PENDAHULUAN A.
Latar Belakang
Setiap orang selalu berusaha mengenang, mempelajari dan menganalisa berbagai fenomena yang terjadi dalam hidupnya sebagai suatu pengetahuan dasar dan pengalaman hidup yang dimilikinya sehingga bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Penyusunan dan pengorganisasian berbagai fakta, fenomena, keyakinan dan pengalaman secara sistematis ke dalam suatu konsep pengetahuan umum biasanya disusun dalam bentuk falsafah, konsep, teori dan proses. Falsafah biasanya diartikan sebagai suatu pandangan dan pengetahuan yang mendasar, yang selanjutnya digunakan untuk mengembangkan dan membangun suatu persepsi atau asumsi tertentu tentang kehidupan. Falsafah memberikan suatu gambaran atau pandangan terhadap suatu system nilai dan keyakinan. Bagi setiap individu, falsafah berperan dalam membantu seseorang memahami makna dari pengalaman hidup yang dijalaninya serta berfungsi sebagai penuntun dalam bersikap dan berperilaku. Falsafah hidup seseorang berkembang melalui hasil belajar, hubungan interpersonal, pendidikan formal yang menekankan pada penguasaan ilmu pengetahuan dan informal yang lebih menekankan pada peningkatan kemampuan secara teknis berdasarkan teori, agama dan dipengaruhi dip engaruhi oleh latar belakang budaya serta lingkungan. Falsafah keperawatan meliputi falsafah pendidikan dan pelayanan keperawatan serta falsafah pada institusi pelayanan kesehatan yang berperan sebagai pedoman utama dalam pemberian asuhan keperawatan. Implementasi peran perawat sebagai pelaksana asuhan keperawatan, pendidik, pengelola atau peneliti, pada hakekatnya mencerminkan falsafah keperawatan melalui pemahaman tentang nilai dan konsep keperawatan seperti konsep sehat-sakit, kesehatan, penyakit, akontabilitas dan pemahaman terhadap etika keperawatan. Peran pelaksana yang dikenal dengan istilah care giver. Dimana peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan secara langsung atau tidak langsung kepada klien sebagai individu, keluarga dan masyarakat. Dalam melaksanakan peran ini perawat bertindak sebagai comforter, protector dan advocate, communicator serta rehabilitator. Sebagai pendidik atau health educator, perawat berperan mendidik individu, keluarga dan masyarakat serta tenaga keperawatan atau tenaga kesehatan lain yang berada di bawah tanggung jawabnya. Peran sebagai pengelola, dalam hal ini perawat mempunyai peran dan tanggungjawab dalam mengelola pelayanan maupun pendidikan keperawatan yang berada di bawah tanggungjawabnya sesuai dengan konsep manajemen keperawatan dalam kerangka paradigma keperawatan. keperawatan. Sebagai pengelola perawat berperan dalam memantau dan menjamin kualitas asuhan/pelayanan keperawatan serta mengerganisasi dan mengendalikan system pelayanan kesehatan. Peran sebagai peneliti dimana perawat diharapkan mampu mengidentifikasi masalah penelitian, menerapkan prinsip dan metode penelitian serta memanfaatkan hasil penelitian untuk meningkatkan mutu asuhan atau pelayanan dan pendidikan keperawatan. Falsafah keperawatan itu sendiri adalah :
Memandang pasien sebagai manusia yang utuh Pelayanan diberikan secara langsung dan manusiawi Setiap orang berhak mendapat perawatan tanpa memandang m emandang suku, kepercayaan, kepercayaan, status social, dan status ekonomi
Perawatan merupakan bagian integral dari system s ystem pelayanan kesehatan. Pasien merupakan mitra yang aktif dalam pelayanan kesehatan, bukan penerima jasa yang pasif.
Model Konsep dan Teori Keperawatan BAB II PEMBAHASAN A.
Model Konsep dan Teori Keperawatan Keperawa tan
1.
Pengertian Model Konsep
Konsep adalah suatu keyakinan yang kompleks terhadap suatu objek, benda, suatu peristiwa atau fenomena berdasarkan pengalaman dan persepsi seseorang berupa ide, pandangan atau keyakinan. Kumpulan beberapa konsep ke dalam suatu kerangka yang dapat dipahami membentuk suatu model atau kerangka konsep. Konsep dapat dianalogikan sebagai batu bata dan papan untuk membangun sebuah rumah dimana rumah yang dibangun diibaratkan sebagai kerangka konsep. Model konseptual mengacu pada ide-ide global mengenai individu, kelompok, situasi atau kejadian tertentu yang berkaitan dengan disiplin yang spesifik. 2.
Pengertian teori keperawatan
Teori adalah hubungan beberapa konsep atau suatu kerangka konsep, atau definisi yang memberikan suatu pandangan sistematis terhadap gejala-gejala atau fenomena-fenomena dengan menentukan hubungan spesifik antara konsep-konsep tersebut dengan maksud untuk menguraikan, menerangkan, meramalkan dan atau mengendalikan suatu fenomena. Teori dapat diuji, diubah atau digunakan sebagai suatu pedoman dalam penelitian. Teori keperawatan didefinisikan oleh Steven (1984), sebagai usaha untuk menguraikan dan menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan. Teori keperawatan berperan dalam membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk menggambarkan,menjelaskan, memperkirakan dan mengontrol hasil asuhan atau pelayanan keperawatan yang dilakukan. Menurut Newman (1979), ada tiga cara pendekatan dalam pengembangan dan pembentukan teori keperawatan yaitu meminjam teori-teori dari disiplin ilmu lain yang relevan dengan tujuan untuk mengintegrasikan teori-teori ini kedalam ilmu keperawatan, menganalisa situasi praktik keperawatan dalam rangka mencari konsep yang berkaitan dengan praktik keperawatan serta menciptakan suatu kerangka konsep yang memungkinkan pengembangan teori keperawatan. Tujuan pengembangan teori keperawatan adalah menumbuh kembangkan pengetahuan yang di harapkan dapat membantu dan mengembangkan praktek keperawatan dan pendidikan keperawatan. B.
