Bengkel SIpIl Politeknik Negeri Padang PLUMBING
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PRAKTEK PLUMBING
DIAJUKAN SEBAGAI PELENGKAP TUGAS PADA MATA KULIAH PRAKTEK KERJA BENGKEL PLUMBING SEMESTER IV TAHUN AKADEMIK 2008 / 2009
OLEH : DICKY ALMAHERA 07 072 013 IIB KONST.SIPIL REGULER
DISETUJUI OLEH : DOSEN PEMBIMBING
IR. MUNAFRI ALWYS,MT IIB Konst.Sipil Reguler Dicky Almahera 07 072 013
Bengkel SIpIl Politeknik Negeri Padang PLUMBING
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan kesehatan pada penulis , sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas laporan Praktek bengkel plumbing ini sesuai dengan rencana semula yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa tingkat II semester IV jurusan Teknik Sipil Politeknik,sesuai dengan yang telah dikerjakan dalam praktikum ini. Dalam menyelesaikan laporan ini,penulis banyak berterimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam Praktek acuan dan perancah ini, antara lain : 1. Bapak Ir. Munafri Alwys, MT sebagai dosen pembimbing dalam praktikum Plumbing 2. Bapak Gudwin selaku teknisi yang
memberikan bantuan
mengawasi praktikum yang sedang berlangsung. 3. Teman-teman yang telah memberikan bantuan baik moral maupun spritual,sehingga pelaksanaan praktek ini berjalan hingga lancar. Penulis menyadari bahwa banyak terdapat kesalahan kesalahan dalam
pembuatan
keterbatasan
laporan
pengalaman
di
Praktek lapangan.
Plumbing Oleh
ini,
karena
dikarenakan itu
penulis
mengharapkan saran – saran dan kritikan yang bersifat membangun agar penulis daat membuat laporan yang lebih baik lagi.
IIB Konst.Sipil Reguler Dicky Almahera 07 072 013
Bengkel SIpIl Politeknik Negeri Padang PLUMBING
Akhir kata penulis mengharapkan laoran ini berguna dan bermanfaat bagi mahasiswa teknik sipil khususnya pada masyarakat luas umumnya.
Padang, Mei 2009
Penulis
IIB Konst.Sipil Reguler Dicky Almahera 07 072 013
Bengkel SIpIl Politeknik Negeri Padang PLUMBING
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang 1.2 Maksud dan tujuan 1.3 Ruang lingkup praktikum 1.4 Sistematika laporan BAB II PENGENALAN PRAKTEK KERJA PLUMBING 2.1 Pengertian 2.2 Dimention and properties sambungan pipa 2.3 Peralatan dan sambungan, pembelok pencabang, pereduks pipa dan perlengkapan lainya BAB III MEMOTONG PIPA SECARA MEKANIK DAN MANUAL 3.1 Jadwal Pelaksanaan 3.2 Tujuan 3.3 Dasar Teori 3.4 Peralatan dan Bahan 3.5 Keselamatan Kerja 3.6 Langkah Kerja
IIB Konst.Sipil Reguler Dicky Almahera 07 072 013
Bengkel SIpIl Politeknik Negeri Padang PLUMBING
BAB IV MENGULIR PIPA SECARA MEKANIK DAN MANUAL 4.1 Jadwal Pelaksanaan 4.2 Tujuan 4.3 Dasar Teori 4.4 Peralatan dan Bahan 4.5 Keselamatan Kerja 4.6 Langkah Kerja BAB V RANGKAIAN PIPA TERBUKA 5.1 Jadwal Pelaksanaan 5.2 Tujuan 5.3 Dasar Teori 5.4 Peralatan dan Bahan 5.5 Keselamatan Kerja 5.6 Langkah Kerja BAB VI MEMASANG KLOSET TERTUTUP 6.1 Jadwal Pelaksanaan 6.2 Tujuan 6.3 Dasar Teori 6.4 Peralatan dan Bahan 6.5 Keselamatan Kerja 6.6 Langkah Kerja BAB VII MEMASANG KLOSET JONGKOK 7.1 Jadwal Pelaksanaan IIB Konst.Sipil Reguler Dicky Almahera 07 072 013
Bengkel SIpIl Politeknik Negeri Padang PLUMBING
7.2 Tujuan 7.3 Dasar Teori 7.4 Peralatan dan Bahan 7.5 Keselamatan Kerja 7.6 Langkah Kerja BAB VIII APLIKASI 8.1 Jadwal Pelaksanaan 8.2 Tujuan 8.3 Dasar Teori 8.4 Peralatan dan Bahan 8.5 Keselamatan Kerja 8.6 Langkah Kerja BAB IX PENUTUP 9.1 Tujuan 9.2 Saran - saran
IIB Konst.Sipil Reguler Dicky Almahera 07 072 013
Bengkel SIpIl Politeknik Negeri Padang PLUMBING
BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan
berkembangnya
zaman
dan
kemajuan
dibidang
ilmu
pengetahuan dan teknologi, penduduk semakin berkembang, kebutuhan akan air bersihpun meningkat. Sedangkan ketersediaan air terbatas. Air bersih berasal dari mata air yang biasanya bersumber dari daerah ketinggian
seperti
bukit,
gunung
dan
lain
sebagainya.
Untuk
mendatangkan air bersih tersebut, maka dilakukan penyalirannya sampai ke rumah-rumah penduduk dengan menggunakan pipi galvanis maupun plastik. 1.2 Maksud dan Tujuan Dalam praktik kerja plumbing yang berlangsung pada semester IV, diharapkan kepada mahasiswa mampu, menguasai, dan terampil dalam kerja plumbing dengan menggunakan sney langsung, sney tak langsung, maupun treading machine. Hal ini bertujuan untuk menciptakan tenaga kerja siap pakai dan mampu menjadi pengawas lapangan yang handal dan profesional, paling tidaknya untuk diri sendiri. 1.3 Ruang lingkup IIB Konst.Sipil Reguler Dicky Almahera 07 072 013
Bengkel SIpIl Politeknik Negeri Padang PLUMBING
Adapun ruang lingkup praktik kerja plumbing yang berlangsung selama semeser IV ini adalah: 1. Pengenalan praktik kerja plumbing 2. Latihan memotong, mengikir, dan mengulir pipa dengan sney langsung dan sney tak langsung serta dengan treading machine.
