TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil dari proses akuntansi yang disajikan dalam bentuk kuantitatif, dimana informasi-informasi yang disajikan didalamnya dapat membantu
berbagai pihak baik pihak intern maupun ekstern dalam pengambilan
keputusan yang sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup perusahaan. Menurut Kieso et all (2002:56) laporan keuangan (financial statement) merupakan cara mengkomunikasikan informasi yang formal dan terstruktur. Agar bisa ditempatkan dalam bagian utama laporan keuangan, suatu item harus memenuhi definisi unsur dasar, dapat diukur dengan tingkat kepastian yang memadai dan relevan serta handal. Unsur-unsur dasar dari laporan keuangan adalah: (1) aktiva, (2) kewajiban, (3) ekuaitas, (4) investasi oleh pemilik,, (5) distribusi kepada pemilik, (6) laba komprehensif, (7) pendapatan, (8) beban, (9) keuntungan, dan (10) kerugian. 1.
Definisi Laporan Keuangan Yang dimaksud dengan laporan keuangan adalah suatu gambaran mengenai
posisi keuangan suatu perusahaan dari hasil yang telah dicapai perusahaan dalam periode tertentu. Menurut IAI dalam kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan (1999;07) “laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan, laporan keuangan juga diandalkan sebagai sumber utama informasi keuangan perusahaan.” Laporan keuangan terutama terdiri dari neraca dan perhitungan rugi laba berisi tentang prestasi perusahaan dimasa lampau dan dapat dipakai sebagai dasar untuk penetapan kebijakan perusahaan dimasa yang akan datang. 2.
Tujuan Laporan Keuangan SAK No. 1 menyatakan tujuan laporan keuangan secara umum adalah:
“Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta 28282 82828 28
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga bisa menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.” Tujuan khusus dari pelaporan keuangan juga diuraikan oleh Smith dan Skousen (1996:37) yaitu: a.
Mengetahui kondisi keuangan perusahaan Pelaporan keuangan harus menyediakan
informasi mengenai aktiva, kewajiban
dan ekuitas dari perusahaan untuk membantu investor, kreditor, serta pihak lain dalam mengevaluasi
kekuatan dan kelemahan perusahaan disamping
likuiditas dan solvabilitasnya. Informasi ini juga membantu untuk b.
menentukan
kondisi
para
pemakai
keuangan arus kas dimasa datang.
Menilai prestasi dan laba perusahaan Menyediakan informasi mengenai suatu perusahaan dalam periode tertentu. Prestasi ini terutama dievaluasi berdasarkan laba yang diperoleh.
c.
Mengetahui bagaimana dana diperoleh dan digunakan Menyediakan informasi mengenai arus kas perusahaan selama periode tertentu. Tujuan ini meliputi informasi mengenai pinjaman dan pembayaran deviden, serta faktor lain yang dapat mempengaruhi likuiditas perusahaan.
Sedangkan menurut Kieso (2002:24) tujuan dari pelaporan keuangan adalah untuk menyediakan (1) informasi yang berguna dalam membuat keputusan investasi dan kredit, (2) informasi yang berguna dalam menilai prospek arus kas masa depan, dan (3)
29292 92929 29
informasi mengenai sumber daya perusahaan, klaim terhadap sumber daya tersebut, dan perubahan didalamnya. 3.
Bentuk-bentuk Laporan Keuangan Laporan keuangan pokok yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan adalah
neraca dan rugi laba. Neraca dan perhitungan rugi laba berisi tentang prestasi perusahaan dimasa lampau dan dapat dipakai sebagai dasar untuk penetapan kebijakan perusahaan dimasa yang akan datang (Weston and Copeland, 1992:20). a.
