0
LAPORAN TET TETAP AP PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI AKUAKULTUR BUDIDAYA IKAN LELE (Clarias sp.) DENGAN SISTEM BIOFLOK REARING CATFISH CATFISH (Clarias (Clarias sp. ) ) USING BIOFLOC SYSTEMS
Kelompok 4 Naa!!"o R"al#$ %&%&'''4'%*+
PROGRAM STUDI BUDIDAY BUDIDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERTANIAN UNI,ERSITAS SRI-IAYA
Universitas Sriwijaya 0
1
*%'+ BAB ' PENDA/ULUAN
'.'. La0a! Belaka12 Ikan lele merupakan salah satu ikan konsumsi yang digemari masyarakat di Indonesia. Produksi ikan lele di Indonesia pada tahun 2014 sebesar 1!.120 ton dan mengalami peningkatan 12."#$ dari tahun sebelumnya %&&P' 2014(. )erdasarkan data tersebut' dapat diketahui bahwa angka produksi nasional ikan lele terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Peningkatan produksi budidaya ikan lele dengan *ara budidaya super intensi+ membawa dampak negati+ terhadap kualitas lingkungan budidaya yang kemudian dapat berakibat bagi kesehatan ikan. Penurunan kualitas lingkungan disebabkan oleh limbah dari sisa pakan' +eses dan sisa metabolisme ikan. ,enurut -saduaman et al. %200/(' tingginya penggunaan pakan buatan pada budidaya intensi+ menyebabkan pen*emaran lingkungan dan peningkatan kasus penyakit. engan demikian' semakin tinggi input pakan semakin tinggi pula akumulasi limbah amonia dalam media budidaya dan bahkan dapat menyebabkan kematian %-vnimele*h' 2012(. itrogen dalam sistem akuakultur terutama berasal dari pakan buatan yang mengandung protein tergantung pada kebutuhan dan stadia organisme yang dikultur. ari total protein yang masuk ke dalam sistem budidaya' sebagian dikonsumsi oleh organisme budidaya dan sisanya terbuang ke dalam air. Protein dalam pakan akan di*erna namun hanya 20!0$ dari total nitrogen dalam pakan diman+aatkan menjadi biomassa ikan %)rune et al. 200!(. Pakan ikan yag tidak ter*erna beserta +eses yang diekskresikan oleh ikan dapat menjadi amonia. Salah satu alternati+ yang dapat dilakukan adalah dengan adanya budidaya ikan dengan teknik bio+lok %3rab et al .' 200"(. eknologi bio+lok adalah salah satu alternati+ yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah limbah budidaya. )ahkan mampu memberi keuntungan lebih karena selain dapat menurunkan limbah nitrogen anorganik' juga dapat
Universitas Sriwijaya 1
2
menyediakan pakan tambahan bagi ikan budidaya sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan dan e+isiensi pakan. eknologi bio+lok dapat dilakukan dengan menambahkan karbon organik ke dalam media pemeliharaan untuk meningkatkan 35 rasio dan merangsang pertumbuhan bakteri heterotro+ %3rab et al. 200"(. engan adanya teknologi bio+lok ini diharapkan dapat memperbaiki kualitas air media pemeliharaan ikan lele dan e+esiensi peman+aatan pakan ikan lele.
'.*. T33a1
ujuan dari praktikum bio+lok ini adalah untuk mengetahui aplikasi teknologi bio+lok terhadap budidaya ikan lele %Clarias sp.(.
Universitas Sriwijaya 2
!
BAB * TINAUAN PUSTAKA
*.'. S"s0ema0"ka #a1 Mo!5olo2" Ika1 Lele (Clarias sp.)