3. Membuat rangkaian pipa sederhana dengan menggunakan ulir langsung dan tak langsung serta dengan treading machine. 4. Membuat
rangkaian
pipa
sederhana
dengan
menggunakan
treading machine. 1.4 Sistematika Laporan Untuk mempermudah dalam pemahaman tentang hasil pratikum yang dilaksanakan, maka penulis menyusun laporan ini secara sistematika, sebagai berikut 1. Judul 2. Jadwal 3. Tujuan 4. Dasar Teori 5. Perlengkapan dan bahan 6. Keselamatan kerja 7. Langkah Kerja / Prosedur pelaksanaan. Dari susunan materi diatas, penulis mengharapkan agar laporan ini lebih mudah untuk dipahami oleh pembaca atau penulis sendiri sebagai pedoman dalam praktek dilapangan nantinya
IIB Konst.Sipil Reguler Dicky Almahera 07 072 013
Bengkel SIpIl Politeknik Negeri Padang PLUMBING
BAB II
PENGENALAN PRAKTIK KERJA PLUMBING 2.1 Pengertian Plumbing adalah suatu pekerjaan pipa memipa mulai dari meteran air sampai ketempat tempat yang membutuhkan penyaluran air (dalam bangunan). Pipa merupakan saran untuk mengalirkan air, baik air bersih maupun air kotor atau limbah. Kesedian pipa terbatas, jika pipa yang di butuhkan panjang sedangkan panjang pipa yang ada hanyalah ± 6 m, maka kita perlu melakukan penyambungan
pipa.
dalam
pemasangan
pipa
sering
dijumpai
pembelokan, pembengkokan, serta mereduksi pipa. oleh karena itu kita terlebih dahulu harus tahu bagai mana penyambungan pipa, pembelokan pipa, pembengkokan pipa, mereduksi pipa dan lain sebagainya. Berikut ini adalah alat-alat penyambung, pembelokan, pereduksi pipa yang ada. Pekerjaan Plumbing Bidang pekerjaan plumbing yaitu : a) pemasangan pemipaan •
Pipa air minum
IIB Konst.Sipil Reguler Dicky Almahera 07 072 013
Bengkel SIpIl Politeknik Negeri Padang PLUMBING
•
Pipa air kotor
•
Pipa gas
b) pemasangan hidran Syarat-syarat yang perlu diperhatikan adalah: •
Ekonomis
•
Instalasinya kuat dan tahan lama
•
Mudah dalam pemasangan
•
Mudah dalam perbaikan apabila terjadi kerusakan
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pemipaan adalah: •
Ukuran standar yang tersedia
•
Karateristik dari jenis pipa
•
Daya tahan dan umur pipa
•
Faktor ekonomis dan pemasangan
Faktor-faoktor yang mempengaruhi pnguliran dalam pipa adalah: Diameter Bila diameternya besar maka debitnya besar Panjang pipa Semakin panjang pipa gesekannya semakin panjang Keadaan dan kondisi pipa Karatan yang terjadi pada pipa dapat menghambat aliran dari pipa Perubahan arah aliran Mutu sambungan Mutu sambungan akan mempengaruhi aliran dimana banyak terjadi bocoran, jadi pada daerah ini harus dibaluti dengan TBA IIB Konst.Sipil Reguler Dicky Almahera 07 072 013
Bengkel SIpIl Politeknik Negeri Padang PLUMBING
Pemasangan srop kran Fungsi stop kran adalah untuk menghentikan aliran air sementara Pembesaran atau pengecilan saluran
Macam-macam instalasi perpipaan, adalah: •
Instalasi Luar Suatu jaringan perpipaan yang berada
diluar jalur
jangkauan meteran •
Instalasi dalam Jaringan pepipaan yang berada dalam jangkauan meteran
Syarat-syarat pipa secara umum : •
Mampu mengeluarkan debit air yang dibutuhkan
•
Kuat dan tahan lama
Bahan-bahan dari pipa induk adalah: 1. Besi tuang 2. Besi Baja 3. Besi lapis beton 4. Besi plastic 5. Beton dan asbes semen
2.2 Dimention and properties sambungan pipa
IIB Konst.Sipil Reguler Dicky Almahera 07 072 013
Bengkel SIpIl Politeknik Negeri Padang PLUMBING
L F
Socket Ukuran
L
F
(Inch) ½” ¾” 1” 1¼” 1½” 2”
(mm) 35 40 45 50 55 60
(mm) 13 14 15 16 19 20
L F
Reducing socket UKURAN
L
F
(INCHI) ½” ¾” 1” 1 ¼” 1 ½” 2”
(MM) 35 40 45 50 55 60
(MM) 13 14 15 16 19 20
IIB Konst.Sipil Reguler Dicky Almahera 07 072 013
Bengkel SIpIl Politeknik Negeri Padang PLUMBING
A
A F
F
F A
Tee
UKURAN
A
F
(INCH) ½” ¾” 1” 1 ¼” 1 ½” 2”
(MM) 27 32 38 46 48 57
(MM)p 16 19 23 29 30 37
B
A F1
F2
F3 C
Reducing tee IIB Konst.Sipil Reguler Dicky Almahera 07 072 013
Bengkel SIpIl Politeknik Negeri Padang PLUMBING
UKURAN
A
B
C
F1
F2
F3
(INCH) ¾ “ x ½” 1” x ¾” 1 x 1” 1 ¼” x ½” x ¾” x 1” 1 ½” x ½” x ¾” x 1” x 1 ¼” 2” x ½” x ¾” x 1” x 1 ¼” x 1 ½”
(MM) 29 32 34 34 38 40 35 38 41 45 38 41 44 48 52
(MM) 29 32 34 34 38 40 35 38 41 45 38 41 44 48 52
(MM) 30 33 35 38 40 42 42 43 45 48 48 49 51 54 55
(MM) 16 17 19 17 21 23 17 20 23 27 18 21 24 28 32
(MM) 16 17 19 17 21 23 17 20 23 27 18 21 24 28 32
(MM) 19 22 22 27 27 27 31 30 30 31 37 36 36 37 37
IIB Konst.Sipil Reguler Dicky Almahera 07 072 013
Bengkel SIpIl Politeknik Negeri Padang PLUMBING
A F
F A
Elbow
UKURAN
A
F
(INCH) ½” ¾” 1” 1 ¼” 1 ½” 2”
(MM) 27 32 38 46 48 57
(MM)p 16 19 23 29 30 37
z L F Plug IIB Konst.Sipil Reguler Dicky Almahera 07 072 013
Bengkel SIpIl Politeknik Negeri Padang PLUMBING
2.3
UKURAN
L
F
(INCH) ½” ¾” 1” 1 ¼” 1 ½” 2”
(MM) 26 29 32 36 37 42
(MM)p 15 16 17 19 19 22
Peralatan dan sambungan, pembelok pencabang, pereduksi pipa dan perlengkapan lainya
A.
