“
KERJA K ERJA PL PL AT ” ”
DISUSUN OLEH : KELOMPOK 1
Nama
: 1. Agi Nopriansyah 2. Dede Kurniawan 3. Eko Prasetio 4. M. Alfredo Handika 5. R. Abdul Agung 6. Sandi Saputra
Kelas
: 2MB
Guru Pembimbing
: Fenoria Putri, S.T
TEKNIK MESIN 2013
KERJA PL PL AT TEKNOLOGI TEKNOLOGI M EKANIK 2
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul Kerja Plat sesuai dengan rencana. rencana. “
”
Dalam makalah ini disajikan dengan pola dan bahasa yang sistematis dan sederhana sehingga mudah dipahami oleh pembacanya. Pada setiap pokok bahasan kami tampilkan penjelasan serta gambar-gambar atau ilustrasi yang berkaitan dengan judul yang kami bahas dalam makalah ini. Dengan cara penyusunan yang menarik, kami berharap makalah ini dapat berguna sebagai sarana pendukung proses belajar mengajar dan dapat dijadikan pedoman dalam praktek bengkel agar mahasiswa mampu menjalankan prinsip keselamatan kerja guna memperkecil resiko kecelakaan kerja. Namun, tidak ada di dunia ini yang sempurna kecuali Allah Swt. Maka dari itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca guna perbaikan di masa mendatang. Dan
kepada
dosen
pembimbing
kami
mohon
bimbingannya
agar
kami
dapat
menyempurnakannya.
Palembang, Maret 2013
Penyusun
2
KERJA PL PL AT TEKNOLOGI TEKNOLOGI M EKANIK 2
DAFTAR ISI
Halaman Judul ...................................................................................................................
1
Kata Pengantar ...................................................................................................................
2
Daftar Isi .............................................................................................................................
3
Bab I Pembahasan .............................................................................................................
4
I.1 Pengertian Kerja Plat .................................................... ...................................................................................................... ..................................................
4
I.2 Jenis-Jenis Plat .................................................... ......................................................................................................... ............................................................ .......
4
I.3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Plat ......................................... .................................
4
I.4 Klasifikasi Alat Ukur dan Alat Gambar Kerja Plat ................................................... .....
9
I.5 Klasifikasi Peralatan Kerja Plat ............................................ ..........................................
12
I.6 Klasifikasi Mesin-mesin Kerja Plat ...................................... ..........................................
21
I.7 Prosedur Mengukur, Menandai dan Menggores Plat ................................................ .....
25
I.8 Langkah-Langkah Pengerjaan Pada Kerja Plat ............................................... ...............
30
I.9 Perhitungan Pada Kerja Plat ....................................... ....................................................
45
Bab II Penutup ...................................................................................................................
47
II.1 Kesimpulan ............................................... ...................................................... ..................................................................... ...............
47
II.2 Saran ................................................ ...................................................... .............................................................................. ........................
47
3
KERJA PL PL AT TEKNOLOGI TEKNOLOGI M EKANIK 2
BAB I PEMBAHASAN
I.1 Pengertian Kerja Plat Kerja Pelat ialah pengerjaan benda-benda jadi dari lempengan pelat dengan ketentuan ukuran ketebalan dibawah 3mm, yang dibentuk sedemikian juga agar dapat membentuk suatu benda yang dapat digunakan. Pengerjaan plat adalah pengerjaan membentuk dan menyambung logam lembaran (plat) sehingga sesuai dengan bentuk dan ukuran yang sudah direncanakan.
I.2 Jenis-Jenis Plat
I.3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Plat Pengerjaan pelat merupakan salah satu jenis pekerjaan yang melibatkan banyak proses kerja dan menggunakan berbagai macam peralatan, baik peralatan tangan maupun mesin-mesin. Dengan demikian resiko terjadinya kecelakaan dan gangguan kesehatan cukup tinggi dan perlu menjadi perhatian baik sebelum melakukan pekerjaan, saat bekerja maupun setelah bekerja. Kecelakaan atau gangguan kesehatan dapat disebabkan oleh faktor operator atau teknisi itu sendiri, mesin dan alat-alat kerja, atau lingkungan kerja. Namun secara umum ada beberapa penyebab terjadinya kecelakaan dan gangguan k esehatan bila melakukan pekerjaan pelat, yaitu :
kelalaian operator/ teknisi
alat-alat atau mesin yang tidak dilengkapi oleh pengaman
alat-alat atau mesin yang tidak layak pakai/ kurang perawatan
sengatan listrik ( electric shock ) shock )
4
KERJA PL PL AT TEKNOLOGI TEKNOLOGI M EKANIK 2
debu, racun atau bahan-bahan yang berbahaya
suara diatas standar pendengaran, dll.
a. Kelalai an
Kelalaian dalam bekerja adalah penyebab kecelakaan kerja yang sering terjadi pada kerja pelat. Bentuk kelalaian tersebut diantaranya adalah : tidak mengikuti instruksi dan prosedur kerja yang ditentukan, tidak menggunakan alat keselamatan dan kesehatan kerja yang dianjurkan, melakukan tindakan “bodoh “bodoh”” ( bermain-main bermain-main sambil bekerja ), dan tidak peduli dengan daya tahan tubuh dalam bekerja sehingga terjadi kelelahan kerja , dll.
Gambar Gambar 1 : Contoh Contoh Tindakan Lalai b. Al at dan dan M esin Ti dak Dil engkapi Pengaman Pengaman
Kondisi alat-alat atau mesin-mesin yang tidak dilengkapi pengaman akan sangat memungkinkan terjadinya keselakaan, terutama jika pada kondisi tersebut tidak adanya rambu- rambu peringatan serta kurangnya kuran gnya kepedulian terhadap ancaman bahaya kecelakaan. Biasanya peralatan/ mesin kerja pelat yang memerlukan pengaman adalah : mesin potong ( shearing ( shearing machine ), mesin pon ( punching ( punching machine ) dan gergaji pita, dll.
