35
35
LAPORAN KEGIATAN MAGANG MAHASISWA
PENAMBAHAN MODUL PERGANTIAN DOSEN
PADA SISTEM INFORMASI PENJADWALAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Kelulusan
Mata Kuliah Kegiatan Magang Mahasiswa
Disusun oleh :
WIDIARTO PUTRA
NIM. M3113147
PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2015
HALAMAN PERSETUJUAN
LAPORAN KEGIATAN MAGANG MAHASISWA
PENAMBAHAN MODUL PERGANTIAN DOSEN
PADA SISTEM INFORMASI PENJADWALAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Disusun Oleh
WIDIARTO PUTRA
NIM. M3113147
Laporan Kegiatan Magang Mahasiswa ini disetujui untuk dipresentasikan
pada Ujian KMM
pada tanggal _______________
Pembimbing Pembimbing Lapangan
ABDUL AZIZ, S.Kom., M.Cs. Agus Purbayu, S.Si, M.Kom,
NIP. 19810413 200501 10001 NIDN. 0629088001
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Kegiatan Magang Mahasiswa (KMM) yang dilaksanakan oleh :
Nama : Widiarto Putra
NIM : M3113147
dengan judul :
LAPORAN KEGIATAN MAGANG MAHASISWA
PENAMBAHAN MODUL PERGANTIAN DOSEN
PADA SISTEM INFORMASI PENJADWALAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Pada bulan Juli - Agustus 2015, dipresentasikan dan disahkan pada :
Hari : ______________
Tanggal : ______________
Pembimbing
ABDUL AZIZ, S.Kom., M.Cs.
NIP. 19810413 200501 10001
Mengetahui,
Ketua
Program Diploma III Teknik Informatika Tim Penjadwalan UNS
FMIPA UNS
ABDUL AZIZ, S.Kom., M.Cs. Agus Purbayu, S.Si, M.Kom,
NIP. 19810413 200501 10001 NIDN. 0629088001
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan magang dengan judul "LAPORAN KEGIATAN MAGANG MAHASISWA PENAMBAHAN MODUL PERGANTIAN DOSEN PADA SISTEM INFORMASI PENJADWALAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET".
Kegiatan Magang Mahasiswa ini merupakan salah syarat wajib yang harus ditempuh dalam Program Studi D3 Teknik Informatika. Selain untuk menuntas program studi yang penulis tempuh Kegiatan Magang Mahasiswa ini ternyata banyak memberikan manfaat kepada penulis baik dari segi akademik maupun untuk pengalaman yang tidak dapat penulis temukan saat berada di bangku kuliah.
Dalam penyusunan laporan magang ini bayak pihak yang telah membantu, oleh karena itu tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih banyak kepada:
Kepada orang tua dan keluarga yang telah banyak memberikan semangat dan motivasi sehingga dapat menyelesaikan laporan magang ini.
Bapak Abdul Aziz, S.Kom., M.Cs sebagai dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu dan memberikan saran serta mengarahkan laporan penulisan hingga selesai.
Bapak Agus Purbayu, S.Si, M.Kom, sebagai pembimbing lapangan yang telah memberikan arahan untuk menyelesaikan program
Akhir kata, penulis berharap semoga laporan magang ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat menjadi gambaran untuk kemajuan laporan ini.
