Karya Tulis Ilmiah Tuberculosis Paru

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tuberculosis merupakan merupakan penyakit penyakit serius serius terutama pada bayi dan anak. Anak Anak dengan malnutrisi malnutrisi dan gangguan gangguan Immunologis sebagian sebagian besar menderita menderita tuberculosis primer. primer. Menurut Menurut hasil Survey Kesehatan Kesehatan Rumah Tangga tuberculosis tuberculosis merupakan masalah kesehatan masyarakat, di negara berkembang seperti di Indonesia dengan penduduk lebih dari 200 uta i!a, Indonesia menempati urutan ke"# di dunia setelah India dan $hina, dalam hal umlah penderita Tuberculosis %aru sekitar &0 ribu anak dengan perin'ian berdasarkan golongan umur yaitu, 2(,&) menyerang anak usia *"# tahun, +2,+) menyerang usia anak #" dan #*,() menyerang anak dengan usia "*2 tahun dan diperkirakan sekitar #0 ribu anak meninggal dunia tiap tahun akibat Tuberculosis. akibat Tuberculosis. -Iskandar, -Iskandar, 2002 /i Rumah Sakit mum /aerah 1eu!iliang kasus Tuberculosis bukanlah Tuberculosis bukanlah kasus yang banyak teradi di masyarakat yaitu sekitar  orang pasien di ruang ra!at ra!at inap selama * bulan yang diperkirakan hanya men'apai 2,*) penderita tuberculosis paru pada anak dari 2* pasien yang ada di ruang ra!at inap Rumah Sakit mum /aerah 1eu!iliang. -3agian Rekam Medik Rumah Sakit mum /aerah 1eu!iliang 4amun d emikian, meskipun data tersebut tidak menunang, tetapi Tuberculosis Tuberculosis sendiri merupakan penyakit yang kronik , yang dapat menyebabkan kematian bagi penderitanya dan merupakan suatu penyakit yang memerlukan !aktu yang 'ukup lama bagi

penderita dalam mengkonsumsi obat, apabila ini dibiarkan dampak yang akan mun'ul ika penderita berhenti minum obat adalah mun'ulnya kuman kuman Tuberculosis yang Tuberculosis yang resisten terhadap obat, ika ini terus teradi dan kuman tersebut harus menyebar pengendalian obat Tuberculosis obat Tuberculosis akan akan semakin sulit dilaksanakan dan meningkatkan angka kematian akibat penyakit Tuberculosis. /ari data tersebut penyusun tertarik tertarik untuk mengkai mengenai Tuberculosis Tuberculosi s paru pada anak dengan udul Asuhan kepera!atan pada klien An. 3 dengan Tuberculosis %aru Tuberculosis %aru di ruang Matahari Rumah Sakit mum /aerah 1eu!iliang

1.2

Tujuan Penulisan

1.2.1 Tujuan Umum

/alam penulisan 1aporan Karya Tulis Tulis Ilmiah ini diharapkan sis!a5sis!i dapat melaksanakan Asuhan Kepera!atan Kepera!atan pada klien dengan Tuberculosis %aru. 1.2.2 Tujuan Khusus

Tuuan khusus yang ingin d i'apai dari penulisan Karya Tulis Ilmiah ini agar sis!a mampu6 a. Mampu melakukan pengkaian pada klien Tuberculosis %aru b. Mampu melakukan analisa data '. Mampu merumuskan diagnosa kepera!atan d. Mampu meren'anakan asuhan kepera!atan e. Mampu melakukan tindakan asuhan kepera!atan

Asuhan Keperawatan Tuberculosis Tuberculosis Paru Pada Anak

2

7. Mampu mengevaluasi hasil dari tindakan kepera!atan

1.3 et!"e Penulisan

/alam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini penulis menggunakan du a metode yaitu6 *.

8bekti7 /alam /alam penulisan penulisan karya tulis ilmiah ilmiah ini dilakukan metode se'ara se'ara obekti7 obekti7 dimana dimana data"data data"data yang diperoleh diperoleh tidak berdasarka berdasarkan n keluhan pasien namun berdasarkan data"data pendukung seperti hasil tanda"tanda vital, hasil laboratorium maupun pemeriksaan 7isik.

2. Sub ubekti ekti7 7 Sedangkan data subekti7 adalah perolehan data langsung dari pasien ataupun dari keluarga pasien. Selain Selain dua metode tersebut, tersebut, dalam dalam penulisan penulisan Karya Tulis Karya Ilmiah ini ada empat metode yang dilakukan dilakukan dalam pengumpulan data yaitu6 a. 8bse 8bserv rvas asii /alam penulisan karya tulis ilmiah ini dilakukan observasi yaitu dengan melakukan pengkaian se'ara langsung ke lapangan yaitu Rumah Sakit mum /aerah 1eu!iliang. b. 9a!an'ara 9a!an'ara


3

Metode Metode !a!an'ara !a!an'ara dilakukan baik dengan metode Auto Anamnesa Anamnesa yaitu pen'arian pen'arian data langsung kepada kepada pasien dan Allo Anamnesa yaitu Anamnesa yaitu pen'arian data pasien melalui keluarga. '. Studi 1iteratur Metode Metode ini dilakukan dengan mengumpulka mengumpulkan n beberapa beberapa media pustaka pustaka dari beberapa beberapa buku untuk mempelaa mempelaari ri mengenai mengenai Tuberculosis %aru. d. Media 8nline %engumpulan %engumpulan data dilakukan dilakukan melalui Media 8nline 8nline untuk mengetahui mengetahui dan menganalisa menganalisa mengenai mengenai Tuber Tuberculos culosis is %aru hingga memperoleh data yang lebih banyak.

1.3 #istematik #istematika a Penulisan Penulisan

%embahasan Karya Tulis Ilmiah ini akan dibagi menadi beberapa bab sebagai berikut6 3A3 I 6 %:4/A;1A4 %:4/A;1A4 3erisi penelasan mengenai 1atar 3elakang, Tuuan %enulisan, Metode %enulisan dan Sistematika %enulisan yang akan digunakan dalam pengeraan Karya Tulis Ilmiah ini. 3A3 II 6 TI4

4

3A3 III 6 TI4TAR %STAKA %ada bagian ini akan dipaparkan sumber" sumber literature dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini. 1AM%IRA4 %ada bagian ini akan dipaparkan hal" hal yang dapat mendukung dan melengkapai isi dari Karya Tulis Tulis Ilmiah ini.


