BAB IV STORAGE AIR BAKU 4.1.
Pengertian Intake Bak pengambilan atau intake adalah bak yang berfungsi untuk mengambil
air yang mengalir di sungai/ danau yang kemudian akan dialirkan menuju bak penangkap air. Intake di sini dapat berupa bendung atau bak pengambilan yang terbuat dari beton. Perencanaan bangunan Intake harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut : 1. Bang Bangun unan an inta intake ke haru haruss dapa dapatt menj menjam amin in peny penyal alur uran an air air baku baku dari dari sumbernya ke sistim penyediaan air minum setiap saat, baik pada tinggi permuk permukaan aan air di sumbe sumberr air baku baku dalam dalam keadaa keadaan n maksim maksimum um maupun maupun minimum. 2. Bangun Bangunan an intake intake harus harus dapat dapat mence mencegah gah masukn masuknya ya sampah sampah dan kotoran kotoran lainnya yang dapat mengganggu bekerjanya pompa penyedot air baku. 3. Lokasi Lokasi banguna bangunan n intake intake harus harus dipilih dipilih sedemik sedemikian ian rupa sehingg sehinggaa dapat dapat menghindari bertumpuknya lumpur yang dibawa oleh aliran sungai pada muka intake yang dapat menyumbat aliran air masuk kedalam intake 4. Bangunan Bangunan intake intake harus harus ditempatk ditempatkan an pada lokasi lokasi dengan dengan kondisi kondisi tanah tanah yang stabil stabil,, dan diperk diperkuat uat dengan dengan pondas pondasii pancan pancang g sehing sehingga ga dapat dapat aman aman terhadap kemingkinan longsor maupun amblas.
4.2.
Tipe Sarana In-take Tipe sarana penyadap air dibedakan berdasarkan jenis sumber air baku
yang disadap, dimana banyak faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan dan perencanaan perencanaan lokasi sarana penyadap air, seperti : •
Karakteristik sumber air
•
Kapasitas saat ini dan masa depan
•
Variasi kualitas air
•
Kondisi iklim
•
Sumber-su Sumber-sumber mber pencemara pencemaran n saat ini dan yang potensial potensial,, perlindun perlindungan gan kehidupan akuatik dan lingkungan hidup .
•
Variasi ketinggian muka air
•
Kondisi pondasi sumber air
•
Endapan dan beban dasar
•
Pertimbangan dari segi ekonomi Menurut sumber air baku yang diambil, Bangunan Penyadap Air terbagi
menjadi bangunan penyadap air dari mata air, bangunan penyadap air sungai, dan bangunan peyadap air tanah/sumur dalam. 4.2.1. 4.2.1. Penyad Penyadapa apan n dari dari Mata Mata Air Air Mata air merupakan merupakan prioritas utama dalam sistem penyediaan penyediaan air minum, minum, karena tidak perlu diproses dan hanya perlu pembubuhan desinfektan. Keberlangsungan sumber mata air sangat dipengaruhi oleh daerah resapan (catchment area). Oleh karena itu catchment area perlu dilindungi untuk menjaga kapasitas air sumber. Daerah resapan tersebut harus terjaga kelestariannya dengan melind melindung unginy inyaa dari dari peneba penebanga ngan n liar. liar. Tanama anaman n yang yang tumbuh tumbuh atau ditanam ditanam di ilayah tersebut juga harus dapat menyerap!menyimpan air dengan baik.
Dalam Dalam mer merenca encana nak kan bangunan bangunan pengambil pengambil (penyadap (penyadap)) sedapat sedapat mung mungki kin n tidak tidak meng mengub ubah ah stru strukt ktur ur tana tanah h di seki sekita tarr mata mata air, air, deng dengan an teta tetap p mengikuti kaidah ilmu tentang bangunan air. Karena itu sebaiknya penyadapan dilakukan diluar lokasi mata air sehingga kondisi alam disekitar mata air tetap natura natural. l. Air permuk permukaan aan dekat dekat mata mata air sebaik sebaiknya nya tidak tidak meresa meresap p ke tanah tanah dan bercampur dengan mata air. Untuk itu perlu dibuatkan saluran untuk mengalirkan
air permukaan permukaan secepat secepat mungkin. mungkin. Dinding Dinding pemotong pemotong hendakny hendaknyaa dibuat dibuat cukup cukup dalam di lapisan yang mengandung air. Chamber sebaiknya dilengkapi dengan perpipaan, value, manhole, dan overflow weir. Bang Bangun unan an Peny Penyad adap ap air air dari dari mata mata air air seri sering ng dike dikena nall deng dengan an istil istilah ah “bronkaptering”. Bangunan penyadap air dari mata air ini umumnya terbuat dari pasangan batu atau pasangan beton. Sedangkan bentuknya disesuaikan dengan jenis dan keadaan sekitar mata air tersebut, misalnya bangunan penyadap air dari mata air yang keluar dari rekahan batu pada tebing berbeda dengan bangunan penyadap air dari mata air yang keluar dari tanah yang datar. 4.2.2. 4.2.2. Penyad Penyadapa apan n dari dari Air Permu Permukaa kaan n a) River iver int intak ake, e, adalah intake yang digunakan untuk menyadap air baku yang
berasa berasall dari dari sunga sungaii atau atau danau danau.. River River Intake Intake terdir terdirii atas atas sumur sumur beton beton berdiameter 3 – 6 m yang dilengkapi 2 atau lebih pipa besar yang disebut pens pensto tock ck..