Gambar 2 : Contoh M esin tanpa Pengaman Pengaman
5
KERJA PL PL AT TEKNOLOGI TEKNOLOGI M EKANIK 2
c. Al at dan dan M esin Ti dak Layak Pakai
Alat-alat dan mesin yang tidak layak pakai atau kurang perawatan akan menyebabkan alat dan mesin tersebut tidak berfungsi sebagaimana mestinya sehingga akan menimbulkan bahaya kapan saja tanpa ada peringatan. d. Se Sengatan L istri k
Sengatan listrik pada kerja pelat agak jarang terjadi, karena secara umum proses pengerjaan tidak berhubungan langsung arus listrik. Kecelakaan oleh sengatan listrik biasanya terjadi lebih dikarenakan oleh faktor alat/ mesin yang rusak atau oleh faktor manusianya ( lalai atau salah pengoperasian ). e. Debu, Racun Racun atau B ahan-bahan yang Berbahaya
Kecelakaan atau gangguan kesehatan yang disebabkan oleh debu, racun dan bahan-bahan berbahaya kadangkala tidak dirasakan pada saat bekerja, tetapi akan dirasakan setelah beberapa waktu kemudian ( sete lah bekerja ). Misalnya, seringnya menghirup debu atau zat-zat beracun akan mengakibatkan gangguan pernafasan setelah sekian lama bekerja.
Gambar 3 : Contoh Pr ose oses Kerj a yang yang M enghasilk an Debu Debu f. Suara di atas Standar Pendengaran Pendengaran M anusia
Pada bengkel kerja pelat secara umum akan menimbulkan suara sekitar 100 dB (decibel ), ), adapun standar kemampuan pendengaran manusia adalah sekitar 90 dB untuk bekerja selama 8 jam dan akan mengganggu ( merasa sakit ) pendengaran bila suara yang ditimbulkan tersebut di atas 120 dB.
6
KERJA PL PL AT TEKNOLOGI TEKNOLOGI M EKANIK 2
Adapun mesin-mesin atau proses kerja pelat yang dapat menimbulkan gangguan pendengaran diantaranya adalah : mesin pengeling pneumatik, alat peniup / udara tekanan tinggi yang digunakan tanpa penyaring, proses pembentukan pelat-pelat dengan menggunakan palu baja, menggerinda pelat-pelat yang tidak terikat dengan kuat, dsb.
Gambar 4 : Contoh Gangguang oleh oleh Suar Suar a
Berdasarkan uraian di atas, terlihat bahwa kemungkinan-kemungkinan terjadinya kecelakaan dan ganguan kesehatan sangatlah beragam, tapi secara umum yang sering terjadi pada kerja pelat adalah : luka, terpotong dan memar/ benturan, sedang gangguan pernafasan dan penglihatan serta gangguan pendengaran agak jarang terjadi. Karena kecelakaan dan gangguan kesehatan akan merugikan banyak fihak, baik itu pekerja atau teknisi yang bekerja, kegiatan produksi maupun lingkungannya, maka perlu upaya-upaya pencegahan agar resiko kecelakaan dan g angguan kesehatan tersebut dapat dikurangi atau dihindarkan. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dan langkah-langkah pencegahan yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut : 1.
Setiap orang yang akan bekerja harus memahami pekerjaannya dengan baik, termasuk prosedur menggunakan alat atau mesin.
2.
Semua alat atau mesin harus dilengkapi dengan pengaman yang memenuhi syarat keselamatan dan kesehatan kerja.
3.
Setiap peralatan kerja dan mesin-mesin dipelihara dengan baik, sehingga selalu siap pakai.
7
KERJA PL PL AT TEKNOLOGI TEKNOLOGI M EKANIK 2
4.
Peralatan dan bahan-bahan ditempatkan secara aman.
5.
Lantai bengkel selalu bersih dan tidak ada tumpahan / ceceran minyak atau oli.
6.
Ruangan kerja dilengkapi dengan penerangan/ pencahayaan yang cukup dan sirkulasi udara yang memadai.
7.
Tersedianya alat-alat keselamatan dan kesehatan kerja yang sesuai dengan jenis pekerjaan.
8.
Adanya rambu-rambu/ petunjuk penggunaan alat keselamatan dan kesehatan kerja.
PERLENGKAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PELAT
1.
Helm pengaman
2.
Pengaman telinga
3.
Saringan pernafasan
4.
Kaca mata pengaman
5.
Sarung tangan
8
KERJA PL PL AT TEKNOLOGI TEKNOLOGI M EKANIK 2
6.
Sepatu kerja
I.4 Klasifikasi Alat Ukur dan Alat Gambar Kerja Plat I.4.1 Mistar Baja
Mistar baja adalah alat ukur yang terbuat dari baja tahan karat. Permukaan dan bagian sisinya rata dan halus, di atasnya terdapat guratan-guratan ukuran, ada yang dalam satuan inchi, sentimeter dan ada pula yang gabungan inchi dan sentimeter/milimete sentimeter/milimeter. r.
I.4.2 Penggores Penggores adalah alat untuk menggores diatas benda logam atau plat.
9
KERJA PL PL AT TEKNOLOGI TEKNOLOGI M EKANIK 2
I.4.3 Penitik Penitik adalah enitik adalah alat untuk membuat titik pusat lengkung atau titik-titik pada benda kerja.
I.4.4 Kongkol Penggores Kongkol penggores adalah perkembangan dari jangka sorong dengan skala utamanya terdapat pada posisi vertical dari frame dan dilengkapi dilengkapi dengan dasar/base. dasar/base. Cara pembacaannya pembacaannya sama dengan jangka sorong biasa, kecuali pembacaannya pembacaannya harus dilakukan dari rahang tidak tetap terhadap bidang dasar.