5

BAB II TIN$AUAN TE%&ITI#

2.1

Pengertian

Tuberculosis %aru adalah penyakit in7eksi pada tubuh yang dapat menular melalui droplet dari penderita dan disebabkan oleh Mcobacterium Tuberculosa. 3erikut pengertian tuberkulosis %aru menurut para ahli6 Tuberkulosis !T"# adalah penakit paru menular ang disebabkan oleh basil tuberkel dan menebar saat droplet ang mengandung bakteri aktif terhirup oleh indi$idu ang rentan !Marrelli, %&&'# Tuberculosis adalah penakit infeksi menular ang disebabkan oleh bakteri mcobacterium tuberculosa !Price, (il$ia A,%&&)# Tuberkulosis Paru adalah penakit infeksius, ang terutama menerang paru. !"urnner * (uddarth,%&&%#

Asuhan Keperawatan Tuberculosis Paru Pada Anak

6

2.2 Anat!mi 'isi!l!gi #istem Perna(asan

Sistem pernapasan terdiri dari hidung, faring , laring, trakea, bronkus, sampai dengan al$eoli dan paru"paru 2.2.1

Hi"ung

;idung merupakan seluran pernapasan yang pertama, nares anterior adalah saluran"saluran didalam rongga hidung. Saluran" saluran itu bermuara ke dalam bagian yang dikenal sebagai $estibulum. Rongga hidung dilapisi sebagai selaput lendir yang sangat kaya akan pembuluh darah, dan bersambung dengan lapisan faring dan dengan selaput lendir sinus yang mempunyai lubang masuk ke dalam rongga hidung. (eptum nasi memisahkan kedua ca$um nasi. Struktur ini tipis terdiri dari tulang dan tulang ra!an, sering membengkok kesatu sisi atau sisi yang lain, dan dilapisi oleh kedua sisinya dengan membran mukosa. Tulang lengkung yang halus dan melekat pada dinding lateral dan menonol ke ca$um nasi adalah 6 konka superior, media, dan inferior . Tulang"tulang ini dilapisi oleh membran mukosa.


7

/asar ca$um nasi dibentuk oleh os frontal dan os palatinus sedangkan atap ca$um nasi adalah 'elah sempit yang dibentuk oleh os frontal dan os sphenoidale. Membran mukosa olfaktorius, pada bagian atap dan bagian ca$um nasi yang berdekatan, mengandung

sel

sara7

khusus

yang

mendeteksi

bau.

(inus paranasalis adalah ruang dalam tengkorak yang berhubungan melalui lubang kedalam ca$um nasi, sinus ini dilapisi oleh membran mukosa yang bersambungan dengan 'avum nasi. 3agian"bagian lubang yang membuka ke dalam ca$um nasi 6 *.

1ubang hidung

2.

(inus (phenoidalis, diatas konka superior

#.

(inus ethmoidalis, oleh beberapa lubang diantara konka superior dan media dan diantara konka media dan inferior

+.

(inus frontalis, diantara konka media dan superior

(.

uktus nasolakrimalis, diba!ah konka inferior .

%ada bagian belakang, ca$um nasi membuka kedalam nasofaring melalui appertura nasalis posterior . 2.2.2 Faring

Faring merupakan tempat persimpangan antara alan pernapasan dan alan makanan, terdapat diba!ah dasar tengkorak, di belakang rongga hidung dan mulut sebelah depan ruas tulang leher. ;ubungan faring dengan organ" organ lain yaitu keatas berhubungan dengan rongga hidung, dengan perantaraan lubang yang bernama koana, kedepan berhubungan dengan rongga mulut,


8

tempat hubungan ini bernama ismus fausium, keba!ah terdapat dua lubang kedepan lubang laring dan kebelakang lubang esofagus. /iba!ah selaput lendir terdapat aringan ikat, uga dibeberapa tempat terdapat folikel getah bening, disebelahnya terdapat dua tonsil kiri dan kanan dari tekak , disebelah belakang terdapat epiglotis.

2.2.3 Trakea

Trakea merupakan lanutan dari laring yang dibentuk oleh * sampai 20 'in'in yang terdiri dari tulang ra!an yang terbentuk seperti kuku kuda -huru7 $. Sebelah dalam diliputi oleh selaput lendir yang berbulu getar yang disebut sel bersilia. %anang trakea &" ** 'm dan dibelakang terdiri dari aringan ikat yang dilapisi oleh otot polos. Sel"sel bersilia berguna untuk mengeluarkan benda" benda asing yang masuk bersamaan dengan udara pernapasan, trakea dipisahkan oleh karina menadi dua bronkus yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri.

2.2.) Bronkus

"ronkus merupakan lanutan dari trakea, terdiri dari dua buah yang terdapat pada ketinggian $ertebra torakalis I= dan =, mempunyai struktur serupa dengan trakea dan di lapisi oleh enis sel yang sama , bronkus itu beralan ke ba!ah dan ke samping kearah tampuk paru"paru. "ronkus kanan lebih pendek dan lebih besar dari pada bronkus kiri, terdiri dari "? 'in'in dan mempunyai tiga 'abang. "ronkus kiri lebih panang dan lebih ramping dari pada bronkus kanan, terdiri dari &"*2 'in'in dan mempunyai dua 'abang. "ronkus ini ber'abang"'abang, 'abang yang lebih ke'il di sebut bronkiolus -bronkioli. %ada bronkioli tidak terdapat 'in'in lagi, dan pada uung bronkioli terdapat gelembung paru atau al$eoli.


9

2.2.* Paru+(aru

%aru" paru merupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar terdiri dari gelembung@gelembung al$eoli, banyaknya gelembung paru"paru ini kurang lebih 00.000.000 buah -paru"paru kiri dan kanan. %aru"paru terbagi menadi dua yaitu paru"paru kanan, terdiri dari tiga lobus yaitu lobus pulmo dekstra superior, lobus media, dan lobus inferior dan paru"paru kiri dua lobus yaitu lobus superior dan lobus inferior . Tiap"tiap lobus terdiri dari belahan yang lebih ke'il yang bernama segmen. %aru"paru kiri mempunyai *0 segmen yaitu ( buah segmen pada lobus superior dan ( segmen pada inferior , paru"paru kanan mempunyai *0 segmen, ( segmen pada lobus superior , 2 buah segmen pada pada lobus medialis dan # buah segmen pada lobus inferior . %aru"paru terletak pada rongga dada yang diantaranya menghadap ke tengah rongga dada ka$um mediastinum. %aru"paru dibungkus oleh selaput yang bernama pleura. Pleura dibagi menadi dua yaitu pleura $iseral -selaput dada pembungkus yaitu selapu paru yang langsung membungkus paru"paru. /an pleura parietal yaitu selaput yang melapisi rongga dada sebelah luar. Antara kedua pleura ini terdapat rongga -ka$um yang disebut ka$um pleura. %ada keadaan normal, ka$um pleura ini $akum -hampa udara sehingga paru"paru dapat berkembang kempis dan uga terdapat sedikit 'airan -eksudat  yang berguna untuk meminyaki permukaannya, menghindarkan gesekan antara paru"paru dan dinding dada se!aktu ada gesekan berna7as.

%ernapasan -respirasi adalah peristi!a menghirup udara dari luar yang mengandung oksigen ke dalam tubuh - inspirasi serta mengeluarkan udara yang mengandung karbondioksida sisa oksidasi keluar tubuh -ekspirasi yang teradi karena adanya perbedaan tekanan antara rongga pleura dan paru"paru.


10

%roses pernapasan tersebut terdiri dari # bagian yaitu6 *. -entilasi pulmoner -entilasi merupakan proses inspirasi dan ekspirasi yang merupakan proses akti7 dan pasi7 yang mana otot"otot interkosta interna berkontraksi dan mendorong dinding dada sedikit ke arah luar, akibatnya diafragma turun dan otot diafragma berkontraksi. %ada ekspirasi diafragma dan otot"otot interkosta eksterna relaksasi dengan demikian rongga dada menadi ke'il kembali, maka udara terdorong keluar. 2. ifusi as ifusi as adalah bergeraknya gas $82 atau partikel lain dari area yang bertekanan tinggi kearah yang bertekanan rendah. ifusi gas melalui membran perna7asan yang dipengaruhi oleh 7a'tor ketebalan membran, luas permukaan membran, komposisi membran, koe7isien difusi 82 dan $82 serta perbedaan tekanan gas 82 dan $82. /alam ifusi gas ini pernapasan yang berperan penting yaitu al$eoli dan darah #. Transportasi as Transportasi gas adalah perpindahan gas dari paru ke aringan dan dari aringan ke paru dengan bantuan darah -aliran darah. Masuknya 82 kedalam sel darah yang bergabung dengan hemoglobin yang kemudian membentuk oksihemoglobin sebanyak &) dan sisa # ) yang ditransportasikan ke dalam 'airan plasma dan sel .

