Pemeriksaan Kehamilan Menulis Artikel Dapat Bayaran...Daftar Gratis Cari Artikel di Sini partner-pub partner-pub-949 -949
UTF-8 TF-8
pem pemeriksa eriksaan ank keh
w w w .bing .bing.com .com/
Search
Antenatal Care (ANC)
PEMERIKSAAN KEHAMILAN (ANC) A. Konsep Keteraturan ANC 1 Keteraturan Keteraturan adalah kesamaan keadaan, keadaan, kegiatan atau proses yang terjadi beberapa kali atau lebih, keadaan atau hal teratur (Hoetomo, 2005). Dalam hal ini bagaimana ibu hamil memeriksakan kehamilannya di tempat pelayanan kehamilan. 2 Keteraturan ANC Keteraturan ANC adalah kedisiplinan / kepatuhan ibu hamil untuk melakukan pengawasan sebelum anak lahir terutama ditujukan pada anak. Kunjungan antenatal untuk pemanfaatan dan pengawasan kesejahteraan ibu dan anak minimal empat kali selama kehamilan dalam waktu sebagai berikut : 1 Satu kali kunjungan selama trimester satu (< 14 minggu) 2 Satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14 – 28) 3 Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28 – 36 dan sesudah minggu ke 36) (Saifuddin, AB, 2002)
Trimester pertama Sebelum minggu ke 14
•Membangun hubungan saling percaya p ercaya antara petugas kesehatan dan ibu hamil. • Mendeteksi masalah dan menanganinya • Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatorum, anemia kekurangan zat besi, penggunaan praktek tradisional yang merugikan • Memulai persiapan kelahiran bayi da n kesiapan untuk menghadapi komplikasi • Mendorong perilaku yang shat (gizi, latihan dan kebersihan, istirahat dan sebagainya
Trimester kedua Sebelum minggu ke 28 Sama seperti diatas , ditambah kewaspadaan khusus mengenai preeklampsia (tanya ibu tentang gejala gej ala – gejala preeklamsia preeklamsia,, pantau tekanan darah, evaluasi edema, periksa untuk apakah ada kehamilan ganda
Trimester ketiga Antara minggu 28-36 Sama seperti diatas , dtambah palpasi abdominal untuk mengetahui apakah ada kehamilan ganda
Trimester ketiga Setelah 36 minggu Sama seperti diatas, ditambah deteksi letak bayi yang tidak normal, atau kondisi lain yang memerlukan kelahiran di rumah sakit.
B. Konsep Dasar Antenatal Care (ANC)
1.Batasan Antenatal Care (ANC) 1. Pemeriksaan antenatal care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan mengoptimal kan kesehatan mental dan fisik ibu hamil. Sehingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan pemberiaan ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar (Manuaba, 1998). 2 Kunjungan Antenatal Care (ANC) adalah kunjungan ibu hamil ke bidan tahu dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan/asuhan antenatal. Pada stiap kunjungan antenatal (ANC), petugas mengumpulkan mengumpulkan dan
menganalisis data mengenai mengenai kondisi ibu melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk mendapatkan mendapatk an diagnosis kehamilan intrauterine, serta ada tidaknya masalah atau komplikasi (Saifudin, 2002). 3 Pemeriksaan kehamilan (ANC) merupakan pemeriksaan ibu hamil baik fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas, sehingga keadaan mereka post partum sehat dan normal, tidak hanya fisik tetapi juga mental (Prawiroharjo, 1999). 4 Kunjungan ibu hamil atau ANC adalah pertemuan antara bidan dengan ibu hamil dangan kegiatan mempertukarkan informasi ibu dan bidan. Serta observasi selain pemeriksaan fisik, pemeriksaan umum dan kontak sosial untuk mengkaji kesehatan dan kesejahteraan umumnya (Salmah, 2006). 5 Kunjungan Antental Care (ANC) adalah kontak ibu hamil dengan pemberi perawatan/asuhan dalam hal mengkaji kesehatan dan kesejahteraan kesejahter aan bayi serta kesempatan untuk memperoleh informasi dan memberi informasi bagi ibu dan petugas kesehatan (Henderson, 2006).
2 Tujuan Tujuan dari ANC adalah sebagai berikut : 1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin. 2. Meningkatkan dan mempertahankan mempertahankan kesehatan fisik, maternal dan sosial ibu dan bayi. 3. Mengenal secara dini adanya komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakti secara umum, kebidanan dan pembedahan. 4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin. 5. Mempesiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI Eksklusif. 6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal. 7. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal. Menurut Depkes RI(1994) tujuan ANC adalah untuk menjaga agar i bu hamil dapat melalui masa kehamilannya, persalinan dan nifas dengan baik dan selamat, serta menghasilkan bayi yang sehat. Menurut Rustam Muchtar (1998) adalah : Tujuan umum adalah menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan anak selama dalam kehamilan, persalinan, dan nifas, sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat.
Tujuan khusus adalah 1. Mengenali dan menangani penyulit-penyulit yang mungkin dijumpai dalam kehamilan,persalinan,dan nifas. 2. Mengenali dan mengobati penyulit-penyulit yang mungkin diderita sedini mungkin. 3. Menurunkan angka morbilitas ibu dan anak. 4. Memberikan nasihat-nasihat tentang cara hidup sehari-hari dan keluarga berencana, kehamilan, persalinan, nifas dan laktasi. Menurut Hanifa Wiknjosastro (1999) tujuan ANC adalah menyiapkan wanita hamil sebaikbaiknya fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan, dan masa nifas, sehingga keadaan mereka pada post partum sehat dan normal, tidak hanya fisik tetapi juga mental. Sedangkan menurut Manuaba (1998) secara khusus pengawasan antenatal bertujuan untuk: 1. Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat kehamilan, persalinan, dan nifas. 2. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai hamil, persalinan, kala nifas. 3. Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, kala nifas, laktasi, dan aspek keluarga berencana. 4. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal
3 Jadwal Pemeriksaan Kehamilan Menurut Abdul Bari Saifudin, kunjungan antenatal untuk pemantauan dan pengawasan kesejahteraan ibu dan anak minimal empat kali selama kehamilan dalam waktu sebagai berikut : sampai dengan kehamilan trimester pertama (<14 minggu) satu kali kunjungan, dan kehamilan trimester kedua (14-28 minggu) satu kali kunjungan,dan kehamilan trimester ketiga (28-36 minggu dan sesudah minggu ke-36) dua kali kunjungan. Walaupun demikian, disarankan kepada ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya dengan jadwal sebagai berikut : sampai dengan kehamilan 28 minggu periksa empat minggu sekali, kehamilan 28-36 minggu perlu pemeriksaan dua minggu sekali, kehamilan 36-40 minggu satu minggu sekali (Salmah, 2006). Sebaiknya tiap wanita hamil segera memeriksakan diri ketika haidnya terlambat sekurangkurangnya satu bulan. Pemeriksaan dilakukan tiap 4 minggu sampai kehamilan. sesudah itu, pemeriksaan dilakukan tiap 2 minggu, dan sesudah 36 minggu (Sarwono, 1999).
PUSTAKA Manuaba, IBG, 1998, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB untuk Penelitian Bidan, Jakarta : EGC. Mochtar, R, 1998, Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi,Obstetri Patologis, Jakarta : EGC Bobak, 2004, Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Jakarta : EGC. Cunningham, F. Gary, 2005, Obstetri Williams, Jakarta : EGC.