Peralatan
1. Gergaji besi Digunakan untuk memotong bahan / benda kerja. Ada 2 jenis gergaji yaitu gergaji tangan dan gergaji mesin. Gergaji tangan umumnya digunakan untuk memotong bahan / pekerjaan kecil, misalnya memotong pipa GIP, pipa PVC, memotong besi siku dan lain – lainnya.
IIB Konst.Sipil Reguler Dicky Almahera 07 072 013
Bengkel SIpIl Politeknik Negeri Padang PLUMBING
3 Kunci pipa Digunakan untuk memegang atau menjepit pipa, benda kerja yang bulat atau tak beraturan. Kapasitas yang dapat dijepit adalah diameter 2 “ – 6 “.
4 Kikir Alat ini terbuat dari kerja baja murni, memiliki permukaan yang bermacam – macam mulai dari yang halus hingga yang kasar. Berguna untuk meratakan dan menghaluskan suatu bidang , membuat rata dan mengikir antara bidang yang satu dengan bidang lainnya, membuat rata dan sejajar, membuat bidang – bidang berbentuk dan lainnya.
IIB Konst.Sipil Reguler Dicky Almahera 07 072 013
Bengkel SIpIl Politeknik Negeri Padang PLUMBING
5 Kuas Digunakan untuk membersihkan sisa – sisa serpihan yang melekat pada benda uji setelah penguliran.
6 Siku-siku Alat ini terbuat dari baja, pada permukaan sisinya tertera garis ( ukuran ) dalam cm dan
inchi. Berguna untuk mengukur lebar,
panjang dan tebal. Alat ini kurang efektif dalam pengukuran yang melebihi ukuran panjang siku – siku.
IIB Konst.Sipil Reguler Dicky Almahera 07 072 013
Bengkel SIpIl Politeknik Negeri Padang PLUMBING
7 Meteran Terbuat dari plat besi tipis, pada permukaan tertera ukuran – ukuran dalam satuan cm dan inchi. Meteran sangat berguna dalam pengukuran panjang.
8 agum Ragum adalah suatu alat jepit untuk menjepit benda yang akan digergaji, dikikir, dipahat, ditap, di sney dan lain – lainnya. Dengan memutar tangkai ragum, maka mulut ragum ( rahang ) akan menjepit atau membuka atau melepas benda kerja yang sedang dikerjakan. Ragum banyak digunakan dibengkel dan biasanya dipasang diatas bangku kerja atau pada tiang khusus.
9 Penyangga dan penjepit pipa Penyangga dan penjepit pipa dengan tripat yang dapat dilipat, sangat praktis sebagai alat penjepit pipa, khususnya untuk digunakan dilapangan.Kapasitas adalah diameter ½ “ – 2 “.
IIB Konst.Sipil Reguler Dicky Almahera 07 072 013
Bengkel SIpIl Politeknik Negeri Padang PLUMBING
10 Pipe Cutter Pemotong pipa ( Pipe Cutter ) digunakan untuk memotong pipa galvanis ( GIP ) atau pipa besi hitam. Untuk pipa memotongnya lebih dari 2 “ dipergunakan gergaji besi. Pemotong pipa ini tidak dipergunakan untuk memotong pipa PVC, karena akan melentur bila dipotong / ditekan.
11 Burring reamer Boring Reamer adalah suatu alat yang digunakan untuk membersihkan beram atau memperlebar lubang hasil pemotongan dengan pemotong pipa atau gergaji besi. IIB Konst.Sipil Reguler Dicky Almahera 07 072 013
Bengkel SIpIl Politeknik Negeri Padang PLUMBING
12 Sney langsung Karena dalam pengoperasiannya tidak perlu harus mengatur mata pisau ulir untuk mendapatkan ukuran yang dikehendaki tetapi sekali mengulir, langsung dihasilkan uliran yang sebenarnya.
13 Sney tak langsung Sney jenis ini mempunyai 2 – 5 mata pisau ulir yang harus diatur terlebih dahulu sebelum dioperasikan. Dalam pengoperasiannya, snay blok harus diatur minimal 2 kali sebelum diperoleh ukuran yang sebenarnya. Kapasitas snay dengan 2 mata pisau ulir adalah untuk mengulir pipa diameter ½ “ , ¾ “, 1 “ dan ¼ “ . Sedangkan snay dengan IIB Konst.Sipil Reguler Dicky Almahera 07 072 013
Bengkel SIpIl Politeknik Negeri Padang PLUMBING
3 atau 4 mata pisau ilur mempunyai kapasitas untuk mengulir pipa diameter 1 “, 1 ¼ “, 1 ½ “ dan 2 “.
14 Treading machine Cara kerjanya adalah sama dengan sney blok yaitu dengan mengatur mata
pisau
ulir beberapa
kali
sebelum mendapatkan
ukuran
sebenarnya. Mesin ulir ini dilengkapi dengan pemotong pipa, pembersih bram ( boring reamer ) dan pelumas. Kapasitas mesin ulir adalah ½ “ sampai 4 “.
IIB Konst.Sipil Reguler Dicky Almahera 07 072 013
Bengkel SIpIl Politeknik Negeri Padang PLUMBING
B.
Bahan 1. Meteran air.
Digunakan untuk mengetahui jumlah air yang melewatinya. 2. Socket
Digunakan untuk penyambungan pipa yang memiliki diameter yang sama. 3. Reducing socket.
Digunakan untuk menyambung pipa dari pipa berdiameter yang lebih besar ke pipa yang berdiameter yang lebih kecil atau sebaliknya. 4. Elbow IIB Konst.Sipil Reguler Dicky Almahera 07 072 013
Bengkel SIpIl Politeknik Negeri Padang PLUMBING
Digunakan untuk membelokkan pipa.
