MAKALAH DISTOSIA Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Reproduksi Dosen Pendamping Susmini S.Kep., s.
Disusun Oleh ! Kelompok "# SITI MA$ADDAT MA$ADDAT%L %L KHAIRIAH KHAIRI AH
&'("#)"("* &'("# )"("*+ +
S%SI
&'("#)"("#(
PRO-RAM ST%DI ILM% KPRA$A KPRA$ATA TA /AK%LTAS ILM% KSHATA %I0RSITAS TRI1%$AA T%-AD$I MALA'("2
KATA P-ATAR
Puji Puji syuku syukurr kami kami panja panjatk tkan an kepad kepadaa Tuhan uhan Yang Maha Maha Esa, Esa, yang yang tela telah h memberikan rahmat untuk kami bisa menyusun makalah ini dengan baik dan lancar. Tidak lupa juga kepada dosen yang selalu mendukung aktifitas belajar kami. Namun, tidak dapat dapa t dipungkiri, bahwa dalam penyusunan makalah ini, masih banyak kekurangan yang ada dalam penyusunannya, sehingga kami sangat berharap masukan masukan dan kritik kritikan an yang yang memban membangun. gun. ehingga ehingga dalam dalam penyusu penyusunan nan makala makalah h sejenis untuk kedepannya akan semakin baik.
Malang, !" Maret #!
%$ Penyusun
DA/TAR ISI KATA P-ATAR .................................................. ......................................i DA/TAR ISI.......................................................................................................ii 1A1 I PDAH%L%A ............................................................................................"
&. (.
'atar (elakang...........................................................................................$ )umusan Masalah ....................................................................................#
*.
Tujuan .................................................. .................................. ...................#
1A1 II PM1AHASA.................................................................................................*
&. (. *. +.
+efinisi....................................................................................................... -lasifikasi.................................................................................................. -omplikasi...............................................................................................#! Penatalaksanaan.......................................................................................#!
1A1 III P%T%P........................................................................................................'"
&. -esimpulan ................................................................................................#$ (. aran ......................................................................................................#$ DA/TAR R%3%KA......................................................................................''
1A1 I PDAH%L%A
A. Latar 4elakang
+istosia yang secara literatur berarti persalinan yang sulit, memiliki karakteristik kemajuan persalinan yang abnormal atau lambat. Persalinan abnormal atau lambat umum terjadi bila ada disproporsi antara ukuran bagian terbawah janin dengan jalan lahir. Pada presentasi kepala, distosia adalah indikasi yang paling umum saat ini untuk seksio sesaria primer. *P+cephalopel/ic disproportion0 adalah akibat dari panggul sempit, ukuran kepala janin yang besar,atau lebih sering kombinasi dari kedua di atas. etiap penyempitan diameter panggul yang mengurangi kapasitas pel/is dapat mengakibatkan distosia selama persalinan. Panggul sempit bisa terjadi pada pintu atas panggul, midpel/is, atau pintu bawah panggul, atau umumnya kombinasi dari ketiganya. -arena *P+ bisa terjadi pada tingkat pel/ic inlet,outlet dan midlet,diagnosisnya bergantung pada pengukuran ketiga hal tersebut yang dikombinasikan dengan e/aluasi ukuran kepala janin.Panggul sempit disebut1sebut sebagai salah satu kendala dalam melahirkan secara normal karena menyebabkan obstructed laboryang insidensinya adalah $12 dari persalinan. &pabila persalinan dengan panggul sempit dibiarkan berlangsung sendiri tanpa pengambilan tindakan yang tepat, timbul bahaya pada ibu dan janin. (ahaya pada ibu dapat berupa partus lama yang dapat menimbulkan dehidrasi serta asidosis, dan infeksi intrapartum,ruptur uteri mengancam serta resiko terjadinya fistula /esikoser/ikalis, atau fistula /esiko/aginalis,atau fistula rekto/aginalis karena tekanan yang lama antara kepala janin dengan tulang panggul.edangkan bahaya pada janin dapat berupa meningkatkan kematian perinatal,dan perlukaan pada jaringan di atas tulang kepala janin bahkan bisa menimbulkan fraktur pada os parietalis.
3leh sebab itu, penatalaksanaan keperawatan yang tepat akan sangat membantu mengurangi dan memperbaiki masalah1masalah yang berhubungan dengan resiko tinggi persalinan pada distosia.+imana dengan perencanaan yang tepat akan memberikan hasil yang lebih baik. 1. Rumusan masalah $. &pakah pengertian dari distosia 4 #. &pa saja klasifikasi distosia 4 . &pa saja komplikasi distosia 4
5. Tu6uan
&dapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu 5 $. Mampu mengetahui dan memahami distosia #. Mampu mengetahui dan memahami klasifikasi distosia . Mampu mengetahui dan memahami komplikasi distosia.