Surakarta, 9 November 2015
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN ii
HALAMAN PENGESAHAN iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR GAMBAR vii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Tujuan Kegiatan 1
C. Manfaat Kegiatan 1
D. Batasan Masalah 1
BAB II LANDASAN TEORI 2
A. Konsep Dasar Sistem 2
1. Definisi Sistem 2
2. Karakteristik Sistem 2
B. Konsep Dasar Sistem Informasi 5
1. Definisi Sistem Informasi 5
2. Komponen Sistem Informasi 6
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN 8
A. Gambaran Instansi 8
1. Keadaan Umum 8
2. Sejarah Singkat 8
3. Visi dan Misi 12
B. Paparan Kegiatan 12
C. Jadwal Kegiatan 13
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 14
A. Analisa dan Kebutuhan Sistem 14
1. Analisa Sistem 14
2. Kebutuhan Hardware 14
3. Kebutuhan Software 15
B. Perancangan Sistem 15
1. Usecase 15
2. Activity Diagram 16
3. Squence Diagram 20
4. Class Diagram 25
5. ERD (Entity Relationship Diagram) 26
C. Implementasi 28
1. Halaman Index 28
2. Halaman Create 28
3. Halaman Edit 31
4. Halaman Cetak 32
BAB V KESIMPULAN 35
A. Kesimpulan 35
B. Saran 35
DAFTAR PUSTAKA 36
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
Gambar 1 Sejarah Universitas Sebelas Maret 11
Gambar 2 Usecase Diagram 16
Gambar 4 Activity Diagram Mengambil Data 16
Gambar 5 Activity Diagram Melihat Data 17
Gambar 6 Activity Diagram Mengelola Data 18
Gambar 7 Activity Diagram Mencetak SK 19
Gambar 8 Activity Diagram Menyimpan Data 20
Gambar 9 Squence Diagram Melihat Data 21
Gambar 10 Squence Diagram Mencetak SK 22
Gambar 11 Squence Diagram Input Data 23
Gambar 12 Squence Diagram Update Data 24
Gambar 13 Squence Diagram Delete Data 25
Gambar 14 Class Diagram 26
Gambar 14 ERD 27
Gambar 15 Implementasi Halaman Index 28
Gambar 16 Implementasi Halaman Create 1 29
Gambar 17 Implementasi Halaman Create 2 30
Gambar 18 Implementasi Halaman Create 3 30
Gambar 19 Implementasi Halaman Edit 1 31
Gambar 20 Implementasi Halaman Edit 2 32
Gambar 21 Implementasi Halaman Cetak 1 33
Gambar 22 Implementasi Halaman Cetak 2 33
Gambar 23 Implementasi Halaman Cetak 3 34
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
UNS mempunyai Sistem Informasi Penjadwalan sendiri yang beralamatkan di jadwal.uns.ac.id. Sistem Informasi tersebut bisa digunakan oleh staff dan mahasiswa UNS. Staff bisa membuat jadwal secara otomatis menggunakan Sistem Informasi tersebut, dan mahasiswa bisa menggunakan Sistem Informasi tersebut untuk melihat Jadwal persemester.
Dalam perkuliahan tidak bisa dipungkiri bahwa ada kemungkinan suatu mata kuliah yang diganti dosennya karena suatu alasan. Apabila pergantian dosennya bertepatan dengan pergantian semester hamper tidak ada masalah atau kendala yang ditemui. Namun apabila pergantian dosen mata kuliah terjadi di pertengahan semester maka akan terjadi beberapa masalah pada Sistem Informasi Penjadwalan UNS karena belum ada modul atau fungsi untuk menampung proses tersebut.
Dari permasalahan diatas maka tim penjadwalan UNS menginginkan sebuah modul tambahan untuk mengatasi hal tersebut.
Tujuan Kegiatan
Membuat modul pergantian dosen pada sistem informasi penjadwalan UNS
Menggenerate surat keputusan untuk pergantian dosen
Manfaat Kegiatan
Memudahkan staff Pendidikan UNS dalam membuat SK pergantian dosen.
Penulis mendapatkan pengalaman dari kegiatan magang.
Batasan Masalah
Oleh karena kompleksitas permasalahan sering kali dapat menyulitkan, maka penulis perlu melakukan pembatasan masalah agar kedalaman analisisnya tetap terjaga. Penulis hanya membatasi masalah dalam ruang lingkup pergantian dosen dan hal-hal yang berhubungan seperti pembuatan SK pergantian dosen dan pergantian dosen.
BAB II
LANDASAN TEORI
Konsep Dasar Sistem
Definisi Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam medefinisikan sistem, yaitu menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem lebih menekankan pada prosedur menurut Jerry Fit Gerald : "Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu."
Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urut-urutan operasi di dalam sistem prosedur di definisikan oleh Richrd F. Neuschel sebagai berikut : "Suatu prosedur adalah suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis-menulis), biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen yang di terapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi."
