LAPORAN PENDAHULUA P ENDAHULUAN N CEPHALGIA
OLEH: AGUNG DARMAWAN
PROGRAM PROFESI NERS JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO 2011
1. Latar belakang Cephalgia atau sakit kepala adalah salah satu keluhan fisik yang paling umum manusia. Sakit kepada pada kenyataanya adalah gejala, bukan penyakit dan dapat menunjukan penyakit organic, tegangan otot rangka atau kombinasi respon tersebut. Intensitas, kualitas, dan lokasi nyeri ±terutama durasi dari cephalgia dan keberadaangejala neurologik terkait- dapat memberikan tanda penyebab. igraine atau nyeri kepalatipe tegang biasanya dijelaskan sebagai sensasi berdenyut! sensasi tekanan juga umumterdapat pada nyeri kepala tipe tegang. "yeri seperti tertusuk-tusuk menandakan penyebab neuritik! nyeri okuler dan periorbital menandakan terjadinya migraine ataunyeri kepala kluster, dan nyeri kepala persisten merupakan gejala tipikal dari massaintracranial. "yeri okuler dan periokuler menandakan gangguan ophtalmologik, nyeridengan sensasi terikat umum pada nyeri kepala tipe tegang. #ada pasien dengan sinusitis,mungkin didapatkan rasa nyeri pada kulit dan tulang sekitar..
$. #engertian Sakit kepala yang secara medis dikenal sebagai cephalalgia atau dilafalkan cephalgia adalah suatu kondisi terdapatnya rasa sakit di dalam kepala% kadang sakit di belakang leher atau punggung bagian atas, disebut juga sebagai sakit kepala. jenis penyakit ini termasuk dalam keluhan-keluhan penyakit yang sering diutarakan.
&. 'tiologi Cephalgia atau nyeri kepala termasuk keluhan yang umum dan dapat terjadi akibat banyak sebab yang membuat pemeriksaan harus dilakukan dengan lengkap. Sakit kepalakronik biasanya disebabkan oleh migraine, ketegangan, atau depresi, namun dapat jugaterkait dengan lesi intracranial, cedera kepala, dan spondilosis ser(ikal, penyakit gigiatau mata, disfungdi sendi temporomandibular, hipertensi, sinusitis, dan berbagai macamgangguan medis umum lainnya. )alaupun lesi structural jarang ditemukan padakebanyakan pasien yang
mengalami cephalgia, keberadaan lesi tersebut tetap pentinguntuk di*aspadai. Sekitar satu pertiga pasien tumor otak, sebagai contoh, datang dengankeluhan utama sakit kepala.
+. #atofisiologi Sakit kepala timbul sebagai hasil perangsangan terhadap bangunan bangunan di*ilayah kepala dan leher yang peka terhadap nyeri. angunan bangunan ekstrakranial yang peka nyeri ialah otot-otot okspital, temporal dan frontal, kulit kepala, arteri-arteri subkutis dan periostium. ulang tengkorak sendiri tidak peka nyeri. angunan-bangunan intrakranial yang peka nyeri terdiri dari meninges, terutama dura basalis dan meninges yang mendindingi sinus (enosus serta arteri-arteri besar pada basis otak. Sebagian besar dari jaringan otak sendiri tidak peka nyeri. #erangsangan terhadap bangunan-bangunan itu dapat berupa% 1. Infeksi selaput otak % meningitis, ensefalitis. $. Iritasi kimia*i terhadap selaput otak seperti pada perdarahan subdural atau setelah dilakukan pneumo atau at kontras ensefalografi. &. #eregangan selaput otak akibat proses desak ruang intrakranial, penyumbatan jalan lintasan li/uor, trombosis (enos spinosus, edema serebri atau tekanan intrakranial yang menurun tiba-tiba atau cepat sekali. +. 0asodilatasi arteri intrakranial akibat keadaan toksik seperti pada infeksi umum, intoksikasi alkohol, intoksikasi C2, reaksi alergik3, gangguan metabolik seperti hipoksemia, hipoglikemia dan hiperkapnia3, pemakaian obat (asodilatasi, keadaan paska contusio serebri, insufisiensi serebro(asculer akut3. 4. 5angguan pembuluh darah ekstrakranial, misalnya (asodilatasi migren dan cluster headache3 dan radang arteritis temporalis3 6. 5angguan terhadap otot-otot yang mempunyai hubungan dengan kepala, seperti pada spondiloartrosis deformans ser(ikalis.
7. #enjalaran nyeri reffererd pain3 dari daerah mata glaukoma, iritis3, sinus sinusitis3, baseol kranii ca. "asofaring3, gigi geligi pulpitis dan molar III yang mendesak gigi3 dan daerah leher spondiloartritis deforman ser(ikalis. 8. 9etegangan otot kepala, leher bahu sebagai manifestasi psikoorganik pada keadaan depresi dan stress. :alam hal ini sakit kepala sininim dari pusing kepala.