Karakteristik Teori Keperawatan Kepera watan
Teori keperawatan selain digunakan untuk menyusun suatu model yang berhubungan dengan konsep keperawatan, juga memiliki karakteristik diantaranya :
Teori keperawatan mengidentifikasi dan menjabarkan konsep khusus yang berhubungan dengan hal-hal nyata dalam keperawatan didasarkan pada kenyataankenyataan yang ada di alam seperti hubungan antara konsep manusia, konsep sehatsakit, dan konsep lingkungan. Teori keperawatan juga digunakan berdasarkan alasan-alasan yang sesuai dengan kenyataan yang ada atau bersifat ilmiah. Artinya, teori keperawatan digunakan dengan alasan atau rasional yang jelas dan dikembangkan dengan cara berpikir logis. Teori harus konsisten sebagai dasar-dasar dalam mengembangkan model konsep keperawatan. Dalam menunjang aplikasi, teori harus sederhana dan sifatnya umum sehingga dapat digunakan pada kondisi apapun dalam praktek keperawatan. Teori dapat digunakan sebagai dasar dalam penelitian keperawatan sehingga dapat digunakan dalam pedoman praktek keperawatan.
C. Faktor pengaruh teori keperawatan
Dalam perkembangan teori keperawatan saat ini terdapat bebrapa pandangan yang dapat mempengaruhi teori keperawatan itu sendiri diantaranya:
Filosofi Florence nightingale
Florencemerupakan salah satu pendiri yang meletakkan dasar-dasar teori keperawatan yang melalui filosofi keperawatan yaitu dengan mengidentifikasi peran perawat dalam menemukan kebutuhan dasar manusia pada klien serta pentingnya pengaruh lingkungan di dalam perawatan orang yang sakit yang dikenal teori lingkungannya. Selain itu,Florencejuga membuat standar pada pendidikan keperawatan dan standar pelaksanaan asuhan keperawatan yang efisien serta membedakan praktek keperawatan dengan kedokteran dan perawatan pada orang sakit dengan orang sehat.
Kebudayaan
Kebudayaan juga mempunyai pengaruh dalam perkembangan teori-teori keperawatan diantaranya dengan adanya pandangan bahwa dalam memberikan pelayanan keperawatan akan lebih baik dilakukan oleh wanta karna wanita mempunyai jiwa yang sesuai dengan kebutuhan perawat, akan tetapi perubahan identitas dalam proses telah berubah seiring dengan perkembangan keperawatan sebagai profesi yang mandiri, demikian juga yang dahulu budaya perawat di bawah pengawasan langsung dokter dengan berjalannya dan diakuinya keperawatan sebagai profesi mandiri, maka hak dan otonomi keperawatan telah ada sehingga peran perawat dengan dokter bukan di bawah pengawasan langsung akan tetapi sebagai mitra kerja yang sejajar dalam menjalankan tugas sebagai tim kesehatan.
Sistem pendidikan
Pada system pendidikan telah terjadi perubahan besar dalam perkembangan teori keperawatan. Dahulu pendidikan keperawatan belum mempunyai system dan kurikulum keperawatan yang jelas, akan tetapi sekarang keperawatan telah memiliki system pendidikan
keperawatan yang terarah sesuai dengan kebutuhan rumah sakit sehingga teori-teori keperawatan juga berkembang dengan orientasi pada pelayanan keperawatan.
Pengembangan ilmu keperawatan
Pengembangan ilmu keperawatan ditandai dengan adanya pengelompokan ilmu keperawatan dasar menjadi ilmu keperawatan klinik dan ilmu keperawatan komunitas yang merupakan cabang ilmu keperawatan yang terus berkembang dan tidak menutup kemungkinan pada tahun-tahun yang akan datang akan selalu ada cabang ilmu keperawatan yang khusus atau subspesialisasi yang diakui sebagai bagian ilmu keperawatan sehingga teori-teori keperawatan dapar dikembangkan sasuai dengan kebutuhan atau lingkup bidang ilmu keperawatan. D. Tujuan Keperawatan
Teori keperawatan sebagai salah satu bagian kunci perkembangan ilmu keperawatan dan pengembangan profesi keperawatan memiliki tujuan yang ingin dicapai diantaranya :
Adanya teori keperawatan diharapkan dapat memberikan alasan-alasan tentang kenyataan-kenyataan yang dihadapi dalam pelayanan keperawatan, baik bentuk tindakan atau bentuk model praktek keperawatan sehingga berbagai permasalahan dapat teratasi. Adanya teori keperawatan membantu para anggota profesi perawat untuk memahami berbagai pengetahuan dalam pemberian asuhan keperawatan kemudian dapat memberikan dasar dalam penyelesaian berbagai masalah keperawatan. Adanya teori keperawatan membantu proses penyelesaian masalah dalam keperawatan dengan memberikan arah yang jelas bagi tujuan tindakan keperawatan sehingga segala bentuk dan tindakan dapat dipertimbangkan. Adanya teori keperawatan juga dapat memberikan dasar dari asumsi dan filosofi keperawatan sehingga pengetahuan dan pemahaman dalam tindakan keperawatan dapat terus bertambah dan berkembang. BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan
Keperawatan merupakan bagian penting dari masyarakat dimana keperawatan dikembangkan dari masyarakat dan terlibat penuh didalamnya. Keperawatan berespons terhadap kebutuhan perawatan kesehatan masyarakat, yang dipengaruhi oleh factor-faktor ekonomi, social, dan budaya. Definisi keperawatan menggambarkan perubahan dalam praktik keperawatan dan membantu mengatasi perubahan dengan cara mengidentifikasi ranah praktik keperawatan dan tuntunan penelitian, praktik dan pendidikan. Model praktik keperawatan adalah diskripsi atau gambaran dari praktik keperawatan yang nyata dan akurat berdasarkan kepada filosofi, konsep dan teori keperawatan.
