LAPORAN PENDAHULUAN “CHOLANGITIS” DI RUANG 13 RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kepaniteraan Profesi Ners Departemen Surgical
Oleh: Wenny Tr!n"nn#$y"! NIM. 1%&&'&3&&&11&((
PROGRAM PROFESI NERS )URUSAN ILMU *EPERAWATAN FA*ULTAS *EDO*TERAN UNI+ERSITAS ,RAWI)A-A MALANG &1'
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN *EPERAWATAN PASIEN DENGAN CHOLANGITIS
Disusun untuk Memenuhi Tugas Profesi Ners Departemen Surgical di Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar Malang
leh ! "enn# Trisnaningt#as N$M. %&''(')'''%%'**
Telah diperiksa kelengkapann#a pada ! +ari
!
Tanggal ! Dan din#atakan memenuhi kompetensi
Perseptor Akademik,
Perseptor Klinik,
-
N$P.
-
N$P.
Kepala Ruang
-
N$P.
A. ANATOMI FISIOLOGI
Kandung empedu adalah se/uah kantung /er/entuk seperti /uah pir, #ang terletak pada permukaan inferior dari hati pada garis #ang memisahkan lo/us kanan dan kiri, #ang dise/ut dengan fossa kandung empedu. Ukuran kandung empedu pada orang dewasa adalah (cm hingga %' cm dengan kapasitas le/ih kurang )'m0. Kandung empedu menempel pada hati oleh 1aringan ikat longgar, #ang mengandung 2ena dan saluran limfatik #ang menghu/ungkan kandung empedu dengan hati. Kandung empedu di/agi men1adi empat area anatomi! fundus, korpus, infundi/ulum, dan kolum. 3ungsi kandung empedu #aitu se/agai /erikut! %. Men#impan dan mengkonsentrasikan cairan empedu #ang /erasal dari hati di antara dua periode makan. 4. 5erkontraksi dan mengalirkan garam empedu #ang merupakan turunan kolesterol, dengan stimulasi oleh kolesistokinin,ke duodenum sehingga mem/antu proses pencernaan lemak.
,. De/n! Kolangitis adalah infeksi /akteri dari saluran empedu #ang terseum/at /aik secara parsiil atau total, sum/atan /iasan#a dise/a/kan dari dalam lumen saluran empedu misaln#a /atu koledokus atau dari luar lumen misaln#a karsinoma caput pankreas #ang menekan duktus koledokus, atau dari dinding saluran empedu misaln#a kolangio6karsinoma atau struktur saluran empedu -Nurman, %777
C. *l"!/0"! Klasifikasi kolangitis menurut Tok#o 8uidelines -"ada et al , 4''(! *r$er" Ml 2Gr"e I M4er"$e 2Gr"e II Se5ere 2Gr"e III Disfungsi rgan Tidak Tidak 9a Respon terhadap 9a Tidak Tidak terapi Mild -8rade $ didefinisikan se/agai kolangitis #ang dapat /erespon terhadap terapi Moderate -8rade $$ didefinisikan se/agai kolangitis #ang tidak dapat /erespon dengan pengo/atan dan tidak menim/ulkan disfungsi organ Se2ere -8rade $$$ didefinisikan kolangitis #ang tidak dapat /erespon dengan pengo/atan dan menim/ulkan disfungsi organ seperti! Kardio2askuler! hipotensi Saraf! penurunan kesadaran Pernapasan! Pa4 : )'' Renal! Serum kreatinin ; 4.' mg
D. E$4l4# Pen#e/a/ tersering o/struksi /iliaris adalah koledokolitiasis, o/struksi struktur saluran empedu, dan o/struksi anastomose /iliaris. 5akteri memiliki akses ke saluran /ilier melalui duodenum atau melalui darah dari 2ena porta. $nfeksi akan naik menu1u duktus hepatikus menim/ulkan infeksi. Peningkatan tekanan /ilier akan mendorong infeksi menu1u kanalikuli /ilier 2ena hepatica dan saluran limfatik perihepatik #ang akan menim/ulkan /akteremia -5runicardi et al , 4''(. Pen#e/a/ kedua kolangitisadalaho/struksi maligna dari saluran empedu oleh karsinoma pankreas, metastasis dari tumor peri pankreas, metastasis porta hepatis. Selainitupemakaian1angkapan1ang stent /iliarisseringkalidisertaio/struksi stent
olehcairan/iliaris
#ang
kentaldan
men#e/a/kankolangitis -=ameron, %77(.