2.3

Eti!l!gi


11

Kuman ini berbentuk batang, mempunyai si7at khusus yaitu tahan terhadap asam pada pe!arnaan -3asil Tahan Asam. Tempat masuk kuman Mcobacterium Tuberkulosa adalah saluran perna7asan, saluran pen'ernaan, dan luka terbuka pada kulit. Saluran perna7asan merupakan tempat in7eksi pertama penderita Tuberculosis.

Tuberculosis merupakan penyakit yang sangat in7eksius. Seorang penderita Tuberculosis dapat menularkan penyakit kepada *0 orang disekitarnya. Menurut perkiraan 9;8, *5# penduduk dunia saat ini telah terin7eksi Mcobacterium tuberculosa. Kabar baiknya adalah orang yang terin7eksi Mcobacterium tuberculosa tidak selalu menderita penyakit Tuberculosis. /alam hal ini, imunitas tubuh sangat berperan untuk membatasi in7eksi sehingga tidak bermanifestasi menadi penyakit Tuberculosis. %enyakit Tubeculosis biasanya menular melalui udara yang ter'emar dengan bakteri Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita Tuberculosis batuk, dan pada anak"anak sumber in7eksi umumnya berasal dari penderita Tuberculosis de!asa. 3akteri ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam paru"paru akan berkembang biak menadi banyak -terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah, dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau kelenar getah bening. 8leh sebab itulah in7eksi Tuberculosis dapat mengin7eksi hampir seluruh organ tubuh seperti6 paru"paru, otak, ginal, saluran pen'ernaan, tulang, kelenar getah bening, dan lain"lain, meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru"paru.

2.4

Pat!,isi!l!gi


12

%enyebaran kuman Mcrobacterium tuberkolusa bisa masuk melalui tiga tempat yaitu saluran pernapasan, saluran pen'ernaan dan adanya luka yang terbuka pada kulit. In7eksi kuman ini sering teradi melalui udara -airbone yang 'ara penularannya dengan droplet yang mengandung kuman dari orang yang terin7eksi sebelumnya. %enularan tuberculosis paru teradi karena penderita Tuberculosis membuang ludah dan dahaknya sembarangan dengan 'ara dibatukkan atau dibersinkan keluar. /alam dahak dan ludah terdapat basil tuberculosis, sehingga basil ini mengering lalu diterbangkan angin kemana"mana. Kuman terba!a angin dan atuh ketanah maupun lantai rumah yang kemudian terhirup oleh manusia melalui paru"paru dan bersarang serta berkembangbiak di paru"paru. %ada permulaan penyebaran akan teradi beberapa kemungkinan yang bisa mun'ul yaitu penyebaran limfohematogen yang dapat menyebar mele!ati getah bening atau pembuluh darah. Keadian ini dapat meloloskan kuman dari kelenar getah bening dan menuu aliran darah dalam umlah ke'il yang dapat menyebabkan lesi pada organ tubuh yang lain. 3asil tuberkolusa yang bisa men'apai permukaan al$eolus biasanya di inhalasi sebagai suatu unit yang terdiri dari *"# basil. /engan adanya basil yang men'apai ruang al$eolus, ini teradi diba!ah lobus atas paru"paru atau dibagian atas lobus ba!ah, maka hal ini bisa membangkitkan reaksi peradangan.

Patoflow Tuberculosis

Inhalasi roplet Masuk ke saluran perna7asan


13

/ibersihkan oleh makrofag silia dan lendirnya

%artikel mati 5 keluar bersama secret

Mengin7eksi al$eolus

8leh re7lek batuk

-lobus atas atau lobus ba!ah
Sistem imunologis yang baik

Sistem imunonologis yang kurang baik

3akteri dorman

3akteri berkembang biak 3akteri semakin banyak Teradi Tuberculosis


14

2.5

ani,estasi Klinis

Keluhan yang dirasakan pasien Tuberculosis dapat berma'am"ma'am atau bahkan tanpa ada keluhan sama sekali dalam pemeriksaan kesehatan. %enderita Tuberculosis akan mengalami berbagai gangguan kesehatan, seperti batuk berdahak kronis, subfebris, berkeringat tanpa sebab di malam hari, sesak napas, nyeri dada, dan anore0ia. Semuanya itu dapat menurunkan produktivitas penderita bahkan kematian. 2.*.1 -ejala Umum 6

3atuk terus menerus dan berdahak selama # minggu atau lebih



3atuk teradi karena adanya iritasi pada bronkus. 3atuk ini diperlukan untuk membuang produk"produk radang keluar. Si7at batuk dimulai dengan batuk kering kemudian setelah timbul peradangan menadi produkti7. 2.*.2 -ejala lain ang sering "ijum(ai 6 

/ahak ber'ampur darah 5 1emaptoe. ;al ini teradi karena terdapat pembuluh darah yang pe'ah, kebanyakan batuk darah pada penderita Tuberculosis teradi pada kavitas, tetapi dapat uga teradi pada ulkus dinding bronkus.



Sesak na7as Sesak teradi karena infiltrasi sudah meliputi setengah bagian dari paru"paru


15



4yeri dada. 4yeri dada teradi bila infiltrat radang sudah sampai ke pleura sehingga menimbulkan pleuritis. Teradi gesekan pleura se!aktu pasien menarik dan melepaskan na7asnya.



3adan lemah, na7su makan menurun, berat badan menurun, rasa kurang enak badan -malaise, berkeringat malam dan demam. Keringat malam disebabkan oleh irama temperatur sirkadian norman yang berlebihan.

2.6 2.6.1

Pemeriksaan Diagn!stik Pemeriksaan Radiologi

%emeriksaan radiologi ialah 7oto rontgen dada -thorak . %ada pemeriksaan 7oto thoraks Tuberculosis dapat memberikan berma'am"ma'am bentuk. ambaran radiologik yang di'urigai sebagai kelainan Tuberculosis yang masih akti7, bila didapatkan gambaran bayangan bera!an5nodular di bagian atas paru, gambaran ka$itas -lubang pada paru, dan bayangan ber'ak milier -berbintik"bintik putih seukuran arum pentul yang berupa gambaran nodul2nodul -be'ak bulat miliar yang tersebar pada lapangan paru.

2.6.2

Pemeriksaan Bakteriologi

%emeriksaan

bakteriologi

untuk

menentukan

kuman

tuberkulosis

mempunyai arti yang sangat penting dalam penegakkan diagnosa.