Komponen-komponen atau subsistem-subsistem dalam suatu sistem tidak berdiri sendiri. Komponen-komponen saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut tercapai.
Karakteristik Sistem
Menurut Jogiyanto dalam bukunya yang berjudul "Analisa dan Desain Sistem Informasi" suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu :
Mempunyai komponen-komponen sistem (Components)
Suatu sistem terdiri dari komponen yang saling berinteaksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen dari suatu sistem biasanya dikenan dengan subsistem.
Subsistem ini mempunyai sifat-sifat dari sistem itu sendiri dalam menjalankan suatu fungsi tertentu dalan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
Suatu sistem juga mempunyai sistem yang lebih besar yang dikenal dengan Suprasistem.
Contoh :
Jika suatu perusahaan dipandang sebagai suatu sistem, maka industry akan dipandang sebagai Suprasistem.
Mempunyai batasan sistem (Boundary)
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem yang satu dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Dengan adanya batas sistem ini maka sistem dapat membentuk suatu kesatuan, karena dengan batas sistem ini fungsi dan tugas dari subsistem yang satu dengan yang lainnya berbeda tetapi tetap saling berinteraksi. Dengan kata lain batas sistem ini merupakan ruang lingkup atau batasan dari sistem/subsistem itu sendiri.
Contoh :
Sistem Keuangan
Sistem Akuntansi
Kasir
Administrasi Keuangan
Personalia
Mempunyai lingkungan luar sistem (Environments)
Segala sesuatu diluar dari batas sistem yang mempengaruhi operasi dari suatu sistem disebut Lingkungan luar sistem (environment). Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan atau merugikan.
Lingkungan luar yang bersifat menguntungkan harus dipelihata dan dijaga agar tidak hilang pengaruhnya, sedangkan lingkunan yang bersifat merugikan harus dimusnahkan dan dikendalikan agar tidak mengganggu operasi dari sistem.
Mempunyai pengubung sistem (Interface)
Penghubung sistem merupakan suatu media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya untuk membentuk satu kesatuan, sehingga sumber-sumber daya mengalir dari subsistem yang satu ke subsistem lainnya. Dengan kata lain melalui penghubung ini output dari suatu subsistem akan menjadi input dari subsistem.
Mempunyai masukan sistem (Input)
Energi yang dimasukkan ke dalam suatu sistem disebut input. Masukkan ini dapat berupa :
Masukkan Perawatan (Maintenance Input)
Masukkan Sinyal (Signal Input)
Mempunya pengolahan sistem (Process)
Suatu sistem mempunyai bagian pengolah yang akan mengubah input menjadi output.
Mempunyai keluaran sistem (Output)
Keluatan adalah hasil dari energy yang diolah. Keluaran dapat diklarifikasikan sebagai :
Keluaran yang berguna.
Keluaran yang tidak berguna yang dikenal sebagai sisa pembuangan.
Mempunyai sasaran sistem (Objectives) dan tujuan sistem (Goal)
Setiap sistem pasti mempunyai tujuan ataupun sasaran yang mempengaruhi input yang dibutuhkan dan output yang akan dihasilkan. Dengan kata lain, suatu sistem akan dikatakan berhasil kalau pengoperasian sistem itu mengenai sasaran atau tujuannya.
Konsep Dasar Sistem Informasi
Definisi Sistem Informasi
Definisi atau pengertian Sistem Informasi Secara umum merupakan kegiatan atau aktifitas yang melibatkan serangkaian proses, berisi informasi-informasi yang digunakan untuk mencapai tujuan. Pengertian Sistem informasi menurut Robert adalah informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.
Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat menejerial dan kegiatan strategi dalam suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu laporan-laporan yang diperlukan.
Menurut Jogiyanto, Ada beberapa sifat informasi yang harus dipahami, yaitu :
Mudah dicapai merupakan sifat yang menunjukan mudah dan cepatnya informasi dapat diperoleh, kecepatan memperoleh dapat diukur misalnya satu menit versus 24 jam.
