pak Mudo ini hanya berfungsi sebagai latar cerita saja, tidak muncul atau tidak memerankan penokohan apa-apa.
PENUTUP
7
KESIMPULAN
Dari penganalisisan cerpen yang berjudul “ Jodoh “ karya A.A Navis ini dapat disimpulkan, dalam cerpen ini terdapat empat tokoh yang memerankan penokohan dalam peristiwa-peristiwa yang terjadi didalamnya sehingga terbentuk karya satra yang indah. Tokoh-tokoh itu diantaranya:
•
Tokoh protagonis yang diperankan oleh tokoh “Badri”, yang disebut juga sebagai tokoh utama dalam cerpen Jodoh ini,karena tokoh Badri ini paling banyak muncul dan sering dibicarakan pengarang yang banyak memberikan nilai-nilai positif bagi pembacanya.
•
Tokoh antagonis yang diperankan oleh tokoh “ Lena” yang menjadi teman tokoh Badri yang sifatnya cemburuan dan selalu berburuk sangka kepada tokoh Badri.
•
Tokoh tambahan yang diperankan oleh tokoh “Rosni” yang menjadi teman dekat dari tokoh Badri yang muncul hanya satu kali.
•
Tokoh lataran yang diperankan hanya sebagai latar cerita saja.
DAFTAR PUSTAKA
Aminuddin, 2004. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung : Sinar Baru 8
Algesindo. Darma, Budi. 2004. Pengantar Teori Sastra. Jakarta Pusat Bahasa. Pius A Parpanto & M Dahlan Al Barry. 1994. Kamus Ilmiah Populer . Surabaya: Arkola.
9