Neraca Menyediakan informasi mengenai sifat dan jumlah investasi dalam sumber daya perusahaan, kewajiban kepada para kreditor , dan ekuitas pemilik dalam sumber daya bersih. Neraca memberikan kontribusi pada pelaporan keuangan karena menyediakan dasar bagi: (1) perhitungan tingkat pengembalian, (2) pengevaluasian struktur modal
perusahaan, dan (3) penilaian likuiditas, solvensi, serta
fleksibilitas keuangan perusahaan. Unsur-unsur umum dalam neraca adalah aktiva, kewajiban, dan ekuitas. 1) Aktiva adalah manfaat ekonomi yang mungkin diperoleh dimasa depan, atau dikendalikan oleh entitas tertentu sebagai hasil dari transaksi atau kejadian masa lalu. 2) Kewajiban adalah pengorbanan manfaat ekonomi yang mungkin terjadi dimasa depan yang berasal dari kewajiban berjalan entitas tertentu
untuk
mentransfer aktiva atau menyediakan jasa kepada entitas lainnya dimasa depan sebagai hasil dari transaksi atau kejadian masa lalu. 30303 03030 30
3) Ekuitas adalah kepentingan residu dalam aktiva sebuah entitas setelah dikurangi dengan kewajiban-kewajibannya.
Dalam sebuah entitas bisnis
ekuitas merupakan kepentingan pemilik. b. Laporan rugi laba Laporan rugi laba (income statement) yang juga sering disebut statement of income atau statement of earnings adalah laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan selama periode waktu tertentu. Komunitas bisnis dan investasi menggunakan laporan ini untuk menentukan profitabilitas, nilai investasi, dan kelayakan kredit atau kemampuan perusahaan melunasi pinjaman. Laporan rugi laba menyediakan informasi yang diperlukan oleh para investor dan kreditor untuk
membantu
mereka
memprediksi
jumlah,
penetapan waktu, dan
ketidakpastian dari arus kas masa depan. Kegunaan laporan rugi laba adalah membantu pemakai laporan keuangan memprediksi arus kas masa depan dengan berbagai cara, diantaranya sebagai berikut: 1) Mengevaluasi kinerja masa lalu perusahaan. Dengan mengkaji pendapatan dan beban dapat diketahui bagaimana kinerja perusahaan dan membandingkan dengan para pesaing. 2) Memberikan dasar untuk memprediksi kinerja masa depan. Informasi mengenai kinerja masa lalu dapat digunakan untuk menentukan kecenderungan penting yang jika berlanjut menyediakan informasi tentang kinerja masa depan 31313 13131 31
3) Membantu menilai resiko atau ketidakpastian pencapaian arus kas masa depan. Informasi tentang berbagai komponen laba, pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian memperlihatkan
hubungan diantara komponen-kompenen
tersebut dan dapat digunakan untuk menilai resiko kegagalan perusahaan meraih tingkat arus tertentu dimasa depan Selain memiliki sejumlah kegunaan laporan rugi laba juga mempunyai beberapa keterbatasan, diantaranya sebagai berikut: 1) Pos-pos yang tidak dapat diukur secara akurat tidak dilaporkan dalam laporan rugi laba Praktek yang berlangsung saat ini melarang pengakuan pos-pos tertentu ketika menentukan laba, meskipun pengaruh dari pos-pos ini cukup untuk mempengaruhi kinerja entitas dari satu titik waktu ke titik waktu lainnya. Sebagai contoh, keuntungan dan kerugian yang belum terealisasi atas sekuritas investasi tertentu tidak dicatat dalam laporan rugi laba apabila terdapat ketidakpastian bahwa perubahan nilai tersebut akan betul-betul terealisasi. 2) Angka-angka laba dipengaruhi oleh metode akuntansi yang digunakan. Sebagai contoh, sebuah perusahaan mungkin memilih untuk menyusutkan aktiva pabrik atas dasar dipercepat; sementara perusahaan lainnya memilih penyusutan
metode
garis
lurus. Dengan mengasumsikan semua faktor
lainnya adalah sama, laba dari perusahaan pertama akan lebih rendah
32323 23232 32
dibandingkan laba perusahaan yang
kedua, sekalipun kedua perusahaan
itu pada dasarnya identik. 3) Pengukuran laba yang melibatkan pertimbangan. Sebagai contoh sebuah perusahaan mungkin mengestimasi umur manfaat suatu aktiva selama 20 tahun sementara
perusahaan lainnya memilih umur
manfaat 15 tahun untuk jenis aktiva yang sama, sehingga menciptakan laba yang lebih rendah dan yang lebih tinggi. 4) Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Menurut IAI dalam kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan (1999:24) menyatakan terdapat empat karakteristik kualitatif pokok laporan keuangan yaitu: a)
Dapat dipahami Informasi dalam laporan keuangan harus dapat dipahami oleh pemakainya dan dinyatakan dalam bentuk dan istilah yang disesuaikan dengan batas pengertian para pemakai.
