SAINS BANGUNAN DAN UTILITAS 1 PLUMBING VILLA DE UMA LOKHA
DOSEN PENGAMPU : I NYOMAN SUSANTA, S.T, M.ERG. NI MADE MITHA MAHASTUTI, S.T, M.T. M.T. I WAYAN YUDA MANIK, S.T, M.T. IR. IDA BAGUS GDE PRIMAYATNA, M.ERG. IR. IDA BAGUS NGURAH BUPALA, MT IR. EVERT EDWARD MONIAGA
ANGGOTA KELOMPOK 4B : PUTU DIAN KUSUMA DEWI
1504205058
I MADE BAGUS BASKARA ADI PUTRA
1504205059
I GUSTI PUTU BAGUS KRIS PRABAWA
1504205061
FAIRUS RIZKI NURRAHMAWATI
1504205064
NI KADEK DESI DWI ANGGRENI ANGGRENI PUTRI
1504205065
ANAK AGUNG MANIK GENDARININGSIH
1504205066
JOVITA CHIARA
1504205069
SANAR OKTAVIANI
1504205070
NI WAYAN FORTUNA NINGSIH NINGSIH
1504205071
IDA BAGUS INDRA WISNU WARDHANA
1504205078
FAKULTAS TEKNIK TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS UDAYANA 2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Ida Sang H yang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa karena berkat anugerah- Nya, Plumbing” ini dengan Nya, kami dapat menyelesaikan men yelesaikan paper mengenai “Plumbing” baik dan semaksimal mungkin. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan mengenai utilitas bangunan terutama Plumbing baik dari segi sistem, komponen, layout/struktur dan kapasitas, yang mana sangat penting untuk diketahui sebagai penunjang dalam pembuatan desain arsitektur. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Penyusunan makalah ini dapat diselesaikan dengan baik tentunya tidak terlepas dari bantuan pembimbing. Oleh karena itu kesempatan ini penulis mengucapkan terima terima kasih kepada I Nyoman Susanta, ST., MErg, M Erg, selaku dosen pengampu peng ampu Utilitas Plumbing pada Mata Kuliah Sains Bangunan dan Utilitas. Terima kasih juga kami sampaikan kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselesainya makalah ini dengan baik dan semoga makalah yang telah kami susun ini dapat berguna bagi kami sendiri pada khususnya maupun pihak pembaca pada umumnya.
Denpasar, September 2016
Tim Penulis
i |SAINS BANGUNAN DAN UTILITAS
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Ida Sang H yang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa karena berkat anugerah- Nya, Plumbing” ini dengan Nya, kami dapat menyelesaikan men yelesaikan paper mengenai “Plumbing” baik dan semaksimal mungkin. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan mengenai utilitas bangunan terutama Plumbing baik dari segi sistem, komponen, layout/struktur dan kapasitas, yang mana sangat penting untuk diketahui sebagai penunjang dalam pembuatan desain arsitektur. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Penyusunan makalah ini dapat diselesaikan dengan baik tentunya tidak terlepas dari bantuan pembimbing. Oleh karena itu kesempatan ini penulis mengucapkan terima terima kasih kepada I Nyoman Susanta, ST., MErg, M Erg, selaku dosen pengampu peng ampu Utilitas Plumbing pada Mata Kuliah Sains Bangunan dan Utilitas. Terima kasih juga kami sampaikan kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselesainya makalah ini dengan baik dan semoga makalah yang telah kami susun ini dapat berguna bagi kami sendiri pada khususnya maupun pihak pembaca pada umumnya.
Denpasar, September 2016
Tim Penulis
i |SAINS BANGUNAN DAN UTILITAS
DAFTAR ISI COVER KATA PENGANTAR ..................................................... ......................................................................................................... ............................................................ ........ i DAFTAR ISI ......................................................... ....................................................... ..................................................................... .............. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang .................................................. .................................................... ........................................................... ....... 2
1.2
Rumusan Masalah ...................................................... ........................................................................................................ .................................................. 2
1.3
Tujuan ..................................................... .......................................................................................................... ..................................................................... ................ 3
1.4
Manfaat ................................................... ..................................................... ..................................................................... ................ 3
BAB II METODE DAN OBJEK 2.1
Metodologi Pendataan .............................................. ................................................... 4
2.2
Analisis dan Indentitas Objek ..................................................... ...................................................................................... ................................. 4
BAB III DATA DAN PEMBAHASAN 3.1
SISTEM PLAMBING .............................................. ................................................... 7 3.1.1 AIR BERSIH ........................ ...................................................... .............................................................................. ........................ 8 3.1.2 AIR PANAS ..................................................... ..................................................................................................... ................................................ 18 3.1.3 AIR BUANGAN.............................................. ................................................. 33 3.1.4 AIR KOLAM ........................................................................................ ............ 62
BAB IV PENUTUP 4.1
KESIMPULAN ................................................. .................................................... ......................................................... ..... 68
4.2
SARAN ................................................... ..................................................... ................................................................... .............. 71
DAFTAR PUSTAKA ...................................................... .......................................................................................................... ......................................................... ..... 72
BAB I PENDAHULUAN
Latar B elakang Air merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi makhluk hidup. Jumlah air sendiri di bumi tidak akan pernah berkurang, namun p enyediaan air bersih menjadi masalah serius. Padatnya penduduk di dunia salah satunya di Indonesia adalah menjadi salah satu faktor berkurangnya penyediaan air bersih. Selain itu, pertambahan penduduk yang sangat padat akan berbanding lurus dengan bertambah padatnya pemukiman masyarakat, mulai dari apartemen, gedung bertingkat, hingga rumah susun. Namun dalam kenyataanya suatu pembangunan bangunan tidak sesederhana seperti yang dipikirkan. Ada teknik-teknik khusus yang harus diperhatikan dalam pembangunan bangunan terutama sistem plambing. Plambing dapat dikatakan sebagai seni dan teknologi pemipaan dan peralatan untuk menyediakan air bersih ke tempat yang dikehendaki baik dalam hal kualitas, kuantitas dan kontinuitas yang memenuhi syarat dan membuang air bekas (kotor) dari tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian penting lainnya untuk mencapai kondisi higienis dan kenyamanan yang diinginkan. Perencanaan utilitas plambing pada suatu bangunan harus dilakukan dengan cermat dan seksama. Hal inilah yang menjadi landasan penting bagi mahasiswa arsitektur dalam mempelajari sistem plumbing sehingga dalam pelaksanaan nantinya tidak terjadi kesalahan yang dapat berakibat fatal. Oleh karena itu, untuk mengetahui dan memperluas lagi wawasan kami tentang bagaimana sistem plambing itu sendiri, baik dari segi sistem utilitas, komponen, lay out/struktur, maupun kapasitasnya, maka kami berusaha untuk menggali lebih banyak lagi informasi dan merangkumnya dalam makalah ini. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan untuk memenuhi tugas 2 mata kuliah Sains Bangunan dan Utilitas.
Rumusan Masalah 1.2.1 Bagaimana sistem plumbing pada objek observasi? 1.2.2 Bagaimana sistem air bersih yang digunakan pada objek observasi? 1.2.3 Bagaimana sistem air kotor yang digunakan pada objek observasi?
1.2.4 Bagaimana sistem air kolam renang yang digunakan pada objek observasi?
Tujuan Tujuan dari tugas yang diberikan adalah agar mahasiswa mengetahui dan memahami utilitas dan sains bangunan khususnya sistem plambing pada objek observasi.
Manfaat 1.4.1
Untuk Mahasiswa
a. Meningkatkan pengetahuan tentang sains dan utilitas khususnya sistem plambing. b. Meningkatkan
kemampuan
dalam
membuat
makalah
dan
kerjasama
kelompok. 1.4.2
Untuk Dosen
a. Memberikan tambahan wawasan kepada Bapak/Ibu dosen mengenai sistem plambing pada objek observasi. b. Membantu Bapak/Ibu dosen untuk mengetahui tingkat kemampuan mahasiswa dalam membuat makalah.
BAB II METODE DAN OBJEK
2.1 Metodologi Pendataan 2.1.1. Metode Analisis Dengan cara mengumpulkan data yang didapat dilapangan yang selanjutnya akan dianalisis dengan cara membandingkannya dengan teori yang didapat dari literatur- literatur maupun di buku sehingga kita dapat tahu tentang n yata dilapangan
2.1.2. Metode Observasi Langsung Pendataan dilakukan dengan cara observasi langsung ke objek dan mekukan pendataan dengan menggunakan sketsa, foto dan gambar bestek.
2.1.3. Metode Wawancara Pendataan yang dilakukan dengan cara melakukan wawancara langsung dengan supervisor engineering.
2.2 Analisis dan I ndentitas Objek 2.2.1. Fungsi Objek Dengan mempertimbangkan kelengkapan sistem utilitas yang ada dalam suatu fungsi bangunan dan untuk mempermudah proses birokrasi dalam perijinan untuk melakukan observasi kami memilih sebuah bangunan dengan fungsi villa sebagai objek observasi kami. Villa yang kami observasi adalah satu kawasan dengan 15 buah bangunan utama dimana terdapat tiga bangunan yang memiliki 2 lantai dengan 3 kamar tidur. Villa merupakan tempat tinggal sementara sekaligus tempat untuk liburan, yang biasanya terletak di luar daerah yang berhawa sejuk seperti di pinggiran kota, pegunungan,pantai, dsb. Dalam villa tersebut terdapat aktivitas di dalamnya seperti mandi, tidur, berkumpul, berenang, dan lain-lain. dalam melakukan aktivitas tersebut
tentu saja dibutuhkan suatu fasilitas untuk mengakomodasi aktifitas tersebut, oleh karena itu didalam suatu bangunan harus ada suatu sistem pengadaan sistem utilitas.
2.2.2. Kapasitas Objek Objek villa yang kami observasi memiliki kapasitas 3 -6 orang, dimana terdapat 3 kamar tidur dengan 2 kasur size king dan 1 twin, yang memungkinkan di tempati 2 orang per kasur pada size king.
2.2.3. Lokasi Objek
Gambar Letak Lokasi Pada Pulau Bali Sumber : www.google.com. Tahun 2016
Gambar Letak Lokasi De Uma Lokha Vila Sumber : www.maps.com. Tahun 2016
BAB III DATA DAN PEMBAHASAN
3.1 SI STE M PLAM BI NG Sistem plambing adalah sistem penyediaan air bersih dan sistem pembuangan air kotor yang saling berkaitan serta merupakan paduan yang memenuhi syarat yang berupa peraturan dan perundangan, pedoman pelaksanaan, standar peralatan dan standar instalasinya. Fungsi-fungsi sistem plambing itu sendiri adalah sebagai berikut ini: a.
Sistem Penyediaan air bersih, menyediakan air bersih ke tempat-tempat yang dikehendaki dengan kualitas, kuantitas, dan tekanan yang cukup.
b.
Penyaluran air buangan, membuang air kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemari sistem yang lain serta mencegah masuknya udara tidak sedap dan air kotor ke dalam ruangan.
c.
Penyediaan air untuk pemadam kebakaran, menyediakan air dengan kuantitas yang cukup dan mudah operasinya apabila terjadi kebakaran.
d.
Penyediaan air panas, menyediakan air panas yang cukup dan tidak mempengaruhi lingkungan sekitarnya.
Adapun ruang lingkup sistem plambing diantaranya sistem air bersih, air kotor, air kolam.