I.4.5 Jangka Sorong
10
KERJA PL PL AT TEKNOLOGI TEKNOLOGI M EKANIK 2
Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus milimeter. Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak.Pada alat ukur ini terdapat dua skala pengukuran yang dipergunakan, yaitu skala utama dan skala nonius.
I.4.6 Mikrometer Sekrup
Untuk pekerjaan yang presisi diperlukan alat ukur dengan ketelitian yang sangat tinggi. Jangka sorong tidak dapat mengukur dengan ketelitian 0,01 mm secara tepat, karena itu dibuat micrometer yang mampu mengukur dengan ketelitian 0,01 mm sampai 0,002 mm.
I.4.7 Penyiku Penyiku adalah alat yang digunakan untuk melihat kesikuan dari benda kerja atau plat.
I.4.8 Busur Derajat
Busur derajat adalah alat yang digunakan untuk mengukur derajat kemiringan suatu bidang permukaan permukaan terhadap suatu bidang bidang permukaan permukaan yang yang lain.
11
KERJA PL PL AT TEKNOLOGI TEKNOLOGI M EKANIK 2
I.4.9 Mistar Siku
I.4.10 Roll Meter Roll Meter adalah alat untuk mengukur benda kerja yang berukuran panjang y.
I.5 Klasifikasi Peralatan Kerja Plat I.5.1 Gunting plat I.5.1.1 Gunting untuk Pemotongan Lurus A. Gunting Lurus Dibuat dari baja tempa bentuk rahangnya lurus, digunakan untuk pemotongan lurus. Panjang rahangnya 50-100mm. Panjang seluruhnya berkisar 150-275mm. Kapasitas gunting 0,8 tebal pelat. B. Gunting Kombinasi Hampir sama dengan gunting lurus. Digunakan untuk pemotongan lurus dan lengkung.
12
KERJA PL PL AT TEKNOLOGI TEKNOLOGI M EKANIK 2
C. Gunting Bulldog Terbuat dari baja campuran, mempunyai sisi potong yang lebih pendek. Digunakan untuk memotong baja tahan karat, kapasitas pemotongan 1,5mm, panjangnya sisi potong +6mm, panjang keseluruhan 10-42mm. D. Gunting Ganda Gunting ganda mempunyai dua sisi potong, yang digunakan untuk memotong 3mm denngan hasil yang sangat rata. I.5.1.2 Gunting untuk Pemotongan Lengkung A. Gunting Lingkaran Sisi potongnya melengkung. Digunakan untuk pemotongan lengkung atau berbentuk melingkar. B. Gunting Paruh Burung Digunakan untuk pemotongan yang berbentuk lingkaran yang berdiameter kecil. Sisi potongnya 50mm, panjang keseluruhan 275325mm, kapasitas pemotongan 0,8mm.
13
KERJA PL PL AT TEKNOLOGI TEKNOLOGI M EKANIK 2
C. Gunting Troyan Digunakan untuk pemotongan lurus dan lengkung, dibuat dari baja tempa berkualitas tinggi. Sisi potongnya cukup kecil yang memungkinkan untuk pemotongan tajam tanpa membengkokkan pelat. Ukuran guntung sisi potong 50mm, panjang seluruh 300mm.
D. Gunting Dirgantara Mempunyai sisi potong 50mm, panjang 250mm. Sisi potong dibuat dari baja yang dikeraskan. Digunakan untuk pemotongan lurus, lengkung, lingkaran, dan bentuk bentuk tak beraturan. Gunting dirgantara ada 3 macam : 1. Gunting Kanan Sisi potongnya disebelah kanan dan arah pemotongan sebelah kiri. 2. Gunting Lurus Bentuk sisi potong keduanya lurus, untuk menggunting arah lurus. 3. Gunting Kiri Sisi potong atas sebelah kiri dan arah pemotongan ke kanan.
14
KERJA PL PL AT TEKNOLOGI TEKNOLOGI M EKANIK 2
I.5.1.3 Pelubang Pelubang adalah alat untuk melubangi plat, alat ini dapat berupa bor atau pelubang tusuk (punch), pelubang ada 3 macam: A. Pelubang Tusuk Pejal Pelubang tusuk pejal ada yang berbentuk bulat dan segi enam, terbuat dari baja yang dikeraskan. Kemampuan pelubang ini dibawah 0,5mm, dengan diameter lubang 2,5mm-12,5mm.
B. Pelubang Tusuk Berlubang Digunakan untuk melubangi plat dengan diameter 6-100m.
C. Pelubang Tusuk Bertangkai Jenis Pelubang ini, yaitu pelubang tusuk pengungkit dan pelubang penaik.
15
KERJA PL PL AT TEKNOLOGI TEKNOLOGI M EKANIK 2
I.5.1.4 Palu A. Palu Baja (Standar) Palu baja yang digunakan pada kerja plat adalah: 1. Palu Konde Digunakan untuk mengguatkan sambungan dan membentuk kepala paku keling. 2. Palu Pena Digunakan untuk meratakan sambungan, mengetok, dan untuk pemukulan ringan. B. Palu Pembentuk Jenis palu pembentuk, yaitu: 1. Palu Pengeling Digunakan untuk membentuk kepala paku keling.
2. Palu Perenggang Digunakan untuk meregangkan plat.
3. Palu Pelipat Digunakan meratakan ujung-ujung plat pada pengawatan.
16
KERJA PL PL AT TEKNOLOGI TEKNOLOGI M EKANIK 2
4. Palu Perata Digunakan untuk menghaluskan bentuk akhir benda kerja.
5. Palu Melintang Digunakan untuk menipiskan bahan 6. Palu Pelengkung Digunakan untuk membuat cekungan pada plat.
C. Palu Lunak Palu lunak dibuat dari bahan-bahan yang lunak, misalnya kayu, karet, plastik, dan kulit. Palu ini sengaja dibuat d ibuat dari bahan agar tidak merusak pelat. 1. Palu Kayu Digunakan untuk meratakan.