Mudah dan lengkap merupakan sifat yang menunukkan lengkapnya informasi.
Ketepatan merupakan sifat yang berhubungan dengan waktu yang dilalui yang lebih pendek dari pada siklus untuk mendapatkan informasi.
Komponen Sistem Informasi
Adapun komponen-komponen sistem informasi menurut Jogiyanto meliputi :
Blog Masukan (input block)
Masukkan mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Masukkan disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.
Blog Model (model block)
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dari model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
Blok Keluaran (output block)
Produk dari Sistem Informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen dan semua pemakai sistem.
Blok Teknologi (technology block)
Teknologi merupakan kotak alat dalam suatu informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran serta membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi, perangkat lunak dan perangkat keras.
Blok Basis Data (database block)
Basisdata merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Data perlu disimpan di dalam basis data dan diorganisasikan supaya informasu yang dihasilkan berkualitas.
Blok Kendali (controls block)
Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau keslahan yang telah terjasi dapat diatasi.
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
Gambaran Instansi
Keadaan Umum
Universitas Sebelas Maret atau yang biasa dikenal UNS merupakan salah satu perguruan tinggi yang berada di kota Solo, The Spirit of Java. Terletak di sisi timur kota Solo, UNS memiliki kampus dengan suasana kondusif, teduh, rimbun pepohonan, asri, dan nyaman untuk mendukung kesuksesan pembelajaran para mahasiswanya. Dengan kondisi itu, tak sedikit pihak yang lantas mengenal UNS sebagai green campus, dan telah mendapatkan apresiasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI sebagai Perintis Kampus Berwawasan Lingkungan.
UNS telah mengabdi dan berkontribusi dalam proses pembangunan bangsa dan negara Indonesia melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi. Perkembangan IPTEK merupakan salah satu aspek yang esensial dari perkembangan dan aktualisasi potensi insani yang hakiki mewujudkan peradaban manusia. Pentingnya keberadaan perguruan tinggi di tengah-tengah masyarakat berkaitan erat dengan kapasitas perguruan tinggi dalam pengembangan dan penyebarluasan IPTEK tersebut. Perguruan tinggi pada dasarnya adalah sebuah institusi pengetahuan dan sekaligus institusi sosial. Sebagai institusi pengetahuan, perguruan tinggi mempunyai tugas berkenaan dengan pengayaan, pengembangan dan penyebarluasan IPTEK, serta penyiapan sumberdaya IPTEK. Sedangkan sebagai institusi sosial, perguruan tinggi merupakan bagian dari dinamika masyarakat di mana perguruan tinggi berdiri, berkembang dan berperan.
Sejarah Singkat
"Kebeningan matahari pagi tanggal 11 Maret 1976, hari Kamis Kliwon, menambah cerah dan semaraknya sepanjang jalan tengah alun-alun utara Solo hingga sampai di Siti Hinggil. Hiasan warna warni dari kain dan janur, permadani merah bersih yang tergelar mulai dari Pegelaran sampai di Siti Hinggil dan terpugarnya wajah bangunan Siti Hinggil sendiri, menjadikan tempat upacara." (Abu Alim Masykuri, 1977)
Sebelas Maret jam 10.00 pagi, dengan dibacanya Keputusan Presiden Republik Indonesia tentang pembukaan "Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret", maka Universitas Sebelas Maret (UNS) resmi berdiri sebagai Perguruan Tinggi Negeri di Solo. Pemandangan yang meriah meramaikan peresmian universitas negeri yang telah ditunggu kelahirannya sejak lama itu. Cikal bakal UNS sendiri dapat dirunut jejaknya dari 1950-an.
Pada masa itu, Solo telah memiliki keinginan untuk mendirikan sebuah universitas negeri sendiri, mengingat kota lain telah memiliki universitas yang umurnya bahkan telah mencapai puluhan tahun. Namun, akibat perang, penyatuan pemerintahan, kekeruhan arus politik, ekonomi rakyat rusak, dan lain-lainnya, universitas negeri di Solo belum dapat diwujudkan.