Sistematika ikan lele %Clarias sp.( berdasarkan SI %2000( adalah sebagai berikut6 &ingdom
6 -nimalia
+ilum
6 3hordata
kelas
6 Pis*es
ordo
6 7stariophysi
+amili
6 3lariidae
genus
6 Clarias
spesies
6 Clarias sp. ,enurut &hairuman dan -mri %200/( umumnya ikan lele memiliki tubuh
yang li*in dan tidak bersisik tetapi berlendir. 8arna tubuhnya menjadi loreng apabila terkejut dan memiliki mulut yang lebar dan dilengkapi sunggut sebanyak 4 pasang yang ber+ungsi sebagai alat peraba pada saat men*ari makan atau bergerak. Ikan lele memiliki tiga buah sirip tunggal yakni sirip punggung' sirip ekor' dan sirip dubur. Ikan lele juga memiliki sirip berpasangan yaitu sirip dada dan sirip perut. Sirip dada dilengkapi dengan sirip yang keras dan run*ing yang disebut dengan patil. Patil ini berguna sebagai senjata dan alat bantu untuk bergerak. ,enurut ,ahyudin %2011( ikan lele mempunyai alat perna+asan berupa insang serta labirin sebagai alat pernapasan tambahannya. )erdasarkan perbedaan jenis kelaminnya' ikan lele jantan memiliki kepala yang lebih ke*il dari induk ikan lele betina' warna kulit dada agak tua' urogenital papilla %kelamin( agak menonjol' memanjang ke arah belakang dan terletak di belakang anus' serta warna kemerahan' gerakannya lin*ah' tulang kepala pendek dan agak gepeng % depress(. Perutnya lebih langsing dan kenyal bila dibanding induk ikan lele betina' bila bagian perut di stripping se*ara manual dari perut ke arah ekor akan mengeluarkan *airan putih kental %spermatooamani(' dan kulitnya lebih halus.
Universitas Sriwijaya !
4
Sedangkan *iri*iri induk lele betina yaitu kepalanya lebih besar' warna kulit dada agak terang' urogenital papilla %kelamin( berbentuk oval %bulat daun(' berwarna kemerahan' lubangnya agak lebar dan terletak di belakang anus' gerakannya lambat' tulang kepala pendek dan agak *embung' perutnya lebih gembung dan lunak dan bila bagian perut di stripping se*ara manual dari bagian perut ke arah ekor akan mengeluarkan *airan kekuningkuningan %ovum5telur(.
*.*. /a6"0a0 #a1 Ke6"asaa1 Maka1 Ika1 Lele (Clarias sp.)
,ahyuddin %2011( mengatakan bahwa habitat ikan lele adalah semua perairan tawar. 9ele tidak pernah ditemukan diperairan payau atau asin. isungai yang airnya tidak terlalu deras atau perairan yang tenang' seperti danau' waduk' telaga' rawa serta genangan ke*il merupakan lingkungan hidup lele. &arena lebih menyukai perairan yang tenang' tepian dangkal dan terlindung' ikan lele memiliki kebiasaan membuat dan menempati lubanglubang ditepi sungai atau kolam. ,enurut &ordi %2010( bahwa ikan lele termasuk ikan pemakan segala bahan makanan %omnivora(' baik bahan hewani maupun nabati. Ikan lele men*ari makan di dasar perairan %bottom feeder (. Pakan alami lele sangkuriang adalah binatangbinatang renik' seperti kutu air dari kelompok Daphnia, Cladocera, atau Copepoda. Sementara itu' ikan lele juga memakan larva jentik nyamuk' serangga atau siputsiput ke*il. ,eskipun demikian' jika telah dibudidayakan misalnya dipelihara di kolam lele dapat memakan pakan buatan seperti pellet' limbah peternakan ayam' dan limbahlimbah peternakan lainnya %,ahyuddin' 2011(.
*.7. Tek1"k B"o5lok
eknologi bio+lok adalah teknik menumbuhkan bakteri heterotro+ dalam kolam budidaya dengan tujuan untuk meman+aatkan limbah nitrogen menjadi pakan yang berprotein tinggi dengan menambahkan sumber karbon untuk meningkatkan rasio 35 %:osenberry' 200 dalam :ohmana' 200;(. Penambahan unsur karbon organik ke dalam media budidaya pada kolam dengan sistem bio+lok akan menyebabkan turunnya konsentrasi oksigen terlarut karena akti+itas metabolisme bakteri aerob %e S*hryver' et al .' 200/(. Sehingga perlu dilakukan aerasi untuk meningkatkan konsentrasi oksigen terlarut dalam media budidaya.