Pipa Pipa-p -pip ipaa
ters terseb ebut ut
dile dileng ngka kapi pi
deng dengan an
katu katup p
sehi sehing ngga ga
memungkinkan air memasuki intake secara berkala. Air yang terkumpul dala dalam m
sumu sumurr
kemu kemudi dian an dipo dipomp mpaa
dan dan
diki dikiri rim m
keda kedala lam m
inst instal alas asii
pengolahan. River Intake terletak pada bagian hulu kota untuk menghidari pencemaran oleh air buangan. Intake ini lebih ekonomis untuk air sungai yang mempunyai perbedaan level muka air pada musim hujan dan musim kemarau yang cukup tinggi.
Gambar 2.1. Contoh Gambar River Intake Sumber: Google Image
b) Intake Intake Bebas Bebas dipak dipakai ai bila muka muka muka air dari dari air baku baku sangat sangat dalam. dalam. Bentuk ini lebih mahal biayanya bila dibandingkan dengan tipe lainnya. Tipe intake ini dapat dipakai dalam kondisi, sumber air dalam massa sunga sungaii dan danau danau atau, atau, tanggu tanggull sanga sangatt resist resisten en terha terhadap dap erosi erosi dan dan sedimentasi. Canal Intak Intake, e, dipak c) Canal dipakai ai bila bila air baku baku disada disadap p dari dari kanal kanal.. Canal Canal Intake Intake
terdiri atas sumur beton yang dilengkapi dengan pipa bell-mouthed yang terpasang menghadap ke atas. Terdapat saringan halus pada bagian atas untuk mencegah masuknya ikan-ikan kecil dan benda-benda terapung. Ruangan juga dilapisi dengan saringan dari kerikil. d) Inta Intake ke Infi Infilt ltra rati tion on Gall Galler erie ies, s, digu diguna naka kan n pada pada kond kondis isii dima dimana na air air permu permuka kaan an sungai sungai sanga sangatt tipis. tipis. Bangun Bangunan an penyad penyadap ap yang yang dileng dilengkap kapii dengan dengan pipa-pipa pipa-pipa infiltrasi di dasar dasar sungai sungai untuk untuk menyerap menyerap sekaligus sekaligus menyaring air infiltrasi dari sungai yang debit/level airnya relatif rendah.
Gambar 2.2. (dari kiri ke kanan) canal intake, dan reservoir intake, intake bebas, Sumber: Google Image
e) Reservoir Intake yaitu intake yang digunakan untuk air baku dari danau, baik yang alamiah maupun buatan (beton). Bangunan ini dilengkapi beberapa inlet dengan ketinggian yang bervariasi untuk mengatasi adanya fluktuasi muka air. Dapa Dapatt juga juga dibu dibuat at mena menara ra intake yang yang terpis terpisah ah dengan dengan dam pada pada bagian bagian upstream. Jika air di reservoir dapat mengalir secara gravitasi ke pengolahan,
maka tidak diperlukan pemompaan dari menara. f) Intake Level, Bangun Bangunan an penyad penyadap ap menggu mengguna nakan kan pipa pipa sadap sadap yang yang fleksibel terhadap level air. Intake ini sangat fleksibel terhadap fluktuasi level air. Sehingga posisi ujung inlet selalu terendam air dengan tetap menja menjaga ga posisi posisi inlet inlet tetap tetap diatas diatas dasar dasar sungai sungai pada pada level level teren terendah dah.. Terbagi menjadi intake ponton dan intake pipa paralel. a. Inta Intake ke Pont Ponton on,, Bang Bangun unan an peny penyad adap ap air air baku baku yang yang dile dileta takk kkan an di bada badan n sung sungai ai deng dengan an mema memanf nfaa aatk tkan an pela pelamp mpun ung g (dru (drum, m, dan dan sejeni sejenisny snya) a) sehing sehingga ga ujung ujung inlet inlet tetap tetap terend terendam am air hingga hingga level level minimum. b. Intake Intake level level yang yang dilen dilengka gkapi pi dengan dengan pipa pipa yang yang dipasang dipasang berting bertingkat kat dalam beberapa level air.
Gambar 2.3. (kiri ke kanan) intake ponton dan intake pipa pararel
4.2. 4.2.3. 3. Air Air baku baku dar darii Air Air Tana Tanah h Pemilihan Pemilihan bangunan bangunan pengambi pengambilan lan air tanah dibedaka dibedakan n menjadi menjadi sumur sumur dangkal dan sumur dalam. a) Sumu Sumurr air air tana tanah h dang dangka kall
Pemilihan sumur dangkal secara umum dilakukan dengan pertimbangan kebutuhan air di daerah perencanaan kecil, kapasitas sumur mencukupi pada saat saat kritis/kema kritis/kemarau. rau.