E. P"$4/!4l4#
de/ris
/iliaris
#ang
Adan#a ham/atan dari aliran cairan empedu akan menim/ulkan stasis cairan empedu dan apa/ila /erlangsung lama maka akan ter1adi kolonisasi /akteri dan pertum/uhan kuman #ang /erle/ihan. 5akteri ini /erasal dari flora duodenum #ang masuk melalui sfingter ddi, dapat 1uga dari pen#e/aran limfogen
dari
kandung
empedu
#ang
meradang
akut
-Nurman,
%777.Mikroorganisme #ang men#e/a/kan infeksi pada kolangitis akut #ang sering di1umpai adalah /akteri gram -6 enterik >. =oli, Kle/siella, Streptococcus faecalis dan /akteri anaero/. 5akteri seperti Proteus,Pseudomonas dan >ntero/acter enterococci 1uga tidak 1arang ditemukan -Malet, %77?.Kolangitis ter1adi aki/at kom/inasi dari adan#a ham/atan dari aliran cairan empedu #ang /erlangsung lama dan ter1adi kolonisasi dan proliferasi /akteri. Adan#a tekanan #ang tinggi dari saluran empedu #ang tersum/at, /akteri akan kem/ali -refluks ke dalam saluran limfe dan aliran darah dan dapat mengaki/atkan sepsis -Nurman, %777. Selain itu, /e/erapa dari efek serius kolangitis dapatdise/a/kan oleh endotoksemia #angdihasilkan oleh produk pemecahan /akterigram negatif. >ndotoksin diserap di ususle/ih mudah /ila terdapat o/struksi /ilier, karena ketiadaan garam empedu #ang/iasan#a mengeluarkan
endotoksin
sehinggamencegah
pen#erapann#a.
Selan1utn#akegagalan garam empedu mencapaiintestin dapat men#e/a/kan peru/ahan flora usus. Selain itu fungsi sel6sel Kupfer#ang 1elek dapat mengham/at
kemampuanhati
untuk
mengekstraksi
endotoksin
daridarah
portal.5ilamana kolangitis tidak dio/ati, dapattim/ul /akteremia sistemik #ang dapat menim/ulkan a/ses hati -Malet, %77?.
F. M"n/e!$"! *ln! Adan#a manifestasi klinis pada &*@ kasus /erupa Trias Charcot #aitu demam, ikterus dan n#eri a/domen kuadran kanan atas. N#eri ini /ersifat kolik, men1alar ke /elakang atau ke skapula kanan, kadang6kadang n#eri /ersifat konstan -Nurman, %777. Selain itu, 1uga terdapat tanda dan ge1ala lain seperti mual dan muntah #ang dapat mengaki/atkan penurunan nafsu makan sehingga asupan nutrisi /erkurang #ang dapat mengaki/atkan kelelahan serta menurunn#a /erat /adan pada penderita kolangitis. Pasien dengan kolangitis supuratif selain menun1ukkan manifestasi klinis /erupa trias charcot tapi 1uga menun1ukkan adan#a penurunan kesadaran dan hipotensi -=ameron, %77(.
G. Pe6er0!""n D"#n4!$0 1. Anamnesa Pada saat anamnesa /iasan#a klien mengeluh n#eri a/domen kanan atas, perut terasa mual dan kadang pasien 1uga muntah.
Selain itu, pada saat
anamnesa ditemukan riwa#at pen#akit terdahulu seperti /atu kandung empedu dan saluran empedu, pasca cholec#stectom#, riwa#at cholangitis se/elumn#a -5runicardi et al , 4''( . Pemeriksaan 3isik Pada pemeriksaan fisik ditemukan triad charcot #aitu /erupa demam, ikterus, dan n#eri a/domen kanan atas. 8e1ala lain #aitu kekakuan, pruritus, ti1a #ang acholis atau h#pocholis, dan malaise, hepatomegali ringan, hipotensi, sepsis. 3. Pemeriksaan 0a/oratorium Se/agian /esar penderita mengalami hiper/iliru/inemia sedang. Peningkatan /iliru/in #ang tertinggi ter1adi pada o/struksi maligna. Tes fungsi hati termasuk alkali fosfatase -88T dan transaminase serum -S8T
Apa/ila terlihat pele/aran duktus /iliaris intra dan ekstrahepatal maka ini dapat dikategorikan o/struksi letak rendah -distal -Soetikno, 4''(.