Universitas Sriwijaya 4
#
,enurut -gustiawan %2012( ke*epatan aerasi yang baik untuk memperbaiki kualitas media dengan proses pembentukan bio+lok adalah sebesar 2400 m<5menit. &omponen pembentuk bio+lok terdiri dari bahan organik' substrat dan sebagian besar mikroorganisme seperti +itoplankton' bakteri bebas ataupun yang menempel. )akteri heterotro+ dalam air tambak akan berkembang pesat apabila di air
tambak ditambahkan
sumber %3(
karbohidrat
yang langsung dapat
diman+aatkan' misalnya sukrose' molase dan tepung tapioka. )akteri tersebut akan menggunakan anorganik terutama amonia dalam air dan disintesa menjadi protein bakteri dan juga sel tunggal protein yang dapat digunakan sebagai sumber pakan bagi udang atau ikan yang dipelihara %=ari' et al .' 2004 dalam :angka dan >unarto' 2012(. )eberapa jenis bakteri yang sering digunakan dalam bio+lok adalah Bacillus sp. , Bacillus subtilis, Pseudomonas sp.' Bacillus lichenoformis' Bacillus pumilus' Lactobacillus sp.' Bacillus megaterium. Selain dapat memperbaiki kualitas air' teknologi bio+lok diharapkan dapat meningkatkan e+isiensi pakan yang berpengaruh terhadap penambahan bobot pada ikan %-dharani et al .' 201(.
Universitas Sriwijaya #
BAB 7 PELAKSANAAN PRAKTIKUM
7.'. -ak03 #a1 Tempa0
Praktikum )ioteknologi -kuakultur ?eknologi )io+lok? dilaksanakan pada bulan ,aret 201" sampai dengan selesai di &olam Per*obaan Program Studi )udidaya Perairan' @akultas Pertanian' Universitas Sriwijaya.
7.*. Ala0 #a1 Ba8a1 7.*.'. Ala0
-latalat yang akan digunakan pelaksanaan praktikum ini yaitu tandon air %volume #00 9(' perangkat aerator' baskom' ember' penggaris' timbangan' spuit suntik' tisu gulung' serokan' parang' paku' kayu' palu dan gergaji.
7.*.*. Ba8a1
)ahanbahan yang akan digunakan dalam praktikum ini meliputi benih ikan' sumber karbon %tepung tapioka(' probiotik' air' kapur dan garam.
7.7. 9a!a Ke!a
Praktikum ini terdiri dari beberapa tahapan kerja' antara lain sebagai berikut 6 7.7.'. Pe!s"apa1 -a#a8 Pemel"8a!aa1 Ika1
Pemeliharaan ikan dilakukan di dalam wadah tandon air %#00 9(' sebelum digunakan dilakukan persiapan wadah terlebih dahulu yang meliputi pembersihan wadah' pemasangan perangkat aerator' pengisian air. Setelah wadah diisi air tahap selanjutnya adalah tahap pembuatan atap untuk melindungi tandon.
7.7.*. Pe1e6a!a1 #a1 Pemel"8a!aa1 Be1"8
Sebelum benih ikan ditebar' dilakukan pengukuran bobot dan panjang awal menggunakan timbangan digital dan mistar. )enih ikan dengan ukuran # *m ditebar dalam wadah dengan kepadatan benih 1#0 ekor. Pemeliharaan ikan
Universitas Sriwijaya
"
dilakukan selama ! minggu. Selama pemeliharaan' ikan diberikan pakan dengan kandungan protein sebesar 40$ se*ara at satiation. @rekuensi pemberian pakan ! kali sehari pukul 0/.00' 12.00 dan 1".00 8I).
7.7.7. I10e1s"5"kas" Bak0e!" /e0e!o0!o5
Inokulum bakteri heterotro+ diberikan di awal masa pemeliharaan sebanyak 20 ml5m ! volume air kolam. tepung tapioka sebanyak # gram5m !' selanjutnya diberikan ! hari sekali selama pemeliharaan' bahanbahan tersebut ter*ampur se*ara *epat dan homogen. ilakukan pelarutan dengan air dalam wadah ember dan disebar merata pada bak pemeliharaan %:ohmana' 200;(.
