IDENTIFIKASI IKAN SELAR KUNING (Selaroides leptolepis)
LAPORAN PRAKTIKUM IKTIOLOGI “Disusun untuk Memenuhi Tugas Laporan Praktikum Iktiologi”
ARINA TURFA NURHAFIAH
NPM. 230110160157 230110160157
AYU OCTRINA
NPM. 230110160182 230110160182
TRIANSYAH PUTRA
NPM. 230110160218 230110160218
UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN PROGRAM STUDI PERIKANAN JATINANGOR 2017
DAFTAR ISI
BAB
I
II
III
IV
Halaman DAFTAR TABEL ...........................................................
Iii
DAFTAR GAMBAR ......................................................
iii
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ........................................................ 1.2 Tujuan .................................................................... 1.3 Manfaat ..................................................................
1 2 2
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi, Morfologi, dan Anatomi Ikan ................... 2.1.1 Klasifikasi Ikan Selar Kuning ........................... 2.1.2 Morfologi Ikan Selar Kuning ........................... 2.1.3 Anatomi Ikan Selar Kuning .............................. 2.2 Ciri Morfometrik dan Meristik Ikan ........................... 2.2.1 Ciri Morfometrik Ikan Selar Kuning .................. 2.2.2 Ciri Meristik Ikan Selar Kuning ........................
3 3 4 4 5 5 5
METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu ................................................... 3.2 Alat dan Bahan ........................................................ 3.3 Prosedur .................................................................
7 7 7
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 4.2 4.3 V
Hasil Data .............................................................. Pembahasan Umum ................................................. Pembahasan Khusus ................................................
9 10 10
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 5.2
Kesimpulan ............................................................. Saran ......................................................................
12 12
DAFTAR PUSTAKA .....................................................
13
LAMPIRAN ..................................................................
14
ii
DAFTAR TABEL
Nomor
Judul
Halaman
1a
Morfometrik Ikan Selar Kuning .......................................
9
1b
Morfometrik Ikan Selar Kuning .......................................
9
DAFTAR GAMBAR
Nomor 1
Judul
Halaman
Ikan Selar Kuning (S. Leptolepis) .....................................
2 Grafik Distribusi Panjang Ikan Selar Kuning .....................
iii
3 9
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup di air dan bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27.000 di seluruh dunia. Pisces adalah sebutan umum yang dipakai untuk ikan atau sebagai nama super kelas, dan nama ini diambil dari bahasa latin. Ichtyes juga berarti ikan berasal dari bahasa Yunani dan ini dipakai dalam Ichtyoplogy yang berarti ilmu yang mempelajari tentang ikan. Ikan merupakan hewan yang tubuhnya ditutupi oleh sisik-sisik yang tersusun dari zat kapur. Permukaan sisik berlendir untuk memudahkan gerakan ikan di dalam air. Ikan bergerak menggunakan sirip. Di sisi kanan dan kiri tubuhnya terdapat gurat sisi yang berfungsi sebagai alat keseimbangan. Gurat sisi juga berfungsi untuk mengetahui arah arus air dan kedalaman air tempat ikan berenang. Ikan selar kuning (Selaroides leptolepis) merupakan salah satu ikan yang banyak diminati masyarakat. Permintaan yang banyak dan harga yang cukup tinggi akan mendorong peningkatan penangkapan pada ikan ini. Selar kuning, Selaroides leptolepis (Carangidae); hidup bergerombol di perairan lepas pantai, daerah-daerah pantai laut dalam, kadar garam tinggi, panjang ikan dapat mencapai 20 cm, umumnya 15 cm. Termasuk ikan pelagis kecil, pemakan plankton. Penangkapan dengan purse seine, payang, jaring insang, pukat beton, jala lompo (Genisa, 1999). Selar kuning (Selaroides leptolepis), atau sering disebut (ikan) selar saja, adalah sejenis ikan laut dari suku Carangidae, dan satu-satunya anggota dari marga Selaroides. Terutama menyebar di wilayah pesisir dan laut-laut dangkal di kawasan perairan Indo-Pasifik Barat, selar kuning merupakan salah satu jenis ikan tangkapan yang penting bagi nelayan lokal.