16

Ma'am"ma'am

pemeriksaan

bakteriologik

ialah,

pemeriksaan

yang

menggunakan mikroskop biasa yang diberikan pe!arnaan khusus dimana bakteri Mcobacterium tuberculosa akan tetap tahan terhadap asam -tetap memberikan !arna merah sehingga disebut sebagai bakteri tahan asam -3TA. /ahak diambil sebanyak # kali yaitu dahak se!aktu, pagi dan se!aktu yang dilakukan se'ara berturut"turut, bila didapatkan hasil 2 kali positi7 maka dikatakan mikroskopik 3TA -B, bila * kali positi7, 2 kali negati7 maka pemerisaan 3TA perlu diulang kembali. %ada pemeriksaan ulangan didapatkan * kali positi7 maka dikatakan mikroskopik 3TA -B, sedangkan bila tiga kali negati7 hasil pemeriksan dikatakan 3TA-". ;asil pemeriksaan darah rutin kurang menunukkan indikator yang spesi7ik untuk tuberkulosis. 3iasanya akan diumpai peningkatan 1au :ndap /arah -1:/ namun nilai 1:/ yang normal tidak menyingkirkan diagnosis. Selain itu dapat diumpai limfositosis -tingginya kadar lim7osit"salah satu enis sel darah putih pada hitung enis leukosit -sel darah putih .

2.6.3

Pemeriksaan test tuberkulin

%emeriksaan test tuberkulin ini sangat berarti dalam usaha mendeteksi in7eksi Tuberculosis. /i Indonesia karena angka prevalensi -kasus Tuberculosis paru yang tinggi maka test tuberkulin sebagai alat bantu diagnosis. Ekstrak basil tuberkel -tuberkulin disuntikan ke dalam lapisan intrakutan di lengan ba!ah, sekitar *0 'm dari siku. 0,* ml Purified Protein eri$ate -%%/ yang dimurnikan di suntikan dengan menggunakan arum *,2( 'm no. 2 atau 2 ditusukan keba!ah kulit dengan bevel arum menghadap ke atas. ;asil pemeriksaan akan terlihat +? sampai 2 am setelah suntikan. Test dianggap positi7 bila teradi pembengkakan atau kemerahan melebihi ukuran ( mm sampai *0 mm.


17

2./

Penatalaksanaan

Tuuan pengobatan Tuberculosis ialah memusnahkan basil tuberkulosis dengan 'epat dan men'egah kambuh 8bat yang digunakan untuk Tuberculosis digolongkan atas dua kelompok yaitu 6 +bat



primer

6

I4;

-isoniaCid,

Ri7ampisin,

:tambutol,

Streptomisin,

%iraCinamid.

Memperlihatkan e7ekti7itas yang tinggi dengan toksisitas yang masih dapat ditolerir, sebagian besar penderita dapat disembuhkan dengan obat"obat ini. +bat sekunder 6 :Dionamid, %araminosalisilat, Sikloserin, Amikasin, Kapreomisin dan Kanamisin.



%emberian 8bat Anti Tuberculosis pada anak terbagi berdasarkan pembagian klasi7ikasi yang membagi tuberculosis menadi dua stadium. *. Tuberculosis primer, yang merupakan kompleks primer serta komplikasinya, pada penderita ini diberikan 2H&0/H2&2 6 I3145ifampisin setiap hari selama 2 bulan pertama, kemudian I31 45ifampisin setiap hari atau 2 kali seminggu selama  bulan -ditambahkan Etambutol bila diduga ada resistensi terhadap I31 . /iberikan kepada6 6.

%enderita baru Tuberculosis paru 3TA positi7.

%.

%enderita Tuberculosis ekstra paru -Tuberculosis di luar paru"paru berat.

7.

%enderita kambuh.

8.

%enderita gagal terapi.


18

9.

%enderita dengan pengobatan setelah lalai minum obat.

2. Tuberculosis pas'aprimer yang merupakan pemberian obat kepada penderita 3TA -B dan rontgen paru mendukung akti7, y ang terdiri dari 2H&0)H2&2 6 I3145ifampisin4Pira:inamid 6 setiap hari selama 2 bulan pertama, kemudian I3145ifampisin setiap hari atau 2 kali seminggu selama + bulan -ditambahkan Etambutol bila diduga ada resistensi terhadap I31#.

2. K!m(likasi

%ada anak dengan tuberculosis biasanya sering teradi komplikasi. Menurut 9allgren, ada # komplikasi dasar Tuberculosis paru pada anak, yaitu penyebaran limfohematogen, Tuberculosis endobronkial, dan Tuberculosis paru kronik. Sebanyak 0,("#) penyebaran limfohematogen akan menadi Tuberculosis milier atau meningitis Tuberculosis, hal ini biasanya teradi #" bulan setelah in7eksi primer. Tuberkulosis endobronkial -lesi segmental yang timbul akibat pembesaran kelen;ar regional  dapat teradi dalam !aktu yang lebih lama -#"& bulan. Teradinya Tuberculosis paru kronik sangat bervariasi, Tuberculosis paru kronik biasanya teradi akibat reaktivasi kuman di dalam lesi yang tidak mengalami resolusi sempurna. Reaktivasi ini arang teradi pada anak, tetapi sering pada remaa dan de!asa muda. Tuberkulosis ekstrapulmonal dapat teradi pada 2("#0) anak yang terin7eksi Tuberculosis. Tuberculosis tulang dan sendi teradi pada ("*0) anak yang terin7eksi, dan paling banyak teradi dalam * tahun tetapi dapat uga 2"# tahun kemudian. Tuberculosis ginal biasanya teradi ("2( tahun setelah in7eksi primer.


19


20

BAB III TIN$AUAN KA#U#

%ada bab ini penulis akan membahas tentang asuhan kepera!atan pada An. 3 dengan diagnosa Tuberculosis %aru pada bagian penyakit Anak di ruang Matahari Rumah Sakit mum /aerah 1eu!iliang. %engkaian data pasien di lakukan pada tanggal *0 4ovember 20**.

3.1 Pengkajian 3.1.1 Pengum(ulan Data a. I"entitas Klien

4ama

6 An. 3.


21

mur

6  tahun

Alamat

6 Kp.%on'ol /esa 3oong

6 1aki"1aki

%endidikan

6 S/

%ekeraan

6 %elaar

Agama

6 Islam

Suku53angsa

6 Sunda

Tanggal Masuk Rumah Sakit 6 & 4ovember 20** 4o. Rekam Medik

6 #("2?"*2

Ruangan

6 Matahari

Tanggal %engkaian

6 *0 4ovember 20**

/iagnosa Medis

6 Tuberculosis Paru

. I"entitas Penanggung $a4a

4ama

6 Tn. A

mur

6 #+ tahun


22

Alamat

6 Kp. %on'ol /esa 3oong
%ekeraan

6 3uruh

;ubungan /engan Klien

6 Ayah

3.1.2 Keluhan Utama

%ada saat dikai klien mengeluh sesak na7as.