1A1 II PM1AHASA A. De7inisi
+istosia adalah suatu persalinan yang terhambat dan sulit yang ditandai dengan munculnya faktor1faktor penghambatan kemajuan dalam persalinan tim obstetric. 6-7NP&+,#!!8 dalam slideshare.net0. +istosia adalah persalinan yang panjang, sulit, terhambat atau karena adanya kelainan kondisi yang disertai bermacam1macam keadaan editor )enata -omalasari,#!!8 dalam slideshare.net0. Menurut (obak,dkk #!!90 5 Distosia adalah persalinan yang panjang, sulit atau abnormal yang timbul akibat berbagai kondisi yang berhubungan dengan lima factor persalinan. :adi dapat disumpulkan bahwa distosia adalah suatu persalinan yang panjang, sulit dan terhambat dikarenakan abnormalnya kondisi persalinan dan adanya faktor1faktor penghambat persalinan. 1. tiologi Menurut (obak, dkk #!!90 setiap keadaan berikut dapat menyebabkan distosia yaitu 5 $. Persalinan disfungsional yaitu akibat kontraksi uterus yang tidak efektif atau akibat upaya mengedan ibu kekuatan; power 0. #. Perubahan struktur pel/is jalan lahir; passagel 0. . ebab1sebab pada janin, meliputi kelainan presentasi atau kelainan posisi, bayi besar, dan jumlah bayi penumpang; passengers0. 9. Posisi ibu selama persalinan dan melahirkan 8. )espon psikologis ibu terhadap persalinan yang berhubungan dengan pengalaman, persiapan, budaya dan warisannya, serta sistem pendukung.
5. Klasi7ikasi Distosia +istosia terbagi menjadi beberapa bagian yaitu5 $. Persalinan +isfungsional Persalinan disfungsional adalah kontraksi uterus tidak normal yang menghambat kemajuan
dilatasi
servick
s
normal,
kemajuan pendataran ( efacement)/kekuatan primer), dan atau kemajuan penurunan (kekuatan sekunder (Bobak dkk 200)! -lasifikasi Persalinan +isfungsional menurut (obak, dkk #!!90 yaitu 5 disfungsional primer atau disfungsi uterus persalinan hipertonik
9 cm0 dan biasanya tidak terkoordinasi dan sering terjadi. Penyebabnya belum diketahui, dapat berhubungan dengan rasa takut dan tegangan kekuatan primer0.
=nersia uterus sekunder atau disfungsi uterus hipotonik =nersia uterus sekunder atau disfungsi uterus hipotonik merupakan disfungsi uterus yang kedua yang lebih umum. Tipe ini merupakan yang sering terjadi pada wanita baik yang baru pertama kali hamil atau hamil untuk kedua kali atau seterusnya, pada mula nya mengalami kemajuan kontrakasi yang normal sampai fase aktif persalinan, kemudian kontraksi menjadi lemah dan tidak efisien atau berhenti. 7terus dapat ditekan dengan mudah, bahkan pada puncak kontraksi. +isproporsi se/a/o/el/is *P+0 dan malposisi janin merupakan penyebab yang umum, distensi uterus berlebihan kembar0, atau penyebab yang tidak diketahui kekuatan primer0.
janin atau kematian neonates. =ncordinate uterine action Yaitu kelainan his pada persalinan berupa perubahan sifat his, yaitu meningkatatkan tonus otot uterus, di dalam dan dil uar his serta tidak adanya koordinasi antara kontraksi bagian atas, tengah, dan bawah, sehingga his tidak efisien mengadakan pembukaan ser/iks. Penyebabnya
pemberian oksitosin yang berlebihan atau ketuban
pecah lama yang disertai infeksi #. Perubahan struktur pel/is :enis1 jenis panggul mempunyai ciri penting yaitu 5 Panggul gynaecoid dengan P&P yang bundar. • Panggul paling baik untuk wanita, bentuk pintu atas panggul hampir mirip lingkaran. +iameter anteroposterior kira1kira sama dengan diameter trans/ersa. :enis ini ditemukan pada 982 wanita. Merupakan •
jenis panggul tipikal wanita female type0. Panggul anthropoid dengan arkus pubis menyempit (entuk pintu atas panggul seperti ellips membujur anteroposterior. +iameter anteroposterior lebih besar dari diameter trans/ersa. :enis ini
•
ditemukan pada 82 wanita. Panggul android dengan P&P berbentuk segitiga. (entuk pintu atas panggul hampir segitiga. +iameter trans/ersal terbesar terletak di posterior dekat sakrum. +inding samping panggul membentuk sudut yang makin sempit ke arah bawah. :enis ini ditemukan pada $82 wanita. Merupakan jenis panggul tipikal pria male type0.
•
Panggul plaitiloid ebenarnya jenis ini adalah jenis ginekoid yang menyempit pada arah muka belakang. +iameter trans/ersa jauh lebih lebar dari diameter anteroposterior. :enis ini ditemukan pada 82 wanita.