Model konsep dan teori keperawatan memberikan pengetahuan untuk meningkatkan praktik, penuntun penelitian, dan kurikulum keperawatan dan mengidentifikasi ranah dan tujuan praktik keperawatan. Model konseptual mengacu pada ide-ide global mengenai individu, kelompok, situasi atau kejadian tertentu yang berkaitan dengan disiplin yang spesifik sedangkan teori keperawatan didefinisikan sebagai usaha untuk menguraikan dan menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan. Dengan adanya kerangka konsep dan teori keperawatan melahirkan aplikasi proses keperawatan yang menuntut perawat untuk menjalankan fungsi dan peranannya yang meliputi pemberian perawatan, pembuat keputusan, pelindung, advocate bagi klien, menajer kasus, rehabilitator, pemberi rasa nyaman, komunikator dan pendidik. Dalam hal ini proses berlangsung secara sistematis, bertahap dan terus menerus untuk mencapai suatu tujuan. B.
Saran
Sebaiknya konsep yang telah diketahui oleh seorang perawat dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-harinya Untuk menambah wawasan pembaca dapat melihat reverensi yang lain. DAFTAR PUSTAKA
Potter, Patricia A, Perry, Anne Griffin . Fundamental Keperawatan, 2005,Jakarta : EGC Alimul H, A. Aziz. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, 2006,Jakarta : salemba medika Gaffar S.kp, La Ode Jumadi. pengantar keperawatan professional, 1999,Jakarta : EGC Ali H, Zaidin. Dasar-Dasar Keperawatan Professional, 2001, Jakarta : Widya Medika
Regards
, TINJAUAN TEORI A.Pengertian Konsep, dan Paradigma Keperawatan .K o n s e p m e r u p a k a n k e r a n g k a b e r p i k i r y a n g m e m b e n t u k s u a t u teori, yang menjelaskanketerkaitan antar variabel ( Suhartono T a a t P u t r a , 2 0 0 0 ) . K a t h l e e n K . B . e t . a l . ( 2 0 0 6 ) mengatakan konsep adalah kata-kata yang menunjukkan gambaran dalam pikiran mengenaif en om en a dan juga konsep adalah kata-kata yang menunjukkan gambaran pikiran t en t an gkarateristik dan arti dari obyek, kejadian atau sesuatu. Konsep dapat 1) mu dah di amat i at au kongkret, ide-ide seperti thermometer, ruam dan lesi. 2) dapat diamati secara tidak langsung atauin fe re ns ia l, id e se pe rt i ny er i da n su hu at au 3) ti da k da pa t di am at i at au ab st r ak , id e se pe rt i ekuilibrium, adaptasi, stress dan ketidakberdayaanDi da la m kep er aw at an ada emp at kon sep ut ama te la h diidentifikasi sebagai metaparadigmakeperawatan. Istilah ini ber asal d a r i d u a k a t a Y u n a n i : m e t a y a n g m e m i l i k i “ d e n g a n “ d a n paradigma yang memiliki arti “ pola” . Pengertian paradigma juga dibahas oleh Masterman ( 1970 ) yang dikutip ol eh Alimul Azis, mendefinisikan p a r a d i g m a s e b a g a i p a n d a n g a n f un da me nt al t e nt an g pe rs ol an d al a m s u a t u c a b a n g i l m u p e n g e t a h u a n . P o e r w a n t o P ( 1 9 9 7 ) m en ga rt ik an paradigma sebagai suatu perangkat bantuan yang memiliki pola dan cara pandangdasar yang khas dalam melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakanmenge nai su atu k enyat aan at au fen omena kehidu pan m anusia . Empat konsep tersebut adalahsebagai berikut : 1.Konsep Manusia . Manusia bertindak sebagai klien yang merupakan mahluk biopsikososial dan spiritual yangm e m i l k i s i f a t u n i k d e n g a n k e b u t u h a n y a n g b e r b e d a - b e d a s e s u a i d e n g a n t i n g k a t perkembangannya masing-masing. Manusia bertindak sebagai klien dalam konteks paradigmakeperawatan ini bersifat individu, keluarga, kelompok dan komunitas dalam suatu system.Konsep manusia lain dalam paradigma keperatan adalah manusia sebagai system, dimanamanusia terdiri dari komponen subsistem yang telah membentuk suatu system. S ys t e m tersebut dapat meliputi sistemterbuka, system adaptif dan system personal, interpersonal dansocial ya ng se cara u mum dapat dikat akan s ebagai mahluk holis tic ( utuh ). Sebagai syst emt e r b u k a , m a n u s i a d a p a t m e m p e n g a r u h i d a n d i p e n g a r u h i o l e h l i n g k u n g a n , b a i k f i s i k , p sikologis, social maupun spiritual sehingga proses perubahan pada manusia akan selalut e r j a d i khususnya dalam pemenuhan kebutuhan dasar. System adaptif, m a n u s i a a k a n m e r e s po n t e r ha d a p pe r u b ah a n ya n g a da d i l i n gk u n g an n y a yan g se la lu aka n me nun ju kka n perilaku adaptif dan maladaptif. Sebagai system personal, interpersonal dan social, manusiamemiliki persepsi, pola kepribadian dan tumbuh kembang yang tidak sama, juga memiliki kemampuan interaksi, peran dan komunikasi yang berbeda, serta kemampuan dalamkehidupan bermasyarakat khususnya dalam pengambilan keputusan dan otoritas dalammasalah kesehatan. 2.Konsep Lingkungan M e m a n d a n g b a h w a l i n g k u n g a n f i s i k , p s i k o l o g i s , s o ci a l b u d a y a d a n s p i r i t u a l d a p a t m e mp e ng a ru h i ke b ut u ha n d as a r ma n us i a s e l am a