1
2
Sebagai mahasiswa perikanan sudah seharusnya mengenal jenis-jenis ikan. Untuk itu perlu adanya mata kuliah ikhtiologi. Mata kuliah ikhtiologi yang ditunjang dengan praktikum memudahkan mahasiswa dalam mengenal jenis-jenis ikan. Salah satunya adalah ikan selar kuning.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah. 1. Mengetahui klasifikasi, morfologi, dan anatomi ikan selar kuning 2. Mengetahui ciri meristik dan morfometrik ikan selar kuning
1.3 Manfaat
Manfaat dari praktikum ini adalah sebagai berikut. 1. Mahasiswa perikanan dapat mengetahui klasifikasi, morfologi, dan anatomi ikan selar kuning 2. Mahasiswa perikanan dapat mengetahui dan membedakan ciri meristik dan morfometrik ikan selar kuning 3. Mahasiswa perikanan dapat mengetahui cara membelah ikan dengan benar agar dapat mengamati bagian-bagian tubuh ikan selar kuning
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klasifikasi, Morfologi, dan Anatomi Ikan 2.1.1 Klasifikasi Ikan Selar Kuning
Ikan selar kuning merupakan ikan pelagis kecil perenang cepat dan kuat. Klasifikasi ikan selar kuning menurut Saanin (1984), sebagai berikut: Kingdom Phylum Class Ordo Family Genus Spesies
: Animalia : Chordata : Actinopterygii : Percomorphi : Carangidae : Selaroides : Selaroides leptolepis
Gambar 1. Ikan Selar Kuning (Selaroides leptolepis) Bentuk tubuh ikan selar kuning lebih kecil daripada ikan selar yang lain. Panjang tubuh ikan ini sampai dengan 16 cm. Jenis ikan ini ditandai dengan garis lebar berwarna kuning dari mata sampai ekor. Sirip punggung ikan selar kuning terpisah dengan jelas, bagian depan disokong oleh jari- jari keras dan banyak jari jari lunak. Sirip ekor bercagak dua dengan lekukan yang dalam. Sirip perut terletak di bawah sirip dada. Ikan selar termasuk ikan laut perenang cepat dan kuat. (Djuhanda 1981 dalam Wijayanti 2009).
3
4
2.1.2 Morfologi Ikan Selar Kuning
Ikan yang bertubuh kecil, mencapai panjang tubuh maksimal 20 cm, namun umumnya kurang dari 15 cm. Bentuk jorong memanjang dan pipih tegak; kurang lebih simetris pada lengkung punggung dan perutnya. Garis tengah mata sebanding atau lebih pendek daripada panjang moncong, dengan pelupuk mata berlemak setengah penuh pada separuh bagian belakang mata. Rahang atas tak bergigi, dan rahang bawah dengan sederet gigi kecil-kecil. Sisir saring insang pada lengkung insang yang pertama berjumlah 10-14 buah pada lengan (bagian) sebelah atas, dan 27-32 pada lengan bawah. Cleithrum (gelangan bahu) halus pada tepiannya, tanpa tonjolan-tonjolan. Ikan selar kuning memiliki bentuk tubuh yang jorong memanjang dan pipih tegak atau yang biasa disebut fusiform, pangkal ekor kecil. Bentuk mulut ikan ini adalah subterminal. Mempunyai sisik-sisik kecil tipis jenis cycloid. Terdapat bintik hitam besar dibagian atas tutup insang. Sisi tubuh dan perut berwarna keperakan. Punggung biru metalik, dengan suatu pita kuning terang yang lebar berjalan dari sisi atas mata ke belakang tubuh hingga ke batang ekor. Sebuah noktah hitam besar menonjol di bagian atas tutup insang, dekat bahu. Sirip-sirip punggung, sirip dubur, dan sirip ekor kuning pucat atau kuning kelabu; sirip perut putih. Rumus sirip ikan D. VIII. I. 25; A. II. I. 20; 26 (Nalurita, 2014).