7. Magnetic
Resonance
=holangiopancreatograph#
-MR=P
adalah
pemeriksaan duktus /illiaris dan duktus pankreatikus dengan memakai pesawat
MR$,
dengan
memakai
hea2il#
T4"
acBuisition
untuk
memaksimalkan signal dari cairan #ang menetap pada duktus /iliaris dan duktus pankreatikus -Soetikno, 4''(.
H. Pen"$"l"0!"n""n Penatalaksanaan /erdasarkan dera1at kolangitis ->rina et al , 4'%%! a. Kolangitis grade $ Pem/erian terapi medikamentosa direspon dengan /aik oleh pasien. Setelah itu,
dapat
dipertim/angkan
untuk
melakukan
drainase
/ilier
dengan
menggunakan endoskopi, perkuatneus, ataupun drainase ter/uka. /. Kolangitis grade $$ Pada pasien ini tidak /erespon /aik dengan medikamentosa. Selain itu, muncul tanda6tanda gagal organ. Pada pasien ini, dilakukan drainase /ilier awal dengan menggunakan endoskopi atau perkutaneus drainase. Terapi definitif dengan menghilangkan sum/er sum/atan dilakukan setelah kondisi klien sta/il. c. Kolangitis grade $$$ Pada pasien ini memerlukan terapi suportif seperti 2entilator, o/at6o/atan inotropik,, terapi medikamentosa. Drainase /ilier dilakukan secepatn#a segera setelah kondisi pasien sta/il.
Pen"l"0!n""n *4n!er5"$/ Penatalaksanaan awal kolangitis adalah terapi konser2atif dimana keseim/angan cairan dan elektrolit harus harus dikoreksi dan penggunaan anti/iotik. Anti/iotik #ang dipakai pada kasus ringan sampai /erat adalah cephalosporin -misaln#a cefaColin, cefiitin. Pada kasus /erat digunakan aminoglikosida ditam/ah dengan clindam#cin atau metronidaCole. Saluran empedu #ang mengalami o/struksi harus didrainase sesegera munkin pada pasien dengan kondisi sta/il.
Dekompresi 5iliaris
Se/agian /esar pasien -sekitar ('@ dengan kolangitis akut akan /erespon terhadap terapi anti/iotik sa1a. Pada kasus terse/ut demam menghilang dan tes fungsi hati kem/ali ke normal dalam 4* sampai * 1am. Eika pasien tidak menun1ukkan per/aikan dalam %4 sampai 4* 1am pertama, dekompresi /iliaris darurat harus dipertim/angkan. Pada se/agian /esar kasus, dekompresi /iliaris dilakukan segera secara non operatif /aik dengan 1alur endoskopik maupun perkutan. 9aitu! -Sa/iston, %7? dan =ameron, %77(. a. Penanggulangan sfingterotomi endoskopik Apa/ila setelah tindakan di atas keadaan umum tidak mem/aik atau malah semakin /uruk, dapat dilakukan sfingterotomi endoskopik, untuk pengaliran empedu dan nanah serta mem/ersihkan duktus koledokus dari /atu. Kadang dipasang pipa naso/ilier. Apa/ila /atu duktus koledokus /esar, #aitu /erdiameter le/ih dari 4 cm, sfingterotomi endoskopik mungkin tidak dapat mengeluarkan /atu ini. Pada penderita ini mungkin dian1urkan litotripsi terle/ih dahulu -De Eong, %77( dan 5urkitt, %77?. /. 0isis /atu Disolusi /atu dengan sediaan garam empedu kolelitolitik mungkin /erhasil pada /atu kolesterol. Terapi /erhasil pada separuh penderita dengan pengo/atan selama satu sampai dua tahun. 0isis kontak melalui kateter perkutan
kedalam kandung empedu dengan metil eter /erhasil setelah
/e/erapa 1am. Terapi ini merupakan terapi in2asif walaupun kerap disertai dengan pen#ulit -De Eong, %77(. >S"0 ->tracorporeal Shock "a2e 0ithotrips# adalahpenghancuran /atu saluran empedu dengan menggunakan /er/agai 1enis lithotripter #ang dilengkapi dengan pencitraan flouroskopi se/elum prosedur, diperlukan sfingterotomi
endoskopik
memasukkan
material
penghancuran
dan
pemasangan
kontras.
