Tujuan Praktik
Mahasiswa dapat mengerti dan memahami arti dari kerja pelat itu sendiri.
Mahasiswa dapat melakukan pembuatan pola pada lembaran pelat.
Mahasiswa mampu melakukan proses penekukan, pemotongan dan rolling lembaran pelat.
Mahasiswa dapat menerapkan dan mengembangkan teori saat praktikum.
Mahasiswa mampu dan mengerti dalam melakukan macam – macam jenis lipatan dan sambungan.
Mahasiswa mampu melakukan proses pematrian.
Mahasiswa mampu melakukan sambungan dengan paku keling pada lembaran pelat.
Bahan Teori
Sebagaimana diungkapkan oleh Rahadian ( 2011 ) "Kerja pelat adalah suatu proses membuat benda kerja dari lempengan pelat yang dibentuk sedemikian juga agar dapat membentuk suatu benda yang dapat digunakan. Lempengan pelat yang kita gunakan dalam pembuatan benda kerja memiliki ketebalan 0,8 sampai dengan 0,3 mm." Adapun teori lain yang diungkapkan oleh Doddi ( 2010 ) bahwa "Yang dimaksud pengerjaan plat adalah pengerjaan membentuk dan menyambung logam lembaran (plat) sehingga sesuai dengan bentuk dan ukuran yang sudah direncanakan. Pengerjaan plat dapat dilakukan dengan menggunakan keterampilan tangan, mesin, atau perpaduan dari keduanya, yang meliputi macam – macam pengerjaan, diantaranya adalah menggunting, melukis, melipat, melubangi, meregang, pengawatan, mengalur, menyambung, dan lain-lain.
Kerja Pelat memiliki beberapa tahapan kerja secara umum diantaranya adalah sebagai berikut :
Pembuatan Gambar kerja
Melakukan pemotongan pelat
Menghitung besarnya Bending (penekukan)
Melakukan Penekukan
Assembling
Finished Work (Pengamplasan)
Alat dan Bahan
No.
Nama Alat
Fungsi
1.
Mistar Baja
Mengukur panjang benda kerja dengan pengukuran paling kecil 0,5 cm.
2.
Mistar Gulung ( Roll meter )
Mengukur benda kerja yang panjangnya tidak dapat diukur dengan mistar baja ( benda – benda yang besar ).
3.
Micrometer
a. Micrometer Luar
b. Micrometer Dalam
c. Micrometer Pengukur
Kedalaman
Mengukur ukuran bagian luar dari benda kerja. Ketelitiannya 0,01 mm.
Mengukur diameter bagian dalam dari suatu lubang dan mengukur lebar suatu celah atau alur yang mempunyai permukaan yang sejajar.
Mengukur kedalaman dan ketinggian suatu objek, misalnya untuk mengukur kedalaman suatu benda lubang atau celah benda kerja.
4.
Meja Perata
Sebagai landasan atau tempat melakukan menggambar atau melukis benda kerja.
5.
Siku – siku
Memeriksa kelurusan suatu benda.
Mengukur kesikuan benda kerja.
Memeriksa kesejajaran garis.
Membuat garis pada benda kerja.
6.
Penggores
Menggores permukaan benda kerja sehingga dihasilkan goresan atau garis gambar pada benda kerja.
7.
Penitik
Menitik permukaa benda kerja yang akan mendapatkan pengerjaan yang lebih lanjut misalnya : pengeboran dll.
8.
Jangka
Jangka Tusuk
Jangka Kaki
Jangka Bengkok
Jangka Pincang ( Hermaprodite Caliper ).
Menarik garis atau membuat garis pada permukaan benda kerja.
Melakukan pengukuran diameter dalam suatu benda kerja.
Melakukan pengukuran terhadap diameter luar benda kerja dan ketebalan benda kerja atau bahan bakal.
Menarik garis sejajar, mencari titik senter/pusat.
9.
Ragum
Menjepit benda kerja secara kuat dan benar ( tidak merusak permukaan benda kerja )
10.
Palu besi
Pemukul pada kerja memotong dengan pahat, menempa dingin dll.
11.
Palu Karet
Pemukul pada lembaran pelat dalam proses penekukan.
