Draft Pola Ketenagaan dan kebutuhan tenaga rumah sakit
rumah sakit
g
Pola ketenagaanFull description
Identifikasi Pasien Di Instalasi Gizi
Identifikasi Pasien Di Instalasi Gizi
Pola Ketenagaan RadiologiDeskripsi lengkap
pola ketenagaan
Deskripsi lengkap
sk pola ketenagakerjaan
Panduan Pola Ketenagaan RsDeskripsi lengkap
SOP POLA KETENAGAAN DI RSDeskripsi lengkap
pola ketenagaan rumah sakit
form pola ketenagaanFull description
ukm
POLA KETENAGAAN DI INSTALASI GIZI 1. Latar Belakang ahli Gizi merupakan salah satu tenaga dari anggota tim kesehatan yang sangat berperan dalam asuhan gizi pasien di rumah sakit. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Melawi adalah rumah sakit type D dengan jumlah tempat tidur sebanyak 88 buah Bed Occupancy Rate (BOR) sebesar 44,6 % dan jumlah tenaga pelaksana gizi sebanyak 3 orang dan pemasak 3 orang . Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan waktu kerja ahli gizi yang tersedia selama 1 tahun, menetapkan standart beban kerja ahli gizi, mentapkan standar kelonggaran Ahli Gizi dan menghitung kebutuhan tenaga ahli gizi berdasarkan beban kerja RSUD Melawi. 2. Rencana Perhitungan Kebutuhan Tenaga Faktor-faktor yang mempengaruhi pembobotan Jumlah & jenis porsi yang dilayani Jumlah & macam menu yang diselenggarakan Jumlah hari pelayanan makanan Jumlah & Macam perlatan yang tersedia Saran fisik & prasarana yang tersedia Jumlah, jenis & kualitas bm yang digunakan Sistem produksi makanan Sistem distribusi/pelayanan makanan Penyesuaian yang diperlukan Penyesuaian hari libur/cuti Produktifitas Pola kedatangan pasien Trainning need analysis Beberapa metode perhitungan ketenagaan 1.Berdasarkan 1.Berdasarkan rasio tempat tidur
SK Menkes No 363/Menkes/Per/VII/1979 Standar kebutuhan tenaga minimal
2. I ndica ndicattor Sta Staffi ng N eeds (ISN) dihitung berdasarkan jenis kegiatan dan volume pelayanan Rumus : Kebutuhan Tenaga = Beban kerja 1 th x bobot Kapasitas kerja tenaga/thn
Lanjutan.... Kelebihan metode ISN : - sudah membedakan jenis tenaga yang ada sesuai dengan tingkat pendidikan - mempertimbangkan bobot kerja Kekurangan metode ISN : - sulit memperhitungkan besar beban kerja setiap jenis tenaga
- tidak memperhitungkan jumlah waktu kerja efektif Perhitungan Kebutuhan Tenaga 1. Beban kerja/tahun = jumlah karyawan saat ini x jam kerja x 365 hari 2. Waktu kerja yang tersedia = 250 hari - 25 hari (6 hari cuti, 11 hari libur nasional, 8 hari ijin sakit,) = 258 hari Kapasitas kerja per tahun = 258 hari x 6 jam = 1.548 jam Jumlah tenaga pemasak saat ini 3 orang Rata-rata melayani 15 pasien sehari Institusi menggunakan sistem konvensional Jarak produksi & distribusi makan dekat (bobot=1) Beban kerja pertahun = 3 orang x 7 jam x250 hari x 1 = 4.500 jam Kebutuhan tenaga pemasak = 4.500/1.548 = 2,9 orang Kesimpulan = Kebutuhan Tenaga pemasak 3 orang cukup