Sumber : http://srilestarichabie.wordpress.com/2011/05/27/pemeriksaan-kehamilananc/
Label: Antenatal Care (ANC), Pemeriksaan Kehamilan Posting Lama Beranda
Langganan: Entri (Atom)
Nursing Diagnosis List Nanda List Care Plan Nursing Nursing Interventions New Price List http://ncpnanda.blogspot.com/ http://nandabooks.blogspot.com/
Blog Teman
Fundamentals of Nursing
Nursing Diagnosis Interventions
Nurses Nanda
Nanda Nursing Care Plan
Nanda Nursing Interventions
Info :
100 Orang Yang Mempunyai IQ Tinggi Di Dunia
200 Benda dan Seni Budaya Yang Sudah Dipatenkan Malaysia (Gamelan Wayang Nasi
Goreng dan Sate Termasuk)
5 Manfaat Berciuman
5 Situs Jejaring Sosial Terfavorit Saat Ini
5 Tanda Tangan Termahal
Alat-Alat Kedokteran Kuno Yang Seram
Bocah Usia 2 Tahun Ber-IQ 160
Pemeriksaan Kehamilan
Anak Tunggal atau Kembar
Berat Badan Ideal untuk Ibu Hamil
Cara Menghitung Hari Taksiran Persalinan (HTP) dan Umur Kehamilan Berdasarkan Haid Terakhir
Hal - hal yang Perlu Diketahui Oleh Ibu Hamil
Ibu Hamil Tak Wajib Minum Susu
Ibu Hamil Trimester I : Keluhan dan Cara Mengatasi
Ibu Hamil Trimester II : Keluhan dan Cara Mengatasi
Ibu Hamil Trimester III : Keluhan dan Cara Mengatasi
Keluhan Normal yang Biasa terjadi pada Kehamilan
Mekanisme Persalinan Normal
Pemeriksaan Umum Kehamilan
Perawatan Tali Pusat Pada Bayi Baru Lahir
Perbedaan Primigravida dan Multigravida
Tanda - tanda Ibu Hamil yang Sehat
Umur Kehamilan Maksimum Untuk Boleh Naik Pesawat
All About Pregnancy
Breast Pills and Creams - Get Bigger Breasts Naturally and Safely
How to get pregnant
The Very first Trimester of Being pregnant
How healthy eating could STOP you getting pregnant
Seven Must-Know Details About Your Pregnant Body
Pregnancy Guide - Hemorrhage at the Time of Childbirth
Aromatherapy in Pregnancy
Hottest sex variations
Sex secrets you must know
Sex during pregnancy
When Sex Is Bad For You
Artikel Kesehatan
10 Kiat Kembangkan Otak Anak
Bisakah Perempuan Mengalami Mimpi Basah ???
Persalinan Hipnosis - Metode Kelahiran Bayi Tanpa Menyakitkan
Tips 2 Cara Mengembalikan Keperawanan
Tips Menjaga Kesehatan Mrs. V
Tips Pola Tidur Bayi Yang Baik
Daftar Blog Partner http://articlesofn
Articles of Nursing Nursing Assessment of Bronchitis - Signs and Symptoms - [image: Nursing Assessment of Bronchitis] Baseline assessment in patients with bronchitis: 1. Activity / rest Symptoms: Exhaustion, fatigue, malaise. The i... http://akper-aske
Askep Handbook of Nursing Diagnosis - Handbook of Nursing Diagnosis Authored by the foremost authority on *NANDA* diagnoses, this best-selling handbook is a quick reference to nursing diagno...
http://askep-asu
ASKEP - ASUHAN KEPERAWATAN Tuberculosis: A Comprehensive Clinical Reference - [image: Tuberculosis: A Comprehensive Clinical Reference]Tuberculosis: A Comprehensive Clinical Reference This book provides all the vital information you ...
http://wiw ik-asu
ASUHAN KEPERAWATAN
Nanda Approved Nursing Diagnosis 2010 -2011 - [image: NANDA Nursing Diagnoses 2009-2011 : Definitions and Classification] NANDA Approved Nursing Diagnosis 20072008 contains 188 nursing diagnosis, late...
http://blog-nursin
Blog Nursing Care Plan DHF - 3 Nursing Diagnosis and Interventions - *Nursing Care Plan for DHF - 3 Nursing Diagnosis and Interventions* Formulation of nursing care plan for patients with DHF should refer to the problem of ...
http://creativenur
Creative Nurse Harley Davidson Softail Deluxe FLSTN - New Harley Davidson Softail Deluxe 2009 has a redesigned, narrow-profile rider seat with collapsible pockets in the shell that make the seat narrower whe...
http://dow nload-
DOWNLOAD EBOOK Pathway Chest Pain - *Chest Pain* Chest pain is discomfort or pain that you feel anywhere along the front of your body between your neck and upper abdomen. Many people with ch...
http://dow nloadh
Download Health Ebook Measurement Methods and Specific Precautions - Thermometer can be used to check the body temperature to see whether a person has a fever. This pamphlet provides an introduction to body temperature, its ...
http://grupbandin
Grup Band Indonesia
Boyband Treeji - [image: Boyband Treeji] Boyband Treeji Boyband Treeji formed on 23 October 2009 beginning Treeji form of management proposed would m ake boysband, which had...
http://kamus-kes
Kamus Kesehatan Konstipasi - [image: Konstipasi] *Pengertian Konstipasi atau sering d isebut sembelit* adalah kelainan pada sistem pencernaan di mana seorang manusia (atau mungkin juga ...
http://kumpulan-a
KUMPULAN ASUHAN KEPERAWATAN Asuhan Keperawatan Pada Pasien Meningitis - Kumpulan Asuhan Keperawatan Asuhan Keperawatan Kumpulan Askep Askep *Meningitis* *A. Pengertian* Meningitis adalah radang pada meningen (membran yang meng...
http://kumpulanbl
KUMPULAN BLOG ASKEP Askep Bronkiektasis - *Asuhan Keperawatan Bronkiektasis* *Pengertian* *Bronkiektasis* merupakan kelainan morfologis yang terdiri dari pelebaran bronkus yang abnormal dan menet...
http://tips-pilihan.