3.1.1
AIR BERSIH A. LAY OUT
Penempatan tangki penyimpanan air bersih pada villa De Uma Lokha adalah :
Gambar Layout Plan Penempatan Groundtank pada basement Sumber : Dokumentasi Villa De Uma Lokha.2016
Pada gambar tersebut, tangki groundtank ditandai dengan garis silang sebelah utara, kemudian air dipompa melalui ruang pompa dan siap untuk didistribusikan menuju masing-masing massa bangunan. Untuk pendistribusian air bersih ke masing-masing unit ditunjukkan dengan garis biru pada gambar. Sedangkan untuk sistem pendistribusian air pada masing-masing massa ditunjukkan pada gambar :
Gambar pendsitribusian air bersih unit three bedroom pada lantai satu Sumber : Dokumentasi Villa De Uma Lokha.2016
Pada gambar tersebut ditunjukkan pendistribusian air bersih melalui bathub, washtafel, sink, dan closet.
Gambar pendsitribusian air bersih unit three bedroom pada lantai dua Sumber : Dokumentasi Villa De Uma Lokha.2016
Berdasarkan gambar, warna merah merupakan sistem air panas, sedangkan warna biru merupakan air bersih. Pendistribusian air bersih pada unit three bedroom ini melalui bathub, closet, washtafel.
B.
SISTEM
Gambar Skema Umum Jaringan Air Bersih (Sumber: publication.gunadarma.ac.id)
Dari skema diatas dapat dilihat bahwa yang pertama, dari sumber penghasil air bersih melalui jaringan transmisi menuju ke tempat penyimpanan, setelah itu memalui proses
pada
jaringan
distribusi
hingga
air
bersih
dihasilkan
dan
dapat
dipergunakan/dipakai. Berdasarkan pada obeservasi yang telah dilakukan maka sistem air bersih di villa de uma lokha ini menggunakan sumur bor. Maka sistem pengambilan air bersih melalui tanah adalah menggunakan sistem distribusi down feed system.
Gambar Diagram Aliran Sistem Pompa Sumur Sumber : http://slideplayer.info/slide/2011183/
DOWN FEED SYSTEM Dalam sistem ini dengan kedalaman 60 m dari ground tank air mengalami penyaringan terlebih dahulu kemudian ditampung di tangki bawah (ground tank), kemudian dipompakan ke tangki atas (upper tank) yang dipasang di atas basement atau di samping lobby.
Gambar letak pipa dari ground tank ke lobby. Sumber : Dokumentasi Pribadi.2016 Dari sini air didistribusikan ke seluruh bangunan atau massa vila yaitu 15 unit.
C.
KOMPONEN
Pipa Distribusi
Jenis pipa yang digunakan pada pendistribusian air bersih disini adalah polyvinil chlorida (PVC) dengan detail sebagai berikut.
Tabel Ukuran Pipa Distribusi Kelas
AW
Diameter
Tebal
Inch
mm
1,5
48
dinding
Panjang
Sistem
(mm)
(m)
Penyambungan
2,30
4
SC
Tangki Air
Gambar Tangki Air dari Beton (Sumber: www.sementigaroda.com)
Tabel Keuntungan dan Kelebihan Tangki Beton BAHAN Tangki beton
KEUNTUNGAN dari
Dapat
dibentuk
KERUGIAN
dengan
lebih Waktu menguras harus
fleksibel
hati-hati, apabila cat pada
Harga relatif murah dibanding baja bagian tahan karat
dalam
tangki
mengelupas dan masuk ke
Pengerjaan tidak sulit, dengan cara dalam jaringan pemipaan. cast in place Tahan dari bahaya korosi Umur relatif lama dibanding tangki kayu Pemeliharaan mudah
Pompa Air
Pompa yang digunakan adalah pompa putar jenis Pompa Tekan. Secara fungsional diefisiensikan untuk menekan aliran sehingga perletakannya lebih cenderung dekat dengan permukaan aliran yang akan dipindah. Pemanfaatan pompa tekan ini misalnya pada pompa limbah dan pompa sumur dalam (submersible pump/deep well). Pada vila ini pompa yang digunakan memiliki kekuatan mesin/power SP 5A17. Bertekanan 3x380 v dan 1,5 kw, 3 phase.
Gambar Skema Pompa Tekan Tangki Bawah atau Ground Tank akan melacak tingkat air di dalam tangki tanah hanya berdasarkan ketersediaan air dalam tangki bawah tanah. Ketika air meluap melebihi tangki atau kekurangan air dalam tangki bawah tanah sistem menutup motor secara otomatis.
Gambar Ground Tank (Sumber: http://shraisepower.co/overhead-water-tank/)
Gambar Letak Groundtank. Sumber : Dokumentasi Pribadi.2016
D.
KAPASITAS
Berdasarkan pada wawancara, narasumber mengatakan bahwa volume ground tank yang di basement adalah 5.50x3.00x2.40 m3 = 39.6 m3. Dengan civitas 30 orang disetiap massa villa maka volume total groundtank adalah 30 x 39.6 m3 = 1188 m3 Untuk Standar Perhitungan Kapasitas Ground Water Tank adalah sebagai beikut ini. a.
Berfungsi untuk menampung air dari deep well dan PDAM
b.
Pemompaan air per jam dalam 24 jam = 417x 100 % = 4,17 %
c.
Pengaliran air selama 12 jam dalam 24 jam = 2x4,17 %= 8,34 %
Tabel Perhitungan Kapasitas Ground Water Tank Pengisian
Pemakaian
Pukul
Selisih Sendiri Akumulasi Sendiri Akumulasi
00.00 – 01.00
4.17
4.17
0
0
4.17
01.00 – 02.00
4.17
8.34
0
0
8.34
02.00 – 03.00
4.17
12.51
0
0
12.51
03.00 – 04.00
4.17
16.68
8.34
8.34
8.34
04.00 – 05.00
4.17
20.85
8.34
16.68
4.17
05.00 – 06.00
4.17
25.02
8.34
25.02
0
06.00 – 07.00
4.17
29.19
8.34
33.36
-4.17
07.00 – 08.00
4.17
33.36
8.34
41.7
-8.34
08.00 – 09.00
4.17
37.53
8.34
50.04
-12.51
09.00 – 10.00
4.17
41.7
0
50.04
-8.34
10.00 – 11.00
4.17
45.87
0
50.04
-4.17
11.00 – 12.00
4.17
50.04
0
50.04
0
12.00 – 13.00
4.17
54.21
0
50.04
4.17
13.00 – 14.00
4.17
58.38
0
50.04
8.34
14.00 – 15.00
4.17
62.55
8.34
58.38
4.17
15.00 – 16.00
4.17
66.72
8.34
66.72
0
16.00 – 17.00
4.17
70.89
8.34
75.06
-4.17
17.00 – 18.00
4.17
75.06
8.34
83.4
-8.34
18.00 – 19.00
4.17
79.23
8.34
91.74
-12.51
19.00 – 20.00
4.17
83.4
8.34
100.08
-16.68
20.00 – 21.00
4.17
87.57
0
100.08
-12.51
21.00 – 22.00
4.17
91.74
0
100.08
-8.34
22.00 – 23.00
4.17
95.91
0
100.08
-4.17
23.00 – 00.00
4.17
100.08
0
100.08
0
1251
Kapasitas Ground Water Tank (GWT) = ((max + min ) % x Q day = ( 1251 + 0 )% x 216 m³/hari = 2702,16 m³ Asumsi saat terjadi kebakaran system hidran dan sprinter menyalurkan air secara terus menerus selama 30 menit ( NFPA – 13, 1996) dengan debit @ 500 gpm Volume air untuk kebakaran = volume hidran + volume sprinkler = (500 gpm x 300 menit) + ( 500 gpm x 30 menit) = 30000 gallon = 113,6 m³ Jadi volume total GWT = Volume air bersih + volume kebakaran = 434,96 m³ + 113,6 m³ = 548,56 m³ Berdasarkan standar tersebut, maka disimpulkan bahwa, dengan volume penggunaan air bersih perhari yaitu 1188 m3 ukuran ground tank dari villa de uma lokha adalah memadai karena dengan civitas 30 orang pada massa villa tersebut sudah melebihi standar groundtank.
3.1.2
AIR PANAS
A. LAY OUT
Gambar Pendistribusian Air Panas Pada Unit Bangunan 3 Bedroom Lantai 1 Villa de Uma Lokha Sumber File Villa de Uma Lokha Pada layout, tangki penyimpanan air panas terletak pada bangunan villa unit lain, lebih tepatnya diatas dak. Adapun distribusi air panas tersebut yaitu ke bathtube, wastafel, dan shower.
Gambar Pendistribusian Air Panas Pada Lantai 2 di Villa de Uma Lokha Sumber : File Villa de Uma Lokha Untuk di lantai dua sendiri kamar tidur ini juga dilengkapi fasilitas yang sama dengan kamar tidur yang terdapat di lantai satu yaitu air panas mengalir pada bathtube, wastafel, dan shower.
B.
SISTEM PENYEDIAAN AIR PANAS
Instalasi Penyedeiaan Air Panas
Instalasi pipa air panas adalah saluran supply air panas yang berbahan dasar pipa, yang berfungsi sebagai distribusi air panas dari tangki sirkulasi air panas, menuju ke pemanas air (heat pump) dan di tampung pada tangki penampung air panas, dan di distribusi pada area-area yang dibutuhkan. Villa de Uma Lokha menggunakan jenis instalasi local atau perunit pada bangunan 3 kamar tidur. Pemanas air dipasang dekat dengan alat plambing ( plumbing fixture) yang membutuhkan air panas. Sebagai sumber kalor dari pemanas ini menggunakan energy listrik. Sistem ini terdapat beberapa keuntungan antara lain: cepat mendapat air panas, kehilangan kalor pada instalasi kecil, perawatan dan pemasangan instalasinya sederhana, dan nilai investasi cukup rendah. Instalasi sistem lokal yang digunakan oleh villa ini adalah Pemanasan simpan ( storage).
Sistem ini dapat dilakukan dengan menyimpan air pada tangki dan dipanaskan dengan listrik. Tangki yang digunakan mempunyai volume 150 liter. Pemanasan air dilakukan di tangki penyimpan yang dilengkapi dengan elemen pemanas, pengatur temperatur, termometer, katup pengaman, check hole, dan pengukur tekanan. Kelebihan sistem ini adalah mampu menyediakan air panas dengan segera karena minimnya resiko kehilangan kalor/panas pada air. Sedangkan kelemahannya adalah harus mengeluarkan biaya lebih untuk pembelian alat dan hanya mampu menyediakan air dalam kapasitas yang kecil.
Sistem Pemipaan Utilitas Air Panas
Villa De Uma Lokha menggunakan sistem pemipaan dari atas ke bawah. Perletakan tangki penyimpan air panas di atas dak bangunan menyebabkan air panas dialirkan kepada alat-alat plambing melalui pipa-pipa cabang dari suatu pipa utama yang dipasang pada lantai paling atas gedung. Sistem ke bawah berdasarkan pada gravitasi. Selain itu Villa ini juga menggunakan system pemipaan dua pipa. Magsudnya pipa akan menghantarkan air panas dari tangki penyimpanan atau pemanas dan kemudian air akan dibalikkan kembali ke tangki penyimpanan dengan pipa balik apabila tidak ada pemakaian air panas pada alat plambing. Villa De Uma Lokha memakai system penyedian air panas dengan katagori langsung. Yaitu air panas diubah dahulu menjadi air baku kemudian disimpan, selanjutnya dialirkan ke masing-masing pipa plumbing. Selain system langsung villa ini juga menggunakan system tertutup yaitu air panas tetap bersirkulasi terhubung.
Distribusi Air Panas
Gambar Disribusi Air Panas dan Dingin (Sumber: https://books.google.co.id ) Proses air dingin menjadi air panas: air dingin (dari reservoir) menuju water heater (tenaga listrik/gas/surya) kemudian akan berganti menjadi air panas
C. KOMPONEN
Alat Pemanas Air Panas a.