p e m b e r i an as uh an k e p e r a w at an d en g an meminimalkan dampak atau pengaruh yang ditimbulkan sehingga tujuan asuhan keperawatandapat tercapai. 3.Konsep Sehat-Sakit Komponen ini memandang bahwa keperawatan adalah bentuk pelayanan yang diberikan padamanusia dalam rentang sehat sakit. Berdasarkan rentang sehat-sakit tersebut, maka paradigmakeperawatan yang akan diberikan selama rentang sehat dan sakit tersebut, apakah statusnyadalam tahap setengah sakit, sakit atau sakit kronis, sehingga akan diketahui tingkatan asuhankepe raw ata n ya ng aka n di ber ika n s ert a t uju an yang ingin diharapkan dalam meningkatkanstatus kesehatannya. Rentang sakit sapat digambarkan mulai dari setengah sakit, sakit, sakitkronis dan berakhir dengan kemat ian. Sedan gkan renta ng s ehat dapat digam bark an mu lai sehat normal,sehat sekalidan sejahtera sebagi status sehat yang paling tinggi. Melalui rentangini dapat diketahui batasan perawat dalam melakukan praktek keperawatan dengan jelas.Se ha t me nu ru t WH O adalah keadaan utuh secara fisik, jasmni, mental, dan sosial dan bukanh a n y a s a t u k e a d a a n y a n g b e b a s p e n y a k i t c a c a t d a n k e l e m a h a n . Menurut UU No. 23/1992 sehat adalah keadaan sejahtera badan (jasmani), jiwa (rohani), dansosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.Jad i se ha t ad al ah suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri dengan perubahan – perubahan lingkungan internal dan eksternal untuk memepertahankan keadaankesehatannya.Sedangkan sakit pada dasarnya merupakan keadaan terganggunya seseorang dalam prosestumbuh kembang fungsi tubuh secara kesel uruhan atau s ebagi an ser ta t ergan ggunya pros es penyesuain diri manusia. 4.Konsep Keperawatan. Merupakan suatu bentuk pelayanan kesehatan yang bersifat professional dalam memenuhikebutuhan dasar manusia yang dapat ditujukan kepada individu, keluar ga kel ompok atau m a s y a r a k a t d a l a m r e n t a n g s e h a t s a k i t . D e n g a n d e m i k i a n p a r a d i g m a d a l a m k o n s e p keper awatan memandang bahwa bentuk pelayanan keperawatan yang diberikan pada klien dalam bentuk asuhan keperawatan adalah dalam keadaan tidak mampu, tidak mau dan ti dak tau dalam proses pemenuhan kebutuhan dasar.Pe r a w a t a h l i t e o r i mendefinisikan keempat konsep ini secara berbeda-beda sesuai de ng an filosofi, orientasi ilmiah, pengalaman dan pandangan keperawatan yang dipegang oleh ahlitersebut. Pada saat metaparadigma/paradigma keperawatan ini dipahami akan sangat bergunauntuk menganalisis, membandingkan dan membedakan model-model keperawatan dalamkerangka kerja keperawatan.
Model Konsep Keperawatan Dorothea Orem Posted: September 5, 2010 in Asuhan Keperawatan 6
http://sailormanyahya.wordpress.com/wp-admin/mahasiswa Keperawatan Universitas Borneo Tarakan BAB I PENDAHULUAN A.LATAR BELAKANG Teori keperawatan didefiniskan sebagai konseptualisasi beberapa aspek realitas keperawatan yang bertujuan untuk menggambarkan fenomena, menjelaskan hubungan- hubungan antar fenomena, memprediksi risiko-risiko dan menetapkan asuhan keperawatan (Afaf Ibrahim Meleis, 1997). Di dunia keperawatan banyak fenomena dan masalah yang terjadi yang sulit untuk dijelaskan dan diselesaikan. Namun, keperawatan memiliki teori-teori keperawatan yang bisa digunakan untuk menjelaskannya dan member solusi yang tepat untuk menyelesaikannya. Para ahli teori keperawatan mengemukakan berbagai solusi yang bisa diterapkan di berbagai lingkup keperawatan. Teori-teori tersebut terus dikembangkan sehingga akan lebih meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan keperawatan. Salah satu ahli teori yang cukup terkenal dan teorinya banyak digunakan dalam tatanan pelayanan keperawatan adalah Dorothea Orem. Dalam teori self care-nya ia menganggap bahwa perawatan diri merupakan suatu kegiatan membentuk kemandirian individu yang akan meningkatkan taraf kesehatannya. Sehingga bila mengalami defisit, ia membutuhkan bantuan dari perawat untuk memperoleh kemandiriannya kembali. Teori ini merupakan suatu pendekatan yang dinamis, dimana perawat bekerja untuk meningkatkan kemampuan klien dalam merawat dirinya sendiri dan bukan menempatkan klien pada posisi bergantung karena self care merupakan perilaku yang dapat dipelajari. Teori Dorothea Orem merupakan teori yang cukup menarik untuk dikaji dan dibahas karena termasuk teori yang cukup banyak digunakan dalam aplikasi praktik keperawatan dan penulis tertarik untuk menelaah teori ini, dimana ia hanya berfokus pada lingkup praktik keperawatan. B.TUJUAN PENULISAN 1.Menjelaskan teori yang dikemukakan olehDorothea Orem meliputi : teori self care, teori self care deficit, teori nursing system 2.Untuk menganalisis teori yang dikemukakan oleh Dorothea Or em. 3. Untuk memberikan masukan-masukan terhadap pengembangan teori Dorothea Orem. BAB II LANDASAN TEORI A.Latar Belakang Dorothea Orem Dorothea Orem adalah salah seorang teoritis keperawatan terkemuka di Amerika. Dorothe Orem lahir di Baltimore, Maryland di tahun 1914. Ia memperoleh gelar sarjana keperawatan
pada tahun 1939 dan Master Keperawatan pada tahun 1945. Selama karir profesionalnya, dia bekerja sebagai seorang staf keperawatan, perawat pribadi, perawat pendidik dan administrasi, serta perawat konsultan. Ia menerima gelar Doktor pada tahun 1976. Dorothea Orem adalah anggota subkomite kurikulum di Universitas Katolik. Ia mengakui kebutuhan untuk melanjutkan perkembangan konseptualisasi keperawatan. Ia pertama kali mempubilkasikan ide-idenya dalam “Keperawatan : Konsep praktik”, pada tahun 1971, yang kedua pada tahun 1980 dan yang terakhir di tahun 1995. B. Paradigma 1.Person : Manusia memiliki kemampuan/kapasitas Refleksi diri & lingkungan serta berkreasi melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk dirinya. 2. Health : Suatu keadaaan sehat secara psikologi, interpersonal dan sosial. 3.Environment : Segala sesuatu yang berada di sekitar kita baik fisik, kimia, biologi dan sosial yang juga dapat mempengaruhi individu dalam memenuhi kebutuhan self care-nya secara optimal. 4.Nursing : sebagai human service, dimana keperawatan difokuskan bagi mereka yang tidak mampu memenuhi kebutuhan perawatan diri secara terus menerus.