Kumpulan Tips Pilihan Tips Membuat Blog Menarik - Blog yang menarik tentu saja membuat pengunjung betah berlama-lama di situ. Dan membuat pengunjung selalu ingin mengunjungi blog tersebut. Blog yang menari...
http://laporanpen
LAPORAN PENDAHULUAN
Nursing Care Plan : Nursing Diagnosis for Anemia - *Anemia* is a clinical condition in which total number of red blood cells or the quantity of hemoglobin in blood declines than the normal level so the ox...
http://nandanursi
Nanda Nursing Blog Electrocardiograph CardiMax FX-7542 - Electrocardiograph CardiMax FX-7542 Multifunctional electrocardiograph with proven basics plus flexibility! Suitable medical equipment for Hospital settin...
http://ncp-nursin
NCP - Nursing Care Plans Nursing Diagnosis Anxiety for Thyroid Cancer - *Nursing Care Plan for Thyroid Cancer* Thyroid Cancer including the malignant disease with a relatively good prognosis, but clinical trips are difficult to...
http://nurse-flore
Nurse Florence Nightingale Florence Nightingale on Women's Rights - Excerpt from the 1898 edition of Florence Nightingale's Notes on Nursing: What It Is, and What It Is Not: I would earnestly ask my sisters to keep clear of...
http://nurse-nand
NURSE NANDA Golden Touch Universal Treatment Table - Golden Touch Universal Treatment Table The Golden Touch Universal Treatment Table opens new horizons in the world of spa therapies. Its patented design al...
http://nursesnan
Nurses Nanda
5 Diet Tips for High Cholesterol - Cholesterol in the field of public health in the know with bad cholesterol, the good cholesterol, and triglycerides. Good cholesterol or medical term is HD...
http://nursing-car
NURSING CARE PLAN Nursing Diagnosis and Interventions Imbalanced Nutrition: Less Than Body Requirements for Cholera - Nursing Diagnosis for Cholera Imbalanced Nutrition: Less Than Body Requirements related to loss of fluids through diarrhea, inadequate intake. Subjective d...
http://free-nursin
Nursing Care Plan Nursing Care Plan for HNP Herniated Nucleus Pulposus - [image: HNP Herniated Nucleus Pulposus] Herniated Nucleus Pulposus Intervertebral Discs are the cartilage plates that form a cushion between the vertebral...
http://nursinginte
Nursing Interventions Hyperthyroidism - 2 Nursing Diagnosis and Interventions - [image: Nursing Interventions for Hyperthyroidism] *Hyperthyroidism - 2 Nursing Diagnosis and Interventions* 1. *Knowledge Deficit* related to lack of info...
http://panduanbu
PANDUAN BUAT BLOG GRATIS DI BLOGSPOT.COM Kumpulan Program CPM yang Terbukti Membayar - Bukti Pembayaran CPM CPM (Cost per Million) adalah program periklanan dimana anda memasang kode iklan di dalam blog dan anda mendapatkan dollar dari 1000 i...
http://photow orld
Photo World Actress
Kelly Brook - * Kelly Brook *is one of a *Sexy Rugby Sports Wags*. Kelly Brook was born on November 23, 1979, in Kent, Rochester, England. Kelly Brook is the daughter o... http://purba-java.
PURBA JAVA Cara Mengetahui Isi Hati dan Perasaan Seseorang - Cara Mengetahui Isi Hati dan Perasaan Seseorang - Orang yang mencintai kamu tidak pernah mampu memberikan alasan kenapa dia mencintai kamu. Yang dia tahu ... http://soal-soalcp
SOAL - SOAL CPNS Soal CPNS : Tes Bakat Scholastik - Test Logika Arismetik - Test Sinonim (Pe rsamaan Kata) - *Soal CPNS : Tes Bakat Scholastik - Test Logika Arismetik - Test Sinonim (Persamaan Kata) * Contoh Soal CPNS Tambahan 2 : 1. Tes Bakat Scholastik 2...
Ads
Disarikan dari Jasa Pengetikan dan Rental Komputer "RENSWA"
"Hidup ini memberi, bukan menerima"
Pencarian:
Lanjut
Beranda Fotography Makassar Logo Kampus
PLAN PENGEMBANGAN BLOG Puisi2ku Demi Matahari o Di Jiwaku o Pagi Ini, Itu Menjadi Trauma o Percakapan Hati o Rumput Berbunga o Sederhana o Tetaplah Saling Mengingat o Tondongkura o Yang Kini Mengadu…!!! o
TulisanKomentar
Makalah Skripsi dan KTI KTI Keperawatan Gigi o KTI Kebidanan o KTI Analis Kesehatan o Skripsi Perbankan o Lain-lain Contoh Surat2 Tugas2 Lainx Tesis
← KTI Kebidanan – Gambaran Interaksi Orang Tua dan Anak ter hadap Perkembangan Psikomotorik pada
Anak Usia 0 – 6 Tahun KTI Kebidanan – Asuhan Kebidanan Ny. “S” Kehamilan 28 Minggu 3 Hari dengan Anemia Ringan →
KTI Kebidanan – Hubungan Pengetahuan dan Sikap Bidan Terhadap Penyakit Menular Seksual Pada Kehamilan 29 November 2011Tinggalkan Komentar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Penyakit menular seksual sampai sekarang ini, masih menjadi masalah kesehatan, sosial maupun ekonomi diberbagai Negara (WHO, 2003) Peningkatan insidens infeksi menular seksual dan
penyebarannyan diseluruh dunia tidak dapat diperkirakan secara tepat. paling tidak insidensnya relative tetap, Namun demikian di sebagian besar Negara insidens penyakit menular seksual relatif masih tinggi. Angka penyebarannya sulit ditelusuri sumbernya, sebab tidak pernah dilakukan registrasi terhadap penderita yang ditemukan. Jumlah penderita yang terdata hanya sebagian kecil dari penderita sesungguhnya, (lestari, 2008) Penyakit menular seksual adalah penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. Menurut WHO (2009) terdapat lebih kurang 30 jenis mikroba (bakteri, virus, dan parasit) yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual. Kondisi paling sering ditemukan adalah infeksi gonorrhea, chlamydia, syphilis, trichomoniasis, chancroid, herpes genitalis, infeksi human immodeficiency virus (HIV), yakni HIV dan syphilis, dapat ditularkan melalui darah dan jaringan tubuh, dari ibu ke anaknya selama kehamilan, (Manuaba, 2009) Kehamilan membutuhkan pemeriksaan dan pemantauan yang bertujuan memberikan pelayanan antenatal yang berkualitas dan deteksi dini komplikasi kehamilan sedikitnya 4 kali selama hamil, bidan juga harus mengenal kehamilan risti/kelainan, khususnya PMS dengan menanyakan dan periksa tanda dan gejala penyakit menular seksual (PMS) (standar pelayanan kebidanan,2001) Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan kebidanan (SPK). Yang dalam penerapannya meliputi 7T dan meningkat menjadi 10T yakni, timbang berat badan dan ukur tinggi badan, ukur tekanan darah,nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas), ukur tinggi fuundus uteri, tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ), skrining status imunisasi Tetanus dan berikan tetanus bila diperlukan, pemberian tablet zat besi, tes laboratorium (rutin dan khusus), tata laksana kasus, dan temu wicara (Depkes,2009) Salah satu standar pelayanan antenatal adalah pelayanan tes penyakit menular seksual dimana untuk mengetahui adanya treponema pallidum/penyakit menular seksual. Prevalensi PMS di Negara sedang berkembang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Negara maju. Di Indonesia sendiri angka kejadian PMS pada ibu hamil tahun 1994,adalah 58 %, 29,5% adalah infeksi genital nonspesipik, kemudian 10,2 % Vaginosis bacterial, kandidiasis vaginalis 9,1 %,gonorea 3,4 %,trikomoniasis 1,1% dan gonorea bersama trikomoniasis 1,1%. Penyakit menular seksual dapat menimbulkan kemtian janin pada kehamilan < 16 minggu, pada kehamilan lanjut dapat menyebabkan kelahiran premature, cacat bawaan(saefudin,2000) Dampak PMS pada kehamilan bergantung pada organisme penyebab, lamanya infeksi dan usia kehamilan pada saat perempuan terinfeksi. Hasil konsepsi yang tidak sehat sering kali terjadi akibat PMS, misalnya kematian janin (abortus spontan atau lahir mati), bayi berat lahir rendah (akibat prematurityas, atau retardasi pertumbuhan janin dalam rahim), dan infeksi congenital atau perinatal (kebutaan, pneumonia neonates dan retardasi mental). Kematian janin, baik dalam bentuk abortus spontan maupun lahir mati, dapat ditemukan pada 20-25% ibu hamil yang menderita sifilis dini, 7-54% ibu hamil dengan herpes genital primer, dann pada 4-10% pada ibu hamil yang tidak menderita ISR. Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) dapat dijumpai 10-25% ibu hamil dengan vaginosis bacterial. Resiko trasmisi dari ibu
