DEMINERALISASI TULANG
Demine Deminerali ralisasi sasi tulang tulang didefin didefinisik isikan an sebagai sebagai hilang hilangny nyaa massa massa dan kompon komponen en kalsium dari tulang. Demineralisasi tulang ini dapat bervariasi tingkatannya. Hilangnya komponen tulang yang ringan disebut sebagai osteopenia, sedangkan yang lebih berat disebut sebagai osteoporosis. Demineralisasi tulang ini bisa berupa penyakit primer atau kond kondisi isi seku sekund nder er yang yang diseb disebab abka kan n oleh oleh gang ganggu guan an lain lain seper seperti ti oste osteom omala alasi siaa dan dan hiperparatiroid. Faktor risiko demineralisasi tulang
Faktor risiko demineralisasi tulang terdiri dari faktor yang bisa dimodifikasi dan yang tidak bisa dimodifikasi. dimodifikasi. Wanita Wanita lebih berisiko tinggi tinggi untuk mengalami mengalami demineralisasi demineralisasi tulang, 5:1. Oleh karena itu anita berisiko lebih tinggi untuk mengalami osteoporosis. !eskipun anita mengalami penurunan massa tulang drastis setelah menopause karena defisiensi estrogen, kedua "enis kelamin akan memiliki risiko penurunan massa tulang yang yang sama sama setelah setelah berusi berusiaa lebih lebih dari dari #$ tahun. tahun. %emaki %emakin n &epat &epat seseora seseorang ng mengal mengalami ami menopause, maka risiko osteoporosis bahkan fraktur akan semakin besar. Demine Deminerali ralisasi sasi tulang tulang "uga "uga berhub berhubung ungan an dengan dengan ras dan propor proporsi si tubuh, tubuh, lebih lebih sering sering ter"adi pada orang 'sia, orang yang proporsi tubuhnya lebih ramping. (emudian faktor diet, pasien dengan intake rendah kalsium. Faktor Risiko Modifiable Risiko Modifiable dan dan Nonmodifiable Nonmodifiable Bisa Dimodifikasi Tidak Bisa Dimodifikasi )ntake rendah kalsium *enis kelamin +endah vitamin D sia Defisiensi estrogen +as 'ktivitas fisik rendah kuran tubuh (onsumsi alkohol !enopause dini (onsumsi kafein +iayat keluarga !erokok -erapi hormon tiroid
)ntake rendah kalsium menyebabkan tubuh melepas &adangan kalsium di tulang dan gigi untuk mempertahankan kebutuhan kalsium. )H merekomendasikan untuk pria /05 tahun, tahun, anita anita premeno premenopau pause, se, dan anita anita postme postmeno nopau pause se yang yang men"ala men"alani ni terapi terapi
hormon pengganti untuk
mengkonsumsi 1$$$
mg
kalsium
tiap hari.
Wanita
postmenopause yang tidak terapi hormon pengganti, pria 05 tahun, dan seseorang dengan osteopenia atau osteoporosis untuk mengkonsumsi kalsium 15$$ mg per hari. (onsumsi kalsium lebih dari 2$$$ mg sebetulnya bisa aman pada beberapa orang, tapi suplemen kalsium yang berlebihan dapat meningkatkan risiko ter"adinya batu gin"al. 3itamin D, vitamin larut lemak, penting untuk absorpsi kalsium. 3itamin D dapat diperoleh dari makanan dan bisa disintesis oleh kulit setelah paparan sinar 3 matahari. 3itamin D akan dikonversi di hati dan gin"al men"adi bentuk aktifnya, 1,254 dihidroivitamin D, menstimulasi usus halus untuk mengabsorpsi kalsium dan fosfor. )ntake yang adekuat direkomendasikan 2$$ ) untuk anak4anak, 6$$ ) untuk usia 514#$ tahun, 0$$ ) untuk usia #$ tahun. (emudian dian"urkan untuk paparan sinar matahari 15 menit tiap harinya. !akanan yang mengandung vitamin D yaitu susu, roti, sereal. Defisiensi estrogen bisa disebabkan oleh pubertas yang terlambat, hipogonadisme, amenorea, oligomenorea, dan menopause tanpa terapi hormon pengganti. Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi menar&he, aktivitas, teratur tidaknya menstruasi, paritas, usia saat menopause, tipe menopause 7natural atau operasi8, dan penggunaan terapi hormon pengganti. 9eberapa studi mengemukakan hubungan antara anoreksia nervosa dan bone mineral density. 'ktivitas fisik yang rendah "uga berhubungan dengan penurunan massa tulang, orang yang aktivitas rendah, imobilisasi lama akan mengalami penurunan densitas tulang, karena tulang perlu pemi&u untuk terpelihara dan tumbuh. fek merokok pada densitas tulang mun&ul setelah 1$ tahun seseorang merokok. (onsumsi alkohol meningkatkan risiko seseorang
untuk mengalami fraktur panggul
dengan meningkatkan risiko "atuh. (onsumsi kafein dengan penurunan massa tulang masih men"adi kontroversi. -idak semua hasil penelitian menun"ukkan ada hubungan bermakna antara konsumsi kafein dengan ke"adian penurunan densitas tulang. Diuretik golongan tia;id dapat meningkatkan densitas tulang sehingga menurunkan risiko fraktur.
Pemeriksaan
%etiap pasien perlu ditanyakan riayat keluarga yang mengalami penyakit tulang,dan faktor risiko yang dapat menurunkan densitas tulang. -anyakan usia, riayat
penyakit dahulu, riayat operasi, aktivitas pasien sehari4hari, semua obat yang pernah dikonsumsi dan "enis pengobatan yang pernah di"alani.
Faktor Risiko ang Ber!u"ungan dengan Penurunan Massa Tulang sia tua -inggal di daerah dingin 7kurang terpapar sinar matahari8 Defisiensi vitamin D =astrektomi !alabsorpsi intestinal
>enyakit usus halus
'ntikonvulsan
-rans?uili;ers
%edatif +elaan otot
Diuretik 'ntasida yang mengandung aluminium hidroksida
(ortikosteroid +iayat Hiperparatiroid =agal gin"al kronik Defek tubulus gin"al 7penurunan reabsorpsi fosfat8
Sistem Re#ie$
ntuk pasien dengan gangguan metabolisme tulang, sistem kardiovaskular dan pernapasan harus diperhatikan. >eriksa tanda vital 7detak "antung, iramanya, respiratory rate, pola pernapasan, tekanan darah. @ihat arna kulit, perfusi, temperatur, memar atau tidak, rambut, dan kuku. >eriksa range of motion, kekuatan, fleksibilitas, ukuran tubuh.
>eriksa keseimbangan, koordinasi, refleks, dan sensasi. >sikososial seperti komunikasi, afek, kognitif dan bahasa.