REKAYASA JEMBATAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2014
Jembatan Beton Bertulang - Jembatan Slab Beton Bertulang - Jembatan Gelagar Kotak (box girder) - Jembatan Gelagar Dek (Deck Girder)
Jembatan Slab Beton Bertulang
Tersusun dari pelat monolit yang tertumpu secara sederhana, tanpa balok/gelagar ataupun balok melintang
Lebih diutamakan untuk jembatan bentang pendek meter)
(< 10,00
Paling ekonomis untuk bentang 6 – 8 meter
Slab beton diperkuat dengan longitudinal dan arah melintang
baja
tulangan
Jumlah minimal tulangan sesuai dengan % baja tulangan utama yang diperlukan untuk momen positif : 100 n = ---------- , S = panjang bentang (feet) √S 100 n = ---------- , S = panjang bentang (meter) 0,55 √ S n < 50 %
pada
arah
Jembatan Gelagar Kotak (Box Girder)
Tersusun dari gelagar longitudinal dengan slab di atas dan di bawah yang membentuk rongga (hollow) atau gelagar kotak
Digunakan untuk bentang-bentang panjang, bentang sederhana + 12 meter menggunakan tipe ini
Bentang ekonomis + 18 – 30 meter, biasanya didesain sebagai struktur menerus di atas pilar
Gelagar kotak beton prategang lebih menguntungkan didesain menerus untuk bentang hingga + 100 meter
Keutamaan lebih tahan terhadap beban/gaya torsi
Pada kondisi lokasi bebas (tidak ada pembatasan tinggi struktur), penggunaan gelagar kotak dan balok-T relatif memiliki nilai yang sama pada bentang ( + 25 m )
Untuk bentang yang lebih pendek, tipe balok-T lebih murah
Jembatan Gelagar-Dek (Deck-Girder)
Terdiri atas gelagar utama arah longitudinal, dengan slab beton membentang di antara gelagar
Jarak gelagar utama diatur sedemikian rupa, sehingga slab dek tidak terlalu tebal dan beban mati menjadi kecil
Terdapat banyak tipe, namun yang lebih sering digunakan ialah tipe balok-T (T-Beam)
Penggunaan ekonomis pada bentang +15 – 25 meter
Dimungkinkan menggunakan beton pracetak dan prategang
Untuk menjamin tahanan geser antara pelat dek dan balok, maka diasumsikan sebagai balok T
Desain lebih sederhana, konstruksi relatif lebih mudah, dan lebih ekonomis jika dibangun pada bentang yang sesuai
Jembatan Gelagar-Dek (Deck-Girder)
Tipikal Bagian Struktur Atas Jembatan
Beberapa Variasi Gelagar-Dek 1.
Balok-T Beton Bertulang a) Balok dan pelat lantai dicetak di tempat secara monolit b) Balok pracetak dan lantai dicetak di tempat c) Balok pracetak dan lantai pracetak
2.
Beton Prategang a) Gelagar prategang dan lantai dicetak di tempat b) Gelagar prategang pracetak dengan slab lantai beton bertulang cetak di tempat c) Gelagar prategang pracetak dengan berbagai kemungkinan metode fabrikasi dan pencetakan lantai
Jembatan Gelagar-Dek (DeckGirder)
Jika gelagar searah dengan arah arus lalulintas, tulangan utama slab diletakkan pada arah tegak lurus arah lalulintas tersebut (arah melintang)
Pada slab dengan tumpuan sederhana, bentang jembatan diukur jarak dari pusat ke pusat tumpuan, tetapi tidak perlu lebih dari jarak bersih, ditambah tebal slab
Untuk slab menerus di atas tumpuan lebih dari 2 gelagar, jarak bersih termasuk sebagai panjang bentang
Rasio tinggi balok dan panjang bentang yang digunakan pada jembatan balok-T umumnya antara 0,065 – 0,075
Tinggi balok ekonomis akan diperoleh jika jumlah tulangan desak pada tumpuan bagian dalam (interior support) sesedikit mungkin
Jarak gelagar ekonomis biasanya berkisar antara +2–3 meter, dengan slab dek yang menonjol (overhang) maksimal + 2 meter
Jembatan Gelagar-Dek (DeckGirder)
Jika slab dibuat sebagai satu kesatuan dengan gelagar, lebar efektif dalam desain tidak boleh lebih dari jarak pusat ke pusat gelagar, seperempat panjang bentang gelagar atau 12 kali tebal slab terkecil ditambah lebar badan gelagar
Untuk gelagar terluar, lebar efektif kantilever tidak boleh lebih dari setengah jarak bersih terhadap gelagar berikutnya, atau seperduabelas panjang bentang atau 6 kali tebal slab
Aplikasi Jembatan Balok Beton Bertulang
• Jembatan Balok-T Jalan Raya • Jembatan Jalan Rel