Umumnya Umumnya diperguna dipergunakan kan dalam dalam kapasitas kapasitas
relatif kecil dan kedalaman air di bawah 30 meter (umumnya 15 meter), denga dengan n diamet diameter er paling paling kecil kecil adala adalah h 60 cm. Bangun Bangunan an penga pengambi mbilan lan umumnya terbuka dan untuk menghindari kontaminasi sekaligus sebagai penguat, bagian dinding sumur dipasang casing beton bertulang. b) Sumu Sumurr air air tana tanah h dal dalam am Pemilihan sumur dalam dilakukan dengan pertimbangan kebutuhan air di daerah daerah perencan perencanaan aan cukup cukup besar, besar, kapasitas kapasitas sumur sumur dalam mencukupi mencukupi sedangkan kapasitas kapasitas sumur dangkal tidak memenuhi dan potensi mata air tidak memungkinkan. Sumur Sumur dalam dalam berupa berupa sumur sumur pompa pompa tangan tangan (SPT) (SPT) denga dengan n kedala kedalama man n maksimal 30 meter, meliputi pipa tegak (pipa hisap), pipa selubung, shock reducer. reducer. Sumur pompa benam (submersible (submersible pump) saringan, dan shock
meliputi meliputi pipa hisap, hisap, pipa selubung, selubung, saringan, saringan, pipa observasi, observasi, reducer, dop socket, tutup sumur, kerikil, panel dan energi listrik.
Apabi pabila la juml jumlaah sumu sumurr lebi lebih h dari dari satu satu,, jara jarak k anta ntar sumu sumurr perl perlu u dipertimbangkan untuk menghindari pengaruh sumur satu dengan yang lain. 4.2.4. 4.2.4. Pengam Pengambila bilan n Air Baku Baku dari dari Air Huja Hujan n Pengambilan air baku dari air hujan biasanya menggunakan menggunakan atap gabungan rumahrumah-rum rumah ah pendud penduduk uk,, masjid masjid,, kanto kantorr desa desa atau atau bangun bangunan an umum umum lainny lainnyaa sebagai penangkap air hujan, dan kemudian di alirkan ke bak penampung. (Lihat Gambar 2.3) Desain bak penampung air hujan (PAH) harus memenuhi volume minimal 15 l/org/hari l/org/hari untuk kebutuhan kebutuhan maksimal maksimal jumlah jumlah bulan musim kering dalam dalam satu tahun. Bak penampung dibuat sederhana terbuat dari bahan kedap air berupa pasangan bata, beton atau fiberglass.
Menurut Menurut UNEP dalam Yulistyori Yulistyorini ni (2011), (2011), beberapa beberapa sistem PAH yang dapat diterapkan adalah sebagai berikut: system) mengg a) sistem atap (roof system mengguna unakan kan atap atap rumah rumah secara secara indivi individua duall
memungkinkan air yang akan terkumpul tidak terlalu signifikan, namun apab apabil ilaa dite ditera rapk pkan an seca secara ra masa masall maka maka air air yang yang terk terkum umpu pull sang sangat at melimpah; surface catchme catchment nt areas areas) menggunakan b) sist sistem em perm permuk ukaa aan n tana tanah h ( land surface
perm permuk ukaa aan n tana tanah h meru merupa paka kan n meto metode de yang yang sang sangat at sede sederh rhan anaa untu untuk k mengumpulkan air hujan. Dibandingkan dengan sistem atap, PAH dengan sistem ini lebih banyak mengumpulkan air hujan dari daerah tangkapan yang lebih luas. Air hujan yang terkumpul dengan sistem ini lebih cocok digunakan untuk pertanian, karena kualitas air yang rendah. Air ini dapat ditampung dalam embung atau danau kecil. Namun, ada kemungkinan sebagian air yang tertampung akan meresap ke dalam tanah.
Gambar 2.3. Pengambilan air baku dari air hujan Sumber: Standar Kebutuhan Air dan Komponen Unit SPAM, I Putu Gustave)
"ffisiensi air hujan yang ditangkap ditentukan oleh koefisien tangkapan air
hujan, hujan, dimana koefisien ini merupakan merupakan prosentase air hujan yang ditangkap dari sistem #$% #$% yang memperhitungkan ke& hilangan air. Koefisen ini bergantung dari desain sistem #$% dan pemanfaatan air hujan untuk memenuhi kebutuhan air. 'ntuk kebutuhan kebutuhan indoor indoor koefisien efi& siensi sebesar −*+, sedangkan untuk kebutuhan outdoor sebesar + Dengan memperhitungkan beberapa faktor di atas, maka perhitungan air hujan yang dapat dikumpulkan secara realistis r ealistis adalah: Air hujan yang terkumpulkan (run-off) = A x (curah hujan-B) x luas tangkapan air hujan hujan.. dimana dimana:: Run-of Run-offf = air hujan hujan yang yang terter- kumpul kumpulkan kan (liter (liter), ), A = efisien efisiensi si pengum- pulan air, B = faktor penyerapan (mm/th) curah hujan (mm/th); Luas 2
tangkapan air hujan (m ). Jika Jika volume volume air hujan hujan yang yang dibutu dibutuhka hkan n sudah sudah diketa diketahui hui,, maka maka tahap tahap selanjutnya adalah menentukan dimensi tangki penampung air hujan. 4.3. 4.3.