C. Konsep keperawatan Dorothea Orem Konsep keperawatan Orem mendasari peran perawat dalam memenuhi kebutuhan perawatan diri klien untuk mencapai kemandirian dan kesehatan yang optimal. Orem mengembangkan tiga teori yang saling berhubungan yaitu teori “self care deficit”, teori self care, dan teori nursing system(Tomey. Tiga teori tersebut berfokus pada peran manusia menyeimbangkan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya dengan merawat diri mereka sendiri.
1.Teori Self Care Deficit Inti dari teori ini menggambarkan manusia sebagai penerima perawatan yang tidak mampu memenuhi kebutuhan perawatan dirinya dan memiliki berbagai keterbatasan- keterbatasan dalam mencapai taraf kesehatannya. Perawatan yang diberikan didasarkan kepada tingkat ketergantungan; yaitu ketergantungan total atau parsial. Defisit perawatan diri menjelaskan hubungan antara kemampuan seseorang dalam bertindak/beraktivitas dengan t untutan kebutuhan tentang perawatan diri. Sehingga bila tuntutan lebih besar dari kemampuan, maka ia akan mengalami penurunan/defisit perawatan diri.
2.Teori Self Care Wang and Laffrey (2004, p. 123) menyatakan bahwa self care adalah fungsi regulasi manusia yang berdasarkan pada kemampuan individu untuk melakukan perawatan dirinya. Hal tersebut digambarkan dalam hubungan antara self care, self care agency dan therapeutic demand (tuntutan terapeutik).ketika klien tidak mampu melakukan perawatan diri, maka deficit perawatan diri terjadi dan perawat akan membantu klien untuk melakukan tugas perawatan dirinya Self care : Self care adalah tindakan yang matang dan mematangkan orang lain yang mempunyai
potensi untuk berkembang, atau mengembangkan kemampuan yang dimiliki agar dapat digunakan secara tepat, nyata dan valid untuk mempertahankan fungsi dan berkembang dengan stabil dalam perubahan lingkungan. Self care digunakan untuk mengontrol atau faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi aktivitas seseorang untuk menjalankan fungsinya dan berproses untuk mencapai kesejahteraannya. Self care agency : Agen Perawatan Sendiri adalah kekuatan individu yang berhubungan dengan perkiraan dan esennsial operasi-operasi produksi untuk perawatan mandiri. Ada 3 aspek yakni : a. Agen ( Orang yang mengambil tindakan). b. Self care agent ( Penyedia perawatan mandiri). c. Dependent care agent ( Penyelenggara perawatan yang tidak mandiri) Therapeutic Self care demands : Tuntutan perawatan diri harus seimbang dengan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Untuk itu dilakukan upaya-upaya dengan cara menggunakan metode-metode untuk mengembalikan kemampuan tersebut. Nursing Agency : Merupakan upaya keperawatan untuk dapat memenuhi kebutuhan perawatan diri individu dan mencapai kemandirian yang dapat dilakukan dengan cara : mengenali kebutuhannya, memenuhi kebutuhan, melatih kemampuannya. Conditioning factor: Merupakan kondisi atau situasi di sekitar individu yang dapat mempengaruhi individu dalam memenuhi kebutuhan self care-nya.