b) Relevan Informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. c) Keandalan Informasi harus andal (reliable) artinya bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur dari yang seharusnya disajikan. 33333 33333 33
d) Dapat diperbandingkan Informasi dalam laporan keuangan akan lebih
berguna bila dapat
dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya dan dari perusahaan lain yang sejenis dalam periode
yang sama untuk
mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan. B. Pendapatan Menurut Kieso (2002:153) pendapatan adalah arus kas masuk aktiva atau peningkatan lainnya dalam aktiva entitas atau pelunasan kewajibannya (atau kombinasi dari keduanya) selama suatu periode yang ditimbulkan oleh pengiriman atau produksi barang, penyediaan jasa, atau aktifitas lainnya yang merupakan sentral perusahaan.
Sedangkan
bagian
dari
operasi
menurut Soemarso pendapatan adalah arus kekayaan
dalam bentuk uang tunai, piutang atau aktiva lain yang masuk kedalam perusahaan atau menurunnya kewajiban sebagai akibat penjualan barang atau penyerahan jasa. Pendapatan suatu perusahaan dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu: 1.
Pendapatan dari usaha pokok, yaitu pendapatan yang diperoleh dari kegiatan yang utama dilakukan oleh perusahaan. Misalnya kegiatan yang utama yang dilakukan oleh perusahaan dagang adalah membeli dan menjual barang dagangan, maka pendapatan yang langsung berhubungan langsung dengan kegiatan yang utama yang dilakukan adalah “hasil penjualan” barang dagangan.
Pendapatan
yang diperoleh dari
kegiatan usaha pokok disebut “pendapatan usaha” (operating revenues atau operating income)
34343 43434 34
2.
Pendapatan dari kegiatan diluar usaha pokok, yaitu pendapatan yang diperoleh dari kegiatan yang bersifat sampingan atau terjadi sewaktu- waktu. Misalnya pada perusahaan bengkel selain menjual jasa bengkel juga kadang-kadang menyewakan kendaraan. Perusahaan dagang yang menyewakan sebagian gedung kantornya, sewa yang diterima merupakan pendapatan diluar usaha. Selain itu, termasuk pendapatan diluar usaha adalah laba penjualan surat berharga sebagai investasi jangka pendek, laba penjualan aktiva tetap yang dihentikan penggunaannya. Pendapatan yang diperoleh dari kegiatan diluar usaha pokok disebut “ pendapatan diluar usaha” (non operating income).
C. Beban Menurut Kieso (2002:153) beban adalah arus keluar atau penurunan lainnya dalam aktiva sebuah entitas atau penambahan kewajibannya (atau kombinasi dari keduanya) selama suatu periode yang ditimbulkan oleh pengiriman dan produksi barang, penyediaan jasa, atau aktifitas lainnya yang merupakan bagian dari operasi utama atau operasi sentral perusahaan. Sedangkan menurut Soemarso beban yaitu penurunan modal bruto, sehubungan dengan kegiatan usaha perusahaan. Penurunan modal bruto dapat terjadi melalui penurunan aktiva atau kenaikan kewajiban. Seperti halnya pendapatan, beban yang menjadi tanggungan perusahaan pun dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: 1.
Beban-beban yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha pokok atau terjadi sehubungan dengan usaha memperoleh pendapatan usaha pokok 35353 53535 35
(operating
income). Beban-beban yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha pokok disebut “beban usaha” (operating expenses). Dalam perusahaan dagang termasuk beban usaha adalah harga pokok penjualan, beban penjualan dan administrasi. 2.