2. Palu Plastik Digunakan pada pelat lunak seperti alumunium atau tembaga dengan sedikit atau bahkan tidak ada bekas pukulan.
17
KERJA PL PL AT TEKNOLOGI TEKNOLOGI M EKANIK 2
3. Palu Kulit Digunakan untuk pelat lunak yang agak tebal. Kulit yang digunakan berpegang erat pada bodi yang terbuat dari besi.
I.5.1.5 Landasan Bangku A. Landasan Muka Rata Landasan ini mempunyai berbagai macam bentuk be ntuk seperti segitiga, segiempat, segilima, segienam, dan juga bulat atau setengah bulat. Kegunaan alat ini untuk menekuk, meratakan, mengawat, dan meregangkan.
B. Landasan Pinggir Lurus Landasan pinggir lurus digunakan untuk melipat atas menekuk bentuk yang panjang lurus dan juga untuk pengawatan.
18
KERJA PL PL AT TEKNOLOGI TEKNOLOGI M EKANIK 2
C. Landasan Pipa Landasan Pipa digunakan untuk menghaluskan benda kerja yang berbentuk silinder dan juga untuk landasan merapatkan sambungan yang berbentuk silinder.
D. Landasan Tirus (Tanduk) Landasan Tanduk digunakan untuk menghaluskan benda kerja yang yang berbentuk tirus atau kerucut.
E. Landasan Alur Landasan ini digunakan untuk pengawatan akhir sedang sisi yang lain untuk melipat dan merapatkan plat.
F. Landasan Kombinasi Landasan ini bermacam-macam bentuknya dan merupakan landasan pembentuk.
19
KERJA PL PL AT TEKNOLOGI TEKNOLOGI M EKANIK 2
G. Landasan Bola Landasan ini digunakan untuk meregang bentuk bulat dan cekung.
H. Landasan Pinggir Bundar Landasan ini digunakan untuk melipat pinggir yang berbentuk lengkung.
I.5.1.6 Gergaji Tangan
I.5.1.7 Pahat Tangan Pahat adalah perkakas pertukangan perkakas pertukangan berupa bilah besi yang tajam pada ujungnya untuk melubangi atau mengukir benda keras seperti kayu, batu, atau logam. Pegangannya dibuat dari kayu atau logam. Dalam penggunaannya, pahat ditekan pada bahan un tuk memotong bahan tersebut. Dorongan dapat dilakukan sendiri atau dengan bantuan tukul atau palu. Dalam industri, pelantak hidraulik atau hidraulik atau palu penempa digunakan untuk membantu pahat dalam memotong bahan.
20
KERJA PL PL AT TEKNOLOGI TEKNOLOGI M EKANIK 2
I.6 Klasifikasi Mesin-mesin Kerja Plat I.6.1 Mesin Potong I.6.1.1 Gunting Tuas a.
Gunting tuas bangku Gunting ini dapat memotong pelat setebal 3,25mm sepanjang lebih kurang 20cm dan biasanya dipasang diatas meja. Gunting ini dibuat dari baja karbon yang dikeraskan.
b.
Gunting tuas kombinasi Gunting ini dapat digunakan untuk memotong besi beton sampai diameter 9mm, baja plat sampai ketebalan 6mm, baja setrip, dan baja siku.
21
KERJA PL PL AT TEKNOLOGI TEKNOLOGI M EKANIK 2
I.6.1.2 Mesin Potong Guillotine a.
Mesin potong guillotine pedal (Injak) Gunting ini digunakan untuk memotong sepanjang 1,05mm dengan ketebalan pelat 1,5mm.
b.
Mesin potong guillotine Tenaga (Power) Gunting ini mempunyai kapasitas pemotongan bermacam-macam mulai dari 3,25mm-13mm bahkan lebih.
c.
Mesin Potong Guillotine Handle (Tarik) Mesin ini digunakan dengan cara menarik tuas.
22
KERJA PL PL AT TEKNOLOGI TEKNOLOGI M EKANIK 2
I.6.2 Mesin Lipat Lantai Mesin ini lebih besar daripada mesin lipat bangku. Kemampuan lipatnya lebih besar dan lebih tebal. Mesin ini ada beberapa macam diantaranya: a.
Mesin Lipat Standar Mesin ini dapat melipat pelat sepanjang 1080, 1225, 2425, 3025, dan 3625mm dengan ketebalan sampai 2,6mm.
b.
Mesin Lipat Universal Mesin ini mempunyai kemampuan lipat dibawah 1,75mm dan panjang sampai 3000mm. Rahang penjepit atas dapat dinaikkan tinggi 125mm dengan memutar engkol. Sudut lipatan dapat diatur dengan menggunakan penahan daun lipat.
c.
Mesin Kotak Mesin ini dilengkapi dengan sepatu-sepatu lipat yang mempunyai ukuran yang berbeda-beda.
23
KERJA PL PL AT TEKNOLOGI TEKNOLOGI M EKANIK 2
I.6.3 Mesin Roll Mesin ini berfungsi untuk mengerjakan bentuk-bentuk lengkung atau bulat dengan hasil permukaan yang rata dan rapi untuk keperluan pengawatan dan alur penguat. Macam-macam mesin Roll: a.
Mesin Roll Pembentuk Mesin ini mempunyai tiga buah rol, salah satu rolnya (rol diatas) dapat dilepas pada satu sisi, sedangkan sisi bagian yang lain tetap pada posisinya.
b.
Mesin Roll Kombinasi Mesin rol kombinasi, mesin ini bentuknya bermacam-macam dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan pengerolan. Mesin ini dapat digunakan untuk mengalur, meregang, atau menghaluskan pengawatan.
