Kandungkemihmerupakan organ yang berfungsisebagaipenampung air kemihdanmengeluarkan air kemihmenurutkehendak.Apabilasudahcukuptinggijumlah volume melebihisetengahdaya tamping urinmakaterjadirangsanganuntukberkemih.Secaraumumdaya urinmakaterjadirangsanganuntukberkemih.Secaraumu mdaya tamping urinpadavesikaurinariaberkisar 350-500mL.
2.1.4
Uretra
Uretramerupakansaluran yang berjalandarileherkandungkencingkeluban ber jalandarileherkandungkencingkelubangluar, gluar, dilapisi membrane mukosa yang bersambungdengan membrane yang melapisikandungkencing.Padawanitauretraterletak melapisikandungkencing.Pad awanitauretraterletak di belakangsimpisis pubis, berjalan miring sedikit kea rah atas, panjangnyasekitar 3-4 cm. muarauretrapadawanitaterletak di sebelahatas vagina (antaraklitorisdan vagina), disiniuretrahanyaberfungsisebagais disiniuretrahanyaberfungsisebagaisaluransekresi.Padapria, aluransekresi.Padapria, uretramenjadiduabagian, yaituuretra posterior termasukprostatikuretra yang meliputiuretramulaidaribladderneckhingga gland prostat, kemudiansaluraninibergabungdenganuretramembranus kemudiansaluraninibergabun gdenganuretramembranus yang meliputidaerahantaraapeksprostatdanmembran perianal. Anterior uretradimulaidaripertemuanterebutdanmeliputitigasegmen, bulbar uretramelewatibagian proximal dari corpus spongiosumdanototischialcavernosusbulbospongiosushngga spongiosumdanototischialcavernosusbulbospongiosushngga penile uretra.Kemudian ure tra.Kemudian penile uretramemanjangmelewatibagian pendulous dari penis segmenterakhiryaitu fossa navicularisdalam gland penis. Padapriauretradibagimenjadibeberapabagian, Padapriauretradibagimenjadibeberapabagi an, yaitu : a) Uretra pars prostatika Bermuladarivesikaurinariasampaidasar Bermuladarivesikaurinariasampaid asar pelvis dandiselubungiolehprostat b) Uretra parsmembranosa Merupakansaluranberjalanmelaluidasarprlvisdanpanjangnya Merupakansaluranberjalanmelaluidasarp rlvisdanpanjangnya 1,25 cm c)
Uretra parskavernosa Berjalanmelaluipertengahan pelvis danterbentangmenujuorificium uretra.
2.2 PATOLOGI PADA VESIKA URINARIA DAN URETRA
Kelainan-kelainan (patologi yang biasa terjadi pada daerah vesika urinaria dan uretra adalah sebagai berikut : a. Kongenital : berupa divertikel, striktur, duplikasi (double) dan uretra tambahan b. Hiperplasi tumor prostat (HTP) adalah : pembesaran prostat, biasanya bersifat jinak tapi dapat mengganggu keluarnya urine dan VU mengingat posisi anatomi prostat melingkari proximal uretra dan dapat mempersempit uretra c.
Striktura adalah: penyempitan yang biasanya terjadi pada daerah uretra
d. Vesico ureteral reflux adalah : mengalirnya kembali urin yang t elah sampai ke VU kedalam ureter. Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh rusaknya sistem saraf yang mengatur mikturisi. e. Fistula adalah : saluran yang tidak normal yang menghubungkan organ-organ bagian dalam tubuh yang secara normal sebenarnya tidak berhubungan atau dapat diartikan juga sebagai hubungan organ-organ bagian dalam dengan permukaan tubuh bagian luar. Fistula dapat disebabkan oleh infeksi, trauma atau tindakan medis maupun kelainan kongenital. f.
Batu pada VU : batu ini sebenarnya adalah garam-garam urin yang mengendap dan kemudian dapat membesar dan menyebabkan obstruksi.
g.
Trauma pada VU : trauma dapat te rjadi karena benturan, masuknya benda asing secara paksa, dll.
h. Tumor : biasanya berupa karsinoma yang jarang ditemukan ditemukan sehingga diagnose sulit ditegakkan. Tumor lainnya sangat jarang, yakni rhadomiosarkoma, hemangioma, tumor metastasis dari buli-buli dan prostat. i.
Obstruksi adalah : sumbatan pada traktus urinarius bawah dapat terjadi karena ada batu atau tumor yang dapat menhambat aliran urin.
j.
