ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI ASPIRASI PNEUMONIA APLIKASI NANDA, NOC, NIC
A.
Definisi
Aspirasi Aspirasi adalah suatu keadaan keadaan dimana dimana paru-paru paru-paru terisi cairan akibat dari obstruksi obstruksi jalan nafas nafas kecil kecil yang dapat menimbulkan kegawatan pernafasan. B.
Etiologi
1.
Refl Reflek ekss gastr gastroe oeso sofa fagu guss
2.
Fist Fistul ulaa trak trakeo eoes esof ofag agus us
3.
bst bstruk ruksi si eso esofa fagu guss dan dan duode duodenu num m
!.
"ara "ara pembe pemberia rian n makan makanan an yang yang tidak tidak tepa tepatt
#.
$engo $engoba bata tan n anti anti depr depres esan an
C. Pt!ofisiologi
$ada kelahiran yang lama dan persalinan yang sukar% bayi sering memulai gerakan pernafasan yang kuat di dalam uterus akibat terganggunya masukan oksigen melalui placenta. $ada keadaan demikian bayi dapat mengaspirasi cairan amnion yang mengandung &erni' caseosa% sel epitel% mekonium atau benda-benda dari saluran lahir yang dapat memblokade jalan nafas yang paling kecil serta mengganggu pertukaran 2 dan "2. (akteri patogen ditemukan menyertai benda-benda yang teraspirasi dan dapat terjadi pneumonia. D.
Tn" Tn" "n #e$l
1) 2) 3) !)
*achipnoe Retraksi dada ianosis ) /elisah% iritable 0ipsnoe
E.
Ko%&li'si
(.
1.
$neumo $neumotor toraks aks atau atau pneu pneumom momedi ediast astinu inum m
2.
nfek nfeksi si seku sekund ndeer
#) *achicardie +) ,afas cuping hidung
Pentl'snn
1.
$emb $ember ersi siha han n jala jalan n nafa nafass
2.
$em $emberi beriaan ok oksien sien
3.
$emasanga $emasangan n endotrakea endotrakeall tube untuk penghi penghisapan sapan dan &entil &entilasi asi mekani mekanik k
!.
$ember $emberia ian n anti antibio biotik tikaa penisi penisili lin n
#.
#.
$emberian cimetidin dan ranitidin
+.
$emberian cairan intra&ena
P)ognos
*ergantung pada tingkat keparahan aspirasi dan sebagian lagi pada penyakit yang mendasari. ebanyakan penderita memperagakan pembersihan infiltrat dalam 2 minggu% angka mortalitas untuk penderita dengan aspirasi masif sekitar 2#4 H.
Pen*eg!n
− −
etika reflek berkurang maka lakukan penghisapan dengan kateter dengan stimulasi faring minimal. elama pemberian makanan lewat selang% maka pemberian makanan dalam &olume kecil di bawah tekanan rendah dalam posisi tegak dan dipertahankan selama 5 36 menit setelah makan sampai isi lambung mulai berkurang.
I.
−
Pe%e)i'sn Pen+n$ng
Rongten dada *ampak bercak-bercak infiltrat% corakan kedua lapang paru kasar% diameter antero posterior tambah dan diafragma mendatar. ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI ASPIRASI PNEUMONIA
.
Peng'$in
a.
dentitas orang tua
b.
dentitas bayi
*anggal lahir .... jam7. 8enis kelamin 7. elahiran tunggal 9 ganda :ahir hidup 9 mati ;kuran ((% *(% :% :0% ::A Apgar score :ama proses persalinan c.
Riwayat persalinan
$ersalinan di 7. "ara persalinan 7. 0itolong oleh 7. Atas indikasi 7. :ama proses persalinan kala 7. :ama proses persalinan kala 7. $erdarahan 7. etuban pecah jam 7. 8umlah 7. "c
-
$emeriksaan fisik
*anggal 7. 8am 7. eadaan umum lemah% letargis istem pernafasan ,afas cepat% saat bernafas ada retraksi dada% kadang-kadang terjadi dipsnoe. 0i saluran nafas terdapat sisa cairan 9 air ketuban. istem kardio&askuler 0enyut jantung cepat > 126 ' 9 menit% tampak sianosis. istem pencernaan
adang-kadang dijumpai obstruksi esofagus dan duodenum.
a. b.
$emeriksaan penunjang :aboratorium :aborat darah rutin d.b.n. Rontgen Ro thorak *erlihat bercak infiltrat% gerakan kedua lapang paru kasar% diameter antero posterior tambah dan diafragma mendatar.
-.
Dignos Ke&e)tn
1) 2) 3) !) #)
erusakan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan perfusi &entilasi. (ersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi jalan nafas. $ola makan bayi tidak efektif berhubungan dengan kegagalan neurologik. Resiko kekurangan &olume cairan. Resiko infeksi berhubungan dengan teraspirasi cairan amnion.
