A. Pengertian Teknik pemeriksaan CT-SCAN thorax adalah teknik pemeriksaan secara radiologi untuk mendapatkan informasi anatomis irisan crossectional atau penampang aksial thorax. B. Indikasi Pemeriksaan
Tumor, massa
Aneurisma
Abses
Lesi pada hilus atau mediastinal
C. Persiapan Pemeriksaan (Rasad, S, 2000) 1. Persiapan Pasien Tidak ada persiapan khusus bagi penderita, hanya saja instruksi-instruksi yang menyangkut posisi penderita dan prosedur pemeriksaan harus diberitahukan dengan jelas. Penderita melepaskan aksesoris seperti kalung, bra dan mengganti baju dengan baju khusus pasien supaya tidak menyebabkan timbulnya artefak. 2. Persiapan alat dan bahan Alat dan bahan untuk pemeriksaan CT-Scan CT-Scan thorax diantaranya:
Pesawat CT-Scan
Tabung oksigen
Media kontras
Alat-alat Suntik
Spuit
Kassa dan kapas
Alkohol
3. Persiapan Media Kontras Penggunaan media kontras dalam pemeriksaan CT-Scan diperlukan untuk menampakkan struktur-struktur anatomi tubuh seperti pembuluh darah dan organ-organ lainnya dapat dibedakan dengan jelas. Teknik injeksi intravena :
Jenis media kontras : media kontras dengan osmolaritas rendah Volume media kontras : 80 80 – 100 ml Injeksi rata-rata (kecepatan) : 2 ml / detik Waktu Scan : melakukan melakukan scanning pada saat 25 detik setelah pemasukan pemasukan awal media kontras (delay).
D. Teknik Pemeriksaan 1.
Posisi pasien : Supine diatas meja pemeriksaan dengan posisi kepala dekat den gan gantry.
2.
Posisi objek : o
Mengatur pasien sehingga Mid Sagital Plane (MSP) tubuh sejajar dengan lampu indicator longitudinal. Kedua tangan pasien di atas kepala.
o
Memfiksasi lutut dengan menggunakan body clem.
o
Menjelaskan kepada pasien untuk inspirasi penuh dan tahan nafas pada saat pemeriksaan berlangsung.
3.
Scan Parameter Scan parameter pemeriksaan CT-Scan thorax adalah seperti tercantum pada tabel dibawah ini :
Foto sebelum dan sesudah memasukkan Media Kontras Kasus seperti tumor dibuat foto sebelum dan sesudah pemasukan media kontras. Tujuan dibuat foto sebelum dan sesudah media kontras adalah untuk melihat apakah ada jaringan yang menyerap kontras banyak, sedikit atau tidak sama sekali.
Gambar yang dihasilkan dalam pemeriksaan CT-Scan Thorax dapat diwakili beberapa kriteria :
Potongan axial 1 o
Merupakan bagian paling superior dari thorax yang disebut apeks paru-paru. Kriteria gambar yang tampak adalah (A) vena jugularis interna kanan, (B) arteri karotis komunis kanan, (C) Trakhea, (D) Sternum, (E) Sternoklavikula joint, (F) klavikula, (G) Vena jugularis interna kiri, (H) arteri subklavikula kiri, (I) arteri karotis komunis kiri, (J) vertebra thorakal II – thorakal III, (K) arteri subklavia kanan, (L) prosesus acromion dari scapula, dan (M) caput humerus.
Potongan axial 3 o
Kriteria yang tampak antara lain (A) vena brachiocephalic kanan (dengan media kontras), ( B) arteri innominata, (C) manubrium sterni, (D) Vena brachiophelic kiri, (E) Arteri komunis karotis kiri, (F) arteri subklavia kiri, (G) oesofagus, (H) vertebra thorakal III -thorakal IV, dan (I) trakhea.
Potongan axial 5 o
Kriteria gambar yang tampak adalah (A) vena kava superior, (B) Aorta ascenden, (C) Corpus sternum, (D) Window aortopulmonary, (E) oesoagus, (F) aorta descenden, (G) vertebra thorakal IV-thorakal V, dan (H) Trakhea.
Potongan axial 7 o
Kriteria gambar yang tampak antara lain (A) Vena kava superior, (B) Aorta ascenden, (C) arteri pulmonari utama, (D) Vena pulmonari kiri, (E) arteri pulmonari kiri, (F) aorta descenden, (G) Vertebra thorakal VI-thorakal VII, (H) Vena azygos, (I) oesofagus, (J) arteri pulmonari kanan.