3.1.3 &i4aat Kesehatan a. &i4aat Kesehatan #ekarang

%ada tanggal & 4ovember 20** klien datang ke I/ Rumah Sakit mum /aerah 1eu!iliang dengan keluhan batuk"batuk disertai sesak na7as, febris, anore0ia dan malaise. Keluarga mengatakan geala"geala tersebut sudah berlangsung selama * minggu, dan sempat berobat ke %uskesmas, setelah dilakukan pemeriksaan pihak %uskesmas memutuskan untuk meruuk pasien ke Rumah Sakit untuk pera!atan yang lebih memadai. Setelah tiba di Rumah Sakit 1eu!iliang, akhirnya dokter memutuskan agar klien menalani Ra!at Inap dan klien ditempatkan dibagian Ra!at Inap anak ruang Matahari. . &i4aat Kesehatan Dahulu


23

%ada tahun 200&, keluarga mengatakan klien sempat merasakan keluhan yang sama, klien pun sempat menalani pengobatan Tuberculosis %aru namun terputus setelah # bulan, karena keluarga merasa klien sudah sembuh. 5. &i4aat Kesehatan Keluarga

Keluarga mengatakan bah!a didalam keluarganya ada yang menderita penyakit yang sama dengan pasien yaitu ibu kandungnya. -en!gram

Keterangan6 6 1aki"laki


6 Klien

24

6 %erempuan

6 Tinggal dalam satu

rumah

6 Memiliki penyakit yang sama dengan klien.

". &i4aat Kesehatan Psik!s!sial

%ada saat dikai klien tampak 'emas dan takut, klien pun merupakan anak yang sulit untuk diaak berkomunikasi, dan klien pun sangat sulit untuk diberikan tindakan oleh pera!at, sehingga tindakan yang diberikan oleh pera!at sedikit terganggu berhubung rasa takut yang dirasakan klien. e. &i4aat #(ritual

Klien merupakan seorang anak yang masih dalam proses belaar untuk mengetahui keagamaan, sehingga selama di Rumah Sakit klien tidak menalani ibadah, namun klien selalu berdoa agar 'epat sembuh dan dapat kembali ke Rumah dan bisa berakti7itas seperti biasa. 3.1.)

Pola Kebiasaan Sehari-hari

4o *

%ola Kebiasaan %ola 4utrisi Makan "
/irumah

/irumah Sakit



4asi, sayur, lauk


3ubur

25

"

>rekuensi

" "

Minum rekuensi



2



+

#D5hari -Klien hanya memakan F dari porsi yang diberikan.

Air %utih ( gelas5hari -E*2(0 ''

Air %utih *"2 gelas5hari -E(00 ''

%ola :liminasi 

#

#D5hari

3A3 "

Konsistensi

%adat dan 1embek 1embek

"

9arna

Kuning

Kuning

"

>rekuensi

2D5hari

*D5hari

3AK "

9arna

Kuning

Kuning Kemerahan

"

>rekuensi

("D5hari

("D5hari

%ola Istirahat "

Malam

& am

(" am

"

Siang

"

+"( am

%ola %ersonal ;ygien "

Mandi

2D5hari

*D5hari

"

Keramas

*D52hari

"


26

"

3.1.*

unting kuku

*D5minggu

"

Pemeriksaan 'isik

a. Kedaan mum

6 1emah

b. Kesadaran

6
%ada saat dikai lasgow
Respon Motorik

6  -Menuruti %erintah



Respon -erbal

6 ( -8rientasi 3aik



Respon Mata

6 + -Spontan

6 *( -4ormal

B

'. Tanda"tanda =ital 



&0

50 mm;g

Tekanan /arah

6

4adi

6 *00D5menit


27



5espirasi

6 2?D5menit

Suhu

6 #,#0'



d. %emeriksaan Antropometri 

3erat 3adan

6 *+ kg



Tinggi 3adan

6 *02 'm



33 Ideal

6 -mur D 2 B ? G - D 2 B ? G *+ B ? G 22 kg

e. Pemeriksaan Persistem

Sistem %ernapasan



o

Inspeksi %ada saat di inspeksi tampak pergerakan dada simetris, dan terlihat Pectus karinatum -tulang dada yang menonol kedepan pada saat berna7as.

o

Palpasi


28

%ada saat di palpasi tidak teraba adanya ke abnormalan maupun $ocal pemitus pada pergerakan dada, dan tidak teraba adanya massa, lesi, maupun bengkak pada daerah thorak , dan saat di palpasi teradi pembesaran kelenar getah bening. o

Perkusi %ada saat dilakukan perkusi pada daerah thorak, di hasilkan suara perkusi normal resonan !sonor#.

o

Auskultasi Ketika dilakukan auskultasi di dearah dada terdengar suara ronchi dengan karakter suara terdengar perlahan, nyaring dan suara mengorok terus"menerus, berhubungan dengan sputum kental dan peningkatan produksi sputum



Sistem Kardio$askuler o

Inspeksi Inspeksi di lakukan pada penderita yang terbaring terlentang, terlihat adanya pulsasi di rongga mediastinum

o

Palpasi %ada saat di palpasi dengan klien posisi terlentang teraba ictus cordis pada ruang intercosta !I<(  I=.

o

Perkusi Perkusi dilakukan untuk menetapkan batas"batas kardio, setelah dilakukan perkusi latak batas cardio sinistra klien terletak pada I<( II antung atas kiri dan I<( = anung kiri ba!ah yang di tandai dengan timbulnya perubahan bunyi sonor ke redup.


29

3egitu pula bunyi yang timbul untuk mengetahui batas cardio dekstra, dimana batas kanan antung klien terletak di I<( II pada antung kanan atas, dan I<( III pada antung kanan ba!ah Auskultasi

o

%ada saat di lakukan auskultasi terdengar suara lup2dup, lup2dup.

Sistem %engindraan



Inspeksi

o

3entuk mata simetris, sklera ber!arna putih, kon;ungti$a normal, supersilium normal -seaar, palpebra normal, pupil ber!arna hitam dan bulat, pada saat dikai pupil klien re7lek terhadap 'ahaya dan klien dapat melihat dengan elas. ;idung simetris, tidak tampak adanya lesi, klien dapat men'ium !e!angian dengan baik. %osisi telinga simetris, tidak ada lesi, telinga tidak mengeluarkan pus ataupun darah, dan klien dapat mendengar dengan baik. 1idah dapat bergerak bebas, dan dapat merasakan rasa"rasa yang elas. Palpasi

o

Setelah dilakukan palpasi pada seluruh daerah pengindraan tidak teraba adanya pembesaran kelenar dan tidak terdapat nyeri tekan.


30

Sistem Integumen



o

Inspeksi 9arna kulit klien sa!o matang, turgor kulit normal, tidak teradi sianosis, dan tidak terdapat bekas operasi maupun dekubitus.

o

Palpasi Setelah dilakukan palpasi tidak terdapat nyeri tekan ataupun edema, dan palpasi capillar refill time sekitar 2 detik.

Sistem pen'ernaan



o

Inspeksi 3ibir merah dan kering, terlihat adanya peradangan pada peritonsil , pergerakan mulut simetris, tidak tampak adanya penegangan abdomen, tonus otot"otot abdomen normal, !arna abdomen kuning langsat, tidak terdapat aringan parut, luka, serta pergerakan yang abnormal .

o

Palpasi Palpasi dilakukan pada daerah abdomen baik pada kuadran kanan atas dan ba!ah maupun pada kuadran kiri atas dan ba!ah, pada saat dilakukan palpasi sekitar *"# 'm tidak terdapat nyeri maupun penegangan yang abnormal , dan saat dilakukan palpasi sekitar #"( 'm tidak teraba adanya masa yang abnormal pada abdomen.