•
Perubahan bentuk -arena kelainan pertumbuhan intrauretin • • • •
Panggul naegele Panggul )obert plit pel/is Panggul asimilasi
Perubahan bentuk karena penyakit pada tulang panggul dan atau sendi 5 • • • • • •
)akitis 3steoplasma Neoplasma 6raktur &trofi Penyakit sendi
Perubahan struktur pel/is terbagi menjadi dua yaitu 5
a. +itosia pel/is +itosia pel/is yaitu terjadinya kontraktur diameter pek/is yang mengurangi kapasitas tulang pel/is, termasuk pintu atas panggul pel/icinlet0, panggul tengah mid pel/ic0, pintu bawah panggul pelpic outlet0 atau setiap kombinasi tulang1tulang tersebut. -ontraktur pel/is dapat disebabkan kelainan kongenital, malnutrisi ibu, neoplasma dan gangguan spinal bagian bawah lower spinaldisorder0 ukuran pel/is yang tidak matur merupakan faktor predisposisi bagi para ibu remaja untuk mengalami distosia pel/is, deformitas pel/is dapat terjadi akibat kecelakaan. -ontraktur pintu atas panggul terjadi $1#2 pada kelahiran aterm dan diagnosis ditegakkan bila konyungata kurang dari $$,8 cm. =nsiden persentasi muka dan bah uterus meningkat. Persentasi ini mencegah penancapan engagement0 dan penurunan janin, sehingga meningkatkan resiko prolaps tali pusat. -ontraktur Pintu atas panggul berkaitan dengan penyakit riketsia maternal dan panggul datar atau panggul sempit. -ontraksi uterus yang lemah dapat ditemukan selama kala satu persalinan. -ontraktur midplane merupakan penyebab umum terjadinya ditosia pel/is, apabila jumlah spina interiskum dan diameter sagita posterior panggul tengah kurang atau sma dengan $,8 cm. penunurunan janin terhadap posisi lintang tetap trans /erse arrest0 karena kapala bayi tidak dapat melakukan putar paksi dalam rotasi internal0. -ontraktur pintu bawah panggul terjadi apa bila interiskum " cm atau kurang. -asus ini jarang terjadi apabila arkus pubis sempit, panjang dan pel/is berbentuk android b. +istosis jaringan lunak +itosia jaringan lunak terjadi akibat obstruksi jalan lahir oleh kelainan anatomi, selain kelainan pada tulang pel/is, obstruksi bisa terjadi bisa terjadi karena plasenta pre/ia plasenta letak rendah0 yang sebagian atau seluruhnya menutupi ostium internal pada ser/iks, penyebab lain seperti lelomioma fibroid uterus0 disegmen bawah uterus, tumor o/arium dan kandung kemih atau rectum penuh dapat mencegah janin masuk kedalam
pel/is, kadang1kadang terjadi edema ser/iks selama persalinan waktu ser/iks terjepit atara bagian terendah simfisi, sehingga mencegah dilatasi lengkap. . ebab pada :anin +istosia sebab janin terbagi menjadi enam yaitu 5 a. Pertumbuhan janin yang berlebihan (erat pada janin pada umumnya > 9!!! gram dan jarang melebihi 8!!! gram. Yang dinamkan bayi besar adalah berat janin ? 9!!! gram pada panggul normal janin dengan berat 9!!!18!!! gram pada umumnya tidak mengalami kesulitan dalam melahirkannya. Pada janin besar faktor keturunan memegang peranan penting, selain itu kehamilan dengan +M, grande multipa, pola makan ibu hamil dan bertambah besarnya janin. Pada panggul normal, janin dengan berat badan > 98!! gram pada umumnya tidak menimbulkan kesukaran persalinan. -esukaran dapat terjadi akibat kepala yang besar, karena bahu yang lebar sehingga sulit melewati P&P. :ika kepala janin telah dilahirkan dan bagian1bagian lainnya belum lahir akibat besarnya bahu dapat menyebabkan asfiksia. b. @idrosefalus @edrosefalus adalah keadaan terjadinya
penimbunan
cairan
serebrospinal dalam /etrikel otak, sehingga kepala bayi menjadi besar serta terjadi pelebaran sutura1sutura dan ubun1ubun. *airan yang tertimbun dalam /etrikel antara 8!!1$8!! ml, akan tetapi dapat mencapai 8 liter. @edrosefalus sering disertai dengan spina bifida. @edrosefalus akan selalu menyebabkan disproposisi sefalopel/ik Pada palpasi ditemukan kepala jauh lebih besar dari biasanya serta menonjol diatas simfisi. -epala janin yang terlalu besar dan tidak dapat masuk ke dalam panggul, +:: terdengar jelas pada tempat yang lebih tinggi. Pemeriksaan dalam teraba sutura1sutura dan ubun1ubun melebar dan tegang, sedangkan tulang kepala tipis dan mudah ditekan. Pemeriksaan rentgenologik menunjukkan kepala janin lebih besar, dengan tulang1tulang yang sangat tipis. 7ntuk menghindari kesalahan pemeriksaan rontgenologik harus diperhatikan beberapa hal 5