Kompo ompone nen n Ban Bangu guna nan n Inta Intak ke
Gambar 2.4. Bangunan Intake yang terdiri dari 1. dinding intake, 2. screen, 3. kolam air, 4. pintu air dan 5. pompa air. !umber" #odul Bangunan Intake, dokumen.tips.$
Bangun Bangunan an Intak Intakee yang yang umumny umumnyaa diguna digunakan kan di Indone Indonesia sia terdiri terdiri dari dari beberapa bagian sebagaimana gambar diatas, yaitu dinding intake, screen, kolam air, pintu air dan pompa. Bagian Bagian-ba -bagia gian n dari dari suatu suatu intake pada pada umum umumny nyaa terg tergan antu tung ng pada pada kebutuhan dan kondisi dimana intake tersebut didirikan, karenanya ada sedikit perbedaan antara komponen bangunan yang ada 4.3.1. 4.3.1. Bangun Bangunan an Air Air Baku Baku Perm Permuka ukaan an Penempatan bangunan ini umumnya pada titik lokasi yang tepat pada aliran sungai dimana kandungan endapannya paling sedikit (lihat gambar 2.5). Pada sungai yang memiliki kualitas air baku kurang baik umumnya umumnya intake intake harus harus dilengkap dilengkapii dengan dengan fasilitas fasilitas menyaring menyaring sampah sampah kasar/partikel kasar seperti kayu, lumut, plastik dll.
Gamba Gambarr 2.5. 2.5. Loka Lokasi si enem enem atan atan inta intake ke an te at
Beberapa hal dibawah ini merupakan komponen dari suatu intake, yaitu : 1. Bang Bangun unan an sada sadap, p, yang yang berfu berfung ngsi si untu untuk k meng mengef efek ekti tifk fkan an air air masu masuk k menuju sumur pengumpul.
2.
Pintu air air digunakan digunakan untuk untuk sistem yang yang menggunakan saluran dimana pintu pintu air ini diguna digunakan kan sebag sebagai ai alat alat untuk untuk mengat mengatur ur debit debit air yang yang
masu masuk/ k/ke kelu luar ar salu salura ran. n. Pint Pintu u ini ini juga juga bias biasan anya ya dile dileng ngka kapi pi deng dengan an pembacaan elevasi air. 3. Inlet Intake. Inlet intake adala adalah h salura saluran n berbe berbentu ntuk k segi segi empat empat atau atau bundar yang digunakan untuk mengalirkan air dan dilengkapi dengan bar screen untuk menyaring material kasar.
4. Screen Screen terdapat pada inlet sumur pengumpul, berfungsi untuk menyaring padatan atau bentuk lainnya yang terkandung dalam air baku. Adapun dari jenis-jenis screen dibagi menjadi dua tipe berdasarkan perbedaan bukaan atau jarak antar bar, yaitu : a. Saring Saringan an kasar kasar (coars (coarsee screen screen), ), diguna digunaka kan n untuk untuk menjaga menjaga alatalat dan biasanya digunakan pada pengolahan pertama. Tipenya secara umum adalah bara rack (bar screen), coarse weir, screen, dan kominutor. b. Saringan Saringan halus halus (fine (fine screen), screen), bukaan bukaan berkis berkisar ar antara antara 2,3 – 6 mm, bahka bahkan n untuk untuk instal instalasi asi terten tertentu tu bisa bisa lebih lebih kecil kecil dari dari 2,3 mm. Biasanya digunakan untuk primary treatment atau pre treatment 5. Penjeb Penjebak ak Pasir Pasir (Grit (Grit Chambe Chamber) r) yang yang berfun berfungsi gsi untuk mengend mengendapk apkan an sedimen berupa fraksi pasir. 6. Pompa Pompa intake intake yang yang digunaka digunakan n untuk untuk menaikk menaikkan an dan mengalir mengalirkan kan air. (pelengkap berupa Bell Mouth Strainer, pipa suction, discharge, valve, dan aksesoris lainnya) a. Strainer Sari Saring ngan an yang yang berfu berfung ngsi si untu untuk k meny menyar arin ing g mate materia riall yang yang mengapung dan ikan-ikan kecil sehingga tidak masuk ke dalam pipa, perlu direncanakan strainer pada ujung pipa suction pompa intake. b. Pompa Pompa hisap hisap (pipa suctio suction) n) dan ruangan ruangan pompa pompa berada berada diatas diatas sumur intake deng dengan an jara jarak k mini minima mall 1,5 1,5 m dari dari muka muka air. air.