24
KERJA PL PL AT TEKNOLOGI TEKNOLOGI M EKANIK 2
I.6.4 Mesin Las Titik a.
Mesin Las Titik Portable Mesin ini mudah dibawa kemana-mana dan sangat praktis penggunaannya. Elektrodanya terbuat dari tembaga khusus dan sifatnya mudah mengalirkan panas dan tahan panas. Kapasitas pengelasan dibawah 1,2mm, dengan ketentuan lima kali pengelasan tiap menit.
b.
Mesin Titik Pedal Mesin ini lebih besar dan biasanya dilengkapi dengan pendingin serta pengatur panas pengelasan. Kemampuan pengelasan dibawah 2mm.
I.7 Prosedur Mengukur, Menandai dan Menggores Plat Kualitas atau ketelitian suatu hasil pekerjaan diantaranya ditentukan o leh bagaimana cara melakukan pengukuran, menandai serta melukis pada saat pembuatan benda kerja. Untuk mengurangi kesalahan dalam melakukan me lakukan proses-proses tersebut, maka perlu difahami teknik-tekniknya. a. M enguku r
Ada dua cara yang biasa dilakukan dalam mengukur pada pelat, yaitu dengan berpatokan pada ujung mistar atau berpatokan pada garis ukur mistar. Kedua cara ini dapat dilakukan sesuai kondisi pengerjaan berda kerja tersebut. Berikut ini adalah contoh mengukur pada pelat menggunakan mistar baja : 25
KERJA PL PL AT TEKNOLOGI TEKNOLOGI M EKANIK 2
1. Pato Patokan kan uj ung
2. Patokan Patokan gari s uku r
Gambar Gambar 5 : Tekni Tekni k M engukur
b. M enandai dan M enggores
Penandaan dalam pengerjaan pelat adalah proses sangat penting, karena proses ini merupakan awal dari suatu pembentukan benda kerja. Proses menandai biasanya dilakukan bersamaan dengan proses mengukur dan melukis benda kerja. Tanda pada pelat dapat berupa garis berupa garis tanda atau titik . Garis tanda dibuat menggunakan penggores, yakni untuk memberi tanda batas ukuran, tanda tekukan, coakan ataupun tanda pengerjaan lainnya. Sedangkan titik titik pada benda kerja dapat dibuat menggunakan penitik garis dan penitik pusat. Bentuk garis tanda dalam teknologi pengerjaan pelat cukup bervariasi, yakni tergantung pada alat yang dipergunakan dan karakteristik pekerjaannya, 26
KERJA PL PL AT TEKNOLOGI TEKNOLOGI M EKANIK 2
namun beberapa contoh berikut ini dapat dipakai, terutama dalam menerapkan dasar-dasar melukis dan menandai pada pelat yang selanjutnya dapat dilukis garis lurus horizontal dan/ atau garis vertikal, miring/ menyudut, tanda untuk membuat lingkaran, dan lain-lain. Teknik 1 :
2
mistar baja tanda ukuran
1
LANGKAH KERJA KERJA 1 garis ukuran
LANGKAH KERJA KERJA 2 Gambar 6 : Tekni k M enandai dengan dengan Penggor Penggor es (a)
27
KERJA PL PL AT TEKNOLOGI TEKNOLOGI M EKANIK 2
Teknik 2 : LANGKAH KERJA KERJA 1 TANDA – – MEM BUAT TANDA
– – M EM BUAT GARIS SEJAJAR LANGKAH KERJA KERJA 2
garis ukuran LANGKAH KERJA KERJA 3 - UNTUK TI TI TI K PUS PUSAT AT LI NGKARAN NGKARAN
garis untuk titik pusat
Gambar 7: T ekn ik M enandai dengan Penggores Penggores
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menarik garis atau melukis pada pelat adalah : a.
Mata/ pandangan harus tegak lurus terhadap garis ukur agar tidak terjadi kesalahan akibat sudut pandang. 28
KERJA PL PL AT TEKNOLOGI TEKNOLOGI M EKANIK 2 b.
Ujung penggores berada tepat pada garis ukuran.
c.
Kemiringan penggores harus sama sepanjang/ selama pena rikan garis.
TEKNIK YANG BENAR
TEKNI K YANG SAL AH Gambar Gambar 8 : Tekni Tekni k M enari k Gari s / M enggores nggores
Jika suatu pekerjaan memerlukan tanda dengan den gan penitik, misalnya titik pusat untuk kaki jangka tusuk atau titik pusat untuk pengeboran ataupun titik-titik untuk memperjelas garis, maka dapat dilakukan setelah dilakukan proses melukis. Untuk membuat titik pusat lingkaran atau untuk bor digunakan penitik pusat ( sudut 90 ) dan untuk garis digunakan penitik garis ( sudut 60 ).
29
KERJA PL PL AT TEKNOLOGI TEKNOLOGI M EKANIK 2
Contohnya seperti gambar berikut ini :
Memberi titik (tanda) pada garis
Aplikasi penandaan titik pusat
Gambar 9 : Penandaan Penandaan dengan dengan Peniti k
I.8 Langkah-Langkah Pengerjaan Pada Kerja Plat I.8.1 Proses Pemotongan Plat Pemotongan pelat dapat dilakukan dengan menggunakan gunting pelat, pahat, mesin potong atau dengan menggunakan gergaji untuk pemotongan pelat yang relatif tebal. A. Pemotongan Pemotongan dengan dengan Gun tin g
Hasil pemotongan dengan menggunakan gunting sangat ditentukan oleh : pemahaman tentang jenis dan fungsi gunting dan penguasaan teknik-teknik menggunakan gunting. Dengan demikian, gunting yang sesuai dan teknik yang benar akan menghasil potongan yang lebih baik serta waktu yang lebih singkat. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunting pelat adalah sebagai berikut: 1. Sisi potong gunting harus selalu selalu rapat. Jika renggang, rapatkan dengan alat yang sesuai. 2. Garis potong dapat terlihat jelas. 3. Mata / pandangan tegak lurus terhadap garis potongan. 4. Benda kerja ( pelat ) diusahakan tidak terseger selama proses menggunting.