5. Stop kran
Digunakan untuk memutuskan dan mengalirkan air.
6. Tee
Digunakan untuk menjadikan 2 arah pipa dengan diameter yang sama. 7. Reducing tee IIB Konst.Sipil Reguler Dicky Almahera 07 072 013
Bengkel SIpIl Politeknik Negeri Padang PLUMBING
Digunakan untuk menjadikan 2 arah pipa dengan diameter yang berbeda.
8. ran
Digunakan untuk memutus dan mengalirkan air, biasanya terdapat pada ujung saluran pipa.
9. Barel nipel
Digunakan untuk penyambungan yang memiliki ulir pada bagian dalampipa atau alat penyambung pipa lainya. IIB Konst.Sipil Reguler Dicky Almahera 07 072 013
Bengkel SIpIl Politeknik Negeri Padang PLUMBING
10. Barel union
Digunakan untuk penyambung pipa yang memiliki rangkaian tertutup sehingga pertemuan atau sambungan pipa saling mengunci.
BAB III LATIHAN MEMOTONG PIPA SECARA MEKANIK DAN MANUAL 3.1 Jadwal Pelaksanaa Hari / tanggal
: Senin / 27 April 2009
IIB Konst.Sipil Reguler Dicky Almahera 07 072 013
Bengkel SIpIl Politeknik Negeri Padang PLUMBING
Waktu
: 08.00 WIB – Selesai
Tempat
: Bengkel Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang
3.2 Tujuan a. Tujuan Umum Melatih diri untuk memotong pipa secara mekanik maupun manual. b. Khusus 1. Menguasai pemotongan pipa dengan baik dan benar. 2. Mengetahui dan menguasai penggunaan alat dengan baik dan benar sesuai dengan fungsinya. 3. Melatih keterampilan dalam bidang plumbing. 4. Menjalankan serta membuat sesuai dengan gambar kerja. 3.3 Dasar teori Dalam penyaluran air dengan menggunakan pipa galvanis sering kali
dijumpai
penyambungan
pipa,
pembelokan
pipa,
pembengkokan pipa dan lain sebagainya. Memotong pipa adalah membelah pipa menjadi bagian – bagian yang akan menunjang job – job selanjutnya.
Pemotongan pipa dapat dilakukan dengan cara : ♥ Mekanik, yaitu dengan menggunakan alat pipe cutter ♥ Manual, yaitu dengan menggunakan alat gergaji besi ♥ Cara gabungan yaitu dengan menggunakan alat pipe cutter dan gergaji besi. IIB Konst.Sipil Reguler Dicky Almahera 07 072 013
Bengkel SIpIl Politeknik Negeri Padang PLUMBING
3.4 Peralatan dan bahan a. Alat 1. Ragum 2. Gergaji Besi 3. Pipe Cutter 4. Siku 5. Kikir 6. Meteran b. Bahan 1. Pipa galvanis diameter 1/2 “, 3.5 Keselamatan kerja 1. Menggunakan pakaian lengkap untuk praktek bengkel. 2. Pahami terlebih dahulu apa yang akan dikerjakan. 3. Pahami cara penggunaan dan fungsi dari peralatan yang dibutuhkan. 4. Konsentrasi pada saat melaksanakan praktek. 5. Bersihkan peralatan dan ruang kerja setelah selesai praktek.
3.6 Langkah kerja
Persiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam praktek.
Kemudian lakukan pemotongan pipa yaitu dengan dua cara : 1) Pemotongan Secara Manual
IIB Konst.Sipil Reguler Dicky Almahera 07 072 013
Bengkel SIpIl Politeknik Negeri Padang PLUMBING
a) Langkah awal adalah menjepit pipa yang akan dipotong pada ragum dengan posisi yang benar. b) Kunci pipa sehingga pipa benar – benar tidak bergeser apabila dilakukan pemotongan. c) Setelah pipa dijepit pada ragum, lalu potonglah pipa yang berdiameter ½” dengan gergaji besi. 2) Pemotongan Secara Mekanik a) Jepit pipa pada ragum dengan posisi yang benar kemudian jepit ragum. b) Lalu potong pipa sepanjang 81 cm dari pemotongan manual dengan menggunakan pipe cutter.
Langkah selanjutnya adalah meratakan permukaan kedua ujung pipa hasil pemotongan baik manual maupun mekanik dengan menggunakan kikir hingga benar – benar rata.
Pipa diameter 1/2”
3.7 Gambar kerja Pipa diameter 1/2” IIB Konst.Sipil Reguler Dicky Almahera 07 072 013
81 cm
Bengkel SIpIl Politeknik Negeri Padang PLUMBING
81 cm Pipa sebelum dilakukan pemotongan
Manual
Mekanik Pipa setelah dilakukan pemotongan
BAB IV IIB Konst.Sipil Reguler Dicky Almahera 07 072 013
Bengkel SIpIl Politeknik Negeri Padang PLUMBING
LATIHAN MENGULIR PIPA SECARA MEKANIK DAN MANUAL 4.1 Jadwal Pelaksanaa Hari / tanggal
: Selasa / 28 April 2009
Waktu
: 08.00 WIB – Selesai
Tempat
: Bengkel Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang
4.2 Tujuan a. Tujuan Umum Melatih diri untuk mengulir pipa secara mekanik maupun manual. b. Tujuan Khusus 1. Menguasai penguliran pipa dengan baik dan benar. 2. Mengetahui dan menguasai penggunaan alat dengan baik dan benar sesuai dengan fungsinya. 3. Melatih keterampilan dalam bidang plumbing. 4. Menjalankan serta membuat sesuai dengan gambar kerja. 4.3 Dasar teori Penguliran dilakukan dengan : 1. Sney Langsung Keuntungan daripada sney langsung ini adalah penguliran dapat
dilakukan
dengan
satu
kali
setiap
pekerjaan