2.1.2 Anatomi Ikan Selar Kuning
Ada 10 sistem anatomi pada tubuh ikan: 1. Sistem penutup tubuh (kulit) antara lain sisik, kelenjar racun, kelenjar lendir, dan sumber-sumber pewarnaan. 2. Sistem otot (urat daging) yaitu penggerak tubuh, sirip-sirip, insang organ listrik. 3. Sistem rangka (tulang): yaitu tempat melekatnya otot; pelindung organ-organ dalam dan penegak tubuh.
5
4. Sistem pernapasan (respirasi) yaitu organnya terutama insang; ada organ-organ tambahan 5. Sistem peredaran darah (sirkulasi) yaitu organnya jantung dan sel-sel darah, mengedarkan O2, nutrisi, dsb. 6. Sistem pencernaan yaitu organnya saluran pencernaan dari mulut-anus 7. Sistem saraf yaitu organnya otak dan saraf-saraf tepi 8. Sistem hormon diantaranya kelenjar-kelenjar hormon; untuk pertumbuhan, reproduksi. 9. Sistem ekskresi dan osmoregulasi yaitu organnya terutama ginjal 10. Sistem reproduksi dan embriologi yaitu organnya gonad jantan dan betina.
2.2 Ciri Morfometrik dan Meristik Ikan 2.2.1 Ciri Morfometrik Ikan Selar Kuning
Morfometrik adalah bagian-bagian tertentu dari struktur tubuh ikan yang dapat diukur. Karakter morfometrik yang sering digunakan untuk diukur anatar lain panjang total ikan, panjang baku, panjang cagak, panjang kepala, tinggi dan lebar badan, tinggi dan lebar sirip, dan diameter mata. Ikan selar kuning merupakan ikan bertubuh kecil. Panjang tubuhnya maksimal 20 cm, namun umumnya kurang dari 15 cm.
2.2.4. Ciri Meristik Ikan Selar Kuning
Meristik adalah penghitungan secara kuantitatif ciri-ciri (bagian tubuh) ikan, misalnya
jumlah
dan
ukuran
sirip.
Meristik
dapat
digunakan
untuk
menggambarkan keterangan-keterangan spesies ikan, atau digunakan untuk identifikasi spesies yang belum diketahui. Ciri yang berkaitan dengan jumlah bagian tertentu dari tubuh ikan, yang meliputi jumlah sirip, perumusan jari-jari
6
sirip, sisik dan insang (Rahardjo, 1980). Selar kuning memiliki ciri-ciri meristik dengan sirip punggung (total) 9cm, jari lunak sirip punggung berjumlah 24-26, sirip anal berjumlah 3, jari lunak anal berjumlah 21-23.
BAB III METODOLOGI
3.1 Tempat dan Waktu
Praktikum ikhtiologi mengenai ikan selar kuning ( Selaroides leptolepis) dilaksanakan pada Rabu, 26 April 2017 pada pukul 13.00 WIB sampai dengan pukul 14.30 WIB bertempat di Laboratorium Fisiologi Hewan Air
3.2 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut. -
Ikan Selar Kuning (Selaroides leptolepis), sebagai bahan
-
Nampan, untuk tempat meletakkan ikan
-
Cawan petri, untuk tempat meletakkan organ ikan yang sudah diambil
-
Gunting bedah, untuk memotong bagian tertentu pada ikan
-
Penggaris, untuk mengukur panjang bagian tertentu pada ikan
-
Pisau bedah, untuk memotong bagian tertentu pada ikan
-
Jarum tusuk, untuk membuat ikan mati dengan menusuk kepalanya
-
Pinset, untuk mengambil bagian tertentu dari tubuh ikan
-
Timbangan, untuk mengukur berat ikan
-
Alat tulis, untuk mencatat hasil pengamatan
3.3 Prosedur
Adapun prosedur praktikum kali ini antara lain: a. Ditimbang beratnya b. Di bius dengan mematikan fungsi otak kecil c. Diletakkan di atas papan bedah (jika tidak ada menggunakan nampan) d. Di ukur morfometrik ikan kembung dan ikan selar kuning (panjang total ikan, panjang baku, panjang cagak, tinggi dan lebar badan, tinggi dan lebar masingmasing sirip, dan diameter mata.)
