Anatomi Sendi Temporomandibular Sendi temporomandibular atau disebut juga dengan Temporomandibular Joint (TMJ). TMJ merupakan salah satu sendi yang aktif karena sering digunakan sehingga membuat sendi tersebut sering bergerak. Sendi ini digunakan diberbagai aktivitas seperti : berbicara, menyanyi, mengunyah, menggigit, menguap. Sendi ini berada di bawah telingan kanan dan kiri, berfungsi menghubungakan antara tulang rahang atas dan tulang rahang bawah. (Ogus & Toller, 1990) Struktur dari sendi temporomandibular melibatkan beberapa komponen yaitu : glenoid fossa, articular eminence, condilus dan diskus artikularis. Sendir ini berfungsi menggerakkan mandibula membuka dan menutup, memajukan dan memundurkan, dan gerakan ke lateral.
Sendi temporomandibular merupakan suatu sendi yang menghubungkan mandibula dengan tulang temporal. Posisi normal TMJ dipengaruhi olleh bentuk serta posisi gigi geligi dalam keadaan oklusi.
TMJ terdiri dari bagian-bagian yang penting, menurut Gray bagian-bagian yang terpenting tersebut adalah : 1. Kondilus mandibula Kondilus mandibula atau mandibular condyle bekerja sebagai poros pergerakan dari pergeseran mandibula karena mempunya posisi dan letak yang strategis untuk melakukan pergeseran. Kondilus berbentuk elips dan kasar pada orang dewasa. Kondilus mempunyai sumbu panjang yaitu mesio-lateral(15-20 mm) 15-30 derajat terhadap bisang frontalis dengan sudut elevasi ke belakang, dengan ukuran kondilus antara distra dan sinitra yang biasanya sering terjadi perbedaan. Selain memiliki sumbu panjang condyle juga memiliki ukuran anterio-posterio yang berukuran 8-10 mm.
2. Diskus artikularis Diskus artikularis merupakan pembatas antara kondilus dengan fossa gleinoid. Diskus ini melapisi kondilus agar tidak langsung berkontak dengan permukaan dari tulang tengkorak. Pada daerah anterior dari diskus menempel pada bagian atas dari eminensia artikularis dan menempel pada bagian atas dari otot pterigoid lateral, dan tepi bawah dari kondilus menempel pada kondilus, serta bagian posterior dari diskus menempel pada dinding posterior dari fossa glonoid dan pada bagian distal leher kondilus. Bagian distal leher kondilus berperan dalam pergerakan mandibula ke arah depan.
Karena adanya diskus dan perlekatannya sendi temporomanmdibular dibagi menjadi dua ruang yaitu : ruang sendi superior dan ruang sendi inferior. Berdasarkan ketebalannya, diskus dibagi menjadi 3 bagian yaitu : a. Zona intermediate : merupakan bagian tengah diskus yang paling tipis, memisahkan bagian tebal dan pada keadaan normal dari kondil berada di zona ini. b. Posterior band c. Anterior band
Fungsi diksus : pembatas tulang keras, bantalan yang menyerap getaran dan tekanan yang ditransmisikan melalui sendi, mencegah gesekan tulang saat rahang bergerak.
3. Fossa glenoidalis Glenoid fossa merupakan bagian dari tulang temporal yang berbentuk cekungan yang ditempati oleh kondilus mandibula. Gleinoid fossa dangat padat dan tipis yang ditutupi oleh jaringan yang tipis disebut periosteum sehingga struktur ini tidak dapat menahan beban yang besar.
4. Kapsul sendi Kapsul sendi atau disebut juga dengan joint capsule. Kapsul ini menutupi bagian dari diskus artikularis. Pada bagian atas menempel pada fossa gleinoid dan eminensia artikularis, bagian bawah menempel pada leher kondilus mandibula, bagian posterior
menempel pada zona bilaminer. Di sebelah anterior kapsul berhubungan dengan insersio otot pterigoideus lateralis. Pada zona medial kapsul sendi tipis dan di lateral tebal serta diperkuat dengan ligament temporomandibula. 5. Ligament-ligamen sendi Fungsi dari ligamen yang membentuk sendi temporomandibula adalah sebagai alat untuk menghubungkan tulang temporal dengan prosesus kondiloideus dari tulang mandibula serta membatasi gerak mandibula membuka, menutup mulut, pergerakan ke samping, dan gerakan lain. Ligamen yang menyusun sendi temporomandibula terdiri dari : a. Ligamen temporomandibular b. Ligamen sphenomandibular c. Ligamen stilomandibular Ligamen temporomandibula lebih luas di bagian atas dari pada di bagian bawahnya. Perlekatannya ke permukaan lateralis dari arkus zigomatikus dan ke tuberkulum artikularis pada bagian atas. Di bagian bawah melekat ke kolum mandibula. Ligamen ini berhubungan dengan kelenjar parotis dan kulit di sebelah lateral. 6. Otot-otot mastikasi Untuk melakukan pergerakan, sendi temporomandibular dikomtrol pergerakannya oleh otot. Otot yang mengontrol pergerkan dari sendi ini adalah otot pengunyahan yang terletak disekitar sendi dan di sekitar rahang. Otot-otot tersebut adalah otot masetter, otot temporalis, otot pterygoideus lateralis dan otot pterygoideus medialis (Berkovitz & Moxam,) 7. Membaran synovial
Membrane synovial (selaput sendi) adalah
Selaput yang membungkus ujung-ujung
tulang yang membentuk persendian. Selaput ini menghasilkan minyan synovial yang berguna sebagai pelumas sendi. Membrane synovial adalah membrane sekretori khusus yang menyediakan nutrient, pelumas dan pembersian untuk permukaan-permukaan sendi.
(Gray, dkk , 1994) DAFTAR PUSTAKA
Ogus H.D. & Toller P.A., 1990. Gangguan Sendi Temporomandibular (terjemah). Hipoktater: Jakarta.
Gray M.J.R., dkk. 1994. A Clincal approach to Temporomandibular Dissorder,3, Examination of the Articulatory System. Br.Dent
Berkivitz & Moxam, 1988. A Text Book of Head and Neck Anatomy. Year Book Medical Publisher Inc.
Netter. 2006. Atlas of Human Anatomy