Ruangan pompa harus cukup lebar dan nyaman untuk dimasuki oleh operator saat melakukan pengontrolan dan pembersihan. c. Valve Valve harus dipasang pada perpipaan pompa agar mudah dalam pengontrolan aliran, penggantian, perbaikan, dan perawatannya. perawatannya. 7. Suction well (intake well) adalah bangunan penampung air baku yang akan dihisap oleh pompa atau dialiri secara gravitasi. backwash adal 8. Pipa ba adalah ah pipa pipa yang yang digu diguna naka kan n untu untuk k mela melaku kuka kan n intake well well saat pengurasan intake saat endapa endapan n pasir pasir dan material material lain lain sudah sudah
menumpuk, biasanya dilengkapi dengan valve penguras. 9. Sumur Sumur pengum pengumpul pul (Sump well) / Kolam Kolam Pengumpu Pengumpull Untuk menampung air sebelum di pompakan ke instalasi pengolahan air
4.3.2. 4.3.2. Bangun Bangunan an Air Baku Baku Mata Mata Air Air -ecara umum bangunan pengambilan mata air (broncaptering) dibedakan menjadi bangunan penangkap dan bangunan pengumpul (sumuran atau bentuk bangunan lainnya) serta pelindungnya. #ertimbangan pemilihan bangunan penangkap adalah pemunculan mata air cenderung arah horiontal dimana muka air air semu semula la tida tidak k beru beruba bah, h, dan dan mata mata air yang yang munc muncul ul dari dari kaki kaki perb perbuk ukit itan an.. -ementara untuk bangunan pengumpul adalah pemunculan mata air cenderung arah /ertikal, dan mata air yang muncul pada daerah datar. (Katalog 0nfrastruktur 1idang 2ipta Karya) Bangunan Broncaptering setidaknya terdiri dari beberapa bagian sebagai berikut :
Bangunan penangkapan. Bak penangkapan berfungsi sebagai tempat penangkap air yang keluar dari sumber air. Bangunan penangkap terbuat dari beton dan pada bagian atas tertutup oleh plat untuk tetap menjaga kebersihan air.
Bak Bak
peng pengum umpu pul. l. Bak Bak
pena penamp mpun ung g
berf berfun ungs gsii
seba sebaga gaii
temp tempat at
penampungan air yang berasal dari bak penangkap. Air dari bak
pena penang ngka kap p disa disalu lurk rkan an menu menuju ju bak bak pena penamp mpun ung g ini. ini. Pada Pada bak bak penampung ini terdapat pipa transmisi yang berfungsi mengalirkan air menuju reservoir .
Bangunan pelindung, baik terhadap pencemaran akibat aliran air dari luar, maupun terhadap runtuhan dinding tebing disekitarnya, juga untuk melindungi gangguan dari hewan
#erlengkapan bangunan penangkap maupun pengumpul mata air adalah outlet, outlet, peluap peluap (overflow), (overflow), penguras (drain (drain), ), pengukur debit, konstruksi penahan erosi, manhole, manhole, saluran drainase keliling, dan pipa /entilasi. •
Pipa air keluar (outlet), pipa ini digunakan untuk mengalirkan air keluar dari bangunan penyadap air dan biasanya dilengkapi dengan saringan pipa untuk mencegah kotoran terbawa ke dalam aliran air serta katup pembuka/penutup aliran air.
•
Pipa penguras digunakan untuk membuang kotoran yang terdapat pada pada bang bangun unan an peny penyad adap ap air, air, dan dan bias biasan anya ya pipa pipa peng pengur uras as ini ini dilengkapi dengan katup pembuka/penutup aliran air.
•
Pipa peluap digunakan untuk mengalirkan air yang berlebih agar ting tinggi gi perm permuk ukaa aan n air air tida tidak k mele melebi bihi hi ting tinggi gi maks maksim imum um yang yang direncanakan.
•
Alat pengukur debit air/meter air digunakan untuk mengukur debit air yang dialirkan keluar dan atau debit air yang tidak terpakai.
•
Lubang kontrol (manhole) digunakan sebagai tempat untuk melihat / masuk ke dalam bangunan penyadap air. Lubang ini ditutup oleh tutup manhole.
•
Pipa Pipa
peng pengel elua uara ran n
udar udaraa
(ven (vent) t)
digu diguna naka kan n
untu untuk k
berkumpulnya udara di dalam bangunan penyadap air.
menc menceg egah ah
Gambar 2.6. Tipikal Broncaptering (Sumber: Modul Bangunan Penyadap)
4.3.3. 4.3.3. Komponen Komponen Air Air Baku dari Air Air Hujan (Pemanena (Pemanenan n Air Hujan) Hujan) Menuru Menurutt Abdull Abdullah ah dalam dalam Yulist Yulistyor yorini ini (2011) (2011),, Sistem Sistem PAH umumny umumnyaa terdiri terdiri dari beberapa sistem yaitu: tempat tempat menangka menangkap p hujan hujan (collection (collection area), saluran air hujan yang mengalirkan air hujan dari tempat menangkap hujan ke tang tangki ki peny penyim impa pana nan n (con (conve veya yanc nce) e),, filte filter, r, rese reserv rvoi oirr (stor (storag agee tank tank), ), salu salura ran n pembuangan, pembuangan, dan pompa. a) Area rea penang nangka kap pan air huja hujan n (col (colle lect ctio ion n area area)) meru erupak pakan tem tempat pat penang penangkap kapan an air hujan hujan dan bahan bahan yang yang diguna digunakan kan dalam dalam konstr konstruks uksii permukaan tempat penangkap- an air hujan mempengaruhi efisiensi pengumpulan dan kualitas air hujan. Bahan- bahan yang digunakan untuk permukaan angkapan hujan harus tidak beracun dan tidak mengandung bahan-bahan yang dapat menurunkan kualitas air hujan. Umumnya bahan yang digunakan adalah bahan anti karat seperti alumunium, besi galvanis, beton, fiberglass shingles, dll.