Ren*n Ke&e)tn No Dignosis Ke&e)tn
1
erusakan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan perfusi &entilasi (atasan karakteristik tachicardi dispnea sianosis nafas cuping hidung
2
3
(ersihan jalan nafas t ak efektif berhubungan dengan obstruksi jalan nafas oleh mukus. (atasan karakteristik dispnea sianosis perubahan ritme dan frekuensi pernafasan gelisah
$ola makan bayi tidak efektif berhubungan dengan kegagalan neurologik (atasan karakteristik tidak mampu dalam menghisap% menelan dan bernafas tidak mampu dalam memulai atau menunjang penghisapan efektif
T+$+n
Inte)/ensi
etelah dilakukan ," tindakan keperawatan ?) =onitor pernafasan selama 7 ' 2! jam nter&ensi diharapkan tak terjadi monitor irama% frekuensi% kedalaman% usaha kerusakan pertukaran dalam respirasi. gas. =onitor bunyi dan pola nafas ," status =enjaga kepatenan jalan nafas. pernafasan =emposisikan pasien dengan tepat dengan - status tanda &ital tujuan adekuatnya &entilasi outcome kandungan ?) =anajemen asam basa 2 dalam darah d.b.n. monitor status hemodinamik monitor A/0
etelah dilakukan ," tindakan keperawatan 1) =anajemen jalan nafas selama 7 ' 2! jam buka jalan nafas diharapkan bersihan posisikan pasien untuk memaksimalkan jalan nafas efektif &entilasi dan mengurangi dispnea ," bersihan jalan nafas 9 trackeobronkial bersih ndikator auskultasi suara nafas% catat adanya suara Rr dbn tambahan uara nafas bersih identifikasi pasien perlunya pemasangan *idak ada sianosis jalan nafas buatan keluarkan sekret dengan suction monitor respirasi dan status oksigen bila memungkinkan 2) =anajemen suction kaji kebutuhan suction oral 9 trakeal auskultasi bunyi nafas sebelum dan sesudah suction gunakan selang kateter suction sesuai ukuran gunakan alat-alat proteksi sarung tangan% masker berikan 2 dengan konsentrasi 1664 gunakan respirator atau resusitator manual monitor status oksigen dan kemodinamik sebelum dan sesudah prosedur suction catat tipe dan jumlah sekret
etelah dilakukan tindakan keperawatan selama 7 ' 2! jam diharapkan pola makan bayi efektif ," $ola makan bayi efektif
," ?) @nteral tube feeding pasang ,/*% /* monitor ketepatan insersi ,/* 9 /*
cek peristaltik usus monitor terhadap muntah 9 distensi abdomen cek residu !-+ jam sebelum pemberian enteral ?) *$, *otal $arenteral ,utrisi ) pelihara tehnik steril dalam persiapan cairan cek *$, kebenaran cairan nutrisi sesuai order
gunakan infus pump monitor intake B output monitor hasil /0 elektrolit% protein timbang berat badan bayi tiap hari ?) =embantu menyusui bayi monitor reflek hisap bayi ajarkan orangtua untuk menyusui ajarkan orang tua untuk memeras A berikan formula bila perlu
!
#
Resiko kekurangan &olume cairan Faktor esiko - obstruksi esofagus dan duodenum
Resiko infeksi dengan faktor resiko mengaspirasi cairan amnion prosedur in&asif
," keseimbangan cairan setelah dilakukan tindakan ke-perawatan selama 7 ' 2! jam
," ?) =anajemen cairan - timbang popok bila diperlukan
diharapkan tak terjadi defisit &olume cairan. ndikator tanda &ital dbn turgor kulit elastis - urine output C )
pertahankan catatan in take dan output monitor status hidrasi kelembaban membran mukosa% nadi adekuat ) monitor &ital sign monitor indikasi retensi 9 kelebihan cairan crackes% edema% asites ) monitor masukan makanan 9 cairan dan hitung intake kalori harian lakukan terapi i& monitor nutrisi ?) *erapi intra &ena &erifikasi perintah terapi intra &ena pertahanan tehnik aseptik periksa jenis cairan% jumlah% tanggal kadaluarsa% karakter cairan dan kerusakan kontainer pilih dan persiapkan pompa intra &ena pasangkan kontainer dengan tube yang sesuai simpan cairan i& pada suhu ruangan identifikasi apakah pasien mendapatkan obat yang tidak cocok dengan pengobatan yang diintruksikan berikan pengobatan i& dan monitor hasilnya monitor kecepatan i& dan area i& selama infusion monitor o&erload cairan dari reaksi fisik monitor kepatenan i& sebelum pemberian i& ganti canul infus set tiap !D jam pertahankan dressing lakukan pengecekan area i& secara teratur lakukan perawatan i& secara teratur monitor tanda dan gejala flebitis
," etelah dilakukan tindakan keperawatan selama 7 ' 2! jam diharapkan tak terjadi infeksi &ital sign dbn integritas kulit baik integritas mukosa baik
," ?) ontrol infeksi bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain pertahankan tehnik isolasi bagi pasien berpenyakit menular batasi pengunjung bila perlu intruksikan pengunjung selalu cuci tangan sebelum dan sesudah berkunjung gunakan sabun anti mikroba untuk cuci tangan cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan gunakan baju pelindung dan sarung tangan
pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat ganti letak i& cateter% dresing sesuai petunjuk umum tingkatkan intake nutrisi berikan t' anti biotik sesuai ad&is dokter ?) $roteksi infeksi monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal saring pengunjung terhadap penyakit menular pertahankan tehnik aseptik pada pasien beresiko beri perawatan kulit pada area aritema inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan% panas dan drainase dorong masukan nutrisi cairan yang cukup beri t' anti biotik sesuai program dokter.
0AF*AR $;*AA ,elson%lmu esehatan Anak%edisi 1#%&olume 2%@/"%1EE+%8akarta (runer and uddart%(uku Ajar eperawatan =edikal (edah%edisi D%&olume 1%@/"%1EE%8akarta.