BAB V - PLUMBING V.1 Air Bersih dan Air Kotor Beberapa sumber air : -
air tanah
-
air permukaan
-
air hujan
-
air laut
-
Air tanah :
Air artesis dengan kedalaman tertentu. Air ini didapat dengan jalan tertentu pula. Bila airnya keluar sendiri dinamakan sumur artesis. Tekanan air artesis biasanya dicari sampai 2 atmosfir kemudian baru di bor.
Macam-macam pengeboran : 1. Lebih kecil atau = 8 M dengan pompa isap dan tekan. 2. Lebih besar/sama dengan 8 M dengan pompa isap tekan dan dapat diturunkan sampai 2,5 M kalau kedalaman air ± 10 M. 3. Lebih besar dari 10 M dengan pompa sumur dalam (deep wel pump) Untuk perkampungan /perumahan yang belum mendapatkan distribusi dari air ledeng, jarak sumur yang diinginkan dan bak peresapan minimal 10 M.
1
-
Air Permukaan :
Air sungai yang sudah jauh dari sumber. Perlu suatu proses tertentu dari air permukaan terutama daerah perkotaan. Di pegunungan hanya penyaringan atau penyadapan saja ekstrim dengan pasir, tandon air bersih dan tempat suci. Proses pengolahan air yang belum tercemar :
2
-
Air hujan :
Air hujan yang tertampung pada talang dan dialirkan pada pipa, selanjutnya ditampung pada bak penyaring lalu dialirkan ke reservoar. Sebaiknya air yang dimasukkan pada reservoir itu, diisi saringan pasir yang berfungsi mencegah masuknya binatang/serangga ke reservoir.
-
Air laut :
Ada beberapa cara menawarkan air laut : 1. Dengan sistem pembubuhan bahan kimia : Ag.No.3 (Argentinum Nitrat (harganya sangat mahal) dll. 2. Dengan sistem penguapan/pemasakan 3. Penguapan dengan sinar matahari : Air laut ditampung dalam bak kedap air diatasnya kaca, bila kena sinar matahari terjadi penguapan yang menempel pada kaca, dialirkan dan ditampung pada reservoir. Proses penjernihan air kotor dapat dipergunakan tanaman eceng gondok. Syarat-syarat air bersih : a. Syarat phisis : tidak berbau, bersih b. Syarat kimia :
3
Terhindarnya kerugian-kerugian terhadap tubuh manusia yang diakibatkan oleh zat-zat kimia yang merugikan pengaliran air dalam pipa-pipa untuk kebutuhan industri dan penggunaan sehari-hari (cuci, masak) c. Syarat bioteknologis : Menghendaki tidak adanya bakteri-bakteri dalam air bersih. Bakteribakteri harus dihindarkan adalah yang memungkinkan menyebabkan penyakit usus seperti typus, colera, desentri dsbnya. V.2 Cara Menghitung Reservoir Cara menghitung bak endap (Reservoir) I=QxT Q (debit air)
= m3/dt
V (kecepatan)
= 0,001-0,005 m/dt
T (detention time) = 2-24 jam 2-8 jam Ada 3 cara a.l : 1. I = d x L x P F. V-1 = F x V I
= dxlxp
P
=
F
= dxl
F=
Q V
I I = d ×l Fv −1
= d x 1/2P
l=½P
2. d ditentukan = 0,50 – 1,50 m
4
l=
F d
P=
I I = d ×l F
3. Dengan jalan merubah kecepatan (V) Ketentuan
L
=½P
D
= 0,50 – 1,50 m
V < 0,005 m/dt Contoh soal Jumlah rumah di sebuah desa 300 rumah Tiap rumah berpenghuni 5 orang Setiap hari setiap orang memakai 150 liter Pertanyaan : a. Berapa banyak air yang harus disiapkan setiap hari ? b. Berapa besar bak reservoir yang harus disediakan ? Jawaban : a. Banyaknya air yang harus disediakan (Q) = 1500 x 150 = 225.000 L/hari
1000 │ = 1 m3
= 225 m3 / hari
1│ = 1000 cc (cm3)
b. T = 2 jam Q = ½ x 225 m3/hr = 18,7 m3/hr Q=FxV T = 2 jam V = 0,003 m/ dt Isi bak (I) = Q x T = 0,0026 x 7.200 = 18,7 m3
5
Luas (F)
Q
18 ,7
= V = 0,03 = 6233,3 m2
Untuk peak hour 2 – 8 jam Cara 1 I
= dxlxp
F.v-1
= dxl
Q
= FxV
F v-1
=
Q V
=
18 ,7 = 6.233 ,3 m3 0,003
I
= dxlxp
18,7
= 6.233,3 x p
P
=
F
= dxl
d
=
18 ,7 M 6233 ,3
l=½P
F l
Jadi besar ukuran bak (I) = d x l x p = 18,7 m3 TALANG 1. Perhitungan dan kontruksi talang randu / rambu. Air hujan dari atap akan mengalir ke talang-talang dan dari talang akan disalurkan ke riol kota ataupun ditampung di reservoir untuk daerah-daerah kritis air.