Gambar 2.7. Ilustrasi PAH menggunakan menggunakan tanah (sumber: Strum, dalam dalam Yulisttyorini)
b) Salu Salura ran n peng pengum umpu pull atau atau pipa pipa memp mempun unya yaii ukur ukuran an,, kemi kemiri ring ngan an dan dan dipas dipasang ang sedem sedemiki ikian an rupa rupa agar agar kuanti kuantitas tas air hujan hujan dapat dapat tertam tertampun pung g semaksimal mungkin c) Filter Filter dibutuh dibutuhkan kan untuk untuk menyar menyaring ing sampah sampah (daun, (daun, plasti plastik, k, ranting, ranting, dll) yang ikut bersama air hujan dalam saluran penampung sehingga kualitas air hujan terjaga. Dalam kondisi tertentu, filter harus bisa dilepas dengan mudah dan dibersihkan dari sampah. d) Tang Tangki ki (Cist (Cister ern n or tank tank)) alam alamii (kol (kolam am atau dam) dam) dan dan tang tangki ki buat buatan an merupakan tempat untuk menyimpan air hujan. Tangki penyimpanan air hujan dapat berupa tangki di atas tanah atau di bawah tanah (ground ( ground tank). e) First flush flush device: device: apabila apabila kualitas kualitas air hujan hujan merupaka merupakan n prioritas, prioritas, saluran saluran pempem- buang buang air hujan hujan yang yang tertam tertampu pung ng pada pada menit-m menit-meni enitt awal awal harus harus dibuang. Tujuan fasilitas ini adalah untuk meminimalkan polutan yang ikut bersama air hujan. f) Pompa Pompa (Pump) (Pump) dibutuh dibutuhka kan n apabi apabila la tangki tangki penampu penampung ng air hujan berad beradaa di bawah tanah.
Gambar 2.8. Komponen PAH (dari kiri ke kanan). Saluran Pengumpul, Filter, Pipa Pengumpul, dan Water Tap.
4.4. #erencanaan In-take #erencanaan In-take 3aktor topografi, geografis, kebutuhan dan biaya menyebabkan terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan ketika ingin merencanakan bangunan penyandap, terdapat beberapa perbedaan antara perencanaan ri/er intake dan broncaptering. 4.4.5. 4.4.5. #erenc #erencana anaan an 6i/er 6i/er 0ntake 0ntake Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam perencanaan river intake : a. Intake Intake sebaikny sebaiknyaa terletak terletak di tempat tempat yang yang tidak deras deras alirann alirannya ya sebab sebab dapat dapat membahayakan membahayakan intake, sehingga sehingga berakibat pada pada terbatasnya air baku baku air minum. b. Tanah Tanah disekit disekitar ar intake intake harus harusnya nya cukup cukup stabil, stabil, dan tidak mudah mudah terken terkenaa erosi. c. Alir Aliran an air air yang yang menu menuju ju inta intake ke seha seharu rusn snya ya beba bebass dari dari hamb hambat atan an dan dan gangguan
d. Intake Intake sebaiknya sebaiknya berad beradaa di bawah permuk permukaan aan sungai sungai untuk untuk menjamin menjamin air yang fresh dan mencegah masuknya benda-benda benda-benda terapung. e. Untu Untuk k menc menceg egah ah masu masukn knya ya susp suspen ende ded d soli solid d yang yang ada ada pada pada dasa dasar, r, sebaiknya inlet diletakkan cukup di atas badan air. f. Untuk Untuk menghin menghindar darii kontam kontamina inasi, si, intake intake seharus seharusnya nya terleta terletak k cukup cukup jauh dari sumber kontaminan. g. Inta Intake ke seba sebaik ikny nyaa dile dileng ngka kapi pi deng dengan an sari saring ngan an (scr (scree een) n).. Ujun Ujung g pipa pipa pengambila pengambilan n yang berhubun berhubungan gan dengan dengan pompa pompa sebaikny sebaiknyaa juga diberi diberi saringan (strainer). h. Untuk muka muka air air yang berflukt berfluktuasi uasi,, inlet yang yang ke sumur sumur pengump pengumpul ul (sum(sumwell) sebaiknya dibuat beberapa level. i.
Jika fluktuasi fluktuasi muka muka air air musim musim kemarau kemarau dan musim musim penghujan penghujan terlalu terlalu besar besar dan dan sung sungai ai menjad menjadii hamp hampir ir
kerin kering g di musi musim m kema kemara rau. u. Air dapa dapatt
ditampung dengan membuat weir kecil yang memotong sungai. j.
Jika permukaan air sungai sungai konstan dan tebing tebing terendam, maka intake dapat dibuat di dekat sungai. Dalam keadaan ini air dialirkan ke pipa yang inlet juga juga sebaik sebaiknya nya dilind dilindung ungii dile dilewa watk tkan an hori horizo zont ntal al.. Dala Dalam m hal hal ini ini inlet dengan saringan kasar (o/erscreen) atau strainer.