Alat Pemanas Listrik
Alat pemanas yang berujud elemen pemanas di masukan dalam air dalam pemanas sehingga akan terjadi perubahan air dari dingin menjadi panas. Bahan pemanas digunakan nikelkrom diselubungi konduktor kalor (oksida magnesium). Air dingin masuk dari bawah dan air panas keluar di bagian atas tangki pemanas. Tekanan uap pada mesin pemanas air biasanya tidak lebih dari 7 kg/cm2 dan jika tekanan yang terjadi sebesar 7 kg/cm2 maka panas air sebesar 100oC. Sehingga jenis pipa yang dipakai adalah pipa PVR.
Gambar Tangki Pemanas Air dengan Listrik Kapasitas Sedang Villa de uma Lokha Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016
(Sumber: Risman. 2008. Perencanaan Sistem Pemipaan Air Panas dengan Hot Water Boiler pada Bangunan Fashion Hotel Jalan Gunung Saha ri 12/2 Jakarta. Tugas Akhir. Program Studi Teknik Mesin. Universitas Mercu Buana)
Gambar 2.31 Tangki Pemanas Air dengan Listrik Kapasitas Besar (Sumber: Risman. 2008. Perencanaan Sistem Pemipaan Air Panas dengan Hot Water Boiler pada Bangunan Fashion Hotel Jalan Gunung Saha ri 12/2 Jakarta. Tugas Akhir. Program Studi Teknik Mesin. Universitas Mercu Buana).
b.
Tangki Penyimpanan Air Panas
Dilihat dari konstruksinya tangki penyimpan air panas pada villa de uma lokha merupakan tangka penyimpan tegak. Berdasarkan efisiensinya dalam pemanasannya, tangki mendatar lebih baik dari tangki tegak. Oleh karena itu tangki tegak biasanya digunakan apabila tempatnya tidak memungkinkan untuk dipasang tangki mendatar. Pada villa de uma lokha ini kebetulan letak dari tangki ini adalah di atas dak. Dinding tangki terbuat dari pelat baja dilapis baja tahan karat. Walaupun sudah menggunakan bahan tersebut, kemungkinan berkarat tetap ada, tergantung pada kualitas dan temperature airnya (makin tunggi temperatur air, makin cepat tingkat pengkaratannya). Sedangkan koil pemanas dalam tangki terbuat dari tembaga. Koil pemanas ini harus dapat dicabut dari tangki untuk pemeriksaan, pembersihan, dan perawatan. Oleh karena itu harus tersedia ruang yang cukup un tuk mencabut koil dari tangki. Pada villa de uma lokha sudah tersedia ruang yang cukup untuk melakukan perawatan terhadap
koil tembaga tersebut. Beberapa accesories yang terdapat pada instalasi pipa air panas, yaitu : a.
Gate Valve (GV) : Berfungsi sebagai valve open close secara manual.
b.
Ball Valve : Berfungsi sebagai valve open close secara manual.
c.
Butterfly Valve : Berfungsi sebagai swing valve open close secara manual.
d.
Pressure Gauge (PG) : Berufungsi untuk indikator pengukuran tekanan yang melalui instalasi.
e.
Check Valve ( CV ) : Berfungsi sebagai valve satu arah, agar tidak ada tekanan balik dan aliran sesuai arah valve tersebut.
f.
Thermometer : Berfungsi untuk indikator suhi dalam instalasi.
g.
Pressure Reducing Valve : Berfungsi sebagai pengatur tekanan pada suatu instalasi.
h.
Heat Pump : Berfungsi sebagai alat pemanas air yang disirkulasi oleh pompa menuju tangki distribusi.
i.
Tanki air Panas : Berfungsi sebagai penampung air panas agar suhu air panas tetap terjaga.
j.
Pompa air panas : Berfungsi sebagai penggerak sirkulasi air panas, agar air dalam instalasi tetap terjaga suhunya.
(Sumber:https://www.scribd.com/doc/214080915/Laporan-Pkl-Plumbing )
c.
Pemipaan Utilitas Air Panas
Pemipaan Villa De Uma Lokha menggunakan sistem sirkulasi dua pipa, yaitu pipa hantar dan pipa balik. Dalam keadaan dimana tidak terdapat pemakaian, air akan tetap mengalir (disirkulasikan) dari pipa hantar ke tangki penyimpan atau pemanas air. Laju aliran air yang disirkulasikan adalah sedemikian agar penurunan temperatur air dalam pipa hantar akibat kehilangan panas melalui dinding-dinding pipa masih dalam batas yang direncanakan. Sehingga setiap saat keran dibuka air tetap pada keadaan temperatur minimum yang direncanakan. Untuk menjaga agar air panas mempunyai keseragaman temperatur atau perbedaan yang tidak terlalu besar disetiap pipa cabang, perlu dipasang katup -katup
pembalans dan merancang pipa balik yang dibalik (reverse return), seperti terlihat pada gambar.
D. KAPASITAS AIR PANAS Standar Temperatur Air Panas Menurut Jenis Pemakaiannya
No
Jenis Pemakaiannya
Temperatur (◦C)
1
Minum
50-55
2
Mandi: - dewasa
42-45
- anak-anak
40-42
3
Pancuran mandi
40-43
4
Cuci muka dan cuci tangan
40-42
5
Cuci
tangan
untuk
pengobatan 6
Bercukur
7
Dapur: * Macam-macam keperluan
keperluan
43 46-52
45
* Untuk mesin cuci:
8
- proses pencucian
45-60
- proses pembilasan
70-80
Cuci pakaian: * Macam-macam pakaian
60
* Bahan sutra dan wol
33-49
* Bahan linen dan katun
49-60
9
Kolam renang
21-27
10
Cuci mobil (di bengkel)
24-30
Sumber: Soufyan M.Noerbambang dan Takeo Morimura, 2000
Berdasarkan jenis dan jumlah alat plambing
Dengan menggunakan tabel, maka dapat dihitung laju alairannya yaitu:
Tabel Analisis Laju Aliran dan Kapasitas Pemanas Bak mandi (bath cup)
60 x 76
4560 (liter/jam)
Shower
60 x 114
6840 (liter/jam)
Wastafel
60 x 15
900 (liter/jam)
Sink
60 x 38
2280 (liter/jam)
Bak cuci pakaian
60 x 76
4560 (liter/jam)
Jumlah
19140 (liter/jam)
Laju aliran (faktor pemakaian= 0,3) 0,3 x19140 5742 (liter/jam) Volume
tangki
penyimpanan 1,25) Kapasitas pemanas
(faktor
1,25x5742 71775 (liter)
5742x(60-5)
315810 (kcal/jam)
(Sumber: Tim Penyusun. 2002. Melaksanakan Pemasangan Instalasi Air Panas. Modul. Teknik Keahlian Teknik Bangunan Gedung. Departemen Pendidikan Nasional)
A)
Perhitungan Berdasarkan Jumlah Pemakai Untuk menghitung besarnya laju aliran dapat digunakan rumus : Qd = ( N )(qd ) ..................................................................................
(4)
Qh = (Qd )(qh ) .................................................................................
(5)
V = (Qd )(v) ....................................................................................
(6)
H = (Qd )( g )(t h - t c ) ........................................................................
(7)
Dalam hal ini : Qd = Jumlah air panas (liter/hari) Qh = Laju aliran air panas maksimum (liter/jam) V = Volume tangki penyimpan (liter) H = Kapasitas pemanas (kcal/jam) N = Jumlah orang pemakai air panas (kg)
Tabel Pemakaian air panas menurut jenis pemakaian gedung (Air panas temperatur 60 o C) Kapasitas Kapasitas tangki Setiap orang Max per jam untuk Jangka waktu pemanas Penyimpanan untuk tiap hari (l / pemakaian per hari Pemakaian untuk pemakaian sehari orang, hari) (l / jam) puncak (jam) pemakaian (liter) sehari Qd qh (h) v r
Jenis Penggunaan Gedung
Rumah pribadi, rumah susun, hotel 1), 2)
7,5 – 150
1/7
43)
1/5
1/7
130
1,10
4
1/10
1/10
Kantor
7,5 – 11,5
1,5
2
1/5
1/6
Pabrik
20
1/3
1
2/5
1/8
Restoran
1/10
1/10
Restoran (3 x makan sehari)
1/10
1/10
Rumah sakit (per tempat tidur) 4)
Restoran (1 x makan sehari) Kamar mandi umum (1 x mandi per orang)
30
1/10
8
1/5
1/10
1/5
2
2/5
1/6
(Sumber: Tim Penyusun. 2002. Melaksanakan Pemasangan Instalasi Air Panas. Modul. Teknik Keahlian Teknik Bangunan Gedung. Departemen Pendidikan Nasional)
B)
Perhitungan Berdasarkan Jenis Dan Jumlah Alat Plambing Jika pemakaian air panas pada beban puncak untuk setiap alat plambing dapat diperkirakan, maka laju aliran air panas dapat dihitung Tabel 2, 3, 4 , 5, 6, 7, dan 8.