4. anda dan gejala a. Sakit kepala sebelah b. Sakit di bagian tengkuk;leher c. Sakit diatas atau bagian sekitar mata
6. #emeriksaan penunjang a. C Scan b.
7. #engkajian :ata subyektif dan obyektif sangat penting untuk menentukan tentang penyebab dan sifat dari sakit kepala. 1. :ata Subyektif a. #engertian pasien tentang sakit kepala dan kemungkinan penyebabnya. b. Sadar tentang adanya faktor pencetus, seperti stress. c. Langkah = langkah untuk mengurangi gejala seperti obat-obatan. d. empat, frek*ensi, pola dan sifat sakit kepala termasuk tempat nyeri, lama dan inter(al diantara sakit kepala. e. >*al serangan sakit kepala. f. >da gejala prodomal atau tidak g. >da gejala yang menyertai. h.
i.
Situasi yang membuat sakit kepala lebih parah.
j.
>da alergi atau tidak.
$. :ata 2byektif a. #erilaku % gejala yang memperlihatkan stress, kecemasan atau nyeri. b. #erubahan kemampuan dalam melaksanakan aktifitas sehari = hari. c. erdapat pengkajian anormal dari sistem pengkajian fisik sistem saraf cranial. d. Suhu badan e. :rainase dari sinus.
8. :iagnosa kepera*atan a. "yeri akut berhubungan dengan agen injuri neurologis. b. gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri. c. kurangnya pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan paparan informasi.
"o. 1.
?. Inter(ensi :iagnosa kepera*atan "yeri akut ber hub ung an den gan agen injuri neurologis
$.
gangguan pola tidur ber hubungan dengan nyeri.
&.
kurangnya penget ahuan ber hubungan dengan
keterbatasan paparan informasi
ujuan asalah nyeri akut dapat teratasi setelah &@$+ jam pera*atan, dengan kriteria hasil % 1. tidak memperlihatkan nyeri lagi $. klien tampak tenang &. nyeri berkurang saat berakti(itas +. nyeri seperti ditusuk-tusuk tidak terasa lagi. Setelah dilakukan tindakan kepera*atan1@$+ jam, masalah gangguan pola tidur dapat teratasi dengan kriteria % 1. pasien dapat tidur 4-7 jam setiap malam $. tidak mengeluhkan gangguan tidur &. pasien tidak terlihat letih Setelah dilakukan tindakan 1@$+ jam, masalah kurang pengetahuan dapat teratasi
dengan kriteria 1. pasien mampu mencari informasi sehubungan dengan penyakitnya $. pasien mampu beradaptasi deangan keadaan saat ini
Inter(ensi 1. kaji keluhan nyeri $. kaji skala nyeri &. berikan analgetik sesuai prosedur.
1. kaji penyebab kelelahan pasien $. berikan suasana nyaman &. beritahu apa yang harus dilakukan untuk mengatasi gangguan tidur +. beri obat tidur jika perlu
1. mengetahui penyebab gangguan tidur $. memberikan rasa nyaman &. mengetahui apa yang harus dilakukan untuk mengatasi gangguan tidur +. mengatasi gangguan tidur
1. beritahu pasien terkait masalah penyakitnya $. beritahu keluarga untuk
1. memberikan informasi $. agar pasien merasa
memberi dukungan kepada pasien &. beritahu apa yang harus dilakukan terkait penyakit yang diderita
tersupport &. penanganan terhadap penyakit
keterbatasan paparan informasi
dengan kriteria 1. pasien mampu mencari informasi sehubungan dengan penyakitnya $. pasien mampu beradaptasi deangan keadaan saat ini
memberi dukungan kepada pasien &. beritahu apa yang harus dilakukan terkait penyakit yang diderita
tersupport &. penanganan terhadap penyakit
:aftar pustaka
runner A Suddarth, $BB$, Buku Ajar keperawatan Medikal Bedah, '5C, akarta. Long >C, 1??6, Perawatan Medikal Bedah, Dayasan Ikatan >lumni #endidikan 9epera*atan #adjajaran, andung. arlyn
'. :oengoes, 1???, Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman untukPerencanaan & Pendokumentasian Perawatan Pasien, 'disi &, '5C, akarta.
Sidharta #, 1??+, Neurogi Klinis dalam Praktek Umum, :ian
:aftar pustaka
runner A Suddarth, $BB$, Buku Ajar keperawatan Medikal Bedah, '5C, akarta. Long >C, 1??6, Perawatan Medikal Bedah, Dayasan Ikatan >lumni #endidikan 9epera*atan #adjajaran, andung. arlyn
'. :oengoes, 1???, Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman untukPerencanaan & Pendokumentasian Perawatan Pasien, 'disi &, '5C, akarta.
Sidharta #, 1??+, Neurogi Klinis dalam Praktek Umum, :ian