Beban – beban yang tidak ada hubungan dengan kegiatan usaha pokok atau beban-beban yang tidak dapat digolongkan ke dalam beban usaha disebut “beban diluar usaha” (non operating expenses). Misalnya beban bunga, kerugian
penjualan
surat
berharga sebagai investasi jangka pendek, kerugian penjualan aktiva tetap yang dihentikan penggunaannya. D. Laba Menurut Soemarso (1992:57) laba adalah selisih lebih antara pendapatan dan pengeluaran atau suatu pendapatan yang diterima untuk perusahaan sesudah dikurangkan pengorbanan yang dikeluarkan dan merupakan kenaikan bersih atas modal yang berasal dari kegiatan usaha. Sedangkan menurut kamus bahasa Indonesia laba adalah keuntungan yang diperoleh dari penjualan, pembungaan uang dan sebagainya. Laba merupakan salah satu informasi yang faktual untuk menilai kemampuan perusahaan. Laba secara umum digambarkan sebagai selisih antara pendapatan dengan beban yang dikeluarkan untuk menghasilkan pendapatan tersebut. Oleh karena itu pengukuran pendapatan seringkali dihubungkan dengan pengukuran laba. Dari definisi di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa laba adalah selisih yang diperoleh perusahaan sebagai akibat dari transaksi penjualan, tidak termasuk laba karena kenaikan aktiva yang belum dijual dan aktifitas perusahaan lain.
36363 63636 36
1.
Macam-macam laba
Laba terdiri dari laba kotor, laba usaha, laba ditahan, laba bersih dari kegiatan operasi, laba komprehensif dan laba per lembar saham. Pengertian dari masing-masing laba akan diuraikan dibawah ini : a.
Laba kotor (Gross profit) Menurut Soemarso (1999:244) dalam mendefinisikan laba kotor sebagai: “selisih antara penjualan bersih dengan harga pokok penjualan. Disebut bruto karena jumlah ini masih harus dikurangi dengan biaya-biaya usaha.”
b.
Laba usaha atau operasi (income from operation) Menurut Soemarso (1999:244) dalam mendefinisikan jumlah antara laba bruto dan biaya usaha disebut laba usaha atau laba operasi. Laba usaha adalah laba yang diperoleh semata-mata dari kegiatan utama perusahaan.”
c. Laba dari operasi berlanjut sebelum pajak penghasilan.
Menurut Smith & Skousen pengertian dari laba dari operasi berlanjut sebelum pajak pajak penghasilan adalah: “merupakan jumlah dari laba operasi ditambah pendapatan dan keuntungan lain (pendapatan sewa, bunga, deviden, dan keuntungan dari penjualan aktiva) kemudian dikurangi beban dan kerugian lain (beban bunga, amortisasi diskonto obligasi, dan kerugian penjualan aktiva.” d. Laba bersih (net income)
Menurut Smith & Skousen (1987:132) laba bersih adalah: “Jumlah dari laba kotor ditambah atau dikurangi pos-pos biasa atau luar biasa.” e. Laba per lembar saham (earnings per share / EPS) Menurut Kieso (2002:170) laba per lembar saham adalah: “Jumlah dari laba bersih dikurangi deviden saham preferen (laba yang tersedia bagi pemegang saham biasa) dibagi dengan rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar.” f.
Laba ditahan (retained earnings / RE) Menurut Soemarso (1999:252) laba ditahan adalah “jumlah akumulasi laba bersih dari sebuah perseroan terbatas dikurangi distribusi laba yang dilakukan.” 37373 73737 37
g. Laba komprehensif ( Comprehensive Income)
Menurut Kieso (2002:173) laba komprehensif “meliputi semua perubahan ekuitas selama suatu periode kecuali perubahan akibat investasi oleh pemilik. Oleh karena itu laba komprehensif meliputi semua pendapatan dan keuntungan , beban dan kerugian yang dilaporkan dalam laba bersih, dan selain itu juga mencakup keuntungan dan kerugian yang tidak dimasukkan dalam laba bersih tetapi mempengaruhi ekuitas pemegang saham.”
38383 83838 38
242 424 24
2323 2323 23
2424 2424 24