Terapi
kateter
naso/iliaris
untuk
dilan1utkan
sampai
ter1adi
#ang adekuat atau telah di/erikan pelepasan 1umlah
gelom/ang ke1ut #ang maksimum -=ameron, %77(F De Eong, %77(F Eosh, 4''?. c. PT5D - Percutaneous Transhepatik 5iliar Drainage Pengaliran /ilier transhepatik /iasan#a /ersifat darurat dan sementara se/agai salah satu alternatif untuk mengatasi sepsis pada kolangitis /erat, atau mengurangi ikterus /erat pada o/struksi saluran empedu distal karena keganasan. Pada pasien dengan pipa T pada saluran empedu dapat 1uga
dimasukkan koledokoskop dari luar untuk mem/antu mengam/il /atu intrahepatik -De Eong, %77(F 5runicardi, 4'''. Pen"$"l"0!"n""n De/n$/ a. Kolesistektomi Ter/uka Merupakan operasi #ang mem/utuhkan anestesi umum kemudian dilakukan irisan pada /agian anterior dinding a/domen dengan pan1ang %464'cm Te0n0 48er"! 04le!!$e0$46 $er90" Dilakukan dengan insisi su/total kanan -Kocher se/agai salah satu insisi #ang ser/s guna dalam diseksi lam/ung empedu dan saluran empedu. /. Kolangiografi operatif Dilakukan secara rutin untuk mendapatkan peta anatomik di daerah #ang sering mengalami anomalidan untuk men#ingkirkan /atu empedu #ang tidak dicurigai. Kolangiografi dilakukan mengan menggunakan kanlua kangiografi seperti 5erci 0ehman dn =olangiocath. $nsisi di/uat di saluran sistikus $nsisi harus cukup /esar untuk memasukkan kanula Kanula dipertahankan ditempatn#a dengan hemoclip. Kemudian material kontras dimasukkan #aitu h#paBue 4&@. Sistem operasi kolangiografi adalah fluorokolangiopatidengan penguatan citra serta monitor tele2isi. $ni memungkinkan pengisian saluran empedu secara lam/at dan pemaparan multiple saluran sistem saat diisi. c. 0aparoskopi Kolesistektomi Merupakan cara in2asif untuk mengangkat /atu empedu dengan menggunakan teknik laparoskopi. Kontraindikasin#a adalah sepsis a/domen, gangguan pendarahan kehamilan. d. >ksplorasi koledokus! eksplorasi laparoskopi duktus empedu Umumn#a se/elum tindakan operatif /atu duktus empedu dideteksi dengan kolangiografi intraoperatif mengalirkan saline melalui kateter kolangiografi setelah sfingter oddi direlaksasikan dengan glukagoN. Eika irigasi tidak /erhasil, dapat dilakuakan pemasangan kateter /alon melalui duktus sisikus dan turun ke duktus empedu. I.
*OMPLI*ASI 5e/erapa komplikasi dari pen#akit kolangitis terutama #ang dera1at tinggi -kolangitis supuratif adalah se/agai /erikut : %. A/ses hati piogenik A/ses hati piogenik merupakan (&@ dari semua a/ses hati. A/ses ini pada anak dan dewasa muda ter1adi aki/at komplikasi apendisitis, dan pada orang tua se/agai komplikasi pen#akit saluran empedu seperti kolangitis. $nfeksi pada saluran empedu intrahepatik men#e/a/kan kolangitis #ang menim/ulkan kolangiolitis dengan aki/at a/ses multiple -De Eong, %77(.