penguliran. Kerugiannya adalah penguliran yang terjadi tidak terlalu bulat untuk pipa ½”, ¾”, dan 1”. 2. Sney Tak Langsung Keuntungannya adalah uliran yang dibuat akan sesuai dengan sambungan yang direncanakan. Kerugiannya adalah membutuhkan waktu yang agak lama karena penguliran IIB Konst.Sipil Reguler Dicky Almahera 07 072 013
Bengkel SIpIl Politeknik Negeri Padang PLUMBING
harus dilakukan secara bertahap dan dengan proses yang berulang. 3. Treading Machine Cara kerjanya sama dengan sney tak langsung yaitu dengan mengatur
mata
pisau
ulir
beberapa
kali
sebelum
mendapatkan ukuran sebenarnya. Mesin ulir ini dilengkapi dengan pemotong pipa,pembersih bram (boring reamer) dan pelumas. Kapasitas mesin ulir adalah ½” sampai 4”. Mengulir adalah tindakan yang dilakukan untuk menyambung pipa dengan alat sambung
.Dalam penyambungan pipa kita lakukan
dengan
pada
member
ulir
pipa
tersebut
lalu
sebagai
penyambungnya digunakan alat penyambung (socket,elbow,dll) sehingga pipa tersebut menyambung dengan baik dan tidak mengalami kebocoran sedikitpun. Dalam proses penguliran, ulir yang harus dilakukan harus tegak lurus dan rapi, jika tidak maka ulir tersebut tidak akan bisa menghubungkan
pipa yang satu
dengan pipa yang lainnya. Untuk memudahkan dalam mengulir maka pada saat mengulir kita harus menggunakan oli agar tidak keras pada saat mengulirnya, sehingga hasil uliran yang dibuat rapi. 4.4 Peralatan dan bahan a. Alat 1. Ragum 2. Kuas 3. Sney Tak Langsung 4. Treading Mechine 5. Siku IIB Konst.Sipil Reguler Dicky Almahera 07 072 013
Bengkel SIpIl Politeknik Negeri Padang PLUMBING
b. Bahan 1. Pipa galvanis diameter 1/2 “, 2. Oli Can 4.5 Keselamatan kerja 1. Menggunakan pakaian lengkap untuk praktek bengkel. 2. Pahami terlebih dahulu apa yang akan dikerjakan. 3. Pahami cara penggunaan dan fungsi dari peralatan yang dibutuhkan. 4. Konsentrasi pada saat melaksanakan praktek. 5. Bersihkan peralatan dan ruang kerja setelah selesai praktek. 4.6 Langkah kerja
Persiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam praktek.
Kemudian lakukan pemotongan pipa yaitu dengan dua cara : 1) Penguliran Secara Manual a) Langkah awal adalah menjepit pipa yang akan dipotong pada ragum dengan posisi yang benar. b) Ulirlah salah satu ujung pipa tersebut dengan sney tak langsung dengan panjang ulir 2 cm. Penguliran delakukan dengan minimal dua kali. c) Pada uliran pertama stelan sney kurang dari ukuran diameter pipa yang sebenarnya dan untuk penguliran berikutnya barulah stelan mata ulir sama dengan besar diameter pipa yang sebenarnya. 2) Penguliran Secara Mekanik a) Masukkan ujung pipa yang lain ke dalam mesin ulir kemudian kunci.
IIB Konst.Sipil Reguler Dicky Almahera 07 072 013
Bengkel SIpIl Politeknik Negeri Padang PLUMBING
b) Sebelum menghidupkan mesin ulir lakukan penyetelan mata ulir terlebuh dahulu. Lakukan secara berulang. c) Bersihkan beram atau bagian lubang pipa yang tajam dengan buring reamer
Cobakanlah dengan soket pipa, jika terpasang rapi maka penguliran telah didapat.
4.7 Gambar kerja Pipa diameter 1/2”
81 cm pipa sebelum dilakukan penguliran
17mm 2 cm manual
166mm 77 cm Pipa setelah dilakukan penguliran
2 cm mekanik
IIB Konst.Sipil Reguler Dicky Almahera 07 072 013
Bengkel SIpIl Politeknik Negeri Padang PLUMBING
BAB V RANGKAIAN SEDERHANA PASANGAN PIPA TERBUKA 5.1 Jadwal Pelaksanaan Hari / tanggal
: Rabu - Kamis / 29 - 30 April 2009
Waktu
: 08.00 WIB – selesai
Tempat
: Bengkel Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang
5.2 Tujuan a. Tujuan Umum Melatih
diri
untuk
merangkai
pipa
dengan
menggunakan
sambungan – sambunga yang ada. b. Tujuan Khusus 1. Mengetahui cara merangkai pipa dengan baik dan benar. 2. Mengetahui dan menguasai penggunaan alat dengan baik dan benar sesuai dengan fungsinya. 3. Mengetahui prosedur pelaksanaaan jaringan instalasi toilet dengan baik dan benar. 5.3 Dasar teori Dalam instalasi pipa, banyak dijumpai penyambungan, pembelokan,
percabangan
dan
mereduksi
pipa.
Dari
awal
IIB Konst.Sipil Reguler Dicky Almahera 07 072 013
Bengkel SIpIl Politeknik Negeri Padang PLUMBING
rangkaian biasanya pipa yang berdiameter besarlah yang di pasang, semakin ke ujung diameter yang digunakan semakin kecil. Perancangan
instalasi
pipa
diusahakan
menghindari
pembelokan, percabangan, mereduksi pembengkokan, karena dapat menyebabkan air akan kehilangan tekanan. Setiap ulir pipa harus dibalut dengan TBA , dengan TBA dapat menutupi pori-pori ulir yang dapat mengalirkan air sehingga pipa mengalami kebocoran dan kehilangan tekanan air.