12.
Tang ( Pliers )
Memotong, membengkokkan,menarik atau memegang benda kerja.
13.
Kikir
Memotong permukaan bahan bakal benda kerja sedikit demi sedikit, sehingga dapat dihasilkan permukaan benda kerja yang halus.
14.
Gunting Pelat
Digunakan untuk memotong lembaran plat dengan ketebalan antara 0,3 s.d 0,5 mm.
Mesin – mesin sederhana
15.
Mesin Potong
Mesin ini digunakan untuk memotong pelat yang akan dikerjakan, mesin ini mampu memotong pelat dengan ketebalan 6 mm serta panjang maksimal 3 meter.
16.
Mesin Bending Manual dan Promecam
Mesin ini digunakan untuk melipat atau menekuk pelat kerja yang telah diselesaikan untuk pekerjaan awal. Mampu menekuk pelat dengan tebal maksimum 3 mm dan panjang maksimal 1,5 meter, sedangkan untuk mesin bending promecam untuk pembendingan pelat yang tidak dapat dibending dengan bending manual.
17.
Mesin Potong Manual
Mesin ini digunakan untuk memotong pelat dengan ketebalan maksimal 3 mm dan panjang maksimal 1,5 meter.
18.
Mesin Bor
Melakukan pembuatan lubang dengan menggunakan mata bor.
Job Sheet
Langkah Kerja
No
Kegiatan
Langkah Kerja
Alat
1.
Persiapan
Siapkan :
Peralatan keselamatan kerja seperti baju praktikum yang telah terkancing rapih dan tidak ada bagian yang terurai.
BJLS 80 x 47 x 0.8 mm
BJLS 80 x 72.5 x 0.8 mm BJLS 80 x 67 x 0.8 mm Kawat Baja ø 3 x 80 mm Getah Damar (Arpus) Cairan H2SO4
Timah Patri
Paku keling ukuran ø 3 mm dengan panjang 5 mm
Peralatan potong dan alat ukur yang telah tercantum.
Pemilihan ragum yang sesuai dengan SOP.
-
2.
Pemeriksaan Bahan.
Lakukan pemeriksaan ukuran dan jenis bahan benda kerja ( pelat ) yaitu 80 x 350 x 0,3 mm.
Mistar baja
Mistar siku
3.
Melukis dan Menandai benda kerja .
Lakukan pelukisan dan penandaan batas – batas benda kerja untuk proses pemotongan yaitu dengan membagi pelat sesuai kebutuhan yang dibutuhkan.
Mistar Siku
Penggores
4.
Memotong benda kerja.
Lakukan pemotongan terhadap benda kerja menjadi beberapa bagian dengan batas – batas ukuran yang telah dilukis atau ditandai sesuai dengan gambar kerja.
Gunting plat
Gunting Gulotine
5.
Melipat dan Menggulung Benda Kerja.
Lakukan pelipatan terhadap salah satu ujung bagian benda pertama sesuai dengan pola yang telah dilukis.
Menggulung hasil lipatan untuk membuat sambungan penguat kawat.
Lakukan pelipatan bagian ujung yang lain dari bagian benda kerja pertama sesuai dengan hasil penandaan.
Ragum
Mesin Lipat
Palu Plastik
6.
Melipat dan menggabungkan benda kerja.
Gabungkan benda kerja bagian kedua dengan benda kerja bagian pertama.
Lakukan pelipatan benda kerja bagian dua berdasarkan penandaan.
Ragum
Mesin Lipat
Palu Plastik
Palu Pelipat
7.
Melipat dan menggabungkan benda kerja.
Lakukan pelipatan ujung yang lain dari benda kerja bagian dua berdasarkan hasil penandaan.
Lakukan penggabungan bagian benda kerja kedua dengan benda kerja bagian ketiga.
Melipat benda kerja bagian ketiga.
Lakukan pengulangan pelipatan untuk seluruh benda kerja untuk dijadikan sambungan lipat ganda.
Melipat ujung lain dari benda kerja bagian ketiga.
Ragum
Mesin Lipat
Palu Plastik
Palu Pelipat
8.
