BAB I PENDAHULUAN
1. LATAR LATAR BEL BELAKA AKANG NG
Hiper Hiperte tens nsii meru merupa paka kan n resi resiko ko morb morbid idit itas as dan dan mort mortal alit itas as prem premat atur ure, e, yang yang meningkat meningkat sesuai sesuai dengan peningkatan tekanan sistolik sistolik dan diastolik. diastolik. Kedaruratan Kedaruratan hipertensi terjadi terjadi apabila peningkatan tekanan darah harus diturunkan dalam 1 jam jam.. Peni Peningk ngkat atan an teka tekanan nan dara darah h akut akut yang yang menga menganc ncam am jiwa jiwa ini ini meme memerl rluk ukan an penanganan segera dalam perawatan intensif karena dapat menimbulkan kerusakan serius pada organ lain di tubuh. Kedaru Kedarurat ratan an hipert hipertens ensii terjad terjadii pada pada penderi penderita ta dengan dengan hipert hipertens ensii yang yang tidak tidak terkont terkontrol rol atau atau mereka mereka yang yang tiba-t tiba-tiba iba menghe menghenti ntikan kan pengoba pengobatan tan.. Adanya Adanya gagal gagal ventrikel kiri atau disfungsi otak menunjukkan kebutuhan akan perlunya menurunkan tekana tekanan n darah darah segera segera.. Hal ini memerl memerluka ukan n kesiga kesigapan pan perawat perawat dalam dalam menanga menangani ni perawatannya. Mengin Mengingat gat peningka peningkatan tan tekana tekanan n darah darah yang yang dapat dapat mengan mengancam cam jiwa jiwa ini maka maka penyusun tertarik untuk menyusun asuhan keperawatan dengan hipertensi ini.
2. TUJUA TUJUAN N
A.
Tujuan Umum
Untuk mendapatkan pemahaman tentang pelaksanaan Asuhan Keperawatan Keperawatan pada Hipertensi. B.
Tujuan Khusus
1
1)
Dapat melaksanakan pengkajian pada klien dengan hipertensi.
2)
Dapat me menyusun p er erencanaan k ep eperawatan pa p ada kl k lien de d engan
hipertensi. 3)
Dapat me m elaksanakan t in indakan k ep eperawatan p ad ada k li lien d en engan
hipertensi. 4)
Dapat me melaksanakan ev evaluasi ti tindakan ke keperawatan pa pada kl klien
dengan hipertensi. 5)
Dapat m en endokumentasikan hasil Asuhan Keperawatan dengan
baik dan benar.
3. METODE METODE PENULISAN PENULISAN
Adapun teknik yang digunakan untuk menyusunnya adalah dengan observasi, wawanc wawancara ara,, studi studi kepusta kepustakaa kaan n dan mengum mengumpul pulkan kan bebera beberapa pa sumber sumber yang yang dapat dapat menunjang dalam penyelasaian makalah ini.
4. SISTEMATIKA SISTEMATIKA PENULISAN PENULISAN
Makalah ini disusun dalam beberapa BAB, yaitu : KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN BAB II TINJAUAN TEORI BAB III TINJAUAN KASUS DAFTAR PUSTAKA
2
BAB II TINJAUAN TEORI
A. PENG PENGER ERTI TIAN AN Hipertensi Hipertensi dapat didefinisi didefinisikan kan sebagai sebagai tekanan tekanan darah persisten persisten dimana tekana tekanan n siasto siastolik liknya nya di atas atas 140 mmHg mmHg dan tekana tekanan n diasto diastolik liknya nya di atas atas 90 mmHg. Pada populasi manula hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastoliknya 90 mmHg. Hipertensi merupakan penyebab utama gagal jantung, stroke, dan gagal ginjal..
B. KLAS KLASIF IFIK IKAS ASII Klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa berusia 18 tahun keatas. Kategori
Sistolik, mmHg <130
Diastolik, mmHg <85
130-139
85-89
Stadium 1 (ringan)
140-159
90-99
Stadium 2 (sedang)
160-169
100-109
Stadium 3 (berat)
160-209
110-119
≥ 210
≥ 120
Normal Normal tinggi Hipertensi
Stadium 4 (sangat berat)
3
C. PATO PATOFI FISI SIOL OLOGI OGI Mekanis Mekanisme me yang yang mengont mengontrol rol kontrik kontriksi si dan relaks relaksasi asi pembul pembuluh uh darah darah terlet terletak ak di pusat pusat vasomo vasomotor tor,, pada medull medullaa di otak. otak. Dari Dari pusat pusat vasomo vasomotor tor ini bermula jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis keluar dari dari kolum kolumna na medu medull llaa spin spinal alis is ke gangl ganglia ia simp simpat atis isdi di tora toraks ks dan dan abdom abdomen en.. Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui sistem saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron preganglio preganglion n melepaskan melepaskan asetilkkoli asetilkkolin, n, yang akan merangsang merangsang serabut serabut saraf pasca gangl ganglio ion n ke pembul pembuluh uh dara darah, h, dima dimana na denga dengan n dile dilepa pask skann annya ya nore norepi pine nefr frin in mengakibatkan konstriksi pembuluh darah. Berbagai ketakutan dan kecemasan dapat mempengaruhi respons pembuluh darah terhadap rangsang vasokonstroktor. Individu dengan hipertensi sangat sensitive terhadap norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi. Pada saat bersamaan dimana system saraf simpatis merangsang pembuluh dara darah h seba sebaga gaii resp respon on rangs rangsan ang g emos emosi, i, kele kelenj njar ar adre adrena nall juga juga tera terangs ngsang ang,, mengakibatka mengakibatkan n tambahan tambahan aktivitas aktivitas vasokonstrok vasokonstroksi. si. Medula Medula adrenal adrenal mensekresi mensekresi epinefrin, yang menyebabkan vasokonstriksi. Korteks adrenal mensekresi kortisol dan steroid lainnya, yang dapat memperkuat respon vasokonstriktor pembuluh darah. darah. Vasoko Vasokonst nstri riksi ksi yang yang menyeb menyebabka abkan n penurun penurunan an aliran aliran darah darah ke ginjal ginjal,, mengakibatkan pelepasan renin. Renin merangsang pembentukan angiotensin I yang kemudian diubah menjadi angiotensin II, suatu vasokonstriktor kuat, yang
4
pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon ini meny menyeb ebabk abkan an
peni pening ngka kata tan n
volu volume me
intr intrava avask skul uler er..