30
KERJA PL PL AT TEKNOLOGI TEKNOLOGI M EKANIK 2
Gambar Gambar 10 : M engguntin g Lu ru s dan dan L engkun g B. Pemotongan dengan dengan Pah at
Secara umum pahat digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan yang kurang presisi/ kasar atau pekerjaan yang tidak bisa dikerjakan dengan alat-alat kerja pelat yang lain, sehingga kadangkala memerlukan pengerjaan lanjutan, seperti pengikiran atau grinda Jenis pahat yang biasa digunakan adalah pahat rata ( flat ( flat cold chissel ), chissel ), yakni digunakan untuk memotong pelat yang relatif tipis, mencoak dan membuat lubang pada pelat.
C. Pemotongan Pemotongan dengan dengan M esin g Potong ( Shearin Shearin g M achin e )
Mesing potong atau gilotin ( shearing shearing machine/ guillotine guillotine ) merupakan salah satu mesin potong pelat yang utama dalam pengerjaan pelat. Mesin ini terutama digunakan untuk memotong lurus dan siku suatu pelat. Kemampuan potong gilotin cukup bervariasi, yakni sangat tergantung pada tipe, teknologi teknolo gi ataupun kapasitas dari mesin tersebut. Secara umum ada dua jenis gilotin yang biasa dipakai pada bengkel-bengkel pengerjaan pelat : 1. Gilotin Pedal/ Injak
Gilotin jenis ini mampu memotong sepanjang 1050 mm dengan ketebalan pelat 1,5 mm. Cara memotongnya dapat dilaksanakan dengan memberi tanda (garis) pada pelat atau dengan menggunakan mistar pembatasan yang ada di depan maupun dibelakang pisau potongnya.
31
KERJA PL PL AT TEKNOLOGI TEKNOLOGI M EKANIK 2
Cara menggunakan mistar pembatas depan adalah sebagai berikut :
Gunakan mistar baja atau mistar gulung untuk menentukan ukuran potong.
Ukur mulai sisi pemotong bawah sesuai dengan yang dikehendaki sampai mistar pembatas.
Kencangkan bautnya
Letakkan sisi pelat yang akan dipotong pada p ada mistar pembatas
Tekan pedal sampai pelat terpotong. Cara menggunakan mistar pembatas belakang adalah sebagai berikut :
Ukur jarak antara sisi pemotong bawah dan mistar p embatas dibelakang lebar yang dikehendaki.
Masukkan pelat dari sisi depan sampai mengenai mistar pembatas.
Tekan/injak pedal pemotong sampai pelat terpotong 2. Gilotin Elektris ( Power Guillotine )
Mesin potong ini digunakan secara luas untuk pelat-pelat yang relafif tebal (antara 2 - 13 mm) yang tidak mampu dilakukan oleh tenaga manusia. Tenaga untuk memotong digerakkan oleh motor listrik yang kemudian dilanjutkan oleh kopling mekanik atau mekanik atau hidrolik, sehingga dalam pengoperasiannya tidak membutuhkan tenaga yang besa
Gambar 11 : M emotong dengan dengan M esin Potong
32
KERJA PL PL AT TEKNOLOGI TEKNOLOGI M EKANIK 2
Hal-hal yang perlu diperhatikan jika memotong dengan mesin potong adalah sebagai berikut :
1. Mesin potong harus diset/ distel sesuai dengan tebal bahan yang akan dipotong, yaitu penyetelan kerapatan pisau dan penyetelan tekanan ( jika ada ). 2. Pembatas ukuran distel secara tepat atau garis potong dapat terlihat jelas ( jika pemotongan secara manual/ tanpa pembatas ). 3. Saat mesin beroperasi, yakinkan bahwa pelat yang dipotong terjepit dengan kuat agar saat pisau potong atas menekan tidak akan menggeser pelat. 4. Jangan berada dibelakang mesin saat proses pemotongan berlangsung, karena hasil potongan pelat dapat menimbulkan kecelakaan. 5. Jangan memotong pelat yang tebalnya diatas kemampuan mesin. 3. Gergaji Tangan
Gergaji tangan tidak begitu banyak digunakan dalam kerja pelat, kecuali hanya untuk memotong pelat yang pendek atau memotong bentuk-bentuk tertentu yang tidak bisa dipotong dengan mesin potong, disamping kecepatan potongnya yang lambat dan lebar potongan yang terbatas. Gergaji tangan terdiri dari : gagang (sengkang) gergaji dan daun gergaji dengan berbagai variasi ukuran gigi gergaji. Untuk memotong pelat, dipakai ukuran gigi gergaji dengan ukuran 24 atau 32, yakni tergantung pada kekerasan dan tebal bahan; semakin keras suatu bahan maka semakin rapat gigi gergaji yang dipakai. dipak ai.
Gambar 12 : Gergaj Gergaj i T angan
33
KERJA PL PL AT TEKNOLOGI TEKNOLOGI M EKANIK 2
I.8.2 Proses Penekukan Plat A. Bentuk -bentu -bentu k Tekuk Tekuk an dan dan Bentangannya
Penekukan pelat dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan palu dan landasan atau dengan menggunakan mesin tekuk atau mesin pres. Berbagai bentuk tekukan dapat dilakukan dengan palu dan landasan, demikian juga dengan menggukan mesin tekuk, namun secara umum bentuk bentuk tekukan dalam kerja pelat adalah sebagai berikut : 1. Tekukan searah atau berlawanan arah 2. Tekukan satu atau dua sisi 3. Tekukan lebih dari dua sisi Adapun dasar bentuk-bentuk tekukan pada pengerjaan pelat adalah sebagai berikut :
= Tekukan satu kali searah
= Tekukan dua kali searah
= Tekukan dua kali berlawanan arah
= Tekukan tiga kali berlawanan arah
= Tekukan tiga kali searah Untuk aplikasi pada pekerjaan armatur/ kabinet ( cabinet making ), making ), bentuk-bentuk tekukan seperti di atas dapat berlaku pada tekukan satu sisi, dua atau lebih; dan hal ini sangat tergantung pada disain pekerjaan.