Cystitis adalah : peradangan pada kandung kemih, biasanya karena infeksi bakteri. Pada foto rontgen, gambaran dinding VU irregular atau tidak rata karena terjadi peradangan. Penderita cystitis biasanya mengalami sakit kencing, panas, kencingnya sedikit-sedikit tapi sering, pada penderita cystitis yang berat saat kencing dapat mengeluarkan darah. Perempuan lebih rentan mengalami cystitis karena ukuran uretranya lebih pendek disbanding laki-laki. Uretra pendek mempercepat inflamasi bakteri ke dalam VU. Bakteri penyebab cystitis biasanya bakteri E.coli.
k.
Stenosus meatus : disebabkan oleh lubang uretra yang ter lalu sempit. Pada laki-laki stenosus meatus biasanya ditentukan dengan infeksi pada meatus eksternus.
l.
Rupture uretra adalah : robekan atau koyak dalam uretra sering terjadi pada trauma berat didaerah perineum dan merupakan komplikasi yang menyertai fraktur panggul dan biasanya terjadi pada pria.
2.3 PATOLOGI STRIKTURA PADA URETRA PRIA
Striktura uretra adalah berkurangnya diameter atau elastisitas uretra yang disebabkan oleh jaringan uretra diganti jaringan ikat yang kemudian mengerut menyebabkan jaringan lumen uretra mengecil. Striktura dapat terjadi oleh beberapa faktor yang antara lain adalah : a.
Faktor internal Kongenital yaitu striktura yang terjadi karena bawaan dari lahir.
b. Faktor eksternal
1. Cedera uretra (akibat insersi peralatan bedah selama operas i transurethral, pemasangan kateter, atau prosedur sitoskopi) 2. Cedera akibat kecelakaan 3. Uretritis yang tidak ditangani dengan cepat 4. Infeksi 5. Tekanan dari luar misalnya tumor
Adapun derajat penyempitan uretra adalah sebagai berikut : a. Ringan : jika oklusi yang terjadi kurang dari 1/3 diameter lumen b. Sedang : oklusi 1/3 s.d ½ diameter lumen uretra c.
Berat : oklusi lebih besar dari ½ diameter lumen uretra. (Basuki B. Purnomo; 2000 hal 126)
Elemen penting dalam pencegahan adalah menangani infeksi uretra dengan cepat. Pemakaian kateter uretra untuk drainase dalam waktu lama harus dihindari dan perawatan menyeluruh harus dilakukan pada setiap jenis alat uretra termasuk kateter (C. Smeltzer, Suzanne; 2002 hal 1468).
2.4 TEKNIK PEMERIKSAAN BIPOLAR URETHROCYSTOGRAFI 2.4.1 Pengertian Bipolar Urethtocystografi
Bipolar urethtocystografi adalah suatu pemeriksaan radiografi pada sistema urinaria bagian bawah dengan menggunakan media kontras positif, dengan pengisian media kontras pada tahap pertama melalui kateter supra pubis menuju kandung kemih yang di isi sampai penuh sehingga pasien merasa ingin kencing, selanjutnya pengambilan foto dibuat pada saat media kontras dimasukkan melalui orifisium uretra dan pasien mengejan (Grainger, 1992). 2.4.2 Tujuan pemeriksaan Bipolar Urethrocystografi
Pemeriksaan bipolar uretrosistografi bertujuan untuk memperlihatkan anatomi dan kelainan pada kandung kemih dan bagian proksimal sampai distal uretra (Grainger, 1992). 2.4.3 Pemasukan media kontras
Pemeriksaan bipolar uretrosistografi merupakan pemeriksaan organ sistema urinaria bagian bawah yaitu kandung kemih dan uretra, kemudian media kontras dimasukkan dengan antegrade dan retrograde. Pemeriksaan secara ante grade dilakukan dengan mengikuti alur pemeriksaan urografi intravena, tetapi bias juga dilakukan dengan memasukkan media kontras melalui kateter yang dipasang di dalam kandung kemih (kateter supra pubis). Sedangkan
secara retrograde apabila kateter dapat di masukkan melalui uretra dengan bantuan kateter folley . Pengenceran media kontras dengan larutan fisiologis menggunakn perbandingan 1 : 6
(Grainger, 1992). Tahap pertama pengisian media kontras pada kandung kemih sampai terisi penuh dengan cara media kontras dimasukkan melalui kateter supra pubis yang ditandai dengan pasien merasa ingin kencing. Tahap k edua pengisian media kontras dimasukkan menggunakan spuit melalui kateter folley yang terpasang pada uretra, selanjutnya pengambilan foto dibuat pada saat pemasukan media kontras ke dalam uretra disertai pasien mengejan (Grainger, 1992). 2.4.4