Semu Semuaa
fact factor or
ters tersebu ebutt
cenderung mencetuskan keadaan hipertensi. Pertimbangan Pertimbangan Gerontologi Gerontologis. s. Perubahan Perubahan structural structural dan fungsional fungsional pada system pembuluh darah perifer bertangguangjawab pada perubahan tekanan darah yang yang terjad terjadii pada usia usia lanjut lanjut.. Perubah Perubahan an terseb tersebut ut melipu meliputi ti artero arteroskl sklero erosis sis,, hilang hilangnya nya elasti elastisit sitas as jaring jaringan an ikat, ikat, dan penurun penurunan an dalam dalam relaks relaksasi asi otot otot polos polos pembuluh darah, yang pada gilirannya menurunkan kemampuan distensi dan daya regang regang pembul pembuluh uh darah. darah. Konsekue Konsekuensi nsinya nya,, aorta aorta dan arteri arteri besar besar berkur berkurang ang kemampuannya dalam mengakomodasi volume darah yang dipompa oleh jantung (volume (volume sekuncup), sekuncup), mengakibatkan mengakibatkan penurunan curah jantung jantung dan peningkatan peningkatan tahanan perifer.
D. MANIFE MANIFESTA STASI SI KLINIS KLINIS Pada pemeriksaan fisik, mungkin tidak dijumpai kelainan apapunselain tekanan darah yang tinggi, tetapi dapat pula ditemukan perubahan pada retina, seperti perdarahan, eksudat (kumpulan cairan), penyempitan pembuluh darah, dan pada kasus berat, edema pupil (edema pada diskus optikus). Individu Individu yang menderita hipertensi hipertensi kadang tidak menampakkan menampakkan gejala sampai bertahun-tahun. Gejala, bila ada, biasanya menunjukkan adanya kerusakan vask vaskul uler er,, denga dengan n mani manife fest stas asii yang yang khas khas sesu sesuai ai denga dengan n syst system em organ organ yang yang divask divaskula ularis risasi asi oleh oleh pembul pembuluh uh darah darah bersan bersangkut gkutan. an. Penyak Penyakit it arteri arteri korone koroner r denga dengan n angi angina na adal adalah ah geja gejala la yang yang pali paling ng meny menyer erta taii hipe hipert rten ensi si.. Hipe Hipert rtro ropi pi
5
ventrik ventrikel el kiri kiri terjad terjadii sebaga sebagaii respons respons pening peningkat katan an beban beban kerja kerja ventri ventrikel kel saat saat dipaksa berkontraksi melawan tekanan sistemik yang meningkat. Apabila jantung tidak mampu lagi menhan peningkatan beban kerja, maka dapat terjadi gagal jantu jantung ng kiri. kiri. Perubah Perubahan an patolo patologis gis pada ginjal ginjal dapat dapat berman bermanife ifesta stasi si sebagai sebagai nokturi nokturiaa (penin (peningka gkatan tan urinas urinasii pada malam malam hari) hari) dan azotemi azotemiaa (penin (peningkat gkatan an nitrogen urea darah (BUN) dan kretinin). Keterlibatan pembuluh darah otak dapat menimbulkan menimbulkan stroke atau serangan serangan iskemik iskemik transien transien yang termanife termanifestasi stasi sebagai paralysis sementara pada satu sisi (hemiplegia) atau gangguan tajam penglihatan. Pada penderita stroke, dan pada penderita hipertensi disertai serangan iskemia, insiden infark otak mencapai 80%.
E. EVAL EVALUA UASI SI DIA DIAGO GOST STIK IK Riwayat dan pemeriksaan fisik yang menyeluruh sangat penting. Retina haru haruss dipe diperi riks ksaa dan dan dila dilakuk kukan an peme pemeri riks ksaa aan n labor laborat ator oriu ium m untu untuk k mengk mengkaj ajii kemungkinan adanya kerusakan organ, seperti ginjal atau jantung, yang dapat disebabkan tingginya tekanan darah. Hipertropi ventrikel kiri dapat dikaji dengan elektrokardiografi, protein dalam urine dapat dideteksi dengan urinalisa. Dapat terjadi ketidakmampuan untuk mengkonsentrasi urin dan peningkatan nitroden urea urea dara darah. h. Peme Pemeri riks ksaa aan n khus khusus us sepe sepert rtii reno renogr gram am,, piel pielog ogra ram m intr intrave avena na,, arteriogram arteriogram retinal, retinal, pemeriksaan pemeriksaan fungsi ginjal ginjal terpisah terpisah dan penentuan penentuan kadar urin dapa dapatt
juga juga
dila dilaku kuka kan n
untu untuk k
meng mengid iden enti tifi fika kasi si
pasi pasien en
deng dengan an
peny penyak akit it
renovaskuler. Adanya factor resiko lainnya juga harus dikaji dan dievaluasi.