5.4 Peralatan dan bahan a. Alat 1. Treading machine 2. Kunci Pipa 3. Pipe Cutter 4. Kuas 5. Meteran 6. Burring reamer b. Bahan 1. Pipa galvanis diameter 1/2 “, 3/4 “ dan 1” 2. Oli 3. Socket 4. Socket reduksing 5. Elbow 6. Barel nipel 7. Meteran 8. Stop kran 9. Kran 10. Meteran IIB Konst.Sipil Reguler Dicky Almahera 07 072 013
Bengkel SIpIl Politeknik Negeri Padang PLUMBING
5.5 Keselamatan kerja 1. Menggunakan pakaian lengkap untuk praktek bengkel. 2. Pahami terlebih dahulu apa yang akan dikerjakan. 3. Pahami cara penggunaan dan fungsi dari peralatan yang dibutuhkan. 4. Konsentrasi pada saat melaksanakan praktek. 5. Bersihkan peralatan dan ruang kerja setelah selesai praktek. 5.6 Langkah kerja 1. Terlebih dahulu siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam praktek. 2. Potonglah pipa-pipa sesuai dengan dimensi gambar kerja. 3. Jika dalam rangkaian terdapat penyambungan ataupun mereduksi, maka perhatikan pengaruh pertambahan dimensinya, oleh karena itu pengukuran dimensi pipa diukur sedemikian rupa sehingga setelah dirangkai dimensi yang diperoleh dari center to center pas dengan gambar kerja. 4. Setelah dipotong maka lakukan pembersihan bram / serpihan bagian dalam pipa hasil dari pemotongan dengan menggunakan burring reamer. 5. Lakukan penguliran dengan mesin ulir sesuai dengan diameter pipa yang digunakan. 6. Setelah penguliran selesai dilakukan coba pasangkan dengan sambungannya, apabila telah pas maka perangkaian pipa pipa dapat dilanjutkan. 7. Sebelum merangkainya pastikan setiap ulir telah diberi TBA seperlunya. 8. Pastikan semua sambungan pipa terpasang dengan erat dan tidak bocor. 9. Setelah selesai lakukan penyambungan pipa berikutnya sesuai dengan gambar kerja. IIB Konst.Sipil Reguler Dicky Almahera 07 072 013
Bengkel SIpIl Politeknik Negeri Padang PLUMBING
10. Jika semua sedah terangkai maka lakukan pentesan langsung dengan air.
5.7 Pembahasan dan Kesimpulan Dari pentesan langsung dengan air, maka diperoleh tekanannya sebesar 80 kg/cm2. Diameter pipa yang digunakan 1”= 2,5 cm A = ¼ π D2 = ¼ (3,14) (2,5)2 = 4,906 cm2 P = (∂ x h) / A 80 =( 1 x h ) / 4,906 h = 392,5 cm Dari pengujian tresebut terdapat satu sambungan pada kran bocor, hal ini terjadi karena TBA yang tipis pada ulir yang akan disambungkan dengan kran.
IIB Konst.Sipil Reguler Dicky Almahera 07 072 013
Bengkel SIpIl Politeknik Negeri Padang PLUMBING
WASHTAFEL
5.8 Gambar kerja 0,85 m
2,50 m
H
BATHKIP 0,60 m 0,54 m
SHOWER G URINOIR
2,00 m
F
G
1,20 m
0,44 m E
D WATER CLOSET 0,60 m
1,00 m C
2,60 m
0,44 m A
B
IIB Konst.Sipil Reguler Dicky Almahera 07 072 013
Bengkel SIpIl Politeknik Negeri Padang PLUMBING
BAB VI RANGKAIAN SEDERHANA PASANGAN PIPA TERTUTUP 6.1 Jadwal Pelaksanaan Hari / tanggal
: Jum’at dan senin / 1 dan 4 Mei 2009
Waktu
: 08.00 WIB – selesai
Tempat
: Bengkel Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang
6.2 Tujuan 1. Mengetahui cara merangkai pipa dengan baik dan benar. 2. Mengetahui dan menguasai penggunaan alat dengan baik dan benar sesuai dengan fungsinya. 3. Melatih keterampilan dalam bidang plumbing. 4. 5. Menjalankan serta membuat sesuai dengan gambar kerja. 6.3 Dasar teori IIB Konst.Sipil Reguler Dicky Almahera 07 072 013
Bengkel SIpIl Politeknik Negeri Padang PLUMBING
Penguliran pipa dengan menggunakan sney membutuhkan waktu dan tenaga yang banyak. Oleh karena itu untuk kelancaran dan keringanan kerja serta mempersingkat waktu kerja maka ditemukanlah sebuah mesin ulir yang disebut treading machine. Dengan menggunakan trading machine kita dapat langsung memotong, memboring maupun mengulir secara langsung tanpa membuka pipa dari jepitan ragum. Selain itu treading machine juga mempersingkat waktu kerja, tenaga dan hasil penguliran lebih bersih dibandingkan dengan sney langsung maupun tak langsung.
6.4 Peralatan dan bahan a. Alat 1. Treading machine 2. Kuas 3. Meteran 4. Kunci pipa b. Bahan 1. Pipa galvanis diameter 1/2 “ dan 1” 2. Oli 3. Socket reduksing 4. Elbow 5. Barel union 6. Stop kran 7. Kran 8. Meteran air 6.5 Keselamatan kerja IIB Konst.Sipil Reguler Dicky Almahera 07 072 013
Bengkel SIpIl Politeknik Negeri Padang PLUMBING
1. `Menggunakan pakaian lengkap untuk praktek bengkel. 2. Pahami terlebih dahulu apa yang akan dikerjakan. 3. Pahami cara penggunaan dan fungsi dari peralatan yang dibutuhkan. 4. Konsentrasi pada saat melaksanakan praktek. 5. Bersihkan peralatan dan ruang kerja setelah selesai praktek. 6.6 Langkah kerja 1. Terlebih dahulu siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. 2. Periksalah stelan penguliran treading machin apakah sesuai dengan diameter pipa yang akan kita ulir. 3. Masukkanlah pipa kedalam treading machin lalu jepit erat dengan penjepit yang telah tersedia pada treading machin. 4. Lakukan pemboringan dengan burring reamer yang ada pada treading machine, yaitu dengan memutar handle treading machine searah jarum jam. 5. Setelah pemburringan selesai maka lakukan penguliran dengan sney yang ada pada treading machine, yaitu dengan memutar handle treading machine searah jarum jam. Panjang penguliran tergantung diameter pipa yang di sney. 6. Setelah penguliran selesai maka matikan treading machine lalu besih kan mata sney dan hasil penguliran dari bram / serpihan penguliran dan lepaskanlah jepitanya. 7. Ukurlah panjang pipa yang dibutuhkan sesuai gambar kerja sehingga bila diukur dari center to center pas dengan gambar kerja walau dalam rangkaian tersebut. 8. Untuk mengurangi kesalahan demensi pipa, maka perhatikan pertambahan panjang pipa yang disebabkan oleh penggunaan socket, elbow, ataupun socket reduksi. 9. Untuk penguliran berikutnya sama caranya dengan yang diatas. IIB Konst.Sipil Reguler Dicky Almahera 07 072 013
Bengkel SIpIl Politeknik Negeri Padang PLUMBING
10. Setelah penguliran semua pipa telah selesai, lanjutkan dengan pemberian TBA dan pemasangan rangkaian dengan menggunakan kunci pipa. 11. Pastika semua pipa terpasang dengan erat dan tidak bocor.