Pada 1953, setelah semua kekacauan berakhir, timbul keinginan mewujudkan universitas itu kembali. Hal ini mengingat Solo sebagai pusat kebudayaan Jawa asli, serta terdapat potensi yang besar di lapangan perguruan, baik tenaga pengajar dan siswanya. Panitia pendirian universitaspun dibentuk, dengan ketua Mohammad Saleh, Wali Kota Solo saat itu. Hanya saja, usaha ini gagal sebelum sempat dimulai.
Penyebabnya adalah tidak adanya sumber keuangan baik dari pemerintah daerah dan pusat, timbulnya keinginan sementara golongan untuk mendirikan universitas swasta secara sendiri-sendiri, dan kurang mendapat simpati beberapa orang dari Universitas Gajah Mada. Adanya hambatan dan pembangunan yang sedang dilakukan di Kota Solo membuat gagasan pendirian itupun lenyap. Hal itu ditambah pula dengan kegaduhan politik antarpartai yang berebut kekuasaan di pemerintahan.
Sepuluh tahun kemudian, pada 1963, mendadak muncul Universitas Kota Praja Surakarta (UPKS). Universitas ini diinisiasi oleh pemerintah daerah kala itu, yang dipimpin oleh Utomo Ramelan. Di masa ini pula, Partai Komunis tengah tumbuh dengan baik. Berbagai lini kehidupan juga terpengaruh keadaan itu. Begitu pula dengan UPKS, ilmu tentang sosialisme berkembang di dunia pendidikan universitas. Umur universitas ini juga tidak lama. Saat peristiwa G30 S pecah di Indonesia, universitas ini pun akhirnya terkubur karena semua hal yang berbau sosialisme/komunisme kemudian dilarang.
Gagasan pendirian universitas muncul lagi pada 11 Januari 1968, saat R. Kusnandar menjadi Wali Kota Kepala Daerah Kota Madya Surakarta. Ia pun membentuk panitia pendirian universitas. Hanya, seperti panitia yang terbentuk sebelumnya, panitia inipun gagal. Latar belakang kegagalan ini juga masih sama dengan sebelumnya, yaitu pemerintah pusat waktu itu tidak dapat membiayai pendirian universitas negeri di Solo serta keuangan daerah Solo ketika itu juga tidak mampu untuk membiayainya.
Di saat yang hampir bersamaan, pada 1966, Universitas Nasional Saraswati pun mengajukan dirinya untuk menjadi universitas negeri. Hal itu diperbolehkan oleh menteri. Kemudian, beserta universitas swasta dan kedinasan lainnya, sekumpulan universitas ini menjadi satu universitas baru bernama Universitas Gabungan Surakarta (UGS). Pada 1 Juni 1975, delapan universitas yang tergabung dalam UGS resmi didirikan. Kedelapan universitas itu adalah: STO Negeri Surakarta, PTPN Veteran Surakarta, AAN Saraswati, Universitas Cokroaminoto, Universitas Nasional Saraswati, Universitas Islam Indonesia cabang Surakarta, Universitas 17 Agustus 1945 cabang Surakarta, dan Institut Jurnalistik Indonesia Surakarta.
Pada penghujung Desember 1975, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan meninjau UGS dan memastikan bahwa pada 11 Maret 1976, UGS akan di-"negerikan."
Gambar 1 Sejarah Universitas Sebelas Maret
Selanjutnya, UGS akan digabung dengan perguruan tinggi negeri dan swasta lain untuk membentuk universitas negeri di Solo. Perguruan tinggi tersebut adalah: Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Negeri, Sekolah Tinggi Olahraga, Akademi Administrasi Niaga Negeri yang sudah diintegrasikan ke Akademi Administrasi Niaga Negeri di Yogyakarta, Universitas Gabungan Surakarta, Fakultas Kedokteran P. T. P. N. Veteran cabang Surakarta. Universitas tersebut terdiri atas 9 fakultas, yaitu: Fakultas Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan, Fakultas Sastera Budaya, Fakultas Sosial Politik, Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, Fakultas Kedokteran, Fakultas Pertanian serta Fakultas Teknik.