6
F. PENA PENATA TALA LAKS KSAN ANAA AAN N Tujuan Tujuan tiap tiap progra program m penanga penanganan nan bagi setiap setiap pasien pasien adalah adalah menceg mencegah ah terj erjadi adinya nya
mor morbidi bidita tass
dan dan
mor mortal talitas tas
peny penyer erta ta
deng dengan an
menc mencap apai ai
dan dan
memper mempertah tahanka ankan n tekana tekanan n darah darah dibawah dibawah 140/90 140/90 mmHg. mmHg. Efekti Efektivit vitas as setiap setiap program program ditentukan ditentukan oleh derajat derajat hipertensi hipertensi,, komplikasi, komplikasi, biaya perawatan, perawatan, dan kualitas hidup sehubungan dengan terapi. Beberapa Beberapa penelitian penelitian menunjukkan menunjukkan bahwa pendekatan pendekatan nonfarmakol nonfarmakologis, ogis, termasuk termasuk penurunan berat badan, pembatasan pembatasan alcohol, alcohol, natrium natrium dan tembakau; latiha latihan n dan relaks relaksasi asi merupak merupakan an interv intervens ensii wajib wajib yang yang harus harus dilakuk dilakukan an pada setiap setiap terapi terapi antihiperte antihipertensi. nsi. Apabila Apabila penderita penderita hipertensi hipertensi ringan ringan berada dalam resiko tinggi (pris, perokok) atau bila tekanan darah diastoliknya menetap, di atas 85 atau 95 mmHg dan sistoliknya di atas 130 sampai 139 mmHg, maka perlu dimulai terapi obat-obatan. Algori Algoritma tma penanga penanganan nan yang Joint nt Nati Nation onal al on yang dike dikelu luar arka kan n oleh oleh Joi Detec Detecti tion, on, Evalua Evaluatio tion n and Treatm Treatment ent of High High Blood Blood Pressure Pressure memungkinkan dokter dokter memili memilih h kelomp kelompok ok obat obat yang yang mempuny mempunyai ai efekti efektivit vitas as tertin tertinggi ggi,, efek efek samping paling kecil, dan penerimaan serta kepatuhan pasien. Dua kelompok obat tersedia dalam pilihan pertama; diuretic dan penyekat beta. Apabila pasien dengan hipertensi ringan sudah terkontrol selama setahun, terapi dapat diturunkan. Agar pasien mematuhi regimen terapi yang diresepkan, maka harus dicegah dengan pemberian jadual terapi obat-obatan yang rumit.
7
Algoritma Penanganan Hipertensi Modifikasi gaya hidup Penurunan berat badan Pengurangan asupan alkohol Aktivitas fisik berkurang Pengurangan masukan natrium Penghentian rokok
Respon tidak adekuat
Lanjutkan modifikasi gaya hidup Pemilihan farmakologi awal: Diuretik atau penyekat β lebih disukai karena terbukti menurunkan morbiditas dan mortalitas. ACE inhibitor, kalsium antagonis, reseptor penyekat α dan penyekat α-β belum pernah diuji maupun dibuktikan menurunkan morbiditas dan mortalitas.
Respon tidak adekuat
Naikan dosis obat
Ganti dengan obat lain
Tambahkan bahan kedua dari jenis yang berbeda
Respon tidak adekuat
Tambahkan bahan kedua atau ketiga dan/atau diuretika bila belum diresepkan 8
BAB III TINJAUAN KASUS
I.
PENGKAJIAN 1.
Pengumpulan Data 1)
Identitas klien
Nama
: Ny. N
Umur
: 80 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Status pernikahan
: Menikah
Agama
: Islam
Pendidikan
terakhir
: SD
Pekerjaan
: Ibu rumah tangga
Suku/ Bangsa
: Sunda/ Indonesia
Tanggal masuk
: 6 Januari 2005
Tanggal Pe Pengkajian
: 10 10 Ja Januari 20 2005
Ruang
: 10A/ penyakit dalam dewasa
No. Medrek
: 05010109
Diagnosa Medis
: Hipertensi stadium 3
Alamat
: Citepus RT 01 RW 06 Pajajaran Bandung.
2) Nama
Identitas Penanggung jawab : Ny. R
Umur
: 38 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pendidikan terakhir
: SD
Hubun Hubunga gan n deng dengan an klie klien n
: Kep Kepon onaka akan n
Alamat
: Citepus RT 01 RW 06 Pajajaran Bandung.
9
2.
Riwayat Ke Kesehatan a.
Riwayat Kesehatan Sekarang (1)
Keluhan utama saat masuk rumah
sakit Sejak Sejak 5 jam sebelu sebelum m masuk masuk rumah rumah sakit, sakit, penderi penderita ta merasa merasakan kan keluar keluar darah darah dari dari lubang lubang hidung hidung sebela sebelah h kiri kiri dengan dengan tiba-t tiba-tiba iba dan berwar berwarna na merah segar encer, sebanyak lebih dari setengah gelas belimbing. Darah keluar terus-mener terus-menerus us sampai masuk ke rumah sakit. Sebelumnya, Sebelumnya, 15 jam sebelum sebelum masuk rumah rumah sakit klien juga juga merasakan merasakan keluhan yang yang sama, tapi darah yang keluar hanya sedikit dan berhenti sendiri. (2)
Keluhan utama saat pengkajian
Pada Pada saat saat dikaji dikaji klien klien mengat mengatakan akan tubuhn tubuhnya ya lemas lemas dank lien lien terlih terlihat at bedrest. b.
Riwayat Kesehatan Dahulu
Sejak 3 bulan klien merasakan sering buang air kecil dan banyak, sering merasakan lapar, sering haus dan banyak minum. Tidak ada riwayat panas badan dan mimisan sebelumnya. Riwayat sakit tekanan darah tinggi sudah dirasakan sejak 10 tahun sebelum masuk rumah sakit dan klien tidak berobat secara teratur. Tekanan darah tertinggi 200/- selama 2-3 tahun sebelum masuk rumah sakit. Penderita pernah merasakan bengkak pada kedua tungkainya, lekas capai bila beraktivitas. c.
Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluar Keluarga ga tidak tidak ada yang yang memili memiliki ki penyak penyakit it menula menular, r, hipert hipertens ensi, i, diabet diabetes es melitus dan penyakit menurun lainnya.
3.
Pola ak aktivitas se sehari-hari
Tanggal 12 Januari 2005 No 1
Jenis
Sebelum sakit
Nutrisi a.
10
Sesudah sakit
Makan
3 x/ sehari, habis 1 porsi
3 x/ sehari, habis 1 porsi
Frekuensi
Nasi, sayur, lauk- pauk
Nasi, sayur, lauk-pauk
Jenis
Tidak ada
Tidak ada
Kesulitan menelan
Tidak ada
Asin, tinggi natrium
b.
6-7 gelas
6-7 gelas
Minum
air putih
air putih
Frekuensi
tidak ada
tidak ada
Frekuensi
1 x/ hari
1 x/ hari
Konsistensi
lembek
lembek
kuning khas feces
kuning khas feces
3 x/ hari
3 x/ hari
kuning jernih
kuning jernih
tidak ada
tidak ada
6 jam/ hari dari pukul
6 jam/ hari dari pukul
09.00-03.00
09.00-03.00
2 jam/ hari
2 jam/ hari
2 x/ hari, mandiri
2 x/ hari, diseka oleh
Pantangan/ alergi
Jenis 2
Pantangan Eliminasi a. BAB
Warna b. BAK Frekuensi Warna 3
Kesulitan Istirahat tidur a. Tidur Tidur mala malam m
b. Tidur Tidur siang siang 4
Personal hygiene Mandi
keluarga dan perawat
Sikat gigi
2 x/ hari
2 x/ hari dibantu oleh keluarga dan perawat
Cuci rambut
2 hari sekali
11
2 hari sekali dibantu
oleh keluarga dan 5
Aktivitas
perawat beraktivitas Klien bedrest di tempat
Klien
sebagai ibu rumah tangga tidu tidur, r, kebut kebutuha uhan n ADL ADL yang selalu di rumah.
sepe sepert rtii BAB BAB dan dan BAK BAK masi masih h
dapa dapatt
dipe dipenu nuhi hi
dengan bantuan perawat dan keluarga.
4.
Pemeriksaan Fi Fisik
a. Kesadaran umum Kesadaran
: Composmentis GCS : 15
Vital Sign
: Suhu
: 36,5 0C
Nadi
: 67x/mnt
Tensi
: 130/80 mmHg
Respirasi
: 20 x/mnt
b. Sistem pernafasan Bentuk Bentuk hidung hidung simetr simetris is nasal nasal diteng ditengah, ah, tidak tidak terdapa terdapatt pernaf pernafasa asan n cuping cuping hidung, fungsi penciuman dan kepatenan hidung baik. Leher ditengah, bentuk dada simetris, simetris, pengembangan pengembangan paru-paru paru-paru simetris simetris anterior-p anterior-poster osterior, ior, tidak terlihat terlihat penggunaan otot-otot nafas tambahan, tambahan, vibrasi vibrasi kiri dan kanan anterior posterior seimbang pada kedua paru. Pada perkusi terdengar resonan pada seluruh daerah paru, suara nafas murni vesikuler dengan frekuensi nafas 20 x/ menit.
c. Sist Sistem em kard kardio iovas vaskul kuler er Tidak ada peningkatan JVP, CRT kurang dari 3 detik, iktus kordis teraba pada ICS 6 kanan mid klavikula peranjakan 2 cm, bunyi jantung murni reguler pada S1 dan S2, tidak ada bunyi jantung tambahan. Nadi radialis 67 x/ menit. Pada perkusi jantung dullness.
12
d. Sist Sistem em pen pence cern rnaa aan n Mukosa bibir lembab, lidah dan gusi tidak ada stomatitis, pergerakan lidah baik, jumlah gigi 32 lengkap, tidak ada caries, uvula simetris, reflek menelan baik. Pada auskultasi bising usus 21 x/ menit, pada perkusi tympani pada lambung, dullness pada hepar, tidak terdapat nyeri tekan dan nyari lepas pada seluruh area abdomen dan tidak terdapat pembesaran hati dan lien.
e. Sist Sistem em pers persar araf afan an 1)
Tes serebral fungsi
Klien dapat berorientasi dengan tempat, orang dan waktu, klien dapat berespon dengan baik, klien dapat berkomunikasi dengan normal, GCS (E =4, M = 6, V = 5). 2)
Saraf cranial
Nervus I (Olfaktorius) Klie Klien n dapat dapat memb membed edaka akan n bau bau kayu kayu puti putih h dan dan kopi kopi deng dengan an mata mata tertutup. Nervus II (Optikus) Klien dapat membaca papan nama perawat dalam jarak ± 30 cm. Tidak terdapat penyempitan lapang pandang. Nervus III (Okulomotorius) Adanya kontraksi pupil 3 mm bentuk pupil bulat isokor pada kedua mata. Nervus IV (trochlearis) Pada kedua mata tidak terdapat nistagmus, diplopia dan deviasi mata. Nervus V (Trigeminus) Mata klien mengedip saat bulu mata disentuh dengan kapas, klien dapat merasakan usapan pada mata, dahi dan dagu. Nevus VI (Abducend) Klien mampu menggerakkan mata ke kanan dan ke kiri.