6
Bahan : -
Seng
-
Bambu
-
Pohon pinang
-
PVC
Besarnya luas basah dari potongan melintang tergantung dari intensitas hujan dan luas atap. Contoh : Data intensitas hujan di Jakarta Menurut Cj de Bruijin Intensitas terbesar terletak pada tanah hujan 5 menit = 3,25 mm Kalau luas atap 75 m2 Maka debit : Q =
3,25 m x 75 m2 1000
5 x 60 detik
=
8,125 m3/dt 10 .000
Debit ini adalah terbesar terdapat pada ujung akhir talang. Talang biasanya dipasang hampir datar, karena itu dapat dipakai rumus sederhana. Q=VxF V = kecepatan diambil 0,15 – 0,20 m/dt Dengan kecepatan ini debu dan pasir halus turut mengalir. Kalau V = 0,20 m/dt Maka luas potongan melintang talang
7
Q
8,125
F = V = 10000 ×0,20 = 40 ,625 cm2
_____
T 6.r 2
Potongan melintang merupakan ½ lingkaran, maka diameter lingkaran = 10,3 cm Talang sebaiknya dibuat miring dengan kemiringan 1 : 1000 – 1 : 500 (setiap 1000 m turun 1 m) Pada ujung akhir talang air hujan dengan pipa dialirkan ke bawah dan pada tempat ini dibuat saringan guna menjaring sampah-sampah daun, ranting dsb, agar pipa pengatur air tidak tersumbat. Tabel : Luas atap m2 diameter
306,4
356,9
407,4
457,9
508,3
558,7
609,1
659,5
709,8
7510,5
8010,5
8510,8
9011,1
9511,5
10011,7
11012,3
12012,9
12513,1
13013,4
14013,9
15014,4
117515,5
20016,6
25018,6
talang cm Luas atap m2 diameter talang cm Luas atap m2 diameter talang cm
8
2.
TALANG PIPA/PIPA PENYALUR Perhitungaan intensitas sama dengan talang randu Perhitungan diameter talang pipa sebagai berikut : Luas atap 125 m² = Tinggi jatuh
=
m³/dt
= h =3m
Kecepatan (v) = ¶ 2.9,3.h = ¶2.9.3.3 = 7,67 m/dt Untuk keamanan dan dari pengalaman-pengalaman diameter pipa dikalikan 3,5 yaitu : 3,5 x 1,4992 cm = 5,2472 cm (±0 inch) Tabel : Luas atap rumah m² 30-125 125-250 250-500 500-750 750-1000
Diameter talang pipa 0 2" 0
3"
0
4"
0 0
5" 6"
Daftar diameter talang pipa di atas berlaku pula bila tinggi jatuh (n ) > 3m. selanjutnya talangpipa setinggi 1,75 m dari bawah berupa pipa baja galvaris untuk menjaga
penyok-penyok akibat benturan yang tak di
sengaja.
9