Dengan tuntasnya persiapan, akhirnya Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret resmi berdiri pada 11 Maret 1976. Sejak tahun 1977, UNS memiliki kampus induk terpadu di Kentingan, Jebres, Surakarta seluas + 60 ha yang diperoleh dari Walikota Surakarta melalui Surat Keputusan Walikota Surakarta tanggal 18 Oktober 1976 nomor 238/Kep/T3/1976. Dalam perkembangannya, pada tahun 1982 nama dan singkatan Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret Surakarta (UNS Sebelas Maret), ditetapkan menjadi Universitas Sebelas Maret yang disingkat UNS. Perubahan nama dan singkatan ini diresmikan dengan Keputusan Presiden RI No. 55 Tahun 1982.[]
Visi dan Misi
Visi
Menjadi pusat pengembangan ilmu, teknologi, dan seni yang unggul di tingkat internasional dengan berlandaskan pada nilai-nilai luhur budaya nasional.
Misi
Menyelenggarakan pendidikan dan pengajran yang menuntut pengembangan diri dosen dan mendorong kemandirian mahasiswa dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Menyelenggarakan penelitian yang mengarah pada penemuan baru di bidang ilmu, teknologi, dan seni.
Menyelenggarakan kegiatan pengabdian pada masyarakat yang berorientasi pada upaya pemberdayaan masyarakat.
Paparan Kegiatan
Pelaksanaan Kegiatan Magang Mahasiswa dilaksanakan pada tanggal 1 Juli sampai 21 Agustus 2015 di Universitas Sebelas Maret. Kegiatan Magang ini dilaksanakan setiap hari senin sampai jumat sesuai dengan jam kerja di instansi tersebut. Pada minggu pertama masuk magang bertepatan dengan pergantian semester sehingga banyak membantu mengurusi beberapa masalah yang terjadi pada sistem penjadwalan Universitas Sebelas Maret di beberapa prodi.
Pada minggu kedua penulis diminta menambahkan modul baru berupa modul untuk mengurus pergantian dosen yang terjadi pada pertengahan semester. Dan penulis menjadikan tugas tersebut menjadi projek KMM yang dikerjakan selama proses Magang di Universitas Sebelas Maret.
Jadwal Kegiatan
Tabel 1 Jadwal Kegiatan
No
Waktu
Kegiatan
1
Minggu Pertama
Membantu tim penjadwalan Universitas Sebelas Maret
2
Minggu Kedua
Mempelajari sistem penjadwalan UNS
3
Minggu Ketiga
Mulai menambah modul untuk pergantian dosen di sistem penjadwalan Universitas Sebelas Maret
4
Minggu Keempat
Membantu tim penjadwalan Universita Sebelas Maret untuk mengatasi masalah generate jadwal di beberapa prodi
5
Minggu Kelima
Konsultasi dengan Pembimbing instansi mengenai projek dan beberapa revisi
6
Minggu Keenam
Perbaikan projek dan presentasi.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisa dan Kebutuhan Sistem
Analisa Sistem
Berdasarkan informasi yang didapatkan dalam kegiatan magang mahasiswa oleh penulis, sistem penjadwalan Universitas Sebelas Maret merupakan sistem informasi berbasis web. Sistem ini menggunakan bahasa pemrograman php dan menggunakan Framework YII.
Dalam kegiatan magang mahasiswa tersebut penulis diminta untuk membantu pembimbing lapangan yaitu menambahkan sebuah modul yang digunakan untuk menangani pergantian dosen di tengah semester, dimana modul tersebut bisa menangani beberapa permasalahan sebagai berikut :
1. Mencatat Pergantian Dosen
2. Mencetak Surat SK Pergantia dosen
Modul yang dibuat akan menjadi satu dengan sistem informasi penjadwalan UNS. Modul tersebut menggunakan database yang sama dengan sistem informasi penjadwalan UNS karena modul ini harus mengambil data dosen dan matakuliah yang harus diganti. Kemudian data dosen akan disimpan kedalam table baru yang dibuat oleh penulis.