13
Nervus VII (Facialis) Klien dapat membedakan rasa asin dan manis dengan mata tertutup, bentuk wajah simetris. Nervus VIII (Akustikus) Fungsi pendengaran baik Nervus IX (Glosofaringeus) Reflek menelan klien baik dan dapat membedakan rasa pahit. Nervus X Uvula klien simetris terlihat ketika klien membuka mulut dan berkata “ah”. Nervus XI Klien dapat mengangkat bahu dengan melawan tahanan. Nervus XII Bent Bentuk uk lidah dah
sime simettris, ris, kli klien
mam mampu
menj menjul ulur urka kan n
lida lidah h
dan dan
menggerakkannya ke segala arah.
f. Sist Sistem em Perk Perkem emih ihan an Tidak terdapat keluhan nyeri pada genito urinaria tidak teraba pembesaran ginjal, tidak terdengar suara bruits pada arteri renalis, tidak ada nyeri tekan pada simpisis, tidak terdapat nyeri ketuk pada pe rkusi ginjal.
g. Sist Sistem em Musk Muskul ulos oske kele leta tall Klien tampak berbaring lemah di tempat tidur. Klien mengatakan jika ingin turun dari tempat tidur atau ke kamar mandi harus dibantu oleh keluarga. Kedua lengan dan kaki klien simetris. Tidak ditemukan oedema pada daerah ekstremitas atas dan bawah. Terdapat penurunan fungsi motorik : klien merasa lemah pada ekstremitas sebelah kiri. Tingkat kemampuan mobiliasasi klien yaitu perlu bantuan / bimbingan sederhana / pengawasan. 5 5
4 4
14
Kekuatan otot
h. Sist Sistem em inte integu gume men n Warna rambut sebagian besar putih dan hitam, penyebaran rambut merata, keadaan kulit kepala bersih, lesi (-), tidak ditemukan adanya ketombe, rambut bersih dan tertata rapi. Tidak ada nyeri tekan pada daerah kepala, dan rambut tidak tidak mudah mudah rontok rontok.. Warna Warna kulit kulit sawo sawo matang matang,, kuku tampak tampak bersih bersih dan pendek, kulit tampak bersih dan tidak lengket. Turgor kulit Kembali dalam 3 detik Suhu klien 36,50C.
i.
Sist Sistem em endo endokr kriin
Tidak terdapat moonface, tidak ada pembesaran tiroid dan kelenjar paratiroid, riwayat poliuri tidak ada, riwayat polipagia tidak ada, riwayat polidipsi tidak ada.
5.
Data Psikologis a.
Status emosi
Emosi klien stabil ekspresi wajah klien tenang dan terlihat cemas. b.
Kecemasan
Klien terlihat cemas dari klien selalu selalu tersenyum apabila ditegur oleh perawat dan bicara dengan keluarganya. c.
Pola koping
Menurut Menurut klien bila mendapat masalah ia sering membicaraka membicarakannya nnya dengan keluarganya. d.
Gaya komunikasi
Klie Klien n
dapa dapatt
berk berkom omun unik ikas asii
verb verbal al
maup maupun un
nonv nonver erba bal. l.
Klie Klien n
dapa dapatt
berkomunikasi dengan dokter, perawat, keluarga dan klien lainnya, bahasa yang digunakan bahasa Indonesia dan bahasa Sunda. e.
Konsep diri 1)
Gambaran diri
Klien menyukai semua bagian anggota tubuhnya karena semuanya ini adalah anugrah dari Tuhan YME yang harus disyukurinya.
15
2)
Ideal diri
Klien mengatakan ingin segera sembuh dan beraktivitas seperti biasa. 3)
Identitas diri
Klien merasa bangga dilahirkan sebagai wanita. 4)
Harga diri
Klien merasa senang karena banyak yang menyayanginya walaupun jauh dari rumah. 5)
Peran
Klien adalah sebagai seorang bibi dari keponakannya
6.
Data sosial
Hubungan klien dengan keluarga, dokter, perawat dan klien lainnya baik, terlihat dengan klien sering berkomunikasi dengan keluarga, dokter, perawat dan klien lain.
7.
Data spiritual
Klien menganut agam Islam selama dirawat klien beribadah ditempat tidur saja dan slalu slalu berdoa berdoa untuk untuk kesemb kesembuha uhanny nnya. a. Klien Klien mengang menganggap gap sakitn sakitnya ya sebaga sebagaii cobaan.
8.
Data Penunjang
Hasil laboratorium tanggal 6 Januari 2005 No 1
2
Jenis Hematologi
Hasil
Nilai Rujukan
Satuan
Hemoglobin (L)
10,6
13-18
gr/dL
Leukosit (L)
6.806
3,8-10,6rb
mm3
Hematokrit (L)
34
40-52
%
Trombosit Kimia Klinik
174.000
150-440rb
mm3
43
15-50
mg/dL
Kreatinin (LK)
0.69
0,6
mg/dL
Glukosa sewaktu
166
<140
mg/dL
Ureum
16
Natrium
137
135-145
mEq/L
Kalium
3,3
3,6-5,5
mEq/L
9.
Therapi Medis •
Aspar K 3 x1 tab PO
•
Furomesid 1x 40 mg PO
•
Caltopril 3 x 12,5 mg PO
•
Diit rendah garam
17
II.
ANALISA DATA
INTERPRETASI DATA No 1.
DATA
DAN KEMUNGKINAN PENYEBAB Kondisi penyakit klien
DS: Klien mengatakan lemas DO:
↓ Klien harus tirah baring
Klien bedrest
MASALAH Resi Resiko ko
terj terjad adin inya ya
kekakua kekakuan n
otot-o otot-otot tot
ekstremitas
↓ Menimbulkan kekakuan tonus otot ↓ Resiko terjadinya kekakuan
2.
DS : Klien
•
meng mengat atak akan an tidak idak
otot-otot ekstremitas Kurangnya pengetahuan
Resi Resiko ko
tentang pengertian,
berulang
seri sering ng penyebab, dan pencegahan hipertensi
mel melanju anjuttkan kan
↓
pengobatan.
Tidak melanjutkan
Klien
•
meng mengat atak akan an
pengobatan
jara jarang ng
↓
kontrol.
Tekanan darah tidak
DO : •
terkontrol
Klie Klien n tida tidak k tahu tahu
↓
apa itu hipertensi. •
Klie Klien n tida tidak k tahu tahu
mengapa 3.