4. 5akteremia, sepsis /akteri gram negatif 5akteremia adalah terdapatn#a /akteri di dalam aliran darah -4&6*'@. Komplikasi /akteremia pada kolangitis dapat ter1adi oleh karena etiologi utama pen#e/a/ ter1adin#a kolangitis adalah infeksi /akteri. Demam merupakan keluhan utama sekitar %'6%&@ ). Peritonitis sistem /ilier Ke/ocoran empedu dalam ruang peritoneal men#e/a/kan iritasi dan peritonitis. Eika empedu terkena infeksi, maka akan men#e/a/kan peritonitis dan sepsis #ang mempun#ai resiko tinggi #ang sangat fatal. *. Kerusakan duktus empedu Duktus empedu dapat dengan mudah rusak pada tindakan kolesistektomi atau pada eksplorasi duktus empedu #ang tidak
sesuai dengan
anatomin#a. Kesalahan #ang sangat fatal adalah tidak mengetahui cara melakukan transeksi atau ligasi pada duktus. &. Perdarahan Arteri hepatik dan arteri sistikus serta 2askularisasi hepar lainn#a dapat mengalami trauma dan perdarahan pada saat melakukan operasi. Perdarahan #ang ter1adi kadang susah untuk dikontrol. ?. Kolangitis asendens dan infeksi lain Kolangitis asendens adalah komplikasi #ang ter1adin#a lam/at pada pem/edahan sistem /ilier #ang merupakan anastomosis #ang di/entuk antara duktus empedu dan usus /esar /agian asendens. Refluks pada /agian intestinal dapat /erlan1ut men1adi infeksi aktif sehingga ter1adi stagnan empedu pada sistem duktus #ang men#e/a/kan drainase tidak adekuat. Komplikasi lain #ang harus diperhatikan pada pem/edahan sistem /ilier adalah a/ses su/pGfrenikus. +al ini harus di1aga pada pasien #ang mengalami demam /e/erapa hari setelah operasi. Komplikasi #ang /erhu/ungan dengan pemakaian kateter pada pasien #ang diterapi dengan perkutaneus atau drainase endoskopik adalah perdarahan -intra6a/domen atau perkutaneus dan sepsis.
*ONSEP ASUHAN *EPERAWATAN SECARA UMUM
A. Pen#0";"n a. $dentitas =holangitis cukup 1arang ter1adi, /iasan#a ter1adi /ersamaan dengan pen#akit lain #ang menim/ulkan o/struksi /illier dan /acti/ilia misal setelah prosedur >R=P, %6)@ pasien mengalami cholangitis. /. Keluhan utama pada penderita kolangitis, klien mengeluh demam, ikterus dan n#eri a/domen kuadran kanan atas. N#eri ini /ersifat kolik, men1alar ke /elakang atau ke skapula kanan, kadang6kadang n#eri /ersifat konstan. c. Riwa#at pen#akit Riwa#at pen#akit dahulu •
Riwa#at medis pasien mungkin dapat mem/antu, contohn#a riwa#at dari keadaan /erikut dapat meningkatkan resiko cholangitis •
5atu kandung empedu atau /atu saluran empedu
•
Pasca cholec#stectom#
•
Manipula endoskopik atau >R=P cholangiogram
•
Riwa#at cholangitis se/elumn#a
•
Riwa#at +$H
•
Riwa#at pen#akit sekarang 5an#ak pasien #ang datang dengan ascending cholangitis tidak memiliki ge1ala klasik terse/ut. Se/agian /esar pasien mengeluh n#eri a/domen kuadran lateral atas. 8e1ala lain #ang dapat ter1adi meliputi! 1aundice, demam, menggigil dan kekakuan.
•
Riwa#at pen#akit keluarga Perlu dika1i apa/ila klien mempun#ai pen#akit keturunan seperti dia/etes mellitus, hipertensi, anemia.
d. Pemeriksaan fisik Sistem pernafasan $nspeksi ! pergerakan dinging dada simetris, pernafasan dangkal, klien tampak gelisah Palpasi ! 2ocal 2remitus tera/a merata Perkusi ! sonor Auskultasi ! tidak terdapat suara tam/ahan -ronchi, wheeCing Sistem kardio2askuler Terdapat takikardi dan diaphoresis