• •
Muka janin sangat kecil dibandingkan tengkorak. -epala berbentuk bulat, berbeda dengan kepala biasa yang berbentuk
o/oid. (ayangan tulang kepala sangat tipis. • Pemeriksaan ultrasnografi;M)= dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosa dengan tanda1tanda yaitu5 -epala janin tidak masuk kedalam panggul, pada persalinan dengan panggul normal dan his yang kuat. -epala janin teraba sebagian besar diatas simfisis c. Prolaps funikuli Prolaps funikuli adalah keadaan dimana tali pusat berada di samping atau melewati bagian terendah janin didalam jalan lahir setelah ketuban pecah. Penyebabnya adalah gangguan adaptasi bagian bawah janin, sehingga P&P tidak tertutup oleh bagian bawah janin, janin dengan letak lintang, letak sungsang, terutama presentase bokong, kaki, dan disproposisi sefalopel/ik. d. &nencefalus uatu kelainan congenital dimana tulang tengkorak hanya terbentuk dari bagian basal dari os frontalis,os parietalis,dan os oksipitali,os orbita sempit hingga Nampak penonjolan bola mata. e. -embar siam Terjadi pada janin kembar ,melekat dengan penyatuan janin secara lateral.pada banyak kasus biasanya terjadi persalinan premature.apabila terjadi kemacetan dapat dilakukan tindakan /aginal dengan merusak janin atau f.
melakukan section saesaria. Aawat janin Terjadi bila janin tidak menerima cukup oksigen,sehingga mengalami hipoksia
9. Posisi =bu &da beberapa tehnik yang dikembangkan pada ibu bersalin pada kala == bertujuan agar dapat memperpendek lama persalinan dan meminimalkan komplikasi yang terjadi pada ibu maupun janin. Pada dasarnya tidak ada posisi melahirkan yang paling baik, posisi yang dirasakan paling nyaman oleh ibu adalah mungkin hal yang terbaik, namun pada saat proses melahirkan tidak menutup kemungkinan penolong persalinan akan meminta ibu mengubah posisi agar persalinan berjalan lancar &/iriany, #!!%0. &da beberapa jenis posisi dalam persalinan *hapman B Cerrals, #!!0 yaitu 5 a. Posisi :ongkok Pada posis jongkok ini kedua paha mengalami abduksi dan fleksi, kedua krista iliaka bergerak ke dalam, promontorium bergerak ke bawah dan ke depan sehingga memperpendek konjugata /era, angulus pubis diperbesar karena kedua tuber ischiadikum bergerak saling menjauh, 3s coccygeus bergerak ke atas dan ke belakang dan pintu keluar pel/is diperlebar karena diameter antero posterior dan trans/ersa bertambah besar
Posisi ini
merupakan naluriah masyarakat primitif secara berabad D abad Cerrals, #!!0. -erugian dari posisi ini yaitu 5 Posisi ibu memungkinkan ibu bergerak lebih bebas tetapi sulit untuk • •
melakukan pemantauan terhadap denyut jantung bayi. -esulitan dari penolong untuk melihat apa yang terjadi di area /ul/a
dan ditakutkan jika bayi lahir terlalu cepat dapat jatuh ke lantai. b. Posisi +orsal )ecumbent
(anyak disarankan untuk persalinan karena pada posisi ini bidan atau dokter lebih mudah memantau area /ul/a karena terlihat seluruhnya. +etak jantung mudah terdeteksi, kontraksi terlihat jelas serta kontak mata antara petugas dengan pasien lebih baik. (eberapa kelemahan atau kerugian pada posisi dorsal recumbent yaitu 5 Tekanan aortoca/al yang menyebabkan sindrom hipotensif supine, • membahayakan janin, dan kontraksi uterus yang tidak efisien. @al •
tersebut mempengaruhi lama kala ==. -emampuan pasien untuk meneran
dan
keefektifan
usahanya
berkurang pada posisi dorsal rekumbent karena tidak ada gaya gra/itasi •
yang membantu. +iameter antero D posterior pel/is sedikit lebih sempit pada posisi
•
dorsal recumbent. +istosia bahu lebih sering terjadi pada posisi dorsal recumbent dan
lithotomi dari posisi lainnya. c. Posisi berbaring atau 'ithotomi Posisi lithotomi merupakan posisi yang umum dimana wanita berbaring telentang dengan kedua paha ditekuk, kedua paha diangkat ke samping kanan dan kiri Mochtar, $"0. -euntungan posisi ini, bidan;dokter bisa leluasa membantu proses persalinan. :alan lahir menghadap ke depan, sehingga dokter dapat lebih mudah mengukur perkembangan pembukaan. +engan demikian waktu persalinan pun bias bisa diprediksi secara lebih akurat. elain itu tindakan episiotomi bisa dilakukan dengan leluasa, sehingga pengguntingan lebih bagus, terarah dan sayatannya bisa diminimalkan. (egitu juga dengan posisi kepala bayi yang relatif lebih mudah dipegang dan diarahkan. +engan demikian, bila ada perubahan posisi kepala, bisa langsung diarahkan menjadi semestinya. -ekurangannya, letak pembuluh darah besar berada dibawah posisi bayi dan tertekan oleh massa ; berat badan bayi. &palagi jika letak ari Dari