Resiko terjadinya kembali
perlu
pengobatan rutin. DS : •
hipe hipert rten ensi si
Penyakit Hipertensi
Klie Klien n
menga engattakan akan
↓
kura kurang ng
meng menget etah ahui ui
membutuhkan perawatan
tentang penyakitnya
dan pengobatan yang lama
18
Gangguan Aman : Cemas
Rasa
•
Klien
↓
mngatakan
kurangnya informasi
ingin segera pulang
mengenai kondisi
DO : •
Klie Klien n
mena menany nyak akan an
penyakitnya dan prosedur pengobatannya
tentang keadaanya
↓ stressor bagi klien ↓ Cemas III.
DAFTAR DI DIAGNO GNOSA KE KEPERAWATAN / MASALAH KOLABOLASI
No. Diagnosa Keper perawatan 1.
Tanggal gal
Ditemukan terjadinya 12-01-2005
Resiko keka kekaku kuan an
Nama/ TT Tanggal
Nam Nama/ a/
Perawat Egi
Perawat
otot otot-o -ottot
ekstremitas sehu sehubu bung ngan an 2.
deng dengan an
tirah baring lama. Resiko terjadinya 12-01-2005 kembal kembalii
Egi
hipert hipertente entensi nsi
sehu sehubu bung ngan an
deng dengan an
kurangnya penge ngetahua huan 3.
klien
tentang hipertensi. Gangguan Rasa 12-01-2005 Aman
:
Cemas
ber berhu hubun bunga gan n kuran kurangny gnyaa tentang
deng dengan an
info inform rmas asii kondisi
penyakitnya
19
Egi
Terpecahkan
TT
PERENCANAAN KEPERAWATAN
No
Diag Diagno nosa sa Kepe Kepera rawa wata tan n
1 1
2 Resi Resiko ko terj terjad adin inya ya keka kekaku kuan an otot otot--
otot otot
ekst ekstre remi mita tass
Perencanaan Intervensi 4 1.
Tujuan 3
Tupan :
sehu sehubu bung ngan an Tidak Tidak terjadi terjadi kekakuan kekakuan otot-
dengan tirah baring lama.Ditindai
otot ekstremitas. ekstremitas.
Rasional 5 L 1. Menin Meningk gkatk atkan an
akukan akukan mobilisa mobilisasi si secara secara
seca secara ra
bert bertah ahap ap
bertahap.
ting tingka katt
akti aktivi vita tass
dengan
klien Tupen :
normal.
DS:
Dalam Dalam
3 hari klien klien mampu mampu
2. Mence Mencega gah h adany adanyaa
Klien mengatakan lemas
menggerakkan menggerakkan ekstremitas ekstremitas atas Lakukan ROM pasif.
kekakuan
dan bawah dengan kriteria :
untuk
dan
DO:
•
Klien tidak lemas lagi.
memperlancar
Klien bedrest
•
Klie Klien n
peredaran darah.
tida tidak k
bedr bedres estt
3. Klien Klien merasa merasa lebih lebih
lagi. 3. ibatka ibatkan n 2.
sampai
Resiko
terjadinya
hipert hipertens ensii
kembali
sehubu sehubung ngan an
denga dengan n
keluar keluarga ga
L
nyaman
bila
dalam dalam
dibantu
oleh
setiap tindakan 1. Observasi TTV.
Tupan : Tid Tidak
terj terjaadi
hipe iperte rtensi
keluarga. 1. Memantau
20
1
kura kurang ngny nyaa
2 peng penget etah ahua uan n
3 klie klien n berulang setelah klien kembali
tentang hipertensi. Ditindai dengan
ke rumah.
2.
Tupen : DS : •
Dala Dalam m Klien mengatakan sering
tidak melanjutkan pengobatan. •
Klien
mengatakan
jarang kontrol.
1x24
jam jam
setela telah h
hipertensi.
Deng Dengan an
hipertensi
klien paham dengan kriteria :
singkat dan sederhana.
•
Mengerti
tentang dan
penanganannya. Patu Patuh h
terh erhada adap
•
progr rogram am
secara
diharapkan pengetahuan pengetahuan klien be bertam rtamb bah
Penyebab
resiko resiko
hipertensi. •
Diit hipertensi.
•
Program perawatan
dicegah.
diri. •
Komplikasi
hipertensi
pend pendid idik ikan an
kesehatan
Pengertian
kesehata kesehatan n tentang tentang hiperten hipertensi si
Klien tidak tahu mengapa mengapa perlu perlu perawatan diri. pengobatan rutin
•
hipertensi.
mengenai 2.
hipertensi, meliputi :
penyuluhan
penyakit Klie Klien n tida tidak k tahu tahu apa apa itu itu
5 perkembangan
Berikan pe p endidikan kesehatan
mendapat
DO : •
4
secara
dan
hipert hipertens ensii
ber berul ulan ang g
dapa dapatt
1
kura kurang ngny nyaa
2 peng penget etah ahua uan n
3 klie klien n berulang setelah klien kembali
tentang hipertensi. Ditindai dengan
ke rumah.
4
2.
Tupen : DS : •
Dala Dalam m Klien mengatakan sering
tidak melanjutkan pengobatan. •
Klien
mengatakan
jarang kontrol.
jam jam
mendapat
setela telah h
singkat dan sederhana.
•
Mengerti
tentang dan
penanganannya. terh erhada adap
progr rogram am
Klien tidak tahu mengapa mengapa perlu perlu perawatan diri.
diharapkan
secara
pengetahuan pengetahuan klien be bertam rtamb bah
Penyebab
•
pend pendid idik ikan an
kesehatan
Pengertian
•
klien paham dengan kriteria :
Patu Patuh h
hipertensi.