Kebutuhan Hardware
Untuk menambahkan modul kedalam sistem informasi penjadwalan Universitas Sebelas Maret, penulis menggunakan perangkat keras dengan spesifikasi sebagai berikut:
Laptop dengan Processor inti core 4 dan clock sebesar 1,6GHz
Ram sebesar 4 GB
Hardisk sebesar 500GB
Kebutuhan Software
Perangkat lunak atau software yang digunakan oleh penulis untuk mnambahkan modul adalah sebagai berikut :
Apache
Sql Server
Notepad++
Google Chrome
Perancangan Sistem
Usecase
Usecase adalah pemodelan yang dilakukan untuk mendiskripsikan sebuah interaksi antar actor dengan sistem informasi yang dibuat. Dalam pembuatan modul yang dilakukan oleh penulis actor yang terlibat dalam modul penulis adalah Staff yang bertanggung jawab untuk mengolah data dan Sistem yang merupakan bagian dari sistem informasi penjadwalan itu sendiri.
Gambar 2 Usecase Diagram
Activity Diagram
Activity Diagram merupakan gambaran dari alur kerja sebuah usecase. Dalam modul yang dibuat oleh penulis ada 5 buah Activity Diagram yaitu Melihat Data, Mengelola Data, Mencetak SK, Mengambil Data, dan Menyimpan Data.
Gambar 4 Activity Diagram Mengambil Data
Sistem melakukan koneksi dengan database kemudian sistem mengambil data dari database yang digambarkan dengan :Data_Storage. Kemudian data yang sudah diambil di tampilkan oleh sistem.
Gambar 5 Activity Diagram Melihat Data
Sistem mengambil data kemudian menampilkannya. Kemudian staff bisa melihat data pada layar komputer masing-masing.
Gambar 6 Activity Diagram Mengelola Data
Sistem mengambil data kemudian menampilkannya. Kemudian staff bisa melihat data pada layar komputer masing-masing untuk kemudian bisa diolah, seperti menambah, mengedit atau menghapus data. Mengelola data meliputi Create, Edit, dan Delete data ganti ajar.
Gambar 7 Activity Diagram Mencetak SK
Sistem mengambil data kemudian menampilkannya. Kemudian staff bisa melihat data pada layar komputer masing-masing yang kemudian bisa memilih untuk mencetak SK.
Gambar 8 Activity Diagram Menyimpan Data
Squence Diagram
Sequence diagram adalah suatu diagram yang menggambarkan interaksi antar obyek dan mengindikasikan komunikasi diantara obyek-obyek tersebut. Diagram ini juga menunjukkan serangkaian pesan yang dipertukarkan oleh obyek-obyek yang melakukan suatu tugas atau aksi tertentu. Obyek-obyek tersebut kemudian diurutkan dari kiri ke kanan, aktor yang menginisiasi interaksi biasanya ditaruh di paling kiri dari diagram.
Gambar 9 Squence Diagram Melihat Data
Staff mengakses web via browser kemudian sistem melakukan meminta actionListView pada GantiAjarController, kemudian GantiAjarController mengambil data dari database dan ditampilkan di ListView.
Gambar 10 Squence Diagram Mencetak SK
Staff memilih menu cetak kemudian sistem melakukan fungsi actionCetak() pada GantiAjarController, kemudian GantiAjarController mengambil data dari database dan ditampilkan di CetakLaporan.
Gambar 11 Squence Diagram Input Data
Staff memilih menu tambah kemudian sistem melakukan fungsi actionCreate() pada GantiAjarController, kemudian GantiAjarController akan menampilkan form untuk input data. Setelah data di inputkan kemudian akan di save ke database.
Gambar 12 Squence Diagram Update Data
Staff memilih menu edit kemudian sistem melakukan fungsi actionUpdate() pada GantiAjarController, kemudian GantiAjarController akan mengambil data dari database dan menampilkannya di form untuk update. Setelah data di update kemudian akan di save ke database.
Gambar 13 Squence Diagram Delete Data
Staff memilih menu hapus kemudian sistem melakukan fungsi actionDelete() pada GantiAjarController, kemudian GantiAjarController menghapus data dari database.