4.4.7. 4.4.7. #erenc #erencana anaan an 1ronca 1roncapte pterin ring g Pembangunan Broncaptering perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut : a) Elevas Elevasii muka muka air tertin tertinggi ggi pada pada bak penamp penampung ung harus harus jauh lebih lebih rendah rendah dari elevasi keluarnya air dari sumber mata air secara alami b) Bangun Bangunan an Bronca Broncapte pterin ring g harus harus direnc direncan anaka akan n sedem sedemiki ikian an rupa rupa sehing sehingga ga dapat dapat menan menangka gkap p aliran aliran air dari dari sumbe sumberr mata mata air yang yang kelua keluarr secara secara menyebar c) Broncapte Broncaptering ring harus harus dilengkapi dilengkapi dengan dengan saluran saluran pelimpah, pelimpah, sehingga sehingga apabila apabila jumlah aliran dari mata air lebih besar dari daya tampung bangunan penangkap, maka air dapat mengalir dengan bebas
d) Pemba emban nguna gunan n
bron bronccapte apteri ring ng
haru haruss
mem memperh perhaatika tikan n
aspe spek
sos sosial ial
masyaraka masyarakatt setempat setempat yaitu dengan dengan menyedia menyediakan kan saluran saluran outflow outflow yang dapat digunakan untuk pemakaian air oleh lingkungan dan masyarakat setempat sebagaimana yang telah berlangsung selama ini seperti untuk keperl perlua uan n
sumb sumber er
air
bagi bagi
lah lahan
dise isekitar itarn nya
sehin ehing gga
dapat pat
mempertahankan mempertahankan kondisi lingkungan yang hijau, untuk keperluan mengairi ladang, kolam ikan dan keperluan lainnya
4.5. Pengopra Pengoprasian sian dan Pemelihara Pemeliharaan an Unit Baku Air Menurut Pedoman Pengolahan Sistem Air Minum oleh Dirjen Pekerjaan Umum, Pengoperasian unit air baku meliputi kegiatan pengaturan jumlah debit air baku yang akan diambil serta pemantauan kualitas air baku yang diambil dengan ketentuan sebagai berikut: •
Pengoperasian unit air baku air minum, meliputi pengoperasian bangunan dan perlengkapan penyadapan air baku, untuk mengalirkan air baku dari sumber ke unit produksi.
•
Jumlah air baku yang disadap tidak boleh melebihi izin pengambilan air baku dan sesuai jumlah yang direncanakan sesuai tahapan perencanaan.
•
Apabila kapasitas sumber berkurang dari kapasitas yang dibutuhkan, maka air yang disadap harus dikurangi sedemikian rupa sehingga masih ada sisa untuk pemeliharaan lingkungan di hilir sumber. Pengoperasian Intake mulai dilakukan pada alat ukur yang dipasang, untuk
memonitor dan menjamin bahwa debit air yang disadap sesuai dengan yang sudah diijinkan diijinkan dan direncana direncanakan, kan, atau bilamana bilamana ada penyimpan penyimpangan gan kapasita kapasitass debit, debit, maka diambil langkah-langkah untuk perbaikan dan penyesuaian. Selain pada alat ukur, khusus untuk untuk intake intake yang menggunakan menggunakan pompa, dilakukan dilakukan pemantauan pemantauan terus menerus atas kondisi pompa selama beroperasi agar kinerja pompa diketahui
terus menerus, dan bilamana ada gangguan dapat dilakukan tindakan penyetopan sementara untuk perbaikan dan penyesuaian seperlunya. Pada unit pompa air baku harus selalu diperhatikan: a.
Manometer un untuk in indikator He Head/tekanan di discharge po pompa.
b.
Amperemeter, Vo Voltmeter, Frequensi/Hertz dari Generator (P (Power Supply), dan RPM pompa.