juga berada dibawah janin. &kibatnya, tekanan pada pembuluh darah bisa meningkat dan menimbulkan perlambatan peredaran darah balik ibu. Pengiriman oksigen melalui darah yang mengalir dari ibu ke janin melalui plasenta menjadi relatif berkurang. 7ntuk mengantisipasi hal ini biasanya beberapa saat sebelum pembukaan lengkap, pasien dianjurkan untuk berbaring ke kiri. +engan demikian suplai oksigen dan peredaran darah balik ibu tidak terhambat. d. Posisi 'ateral -iri0 Posisi ini mengharuskan ibu berbaring miring ke kiri atau ke kanan. alah satu kaki diangkat, sedang kaki lainnya dalam keadaan lurus. Posisi ini umumnya dilakukan jika kepala bayi belum tepat.Normalnya, posisi ubun1 ubun bayi berada di depan jalan lahir. Posisi kepala bayi dikatakan tidak normal jika posisi ubunDubunnya berada di belakang atau di samping. -eunggulan posisi ini, peredaran darah balik ibu bisa mengalir lancar. Pengiriman oksigen dalam darah dari ibu ke janin melalui plasenta juga tidak terganggu. Posisi ini baik untuk ibu yang mengalami pegalDpegal di punggung atau kelelahan karena mencoba posisi yang lain. -ekurangannya penurunan kepala sulit dimonitor, dipegang ataupun diarahkan. Petugas akan kesulitan melakukan episiotomi. e. Modifikasi posisi dorsal ; modifikasi 6owler;posisi semi duduk +iakui atau tidak posisi ini banyak digunakan di rumah sakit dan paling umum dilakukan. Manu/er Mc. )obert adalah apabila ibu pada posisi semi berbaring semi D recumbent0 dan abduksi pada paha, menarik lututnya ke dada sehingga menaikkan koksiknya dari tempat tidur dan meluruskan tulang punggung. Posisi ini cukup membuat ibu nyaman.
-elebihannya,
sumbu jalan lahir yang perlu ditempuh janin untuk bisa keluar menjadi lebih pendek. uplai oksigen dari ibu ke janin berlangsung optimal.
-endati
demikian posisi persalinan ini biasa memunculkan keluhan punggung pegal, apalagi jika persalinan berlangsung lama *hapman, #!!F0. Perubahan posisi secara adekuat dapat mempengaruhi ukuran dan bentuk pel/ic outlet sehingga
kepala bayi dapat bergerak pada posisi yang optimal, berotasi dan turun pada kala ==
Pada umumnya berlangsung tanpa kesulitan, tetapi kesulitan persalinan dapat terjadi karena adanya panggul sempit dan janin besar, tidak dapat melakukan dilatasi ser/iks secara sempurna dan bagian terendah harus turun sampai dasar panggul sebelum ukuran terbesar kepala melewati P&P. &ngka kematian perinatal pada persentasi muka adalah #,8182 d. Persentasi +ahi -eadaan dimana kedudukan kepala berada diantara fleksi maksimal dan defleksi maksimal, sehingga dahi merupakan bagian terendah, namun pada umumnya keadaan ini hanya bersifat sementara dan sebagian besar akan berubah menjadi persentasi muka. Penyebabnya adalah difleksi kepala, panggul sempit atau janin besar, multiparitas atau perut gantung, kelainan janin seperti anesefalus dan tumor dileher. :anin yang lebih kecil masih dapat lahir sepontan, tetapi janin dengan berat dan besarnormal tidak dapat lahir spontan, hal ini dikarenakan
kepala
terun
melalui
P&P
dengan
sirkumferensia
maksilloparietalis yang lebih besar dari pada lingkar P&P. e. 'etak ungsang 'etak sungsang adalah janin terletak memanjang dengan kepala di fundus uteri dan bokong dibawah bagian ca/um uteri. Penyebabnya adalah
multiparitas,
hidrosefalus,
prematuritas,
anensefalus,
kehamilan
implantasi
di
ganda, kornu
hidramniom, fundus
uteri,
plasenta,panggul sempit, kelainan uterus dan kelainan bentuk uterus. &ngka kematian bayi letak sungsang lebih tinggi disbanding dengan letak f.
kepala. 'etak 'intang 'etak lintang ialah keadaan sumbu memanjang janin kira1kira tegak lurusdengan sumbu memanjang tubuh. (ila sumbuh memanjang tersebut membentuk lancip disebut letak oblik, yang biasanya karena kemudian akan berubah menjadi posisi longitudinal pada persalinan.