Tabel 2.13 Prosentase Air Panas dan Dingin Temperatur air campuran 65 60 55 50 45 40 35 30
5
10 15 20 25 Air panas 80 ( C)
5
Temperatur air dingin ( C) 15 25 10 20 Air panas 75 (C)
15 20 Air panas 70 (C)
25
10
80,0
78,6
76,9
75,0
72,7
85,7
84,6
83,3
81,8
80,0
92,3
91,7
90,9
90,0
88,9
73,3
71,4
69,2
66,7
63,6
78,6
76,9
75,0
72,7
70,0
84,6
83,3
81,8
80,0
77,8
66,7
64,3
61,5
58,3
54,5
71,4
69,2
66,7
63,6
60,0
76,9
75,0
72,7
70,0
66,7
60,0
57,1
53,8
50,0
45,5
64,3
61,5
58,3
54,5
50,0
69,2
66,7
63,6
60,0
55,6
53,3
50,0
46,2
41,7
36,4
57,1
53,8
50,0
45,5
40,0
61,5
58,3
54,5
50,0
44,0
46,7
42,9
38,5
33,3
27,3
50,0
46,2
41,7
36,4
30,0
53,8
50,0
45,5
40,0
33,3
40,0
35,7
30,8
25,0
18,2
42,9
38,5
33,3
27,3
20,0
46,2
41,7
36,4
30,0
22,2
33,3
28,6
23,1
16,7
9,1
35,7
60,8
25,0
18,2
10,0
38,5
33,3
27,3
20,0
11,1
Air pa nas 65 ( C) 60 55 50 45 40 35 30
5
Air panas 60 (C)
Air panas 55 (C)
91,7
90,9
90,0
88,9
87,5
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
-
-
-
-
-
83,3
81,8
80,0
77,8
75,0
90,9
90,0
88,9
87,5
85,7
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
75,5
72,7
70,0
66,7
62,5
81,8
80,0
77,8
75,0
71,4
90,0
88,9
87,5
85,7
83,3
66,7
63,6
60,0
55,6
60,0
72,7
70,0
66,7
62,5
57,1
80,0
77,8
75,0
71,4
66,7
58,3
54,5
50,0
44,4
37,5
63,6
60,0
55,6
50,0
42,9
70,0
66,7
62,5
57,1
50,0
50,0
45,5
40,0
33,3
25,0
54,5
50,0
44,4
37,5
28,6
60,0
55,6
50,0
42,9
33,3
41,7
36,4
30,0
22,2
12,5
45,5
40,0
33,3
25,0
14,3
50,0
44,4
37,5
28,6
16,7
80,0
100,0
100,0
-
Air pa nas 50 ( C) 88,9
87,5
85,7
83,3
Air panas 45 (C) 100,0
100,0
100,0
Air panas 40 (C)
45 77,8 75,0 71,4 66,7 60,0 87,5 85,7 53,3 80,0 75,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 40 66,7 62,5 57,1 50,0 40,0 75,0 71,4 66,7 60,0 50,0 85,7 83,3 80,0 75,0 66,7 35 55,6 50,0 42,9 33,3 20,0 62,5 57,1 50,0 40,0 25,0 71,4 66,7 60,0 50,0 33,1 30 (Sumber: Tim Penyusun. 2002. Melaksanakan Pemasangan Instalasi Air Panas. Modul. Teknik Keahlian Teknik Bangunan Gedung. Departemen Pendidikan Nasional)
Tabel Pemakaian Air Panas Hunian, Komersial dan Industri Jenis bangunan
Maksimum dalam sejam
Maksimum dalam sehari
Rata-rata dalam sehari
Asrama pria Asrama wanita
3.8 gal (14.4 L)/siswa 5.0 gal (19 L)/siswa
22.0 gal (83.4 L)/siswa 26.5 gal (100.4 L)/siswa
13.1 gal (49.7 L)/siswa 12.3 gal (46.6 L)/siswa
Motel : jumlah unit Kurang dari 20 60 Lebih dari100
6.0 gal (22.7 L)/unit 5.0 gal (19.7 L)/unit 4.0 gal (15.2 L)/unit
35.0 gal (132.6 L)/unit 25.0 gal (94.8 L)/unit 15.0 gal (56.8 L)/unit
20.0 gal (75.8 L)/unit 14.0 gal (53.1 L)/unit 10.0 gal (37.9 L)/unit
Kamar perawat
4.5 gal (17.1 L)/tempat tidur
30.0 gal (113.7 L)/tempat tidur 18.4 gal (69.7 L)/tempat tidur
Gedung Kantor
0.4 gal (1.52 L)/Orang
2.0 gal (7.6 L)/Orang
1.0 gal (3.79 L)/Orang
1.5 gal (5.7 L)/Orang/jam 0.7 gal (2.6 L)/Orang/jam
11.0 gal (41.7 L)/Orang/jam 6.0 gal (22.7 L)/Orang/jam
2.4 gal (9.1 L)/Orang/jam/hari 0.7 gal (2.6 L)/Orang/jam/hari
12.0 gal (45.5 L)/unit 10.0 gal (37.9 L)/unit 8.5 gal (32.2 L)/unit 7.0 gal (26.5 L)/unit 5.0 gal (19 L)/unit
80.0 gal (303.2 L)/unit 73.0 gal (276.7 L)/unit 66.0 gal (250 L)/unit 60.0 gal (227.4 L)/unit 50.0 gal (195 L)/unit
42.0 gal (159.2 L)/unit 40.0 gal (151.6 L)/unit 38.0 gal (144 L)/unit 37.0 gal (140.2 L)/unit 35.0 gal (132.7 L)/unit
Restauran -Type A- restaurant 3x makan -Type B-dengan palayanan antar, dengan pembatas ruangan,tempat makan siang, toko makanan ringan dan Apartmen : jumlah unit Kurang dari 20 50 75 100 Lebih dari 200
Elemntary schools
0.6 gal (2.3 L)/siswa
1.5 gal (5.7 L)/siswa
0.6 gal (2.3 L)/siswa
Junior and senior schools
1.0 gal (3.8 L)/siswa
3.6 gal (13.6 L)/siswa
1.8 gal (6. L)/siswa
(Sumber: Tim Penyusun. 2002. Melaksanakan Pemasangan Instalasi Air Panas. Modul. Teknik Keahlian Teknik Bangunan Gedung. Departemen Pendidikan Nasional)
Tabel Pemakaian Air Panas pada Alat Plambing Alat Plambing
Jumlah air panas sekali pakai
Jumlah pemakaian per jam
Pemakaian air panas per jam
(liter)
(/jam)
(liter/jam)
7,5
1
7,5
4
2-8
10 - 40
Bak mandi rendam (bath tub)
100
1,3
100 - 300
Pancuran mandi (Shower )
50
1-6
50 - 300
Bak cuci dapur ( kitchen sink )
15
3 – 5
45 - 75
Bak cuci kecil, dapur ( Pantry sink )
10
2 – 4
20 - 40
Bak cuci pakaian (laundry sink )
15
4 – 6
60 - 90
Bak cuci pel ( slop sink )
15
3 – 5
45 - 75
Bak cuci tangan (pribadi) Bak cuci tangan (untuk umum)
Keterangan
Untuk rumah pribadi dan rumah susun saja
Kalau mesin cuci, tergantung kebutuhan mesin cuci
Catatan :. Faktor pemakaian alat plambing untuk Rumah sakit, hotel 25% Rumah pribadi, rumah susun dan kantor 30% Abrik, sekolah : 40% (Sumber: Tim Penyusun. 2002. Melaksanakan Pemasangan Instalasi Air Panas. Modul. Teknik Keahlian Teknik Bangunan Gedung. Departemen Pendidikan Nasional)
Tabel Pemakaian Air Panas Tiap Alat Plambing Menurut Jenis Penggunaan Gedung.
Bak cuci tangan (pribadi) Bak cuci tangan (untuk umum) Bak mandi rendam (bath tub) Mesin cuci piring 1) Bak rendam kaki Bak cuci, dapur (kitchen sink) Bak cuci kecil, dapur (pantry sink) Bak cuci pakaian (laundry sink) Bak cuci pel Pancuran mandi Untuk terapi / pengobatan : Pancuran mandi Bak rendam badan Bak rendam batang kaki Bak rendam lengan Bak rendam duduk Bak rendam dengan air mengalir Bak cuci bulat Bak cuci setengahbulat Faktor pemakaian Koefisien kapasitas penyimpanan2)
Rumah Susun
Klub
Olah Raga
Rumah Sakit
Hotel
Pabrik
Kantor
Rumah Pribadi
Sekolah
Penginapan Pemuda
7,6
7,6
7,6
7,6
7,6
7,6
7,6
7,6
7,6
7,6
15
23
30
23
30
45
23
-
57
30
76
76
114
76
76
-
-
76
-
114
57 11,4
190-570 11,4
-
45
190-570 11,4
190-760 11,4
76-380 45
-
57 11,4
76-380 11,4
76-380 45
38
76
-
76
114
76
76
38
76
76
19
38
-
38
38
-
38
19
38
38
76
106
-
106
106
-
-
76
-
106
114
76 570
-
852
76 284
114 284
76 852
76 114
57 114
76 852
76 852
-
-
-
1500 2300
-
-
-
-
-
-
-
-
-
380
-
-
-
-
-
-
-
-
-
132 114
-
-
-
-
-
-
-
-
-
625
-
-
-
-
-
-
-
-
-
76
76
114
76
-
114
-
-
-
-
38
38
57
38
-
57
-
0,30
0,30
0,40
0,25
0,25
0,40
0,30
0,30
0,40
0,40
1,25
0,90
1,00
0,60
0,80
1,00
2,00
0,70
1,00
1,00
Catatan : 1)
Kalau merk dan tipe mesin cuci diketahui, jumlah air harus sesuai dengan yang ditentukan oleh pabrik pembuatnya. 2) Yang dimaksud dengan koefisien kapasitas penyimpanan adalah perbandingan antara kapasitas tangki penyimpan dengan laju aliran maksimum air panas dalam liter/jam. (Sumber: Tim Penyusun. 2002. Melaksanakan Pemasangan Instalasi Air Panas. Modul. Teknik Keahlian Teknik Bangunan Gedung. Departemen Pendidikan Nasional)
Jumlah Air Panas (Liter/Jam) Dialirkan ke Alat Plambing, Temperatur Akhir 60(Oc) Tabel Unit Alat Plambing untuk Air Panas, Menurut Jenis Alat Plambing dan Menurut Jenis Penggunaan Gedungnya
Bak cuci tangan (pribadi) Bak cuci tangan (untuk umum) Bak mandi rendam (bath tub) Mesin cuci piring Bak cuci, dapur (kitchen sink)
Rumah susun
Klub
Olah raga
Rumah sakit
0,75
0,75
0,75
0,75
0,75
0,75
0,75
0,75
0,75
1
1
1
1
1
1
1
1
1,5
-
1,5
1,5
-
-
-
-
-
1,5 1,5
0,75
Hotel dan Penginapan Pabrik Kantor Sekolah asrama pemuda
5 (untuk setiap 250 tempat duduk ruang makan)
1,5
-
3
30 | S A I N S
1,5
3
B A N G U N A N
-
D A N
0,75
U T I L I T A S
3
Bak cuci kecil, dapur (pantry sink) Bak cuci pel Pancuran mandi 1) Untuk terapi / pengobatan : Bak rendam badan Bak cuci bulat Bak cuci setengah bulat
-
2,5
-
2,5
2,5
-
-
2,5
2,5
1,5 1,5
2,5 1,5
1,5
2,5 1,5
2,5 1,5
2,5 3
2,5 -
2,5 1,5
2,5 1,5
-
2,5
2,5
5 2,5
-
4
-
2,5
-
2,5
-
1,5
1,5
1,5
-
3
-
1,5
1,5
Jenis gedung
Satuan
Rumah sakit atau sanatorium
Tempat tidur
2,50
Hotel, penginapan
Kamar
2,50 1)
Kantor
Pegawai
0,15
Sekolah dasar
Siswa
0,30 2)
Sekolah lanjutan
Siswa
0,30 2)
Keluarga
3,00
Rumah susun
Unit alat plambing air panas
Catatan : 1)
Kalau tiap kamar masing-masing dilengkapi dengan kamar mandi.
2)
Kalau dilengkapi dengan air panas. Pancuran mandi harus dihitung sendiri.
Catatan : 1)
Kalau pemakaian utama air panas adalah untuk pancuran mandi, misalnya dalam klub atau pabrik (waktu pergantian pergantian giliran pekerja), maka faktor pemakaian dianggap 1. 2) Dalam gedung kantor yang dilengkapi dengan “dapur kecil” (pantry), dapat digunakan angka untuk klub. (Sumber: Tim Penyusun. 2002. Melaksanakan Pemasangan Instalasi Air Panas. Modul. Teknik Keahlian Teknik Bangunan Gedung. Departemen Pendidikan Nasional)
Tabel Unit Alat Plambing Air Panas pada Gedung (Sumber: Tim Penyusun. 2002. Melaksanakan Pemasangan Instalasi Air Panas. Modul. Teknik Keahlian Teknik Bangunan Gedung. Departemen Pendidikan Nasional)
Tabel Unit Alat Plambing untuk Air Panas (Taksiran Kasar)
Kloset, degelontor ngan katup
1
2
4
8
12
16
24
32
40
50
70
100
1
50
50
40
30
27
23
19
17
15
129
10
satu
2
3
4
5
6
7
7
8
31 | S A I N S
B A N G U N A N
10
D A N
U T I L I T A S
Alat biasa
plambing
1
100
75
55
48
45
42
40
39
38
35
33
dua
3
5
6
7
10
13
16
19
25
33
(Sumber: Tim Penyusun. 2002. Melaksanakan Pemasangan Instalasi Air Panas. Modul. Teknik Keahlian Teknik Bangunan Gedung. Departemen Pendidikan Nasional)
Villa 3 kamar tidur, dengan 6 penghuni. Perlengkapan yang ada adalah setiap apartemen terdapat bak mandi (bath (bath cup), cup), shower, shower, wastafel , dan sink Berdasarkan jumlah penghuni Jumlah penghuni gedung = (2 x 3)= 6 penghuni Rumus 4, 6 dan 8 dengan Tabel 5 maka : Qd = 150 (liter/orang/hari) x 6 (orang) = 900 (liter/hari) Qh = 900 (liter/hari) x 1/7 = 128,5714(liter/jam) 12 8,5714(liter/jam) V = 900(liter/hari) x1/5 = 180 (liter) th = 60 dan tc =5, maka : H = 128,5714 (liter/jam) x (60-5) = 7.071,427 7.0 71,427 (kcal/jam) Berdasarkan perhitungan dan data tabel diatas maka volume tangki penyimpanan air panas p anas pada villa de uma lokha tidak standar, karena karen a untuk villa berkapasitas 6 orang seharusnya tangka penyimpanannya sebesar 180 liter
32 | S A I N S
B A N G U N A N
D A N
U T I L I T A S
3.1.3 AIR BUANGAN (AIR KOTOR, AIR BEKAS, AIR HUJAN)
1. AIR KOTOR A. LAY A. LAY OUT Berdasarkan pada observasi, maka letak tangki septic tank adalah pada gambar ini;
Gambar Lay Out Septic Tank Sumber : Dokumentasi Villa De Uma Lokha.2016
Pada gambar tersebut, warna merah menunjukkan letak septic tank, letak tersebut dekat dengan sungai sehingga jauh dari jangkauan manusia dan masalah yang nantinya ditimbulkan oleh tanki septic tidak akan ditemukan, seperti (bau yang tidak sedap).