yang hamil menderita gonore kepada janin/neonates diperkirakan 30%. Pada infeksi klamidia, resiko terjadinya konjungtivtis neonates 25-50%. Diagnosis dan manajemen PMS pada kehamilan dapat menurunkan morbiditas dan mortalitas maternal maupun janin. Sebagian besar PMS bersifat asimptomatik atau muncul dengan gejala yang tidak spesifik. Tanpa adanya tingkat kewaspadaan yang tinggi dan ambang batas tes Yang r yang lengkap dan melakukan pemeriksaan skrining yang sesuai pada pasien yang sedang hamil pada saat pemeriksaan prenatal adalah penting. (Prawirohardjo,2008). Dalam pengamatan peneliti untuk Puskesmas Banggai di kabupaten kepulauan pelaksanaan standar pelayanan antenatal care masih 7T dan yang terlaksana dengan baik adalah 5T sedangkan untuk 2T yaitu tes penyakit menular seksual dan temu wicara, dalam pelaksanaanya jarang dilakukan bahkan tidak dilakukan, hal ini menggambarkan adanya pelayanan yang tidak memenuhi standar, yang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, minimnya pengetahuan dan kepedulian /sikap bidan dalam melaksanakan tes PMS pada kehamilan pada Puskesmas Banggai. Berdasarkan hal tersebut diatas pentingnya pelaksanaan tes penyakit menular seksual pada kehamilan, memberi dasar kepada peneliti untuk merumuskan pertanyaan penelitian “ bagaimana hubungan pengetahuan dan sikap bidan terhadap tes penyakit menular seksual pada kehamilan di wilayah Puskesmas Banggai tahun 2011”? B. Rumusan Masalah , 1. Bagaimanakah hubungan pengetahuan bidan tentang pelaksanaan tes penyakit menular seksual pada kehamilan di Puskesmas Banggai Tahun 2011 ? 2. Bagaimanakah hubungan sikap bidan tentang pelaksanaan tes penyakit menular seksual pada kehamilan di Puskesmas Banggai tahun 2011 ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum Menganalisis hubungan pengetahuan dan sikap bidan tentang tes penyakit menular seksual pada kehamilan di Puskesmas Banggai tahun 2011. 2. Tujuan khusus 1. Diketahuinya pengetahuan bidan tentang tes penyakit menular seksual pada kahamilan 2. Diketahuinya sikap bidan tentang tes penyakit menular seksual pada kehamilan
D. Manfaat penelitian 1. Teoritis 1. Dari segi pengembangan ilmu, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan untuk kemajuan profesi kebidanan dalam bidang pengetahuan dan tehnologi
2. Hasil peneltian ini diharapkan dapat menambah ilmu kebidanan tentang tes penyakit menular seksual
2. Praktis 1. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan dan bahan pertimbangan bagi instansi dalam upaya meningkatkan keberhasilan program pelaksanaan tes penyakit menular seksual pada kehamilan 2. Dapat digunakan sebagai data dasar, acuan atau infomasi untuk penelitian selanjutnya. 3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada rekan sejawat tentang hubungan pengetahuan dan sikap bidan tentang tes penyakit menular seksual pada kehamilan
3. Manfaat bagi institusi
Dapat memberikan informasi tentang pentingnya tes penyakit menular seksual pada kehamilan atau sebagai sumbangan ilmiah bagi dunia pendidikan, dan sebagai bahan informasi bagi dinas kesehatan tentang standar pelayanan kebidanan pada kehamilan. 4. Manfaat bagi peneliti
Menambah pengetahuan dan pengalaman serta kecakapan peneliti pada program study D IV Bidan Pendidik Polikteknik Kesehatan Makassar BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Tentang Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari „‟tahu„‟ dan hal ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaidra manusia, yakni indrea penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Menurut Poedjawijatna, pengetahuan merupakan tahap awal bagi seseorang untuk berbuat sesuatu. Karena itu kalau dilihat manusia sebagai individu maka unsur yang diperlukan agar ia dapat berbuat sesuatu adalah : Pengetahuan tentang apa yang dilakukan Keyakinan atau kepercayaan tentang manfaat dan kebenaran dari apa yang dilakukannya Saran yang diperlukan untuk melakukan Dorongan atau motifasi untuk berbuat yang dilandasi oleh kebutuhan yang dirasakan
Pengetahuan dicakup didalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan menurut BlOom (Notoatmojo S, 2007) 1. Tahu (know) Tahu diartikan sebagai pengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya dan mengingat kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima 2. Memahami (Comprehension) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasi materi tersebut secara benar 3. Aplikasi Aplikasi berarti kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan pebggunaan hokum-hukum, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi lain 4. Analisis Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek, komponenkomponen, tetapi masih didalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain 5. Sintesis (Sintesys) Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuik meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk kesuluruhan yang baru 6. Evaluasi (Evaluation) Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi atau objek Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan baik secara lisan maupun dengan menggunakan angket kepada responden tentang isi materi yang akan diukur. Kepada pengetahuan seseorang/responden yang diukur berdasarkan tingkatan pengetahuan tersebut diatas. Dimana pengetahuan dapat diperoleh melalui pendidikan formal (sekolah) maupun non formal (media massa) Menurut (Arikunto S, 2006s) bahwa kategori dalam pengetahuan meliputi : 1) Baik : Bila pertanyaan dijawab dengan benar ≥ 75%
2) Cukup : Bila pertanyaan dijawab dengan benar ≥ 60-75% 3) Kurang : Bila pertanyaan dijawab dengan benar < 60% B. TINJAUAN TENTANG SIKAP
Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulant atau objek (Notoatmodjo s , 2005). Setiap tindakan selalu diawali oleh proses yang cukup kompleks. Sebagai titik awal penerimaan suatu stimulus, sementara dalam individu terjadi dinamika berbagai psikofisik seperti kebutuhan, perasaan, perhatian, dan pengambilan keputusan. Menurut Krathwohi disebut bahwa sikap seseorang terhadap sesuatu mempunyai tahapantahapan sebagai berikut : 1. Menerima (receiving) adalah bila seseorang (Subjek) telah menyadari adanya suatu perhatian dan berpartisipasi dalam kegiatan tersebut (Obyek) 2. Menghargai (Valuing) adalah bila seseorang telah mampu menilai, menghayati permasalahan dan melaksanakannya. 3. Bertanggung jawab (responsible) adalah bila seseorang telah melaksanakan segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko adalah sikap yang paling tinggi
Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung dapat dilakukan dengan menanyakan pendapat atau pertanyaan seseorang/ responden terhadap suatu obyek, sedangkan secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pertanyaan-pertanyaan hipotesis kemudian ditanyakan pendapat responden (Notoatmodjo S,2005) C. TINJAUAN UMUM TENTANG KEHAMILAN
Masa kehamilan , dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konspsi sampai 3bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan. (Prawirahardjo, 2002) Kehamilan dapat terjadi karena adanya hubungan seksual antara perempuan dan laki-laki.jika dalam 35 menit dalam perjalanan Sperma bertemu dengan sel telur/ovum,akan terjadi pembuahan, dengan masuknya sperma dalam ovum, selanjutnya akan berubah menjadi sel baru yang sama(zygote).kemudian zygote tersebut membelah menjadi 2 sel, sehingga terbentuk lingkaran sel yang disebut morula. Morula ini akan mengalami pembelahan diri secara berulang- ulang dan berubah menjadi blastosit. Kemudian blstosit akan menempel pada dinding rahim (implantasi), disitulah tempat janin memperoleh nutrisi dan oksigen dari ibunya sampai ia tumbuh dan membesar. 1. Perkembangan Kehamilan
Mengamati pertumbuhan dan perkembangan bayi merupakan suatu peristiwa yang sangat mengaggumkan. Bagaimana tidak, hanya dari sebutir sel tunggal yang akan tumbuh menjadi calon manusia baru, Sembilan bulan tumbuh dalam rahim ibunya menjadi manusia sempurna dan lahir kedunia. 2. Tidak datangnya menstruasi Seseorang yang telah melakukan hubungan seksual dan dalam 1minggu atau lebih tidak mendapatkan menstruasi dari jadwal yang seharuisnya , kemungkinan besar hamil. Akan tetepi tidak menstruasi bukan berarti hamil, ingat kehamilan hanya terjadi bila ada pembuahan antara sel telur dan sperma melalui hubngan seksual, Keterlambatan menstruasi dapat disebabkan karena program diet, strees, dan lain-lain. 3. Perubahan pada payudara Payudara akan memedat dan kencang yang akan berlansung lama dan akan semakin membesar disertai dengan rasa kesemutan. Perubahan ini disebabkan karena pengaruh hormone progesterone dan estrogen. Selain itu saluran saluran jaringan payudara telah dialiri darah dan bahkan telah memproduksi ASI oleh pengaruh hormone proklaktin. 4. Sering buang air kecil Hal ini disebabkan karena kerja ginjal meningkat sehingga kandung kencing cepat terisi. 5. Mual-muntah dan muntah Biasanya terjadi pada pagi hari pada trtimester 1 kehamilan dan akan berakhir setelah umur kehamilan 12 minggu. Penyebabnya belum jelas, tapi diduga faktor emosi dan cemas yang berlebihan bisa jadi pemicunya. Pada pagi hari mual disebabkan asam lambung sisa malam hari masuih memenuhi lambung. Cara mengatasinya adalah dengan menghindari makanan yang berlemak, jika sangat mengganggu harus segera memeriksakan diri pada bidan/dokter. Selain mual muntah, adapula yang mengalami ngidam yaitu kelakuan aneh tanpa alas an yang tepat misalnya menginginkan sesuatu yang aneh-aneh. 6. Perkembangan janin a. Usia kehamilan 6 minggu Pada usia ini panjang janin 1,25 cm, sebagian anggota tubuhnya sudah terbentuk tetapi belum sempurna b. Usia kehamilan 8 minggu Panjang janin 2,5 cm, tangan dan kaki sudah lengkap, kelopak mata sudah terbentuk, tapi masih tertutup, jantung, ginjal, pencernaan sudah berfungsi, darah mengalir keseluruh tubuh.
c. Usia kehamilan 12 minggu Ukuran sudah mencapai 7 cm, bentuk tubuh sudah nampak, kelamin namun kepala masih nampak membesar, alat kelamin luar sudah terbentuk tapi belum diketahui jenisnya. Otot dan saraf sudah berfungsi. d. Usia kehamilan 16 minggu Panjang janin mencapai 8 cm dengan berat 100 gram. Otot dan denyut jantung sudah kuat, kepala masih lebih besar dari badan, kulit masih tipis dan warna merah. Jenis kelamin sudah dapat diketahui, berat plasenta/uri sama dengan berat janin. e. Usia kehamilan 20 minggu Pertumbuhan cepat, gerakan halus dapat dirasakan oleh calon ibu. Panjang janin 25 cm dengan berat 300 gram. Kulity semakin tebal dan ditumbuhi rambut-rambut halus. Rambut kepala sudah mulai tumbuh, alis terbentuk. Organ dalam semakin berfungsi sempurna, kecuali paru-paru menghirup udara dari luar rahim. f. Usia kehamilan 24 minggu Panjang janin kira-kira 32 cm dengan berat 650 gram. Bagian kulit sudah mulai tertimbun lemak, kepala masih besar, kelopak mata sudah mulai terbelah tapi bola mata terlapisi oleh selaput tipis. g. Usia kehamilan 28 minggu Rahim sudah mencapai 4 jari diatas pusat. Panjang janin mencapai 38 cm dengan berat 1000 gram.gerakan semakin aktif, detak jantung sudah dapat didengar pada pemeriksaan auskultasi (dengar dengan menggunakan alat/laenec), mata terbuka. h. Usia kehamilan 32 minggu Panjang janin mencapai 43 cm denga berat 1.800 gram. Paru-paru sudah semakin mengembang, tengkorak kepala masih lunak. i. Usia kehamilan 36 minggu Puncak rahim sudah mencapai tulang iga paling bawah/prosesus xepodeus. Panjang janin 46 cm dengan berat 2.500 gram. Tubuh semakin berisi karena lemak yang tersimpan dibawah kulit dan disekitar pundak, kuku-kuku jarinya sudah memenuhi ujung jari. j. Umur kehamilan 40 minggu Berat janin mencapai 3.300 gram dan anggota tubuh sudah terbentuik setelah sempurna. Kepala sudah dipenuhi rambut, tengkorak kepala sudah keras dan kuat, kecuali ubun-ubun, mata sudah terbuka sempurna, telinga dan hidung telah terbentuk. Begitu pula alat kelamin, bagi laki-laki
buah pelir sudah dikantungnya, sedang pada perempuan labia mayora sudah menutup. Bayi sudah siap untuk hidup di dunia luar (aterm/cukup bulan). 3. Pelayanan Antenatal Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal yanmg ditetapkan dalam standar pelayanan kabidanan (SPK). Pelayanan antenatal sesuai dengan standar meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik (umum dan kebidanan), pemeriksaan laboratorim rutin dan khusus, sertsa intervensi umum dan khusus(sesuai resiko yang ditemukan dalam pemeriksaan). Dalam penerapannya terdiri atas : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Timbang berat badan dan ukur tinggi badan. Ukur tekanan darah. Nilai status gizi (ukur lingkar le ngan atas). Ukur tinggi fundus uteri Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin(DJJ) Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi tetanus Toksoid (TT) bila diperlukan Pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan. Test laboratorium (rutin dan khusus). Tatalaksana kasus Temu wicara (konseling), termasuk perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (PSK) serta KB pasca persalinan.