4.5.1. Pengoprasian dan Pemeliharaan Komponen Saringan Kasar Saringan kasar terdiri dari batang-batang besi yang disusun berderet secara vertikal dengan jarak antara batang besi sebesar 2 – 5 cm. Saringan ini biasanya dipasang di bagian “ inlet intake “ dengan fungsi untuk untuk menyarin menyaring g sampah/b sampah/benda enda-ben -benda da kasar. kasar. Kemudian Kemudian ditengah ditengah antara antara bak pengendap dan saluran masuk dan di antara bak pengendap dan bak pengumpul. Untuk kelancaran operasi penyadapan air, maka saringan ini harus selalu dibers dibersihk ihkan an dari dari sampa sampah-s h-sam ampah pah yang yang tersan tersangku gkutt atau atau lumpur lumpur-- lumpur lumpur yang yang menempel pada saringan. Waktu pembersihan saringan dilakukan terutama setelah banjir, karena pada saat banjir air sungai akan menghanyutkan sampah maupun sedimen lebih banyak dibandingkan pada debit air yang normal. Dengan Dengan membersihk membersihkan an saringan saringan ini dari sampah-s sampah-sampa ampah h dan sedimen sedimen yang dapat menyumbat aliran air yang akan melewati saringan secara rutin, maka cukup membantu pemeliharaan saringan tersebut. Material saringan ini terbuat dari besi dan biasanya tidak dilapisi anti karat. Oleh karena itu agar selalu terpelihara dengan baik, lakukan pengecatan batang-batang besi atau dilapis anti karat. 4.5.2. Pengoprasian dan Pemeliharaan Komponen Penjebak Pasir (Grit Chamber) Pemi Pemisa sah h pasi pasirr adal adalah ah bagi bagian an dari dari sara sarana na peny penyad adap ap air air yang yang dibu dibuat at sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi untuk mengendapkan sebagian sedimen fraksi pasir dengan diameter tertentu sesuai dengan kriteria rancangan penjebak pasir pasir , sebel sebelum um air mengal mengalir ir menuju menuju bak bak pengum pengumpul pul,, untuk untuk selanj selanjutn utnya ya air
dipompa ke IPA. Untuk mengoptimalkan fungsi unit ini sesuai dengan rancangan, maka harus harus dipertaha dipertahankan nkan kecepatan kecepatan pengenda pengendapan pan sesuai sesuai dengan dengan kriteria kriteria rancanga rancangan. n. Dalam hal ini perlu dijaga agar debit air masuk harus sesuai dengan kriteria rancangan. Jika debit air yang masuk ke dalam bangunan penyadap air tidak konstan dan lebih besar dari rancangan, maka partikel tidak sempat mengendap pada unit ini tetapi akan terbawa masuk ke dalam bak pengumpul, sehingga kemungkinan partikel akan terbawa ke dalam pompa dan akan merusak pompa. Untuk menjaga hal ini terjadi, maka pemeriksaan debit air harus dilaksanakan secara secara rutin, rutin, lebih lebih mudah mudah pintu pintu air pada pada intake intake dilengk dilengkapi api dengan dengan pemba pembaca caan an elevasi air, sehingga elevasi air sesudah dan sebelum saringan dapat diketahui. Selain kecepatan aliran harus stabil, hal lainnya yang harus dijaga adalah jangan terjadi aliran turbulen sehingga pengendapan partikel tidak terganggu.
4.5.3. Pemeliharaan Fasilitas Penyadap (Intake) Pemeliharaan fasilitas penyadap dilakukan seperti pada Tabel 2. Tabel 2.1. Pemeliharaan fasilitas sadap
No
1.
2.
3.
Unit
Pemeliharaan
Jangka Waktu
1. Periksa dan bersihkan lumpur yang setiap minggu Sarana Penyadap mengendap 2. bers bersih ihka kan n ling lingku kung ngan an bang bangun unan an setiap minggu penyadap
Pompa Submersible
Pompa Sentrifugal
bulanan 1.uku 1.ukurr dan dan peri periks ksaa taha tahana nan n isol isolas asii motor pompa bulanan 2.hitung efisiensi pompa tahunan 3.ganti oli dan periksa mesin pompa 4.periksa kabel pompa tahunan 5.lakukan overhaul pompa tahunan 6.lakukan pengecatan tahunan 1. bersihkan pompa dan ruangan harian 2. peri periks ksaa dan dan perb perbai aiki ki kebo keboco cora ran n mingguan packing 3.perik 3.periksa sa dan dan past pastik ikan an kete ketepa pata tan n mingguan kelurusan kopling 4. peri periks ksaa dan dan perb perbai aiki ki kebo keboco cora ran n mingguan pipa, katup dan manometer
5. tambahkan gemuk 6. periksa tahanan tahanan isolasi pompa pompa 7. hitung hitung efisiensi efisiensi 8. periksa kabel kabel pompa pompa 9. lakukan lakukan overhaul pompa 10. lakukan pengecatan pompa
4.
Panel Pompa
bulanan bulanan bulanan tahunan tahunan tahunan
bulanan 1.periksa 1.periksa dan bersihka bersihkan n dengan dengan hatihatihati bagian bagian dalam dalam panel panel termasuk termasuk sisi belakang pintu panel 2.peri 2.periksa ksa dan bersi bersihka hkan n sambun sambunga gan n bulanan kabel 3.per 3.perik iksa sa dan dan ukur ukur taha tahana nan n isol isolas asii bulanan kabel 4.perbaiki dan cat kembali rumah panel sesuai kebutuhan apabila ada yang rusak 5.periksa semua peralatan dalam panel sesuai kebutuhan dan ganti apabila ada yang rusak
Tabel 2.2. Pemeliharaan fasilitas sadap (Lanjutan)
No
Unit
Pemeliharaan
Jangka Waktu bulanan
5.
1.peri 1.periksa ksa kerusa kerusakan kan dan dan keboco kebocoran ran pipa transmisi, perbaiki bila perlu. 2.bers 2.bersihk ihkan an lingku lingkunga ngan n di sepanj sepanjang ang bulanan pipa transmisi 3.lak 3.lakuk ukan an pemb pember ersi siha han n peng pengur uras asan an bulanan Pipa dan pipa transmisi Perlengkapan 4.peri 4.periksa ksa kerusa kerusakan kan dan dan keboco kebocoran ran bulanan katup, perbaiki bila perlu 5.lumasi katup-katup dengan gemuk 6.lakukan pengecatan pipa dan katup- bulanan katup tahunan Sumber: SNI 6775:2008 tentang Spesifikasi unit paket instalasi pengolahan air