33 | S A I N S
B A N G U N A N
D A N
U T I L I T A S
Sedangkan untuk sistem pembuangan air kotor pada bangunan dengan tiga kamar tidur di villa de uma lokha ini yaitu :
Gambar pendsitribusian air kotor unit three bedroom pada lantai satu Sumber : Dokumentasi Villa De Uma Lokha.2016
Pada Gambar tersebut, pendistribusian air kotor ditunjukkan dengan garis warna biru. Pada lantai satu pendistribusian air kotor terdapat pada closet. Begitu
34 | S A I N S
B A N G U N A N
D A N
U T I L I T A S
pula pada lantai 1 dengan satu closet menuju pertemuan pipa stack dan kemu dian dibuang ke pembuangan pipa sentral menuju septic tank (pada gambar )
Gambar pendsitribusian air kotor unit three bedroom pada lantai dua Sumber : Dokumentasi Villa De Uma Lokha.2016
Warna biru merupakan sistem pembuangan air kotor, sedangkan warna merah menunjukkan pembuangan air bekas. Pada lantai 2, air kotor yang berasal dari 2 closet akan menuju pipa stack sebelah utara yang nantinya membawa saluran menuju lantai 1, dan kemudian menuju pembuangan pipa sentral.
35 | S A I N S
B A N G U N A N
D A N
U T I L I T A S
B. SISTEM
Sistem Instalasi Air Kotor
Sistem pembuangan air kotor berdasarkan instalasinya pada bangunan ini menggunakan sistem terpusat. Sistem Terpusat (Off Site) Sistem terpusat atau disebut juga “off site system” adalah sistem pembuangan air kotor dari tiap-tiap rumah/massa vila, dialirkan/dibuang bersama-sama dengan menggunakan sistem perpipaan (disebut sistem rioolering) ke unit pengolah an air kotor untuk suatu kawasan. (Sumber:http://ciptakarya.pu.go.id/binaprogram/dok/Katalog_CSR06201 4/files/assets/basic-html/page53.html)
Potensi Sistem terpusat (of site) : a.
Menyediakan pelayanan terbaik
b.
Tidak mencemari air tanah dan badan air
c.
Cocok untuk daerah dengan kepadatan tinggi.
Masalah Sistem terpusat (of site) : a.
Biaya investasi, O & P relatif tinggi
b.
Merupakan teknologi yang cukup rumit
c.
Tidak dapat dilaksanakan masing-masing keluarga.
Gambar Sistem Terpusat (Off Site) (Sumber: ahmaddamopolii.info)
36 | S A I N S
B A N G U N A N
D A N
U T I L I T A S
Sistem Pembuangan/Pengaliran Air Kotor
Sistem Gravitasi. Pada bangunan villa de uma lokha, karena letak site berada pada leren g miring, maka air buangan mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah secara gravitasi ke saluran umum yang letaknya lebih rendah. (Sumber:http://arsitekistn.blogspot.com/2011/04/sistem-pembuangan-airkotor.html) Namun hal itu terlalu sulit karena kemiringan tidaklah curam, maka setiap malam pegawai yang menjaga selalu melakukan control pada tiap massa vila, dan melakukan flushing pada setiap pipa dimana kotoran akan ditembak menggunakan air bertekanan yang nantinya mampu mendorong air kotor menuju septic tank. Prinsip kerja dari tangki septik adalah mengolah dan memisahkan antara air dengan kotoran dengan cara pengendapan. Pengolahan dilakukan oleh bakteri anaerobic yang merubah kotoran baku menjadi Lumpur. Air hasil pemisahan (70% lebih bersih) dialirkan keluar secara gravitasi dan diresapkan ketanah, sedangkan hasil endapan (lumpur) harus dibuang secara berkala dengan bantuan layanan mobil tangki air kotor pemerintah setempat. Dengan demikian tangki septic biasanya terletak diluar bangungan (mudah dicapai mobil tangki) dan tidak ada peralatan pompa yang dipasangkan. Namun, pada villa de uma lokha tangki septik ditempatkan dekat dengan sungai agar jauh dari aktivitas dan civitas untuk menghindari pengaruh buruk tangki septik seperti bau tidak enak maupun estetika. Untuk pengurasannya dilakukan dengan penyedotan.
37 | S A I N S
B A N G U N A N
D A N
U T I L I T A S
Gambar Sistem Pembuangan dengan Tangki Septic (Sumber: arsitekistn.blogspot.com)
C. KOMPONEN Komponen- komponen yang terdapat di dalam sisitem plambing air kotor pada vila De Uma Lokha adalah:
Pipa PVC
Gambar Pipa PVC (Sumber: mitrausahamandiri.net)
Pipa PVC dibuat dari polyvinyl chloride. Pipa PVC ini sifatnya keras, ringan, dan kuat. Karenanya jenis pipa ini dipasang pada kamar mandi, zink. Bahkan
38 | S A I N S
B A N G U N A N
D A N
U T I L I T A S
penggunaan pipa PVC ini dapat bekerja lebih baik daripada menggunakan pipa besi yang perlu disolder, juga tahan terhadap hampir semua alkalin atau zat beracun
serta
mudah
dipasang.
(Sumber:
http://dokumen.tips/documents/pengertian-pipa-pvc.html)
Perangkap Perangkap adalah pipa yang berfungsi mencegah atau memutus hubungan
udara antara pipa pembuangan dengan septictank. Atau berfungsi untuk menyaring atau mengendapkan material padat (kotoran, pasir) yang terikut ke dalam saluran. (Sumber: http://blogs.upnjatim.ac.id/utilitas/2007/02/06/sistem perangkap-dalam-plumbing/ Jenis perangkap dapat di kelompokkan menjadi : 1) Perangkap yang dipasang pada Alat Plambing dan Pipa Pembuangan.
Gambar Perangkap pada Pipa Pembuangan (Sumber: arsitekistn.blogspot.com)
39 | S A I N S
B A N G U N A N
D A N
U T I L I T A S
Gambar Closet yang menggunakan penangkap dan perangkap standar yang digunakan pada vila de uma lokha. Sumber : Dokumentasi Pribadi.2016
2) Perangkap yang Menjadi Satu dengan Alat Plambing.
Gambar Perangkap pada Alat Plambing (Sumber: arsitekistn.blogspot.com)
40 | S A I N S
B A N G U N A N
D A N
U T I L I T A S
Penangkap (Interceptor) Penangkap adalah suatu pipa yang berfungsi untuk menangkap zat-zat yang
berbahaya seperti lemak pada suatu dapur restoran. Persyaratan penangkap a.
Penangkap yang sesuai harus dipasang sedekat mungkin dengan alat plambing yang di layaninya, dengan maksud agar pipa pembuangan yang mungkin mengalami gangguan sependek mungkin.
b.
Konstruksinya harus mudah dibersihkan, dilengkapi dengan tutup yang mudah dibuka dan letak dari penangkap dalam ruang sedemikian rupa sehingga sampah dari penangkap mudah dibuang keluar ruang.
c.
Konstruksi penangkap harus mampu secara efektif memisahkan minyak, lemak dan sebagainya dari air buangan.Konstruksi penangkap umumnya juga merupakan ‘perangkap’, karena itu bila telah dipasang penangkap dilarang memasang perangkap, sebab dapat terjadi ‘perangkap ganda’.
Tangki Septik dan Rembesan Tangki septik sebenarnya serupa saja dengan bak penampungan air kotor, tetapi
lebih ditujukan penggunannya untuk menampung air kotor buangan dari bangunan ditempat yang tidak terjangkau oleh riol umum/kota.
41 | S A I N S
B A N G U N A N
D A N
U T I L I T A S
Gambar letak septictank pada bagian belakang villa de uma lokha dekat dengan sungai. Sumber : Dokumentasi Pribadi.2016
Pengelolaan Air Limbah - Sistem tangki septik sebenarnya adalah sumur rembesan atau sumur kotoran. Tangki septik merupakan sistem sanitasi yang terdiri dari pipa saluran dari kloset, bak penampungan kotoran cair dan padat, bak resapan, serta pipa pelepasan air bersih dan udara. Berdasarkan hasil observasi, posisi dan letak septic tank sebagai akhir dari pembuangan air kotor adalah di lereng paling bawah site (dekat dengan sungai dan jauh dari massa villa). Hal-hal yang yang harus diperhatikan saat pembangunan septic tan k agar tidak mencemari air dan tanah sekitarnya adalah: a.
jarak minimal dari sumur air bersih sekurangnya 10m.
b.
untuk membuang air keluaran dari septic tank perlu dibuat daerah resapan dengan lantai septic tank dibuat miring kearah ruang lumpur.
c.
septic tank direncanakan utuk pembuangan kotoran rumah tangga dengan jumlah air limbah antara 70-90 % dari volume penggunaan air bersih.
d.
waktu tinggal air limbah didalam tangki diperkirakan minimal 24 jam.
42 | S A I N S
B A N G U N A N
D A N
U T I L I T A S
e.
besarnya ruang lumpur diperkirakan untuk dapat menampung lumpur yang dihasilkan setiap orang rata-rata 30-40 liter/orang/tahun dan waktu pengambilan lumpur diperhitungkan 2-4 tahun.
f.
pipa air masuk kedalam tangki hendaknya selalu lebih tinggi kurang lebh 2.5 cm dari pipa air keluar.
g.
septic tank harus dilengkapi dengan lubang pemeriksaan dan lubang penghawaan untuk membuang gas hasil penguraian. (Sumber:
https://duniatehnikku.wordpress.com/2011/02/25/proses-
dan-cara-pengolahan-limbah-rumah-tangga-sanitasi/) Agar septic tank tidak mudah penuh dan mampat, awet dan tahan lama perlu diperhatikan hal berikut : a.
Kemiringan Pipa - Kemiringan pipa menentukan kelancaran proses pembuangan limbah. Selisih ketinggian kloset dan permukaan air bak penampung kotoran minimal 2 %, artinya setiap 100cm terdapat perbedaan ketinggian 2cm.
b.
Pemilihan Pipa yang tepat Pipa saluran sebaiknya berupa PVC. Ukuran minimal adalah 4 inchi. Rumah yang memiliki jumlah toilet yang banyak sebaiknya menggunakan pipa yang lebih besar. Perancangan saluran diusahakan dibuat lurus tanpa belokan, karena belokan atau sudut dapat membuat mampat.
c.
Sesuaikan Kapasitas Septic tank Untuk rumah tinggal dengan jumlah penghuni empat orang, cukup dibuat septic tank dengan ukuran (1.5×1.5×2)m. bak endapan dan sumur resapan bias dibuat dengan ukuran (1x1x2)m. semakin banyak penghuni rumah maka semakin besar ukuran yang dibutuhkan.
d.
Bak Harus Kuat dan Kedap Air Septic tank harus terbuat dari bahan yang tahan terhadap korosi, rapat air dan tahan lama. Konstruksi septic tank harus kuat menahan gaya-gaya yang timbul akibat tekanan air, tanah maupun beban lainnya.