Dengan demikian maka secara operasional, pelayanan antenatal disebut lengkap apabila dilakukan oleh tenaga kesehatan serta memenuhi standar tersebut dan frekuensi pelayanan antenatal adalah minimal 4 kali selama kehamilan. Dalam standar pelayanan kebidanan pada standar ke-4 yaitu pemeriksaan dan pemantauan antenatal bertujuan memberikan pelayanan antenatal yang berkualiatas dan deteksi dini komplkasi kehamilan, dimana bidan memberikan sedikitnya 4 kali pelayanan antenatal. Pemeriksaan meliputi anamnesis dan pemantauan ibu dan janin denga saksama untuk menilai apakah perkembangan berlansung normal, bidan juga harus mengenal kehamilan risti/kelainan, hipertensi, PMS/ infeksi HIV.\ D. TINJAUAN UMUM TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL 1. pengertian
Penyakit menular seksual adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus, parasit, atau jamur, yang penularannya terutama melalui hubungan seksual dari seseorang yang terinfeksi kepada mitra seksualnya. Penyakit menular seksual reltif sering terjadi pada kehamilan , terutama pada penduduk perkotaan, prostitusi mewabah. Penapisan, identifikasi, edukasi dan terapi merupakan konmponen penting pada perawatan prenatal wanita yang beresiko tinggi mengidap penyakit2 ini
. penyakit menular seksual yang sering diperiksa adalah siflis, gonorea, klamidia, herpes, HIV, dan HPV.(Cunningham,2005). Penyakit menular seksual adalah penyakit kelamin yang cara penularannya melalui hubungan kelamin.dulu penyakit ini dikenal dengan nama “venaral diseases” berarti penyakit Dewi cinta menurut versi yunani. 2. Tujuan
Untuk memutuskan rantai penularan infeksi Penyakit Menular Seksual, dan untuk mencegah berkembangnya penyakit menular seksual dan komplikasinya Tujuan tersebut dapat dicapai melalui : 1. Mengurangi pajanan PMS dengan program penyuluhan untuk menjaukan masyarakat terhadap perilaku resiko tinggi. 2. Mencegah infeksi dengan anjuran pemakaian komdom bagi yang berprilaku resiko tinggi 3. Meningkatkan kemampuan diagnosis dan pengobatan sertya anjuran untuk mencari pengobatan yang tepat. 4. Membatasi komplikasi denga melakukan pengobatan dini dan efekt if baik
3. Jenis-jenis penyakit menular seksua l a. Penyakit sifilis
Angka kejadian di Indonesia tidak diketahui dengan pasti karena penderita sifilis stadium primer tidak menimbulkan keluhan sehingga penderita tidak berobat. Infeksi sifilis berlansung tiga tahap dengan masa inkubasi 60 – 90 hari dan rata – rata 6 minggu (42 hari) (Manuaba,2007) Sifilis merupakan penyakit infeksi sitemik disebabkan oleh Treponema pallidum yang dapat mengenai organ tubuh, mulai kulit, mukosa, jantung hingga susunan saraf pusat dan juga dapat tanpa manifestasi lesi ditubuh. Infeksi terbagi atas beberapa fase, yaitu sifilis primer, sifils sekunder, sifilis laten dini dan lanjut, serta neurosifilis. Sifilis umumnya ditularkan lewat kontak namun juga dapat secara vertical pada masa kehamilan. Pada kehamilan gejala klinik tidak banyak berbeda dengan keadaan tidak hamil.Tranmisi treponema dari ibu kejanin umun ya terjadi setelah plasenta terbentuk utuh, kira – kira sekitar umur kehamilan 16 minggu,oleh karena itu bila sifils primer atau sdekunder ditemukan pada 16 minggu, kemungkinan untuk timbulnya sifilis congenital lebih memungkinkan. b. Gonorrhea
Angka kejadian pada ibu hamil dan masyarakat tidak diketahui karena tidak semuanya memeriksakan diri. Infeksi gonorrhea pada kehamilan tidak menimbulkan kelainan kongenita, tetapi menyebabkan infeksi terutama pada mata dan menimbulkan konjungtivitis blnorrhea dan dapat menyebabkankebutaan jika pengobatannya terlambat.
Infeksi gonore selama kehamilan telah diasosiaskan dengan pelvic inflammatory disease (PID). Infeksi ini sering ditemukanpada trimester pertama sebelum korion berfusi denga desidua dan mengisi kavum uteri Pada tahap lanjut, Neisserioniria gonorrhea diasisiasikan dengan rupture membrane frematur, kelahiran premature, korioamnionitis, dan infeksi pasca persalinan. Oleh karena itu, untuk perempuan hamil dengan resiko tinggi dianjurkan untuk dilakukan skrining terhadap infeksi gonore pada saat datang untuk pertama kali antenatal dan juga trimestaer ketiga kehamilan. Dosis dan obat- obat yang diberikan tidak berbeda dengan keadaan tidak hamil.( Prawirohardjo dkk,2008) c. Chlamidia trachomatis
Infeksi chlamidai trachomatis merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri Chlamidia trachomatis, berukuran 0,2 – 1,5 mikron, berbentuk sferis, tidak bergerak, dan merupekan parasit intarsel obligat.n infeksi hubungan seksual yang sering bersamaan dengan infeksi Infeksi CT merupaka neisseria gonorrhea perbedaannya bersifat ringan,tetapi berjalan menahun dan dapat menimbulkan kerusakan khususnya pada tuba falopii, serta menimbulkan infertilitas. Perempuan yang hamil yang terinfeksi denga chlamidia trachomatis menunjukkan gejala keluarnya, secret vagian, perdarahan, disuria dan nyeri panggul. Dampak CT Pada kehamilan dapat mengakibatkan abortus spontan, kelahiran frematur, dan kematian perinatal. Oleh karena itu untuk perempuan hamil dengan resiko tinggi juga dianjurkan untuk dilakukan skrining terhadap infeksi CT pada saat datang pertama kali dan juga pada trimester ketiga kehamilan. d. Herpes simplek pada kehamilan
Infeksi herpes simpleks merupakan IMS virus yang menempati urutan kedua tersering di dunia dan penyebab tersering dinegara maju.Trasmisi virus dapat terjadi melalui kontak seksual dengan pasangan yang terinfeksi, tetapi juga dapat secara vertical dari ibu kepada janin yang dikandungnya. Sekitar 70 % infeksi pada neonates terjadi pada saat persalinan ketika bayi barkontak lansung melalui jaln lahir dengan duh vagina ibu yang terinfeksi. Selain itu infeksi dapat terjadi pada saat janin berada didalam kandungan secara asendens dari serviks atau vulva, maupun translasental. Penatalaksanaan HG pada kehamilan dapat dibedakan antara perempuan hamil dengan episode primer dan perempuan hamil dengan episode rekurens. Human papilloma virus cepat berkembang saat hamil mungkin karena beberapa faktor, : 1) Perubahan hormonal, sehingga makin banyak terjadi sekresi pada kelenjar sekitar jalan lahir, dan menyebabkan suasana selalu basah 2) Perubahan pH cairan jalan lahir yang mungkin memberikan kemudahan untuk berkembangnya virus dan menimbulkan papiloma.