34
KERJA PL PL AT TEKNOLOGI TEKNOLOGI M EKANIK 2
Prinsip gambar bentangan adalah menge mengembali mbali kan suatu h asil asil tekuk tekuk an kepada bent bentuk uk awal nya ( pelat/rata ) melalui teknik-teknik proyeksi garis dan
bidang. Berdasarkan dasar bentuk-bentuk tekukan, maka dapat dikembangan gambar-gambar bentangan sebagai berikut : 1. Bentangan untuk satu kali tekukan searah pada dua sisi
a
a’
o
a
o a’ a
a’
Cara Penggambaran Penggambaran :
Perhatikan gambar dasar tekukan, kemudian dengan menarik garis proyeksi dari titik a dengan pusat o akan didapat titik a’. Maka jarak a ke a’ adalah bentangan tekukan (satu tekukan). Dengan cara yang sama, maka selanjutnya akan dapat dibuat bentangan-bentangan yang lain, baik yang searah maupun yang berlawanan arah atau tekukan satu sisi, dua sisi maupun lebih.
35
KERJA PL PL AT TEKNOLOGI TEKNOLOGI M EKANIK 2
2. Bentangan untuk satu kali tekukan searah pada empat sisi
3. Bentangan untuk dua tekukan searah pada dua sisi
4. Bentangan untuk dua tekukan searah pada empat sisi
36
KERJA PL PL AT TEKNOLOGI TEKNOLOGI M EKANIK 2
5. Bentangan untuk dua tekukan berlawanan arah pada dua sisi
6. Bentangan untuk dua tekukan berlawanan arah pada empat sisi
7. Bentangan untuk tiga tekukan berlawanan arah pada dua sisi
37
KERJA PL PL AT TEKNOLOGI TEKNOLOGI M EKANIK 2
8. Bentangan untuk tiga tekukan berlawanan arah pada empat sisi
9. Bentangan untuk tiga tekukan searah pada dua sisi
10. Bentangan untuk tiga tekukan searah pada empat sisi
38
KERJA PL PL AT TEKNOLOGI TEKNOLOGI M EKANIK 2
B. M etode Peneku Penekukan kan
1. Penekukan dengan Palu dan Landasan
Walaupun proses pengerjaan pelat secara luas telah menggunakan mesinmesin tekuk dan pres, namun untuk penerapan keterampilan dasar dan untuk pekerjaan tertentu masih diperlukan pengerjaan secara manual, yaitu dengan palu dan landasan. Palu yang biasa digunakan dalam pengerjaan pelat, khususnya penekukan adalah palu keras ( baja ) dan palu lunak ( mallet ). mallet ). Palu baja yang banyak dipakai adalah palu konde, palu pen; sedang palu lunak yang biasa dipakai adalah palu plastik atau kayu. Adapun jenis landasan yang lazim digunakan untuk menekuk adalah landasan muka rata/ sudut, pinggir lurus atau land asan kombinasi. 2. Penekukan dengan Mesin Tekuk
Penggunaan mesin lipat / tekuk pelat adalah untuk mempercepat suatu proses penekukan dan untuk mencapai tingkat ketelitian tertentu. Sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi; mesin tekuk telah berkembang sedemikian rupa, mulai dari yang dioperasikan secara manual sampai dengan yang dioperasikan secara otomatis atau dengan komputer (CNC). a. Mesin Tekuk Terbatas( Terbatas( Bench / Adjustable Folder ) Folder )
Gambar 15 : M esin Tekuk Terbatas
Cara mengoperasikannya :
Siapkan pelat yang akan ditekuk
Atur lebar tekukan sesuai dengan yang dikehendaki
Masukkan pelat sampai mengenai kisi-kisi pembatas
Angkat batang / tuas penekuk sampai batas sudut yang dikehendaki.
Kembalikan batang penekuk pada kedudukan semula.
39
KERJA PL PL AT TEKNOLOGI TEKNOLOGI M EKANIK 2
b. Mesin Tekuk Universal/ Standar
Gambar 16 : M esin Tekuk U ni ver ver sal
Cara mengoperasikannya :
Tentukan dan lukis garis tekukan sesuai keperluan.
Masukkan pelat yang akan ditekuk dan paskan pada garis tekukan.
Jepit dengan klem/ tuas pengikat.
Angkat batang penekuk sampai batas sudut yang dikehendaki.
Kembalikan batang penekuk pada posisi semula. c. Mesin Tekuk Kotak ( Box and Pan Brake )
Gambar 17 : M esin Tekuk Kotak
Cara mengoperasikannya :
Tentukan dan lukis garis tekukan sesuai keperluan/ kep erluan/ gambar kerja.
Pasang dan atur sepatu tekuk sesuai dengan panjang tekukan.
Masukkan pelat yang akan ditekuk dan paskan pada garis tekukan.
Jepit dengan klem/ tuas pengikat.
Angkat batang penekuk sampai batas sudut yang dikehendaki.
Kembalikan batang penekuk pada posisi semula.
40
KERJA PL PL AT TEKNOLOGI TEKNOLOGI M EKANIK 2
d. Mesin Tekuk Pres ( Press Brake )
Gambar 18 : M esin Tekuk Pr es
Cara mengoperasikannya :
Tentukan dan lukis garis tekukan sesuai keperluan/ kep erluan/ gambar kerja atau atur pembatas tekukan tekuk an ( secara manual atau otomatik ) pada mesin tekuk.