43 | S A I N S
B A N G U N A N
D A N
U T I L I T A S
(Sumber:https://duniatehnikku.wordpress.com/2011/02/25/prosesdan-cara-pengolahan-limbah-rumah-tangga-sanitasi/)
Gambar Tangki Septik dan Bidang Resapan (Sumber: rakitrumah.com)
Gambar Syarat Jarak Komponen Sistem Tangki Septick (Sumber : arsitekistn.blogspot.com)
44 | S A I N S
B A N G U N A N
D A N
U T I L I T A S
D. KAPASITAS Kapasitas septic tank pada villa de uma lokha ini adalah 1500 L. Sehingga dengan kapasistas yang besar, pengurasan dapat dilakukan selama mun gkin, yaitu sekitar 2 tahun sekali, atau tergantung kebutuhan. Kapasitas septic tank di dalam suatu bangunan di tentukan dari jumblah orang yang terdapat di dalam banguanan tersebut seperti yang terlihat di dalam tabel dibawah ini:
Tabel Keterangan dan Ukuran Septic Tank RC-Series
Gambar (Sumber : fibreglass-produk.blogspot.co.id)
Perencanaan Volume Tangki Septic Dalam merencanakan ruang dan dimensi tangki septic, maka perhitungannya adalah berdasarkan perkiraan volume yang diperlukan Volume air dalam tangki septic Va = Q x Orang x td Keterangan: Q = kuantitas/debit air limbah, lt/org/hari O = jumlah orang yang dilayani, org Td = waktu tinggal, hari (Sumber: http://dokumen.tips/documents/perhitungan-septic-tank.html)
45 | S A I N S
B A N G U N A N
D A N
U T I L I T A S
Diasumsikan: Persentase banyaknya limbah yang dihasilkan per orang/hari: 60 % dari jumlah pemakaian air bersih per hari. Dengan penggunaan air bersih perhari yaitu 1188 m3 maka kuantitas air limbah pada vila adalah 60% x 1188 = 712.8 m3 perhari. Kemiringan Pipa Pembuangan Horizontal Sistem pembuangan harus mampu mengalirkan dengan cepat air buang an yang biasanya mengandung bagian-bagian padat. Untuk maksud tersebuut, pipa buangan harus mempunyai ukuran dan kemiringan yang cukup, sesuai dengan banyaknya dan jenis air buangan yang harus dialirkan. Tabel Kemiringan Pipa Pembuangan Horizontal Diameter pipa (mm)
Kemiringan minimum
75 atau kurang
1/50
100 atau kurang
1/100
( Sumber: Noerbambang, Soufyan M & Moimura Takeo”Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plambing” )
46 | S A I N S
B A N G U N A N
D A N
U T I L I T A S
2. AIR BEKAS A.
LAY OUT/STRUKTUR UTILITAS AIR BEKAS
Gambar Layout Pemipaan Air Bekas pada vila Sumber : Dokumentasi Vila De Uma Lokha.2016 Pada gambar tersebut garis hijau merupakan distribusi pipa air bekas pada master plan villa. STP dapat dilihat pada bagian yang dilingkari.
47 | S A I N S
B A N G U N A N
D A N
U T I L I T A S
Gambar Instalasi Air Bekas Lantai 1 Sumber : Dokumentasi Vila De Uma Lokha.2016 Pada gambar warna merah merupakan distribusi air bekas yang terdapat pada bathub, washtafel, sink, shower.
48 | S A I N S
B A N G U N A N
D A N
U T I L I T A S
Gambar Instalasi Air Bekas Lantai 2 Sumber : Dokumentasi Vila De Uma Lokha.2016 Pada lantai 2 air bekas pada bathub, washtafel akan disalurkan pada pipa 50 mm menuju lantai 1.
49 | S A I N S
B A N G U N A N
D A N
U T I L I T A S
Gambar washtafel pada three bedroom Sumber : Dokumentasi pribadi.2016 B.
SISTEM UTILITAS AIR BEKAS
Sistem utilitas air bekas pada vila de uma lokha ini menggunakan STP. Air bekas dari lantai (floor drain) di alirkan lewat pipa tegak di shaft air kemudian lewat pipa penampung di lantai terbawah kemudian di buang menuju saluran kota atau di tamping dulu dalam bak SAMPIT dan kemudia di treatment didalam ruang STP. SEWAGE TREATMENT PLANT ( STP )
STP berfungsi sebagai pengolah air buangan sehingga memenuhi persyaratan sebagai air buangan rumah tangga ( domestic waste ), yaitu dengan ketentuan: a. Kandungan zat tersuspensi rata-rata dalam waktu 24 jam adalah 20 mg / liter. b. Kebutuhan biologi untuk oksigen ( BOD ) rata-rata dalam waktu 24 jam adalah 20 mg / liter dengan kapasitas maksimum yang diperbolehkan s/d 30 mg / liter.
C.
KOMPONEN UTILITAS AIR BEKAS
Komponen utilitas air bekas dari saluran bathtub, wastafel, sink, bathub diantaranya adalah :
50 | S A I N S
B A N G U N A N
D A N
U T I L I T A S
1)
Pipa PVC Type D dan Pipa Kelas AW
Pipa ini berkwalitas sedang dengan tebal medium. Ukuran diameter penampang pipa untuk saluran pembuang digunakan ukuran 1,5". Potensi komponen ini adalah: a.
Penginstalannya mudah.
b.
Tahan terhadap bahan kimia
c.
Sangat kuat
d.
Memiliki daya tahan korosi.
e.
Daya konduksi panas yang rendah
f.
Biaya instalasinya rendahHampir bebas pemeliharaan (virtually free
maintenance) Sedangkan masalahnya adalah: a.
Tidak tahan panas
b.
Mudah pecah karena dibuat dari plastic
c.
Pipa yang sudah dibentuk sulit diubah kembali.
2)
Perangkap dan Penangkap (Interceptor)
a.
Perangkap
Perangkap adalah adalah pipa yang berfungsi mencegah atau memutus hubungan udara antara pipa pembuangan dengan septictank. Atau berfungsi untuk menyaring atau mengendapkan material padat (kotoran, pasir) yang terikut ke dalam saluran.
b.
Penangkap (interceptor)
Penangkap adalah suatu pipa yang berfungsi untuk menangkap zat-zat yang berbahaya seperti lemak pada suatu dapur.
51 | S A I N S
B A N G U N A N
D A N
U T I L I T A S
D.
KAPASITAS AIR BEKAS
Berikut beberapa perincian hasil penelitian BPPT dalam kapasitas air bekas : Tabel Kapasitas Air Bekas Standar
NO
KEPERLUAN
WAKTU
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Sikat gigi (menggunakan keran) Sikat gigi (menggunakan gelas) Mandi (shower)/mandi bak 30 gayung Mandi (bathtub standar) WC flush tipe baru Cuci Mobil (ember) Cuci Mobil (selang) Menyiram tanaman (selang) Mesin cuci front loading Mesin cuci top loading Cuci piring (keran) Cuci piring dengan zink Keran/WC bocor per hari
1 menit 1 menit 5 menit 50 menit 50 menit 30 menit 1 jam 1 jam 15 menit 15 menit -
PENGHABISAN AIR/ LITER 6L 0,5 L 30 L 100 L 6L 75 L 300 L 180 L 100 L 150 L 90 L 45 L 100 L
(Sumber : http://forumkatiga2007.blogspot.co.id/2010/03/seberapa-banyak-air-yang-kita-gunakan.html)
Sedangkan untuk keperluan pada villa pada three bedroom adalah : NO
KEPERLUAN
1 2
Sikat gigi (menggunakan keran) (2x) 1 menit Mandi (shower)/mandi bak 30 gayung 5 menit (2x) Mandi (bathtub standar) (1x) WC flush tipe baru Cuci piring dengan zink (2x) 15 menit
3 4 5
WAKTU
PENGHABISAN AIR/ LITER 6L 30 L
100 L 6L 45 L
Jika dijumlahkan maka total keperluan air bekas perhari/ perorang adalah (6 L x 2) + (30 L x 2) + (100 L) + (6L) +(45 L x 2) = 268 L Dengan kapasitas tersebut STP yang memiliki Volume (30 dm x 12 dm x 18 dm) = 6480 L. Maka disimpulkan kapasitas STP untuk air bekas pada vila tersebut dapat tercukupi.
52 | S A I N S
B A N G U N A N
D A N
U T I L I T A S
3. AIR HUJAN A.
LAYOUT
Gambar Aliran Air Hujan Pada Villa de Uma Lokha Sumber : File de Uma Lokha
53 | S A I N S
B A N G U N A N
D A N
U T I L I T A S
Gambar Aliran Air Hujan di Lantai 2 Pada Villa de Uma Lokha Sumber : File Villa de Uma Lokha
Pada layout tersebut dapat dilihat garis putus-putus berwarna merah merupakan saluran air hujan. Saluran air hujan diletakan di luar bangunan menglilingi bangunan. Sistem pembuangan air hujan merupakan system terpisah dari system pembuangan air kotor maupun air bekas, karena bila di campurkan sering terjadi penyumbatan pada saluran dan air hujan akan mengalir balik masuk ke alat plambing yang terendah. Letak drain inle sendiri yaitu pada halaman didepan kamar tidur utama , di samping kolam berenang, dekat gazebo dan di depan kamar mandi lantai 1, untuk pipanya sendiri mengarah ke luar bangunan menuju lubang drainase yang akan dialirkan langsung ke sungai yang berada di dekat unit villa tersebut. Pemasangan roof drain sendiri hanya berada pada dak beton, sedangkan untuk balkon tidak ada saluran air hujan khusus.
54 | S A I N S
B A N G U N A N
D A N
U T I L I T A S
B.
SISTEM DISTRIBUSI AIR HUJAN
Sistem Gravitasi Villa de uma lokha menggunakan sistem Gravitsi dalam penyaluran air hujan. Yaitu melalui pipa dari atap dan balkon menuju lantai dasar dan dialirkan langsung ke saluran drainase yang berada di halaman dan langsung menuju sungai sebagai tempat pembuangan akhir.
Gambar Sistem Pembuangan Gravitasi (Sumber: http://arsitekistn.blogspot.co.id/2011/04/sistem-pembuangan-air-kotor.html)
Kelebihan sistem ini adalah: a. Biaya murah dan pemasangannya relatif mudah karena tidak menggunakan mesin atau peralatan rumit lainnya b. Biaya perawatan murah Sedangkan kekurangan dari sistem ini adalah penyalurannya hanya mengandalkan gaya gravitasi bumi, sehingga jika kemiringan pada pipa kurang akan terjadi genangan pada saluran
55 | S A I N S
B A N G U N A N
D A N
U T I L I T A S
C.
KOMPONEN UTILITAS AIR HUJAN PADA VILLA DE UMA LOKHA
Lubang drainase Saluran drainase air hujan menggunakan sisem aliran tertutup. Maka dari itu,
saluran harus dilengkapi lubang kontrol minimal setiap jarak 10 meter dan pada setiap belokan. Kemiringan slauran minimum 2%, kedalaman saluran minimum 30cm dan bahannya tersusun atas PVC, tanah liat, beton, batu bata dan batu kali.
Gambar lubang drainase yang terletak di pinggir kolam renang. Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2016
Roof Drain Pada titik tertentu pada talang horizontal terdapat roof drain. Roof
Drain berfungsi sama dengan floor drain, penempatannya di atap bangunan dan air yang dialirkan adalah air hujan. Bahan yang dipakai adalah cast iron dengan diberi saringan berbentuk kubah di atasnya. Pada roof drain diberi saringan yang menonjol sekurang-kurangnya 10cm diatas permukaan. Jumlah luas lubang saringan tidak boleh kecil dari 1,5 kali luas penampang talang tegak. Agar air dapat lancer dan tidak menggenang di talang horizontal, maka talang horizontal idealnya memeliki kemiringan 2%. Artinya, setiap satu meter pa njang pipa, selisih ketinggiannya 2cm. Roof drain harus ditutup saringan agar tidak ada kotoran yang masuk ke dalam pipa vertical.