3.Teori Nursing System Sistem keperawatan, ketika perawat menentukan, mendesain dan menyediakan perawatan yang mengatur kemampuan individu dan mencapai pemenuhan kebutuhan perawatan diri (Kozier, Erb, & Blais, 1997 dalam Jean Bridge, Sally Cabell, and Brenda Herring, 2006). Sistem pelayanan yang memfasilitasi pemenuhan kebutuhan self care individu dan memberikannya secara terapeutik sesuai dengan tiga tingkatan kemampuan : 1. Wholly compensatory nursing system Diberikan pada klien dengan ketergantungan tinggi, jika : a. tidak mampu melakukan aktivitas, contoh : klien tak sadar b. tahu melakukan gerakan tapi tidak boleh ada gerakan, contoh pada klien fraktur tulang belakang c. tidak mampu memberi alasan tindakan self care tapi bisa dengan bimbingan, contoh pada : retardasi mental 2. Partly comensatory nursing system Diberikan pada klien dengan tingkat ketergantungan sebagian/parsial. Biasanya perawat mengambil alih beberapa aktifitas yang tidak dapat dilakukan sendiri oleh kl ien, misalnya pada lansia. 3. Supportive educative nursing system Diberikan dengan pemulihan/ketergantungan ringan. Memberikan pendidikan kesehatan atau penjelasan untuk memotivasi klien untuk melakukan self care HOLLY COMPENSATORY SYSTEM
Menyelesaikan therapeutik self care klien Kompensasi ketidakmampuan klien dalam memenuhi self care Mendukung dan melindungi klien PARTLY COMPENSATORY SYSTEM Menjalankan beberapa kegiatan self care Kompensasi keterbatasan klien untuk selfcare Membantu klien sesuai kebutuhan Tindakan SUPPORTIVE EDUCATIVE SYSTEM 4.Kebutuhan self care menurut Orem Terdapat tiga tipe kebutuhan self care menurut Orem yaitu kebutuhan universal dan perkembangan perawatan diri/self care serta penyimpangan kesehatan. Kebutuhan universal self care •Menyeimbangkan pemasukan udara, air, dan makanan. •Pembekalan perawatan berhubungan dengan proses eli minasi dan eksresi. •Mencapai keseimbangan antara aktivitas dan istirahat •Menghindari risiko-risiko yang membahayakan bagi kehidupan, peran dan tercapainya kesejahteraan Meningkatkan fungsi/peran dan perkembangan dalam kelompok sosial berdasarkan potensi manusia, batasan-batasan, dan keinginan manusia untuk menjadi normal (Orem, 1985 dalam Meleis, 1997). Kebutuhan perkembangan/kemajuan self care •Menyeimbangkan kondisi kehidupan yang mendukung proses kehidupan dan perkembangan, dimana manusia berproses menuju tingkat yang lebih tinggi dan menjadi matang. •Pembekalan keperawatan ditujukan untuk mencegah terjadin ya kehilangan kondisi/faktor yang mendukung perkembangan manusia. Kebutuhan self care deviasi/penyimpangan kesehatan •Menjaga individu dari kondisi lingkungan fisik maupun biologis yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit dan menimbulkan kesadaran terhadap efek dari kondisi patologik. •Secara efektif mengembalikan individu dari kondisi patologis seperti deformitas atau abnormalitas dimanai perawat berupaya mengkompensasi gangguan yang terjadi. •Memodifikasi konsep diri dan gambaran diri pada seseorang dalam menerima kesehatan dan perawatan kesehatan. •Mempelajari efek dari kondisi patologik dan penangan yang mungkin digunakan untuk mengembangkan kemampuan individu. D. Proses Keperawatan Menurut Teori Orem Proses keperawatan menurut Orem terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan, rencana tindakan dengan rasional ilmiah, implementasi dan evaluasi. Pengkajian Pengkajian diarahkan pada factor personal, universal self care, defelopmental self care, health deviation, self care defisit Diagnosa Keperawatan Diagnosa keperawatan sesuai dengan self care defisit yang dialami oleh klien. Perencanaan Tujuan : dibuat sesuai dengan dignosa keperawatan, berdasarkan self care demand dan
meningkatkan kemampuan self care. Membuat nursing system : Wholly compensatory, Partly compensatory, atau supportive educative. Membuat metode yang sesuai untuk membantu klien. Pelaksanaan Diarahkan untuk meningkatkan kemampuan self care, memenuhi kebutuhan self care, dan menurunkan self care deficitnya Evaluasi Menilai keefektifan tindakan perawatan dalam : meningkatkan kemampuan self care, memenuhi kebutuhan self care, dan menurunkan self care deficitnya. Tahap Pertama – pengumpulan data pada 6 area yaitu : status kesehatan individu; persepsi dokter tentang status kesehatan individu; persepsi individu tentang kesehatannya sendiri; tujuan kesehatan dalam konteks latar belakang kehidupan individu, gaya hidup, dan status kesehatannya; kebutuhan individu terhadap perawatan diri/self care; kapasitas individu untuk melakukan self care. Tahap kedua : perawat menentukan tingkat ketergantungan individu, dimana perawat dapat menetapkan apa yang akan dilakukan untu membantu individu/klien. Tahap ketiga : melakukan tindakan keperawatan berdasarkan pada komponen diagnose keperawatan. selanjutnya melakukan evaluasi tingkat keberhasilan perawatan BAB III PENUTUP Dari pemaparan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis menyimpulkan bahwa : 1. Konsep dan model keperawatan yang dikembangkan oleh Orem lebih menekankan pada kemampuan individu untuk memenuhi kebutuhan perawatan dirinya tanpa ada ketergantungan dengan orang lain (mandiri). 2.Model konseptual yang dikembangkan oleh Orem terdiri dari tiga yaitu theory deficit self care, theory self caredan nursing system. 3.Ada tiga tingkatan kemampuan individu untuk mememnuhi kebutuhan self care-nya yaitu wholly compensatory nursing system, Partly comensatory nursing s ystem, Supportive educative nursing system. 4.Proses keperawatan menurut Orem yaitu melalui 3 (tiga) langkah yaitu pelaksanaan manajemen kasus melalui analisis data, mendesain sistem keperawatan dengan menentukan tingkat ketergantungan dan menetapkan diagnosa keperawatan; perencanaan untuk pemberian asuhan perawatan dan evaluasi untuk pengontrolan. 5. Teori model dan konsep yang dikemukakan oleh Orem memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan yang bisa menjadi pertimbangan untuk perkembangan teori menjadi lebih baik dan bisa secara luas diaplikasikan di berbagai area keperawatan.