Potongan axial 10 o
Kriteria Gambar yang tampak adalah (A) Vena kava inferior, (B) atrium kanan, (C) Katup trikuspidalis, (D) perikardium, (E) ventrikel kanan, (F) septum interventrikular, (G) ventrikel kiri, (H) atrium kiri, (I) aorta descenden, (J) vertebra thorakal IX-thorakal X, (K) Oesofagus, (L) hemidiafragma kanan.
http://catatanradiograf.blogspot.com/2010/12/teknik-pemeriksaan-ct-scan-thorax.html
Tumor mediastinum adalah tumor yang terdapat di mediastinum, bisa infiltrasi atau menempel pada mediastinum. Untuk pemeriksaan tumor mediastinum perlu pemakaian kontras media dengan tujuan untuk membedakan antara tumor mediastinum dengan tumor pulmo/paru.
A.
ANATOMI MEDIASTINUM Mediastinum merupakan area di dalam dada diantara paru-paru. Terbagi menjadi mediastinum
superior dan inferior oleh garis imajiner ke arah belakang dari siku dekat sternum (pertemuan manubrium dengan korpus sternum) ke vertebra thorakal ke-4. Mediastinun Superior di depan dibatasi oleh manubrium sterni dan dibelakang oleh empat vertebra Thoracica pertama. Mediastinum superior mengandung : -
Arkus aorta dan percabangannya
-
Vena kava superior dan vena brakhiosefalika
-
Trakea
-
Duktus torakikus
-
Nervus vagus dan frenikus
-
Esofagus
-
Kelenjar thymus Mediastinun inferior didepan diabatasi oleh corpus sterni dan dibelakang oleh 8 vertebra thoracica bagian bawah Mediastinum inferior mengandung :
-
Anterior (di sebelah depan jantung) m eliputi :
Thymus
Jaringan penunjang
-
B.
Medial, meliputi :
Jantung dan perikardium
Pembuluh darah besar
-
Posterior (di sebelah belakang jantung) :
Aorta Desending
Esofagus
Doktus torakikus
Nervus vagus
TUMOR MEDIASTINUM Menurut letaknya tumor mediastinum terbagi menjadi 3 (tiga) :
1)
Tumor anterior mediastinum
a.
Mesenchymal tumours
Tumor ini terdapat dalam tiga bagian mediastinum, tetapi lebih banyak ditemukan di bagian anterior mediastinum. b.
Lipomas dan Lipomatosis Tumor ini berbentuk lesi yang lipoid, di bagian anterior jantung, di atas diafragma dan dekat prosesus xypoideus.
c.
Lipo – Fibro – Sarkomas Selain di anterior mediastinum, tumor ini juga dapat ditemukan di posterior mediastinum dekat tulang belakang, di aorta desending dan berbentuk lipoid lesions.
d.
Haemangiomas Tumor ini berbentuk lesi yang solid, dekat apeks jantung bagian anterior, dekat tulang manubrium dan tepat di belakang sternal angle.
e.
Lymphangiomas Letak tumor ini hampir sama dengan lipomas dan lipomatosis. Cuma tumor ini berbentuk crystic lesions/kista.
f.
Thymomas Tumor ini dapat mengenai semua umur tetapi lebih banyak pada tahap keempat dari kehidupan atau masa dewasa/produktif. Tumor ini berbentuk lesi yang solid.
g.
Teratoma blastomas Hampir 11 – 17% massa mediastinal adalah teratoma blastomas maligra/keganasan ditemukan dalam 25
– 30% kasus dan berupa tumor yang solid. Crystic
tumor
ditemukan
untuk
tumor
yang
jinak
dan
hampir
50%
tumor
mengalami
kalsifikasi/penumpukan kalsium. h.
Parathyroid tumor Tumor ini disebabkan fungsi hormonal dari parathyroid yang selalu aktif, berdiameter kira-kira 0,5 – 2 cm dan terdapat setelah daerah thyroid di atas dan pertengahan anterior mediastinum.
2)
Tumor mediastinum medial
a.
Tumor di trakea
b.
Bronchogenic cyst
c.