Tempat papiloma berkembang, disekitar vagina, perineum, bahkan dalam vagina akan menyulitkan persalinan. Liang vagina agak kaku dan mudah berdarah. e. Trikomonas vaginalis
Sekitar 20-30% ibu hamil mempunyai parasit trokomonas sebagai komensal. Infeksi berkembang jika terjadi perubahan pH cairan vagina, dengan menimbulkan gejala : 1) Mengeluarkan lekorea hijau – kuning 2) Gatal dan berbau 3) Cairannya purulen. 4) Terdapat erithema pada vulvaginal dan gambaran strawberry pada serviks.pengaruhnya terhadap kehamilan tidak terlalu besar, karena infeksi bersifat local. f. HIV dan AIDS
Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) adalah sindroma dengan gejala penyakit infeksi oportunistik atau kanker tertentu akibat menurunnya sistem kekebelan tubuh oleh infeksi Human Immunodeficiency virus (HIV) Virus masuk ke dalam tubuh manusia terutama melalui perantara darah, semen, dan secret vagina sebagian (75 %) penularan terjadi melalui hubungan seksual. Diseluruh dunia, diperkirakan 30 juta orang ,telah mengidap infeksi HIV, sedangkan anak-anak diperkirakan sekitar 1,4-2 juta tertular dengan berbagai cara,sementara yang sedang menderita tidak dapat diobati dengan baik. Di Indonesia yang terletak diantar dua samudra dan dua benua, 245.000 orang telah mengidap infeksi HIV.tingkat infeksi pada perempuan hamil di Negaranegara Asia diperkirakan belum melebihi 3-4% , tetepi epideminya berpotensi untuk terjadi lebih besar.pada tahun 1999 The Institut Of Medicine (IOM) telah merekomendesikan pemeriksaan HIV untuk semua perempuan hamil sepengatahuan perempuan tersebut, disertai hak pasien untuk menolak. Telah banyak bukti menunjukan bahwa keberadaan IMS meningkatkan kemudahan IMS dianggap sebgai kofaktor HIV. Oleh karena itu, upaya pengendalian infeksi HIV dapat dilaksanakan dengan melakukan pengendalian IMS. BAB III KERANGKA KONSEPTUAL A. Dasar Pemikiran
Kehamilan adalah dimulainya pembuahan sel telur oleh sperma sampai dengan lahirnya janin (BKKBN,2005). Kehamilan matur (cukup bulan) berlansung kira-kira 40 minggu (280 hari) Dan tidak lebih dari 43 minggu (300 hari). Menurut usia kahamilan, kahamilan dibagi menjadi kehamilan trimester pertama 0-14 minggu, trimester kedua,14-28 minggu, trimester ketiga,28-42 minggu (Mansjoer,2007). Penerapan tes penyakit menular seksual pada kehamilan merupakan salah satu standar dalam pelayanan antenatal yaitu standar ke- 8 dari standar 10 T.pelayanan antenatal sesuai standar meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik (umum dan kebidanan) pemeriksaan laboratorium rutin dan khusus,serta intervensi umum dan khusus (sesuai risiko yang ditemukan dalam pemeriksaan). Pemeriksaan klinik pada penyakit menular seksual, lebih menekankan pada pemeriksaan genital dan organ-organ yang berhubungan. Prinsipnya sama seperti pada pemeriksaan klinis lainnya yaitu Anamnese dan pemeriksaan fisik. Penatalaksanaan PMS berdasarkan pendekatan syndrome oleh bidan dengan tujuan untuk memutuskan rantai penularan infeksi PMS dan untuk mencegah berkembangnya PMS dan komplikasinya. Diagnosis dan manajemen IMS pada kehamilan dapat menurunkan morbiditas dan mortalitas maternal maupun janin. Sebagaian besar IMS pada kehamilan barsifat asimtomatik atau muncul dengan gejala tidak spesifik. Tanpa adanya tingkat kewaspadaan yang tinggi dan ambang batas tes yang rendah, sejumlah besar kasus IMS dapat terlewatkan yang pada akhirnya mengarah pada hasil perinatal yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, riwayat IMS yang lengkap dan melakukan pemeriksaan skrining yang sesuai pada pasien yang sedang hamil pada saat pemeriksaan prenatal yang pertama adalah penting.
B. KERANGKA KONSEP PENELITIAN
PENGETAHUAN SIKAP KETERAMPILAN PELAKSANAAN TES PENYAKIT MENULAR SEKSUAL PADA KEHAMILAN Keterangan : : Variabel dependen : variabel indepen : Variabel yang diteliti : Variabel tidak diteliti
C. Definisi Operasional dan Kriteria objektif 1. Pengetahuan
Yang dimaksud Pengetahuan yaitu semua hal yang diketahui oleh seorang bidan pelaksana tentang penyakit menular seksual pada kehamilan yaitu pengertian, tujuan, penyebab, gejala dan penanganannya. Skala ukur : Ordinal Kriteria Objektif : Baik : jika skor penilaian 8-15 dari 15 pertanyaan Kurang : jika skor penilaian < 8 dari 15 pertanyaan 2. Sikap
Sikap yang dimaksud adalah semua sikap yang dimiliki oleh seorang bidan pelaksana terhadap pelaksanaan tes penyakit menular seksual pada kehamilan. Skala ukur : Ordinal Kriteria Objektif : Baik : jika jumlah skor ≥ 62.5 % Kurang : Jika jumlah skor < 62.5 % D. Hipotesis penelitian
Ho : Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap bidan Dengan tes penyakit menular seksual pada kehamilan Ha : Terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap bidan Dengan tes penyakit menular seksual pada kehamilan BAB IV METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian adalah penelitian Cross sectional yang bersifat analitik, karena penelitian ini ingin mengetahui apakah ada hubungan variabel yang satu atau lebih dengan variabel yang lain. B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini direncanakan dalam bulan agustus 2011 yang berlokasi di Puskesmas Banggai kab.banggai kepulauan C. Populasi dan Sampel
1. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti (Notoatmojo,2005) Pada penelitian ini sebagai populasi adalah semua bidan yang bertugas dan bartanggung jawab diwilayah kerja puskesmas banggai berjumlah 32 orang. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan sampling tertentu untuk bisa memenuhi/mewakili populasi (Nursalam,2001) Penentuan ukuran sampel diambil dengan cara total sampling yaitu semua bidan yang menjadi populasi dijadikan sampel penelitian. D. Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini, instrumen penelitian yang digunakan adalah dalam bentuk lembar kuesioner yang berisi daftar pertanyaan. E. Pengumpulan data
Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah survey dengan lembar kuesioner yang berisi daftar pertanyaan seputar pengetahuan dan sikap bidan dengan tes penyakit menular seksual pada kehamilan. Skala Likert adalah sebuah skala untuk mengukur pengetahuan bidan berjumlah 15 item, untuk sikap pernyataan berjumlah 10 item dengan distribusi pernyataan negatif berjumlah 4 item (1, 2, 3, 4) dan pernyataan positif 6 item (5, 6, 7, 8, 9, 10) F. Metode Pengumpulan Data 1. Pengolah an data
data diolah dengan sistim manual dan komputerisasi. Penyajian data dilakukan dengan bentuk tabel. Pengolahan data melalui tahap-tahap sebagai berikut :
a. Editing b. Koding c. tabulasi data 2. Anal isa data
a. Univariat disajikan dalm bentuk tabel dan diagram Hasil dari pengolahan data akan dianalisis dengan menggunakan statistic. Hasil analisis akan dibandingkan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan tes penyakit menular seksual pada kehamilan. b. Bivariat disajiakan dalam bentuk tabel dan uji statistik Tahap analisa data menggunakan uji statistic bivariat untuk mengatahui ada hubungan antar variabel.