Class Diagram
Class diagram adalah model yang menggambarkan struktur dan deskripsi class serta hubungannya antara class. Class diagram mirip ER-Diagram pada perancangan database, bedanya pada ER-diagram tdk terdapat operasi/methode tapi hanya atribut. Class terdiri dari nama kelas, atribut dan operasi/methode.
Gambar 14 Class Diagram
ERD (Entity Relationship Diagram)
ERD adalah sebuah diagram yang menggambarkan sebuah hubungan antara table yang berada dalam database dan berhubungan dengan sistem. Dalam laporan kegiatan magang mahasiswa ini penulis hanya menggambarkan table yang berhubungan dengan modul yang dibuat oleh penulis.
Gambar 14 ERD
Tabel yang dibuat oleh penulis adalah GantiAjar dan DetailGantiAjar. GantiAjar berfungsi untuk mencatat data dosen yang diganti dan makul apa yang di ganti. Sedangkan DetailGantiAjar mencatat data detail dari table GantiAjar seperti id dosen pengganti.
Untuk relasi antara table MakulPenawaran dan GantiAjar mempunyai relasi one to many karena satu makul bisa mempunyai banyak ganti ajar. Sedangkan untuk relasi antara GantiAjar dengan DetailGantiAjar adalah one to one karena satu ganti ajar hanya mempunyai satu detil ganti ajar. Untuk yang lainnya seperti Dosen dengan GantiAjar mempunyai relasi one to many karena dan satu dosen bisa mempunyai banyak ganti ajar, dan relasi antara DetailGantiAjar dengan Dosen adalah one to one.
Implementasi
Halaman Index
Dalam halaman ini ditampilkan data dosen yang sudah diganti dan menu di samping kanan untuk pilihan create dan list. Menu Create digunakan untuk membuat pergantian dosen.
Gambar 15 Implementasi Halaman Index
Halaman Create
Pada halaman index jika memilih menu create maka akan diarahkan ke ListView yang akan menampilkan data mata kuliah yang akan diganti. Di sisi kanan ada menu manage yang digunakan untuk mengedit data.
Gambar 16 Implementasi Halaman Create 1
Ketika memilih GantiAjar pada ListView maka akan segera diarahkan ke form input data. Dengan beberapa form yang sudah di inputkan secara otomatis oleh sistem.
Gambar 17 Implementasi Halaman Create 2
Ketika memilih tombol Isi Dosen maka akan muncul kotak dialog yang berisikan daftar dosen yang mengajar pada prodi tersebut.
Gambar 18 Implementasi Halaman Create 3
Halaman Edit
Pada halaman index ketika memilih symbol pensil maka akan terarahkan ke form update dengan form yang sudah terisi.
Gambar 19 Implementasi Halaman Edit 1
Untuk mengganti data pada form yang sudah terisi bisa meilih tombol yang ada disampingnya.
Gambar 20 Implementasi Halaman Edit 2
Halaman Cetak
Menu untuk mencetak SK berada pada menu Cetak Laporan kemudian Laporan Ganti Dosen Pengajar.
Gambar 21 Implementasi Halaman Cetak 1
Setelah itu akan diarahkan ke halaman yang berisi data dosen yang sudah diganti dan tombol cetak disampingnya.
Gambar 22 Implementasi Halaman Cetak 2
Setelah memilih tombol cetak maka akan diarahkan ke halaman pratinjau sebelum surat dicetak.
Gambar 23 Implementasi Halaman Cetak 3
BAB V
KESIMPULAN
Kesimpulan
Berdasarkan uraian dari bab-bab sebelumnya, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :
Modul untuk menangani pergantian dosen pada sistem informasi penjadwalan UNS telah berhasil ditambahkan
Saran
Karena keterbatasan penulis, maka fitur untuk pencarian di beberapa halaman masih belum bisa digunakan. Maka dari itu alangkah baiknya apabila ditambahkan fitur pencarian agar lebih mudah dalam penggunaan sistem ini.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Kadir, 2003. Pengenalan Sistem Informasi, Surakarta.
Jogiyanto, 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi, Surakarta.