4. Tegangan tarik induk < ρ= yang bersesuaian dengan τ dan σ b di atas kemudian diberikan oleh persamaan @ %
S
ρ C
%
H H + b − b % % ........................................................................<4.3=
eara gra2is, ini dapat diselesaikan dengan 1ingkaran Mohr
"-)* Manajemen +ekayasa onstruksi, Teknik ipil Politeknik Negeri Malang
46
Beton Prategang
baja lunak=. Proses perhitungan sengkang sama seperti Uada
beton bertulang biasa
esimpulan @ 9adi terlihat dari gambar lingkaran Mohr, bah!a beton pratekan lebih aman dari beton bertulang biasa terhadap tegangan tarik induk <ρ=. 0al ini disebabkan oleh @ '. arena umumnya seluruh penampang tertekan, maka tegangan geser yang timbul pada beton pratekan relati2 lebih keil. %. arena umumnya kabel prategang miring, maka komponen >ertial gaya tendon memperkeil gaya lintang. .# B4$* A*5r End Block ;
Bagian dari komponen struktur prategang yang mengelilingi angkur tendon seringkali disebut blok akhir
ambar 4.3 Blok akhir
.#.1
B&!'&4&! Bearing ; !'* A!(*r
$ntuk tendon dengan pengangkuran ujung, dimana gaya prategang dialihkan ke beton dengan bantalan langsung, ada bermaam-maam ara disain yang mungkin
"-)* Manajemen +ekayasa onstruksi, Teknik ipil Politeknik Negeri Malang
47
Beton Prategang
dipakai untuk memindahkan gaya prategang tersebut, satu diantaranya dengan pelat baja. "isain pengangkuran terdiri dari dua bagian yaitu @ menentukan luas bantalan yang dibutuhkan beton, dan mendisain kekuatan dari angkur itu sendiri. arena angkurangkur umumnya dihasilkan oleh perusahaan prategang yang mampunyai standar sendiri untuk setiap tendon berbeda, maka kita tidak perlu meranangnya. adang-kadang hanya diperlukan untuk memeriksa luas plat bantalan angkur ujung, sebagaimana ditentukan oleh tegangan i;in beton pada daerah plat bantalan tersebut. $ntuk menghitung tegangan rata-rata di beton akibat penjangkaran ini dapat dipergunakan persamaan @ '. Pada beban peralihan @ H bp
C kekuatan tekan beton pada saat pemberian gaya prategang a!al.
A bV
C luas maksimum dari bagian permukaan beton di daerah pengangkuran 'Gamar )"+&.
A b
C luas plat bantalan angkur
"-)* Manajemen +ekayasa onstruksi, Teknik ipil Politeknik Negeri Malang
3&
Beton Prategang
ambar 4.5 /lat bantalan ujung
.#.#
Te(&!(&! T&r* Tr&!"
Tegangan-tegangan pada blok akhir, mempunyai karakter tersendiri yang bersi2at sangat kompleks. Penyederhanaannya adalah sebagai uraian berikut @ A
B
p
a
N G
G A
B
p
b
a
G
G "
;
T
ambar 4.8 Tegangan-tegangan pada blok akhir "-)* Manajemen +ekayasa onstruksi, Teknik ipil Politeknik Negeri Malang
3'
Beton Prategang
"engan idealisasi seperti pada gambar, ternyata pada blok akhir terjadi momen yang menimbulkan tegangan
sehingga @ M
M
; C &,4% h .........................................................................<4.'&=
T C
dimana @ M C MG
a % <σ bV . b=
M C W emudian @
N C σ p . a% C σ bV . b . h atau H b X . b . h a%
σ p C dengan @ b
C lebar balok
aGa
C ukuran plat bantalan
aya tarik melintang
T A C Ha Tulangan ini harus disebar melintang
"-)* Manajemen +ekayasa onstruksi, Teknik ipil Politeknik Negeri Malang
3%
Beton Prategang
.#.)
Pe!9e&r&! /&! J&4&!!9& Te!/$! L&9$' Te!/$!;
Maksudnya, menentukan daerah aman kabel sepanjang balok sehingga tegangantegangan yang terjadi tidak melampaui yang tegangan yang dii;inkan.
'. Tanpa dii;inkan tegangan tarik @
ambar 4.6 Batas daerah aman tendon di tengah bentang a. Tengah-tengah bentang
•
"alam keadaan a!al @ Batas ba!ah, terletak sejauh a' dari teras ba!ah
•
Ta
"alam keadaan akhir @ Batas atas, terletak sejauh a% dari teras atas
T
b. "i ujung bentang < M C &=
ambar 4.7 Batas daerah aman tendon di ujung balok
•
"alam keadaan a!al @
"-)* Manajemen +ekayasa onstruksi, Teknik ipil Politeknik Negeri Malang
3(
Beton Prategang
Batas ba!ah, terletak sejauh a' dari teras ba!ah
a' C
•
C &
"alam keadaan akhir @ Batas atas, terletak sejauh a% dari teras atas
T
C&
Bila batas-batas daerah aman di tengah-tengah garis tersebut tepi dihubungkan, didapat daerah aman kabel 'Gamar )"!.& sesuai dengan bidang momen M yang berbentuk panah.
ambar 4.'& 1etak daerah batas untuk gs tanpa dii;inkan tegangan tarik
%. Bila dii;inkan tegangan tarik lebih keil dari pada tanpa mengi;inkan tegangan tarik. $ntuk menapai tegangan tarik yang dii;inkan < σ 5 = di serat atas pada keadaan a!al " harus di geser ke ba!ah sebesar @ M tr
"-)* Manajemen +ekayasa onstruksi, Teknik ipil Politeknik Negeri Malang
34
Beton Prategang
edangkan untuk menapai tegangan tarik σ ' di serat ba!ah pada keadana akhir, " harus di geser ke atas sebesar @
H b' . A b . t %
∆A % C
T
dimana @
σ % C tegangan beton tarik yang dii;inkan pada keadaan a!al. σ ' C tegangan beton tarik yang dii;inkan pada keadaan akhir. A b
C luas penampang beton.
t'
C jarak teras ba!ah dari g.
t%
C jarak teras atas dari g
Ta
C gaya prategang a!al
T
C gaya prategang akhir
arena a' dan a% tetap, maka seluruh sistem akan bergeser ke ba!ah sebesar ∆a' dan keatas sebesar ∆a% 'Gamar )"!!&.
ambar 4.'' "aerah batas untuk gs, dii;inkan t egangan tarik
Arti daerah aman. Posisi yang lebar daerah batas seringkali menjadi petunjuk disain yang memadai dan ekonomi 'Gamar )"!%&. 9ika sebagian batas atas jatuh di luar atau terlalu dekat serat ba!ah
33