Penyebabnya adalah relaksasi berlebih dinding abdomen akibat multiparitas uterus abnormal, panggul sempit, tumor daerah panggul, pendulum dari dinding obdomen, plasenta pre/ia, insersi plasenta di fundus, bayi prematur, hidramnion, kelamin ganda. Pada pemeriksaan luar uterus lebih melebar dan fundus uteri lebih rendah, tidak sesuai dengan umur kehamilan. 6undus uteri kosong, kecuali bila bahu sudah terun ke dalam panggul, denyut jantung janin ditemukan disekitar umbilikus. Pada meriksaan dalam
teraba
bahu
dan
tulang1tulang
iga;ketiak;punggung teraba scapula dan tulang belakang0;dada teraba kla/ikula0. -adang1kadang teraba tali pusar yang menumbung. g. Persentasi Aanda Persantasi ganda adalah dimana keadaan di samping kepala janin di dalam rongga panggul dijumpai tanga, lengan atau kaki, atau keadaan dimana disamping bokong janin dijumpai tangan. Persentasi ganda jarang ditemukan, yang paling sering diantaranya ialah adanya tangan atau lengan disamping kepala. &pabila pada persentasi ganda ditemukan prolapsus funikuli tali pusar menumbung0, maka penanganan bergantung pada kondisi janin dan pembukaan ser/iks. (ila janin baik dan pembukaan belum lengkap sebaiknya sebaiknya dilakukan seksio sesarena. +alam keadaan janin sudah meninggal, diusahakan untuk persalinan spontan, sedangkan tindakan untuk mempercepat persalinan hanya dilakukan atas indikasi ibu. F. )espon Psikologis =bu bersalin dalam tahapan kala == persalinan yang mengalami stress cemas, takut dan gelisah0, dapat mengakibatkan pelepasan hormone yang berhubungan
dengan
stress
meningkat
G1endorfin,
hormone
adrenokortikotropik;&*T@, kortisol dan epinefrin0, sehingga dapat menyebabkan distosia pada kala ==.
umber stress dapat ber/ariasi pada tiap indi/idu, tetapi faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian distosia;kala dua memanjang adalah nyeri dan tidak adanya pendukung. Tirah baring dan pembatasan gerak ibu dapat menambah stress psikologis yang berpotensi menambah stress fisiologis akibat imobilisasi pada ibu bersalin yang tidak mendapat pengobatan. )espon psikologis pada distosia terbagi menjadi dua yaitu 5 a. tress yang diakibatkan oleh hormon dan neurotransmitter seperti catecholamines0 dapat menyebabkan distosia. umber stress pada setiap wanita ber/ariasi, seperti nyeri dan tidak adanya dukungan dari seseorang merupakan faktor penyebab stress. b. *emas yang berlebihan dapat menghambat dilatasi ser/ik secara normal, persalinan berlangsung
lama, dan
nyeri meningkat. *emas juga
menyebabkan peningkatan le/el strees yang berkaitan dengan hormon seperti5 H endorphin, adrenokortikotropik, kortisol, dan epinephrine0. @ormon ini dapat menyebabkan distosia karena penurunan kontraksi uterus.
%. Pola Persalinan &bnormal -elainan dalam pola persalinan secara umum dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelainan pada kala = fase laten yang disebut fase laten memanjang, kelainan pada kala = fase aktif dan kelainan pada kala == yang disebut kala == memanjang. a. 6ase 'aten Memanjang 6riedman mengembangkan konsep tiga tahap fungsional pada persalinan
untuk
menjelaskantujuan1tujuan
fisiologis
persalinan.
Aambar # 7rutan rata1rata kur/a pembukaan ser/iks pada persalinan nulipara
Persalinan laten didefinisikan sebagai saat ketika ibu mulai merasakan kontraksi yang teratur. elama fase ini, orientsi kontraksi uterus berlangsung
bersama
pendataran
dan
pelunakan
ser/iks.