7.4. Pe123mp3la1 Da0a
ata yang diambil pada praktikum ini meliputi6 7.4.'. T"12ka0 Kela12s312a1 /"#3p
ingkat kelangsungan hidup ikan dapat diketahui dengan menggunakan rumus A++endi %1;;"( 6 S: B &eterangan 6 S
B ingkat kelangsungan hidup %$(
t
B Cumlah ikan yang hidup pada akhir pemelihaaraan %ekor(
o
B Cumlah ikan pada awal pemeliharaan %ekor(
7.4.*. Pe!03m638a1 Be!a0 M30lak
Pengukuran pertumbuhan berat ikan dilakukan pada awal dan akhir pemeliharaan. Pertumbuhan berat mutlak ikan selama pemeliharaan dihitung dengan menggunakan rumus A++endi %1;;"(6 8 B 8t D 8o &eterangan 6 8
B Pertumbuhan mutlak ikan yang dipelihara %g(
8t
B )erat ikan pada akhir pemeliharaan %g(
8o
B )erat ikan pada awal pemeliharaan %g(
Universitas Sriwijaya "
/
7.4.7. Pe!03m638a1 Pa1a12 M30lak
Pengukuran pertumbuhan panjang ikan dilakukan pada awal dan akhir pemeliharaan. Pertumbuhan panjang mutlak ikan selama pemeliharaan dihitung dengan menggunakan rumus A++endi %1;;"(6 9 B 9t D 9o &eterangan 6 9
B Pertumbuhan panjang mutlak ikan yang dipelihara %*m(
9t
B Panjang ikan pada akhir pemeliaraan %*m(
9o
B Panjang ikan pada awal pemeliharaan %*m(
7.4.4. Feed Convertion Ratio (F9R)
Feed Convertion Ratio %@3:( merupakan suatu ukuran yang menyatakan rasio jumlah pakan yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 kg daging ikan. Perhitungan rasio konversi pakan dilakukan dengan menggunakan rumus dari :3 %1;;!(6
@3:B
&eterangan6 @3:
B rasio konversi pakan
8t
B bobot akhir ikan %g(
8o
B bobot awal ikan %g(
@
B pakan yang diberikan
B berat ikan yang mati selama pemeliharaaan
7.4.&. K3al"0as A"!
Parameter kualitas air yang diukur adalah oksigen terlarut %7( dan suhu. Pengukuran suhu dilakukan setiap hari' sedangkan pengukuran 7 air pemeliharaan dilakukan pada setiap pekan. -latalat yang digunakan adalah 7meter untuk mengukur kadar oksigen terlarut dan termometer untuk mengukur suhu perairan tersebut.
Universitas Sriwijaya /
;
BAB 4 /ASIL PEMBA/ASAN 4.'. /as"l 4.'.'. Pe!03m638a1 Ika1 Lele ( Clarias sp.)
=asil yang didapatkan pada praktikum disajikan pada tabel 4.1. Tabel 4.1. Data pertumbuhan ikan lele selama pemeliharaan
o 1 2 ! 4
Parameter Pertumbuhan Panjang :ata:ata Pertumbuhan bobot :ata:ata &elangsungan =idup @3:
Satuan *m gram $
ilai 4'2 #.2# !#'!! 0'41;
4.'.*. K3al"0as A"!
=asil pengukuran kualitas air selama praktikum disajikan pada tabel 4.2. abel 4.2. ata kualitas air selama pemeliharaan o 1 2 !