Sistem neurologi Tidak terdapat gangguan pada s#stem neurologi Sistem pencernaan $nspeksi ! tampak ada distensi a/domen diperut kanan atas klien mengeluh mual muntah Auskultasi ! peristaltic usus &6%4 < menit flatulensi Perkusi ! adan#a pem/engkakan di a/domen atas< kuadran kanan atas, n#eri tekan epigastrium Sistem eliminasi "arna urine le/ih pekat dan warna feses seperti tanah liat Sistem integument Terdapat ikterik<1aundice dengan kulit /erkeringat dan gatal Sistem musculoskeletal Terdapat kelemahan otot karena gangguan produksi ATP ,. D"#n4!" *e8er"<"$"n %. Risiko infeksi /erhu/ungan dengan supresi respon inflamasi dan statis cairan empedu 4. +ipertermi /erhu/ungan dengan proses inflamasi ). N#eri /erhu/ungan dengan distensi kandung empedu *. Ketidakseim/angan nutrisi kurang dari ke/utuhan tu/uh /erhu/ungan dengan mual muntah, n#eri a/domen dan kurang minat pada makanan &. Risiko kekurangan 2olume cairan /erhu/ungan dengan mual muntah dan kehilangan cairan aktif ?. Keletihan /erhu/ungan dengan kurang energi (. 8angguan integritas kulit /erhu/ungan dengan gangguan pigmentasi -ikterus
C. In$er5en! *e8er"<"$"n %. Risiko infeksi /erhu/ungan dengan supresi respon inflamasi dan statis cairan empedu Tu1uan! setelah dilakukan asuhan keperawatan selama %4* 1am n#eri /erkurang Kriteria hasil! •
Tanda dan ge1ala infeksi /erkurang
•
Memperlihatkan personal h#giene #ang adekuat
$nter2ensi! •
Pantau tanda dan ge1ala infeksi
•
Ka1i factor #ang dapat meningkatkan kerentanan terhadap infeksi
•
Pantau hasil la/oratorium
•
Amati penampilan praktek h#giene personal untuk perlindungan terhadap infeksi
•
Eelaskan pada pasien dan keluarga mengapa sakit atau terapi meningkatkan resiko terhadap infeksi
•
$nstruksikan untuk men1aga personal h#giene
•
A1arkan pasien dan keluarga tehnik mencuci tangan #ang /enar
•
A1arkan kepada pengun1ung untuk mencuci tangan sewaktu masuk dan meninggalkan ruang pasien
•
5antu pasien
•
A1arkan keluarga /agaimana mem/uang /alutan luka #ang kotor dan sampah /iologis lainn#a
4. N#eri /erhu/ungan dengan distensi kandung empedu Tu1uan! setelah dilakukan asuhan keperawatan selama %4* 1am n#eri /erkurang Kriteria hasil! •
Keadaan umum normal pasien tampak n#aman
•
N#eri /erkurang pasien tampak rileks ditun1ukkan dengan skala n#eri %6)
•
Pasien melakukan managemen n#eri saat n#eri kem/ali dating
•
TTH dalam /atas normal
$nter2ensi! •
5+SP
•
/ser2asi, catat lokasi dan skala n#eri dan karakter n#eri
•
An1urkan pasien dalam posisi n#aman
•
An1urkan managemen n#eri distraksi relaksasi nafas dalam
•
Kola/orasi dengan tim medis dalam pem/erian analgesic
•
/ser2asi tanda tanda 2ital
•
Ka1i respon pasien
). Ketidakseim/angan nutrisi kurang dari ke/utuhan tu/uh /erhu/ungan dengan mual muntah, n#eri a/domen dan kurang minat pada makanan Tu1uan!
setelah
dilakukan
asuhan keperawatan
selama %4*1am
keseim/angan nutrisi terpenuhi Kriteria hasil! •
Asupan nutrisi kem/ali seim/ang
•
Pasien menun1ukkan energ# #ang adekuat
•
TTH dalam /atas normal
•
Mual muntah /erkurang
$nter2ensi! •
5+SP
•
/ser2asi tanda tanda 2ital
•
An1urkan untuk makan sedikit tapi sering
•
5erkola/orasi dengan ahli giCi dalam pem/erian program diet
•
Monitoring asupan giCi pasien
•
Ka1i respon pasien
*. +ipertermi /erhu/ungan dengan proses inflamasi Tu1uan! setelah dilakukan asuhan keperawatan selama %4* 1am suhu tu/uh kem/ali normal Kriteria hasil! •
Suhu tu/uh kem/ali normal pasien n#aman
•
Tanda 2ital dalam /ats normal
•
Pasien dapat melakukan tindakan untuk mengurangi suhu t u/uh
$nter2ensi! •
5+SP
•
/ser2asi tanda 2ital
•
An1urkan menggunakan pakaian tipis dan minum air putih
•
An1urkan untuk melakukan kompres dingin pada daerah dada dan ketiak
•