Deng Dengan an
hipertensi
penyakit Klie Klien n tida tidak k tahu tahu apa apa itu itu
hipertensi, meliputi :
penyuluhan
hipertensi.
mengenai 2.
kesehata kesehatan n tentang tentang hiperten hipertensi si
DO : •
Berikan pe p endidikan kesehatan
1x24
5 perkembangan
resiko resiko
hipertensi. •
Diit hipertensi.
•
Program perawatan
dicegah.
dan
hipert hipertens ensii
ber berul ulan ang g
dapa dapatt
diri.
pengobatan rutin
Komplikasi
•
hipertensi
secara
singkat dan sederhana.
3.
Anjurkan untu untuk k
keluarga
mema memant ntau au
klie klien n
3. Klien lebih termotivasi untuk makan obat
dalam makan obat dan diit
dan
klien.
menja enjala lan ni
21
1
2
3
4.
4 Berikan di diit re rendah
5 diitnya.
garam dengan sedikit tapi 4. sering. 3.
Gan Ganggu gguan Rasa Ama Aman : Cema emas
Tupan :
berhubu berhubungan ngan dengan dengan kurangny kurangnyaa Gangguan rasa aman : cemas tidak terjadi. informasi tentang kondisi penyakitnya. Ditandai dengan :
Mengurangi mual.
1. Bina hubungan saling 1. Dengan adanya per perca caya ya anta antara ra pera perawa watt hubu hubung ngan an sali saling ng dengan klien dan keluarga. percaya percaya klien klien mau mengungkapkan masalah dan peras perasaa aann nnya ya pada pada perawat.
Tupen: Setela Setelah h dilaku dilakuka kan n tinda tindaka kan n DS : kepera keperawat watan an selam selamaa 2 hari, hari, diharapkan pengetahuan pengetahuan klien dan keluarga diharapkan • Klien 2. Bantu klien untuk 2. Dengan dan keluarga tentang menyesu yesuaaika ikan dirin iriny ya penyesuaian mengatakan kurang keadaannya meningkat, dengan dengan kehidupan di RS. kehi kehidu dupa pan n di RS mengetahui tentang kriteria: supaya klien Klien da d an terb terbia iasa sa deng dengan an penyakitnya kelu keluar arga ga tida tidak k meng mengel eluh uh keadaan lingkungan lingkungan mera merasa sa khaw khawat atir ir tent tentan ang g • Klien mngatakan ingin segera di RS demi penyakitnya. kesembuhannya. pulang
1
2
3
4 Berikan di diit re rendah
4.
5 diitnya.
garam dengan sedikit tapi 4. sering. 3.
Gan Ganggu gguan Rasa Ama Aman : Cema emas
Tupan :
berhubu berhubungan ngan dengan dengan kurangny kurangnyaa Gangguan rasa aman : cemas tidak terjadi. informasi tentang kondisi penyakitnya. Ditandai dengan :
Mengurangi mual.
1. Bina hubungan saling 1. Dengan adanya per perca caya ya anta antara ra pera perawa watt hubu hubung ngan an sali saling ng dengan klien dan keluarga. percaya percaya klien klien mau mengungkapkan masalah dan peras perasaa aann nnya ya pada pada perawat.
Tupen: Setela Setelah h dilaku dilakuka kan n tinda tindaka kan n DS : kepera keperawat watan an selam selamaa 2 hari, hari, diharapkan pengetahuan pengetahuan klien dan keluarga diharapkan • Klien 2. Bantu klien untuk 2. Dengan dan keluarga tentang menyesu yesuaaika ikan dirin iriny ya penyesuaian mengatakan kurang keadaannya meningkat, dengan dengan kehidupan di RS. kehi kehidu dupa pan n di RS mengetahui tentang kriteria: supaya klien Klien da d an terb terbia iasa sa deng dengan an penyakitnya kelu keluar arga ga tida tidak k meng mengel eluh uh keadaan lingkungan lingkungan mera merasa sa khaw khawat atir ir tent tentan ang g • Klien mngatakan ingin segera di RS demi penyakitnya. kesembuhannya. pulang Klien da d an 3. Disk Diskus usik ikan an bers bersam amaa kli klien en 3. Meningkatkan kelua luarga rga seca ecara verba erball DO : dan dan kelu keluar arga ga meng mengen enai ai pengetahuan, mengatakan mengerti tentang kond ko ndis isi i peny pe nyak akit it, , pros pr oses es pema pemaha hama man n klien klien Klien menanyakan tentang • penjelasan penjelasan dari perawat. penyembuhan dandan keluarga - Ekspresi wajah klien tenang keadaanya perawatan klien. sehingga mengurangi kecemasan. 4. Beri Beri pen penje jela lasa san n pada pada klie klien n 4. Diha Diharrapk apkan dap dapat
22
1
2
3
4 dan keluarga tentang keadaan penyakit, prosedur pengob pengobatan atan dan perawata perawatan n selama klien dirawat di RS.
5.
5 menambah pengeta pengetahuan huan klien klien dan keluarga tentang keadaannya dan dapat membantu mengurangi kece kecema masa san n pada pada klien.
Kaji pemahaman klien 5. Untuk dan dan kelu keluar arga ga meng mengen enai ai mengetah mengetahui ui sejauh sejauh keadaan penyakit, prosedur mana mana pema pemaha haman man pengobatan dan perawatan. klien klien dan keluarga keluarga sehingga dapat menentukan intervensi selanjutnya.
1
2
3
4 dan keluarga tentang keadaan penyakit, prosedur pengob pengobatan atan dan perawata perawatan n selama klien dirawat di RS.
5 menambah pengeta pengetahuan huan klien klien dan keluarga tentang keadaannya dan dapat membantu mengurangi kece kecema masa san n pada pada klien.
5.