Parameter p= Suhu Andapan @lok
Satuan E3 3m
ilai '#"'" 2/';!0'" 4#'#
4.*. Pem6a8asa1
)erdasarkan tabel 4.1. dapat diketahui bahwa pertumbuhan panjang rata rata ikan lele selama pemeliharaan sebesar 4'2 *m' pertumbuhan bobot ratarata sebesar #'2# gram' kelangsungan hidup sebesar !#'!!$' serta rasio konversi pakan sebesar 0'41;. =al ini menunjukkan bahwa dengan adanya teknologi bio+lok pada budidaya ikan lele dapat mempengaruhi pertumbuhan' kelangsungan hidupdan rasio konversi pakan. eknologi bio+lok diaplikasikan dengan prinsip dasar assimilasi nitrogen terlarut oleh bakteri heterotrophik dengan mengelola 36 rasio di dalam air media. Selanjutnya biomassa bakteri heterotrophik tersebut membentuk agregat yang disebut bio+lok. Pertambahan panjang dan bobot ikan lele dari awal pemeliharaan sampai dengan akhir pemeliharaan mengalami pertumbuhan yang signi+ikan. =al ini
Universitas Sriwijaya ;
10
disebabkan bahwa pada awal pemeliharaan hingga akhir pemeliharaan ukuran ikan masih ke*il dan ruang gerak masih men*ukupi dan layak untuk mendukung pertumbuhan ikan. A++endie %1;;"( menyatakan bahwa +aktor yang dapat menyebabkan ikan dapat tumbuh yaitu pakan' padat tebar' dan lingkungan. &elangsungan hidup yang didapatkan pada praktikum ini *ukup rendah dengan nilai sebesar !#'!!$. Penyebab rendahnya kelangsungan hidup ikan lele adalah rendahnya kemampuan untuk beradaptasi di lingkungan yang baru. ikaitkan dengan teknologi bio+lok' rupanya pakan yang dikonsumsi oleh ikan lele yang dibudidayakan dengan teknologi bio+lok diman+aatkan se*ara lebih e+isien. =al ini sesuai dengan rasio konversi akan yang didapatkan sangat baik dengan nilai @3: sebesar 0'41;. Ini menunjukkan bahwa pakan yang diberikan sangat e+isien untuk ikan lele. =astuti dan Subandiyono %2014(' menyatakan bahwa udang' ikan nila dan kerang mampu mengkonsumsi dan meretensikan dari bio+lok. Sebagaimana udang' ikan nila dan kerang' ikan lele juga mampu men+aatkan bio+lok sehingga menjadi in+ormasi dasar dalam mengembangkan teknologi bio+lok. )erdasarkan tabel 4.2. dapat diketahui bahwa hasil pengukuran parameter kualitas air selama praktikum masih layak untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan lele. &onsentrasi suhu sebesar 2/';!0'" E3 dan p= sebesar '#"'". Suhu air pada media pemeliharaan berada dalam batas yang layak bagi pertumbuhan ikan lele' berkisar 2#!0 E3 %Pillay F &utty 200#(' konsentrasi p= air selama pemeliharaan dalam batas yang layak bagi pertumbuhan ikan lele' berkisar #; %PP:I/252011(. Andapan +lok yang didapatkan sebesar 4#'# *m. Umumnya +lok yang terbentuk tidak hanya mengandung bakteri saja' namun tersusun pula atas mikroorganisme lain diantaranya adalah mikroalgae'dan ooplankton yang terperangkap partikel organik %=astuti dan Subandiyono' 2014(.
Universitas Sriwijaya 10
11
BAB & KESIMPULAN DAN SARAN
&.'. Kes"mp3la1
&esimpulan yang didapatkan berdasarkan hasil praktikum mengenai bio+lok yang telah dilakukan adalah teknologi bio+lok sudah dapat diaplikasikan dalam kegiatan membudidayakan ikan atau akuakultur dan dapat memberikan pengaruh terhadap perbaikan kualitas air dan pakan. ,eskipun dalam teknis pelaksanaannya hasil yang didapatkan kurang optimal akan tetapi berdasarkan literatur yang sudah ada mendapatkan hasil yang terbaik. =alhal yang menjadi +aktor keberhasilan dalam teknologi bio+lok harus diperhatikan supaya berhasil dan tujuan dari teknologi bio+lok dapat ter*apai.
&.*. Sa!a1
Saran yang dapat diberikan pada praktikum ini adalah sebelum dilakukannya penebaran ikan ke media pemeliharaan' dipastikan terlebih dahulu dalam media pemeliharaan tersebut sudah ada +loknya' karena akan dapat berpengaruh pada keberlangsungan hidup ikan yang dipelihara.