31

o

Perkusi Perkusi dilakukan pada daerah empat kuadran abdomen. Perkusi pada kuadran kanan atas dan kuadran kiri atas hasil perkusi berbunyi pekak dan perkusi pada kuadran kanan ba!ah dan kuadran kiri ba!ah hasil berkusi berupa suara timpani.

o

Auskultasi Setelah dilakukan auskutasi pada daerah lambung terdengar suara masa yang kosong, dan tidak terdengar suara yang abnormal di sekitar abdomen lainnya.

Sistem %engkemihan



o

Inspeksi %ola kebiasaan 3AK normal sekitar ("D5hari dengan !arna kuning kemarahan, tidak ada keluhan terhadap gangguan dari 3AK seperti disuria, maupun hematuria

o

Palpasi Palpasi dilakukan pada daerah ginal kanan dan kiri, dan tidak teradi nyeri tekan pada ginal kanan maupun ginal kiri.

o

Perkusi


32

Perkusi di lakukan pasa sudut kosto$ertebra kanan setinggi torakalis *2 dan lumbalis * dan pasien tidak memberikan respon pada saat dilakukan perkusi.

Sistem Musculoskeletal



o

Inspeksi Setelah di lakukan inspeksi tulang belakang tidak tampak kelainan"kelainan pada tulang belakang seperti lordosis, maupun kifosis, tidak pula di dapati kelainan pada persendian maupun kelainan pada pergerakan persendian.

o

Palpasi %ada saat di lakukan palpasi pada daerah otot tidak teraba adanya edema atupun nyeri tekan, pada daerah sendi pun tidak ada ligament yang tergelin'ir diantara tonolan tulang dan disepanang tendon membentuk 7ungsi ekstensi pada sendi biasanya. Kekuatan otot pada An. 3 menurut skala /o$ett=s memiliki nilai (.

o

Perkusi %ada re7lek patela, di lakukan perkusi di tendon patela dengan menggunakn reflek hammer teradi respon berupa otot >uadriceps femoris, yaitu ekstensi dari lutut. Sistem %ersyara7an



o

3er$us +lfaktorius


33

4ormal dan dapat men'ium bau bauan dengan baik o

3er$us +ptikus 3ola mata dapat bergerak dengan baik dan penglihatan normal

o

3er$us +kulomotoris %ergerakan bola mata baik, pasien dapat menggerakan bola matanya sesuai perintah dan dapat mengangkat kelopak mata dengan spontan

o

3er$us Troklearis Mata dapat ber7ungsi dengan baik, baik itu memutar mata ataupun menggerakan bola mata.

o

3er$us Trigeminus

" 3er$us +ftalmikus Kulit kepala normal -bersih tidak tampak adanya luka, kelopak mata atas dapat membuka dengan spontan bila di berikan rangsangan atau perintah " 3er$us Maksilaris Rahang atas dapat bergerak dengan baik dan tidak ada nyeri tekan ataupun benolan " 3er$us Mandibularis Rahang ba!ah dapat bergerak dengan baik dan tidak ada nyeri tekan ataupun benolan.


34

o

3er$us Abdusen Mata dapat melihat dengan baik dan klien dapat melirikan bola matanya ke kiri dan ke kanan dengan baik.

o

3er$us Fasialis 8tot lidah dapat bergerak dengan bebas

o

3er$us Auditorius Klien memiliki rangsangan pendengaran yang baik.

o

3er$us losofaringius 1idah klien memiliki rangsangan 'ita rasa yang baik dan klien memilki peradangan pada peritonsil

o

3er$us -agus %ada re7lek menelan pasien baik.

o

3er$us Asesorius 1eher dan otot leher klien dapat bergerak dengan baik dan tidak ada nyeri tekan.

o

3er$us 1ipoglosus 1idah memiliki 'ita rasa yang normal dan otot lidah dapat bergerak dengan baik.

7. Pemeriksaan Penunjang


35

*. Hasil La!rat!rium
*0 4ov

Tanggal %emeriksaan ** 4ov *2 4ov

1emoglobin

20** **,*

20** &,#

20** *0,0

1ematokrit

#+

2&

#*

Trombosit

22.000

2.000

2?0.000

4ilai 4ormal *2"*#,( gr5dl #2"#( ) *(0.000"#00.000 sel5mm#

/eukosit

**.000

**.(00

?.00

(.000" ?.(00 gr5dl

Eritrosit

#,(*

#,

#,&

+,("(,( t5mm#

#2

#0

2?

H *0 mm5am

/E

2. Hasil Rontgen

3erdasarkan hasil 5ontgen foto Thorak AP?PA, terdapat kesan yang menyatakan bah!a Terdapak ber'ak -B ape0 de0traJ.

g. Thera(i0 Peng!atan

/i Rumah Sakit mum /aerah 1eu!iliang klien diberikan pengobatan diantara lain6


36

8bat In;ek



"


" Paracetamol

# D 2(0 mg

" Isonia:id !I31#

# D*+0 mg

" 5ifampisin

* D *( mg

" Pra:inamid

# D 200 mg

3.1.6

Analisa Data

4o *

# D 00 mg

/ata /ata Subekti76 Keluarga

:tiologi

Masalah

/engan adanya proses

Tidak e7ekti7nya

mengatakan

peradangan pada aringan

mengalami

paru

pasien batuk"batuk

disertai

alan

na7as



keluarnya dahak, dan

Mekanisme pertahanan

sesak na7as.

tubuh terhadap adanya

/ata 8bekti76

bersihan

mikoorganisme yaitu


37

"

%asien

tampak

lemah "

produksi mukus oleh sel2

Adanya s putum di daerah oro

"

%asien

di



pada alan na7as

atas

normal "

saluran perna7asan

%enumpukan sekresi mukus

>rek uensi na7as klien

sel epitel disepanang

batuk

produkti7 "

dengan meningkatkan

 3atuk" batuk

5espirasi@



2?D5menit

Tidak e7ekti7nya bersihan alan na7as

2

/ata Subekti76 Keluarga pasien

mengatakan tidak

na7su

Masuknya kuman

angguan

mcobacterium

pemenuhan

tuberculosis kedalam tubuh

makan

 Meningkatkan akti7itas


kebutuhan nutrisi kurang

dari

kebutuhan

38

/ata 8bekti76 "

%orsi

seluler makan

klien tidak pernah habis "

3erat

3erat tidak

badan

 %eme'ahan karbohidrat,

badan

lemak dan protein

sesuai

dengan 33 ideal "

%eningkatan metabolisme berlebihan

menurun "



 3erat badan menurun

33 Ideal 6

-mur D 2 B ? G - D 2 B ? G *+ B ?

 angguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan

G 22 kg "

3erat badan *+ kg

#

/ata Subekti76

%eningkatan 7rekuensi

Keterbatasan

na7as dan usaha untuk


39

Klien

mengatakan

berna7as

badan terasa lemas /ata 8bekti76 "

Klien

 %eningkatan metabolisme

tampak

tubuh

lemah dan lesu "

Suhu tubuh di atas

akti7itas

normal

 :nergi banyak di gunakan untuk metabolisme

0

yaitu #,# $

 Kelemahan  Kebebasan berakti7itas

3.2

Diagn!sa Ke(era4atan

6. Tidak e7ekti7nya bersihan alan na7as berhubungan dengan adanya secret %. angguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan adanyaanore0ia. 7. Keterbatasan aktivitas berhubungan dengan adanya kelemahan