Kola/orasi dalam pem/erian antipiretik
•
Ka1i respon pasien
&. Risiko kekurangan 2olume cairan /erhu/ungan dengan mual muntah dan kehilangan cairan aktif Tu1uan! setelah dilakukan tindakan keperawatan selama %4* 1am, risiko kekurangan 2olume cairan /erkurang Kriteria hasil! •
Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan 55, 5E urine normal, +T normal
•
Tekanan darah, nadi, suhu tu/uh dalam /atas normal
•
Tidak ada tanda tanda dehidrasi, >lastisitas turgor kulit /aik, mem/ran mukosa lem/a/, tidak ada rasa haus #ang /erle/ihan
$nter2ensi! •
Tim/ang popok
•
Pertahankan catatan intake dan output #ang akurat
•
Monitor status hidrasi -kelem/a/an mem/ran mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik, 1ika diperlukan
•
Monitor 2ital sign
•
Monitor masukan makanan < cairan dan hitung intake kalori harian
•
0akukan terapi $H
•
Monitor status nutrisi
•
5erikan cairan
•
5erikan cairan $H pada suhu ruangan
•
Dorong masukan oral
•
5erikan penggantian nesogatrik sesuai output
•
Dorong keluarga untuk mem/antu pasien makan
•
Tawarkan snack - 1us /uah, /uah segar
•
Kola/orasi dokter 1ika tanda cairan /erle/ih muncul me/uruk
•
•
Atur kemungkinan tranfusi Persiapan untuk tranfusi
?. Keletihan /erhu/ungan dengan kurang energi
Tu1uan! setelah dilakukan tindakan keperawatan selama %4* 1am, keletihan /erkurang Kriteria hasil! 5eradaptasi dengan keletihan #ang di/uktikan oleh toleransi akti2itas, ketahanan, dan status nutrisi -energ# dan energ# psikomotor $nter2ensi! •
Pantau /ukti adan#a keletihan fisik dan emosi #ang /erle/ihan pada pasien
•
Pantau respon kardiorespirasi terhadap akti2itas missal takikardi, disritmia, d#spnea pucat dan sesak napas
•
Pantau dan catat pola tidur pasien dan 1umlah 1am tidurn#a
•
Pantau lokasi dan sifat ketidakn#amanann#a atau n#eri selama /ergerak dan /erakti2itas
•
Tentukan persepsi pasien pada orang terdekat pasien tentang pen#e/a/ keletihan
•
Pantau asupan nutrisi untuk men1amin keadekuatan sum/er energ#
(. 8angguan integritas kulit /erhu/ungan dengan gangguan pigmentasi -ikterus Tu1uan! setelah dilakukan tindakan keperawatan selama %4* 1am, integritas kulit mem/aik Kriteria hasil! •
Keutuhan kulit tetap dapat dipertahankan
•
Tidak ada ikterus
•
Tidak ada eritema pada kulit
$nter2ensi! •
Ka1i warna kulit tiap 1am
•
5ersihkan kulit saat terkena kotoran
•
Pantau /iliru/in direk dan indirek
•
Ru/ah posisi setiap 4 1am
•
Eaga ke/ersihan kulit dan kelem/a/ann#a
DAFTAR PUSTA*A
5runicardi 3, Andersen D, 5illiar T, dkk. =holangitis in SchwartC Principles of Surger#, >ight edition, New 9ork F Mc8raw6+ill, 4''(, p ! %4')6%4%)
=ameron 0, Eohn, Terapi /edah Mutakhir, >disi *, 5inarupa Aksaram Eakarta, %77(, hal ! *(?6*(7
De Eong, "im. %77(.Buku Ajar Ilmu Bedah. Eakarta! >8=. Dorland, Newman. 4'%%. Kamus Kedokteran Dorland . Eakarta! >8=. >rina, utr# Siregar Nurha#at Usman, Kiki 0ukman. 4'%%. Pola Kuman di Duktus Biliaris dan Test Resistensi/Sensitifitas terhadap Antimikroba pada Pasien Ikterus bstruktif di Du!isi Bedah Di"estif # Departemen Ilmu Bedah RS$S. 5andung! Uni2ersitas Pad1a1aran
Nurman, A. %777. Kolangitis Akut Dipandang dari Sudut Pen#akit Dalam. %& Kedokteran Trisakti % -)! %6(
Soetikno, Rista D. 4''(. Ima"in" Pada Ikterus bstruksi . 5andung! 5agian, 8ouma DE, Neuhaus +, Der2enis =, 3an ST, =hen M3, Ker =8, 5ornman P=, +il2ano S=, Kim S", 0iau K+, Kim M+. Diagnostic criteria and se2erit# assessment of acute cholangitis. Tok#o 8uidelines. % $epatobiliar' Pancreat Sur" . 4''(F %* -% &46