7 Gambar kerja
0,80 m 0,80 m
0,80 m
0,90 m 2,50 m
0,80 m
0,80 m
A
2,50 m
0,80 m
IIB Konst.Sipil Reguler Dicky Almahera 013
0,90 m 0,80 m
07 072
Bengkel SIpIl Politeknik Negeri Padang PLUMBING
BAB VII MEMASANG KLOSET JONGKOK 7.1
Jadwal Pelaksanaan Hari / Tanggal
:
Selasa / 5 Mei 2009
Waktu
:
08.00 – selesai
Tempat
:
Bengkel JurusanTeknik Sipil Politeknik Negeri Padang
7.2
Tujuan Mahasiswa bisa menjelaskan cara pemasangan kloset duduk atau jongkok dengan baik dan benar dan mampu mengatasi kesulitan yang timbul disaat pekerjaan berlangsung.
IIB Konst.Sipil Reguler Dicky Almahera 07 072 013
Bengkel SIpIl Politeknik Negeri Padang PLUMBING
7.3
Dasar Teori Kloset jongkok merupakan alat plumbing yang termasuk dalam kelompok alat saniter kotoran. Pada dasarnya kloset jongkok ada 2 macam yaitu : -
Yang dilengkapi dengan perangkap air
-
Yang tidak dilengkapi dengan perangkap air
Pada pekerjaan ini akan dipasang kloset jongkok yang tidak dilengkapi dengan perangkap air. Air perobilas untuk kloset jongkok ini disamping mempergunakan gayung, dan dapat juga dengan katup gelontor atau flusometer ( dipakai kloset jongkok khusus ). Pemasangan kloset harus kuat dan permukaan nya harus rata air / waterpass. Apabila ada pemasangan yang tidak benar maka akan berakibat keretakan setelah beberapa waktu setelah pemasangan kloset. Kloset dirancang dan dibuat hanya untuk membuat kotoran manusia
dan
kertas
khusus
untuk
kloset.
Kloset
dapat
mengalirkannya kedalam pipa pembuangan dengan lancar, baik didalam
lubang
dibawahnya.
pembuangannya
Untuk
memudahkan
maupun
pada
pekerjaan
perangkap
pemeliharaan,
terutama pada kloset untuk umum atau yang akan dipakai oleh banyak orang perlu dijaga agar pemakaiannya baik antara lain : ♥ Dengan memasang papan pengumuman bahwa yang boleh dibuang pada lubang kloset hanya kotoran manusia dan kertas khusus toilet ♥ Dengan kotoran tersebut disediakan bak sampah yang tertutup dekat kloset atau dalam ruangan tersebut untuk menempung kotoran yang lain. ♥ Dengan mengadakan perbaikan sesegera mungkin jika ada kerusakan. ♥ Tidak mencoba mencuci kain pel atau membuang air IIB Konst.Sipil Reguler Dicky Almahera 07 072 013
Bengkel SIpIl Politeknik Negeri Padang PLUMBING
cucian kedalam lubang kloset. 7.4
Pelatan dan Bahan a. Alat 1. Meteran 2. Waterpass 3. Ember 4. Sendok semen 5. Bak spesi b. Bahan 1. Kloset jongkok 2. Bata 3. Adukan semen 4. Pipa PVC
7.5 Keselamatan kerja 1. Menggunakan pakaian lengkap untuk praktek bengkel. 2. Pahami terlebih dahulu apa yang akan dikerjakan. 3. Pahami cara penggunaan dan fungsi dari peralatan yang dibutuhkan. 4. Konsentrasi pada saat melaksanakan praktek. 5. Bersihkan peralatan dan ruang kerja setelah selesai praktek. 7.6
Langkah Kerja 1. Terlebih dahulu siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. 2. Langkah awal buat jarak kedudukan kloset jongkok terhadap dinding dan sisi sampingnya dengan yang ditentukan.
IIB Konst.Sipil Reguler Dicky Almahera 07 072 013
Bengkel SIpIl Politeknik Negeri Padang PLUMBING
3. Kemudian mulailah pemasangan bata dengan kesikuan yang benar dan cek kedataran pasangannya dengan menggunakan waterpass. 4. Setelah pasangan bata selesai tuangkan adukan disekeliling pipa pembuangan dan buatlah cekungan. 5. Malkan kloset jongkok diatasnya untuk membantu ketepatan cekungan. 6. Aturlah permukaaan kloset. 7. Kemudian pasangkan kembali kloset jongkok dengan adukan, lalu periksa kedatarannya, kemudian periksa juga kloset dengan mengetok – negetok permukaan dinding kloset dengan tujuan untuk memeriksa kepadatan adukan dalam kloset. 8. Kemudian lakukan pentesan, apakah aliran pembuangan lancar atau tidak.
7.7 Gambar kerja
IIB Konst.Sipil Reguler Dicky Almahera 07 072 013
Bengkel SIpIl Politeknik Negeri Padang PLUMBING
BAB VIII IIB Konst.Sipil Reguler Dicky Almahera 07 072 013
Bengkel SIpIl Politeknik Negeri Padang PLUMBING
APLIKASI 8.1
Jadwal Pelaksanaan Hari / Tanggal
:
Rabu - Kamis/ 6 - 7 Mei 2009
Waktu
:
08.00 – selesai
Tempat
:
Bengkel JurusanTeknik Sipil Politeknik Negeri Padang
8.2
Tujuan Mahasiswa bisa menerapkan langsung di lapangan tentang semua yang telah dipelajari dalam praktek.
8.3
Dasar Teori Plumbing adalah suatu pekerjaan pipa memipa mulai dari meteran
air
sampai
ketempat
tempat
yang
membutuhkan
penyaluran air (dalam bangunan). Pipa merupakan saran untuk mengalirkan air, baik air bersih maupun air kotor atau limbah. Kesedian pipa terbatas, jika pipa yang di butuhkan panjang sedangkan panjang pipa yang ada hanyalah ± 6 m, maka kita perlu melakukan penyambungan pipa. dalam pemasangan pipa sering dijumpai pembelokan, pembengkokan, serta mereduksi pipa. oleh karena
itu
kita
terlebih
dahulu
harus
tahu
bagai
mana
penyambungan pipa, pembelokan pipa, pembengkokan pipa, mereduksi pipa dan lain sebagainya. Memotong pipa adalah membelah pipa menjadi bagian – bagian yang akan menunjang job – job selanjutnya.