Kaji pemahaman klien 5. Untuk dan dan kelu keluar arga ga meng mengen enai ai mengetah mengetahui ui sejauh sejauh keadaan penyakit, prosedur mana mana pema pemaha haman man pengobatan dan perawatan. klien klien dan keluarga keluarga sehingga dapat menentukan intervensi selanjutnya.
23
IV.
TINDAKAN KEPERAWATAN
Tanggal dan
Diagnosa
Waktu 11-01-2005
Keperawatan Dx3 , Dx2
07.30
,Dx1
Nama dan
Implementasi Mengaj ajar arka kan n - Meng Melakukan kan
dan dan
mobilisasi
Paraf memba embant ntu u seca ra
bertahap. Mengaj ajar arka kan n - Meng
dan dan
memba embant ntu u
Melakukan ROM pasif Meliba batk tkan an kelu keluar arga ga dala dalam m seti setiap ap - Meli tindakan
IV.
TINDAKAN KEPERAWATAN
Tanggal dan
Diagnosa
Waktu 11-01-2005
Keperawatan Dx3 , Dx2
07.30
,Dx1
Nama dan
Implementasi Mengaj ajar arka kan n - Meng Melakukan kan
dan dan
Paraf memba embant ntu u
mobilisasi
seca ra
bertahap. Mengaj ajar arka kan n - Meng
dan dan
memba embant ntu u
Melakukan ROM pasif Meliba batk tkan an kelu keluar arga ga dala dalam m seti setiap ap - Meli tindakan Hasil : Pera Perawa watt
memb memban antu tu
klie klien n
dala dalam m
mengajarkan dan membimbing klien dala dalam m mela melaku kukan kan mobi mobili lisa sasi si dan dan klien mau melakukan Mengobservasi TTV
-
Hasil : Hasil : Tekanan darah =130/80 mmHg
08.00
Dx 3
Nadi
= 67 x/menit
Respirasi
= 21 x/mnt
Suhu Suhu
= 36,5 36,50 C Memberi
•
kan diit rendah garam 09.00
Dx3
Respon : Porsi makan habis 1 porsi. Melakuka • n ROM pasif kepada klien dengan mobilisasi secara bertahap Resp Respon on : Klie Klien n dapat dapat mela melakuk kukan an ROM pasif Melibatka
•
24
n keluarga dalam setiap tindakan. Respon : keluarga mengerti dan ikut terlibat dalam membantu mobilisasi klien. 10.00
Dx3
Memberi
•
kan terapi Aspar K 3 x1 tab PO Respon : obat diberikan dan tidak ada reaksi alergi. Memberi
•
kan kan ther therap apy y Furo Furome mesi sid d 1x 40 mg PO dan Caltopril 3 x 12,5 mg PO Respon : obat diberikan dan tidak ada reaksi alergi. Pantau
•
dan catat respon terhadapan obat. Respon : tidak ada reaksi alergi dan 10.30
Dx2 , DX3
klien lebih tenang. Memberikan pendidikan pada
kli klien
kesehatan
dan
kel keluarga
Klien
dan
tentang
hipertensi Respon
:
meng mengat atak akan an
tela telah h
keluarga
meng menger erti ti tent tentan ang g
penya penyakit kit hipert hipertens ensii yang yang dideri dideritan tanya ya melipu meliputi ti : penger pengertia tian, n, penyeb penyebab, ab, diit, diit, pro progr gram am asuh asuhan an pera perawa wata tan n diri diri,, dan dan komplikasi dari hipertensi. 12.15
Dx 2
Memberi
•
kan diit rendah garam Respon : Porsi makan habis 1 porsi
25
V. DX No. 1
EVALUASI Tangga
Nama
Perkembangan
l dan
dan
Waktu 12-01-
Paraf S:
2005
- Klien mengatakan mulai bisa menggerakkan ekstremitas atas maupun bawah. O:
- Klien dapat melakukan ROM pasif. A:
- Masalah teratasi sebagian. P:
- Lanjutkan intrervensi I: Mengajark arkan an dan memban membantu tu - Mengaj
Melaku Melakukan kan mobili mobilisas sasii
secara bertahap.
- Mengajarkan dan membantu Melakukan ROM pasif - Melibatkan keluarga dalam setiap tindakan E: Klien dapat dapat mengik mengikuti uti latiha latihan n ROM secara secara pasif pasif dan - Klien dapa dapatt meng mengge gera rakk kkan an tang tangan an dan dan kaki kakiny nyaa seca secara ra akti aktif f walaupun sedikit R:
- Kaji Cara klien dan keluarga melakukan ROM 2. .
12-01-
S:
2005
Klien n dan kelu keluar arga ga meng mengat ataka akan n tela telah h meng menger erti ti tent tentan ang g - Klie penyakit hipertensi yang dideritanya meliputi : pengertian, pen penye yeba bab, b, diit diit,,
prog progra ram m
komplikasi dari hipertensi.
26
asuh asuhan an pera perawa wata tan n
diri diri,,
dan dan
O: Klien n - Klie
dan dan
kelu keluar arga ga
pen penye yeba bab, b, diit diit,,
dapa dapatt
prog progra ram m
meny menyeb ebut utka kan n
asuh asuhan an pera perawa wata tan n
peng penger erti tian an,, diri diri,,
dan dan
komplikasi dari hipertensi. A:
- Masalah teratasi. 3
12-01-
S:
2005
- Klien mengatakan kurang mengetahui tentang penyakitnya - Klien mengatakan ingin segera pulang O:
- Klien menanyakan tentang keadaanya A:
- Masalah teratasi
27
DAFTAR PUSTAKA
Brunner &Suddarth. 1996. Kepererawatan 1996. Kepererawatan Medikal Bedah. Bedah. EGC : Jakarta.
Rencana Asuhan Keperawatan , Edisi : 3.Jakarta : EGC Doengoes , Marilin .2002. Rencana
28
29