Universitas Sriwijaya 11
12
DAFTAR PUSTAKA
G&&PH &ementrian &elautan dan Perikanan. 2014. Statistik elautan dan Perikanan !"#$. &&P :I' Cakarta. -dharani ' Soewardi &' Syakti -' dan =ariyadi S. 201. ,anajemen kualitas air dengan teknologi bio+lok6 studi kasuspemeliharaan ikan lele % Clarias sp.(. %urnal &lmu Pertanian &ndonesia. 21%1(6 !#40. -gustiawan' S. 2012. Peranan ke*epatan aerasi % flo' rate( terhadap kualitas media' pertumbuhan bio+lok dan produksi ikan nila (reochromis )iloticus. Skripsi. epartemen )udidaya Perairan @akultas Perikanan an Ilmu &elautan' Institut Pertanian )ogor' )ogor. %tidak dipublikasikan(. -saduaman ,' 8ahab ,-' erdegem ,3C' =uJue S' Salam ,-' dan -im ,A. 200/. 35 ratio *ontrol and substrate addition +or periphyton development jointly enhan*e +reshwater prawn *acrobrachium rosenbergii Produ*tion in Ponds. +uaculture. 2/0611"12!. -vnimele*h K. 1;;;. 3arbon5nitrogen ratio as a *ontrol element in aJua*ulture systems. +uaculture. 1"6 22"2!#. )adan Standarisasi asional G)SH. 2000. SI6 014/4.4 D 20006 Produksi benih ikan lele dumbo -Clarias gariepinus C fuscus/ kelas benih sebar . )rune ' S*hwart >' Aversole -' 3ollier C' dan S*hwedler . 200!. Intensi+i*ation o+ pond aJua*ulture and high rate photosyntheti* systems. +uacultural 0ngineering.2/6 #D/. 3rab :' -vnimele*h K' e+oirdt ' )ossier P' dan erstraete 8. 200". itrogen removal te*hniJues in aJua*ulture +or sustainable produ*tion. +uaculture. 2"06 114. e S*hryver P' 3rab :' e+oirdt ' )oon ' dan erstraete 8. 200/. he basi*s o+ bio+lo*s te*hnology6 the added value +or aJua*ulture. +uaculture. 2""6 12#D1!". A++endie ,I. 1;;". Biologi Perikanan. Kayasan Pustaka usatama' Kogyakarta. =astuti S dan Subandiyono. 2012. Per+orma produksi ikan lele dumbo % Clarias gariepinus' )ur*h( yang dipelihara dengan teknologi bio+lo*. %urnal Saintek Perikanan. 10%1(6 !"42. &hairuman & dan -mri. 200/. Budida1a Lele Sangkuriang Secara 0fektif . -gro ,edia Pustaka. Cakarta.
Universitas Sriwijaya 12
1!
&ordi &,>=. 2010. Budida1a ikan lele di kolam terpal . -ndi' Kogyakarta. ,ahyuddin &. 2011. Panduan Lengkap +gribisnis Lele. Penebar Swadaya' Cakarta. ational :esear*h 3oun*il %:3(. 1;;!. )utrient Reuirement of 2arm 2ater Fishes and Shelfish. utritional -*ademy o+ S*ien*es' 8ashington . 3. Pillay :' &utty ,. 200#. +uaculture Principles and Practices. Ad ke2. )la*kwell Publishing'7L+ord >). PP:IH Peraturan Pemerintah 9ingkungan =idup. 2001. &eputusan ,enteri egara 9ingkungan =idup omor /2 ahun 2001. :angka - dan >unarto. 2012. Pengaruh penumbuhan bio+lok pada budidaya udang vaname pola intensi+ di tambak. %urnal &lmiah Perikanan dan elautan. 4%2(6 !4!;. :ohmana' . 200;. &onversi limbah budidaya ikan lele' Clarias sp. menjadi biomassa bakteri heterotro+ untuk perbaikan kualitas air dan makanan udang galah' *acrobrachium rosenbergii. esis. Institut Pertanian )ogor. )ogor. %tidak dipublikasikan(.
Universitas Sriwijaya 1!