Pleuropericardial (mesothelial) cyst Tumor ini ditemukan di sebelah kanan anterior cardiophrenic angle tapi dapat juga ditemukan di sebelah kiri di daerah hilus dan di anterior mediastinum. Tumor ini mempunyai diameter 3 – 8 cm bahkan ada yang sampai 13 cm.
3)
Tumor-tumor mediastinum posterior Kira-kira 30% tumor di posterior mediastinum adalah ganas.
a.
Solid neurogenic tumours
b.
Cystic masses
c.
Meningoceles
d.
Neuro enteric cysts
e.
Tumor di oesophagus
Prosedur pemeriksaan CT Scan Thorax. Di rumah sakit DR. Sardjito Yogyakarta, pemeriksaan CT Scan Thorax dengan dugaan tumor mediastinum dilakukan dengan prosedur pemeriksaan sebagai berikut :
a.
1.
Data Pasien
2.
Persiapan Ruang Pemeriksaan
Peralatan 1.
Pesawat CT Scan jenis spiral whole body
2.
Baju dan selimut pasien
3.
Oxigen dan tensi meter, bengkok
4.
Alat fiksasi
b.
Bahan-bahan
1.
Media kontras ultravist 300 mg/50 ml
2.
Spuit 30 ml
3.
Stiwing
4.
Kapas alkohol
5.
Plester
6.
Wing nedle 21 3.
Persiapan Pasien
Tidak ada persiapan khusus bagi pasien, hanya pasien diinstruksikan untuk ganti baju yang telah disediakan dan melepas benda-benda yang dapat mengganggu hasil pemeriksaan seperti kalung atau pakaian dalam wanita yang bersifat opak. Pasien diberikan penjelasan singkat tentang pemeriksaan yang akan dialami pasien. 4.
Posisi Pasien
a.
Supine dengan head first
b.
Kedua tangan dikeataskan di samping kepala, diberi selimut dan alat fiksasi yang telah tersedia
c.
Pasien diposisikan sehingga mid sagital plane (MSP) tubuh sejajar dengan lampu indikator longitudional
d.
Ketinggian tubuh pasien diatur dari titik pertemuan lampu indikator longitudional dan lampu indikator horisontal pada mid axillary line setinggi diafragma
e.
Pasien diinformasikan jangan bergerak saat pemeriksaan berlangsung. 5.
a.
Tata Laksana Pemeriksaan
Registrasi data pasien meliputi : Nama, umur, no foto dan no rekam medik, diagnosis, jenis kelamin, jenis pemeriksaan, posisi dan arah pandang (top view/botton view).
b.
Pembuatan scanogram CT Scan Thorax dengan batas atas apeks paru dan batas bawah diafragma dengan potongan axial
c.
Pembuatan potongan irisan scanogram mulai dari apeks paru sampai diafragma dengan ketebalan irisan 10 mm
d.
Lakukan scanning non kontras
e.
Pemasukan kontras media ultravist/iovamiro 300 mg dengan infra vena dan volumenya sebanyak 50 ml.
f.
Lakukan scanning kembali untuk fase kontras sebanyak scanning fase non kontras yang telah diprogram sebelumnya dengan cara merubah item non kontras menjadi kontras pada layar monitor panel operasi. Scan parameternya adalah :
1.
Scanogram Thorax Ap. 2.
Range
: 1 range (dari apeks paru sampai diafragma)
3.
Slice thickness
: 10 mm
4.
Fov
: 50 cm
5.
Gantry Tilf
6.
Scanning
7.
Window width : window paru (700 – 1000)
0
:0
: 120 kV, 160 mAs window mediastinum (100 – 350)
8.
window level
: window paru ((-450) – (-300)) window mediastinum (10 – 70)
Kriteria Pemeriksaan Susp. massa mediastinum, potongan tegak lurus sumbu tubuh dengan interval slice 10 mm tanpa dan dengan kontras, hasil : 1.
Tampak lesi isodens densitas soft tissue di mediastinum anterior aspek sinistra sampai dextra yang mendestruksi costae anterior di daerah tersebut (slice 4 – 19)
2.
Tampak pembesaran Limfonodi hilus bilateral
3.
Tampak corakan bronchovaskuler normal Kesan :
-
Massa mediastinum anterior aspek sinistra sampai dextra yang mendestruksi costae anterior di daerah tersebut, suspect thymoma maligna
-
Limfadenopathy hilus bilateral.
http://radiograferatrosumbar.blogspot.com/2011/06/teknik-radiografi-pelvimetri.html