7
8
e. Sebelum dilakukan pembedahan, daerah di sekitar alur pembedahan sebaiknya dibersihkan dahulu sisiknya. Tujuannya agar pembedahan dapat lebih mudah dilakukan. f.
Ikan dibedah dengan gunting dan pisau. Lakukan pembedahan secara hat-hati.
g. Apabila telah selesai dibedah amati bagian pencernaan ikan, di ukur panjang usus pada ikan dan di tulis di tabel yang telah tersedia. h. Alat-alat bedah dicuci hingga bersih dan dikeringkan.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Data
Gambar 2. Grafik Distribusi Panjang Ikan Selar Kuning
Tabel 1a. Morfometrik Ikan Selar Kuning N
Nama
Nama
Berat
o
Spesies
Indonesia
badan
/ lokal
(g)
1
Selaroides
Selar
leptolepis
Kuning
Morfometrik (cm) TF
16
FL
11
10
SL
9
HL
2,5
SnL
0,5
OD
CP
CP
L
D
1
2
0,5
VF
AF
AF
Tabel 1b. Morfometrik Ikan Selar Kuning Nama
Nama
Spesies
Indonesia
Morfometrik (cm) BD
/ lokal
1
Selaroides
Selar
leptolepis
kuning
3
DF
DF
L1
L2
DFB1
DFB2
PFL
L
L
B
1,5
1,5
1,5
2
2,5
1
1
2
9
10
4.2 Pembahasan Umum
Dari uraian data dari beberapa tabel dan grafik diatas terlihat beragam ukuran Ikan selar kuning yang digunakan dalam praktikum kali ini dengan kisaran panjang total antara 90 mm sampai 250 mm, Ikan selar kuning memiliki pertumbuhan panjang total maksimal 220 mm. Hal ini menandakan bahwa ikan yang digunakan dalam praktikum memiliki ukuran yang kecil sesuai dengan literatur yang tersedia. Ikan selar kuning (Selaroides leptolepis) dipraktikum kali ini dari data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa ikan selar kuning yang digunakan kisaran panjang total antara 90 mm sampai 250 mm, dan bobot 15 sampai 25 gr. Interval panjang 113 sampai 135 memiliki jumlah frekuensi terbesar yaitu 55 dengan persentase 79.71.
4.3 Pembahasan Khusus
Berdasarkan tabel diatas diketahui bentuk morfometrik ikan selar kuning yang digunakan memiliki berat 16 gram dengan panjang total (TL) yakni 110 mm. Hal ini dapat memberikan kesimpulan bahwa ikan yang kami gunakan dalam praktikum ini memiliki ukuran yang sedang bahkan relatif kecil bila dibandingkan dengan keseluruhan kelas. Ikan selar kuning memiliki bentuk tubuh memanjang dan pipih ( compressed ) dengan bentuk sirip caudal homocercal. Serta memiliki bentuk mulut biasa dan letaknya subterminal. Bentuk sisik yang terdapat pada ikan ini adalah sisik cycloid, yang akan terlihat jelas ketika di lihat dengan menggunakan bantuan mikroskop. Punggung biru metalik, dengan suatu pita kuning terang yang lebar berjalan dari sisi atas mata ke belakang tubuh hingga ke batang ekor. Sebuah noktah hitam besar menonjol di bagian atas tutup insang, dekat bahu. Sisi tubuh dan perut keperakan. Terdapat dua buah garis linea lateralis pada tubuhnya. Siripsirip punggung, sirip dubur, dan sirip ekor kuning pucat atau kuning kelabu; sirip perut putih.