Melipat dan menggabungkan benda kerja.
Lakukan pelipatan terhadap salah satu ujung dari benda kerja bagian keempat dengan ukuran sesuai dengan penandaan.
Menggabungkan benda kerja keempat dengan benda kerja ketiga yang sebelumnya telah digabung untuk mendapatkan sambungan lipat tegak.
Lakukan pelipatan kembali bagian benda kerja keempat.
Ragum
Mesin Lipat
Palu Plastik
Palu Pelipat
9.
Menandai dan melukis benda kerja.
Lakukan pelukisan dan penandaan benda kerja bagian 4 dan 5 untuk membagi posisi lubang bor seperti berikut :
Mistar siku
Penggores
10.
Mengebor benda kerja
Lakukan pengeboran terhadap benda kerja bagian empat dan lima berdasarkan gambar hasil penandaan.
Ragum
Mata bor ᴓ 3 mm
Bor tangan
11.
Merivet Paku keling.
Lakukan penyambungan terhadap benda kerja bagian empat dan lima dengan menggunakan paku keling.
Ragum
Palu Konde
Bucking bar
12.
Pemanasan tuas solder
Lakukan persiapan benda kerja bagian 5 yang akan dipatri.
Panaskan tuas solder pada tungku pembakaran.
Tuas solder
Tungku pembakaran
13.
Membersihkan benda kerja.
Lakukan pembersihan terhadap benda kerja yang akan disolder dengan menggunakan cairan asam sulfat.
Larutan asam sulfat
14.
Mematri benda kerja.
Lakukan pematrian benda kerja bagian lima dan bagian enam menggunakan patri lunak.
Tuas solder
Tungku pembakaran
15.
Finishing
Lakukan pengampelasan terhadap permukaan benda kerja yang telah tersambung secara keseluruhan dengan menggunakan ampelas.
Ampelas no. 1000
16.
Evaluasi Ukuran
Lakukan proses pengukuran terhadap benda kerja apakah sesuai dengan gambar kerja atau tidak.
Mistar baja
Mistar siku
Micrometer
17.
Clean Up
Lakukan pembersihan area kerja dari mulai lantai, kebersihan mesin dan alat. Juga sisa – sisa pemotongan plat. Gunakan majun untuk membersihkan oli ataupun kotoran pada tangan.
Sapu.
Kuas pembersih.
Sikat Kawat.
Majun.
Air.
Kesimpulan
Setelah kita selesai melakukan pekerjaan – pekerjaan di atas terdapat beberapa hal yang dapat dijadikan pembahasan yang dapat diantaranya :
Kualitas dan kuantitas benda kerja yang dihasilkan dari pekerjaan di atas bergantung kepada beberapa faktor diantaranya : Faktor alat, faktor manusia, faktor mesin dan fakor lingkungan.
Prinsip utama dalam kerja pelat adalah bagaimana kemampuan kita dalam melakukan proses penekukkan ( bending ), pemotongan, rolling dan assembling pada benda kerja ( pelat ).
Hambatan – hambatan yang sering dialami saat praktikum adalah sebagai berikut :
Benda kerja yang telat masuk ke bengkel sehingga waktu praktikum terbuang.
Alat dan mesin yang masih sangat terbatas dan sudah kurang layak operasi.
Pembagian jadwal praktikum yang kurang ditaati oleh para mahasiswa.
Kesulitan pada saat proses mematri ketika gas elpiji habis.
Berikut adalah saran dari penulis terhadap praktikum kerja pelat :
Mahasiswa agar lebih berhati – hati dalam menggunakan peralatan yang tersedia agar tidak cepat rusak atau tumpul.
Penggunaan alat harus sesuai dengan fungsinya.
Mahasiswa agar lebih berhati – hati dalam memegang lembaran plat yang baru dipotong karena memiliki sisi – sisi yang sangat tajam dan tanpa terasa dapat melukai tangan.
Untuk peralatan dan mesin – mesin pendukung yang tersedia agar diperhatikan kemampuan kerjanya dan harus sering dilakukan perawatan ( maintenance ).
Berhati – hati saat menggunakan cairan asam sulfat karena dapat melukai kulit.
Dll.