IIB Konst.Sipil Reguler Dicky Almahera 07 072 013
Bengkel SIpIl Politeknik Negeri Padang PLUMBING
Pemotongan pipa dapat dilakukan dengan cara : ♥ Mekanik, yaitu dengan menggunakan alat pipe cutter ♥ Manual, yaitu dengan menggunakan alat gergaji besi ♥ Cara gabungan yaitu dengan menggunakan alat pipe cutter dan gergaji besi. Mengulir adalah tindakan yang dilakukan untuk menyambung pipa dengan alat sambung .Dalam penyambungan pipa kita lakukan dengan
member
ulir
pada
pipa
tersebut
lalu
sebagai
penyambungnya digunakan alat penyambung (socket,elbow,dll) sehingga pipa tersebut menyambung dengan baik dan tidak mengalami kebocoran sedikitpun. Dalam proses penguliran, ulir yang harus dilakukan harus tegak lurus dan rapi, jika tidak maka ulir tersebut tidak akan bisa menghubungkan
pipa yang satu
dengan pipa yang lainnya. Untuk memudahkan dalam mengulir maka pada saat mengulir kita
harus menggunakan
oli agar tidak keras pada
saat
mengulirnya, sehingga hasil uliran yang dibuat rapi. 8.4
Pelatan dan Bahan a. Alat 1. Meteran 2. Pahat Besi 3. Cangkul 4. Palu Besi b. Bahan 1. Pipa diameter ½” 2. Elbow 3. Soket T 4. Reduksi soket T
IIB Konst.Sipil Reguler Dicky Almahera 07 072 013
Bengkel SIpIl Politeknik Negeri Padang PLUMBING
5. 7.5 Keselamatan kerja 1. Menggunakan pakaian lengkap untuk praktek bengkel. 2. Pahami terlebih dahulu apa yang akan dikerjakan. 3. Pahami cara penggunaan dan fungsi dari peralatan yang dibutuhkan. 4. Konsentrasi pada saat melaksanakan praktek. 5. Bersihkan peralatan dan ruang kerja setelah selesai praktek. 8.6 Langkah Kerja Pada aplikasi ini kegiatan yang dilakukan adalah pembuatan saluran air masuk ke dalam sekre HIMA yang berada di sebelah labor teknik sipil. Langkah kerjanya adalah sebagai berikut : 1. Terlebih dahulu siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. 2. Potonglah pipa-pipa sesuai dengan dimensi gambar kerja. 3. Jika
dalam
mereduksi,
rangkaian maka
terdapat
perhatikan
penyambungan pengaruh
ataupun
pertambahan
dimensinya, oleh karena itu pengukuran dimensi pipa diukur sedemikian rupa sehingga setelah dirangkai dimensi yang diperoleh dari center to center pas dengan gambar kerja. 4. Setelah dipotong maka lakukan pembersihan bram / serpihan bagian dalam pipa hasil dari pemotongan dengan menggunakan burring reamer. 5. Lakukan penguliran dengan mesin ulir sesuai dengan diameter pipa yang digunakan. 6. Setelah penguliran selesai dilakukan coba pasangkan dengan sambungannya, apabila telah pas maka perangkaian pipa pipa dapat dilanjutkan. IIB Konst.Sipil Reguler Dicky Almahera 07 072 013
Bengkel SIpIl Politeknik Negeri Padang PLUMBING
7. Sebelum merangkainya pastikan setiap ulir telah diberi TBA seperlunya.
8. Pastikan semua sambungan pipa terpasang dengan erat dan tidak bocor. 9. Setelah selesai lakukan penyambungan pipa berikutnya sesuai dengan gambar kerja. 8.7 Gambar kerja G
E F
C D A B IIB Konst.Sipil Reguler Dicky Almahera 07 072 013
Bengkel SIpIl Politeknik Negeri Padang PLUMBING
BAB IX
PENUTUP 9.1 Saran 1. Bersikaplah disiplin dan bertanggung jawab dan mematuhi segala peraturan yang sudah diterapkan selama masih menyangkut dalam praktikum. 2. Bekerja sama dengan partner kerja maupun dengan instruktur. 3. Instruktur hendaknya lebih memperhatikan pekerjaan mahasiswa tidak hanya dari segi praktik namun juga dari hasil pekerjaan. 4. Selalu lakukan pengengecekan waktu melakukan praktik dan juga cek kembali waktu setelah selesai melakukan praktik. 5. Keselamatan
kerja
mahasiswa,
harus
karena
lebih
diperhatikan
kebanyakan
terutama
mahasiswa
bagi
kurang
mengindahkanya. 6. Seharusnya job yang akan ditugaskan tidak hanya dikerjakan oleh mahasiswa yang laki – laki tetapi juga oleh yang wanita agar skill setiap mahasiswa sama. 7. Mahasiswa seharusnya menyesuaikan antara teori dengan praktik, tidak hanya mementingkan cepat selesainya suatu job.
IIB Konst.Sipil Reguler Dicky Almahera 07 072 013
Bengkel SIpIl Politeknik Negeri Padang PLUMBING
9.2 Kesimpulan 1. Diharapkan kepada mahasiswa dapat memahami dan menguasai segala segala sesuatu yang berhubungan plumbing. 2. Mahasiswa tidak hanya dapat mempergunakan peralatan mesin tetapi juga dampat menguasai peralatan manual. 3. Dalam praktik dituntut keterampilan dan konsentrasi penuh untuk meningkatkan dalam kesungguhan kerja. 4. Mahasiswa
sudah
dapat
bagaimana
jalan
keluar
apabila
menghadapi kesulitan yang terjadi. 5. Setelah melakukan praktik ini mahasiswa sudah mampu untuk terjun langsung ke lapangan dengan penuh keterampilan yang diangap sudah memadai.
IIB Konst.Sipil Reguler Dicky Almahera 07 072 013
Bengkel SIpIl Politeknik Negeri Padang PLUMBING
IIB Konst.Sipil Reguler Dicky Almahera 07 072 013