11
Ikan ini umumnya ditemukan tidak jauh dari pantai, berenang dalam gerombolan besar di atas dasar laut yang berlumpur pada kedalaman kurang dari 50 m. Di Australia, selar kuning menghuni paparan benua yang dangkal hingga kedalaman 50 m, sementara di Malaysia tercatat hingga kedalaman 70 m, meskipun paling sering pada kedalaman 40 – 60 m. Selar kuning termasuk ikan yang nokturnal. ia juga memakan fitoplankton. Acarthia, Oithona, Euterpina, dekapoda dan larva moluska dari kelompok rendah seperti Lucifer, Acetes, Mysids, dan ikan-ikan yang lebih tinggi ikut dimakan. Ia termasuk karnivora. Musim berpijah ikan ini di India berlangsung hampir sepanjang tahun, antara Juli – Maret, dengan dua puncak, yaitu antara bulan-bulan Juli-Oktober dan Januari-April.Telur-telurnya bersifat pelagis, dan ditemukan baik di perairan pantai maupun di sekitar estuaria. Larvanya dan anak-anak ikan yang muda berasosiasi dengan ubur-ubur besar, dan memanfaatkannya sebagai perlindungan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Ikan selar kuning memiliki nama latin Selaroides leptolepis. Ikan selar memiliki sisik yang berbentuk cycloid. Bentuk tubuh dari ikan ini adalah pipih memanjang (fusiform). Ikan selar kuning merupakan karbivora dan aktif pada malam hari atau biasa dsebut nokturnal. Ikan Selar Kuning (Selaroides leptolepis) dipraktikum kali ini dari data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa ikan Selar Kuning yang digunakan kisaran panjang total antara 90 mm sampai 250 mm, dan bobot 15 sampai 25 gr. Interval panjang 113 sampai 135 memiliki jumlah frekuensi terbesar yaitu 55 dengan persentase 79.71.
5.2 Saran
Praktikum Ikhtiologi yang dilaksanakan di Jurusan Perikanan Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Padjajaran telah memberikan banyak manfaat dan ilmu yang berguna bagi para mahasiswa, akan tetapi agar kegiatan praktikum dan hasil laporan praktikum terselesaikan dengan maksimal alangkah baiknya jika ukuran ikannya lebih besar agar lebih mudah dibedah dan organ dalamnya lebih terlihat jelas.
12
DAFTAR PUSTAKA
Genisa, A.S. 1999. Pengenalan Jenis-Jenis Ikan Laut Ekonomis Penting di Indonesia. Oseana, 24 (1): 17-38. Nalurita, Y. 2014. Inventarisasi Ikan Hasil Tangkapan di TPI Ketapang dan Implementasinya Pada Pembuatan Flipbook Keanekaragaman Jenis . Artikel Penelitian. Pontianak: Universitas Tanjungpura. Prestianingtyas, R. 2015. Aspek Biologi Reproduksi Ikan Selar Kuning di Perairan Selat Sunda, Provinsi Banten [skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor Rahardjo, S. 1980. Oseanografi Perikanan I . Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan. Wijayanti, A T. 2009. Kajian Penyaringan dan Lama Penyimpanan dalam Pembuatan Fish Peptone dari Ikan Selar Kuning [skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor http://www.maritim.co/ikan-selar-kuning/
13
LAMPIRAN
Lampiran 1. Kegiatan
Gambar 1. Ikan selar kuning sebelum praktikum
Gambar 2. Ikan selar kuning setelah praktikum
14