40

3.3

4o *

Peren5anaan7 Pelaksanaan "an E8aluasi /iagnosa

%eren'anaan

Kepera!atan Tidak

Tuuan

e7ekti7nya Setelah

Intervensi o

Implementasi

Rasional

3eri 82

o

ntuk

o

Memberi 82

:valuasi S6Keluarga

besihan alan na7as dilakukan

mengurangi rasa

mengatakan

berhubungan dengan tindakan

sesak

pengeluaran dahak

adanya secret.

kepera!atan

/ata Subekti76

diharapkan

mengurangi

Keluarga

e7ekti7nya

secret

mengatakan

pasien bersiahan

mengalami

batuk" alan na7as

batuk

o

o

1akukan suction

1akukan

o

o

ntuk

ntuk

dahak

pengeluaran

kental

sesak

secret o

/ata 8bekti76 "

%asien

8bservasi tanda" tanda

o

mengetahui

vital

-respirasi

tampak lemah


ntuk

o

86 "keadaan umum sedang

o

Tidak melakukan " kesadaran fisiotherapi dada

compos mentis " Tekanan

dalam

keluarnya

na7as

Tidak melakukan pasien berkurang. suction

membantu

Fisiotherapi dada

disertai

dan

o

/arah

&050 mm;g " 4adi *00D5menit o

Mengobservasi tanda" tanda vital

" 5espirasi 2*D5menit

perkembangan

" Suhu #,00$

pasien

" Terpasang I-F

ntuk

KAE3

7"

*0

41

"

Adanya sputum

o

di

daerah alan

Aarkan

pasien

memudahkan

untuk

teknik

dalam

pasien

pengeluaran

batuk e7ekti7

batuk e7ekti7

na7as -oro "

%asien batuk produktif

"

"

o

o

>rekuensi

3erikan

posisi

pasien

Monitor

umlah

dan sputum

o

Memberikan

berkurang

posisi

%6

semi

Intevensi

dilanutkan sesuai

fowler

program.

ntuk mengetahui

!arna

o

yang

atas normal

o

sebagian

batuk dan secret

nyaman kepada

2?D5menit

untuk A6 Masalah teratasi

ntuk

posisi

o

tetes5menit

"Klien mengatakan

na7as klien di

5espirasi6

Mengaarkan

secret

memberikan

semi fowler

o

o

Memonitor

kriteria sputum

umlah

ntuk

!arna sputum

dan

mengetahui o

Auskultasi bunyi

suara na7as

o

na7as

Mengauskultasi bunyi na7as

o

ntuk memudahkan

o


Kolaborasi

klien

dalam

o

Melakukan

42

dengan

dokter

untuk pemberian

pengeluaran

kolaborasi

dahaknya

dengan

nebuli:er

2

angguan

Setelah

pemenuhan

dilakukan

kebutuhan

o

nutrisi tindakan

kurang

anore0ia.

nutrisi

/ata Subekti76

terpenuhi

dapat

3erikan

o

ntuk

pentingnya

pasien

tentang

ketidakna7su

pentingnya

makan klien sudah

makanan

berkurang

mak anan

bag i

agar

mau makan

tubuh o

Timbang

berat

o

badan se'ara rutin

ntuk

o

/ata 8bekti76

3erikan

makan

o

Menimbang berat 86" badan

perkembangan

rutin

mengatakan

pasien

o

mengetahui

pasien

badan

ntuk

o

" Tekanan o

Memberikan

mempertahank

makanan sedikit"

sering

an pemasukan

sedikit tapi sering

A!asi

program

o

ntuk

"Kesadaran compos mentis darah

&050 mm5;g " 4adi ??D5menit " 5espirasi

makanan

tidak

Keadaan

se'ara umum sedang

sedikit"sedikit tapi

%orsi makan klien

keluarga

mengatakan

berat

"

S6

penelasan

Keluarga

tidak na7su makan

nebuli:er o Memberikan

memotivasi

diharapkan

berhubungan dengan kebutuhan

untuk pemberian

penelasan tentang

dari kepera!atan

kebutuhan

dokter

o

Memberikan

20D5menit

pernah habis


43

"

"

3erat

menghindari

makanan

menurun

kesulitan

menarik

"Terpasang I-F

3erat

badan

pasien

Menga!asi

KAE3

sesuai

men'erna

program

makanan

pasien

tidak

badan

dengan

33

ideal "

diet pasien

o

3erikan

diet

o

TKT%

33 Ideal6

diet

o

masalah

"Kilen sudah mau

badan o

ntuk

Memberikan diet

dalam pemberian

memudahkan

G 22 kg

makan

dalam

makan %6

TKT%

G *+ B ?

Intervensi

dilanutkan sesuai progran

pemberian

" 3erat badan *+ kg

*0

sebagian teratasi

klien 1ibatkan keluarga

7"

tetes5 menit A6

ntuk

berat

o

o

meningkatkan

-mur D 2 B ? G - D 2 B ?

dalam

yang " Suhu #,0'

o

makanan

kolaborasi dengan

Melibatkan keluarga

dan

dalam

/okter

pemberian makan o

Kolaborasi dengan unuk $itamin


o

dokter pemberian

ntuk menambah na7su klien

makan o

Melakukan

44

kolaborasi #

Keterbatasan

Setelah

aktivitas

dilakukan

o

3an tu

pasien

o

ntuk

o

dengan dokter Membantu

S6

Klien

dalam mengatakan lemas

dalam

memudahkan

pasien

berhubungan dengan tindakan

pemenuhan

pasien

pemenuhan

sudah berkurang

adanya kelemahan.

kepera!atan

kebutuhan A/1

pemenuhan

kebutuhan A/1

86 "keadaan umum

/ata Subekti76

diharapkan

Klien

mengatakan

badan terasa lemas

kelemahan

dalam

kebutuhan A/1 o

dapat teratasi

Imbangi akti7itas dengan

o

istirahat

yang 'ukup

/ata 8bekti76

ntuk

sedang o

Mengimbangi

mengurangi

akti7itas dengan

kelemahan

istirahat

yang

'ukup " %asien bedrest o

"Klien tampak lemah dan lesu

Anurkan

dan

o

Agar

dapat

o

compos mentis "Tekanan

darah

*0050

Menganurkan

berikan dorongan

membantu

dan memberikan

pada

dalam

dorongan

pasien

" kesadaran

pada

"4adi &0D5menit " 5espirasi 20D5menit

" Suhu tubuh di atas

untuk ikut serta

pemberian

pasien untuk ikut

normal yaitu #,#0$

dalam

tindakan

serta

kepera!atan

akti7itas

" Terpasang I-F

pera!atan

KAE3

Mempertahankan

tetes5menit

akti7itas

pera!atan

o


%ertahankan

o

Agar kebutuhan

o

dalam

"Suhu #,&0'

7"

*0

45

asupan

nutrisi

nutrisi

yang adekuat

o

1ibatkan pasien dan

keluarga

terpenuhi

o

tetap

asupan

dan

nutrisi A6 Masalah teratasi

yang adekuat

sebagian

menambah

"Klien mengatakan

energi

lemas

ntuk

o

Melibatkan

memandirikan

pasien

untuk melakukan

pasien

keluarga

akti7itas pasien

keluarga

dan

sudah

berkurang dan untuk

melakukan

%6

Intevensi

dilanutkan sesuai program

akti7itas pasien


46

3.) 9atatan Ke(era4atan

Tgl *0"

9aktu 

0.20"0.+0



M



4ovember 20**

4o.