TEORI DAN MODEL KONSEPTUAL DALAM KEPERAWATANTEORI DAN KONSEPTUAL DALAM KEPERAWATAN
1. VIRGINIA HENDERSON, 1978Keperawatan adalah suatu fungsi yang unik dari perawat untuk menolong klien yang sakit atau sehat dalam memberikan pelayanan kesehatan dengan meningkatkan kemampuan, kekuatan, pengetahuan dan kemandirian pasien secara rasional, sehingga pasien dapat sembuh atau meninggal dengan t enang.Definisi ini merupakan awal terpisahnya ilmu keperawatan dan medik dasar. Dari definisi tersebut adalah asumsi tentang individu yaitu :o Individu perlu untuk mempertahankan keseimbangan fisiologis dan emosional.o Individu memerlukan bantuan untuk memperoleh kesehatan dan kemandirian atau meninggal dengan damai.o Individu membutuhkan kekuatan yang diperlukan , keinginan atau pengetahuan untuk mencapai atau mempertahankan kesehatan.Henderson berpendapat peranan perawat membantu individu sehat sakit dengan suatu cara penambah atau pelengkap (supplementary atau emplementary). Perawat sebagai partner penolong pasien dan kalau perlu sebagai pengganti bagi pasien.Focus perawat adalah menolong pasien dan keluarga untuk memperoleh kebebasan dalam hal memenuhi 14 kebutuhan Eliminasi Makan dan minum adekuat Bernapas normal dasar yaitu : Tidur Bergerak dan mempertahankan posisi yang diinginkan sampah tubuh Mempertahankan temperature tubuh Memilih baju yang cocok dan istirahat dalam rentang normal dengan mengatur pakaian dan memodifikasi Menjaga tubuhlingkungan. 2. DOROTHEA OREM 1978 Keperawatan adalah sebuah pertolongan atas pelayanan yang diberikan untuk menolong orang secara keseluruhan ketika mereka atau orang yang bertanggung jawab atas perawatan mereka tidak mampu memberikan perawatan kepada mereka.Keperawatan merupakan salah satu daya atau usaha manusia untuk membantu manusia lain dengan melakukan atau memberikan pelayanan yang professional dan tindakan untuk membawa manusia pada sit uasi yang saling menyayangi antara manusia dengan bentuk pelayanan yang berfokus kepada manusia seutuhnya yang tidak terlepas dari lingkungannya.Menurut OREM asuhan keperawatan dilakukan dengan keyakinan bahwa setiap orang memperlajari kemampuan untuk merawat diri sendiri sehingga membantu individu memenuhi kebutuhan hidup, memelihara kesehatan dan kesejahteraan. Teori ini dikenal dengan TEORI SELF CARE (Perawatan Diri )Orang dewasa dapat merawat diri mereka sendiri, sedangkan bayi, lansia dan orang sakit membutuhkan bantuan untuk memenuhi aktivitas self care mereka. Orem mengklasifikasikan self care dalam 3 syarat :o Syarat universal : fisiologi dan psikososial termasuk kebutuhan udara, air, makanan, eliminasi, aktivitas dan istirahat, sosial, pencegahan bahaya.o Syarat pengembangan : untuk meningkatkan proses perkembangan sepanjang siklus hidup.o Penyimpangan kesehatan berhubungan dengan kerusakan atau penyimpangan cara, struktur norma dan integritas yang dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk melakukan self care.Asuhan keperawatan mandiri dilakukan dengan memperhatikan tingkat ketergantungan atau kebutuhan pasien dan kemampuan pasien. Oleh karena itu ada tiga tingkatan dalam asuhan keperawatan mandiri.o Perawat memberi keperawatan total ketika pertama kali asuhan keperawatan dilakukan karena tingkat ketergantungan pasien yang tinggi ( system pengganti keseluruhan ).o Perawat dan pasien saling berkolaborasi dalam tindakan keperawatan ( system pengganti sebagian )o Pasien merawat diri sendiri dengan bimbingan perawat ( system dukungan/pendidikan ). 3. IMOGENE KING 1971 Keperawatan adalah suatu profesi yang memberikan bantuan pada individu dan kelompok
untuk mencapai, memelihara dan mempertahankan derajat kesehatan dengan memperhatikan, memikirkan, menghubungkan, menentukan dan melakukan tindakan perawatan sehingga individu atau kelompok berprilaku yang sesuai dengan kondisi keperawatan.Keperawatan berhubungan langsung dengan lingkungan, tempat atau ruang dan waktu untuk membentuk suatu hubungan menanggulangi status kesehatan dalam proses interpersonal reaksi interaksi dan transaksi dimana perawat dank lien berbagi informasi mengenai persepsinya dalam keperawatan.Kerangka ini dikenal dengan system kerangka terbuka. Asumsi yang mendasari kerangka ini adalah :o Asuhan keperawatan berfokus pada manusia termasuk berbagai hal yang mempengaruhi kesehatan seseorango Tujuan asuhan keperawatan adalah kesehatan bagi individu, kelompok dan masyarakat.o Manusia selalu berinteraksi secara konstan terhadap lingkungan dalam kerangka konsep Keperibadian ( personal ini. Tiga system yang saling berinteraksi : Systemsystem ) setiap individu mempunyai system kepribadian tertentu. interpersonal terbentuk karena hasil interaksi manusia, dapat berbentuk System sosialinteraksi, komunikasi, perjanjian, stress dan peran. meliputi keluarga, kelompok, keagamaan, system pendidikan, system pekerjaan dan kelompok sebaya.Menurut King, tujuan pemberian asuhan keperawatan dapat dicapai jika perawat dan pasien saling bekerja sama dalam mengidentifikasi masalah serta menetapkan tujuan bersama yang hendak dicapai. 4. BETTY NEWMAN, 1989 Keperawatan adalah suatu profesi yang unik dengan memperhatikan seluruh factor-faktor yang mempengaruhi respon individu terhadap penyebab stress, tekanan intra, inter dan ekstra personal.Perawatan berfokus kepada mencegah serangan stress dalam melindungi klien untuk mendapatkan atau meningkatkan derajat kesehatan yang paling baik.Perawatan menolong pasien untuk menempatkan primary, secondary dan tertiary. Metode pencegahan untuk mencegah stress yang disebabkan factor lingkungan dan meningkatkan system pert ahanan pasien.Menurut Newman, asuhan keperawatan dilakukan untuk mencegah atau mengurangi reaksi tubuh akibat adanya stressor. Peran ini disebut pencegahan penyakit yang terdiri dari pencegahan Primer = meliputi tindakan keperawatanprimer, sekunder dan tertier. untuk mengidentifikasi adanya stressor, mencegah terjadinya reaksi tubuh Sekunder = tindakan keperawatan untuk karena adanya stressor. mengurangi atau menghilangkan gejala penyakit atau reaksi tubuh lainnya Tersier = meliputi pengobatan rutin dan teraturkarena adanya stressor. serta pencegahan kerusakan lebih lanjut atau komplikasi dari suatu penyakit. 