56 | S A I N S
B A N G U N A N
D A N
U T I L I T A S
(Sumber:http://irhamsyah93.blogspot.co.id/2015/04/drainasegedungmenggambardrainase.html) Untuk memudahkan perawatan talang horizontal, maka perlu tangga monyet yang aman.Karena secara periodik, talang ini harus dipelihara. Tangga ini menempel pada salah satu dinding pada area service. Letak tangga memudahkan untuk perawatan talang horizontal. Kelebihan komponen ini adalah dapat memperlancar saluran pada talang sehingga tidak terjadi genangan pada talang. Sedangkan kekurangannya adalah perawatannya yang cukup sulit dilakukan karena letaknya pada talang.
Gambar Roof Drain dan Floor Drain (Sumber :http://irhamsyah93.blogspot.co.id/2015/04/drainasegedungmenggambardrainase.html http://irhamsyah93.blogspot.co.id/2015/04/drainasegedungmenggambardrainase.html
Pipa Air Hujan Pipa air hujan berfungsi untuk mengalirkan air hujan dari atap menuju riol
bangunan. Bahan yang dipakai adalah PVC klas 10 bar. Pipa p embuangan/pipa vertical di pasang pada shaft untuk air hujan yang dapat dibuang sejajar dengan pipa-pipa plambing lainnya. Pipa ini dipasang sesuai dengan luas atap yang menampung
air
hujan
tersebut.
(Sumber:
http://irhamsyah93.blogspot.co.id/2015/04/drainasegedungmenggambardrainase.html)
57 | S A I N S
B A N G U N A N
D A N
U T I L I T A S
Dalam menghitung besar pipa pembuangan air hujan, harus diketahui atap yang menampung air hujan tersebut dalam luasan M². Standard ukuran pipa pembuangan untuk menampung air hujan dari atap villa de uma lokha adalah se bagai berikut. 3″ > Luas atap 0 s.d – 180M2 > Volume 255 Ltr/Mnt Kelebihan pipa ini adalah biaya relative murah dan pemasangan dan perawatan yang mudah. Sedangkan kekurangan diantaranya yaitu jika diletakan pada tempat terbuka dapat megurangi estetika bangunan serta jika ada benda padat masuk ke pipa, maka pipa harus dibongkar.
Talang Talang terdiri dari dua jenis, yaitu talang horisontal dan talang vertikal.
Talang horisontal adalah talang yang dipasang secara horisontal, dan talang vertikal dipasang secara vertikal. Pertemuannya merupakan lubang buangan dari talang horisontal tapi input untuk talang v ertikal. Villa de Uma Lokha menggunakan talang horisontal yang cukup kuat yaitu menggunakan beton cor, tetapi cukup mahal dan lama pemasangannya. Jenis ini lebih aman terhadap bocor, karena ukurannya disesuaikan dengan volume dan kecepatan aliran air hujan.Kemiringan talang horisontal dua persen, Talang Vertikal merupakan tempat pertemuan antara talang horizontal dan vertikal. Atau lubang keluar air dari talang horisontal. Selain itu, lubang ini tempat mencegat masuknya kotoran yang dapat menyumbat pipa. Talang vertikal dapat menggunakan pipa diletakkan menempel di depan dinding dan diklem kuat. Tugas talang vertikal untuk mengalirkan air dari talang horisontal untuk sampai ke permukaan tanah. Talang vertikal menyalurkan air hujan ke saluran air agar tidak menggenai permukaan tanah
D.
KAPASITAS AIR HUJAN
Tabel Standar Ukuran Pipa Pembuangan
Diameter
Luasan Atap
Volume
(inci)
(m2)
(liter/menit
58 | S A I N S
B A N G U N A N
D A N
U T I L I T A S
3 (7,62 cm)
s.d.-180
255
4(10,16 cm)
385
547
5(12,70 cm)
698
990
6(15,24 cm)
1135
1610
8
2445
3470
(Sumber: http://rzal37.blogspot.co.id/2012/07/utilitas-bangunan_13.html)
59 | S A I N S
B A N G U N A N
D A N
U T I L I T A S
Tabel Koefisien Pengaliran
No
Type daerah aliran/jenis penggunaan lahan
Harga C ( % )
1
Rerumputan: Tanah Pasir, datar, 2%
5 – 10
2
Business
Tanah Pasir, rata-rata 2-7%
10 – 15
Tanah Pasir, curam, 7%
15 – 20
Tanah Gemuk, datar, 2%
13 – 17
Tanah gemuk, rata-rata 2%-7%
18 – 22
Tanah gemuk, curam 7%
25 – 35
:Daerah
kota
lama
(pusat 75 – 95
perdagangan)
50 – 70
Daerah pinggiran 3
4
Perumahan :Daerah single family
30 – 50
Multi units, terpisah-pisah
40 – 60
Multi units, tertutup
60 – 75
Sub-urban
25 - 40
Daerah rumah-rumah apartemen
50 – 70
Daerah pinggiran
50 – 70
Kawasan Industri :Daerah ringan Daerah berat
50 – 80 60 – 90
5
Pertamanan, kuburan
10 – 25
6
Tempat bermain
20 – 35
7
Atap rumah
75 – 95
8
Jalan : -Beraspal
70 – 95
-Beton
80 – 95
-Batu
70 – 85
60 | S A I N S
B A N G U N A N
D A N
U T I L I T A S
Tabel Jarak Minimal Sumur Resapan Air Hujan Dengan Bangunan
No
Jenis Bangunan
Jarak Minimal Dengan Sumur Resapan ( Meter)
1
Bangunan gedung
2
Batas pemilikan
1,5
3
Sumur air minum
10,5
4
Aliran air (sungai)
30
5
Pipa air minum
3
6
Jalan
7
Pohon besar
3
3,5 3
Luas atap = 122 m2, Hujan rata-rata di Indonesia antara 300-500 mm/m2/jam= 5 – 8 liter/menit. Curah hujan = 122 m2 x 5-8 liter/menit = 610976 linakuter/menit.
Luas atap 122 m2 dalam table paling efesien menggunakan diameter 3” dengan kapasitas +/- 225 liter/menit. Jika curah hujan = 800 liter/menit, maka air hujan akan mengalir ke bawah dalam waktu 1 x 3” = 800: 225= 3.5 menit. Untuk mempercepat pembuangan air diperlukan pipa 3” sebanyak 3.5 – 4 buah yang tersebar letaknya sehingga air di atas atap pada saat tertentu akan terbuang keluar dalam waktu 1 menit.
61 | S A I N S
B A N G U N A N
D A N
U T I L I T A S
3.1.4 A.
KOLAM RENANG LAYOUT
Gambar : Utilitas Air Kolam Renang Pada Villa de Uma Lokha Sumber : File Villa de Uma Lokha Air mengalir dari pompa air bersih yang berfungsi untuk mengalirkan air bersih ke kolam renang, pompa air bersih ini terletak di luar unit bangunan villa, air bersih ini dialirkan oleh pool piping plan yang berbahan pipa pvc, pipa ini terletak di baawah tanah. Ketiba tiba di kolam renang air bersih masuk melalui inlet wall, pada saat air kolam renang ingin dikuras, air kolam reang akan masuk melalui maindrain yang terletak pada lantai kolam renang B.
SISTEM UTILITAS AIR KOLAM RENANG
Kolam renang villa de uma lokha menggunakan system skimmer. Skimmer Cirlulation System Adalah sistem sirkulasi kolam renang dengan menggunakan sebuah alat yang bernama Box Skimmer yang berfungsi sebagai:
Penyeimbang batasan permukaan air atau elevasi air.
62 | S A I N S
B A N G U N A N
D A N
U T I L I T A S
Pintu gerbang masuknya air kotor di dalam kolam ke jalur instalasi pipa sirkulasi pada batas permukaan air, sehingga kotoran tersaring saat melewati keranjang yang terdapat di dalam schimmer.
Sebagai area penyambung selang (vacumhouse) pada saat perawatan kolam renang.
Sebagai tempat peletakan chemical padat. Kelebihan pada sistem ini adalah pada proses sirkulasi air kolam tidak
memerlukan Balancing Tank, sebab air langsung dihisap oleh Pompa Sirkulasi dari dalam kolam melalui Skimmer, dan dikembalikan lagi ke dalam kolam. Jika terjadi penambahan tinggi air kolam akibat pengguna kolam atau air hujan, akan langsung dibuang ke saluran buangan. Dan penambahan air jika terjadi pengurangan volume air akibat penguapan dll, dilakukan dengan menggunakan selang secara manual. Sistem ini biasanya dipegunakan untuk proses sirkulasi Jacuzzi atau Whirlpool dan sebagian kolam domestic atau rumahan.sehingga untuk three bedroom yang berukuran kecil juga mengguankan system ini. Sistem ini memiliki kekurangan bagi praktisi kolam renang yang dianggap cukup signifikan: yaitu terlalu sering terjadi penambahan air baru pada setiap kolam yang dipergunakan, karena pasti ada air yang terbuang. Sedangkan dari faktor kebersihan, permukaan air kolam kurang baik sebab box skimmer ini tidak bisa bekerja untuk menghisap seluruh kotoran pada kolam renang secara maksimal dan merata oleh karena daya hisap skimmer yang masih kurang kuat. Sehingga pembersihan pada kolam renang ini menggunakan system manual yaitu dilakukan pembersihan setiap hari dengan alat jaring yang diisi gagang tongkat.
63 | S A I N S
B A N G U N A N
D A N
U T I L I T A S
C.
KOMPONEN SISTEM UTILITAS KOLAM RENANG
Pompa Sirkulasi
Gambar pompa air kolam renang. Sumber : dokumentasi pribadi, 2016
Gambar bagian dari pompa air kolam renang Sumber : dokumentasi pribadi, 2016
Pompa ini berfungsi sebagai pompa transfer yang mengirim air yang dihisap dari dalam Balancing Tank (untuk system overflow) atau dari Skimmer (untuk sistem skimmer) ke dalam kolam renang. Jenis pompa yang biasa dipergunakan antara lain : a. Pompa Centrifugal b. Pompa End Suction
64 | S A I N S
B A N G U N A N
D A N
U T I L I T A S
Filter
Sesuai namanya, alat ini berfungsi untuk melakukan penyaringan atau filtrasi terhadap air yang akan masuk ke dalam kolam. Kotoran-kotoran dalam air akan disaring oleh alat ini, sehingga air yang kembali ke dalam kolam dalam kondisi bersih. Ada 2 tipe Filter yang dibagi berdasar medianya:
a.
Sand Filter
Media fitrasi dari Filter jenis ini adalah Pasir Silica dengan u kuran agregat tertentu sesuai kebutuhan.
b.
Cartridge Filter
Media filtrasi dari Filter jenis ini adalah berbentuk spons atau kasa k husus dengan ukuran dan kerapatan sesuai dengan kebutuhan dan peruntukkannya.
Chemical Feeder Alat ini berfungsi untuk menambahkan bahan kimia perawatan air kolam
ke dalam kolam renang melalui instalasi inlet. Jenis Chemical Feeder yang biasa dipergunakan adalah: a. Dosing Pump b. Automatic Chlorine Feeder
Inlet Inlet adalah titik dimana air masuk atau kembali ke dalam kolam. Inlet
adalah tempat untuk memposisikan air yang masuk dan kembali ke kolam dipasang pada dinding kolam. Fungsi inlet merupakan lubang saluran sirkulasi
65 | S A I N S
B A N G U N A N
D A N
U T I L I T A S
yang sudah melalui filter. Sehingga air yang melalui saluran inlet ini adalah air bersih.