Kegiatan

0.+0"0?.20

pengeluaran M

" kesadaran

engganti

*0.+("**.#0

/ ar ah

&050 mm;g

" 4adi *00D5menit " Respirasi 2+D5menit

ti du r

klien

" Suhu #,00$ " Terpasang

M engikuti



dan

merapihkan



'ompos

" Te ka nan M

t em pa t

umum

mentis

laboratorium



*0.00"*0.+(

"keadaan

sedang

-darah



dahak

pasien berkurang. 86

pemeriksaan

0&.00"*0.00

TT/

Keluarga

dinas

sampel



S6 mengatakan

engambil

0?.20"0&.00

:valuasi

elakukan operan





/iagnosa *

visite

dokter


KA:4

I=>/ #3

*0

tetes5menit A6

Masalah

teratasi

47

M



enyiapkan obat

"Klien

inek dan oral

batuk M

 

**.#0"*2.20

sebagian

dan

dilanutkan

pemeriksaan

se'ret

berkurang %6

elakukan

Intevensi sesuai

program.

tanda"tanda vital

mengatakan

dan

mengkai keluhan pasien M



emberikan terapi inek dan oral 

8bat Inek $e7otaDime # D



*2.20"*#.20 

00 mg 8bat 8ral " %ara'etamol # D 2(0 mg "

Isoniasid

#D*+0 mg


48

" %yraCinamid # D 200 mg 

Mengisi

status

pasien **"



0.20"0.+0

4ovember 20**



M



0.+0"0?.20

dinas

ketidakna7su M

" Kesadaran

M engganti

*0.+("**.#0

ti du r

" 4adi ??D5menit

" Suhu #,0' " Terpasang

M engikuti

mm5;g

" Respirasi 2+D5menit

klien 



dan

merapihkan t em pa t

'ompos

" Tekanan darah &050



*0.00"*0.+(

umum

mentis

laboratorium -darah



Keadaan

sedang

pemeriksaan

0&.00"*0.00

makan

klien sudah berkurang 86"

sampel



keluarga

mengatakan

engambil

0?.20"0&.00

S6

elakukan operan





2

visite

dokter


I=>/

KA:4 #3 *0 tetes5 menit A6 masalah sebagian

49

M

teratasi

enyiapkan obat

"Kilen

inek dan oral

makan



M

 

**.#0"*2.20

%6

mau

Intervensi

dilanutkan

elakukan

sesuai

progran dan kolaborasi

pemeriksaan

dengan /okter

tanda"tanda vital

sudah

dan








*2.20"*#.20 


Isoniasid

#D*+0 mg


50


Mengisi

status

pasien *2"



0.20"0.+0

4ovember 20**



M



0.+0"0?.20

lemas sudah berkurang

dinas

86 M

" Tekanan

laboratorium

*0050

M engganti

*0.00"*0.+(

*0.+("**.#0

" Respirasi 2+D5menit " Suhu #,&0'

KA:4

I=>/ #3

*0

tetes5menit M

engikuti

darah

" Terpasang ti du r

klien 



dan

merapihkan t em pa t

'ompos

" 4adi &0D5menit





sedang

pemeriksaan

-darah

0&.00"*0.00

umum

mentis

sampel



"keadaan

" kesadaran

engambil

0?.20"0&.00

S6 Klien mengatakan

elakukan operan





##

visite

dokter


A6

Masalah

teratasi

sebagian "Klien

mengatakan

51

M



enyiapkan obat

%6

inek dan oral

dilanutkan M

 

**.#0"*2.20

lemas sudah berkurang Intevensi sesuai

program.

elakukan pemeriksaan tanda"tanda vital

dan








*2.20"*#.20 


Isoniasid

#D*+0 mg


52


Mengisi

status

pasien


53

BAB I: PENUTUP

).1

Kesim(ulan

%enyakit Tuberculosis %aru merupakan penyakit menular di dunia,. Tuberculosis %aru disebabkan oleh bakteri tahan asam yang dinamakan mobacterium tuberkulosa. %roses penyebaran penyakit ini umumnya berasal dari droplet seseorang penderita penyakit Tuberculosis %aru kemudian terhisap oleh seseorang dan mengakibatkan orang tersebut ikut terkena. Tuberculosis %aru tidak hanya menyerang paru"paru tetapi dapat menyerang semua organ, dengan paru"paru sebagai tempat in7eksi primer. eala khas penyakit ini adalah batuk berdahak terus menerus lebih dari # minggu, batuk darah, sesak, anore0ia, penurunan berat badan, dan keringat dingin pada malam hari. %emeriksaan penunang bagi penderita Tuberculosis %aru antara lain, pemeriksaan radiologi, pemeriksaan sputum dan pemeriksaan hematologi darah. %engobatan bagi penderita Tuberculosis dengan menggunakan obat anti tuberculosis berupa -I4;, ri7ampi'in, ethambutol, pyraCinamid dan streptomy'in

).2

#aran

/ari kesimpulan tersebut, maka penulis ingin mengemukakan saran" saran yang bersi7at membagun untuk beberapa pihak yaitu6 Klien ang men"erita (enakit tuberculosis (aru

*.

%ada klien dengan tuberculosis paru harus mengetahui serta memahami tentang penyakitnya

2.

Klien harus taat dalam pengobatan karena pengobatan tuberculosis membutuhkan !aktu yang tidak sebentar


54

#.

Klien harus mampu melaksanakan anuran"anuran yang diberikan oleh pera!at

+.

Klien harus dapat bersi7at kooperati7 sehingga dapat mempermudah tindakan yang akan diberikan pera!at

(.

Klien harus mampu menerapkan pen'egahan"pen'egahan yang dapat menimbulkan penyebaran penyakitnya kepada orang lain.

&umah #akit Umum Daerah Leu4iliang

6. ntuk

men'apai intervensi dari asuhan kepera!atan, diharapkan adanya

peningkatan sarana dan prasarana guna men'apai tuuan yang diharapkan. %. Tuberculosis adalah penyakit yang mudah menular melalui udara, maka diharapkan adanya pemisahan antara pasien tuberculosis dengan pasien non tuberculosis 7. Alat pelindung diri -A%/ merupakan unsur yang dapat menghindari teradinya infeksi nosokomial , diharapakan perlindungan ini selalu tersedia dan diginakan dalam segala tindakan 8. /iharapkan adanya pembagian dalam penggunaan alat kesehatan untuk pasien tuberculosis dengan pasien non tuberculosis 9. Selalu gunakan teknik steril baik itu pada alat kesehatan, pera!at dan tindakan.

#K Kesehatan Al+ Ikhlas

6. Agar peserta didik dapat mengerti dan memahami asuhan kepera!atan khususnya Tuberculosis diharapkan adanya peningkatan kembali pembelaaran yang menurus kepada asuhan kepera!atan tuberculosis %. /alam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini alangkah baiknya sumber"sumber diperoleh dari buku"buku, maka diharapkan agar mampu meningkatkan pengadaan buku"buku kepera!atan yang mampu membantu sis!a baik dalam pembelaaran khususnya dalam penyusunan Karya tulis Ilmiah ini


55

Karya Tulis Ilmiah Tuberculosis Paru

Recommend Documents