-riteria
minimum 6riedman untuk fase laten ke dalam fase aktif adalah kecepatan pembukaan ser/iks $,# jam bagi nulipara dan $,8 cm untuk ibu multipara. -ecepatan pembukaan ser/iks ini tidak dimulai pada pembukaan tertentu. 6riedman danachtleben mendefinisikan fase laten berkepanjangan sebagai apabila lama fase ini lebih dari #! jam pada nulipara dan $9 jam pada multipara. 6aktor1faktor yang mempengaruhi durasi fase laten antara lain adalah anestesia regional atausedasi yang berlebihan, keadaan ser/iks yang buruk misal5 tebal, tidak mengalami pendataran atau tidak membuka0 dan persalinan palsu. 6riedman mengklaim bahwa istirah atatau stimulasi oksitosin sama efektif ndan amannya dalam dalam memperbaiki fase laten berkepanjangan. =stirahat lebih disarankan karena
persalinan palsu sering tidak disadari. -arena adanya kemungkinan persalinan palsu tersebut, amniotomi tidak dianjurkan. b. 6ase &ktif Memanjang -emajuan peralinan pada ibu nulipara memiliki makna khusus karena kur/a1kur/a memperlihatkan perubahan cepat dalam kecuraman pembukaan ser/iks antara 19 cm. +alam hal ini, fase aktif persalinan dari segi kecepatan pembukaan ser/iks tertinggi. ecara konsistensi berawal dari saat pembukaan ser/iks 19 cm atau lebih, diserati kontraksi uterus,dapat secara meyakinkan digunakan sebagai batas awal persalinan aktif. +emikian pula kur/a1kur/a ini memungkinkan para dokter mengajukan pertanyaan, karena awal persalinan dapat secara meyakinkan didiagnosis secara pasti, berapa lama fase aktif harus berlangsung. -ecepatan pembukaan yang dianggap normal untuk persalinan pada nulipara adalah $,#cm;jam, maka kecepatan normal minimum adalah $,8 cm;jam. ecara spesifik, ibu nuliparayang masuk ke fase aktif dengan pembukaan 19 cm dapat diharapkan mencapai pembukaan " sampai $! cm dalam sampai 9 jam. Pengamatan ini mungkin bermanfaat. okol dan rekan melaporkan bahwa #82 persalinan nulipara dipersulit kelainan fase aktif,sedangkan pada multigra/ida angkanya adalah $82.Memahami analasisi 6riedman mengenai fase aktif bahwa kecepatan penurunan janin diperhitungkan selain kecepatan pembukaan ser/iks, dan keduanya berlangsung bersamaan. Penurunan dimulai pada saat tahap akhir dilatasi aktif, dimulai pada pembukaan sekitar %1"cm. 6riedman membagi lagi masalah
fase
aktif
berkepanjangan;berlarut1larut0
menjadi
gangguan
dan
macet,
arrest
protraction tak
maju0.
=a
mendefinisikan protraksi sebagai kecepatran pembukaan atau penurunan yang lambat,yang untuk nulipara, adalah kecepatan pembukaan kurang dari $,# cm;jam atau penurunan kurang dari $ cm per jam. 7ntuk
multipara, protraksi didefinisikan sebagai kecepatan pembukaan kurang dari $,8 cm per jam atau penurunan kurang dari # cm per jam. ementara itu, ia mendefinisikan arrest sebagai berhentinya secara total pembukaan atau penurunan. -emacetan pembukaan didefinisikan sebagai tidak adanya perbahan ser/iks dalam # jam, dankemacetan penurunan sebagai tidak adanya penurunan janin dalam $ jam. Prognosis kelainan berkepanjangan
dan
macet
ini
cukup
berbeda,
dimana
disproporsisepalopel/ik terdiagnosa pada !2 dari ibu dengan kelainan protraksi. edangkn disproporsisefalopelfik terdiagnosa pada 982 ibu dengan persalinan macet. -etertkaitan atau faktor lainyang berperan dalam persalinan yang berkepanjangan dan macet adalah sedasi berlebihan,anestesi regional dan malposisi janin. Pada persalinan yang berkepanjang dan macet, 6riedman menganjurkan
pemeriksaan
fetopel/ik
untuk
mendiagnosis disproporsisefalopel/ik. Terapi yang dianjurkan untuk persalinan yang berkepanjangan adalahpenatalaksanaan menunggu, sedangkan oksitosin dianjurkan untuk persalinan yang macettanpa disproporsi sefalopel/ik.7ntuk membantu mempermudah diagnosa kedua kelainan ini, <@3 mengajukan penggunaan partograf dalam tatalaksana persalinan. +imana berdasarkan partograf ini, partuslama dapat didagnosa bila pembukaan ser/iks kurang dari $cm; jam selama minimal 9 jam.ementara itu, &merican *ollege of 3bstetrician and Aynecologists memiliki kriteriadiagnosa yang berbeda,. -riteria diagnosa tersebut ditampilkan pada tabel #.$ dibawah ini.
c. -ala +ua Memanjang Tahap ini berawal saat pembukaan ser/iks telah lengkap dan berakhir dengan keluarnya janin. Median durasinya adalah 8! menit unutk nulipara dan #! menit untuk multipara. Padaibu dengan paritas tinggi yang /agina dan perineumnya sudah melebar, dua atau tiga kaliusaha mengejan setelah
pembukaan lengkap
mungkin cukup untuk
mengeluarkan
janinsebaliknya pada seorang ibu, dengan panggul sempit atau janin besar, atau denan kelainangaya ekspulsif akibat anestesia regional atau sedasi yang berat, maka kala dua dapatmemanjang. -ala == pada persalinann nulipara dibatasi # jam dan diperpanjang sampai jamapabila menggunakan anestesi regional. 7ntuk multipara $ jam diperpanjang menjadi # jampada penggunaan anestesia regional.