ARTIKEL S-L Blog Tentang Artikel Materi dan Download Software, G ame Gratis
Home LIHAT DAFTAR ISI BLOG INI DOWNLOAD GAME PC DOWNLOAD SOFTWARE DOWNLOAD GAME HAPE RINGKASAN MATERI CARA DOWNLOADDD.
Custom Search
Konsep Dasar Pemeriksaan Kehamilan atau Antenatal Care (ANC) Diposkan oleh Cai_Wardana SL/Download_cip on Sabtu, 28 Juli 2012 / L abel: Ringkasan Materi Kesehatan Bidan
Pengertian Pemeriksaan Kehamilan
Pemeriksaan antenatal care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil. Sehingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan pemberiaan ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar (Manuaba, 1998). Dan menurut Prawirohardjo (2005), pemeriksaan kehamilan (ANC) merupakan pemeriksaan ibu hamil baik fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas, sehingga keadaan mereka post partum sehat dan normal, tidak hanya fisik tetapi j uga mental.
Dari pengertian diatas maka penulis dapat mengambil kesimpulan tentang pengertian pemeriksaan Antenatal Care yaitu: pemeriksaan ibu hamil untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas, sehingga keadaan post partum sehat dan normal serta persiapan pemberian ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar.
Pengertian Pemeriksaan Kehamilan Secara Teratur
Ibu hamil secara ideal melaksanakan perawatan kehamilan maksimal 13 sampai 15 kali. Dan minimal 4 kali, yaitu l kali pada trimester 1, 1 kali pada trimester II dan 2 kali pada trimister III. Namun jika terdapat kelainan dalam kehamilannya, maka frekuensi pemeriksaan di sesuaikan menurut kebutuhan masing- masing. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dikatakan teratur jika ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan ≥4 kali kunjungan, kurang teratur : pemeriksaan kehamilan 2-3 kali
kunjungan dan tidak teratur jika ibu hamil hanya melakukan pemeriksaan kehamilan < 2 kali kunjungan (WHO, 2006).
Dari pengertian diatas maka penulis berkesimpulan bahwa pemeriksaan kehamilan secara teratur yaitu pemeriksaan kehamilan yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan pemeriksaan yang minimal dilakukan 4x selama kehamilan yaitu 1x pada trimester I (kehamilan <14 minggu), 1x pada trimester II (14-28 minggu), dan 2x pada trimester III (28-36 minggu dan diatas 36 minggu).
Tujuan Dari Pemeriksaan Kehamilan (ANC) adalah sebagai berikut :
a. Menurut Ayuray (2009) tujuan pemeriksaan kehamilan secara umum adalah:
1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin.
2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan bayi.
3) Mengenal secara dini adanya komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakti secara umum, kebidanan dan pembedahan.
4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
5) Mempesiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI Eksklusif.
6) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
7) Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.
b.Tujuan Khusus pemeriksaan Kehamilan (ANC) adalah:
Menurut Manuaba (1998) secara khusus pengawasan antenatal bertujuan untuk:
1) Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat kehamilan, persalinan, dan nifas.
2) Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai hamil, persalinan, kala nifas.
3) Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, kala nifas, laktasi, dan aspek keluarga berencana.
4) Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal
Jadwal Pemeriksaan Kehamilan
Menurut Saifudin (2005), kunjungan antenatal untuk pemantauan dan pengawasan kesejahteraan ibu dan anak minimal empat kali kunjungan atau dikenal dengan (K1-K4) selama kehamilan dalam waktu sebagai berikut : sampai dengan kehamilan trimester pertama (<14 minggu) satu kali kunjungan (K1), dan kehamilan trimester kedua (14-28 minggu) satu kali kunjungan (K2),dan kehamilan trimester ketiga dua kali kunjungan yaitu pada umur kahamilan 28-36 minggu satu kali kunjungan (K3) dan sesudah minggu ke-36(K4) satu kali kunjungan.
Jadwal pemeriksaan kehamilan yang sebaiknya dilakukan adalah sebagai berikut: sampai dengan kehamilan 28 minggu periksa empat minggu sekali, kehamilan 28-36 minggu perlu pemeriksaan dua minggu sekali, kehamilan 36-40 minggu satu minggu sekali (Salmah, 2006).Sebaiknya tiap wanita hamil segera memeriksakan diri ketika haidnya terlambat sekurang-kurangnya satu bulan. Pemeriksaan dilakukan tiap 4 minggu sampai kehamilan. sesudah itu, pemeriksaan dilakukan tiap 2 minggu, dan sesudah 36 minggu (Prawirohardjo, 2005).
hal - hal Yang Diperiksa Saat Melakukan Pemeriksaan Kehamilan
Yang menjadi kebijakan dalam Pelayanan
Antenatal
Pelayanan/asuhan standar minimal termasuk “10T”:
Care
menurut Dewitree (2010), yaitu:
1)
(
Timbang
)
berat
badan,
2)
ukur
(Tinggi)
badan,
3)
Ukur
(Tekanan)
darah,
4)
Ukur
(
Tinggi
)
fundus
uteri,
5) (Tes) Detak Jantung Janin
6) 7)
(Tes) Pemberian
imunisasi
(
Tetanus
urin, Toksoid
)
TT
lengkap,
8) Pemberian (Tablet) zat besi, minimum 90 tablet selama ke hamilan,
9) (Tes) terhadap Penyakit Menular Seksual/ uji (TORCH), 10) (Temu) wicara dalam rangka persiapan rujukan.
Dampak Tidak Memeriksakan Kehamilan Secara Teratur
Pelayanan/asuhan antenatal memiliki manfaat yang baik untuk mengetahui perkembangan ibu hamil dan juga janin dalam kandungannya, hal itu dapat tercapai juka ibu melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur dan jika tidak maka akan beresiko bagi ibu dan janin dalam kandungan, dalam Ratirochmat (2009), dijelaskan dampak tersebut sebagai berikut:
a. Tidak dapat diupayakan kehamilan yang sehat
Setiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi sehingga ibu hamil memerlukan pemantauan selama kahamilan agar dapat diupayakan kehamilan yang sehat.
b. Tidak dapat melakukan deteksi dini komplikasi, melakukan penatalaksanaan awal serta persiapan rujukan bila diperlukan.
Dengan tidak memeriksakan keamilan secara teratur maka tidak dapat dikenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil termasuk riwayat penyakit secara umum sehingga penatalaksanaan awal dan persiapan rujukan tidak dapat dipersiapkan.
c. Tidak dapat melakukan Persiapan persalinan yang bersih dan aman
Dengan tidak terdeteksi komplikasi sejak dini maka dapat berdampak pada persalinan dan nifas yang bermasalah.
d. Ibu, suami dan Keluarga tidak dapat mengetahui perencanaan antisipstif dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika terjadi komplikasi.
pengunjung yang budiman bantu blog ini bagikan postingan artikel dengan cara klik logo share di bawah ini :
1
0 komentar: Poskan Komentar
Admin tidak selalu online jika ada pertanyaan tinggalkan komentar, bagi sobat yang ingin berkomentar gunakan kata-kata yang sopan terimakasih. [ Form Komentar Klasik ]