Maindrain
Main drain adalah sebuah saluran yang terdapat pada lantai kolam. Digunakan untuk sirkulasi kolam renang air masu k melalui maindrain kemudian masuk ke filter untuk disaring. Digunakan pula untuk menguras dan membuang air kolam. Selain itu juga digunakan juga untuk titik hisap pada pompa hias misalnya air mancur dan sebagainya
Return, sebagai kelengkapan untuk air masuk ke kolam.
Kimia Air Kolam Performa kejernihan air kolam tidak semata-mata tergantung pada system
sirkulasi. Dalam air dapat muncul bakteri atau tumbuhan kecil yang dapat mengganggu kesehatan dan kenyamanan pengguna kolam renang dan tidak dapat tersaring oleh filter. Oleh sebab itu, air kolam perlu dilakukan perawatan dengan
66 | S A I N S
B A N G U N A N
D A N
U T I L I T A S
menggunakan bahan-bahan kimia tertentu dengan kadar tertentu. Bahan kimia yang biasa dipergunakan antara lain: a. Kaporit Bahan kimia ini dipergunakan untuk menahan atau mencegah timbulnya lumut atau bakteri b. Soda Ash Bahan kimia ini berfungsi untuk menaikkan kadar pH air kolam.
Tawas Bahan kimia ini dipergunakan untuk mengendapkan partikel-partikel pengotor air kolam yang tidak tersaring oleh Filter
D.
KAPASITAS AIR KOLAM RENANG
Kapasitas kolam renang villa de uma lokha : 19,74 m3, hal tersebut diambil dari volume kolam berenang
67 | S A I N S
B A N G U N A N
D A N
U T I L I T A S
BAB IV PENUTUP Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil observasi, studi literature, dan wawancara dengan Kepala Engineering maka dapa t diperoleh kesimpulan, saran yaitu:
4.1 KESIMPULAN Berdasarkan pada obeservasi yang telah dilakukan maka sistem air bersih di villa de uma lokha ini menggunakan sumur bor. Maka sistem pengambilan air bersih melalui tanah adalah menggunakan sistem distribusi down feed system. Adapun komponen dari sistem utilitas air bersih itu sendiri adalah pipa distribusi yang berupa pipa pvc kelas aw dengan diameter 48 mm, tebal 2.3 mm, panjang 4 m, dan kelas pemasangan sc, untuk tangki air itu menggunakan bahan beton. Berdasarkan pada wawancara, narasumber mengatakan bahwa volume ground tank yang di basement adalah 5.50x3.00x2.40 m3 = 39.6 m3. Dengan civitas 30 orang disetiap massa villa maka volume total groundtank adalah 30 x 39.6 m3 = 1188 m3dengan kapasitas sudah melebihi standar. Adapun kelebihan dan kekurangan penggunaan sistem dan komponen ini: Dapat dibentuk dengan lebih fleksibel, Harga relatif murah dibanding baja tahan karat, Pengerjaan tidak sulit, dengan cara cast in place, Tahan dari bahaya korosi, Umur relatif lama dibanding tangki kayu, Pemeliharaan mudah. Kekurangan: Waktu menguras harus hati-hati, apabila cat pada bagian dalam tangki mengelupas dan masuk ke dalam jaringan pemipaan.
Pada utilitas air panas di villa de uma lokha menggunakan sistem distribusi local dan dilakukan secara langsung. Dengan pemipaan memanfaatkan sistem menggunakan sistem gravitasi. Komponen utilitas air panas pada Villa de Uma Lokha terdiri dari tangki penyimpanan air panas yang terletak di atas dak ba ngunan villa unit lain, alat pemanas listrik, dan pipa penyalur air panas yang berabahan PVR . Kapasitas utilitas air panas pada Villa de Uma Lokha dilihat pada tangki pemanas air adalah 150 liter, data tersebut didapat saat observasi lapangan dengan wawancara secara langsung dengan enginereengnya. Berdasarkan perhitungan standar kapasitas yang diperluukan untuk Villa 3 kamar tidur, dengan 6 penghuni
68 | S A I N S
B A N G U N A N
D A N
U T I L I T A S
dan perlengkapan yang ada adalah setiap unit terdapat bak mandi (bath cup), shower, wastafel , dan sink maka kapasitas tangki penyimpanan air panas ideal adalah 180 liter, sehingga jumlah kapasitas air panas di villa de uma lokha kurang memadai. Kelebihan sistem ini adalah mampu menyediakan air panas dengan segera karena minimnya resiko kehilangan kalor/panas pada air. Sedangkan kelemahannya adalah harus mengeluarkan biaya lebih untuk pembelian alat dan hanya mampu menyediakan air dalam kapasitas yang kecil. Pada Utilitas letak septic tank dekat dengan seungai sehingga mencegah terjadinya bau tak sedap, untuk pendistribusian air kotor terjadi pada closet menuju pertemuan pipa stack dan kemudian dibuang ke pembuangan pipa sentral menuju septic tank. Sistem utilitas air kotor yang terdapat pada Villa de Uma Lokha menggunakan sistem instalasi terpusat dengan sistem distribusi gravitasi. Untuk komponen utilitas air kotor villa de Uma Lokha terdiri dari pemipaan yang berbahan dasar PVC, Perangkap, Penangkap, Tangki septik dan Rembesan. Kapasitas dari septic tank yang terdapat pada villa ini 1500 liter sehingga dengan kapasistas yang besar, pengurasan dapat dilakukan selama mungkin, yaitu sekitar 2 tahun sekali, atau tergantung kebutuhan. Potensi Sistem terpusat (of site) : Menyediakan pelayanan terbaik, Tidak mencemari air tanah dan badan air, Cocok untuk daerah dengan kepadatan tinggi. Masalah Sistem terpusat (of site) : Biaya investasi, O & P relatif tinggi. Merupakan teknologi yang cukup rumit. Tidak dapat dilaksanakan masing-masing keluarga Sistem utilitas air bekas pada Villa de Uma Lokha menggunakan sistem STP. Komponen dari utilitas air bekas pada villa ini terdiri dari : pipa PVC type D dan kelas AW, Pipa Ven, Perangkap dan Penangkap.serata Pompa Pembuangan. Untuk kapasitas air bekas : Dengan kapasitas tersebut STP yang memiliki Volume (30 dm x 12 dm x 18 dm) = 6480 L. Maka disimpulkan kapasitas STP untuk air bekas pada vila tersebut dapat tercukupi. Berdasarkan data layot dari Utilitas Air Hujan pada villa de uma lokha, saluran air hujan diletakan di luar bangunan menglilingi bangunan.Letak drain inlet sendiri yaitu pada halaman didepan kamar tidur utama , di samping kolam berenang, dekat
69 | S A I N S
B A N G U N A N
D A N
U T I L I T A S
gazebo dan di depan kamar mandi lantai 1, untuk pipanya sendiri mengarah ke luar bangunan menuju lubang drainase yang akan dialirkan langsung ke sungai yang berada di dekat unit villa tersebut. Pemasangan roof drain sendiri hanya berada pada dak beton, sedangkan untuk balkon tidak ada saluran air hujan khusus. Sistem yang digunakan untuk pendistribusian air hujan adalah sistem gravitasi, dengan menggunakan beberapa komponen seperti lubang drainase, roof drain, pipa air hujan yang berukuran 3”, talang harizonal dan vertical. Kapasitas dari utilitas air hujan didapat berdasakan perhitungan: Luas atap = 122 m2, Hujan rata-rata di Indonesia antara 300-500 mm/m2/jam= 5 – 8 liter/menit. Curah hujan = 122 m2 x 5-8 liter/menit = 610-976 linakuter/menit.. Luas atap 122 m2 dalam table paling efesien menggunakan diameter 3” dengan kapasitas +/- 225 liter/menit. Jika curah hujan = 800 liter/menit, maka air hujan akan mengalir ke bawah dalam waktu 1 x 3” = 800: 225= 3.5 menit. Untuk mempercepat pembuangan air diperlukan pipa 3” sebanyak 3.5 – 4 buah yang tersebar letaknya sehingga air di atas atap pada saat tertentu akan terbuang keluar dalam waktu 1 menit. Kelebihan sistem ini adalah: Biaya murah dan pemasangannya relatif mudah karena tidak menggunakan mesin atau peralatan rumit lainnya Biaya perawatan murah. Sedangkan kekurangan dari sistem ini adalah penyalurannya hanya mengandalkan gaya gravitasi bumi, sehingga jika kemiringan pada pipa kurang akan terjadi genangan pada saluran. Untuk Utilitas Air Kolam Renang pada Villa de Uma Lokha menggunakan sistem Skimmer, dengan menggunakan beberapa komponen: pompa sirkulasi, filter, Chemical Feeder, inlet, maindrain, return dan beberapa komponen kimiaair tawar seperti tawas dan kaporit. Untuk kapasitas kolam renaang ini adalah volume dari kolam renang ini yaitu: 19.34 m3. Kelebihan pada sistem ini adalah pada proses sirkulasi air kolam tidak memerlukan Balancing Tank, sebab air langsung dihisap oleh Pompa Sirkulasi dari dalam kolam melalui Skimmer, dan dikembalikan lagi ke dalam kolam. Sistem ini memiliki kekurangan bagi p raktisi kolam renang yang dianggap cukup signifikan: yaitu terlalu sering terjadi penambahan air baru pada setiap kolam yang dipergunakan, karena pasti ada air
70 | S A I N S
B A N G U N A N
D A N
U T I L I T A S
yang terbuang. Sedangkan dari faktor kebersihan, permukaan air kolam kurang baik sebab box skimmer ini tidak bisa bekerja untuk menghisap seluruh kotoran pada kolam renang secara maksimal dan merata oleh karena daya hisap skimmer yang masih kurang kuat. Sehingga pembersihan pada kolam renang ini menggunakan system manual yaitu dilakukan pembersihan setiap hari dengan alat jaring yang diisi gagang tongkat.
4.2 SARAN Berdasarkan data observasi dan studi literature yang kami lakukan maka, untuk sistem plumbing Villa de Uma Lokha ada beberapa hal yang harus diperbaiki seperti : Pada utilitas air bersih kapasitas air bersih sudah memadai bahkan sudah melebihi standar, sehingga kelebihan air bersih tersebut sebaiknya dimanfaatkan dengan baik seperti untuk menyiram tanaman peneduh di lokasi Villa de Uma Lokha agar lingkungan villa tetap asri. Selain itu air bersih tersebut juga dapat digunakan untuk mengganti air kolam renang jika tetap mempertahankan sistem skimmer dengan pengisian air kolam renang manual. Untuk utilitas air panas yang tersedia pada Villa de Uma Lokha perlu di perbaiki pada tangka penyimpanan air panas khususnya pada unit three bedroom karena voleme tangki 150 liter masih kurang untuk kebutuhan air panas 6 civitas, jika diasumsikan kebutuhana 6 civitas 900 liter/hari, jadi sebaiknya tangk yang terdapat di villa de uma lokhi diganti dengan tangka yang memiliki volume yang lebih besar, idelanya 180 liter. Pada utilitas air kotor volume septic tank sudah memadai, namun perlu diperhatikan juga dalam hal perawatan saluran setic tank tersebut agar berjlan lancar. Untuk Utilitas Air bekas yang tersedia di villa tersebut juga sudah memadai dengan penggunaan STP. Pada utilitas Air hujan secara garis besar sudah memadai namun pada bagian balkon villa tersebut sebaiknya diisi saluran air hujan khusus agar air yang berada di balkuon tidak menggenang saat hujan. Pada Utilitas air kolam renang sistem yang ada sebaiknya diganti dengan yang bisa bekerja untuk menghisap seluruh kotoran pada kolam renang secara maksimal dan merata serta bisa mengisi ulang air sendiri tanpa perlu pengisi ulang secara manual dengan selang sehingga memiliki efisiensi waktu dan tenaga yang maksimal.
71 | S A I N S
B A N G U N A N
D A N
U T I L I T A S