Pasang dan atur sepatu tekuk sesuai dengan panjang tekukan dan V-bar ( bending bar ) sesuai dengan tebal bahan yang ditekuk.
Hidupkan mesin, dan jika mesin dilengkapi dengan pengatur tekanan, maka aturlah pengatur tekanan sesuai ketentuan ( berdasarkan tebal bahan dan lebar tekukan ).
Masukkan pelat yang akan ditekuk dan paskan pada garis tekukan atau sampai menyentuh pembatas tekukan.
Lakukan penekukan dengan menekan tombol/ handle penekukan.
Keluarkan pelat dari mesin. I.8.3 Proses Roll Plat Pengerolan merupakan proses pembentukan yang dilakukan dengan menjepit pelat diantara dua rol. Rol tekan dan rol utama berputar berlawanan arah sehingga dapat menggerakan pelat. Pelat bergerak linear melewati rol pembentuk. Posisi rol pembentuk berada di bawah garis gerakkan pelat, sehingga pelat tertekan dan mengalami pembengkokan. Akibat penekanan dari rol pembentuk dengan putaran rol penjepit ini maka terjadilah proses pengerolan. Pada saat pelat bergerak melewati rol pembentuk dengan kondisi pembenkokan yang sama maka akan menhasilkan radius pengerolan yang merata.
41
KERJA PL PL AT TEKNOLOGI TEKNOLOGI M EKANIK 2
Lihat gambar.
Gambar Mesin Roll
Gambar Proses Pengerolan
42
KERJA PL PL AT TEKNOLOGI TEKNOLOGI M EKANIK 2
I.8.4 Proses Penyambungan Plat A. Sambungan ambungan L as Titi k 1. Mesin Las Titik Portabel
Gambar 22 : M esin L as Ti ti k Portabel Portabel
2. Mesin Las Titik Standar
Mesin las titik standar ( pedestal ( pedestal spot welding ) welding ) mempunyai ukuran dan kapasitas lebih besar dari mesin las titik portabel portabel , sehingga perlu diperhatikan beberapa hal bila menggunakan mesin las titik standar, yaitu: 1. Diameter penampang elektroda = 4 x tebal pengelasan 2. Permukaan elektroda harus bersih dan tidak ada lapisan yang memungkinkan tidak mengalirnya arus listrik. 3. Lama pengelasan harus disesuaikan dengan tebal bahan yang disambung. 4. Sirkulasi air pendingin harus berjalan selama proses p engelasan.
43
KERJA PL PL AT TEKNOLOGI TEKNOLOGI M EKANIK 2
Gambar 23 : M esin L as Ti tik Standar/ Standar/ Pedal Pedal
Proses Pengelasan:
1
2
3
4
Keter Keter angan :
1. Pelat dijepit antara dua elektroda ( atas dan bawah ) 2. Saat jepitan sempurna terjadi pengelasan yang lamanya diatur oleh timer 3. Pelat telah tersambung 4. Elektroda kembali pada posisi semula.
44
KERJA PL PL AT TEKNOLOGI TEKNOLOGI M EKANIK 2
I.9 Perhitungan Pada Kerja Plat I.9.1 Menghitung Besar Bending ( Penekukan ) Penghitungan besar perbandingan dapat dilakukan dengan mengunakan rumus Α=(R+X) Makin tebal plat yang digunakan yang digunakan maka makin besar penekukan dengan demikian nilai Α makin besar . Contoh perhitungan : Diketahui : R = 1
Ditanya : Besar Penekukan
T = 1 mm X = 0,33 T 0
λ = λ = 90
Jawab : Α = (R+X) 2 πλ o
360
o
Α = (1+0,33) 2.3,14. 90 o
360 Α = (1,33) 3,14 2 Α = 2,08 mm Perhitungan Penekukan Plat
Garis Penekukan
Dasar Perhitungan Plat Garis Penekukan Garis Penekukan Garis Penekukan
Luas Penekukan Penekukan diizinkan
Permukaan luar
general
Sudut Penekukan
45
KERJA PL PL AT TEKNOLOGI TEKNOLOGI M EKANIK 2
46
KERJA PL PL AT TEKNOLOGI TEKNOLOGI M EKANIK 2
BAB II PENUTUP
II.1 Kesimpulan Kerja Pelat adalah Sesi Kerja dimana para pekerja akan berkutat langsung dengan lembaran pelat mulai dari melukis, menggores, menitik, menekuk, memotong, dan menggulung pelat. Hal ini membutuhkan suatu ketelitian yang tinggi untuk menghasilkan benda yang bermutu terbaik. Kesalahan sedikit saja akan merubah Produk pelat yang dihasilkan. Ini terjadi karena sifat baja yang menjadi bahan dari pelat yaitu keras. Misalkan saja anda salah menekuk bahan, meskipun anda berusaha untuk merapikannya. Tetap saja pelat akan meninggalkan bekas kesalahan penekukan. Kerja pelat juga mempunyai resiko kecelakaan kerja. Mulai dari tertimpa pelat, terluka oleh sisi pelat, hingga anggota tubuh anda terpotong oleh mesin pemotong pelat. Hingga saat ini hanya satu hal yang bisa dijadikan pedoman, yaitu keselamatan kerja. Karena kerja yang mengutamakan unsur “safety” adalah kerja yang paling efisien, gunakanlah selalu perangkat keselamatan, patuhi prosedur yang sesuai dengan keselamatan kerja, pakailah alat yang sesuai dengan fungsinya dan selalu waspada dimanapun anda bekerja.
II.2 Saran
Teliti dan selalu waspada dalam bekerja.
Gunakan perhitungan dan peralatan yang tepat saat bekerja.
Selalu menjaga kebersihan tempat kerja.
Bekerjalah sesuai dengan prosedur “SAFETY”
47