D. Pato7isologi . Path8a9 /. Pemeriksaan Penun6ang $. I1ray pel/imetri Yaitu dilakukan dengan cara memotret panggul ibu, menggunakan alat
rontgen. elama pemotretan ibu diminta duduk, persis seperti tindakan rontgen pada anggota tubuh lain, hanya saja intensitas cahaya yang digunakan lebih rendah. @asil foto dianalisa untuk mengetahui ukuran panggul. #. -. Komplikasi +istosia yang tidak ditangani dengan segera dapat mengakibatkan komplikasi antara lain 5 a. Pada ibu akan terjadi ruptur jalan lahir akibat his yang kuat sementara kemajuan janin dalam jalan lahir tertahan dan juga dapat mengakibatkan terjadinya fistula saluran0 karena nekrosis pada jalan lahir b. Pada janin distosia akan berakibat kematian karena janin mengalami hipoksia dan perdarahan H. Penatalaksanaan $. Persalinan disfungsional 5 =stirahat terapeutik, pemberian analgesik yang
efektif morfin atau meperedin0 untuk mengurangi nyeri, dan oksitosin. #. 6ase laten yang memanjang 5 elama ketuban masih utuh dan passage serta passanger normal,pasien dengan fase laten memanjang sering mendapat manfaat dari hidrasi dan istirahat terapeutik. &pabila dianggap perlu untuk tidur, diberikan morfin$8 mg0 dapat memberikan tidur F1" jam. &pabila pasien terbangun dari persalinan,diagnosa persalinan palsu dapat ditinjau kembali,berupa perangsangan dengan oksitosin. . Potraksi5 +apat ditangani dengan penuh harapan,sejauh persalinan mau dan tidak ada bukti disproporsi se/alopel/ik, mal presentasi atau fetal distress. Pemberian oksitosin sering bermanfaat pada pasien dengan suatu kontrakti hipotonik. 9. -elainan penghentian5 &pabila terdapat disproporsi se/alopel/ik dianjurkan untuk dilakukan seksio sesarea, perangsangan oksitosin hanya dianjurkan
sejauh pel/iks memadai untuk dilalui janin dan tidak ada tanda1tanda fetal distress I. Diagnosa Kepera8atan
1A1 III KSIMP%LA DA SARA A. Kesimpulan $. +istosia adalah suatu persalinan yang panjang, sulit dan terhambat
dikarenakan abnormalnya kondisi persalinan
dan adanya faktor1faktor
penghambat persalinan. #. -lasifikasi distosia yaitu 5 a. Persalinan disfungsional b. Perubahan struktur pel/is c. ebab pada janin d. Posisi janin e. Posisi ibu f. )espon psikologis g. Pola persalinan abnormal . -omplikasi distosia a. Pada ibu akan terjadi ruptur jalan lahir akibat his yang kuat sementara kemajuan
janin
dalam
jalan
lahir
tertahan
dan
juga
dapat
mengakibatkan terjadinya fistula karena nekrosis pada jalan lah ir b. Pada janin distosia akan berakibat kematian karena janin mengalami hipoksia dan perdarahan 1. Saran
+engan membaca makalah ini, pembaca bisa mengerti dan memahami tentang +istosia. +iharapkan dapat diterapkan dalam dunia kesehatan khususnya keperawatan sehingga dapat meberikan pelayanan yang lebih baik.
DA/TAR R%3%KA
(obak, 'owdermilk, :ensen &lih bahasa5 https5;;www.slideshare.net;septianraha;askep1distosia?. +iakses J" Maret #!$%K Mochtar, )ustam. inopsis obstetrik. Ed. #. :akarta5 EA*, $". &/iriany,#!!%0 JonlineK.>http.;;bidanku.com;indeL.phpl;Pilihanku1Posisi1(ersalin?. +iakses tanggal J" Maret #!$%K *hapman, C ., #!!. &suhan kebidanan persalinan dan kelahiran.:akarta 5 EA*
JonlineK.>http;;obfkumj.blogspot.com;#!!;!F;unit
91
persalinan1kala1ii1html?. +iakses tanggal J" Maret #!$%K. 7tama., 6ajarsari.+ #!$$0. :urnal =lmiah -ebidanan, Col. # No. $ Edisi :uni #!$$.