5. CALISTA ROY 1976 Keperawatan adalah sebagai ilmu pengetahuan melalui proses analisa dan tindakan yang berhubungan untuk merawat klien yang sakit atau yang kurang sehat.Sebagai ilmu pengetahuan keperawatan Metode yang digunakan adalah terapeutik, scientik dan knowledge dalam memberikan pelayanan yang esensial untuk meningkatkan dan mempengaruhi derajat kesehatan.Roy menggambarkan metode adaptasi dalam keperawatan : o Individu adalah makhluk biospikososial sebagai satu kesatuan yang utuh. Seseorang dikatakan sehat jika mampu berfungsi untuk memenuhi kebutuhan biologis, psikologis dan sosial.o Setiap orang selalu menggunakan koping baik yang bersifat positif maupun yang negatif untuk dapat beradaptasi. Kemampuan beradaptasi seseorang dipengaruhi Factor Penyebab utama terjadi perubahan oleh tiga komponen yaitu : Keyakinan dan pengalaman dalam kondisi dan situasi yang berbeda beradaptasi.o Setiap individu berespon terhadap kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan konsep diri yang positif, kemampuan untuk hidup mandiri/kemandirian, serta kebutuhan akan kemampuan melalui peran dan fungsi secara optimal untuk memelihara integritas diri.o Posisi individu pada rentang sehat sakit terus berubah, berhubungan erat dengan keefektifan koping yang dilakukan untuk memelihara kemampuan beradaptasi.o Roy berpendapat ada 2 metode koping yaitu : Regulator = memproses input secar sistematis
melalui jalur saraf, kimia dan endokrin Cagnator = memproses input melalui cara kognitif seperti persepsi, proses informasi, belajar, keputusan dan emosi.o Individu adalah makhluk biopsikososial sebagai satu kesatuan yang utuh yang meiliki mekanisme koping untuk dapat beradaptasi terhadap perubahan lingkungan. Individu selalu berinteraksi secara konstan atau selalu beradaptif terhadap perubahan lingkungan.o Lingkungan adalah semua yang ada disekeliling kita dan berpengaruh terhadap perkembangan manusia.o Sehat adalah suatu keadaan proses dalam menjaga integritas dirio Peran perawat adalah membantu pasien beradaptasi terhadap perubahan yang ada.Menurut Roy, tindakan keperawatan ditujukan untuk meningkatkan adaptasi individu terhadap sehat dan penyakit. Keempat model adaptasi itu adalah :o Model fisiologi : cairan dan elektrolit, sirkulasi dan oksigenasi, nutrisi dan eliminasi, proteksi, neurology dan endokrin.o Model konsep diri : gambaran diri, ideal diri, moral diri.o Model fungsi peran : kebutuhan akan integritaso Model interdependen (kemandirian ) : hubungan seseorang dengan yang lain dan sumber s ystem yang memberikan bantuan, kasih sayang dan perhatian. 6. MARTHA ROGERS, 1970. Keperawatan adalah pengetahuan yang ditujukan untuk mengurangi kecemasan terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan , pencegahan penyakit, perawatan rehabilitasi penderita sakit serta penyandang cacat.Teori Rogers berfokus pada proses kehidupan manusia. Menurutnya kehidupan seseorang dipengaruhi alam sebagai lingkungan hidup manusia dan pola pertumbuhan dan perkembangan seseorang. Asumsi dasar teori rogers tentang manusia adalah :o Manusia adalah kesatuan yang utuh yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain.o Kehidupan setiap manusia adalah sesuatu yang unik . tidak ada dua hal didalam kehidupan ini yang dapat diulang dengan cara yang sama dibawah keadaan yang sama . jalan hidup seseorang berbeda dengan yang lain.o Perkembangan manusia dapat dinilai dari tingkah lakunya.o Manusia diciptakan dengan karakteristik dan keunikan tersendiri misalnya dalam hal sifat dan emosi.Rogers menggambarkan individu dan lingkungan sebagai medan energi, terbuka, berpola dan 7. ABDELLAH FAYE Keperawatan adalah seni ilmu dalam memberikan pelayanan kepada individu, keluarga dan masyarakat. Untuk membentuk sikap dalam meningkatkan kemampuandan keterampilan setiap individu perawat untuk mencapai tujuan membantu manusia yang sakit maupun sehat, menanggulangi atau memenuhi kebutuhan-kebutuhan kesehatannya, baik dasar maupun 8. PEPLAU Keperawatan adalah suatu hasil proses kerja sama manusia dengan manusia lainnya supaya menjadi sehat atau tetap sehat (hubungan antar manusia)Pendidikan atau pematangan tujuan yang dimaksud untuk meningkatkan gerakan yang progresif dan kepribadian seseorang dalam berkreasi, membangun, menghasilkan pribadi dan cara hidup bermasyarakat.Hubungan interpersonal yang merupakan factor utama model keperawatan menurut Peplau mempunyai asumsi terhadap 4 konsep utama yaitu :o Manusia = individu dipandang sebagai suatu organisme yang berjuang dengan caranya sendiri untuk mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh kebutuhan. Tiap individu merupakan makhluk yang unik, mempunyai persepsi yang dipelajari dan ide yang telah terbentuk dan penting untuk proses interpersonal.o Masyarakat/lingkungan = budaya dan adapt istiadat merupakan factor yang perlu dipertimbangkan dalam menghadapi kehidupan.o Kesehatan = didefinisikan sebagai perkembangan kepribadian dan proses kemanusiaan yang berkesinambungan kea rah kehidupan yang kreatif, konstruktif dan produktif.o Keperawatan = dipandang sebagai proses
interpersonal yang bermakna. Proses interpersonal merupakan materina force dan alat edukatif yang baik bagi perawat maupun klien. Pengetahuan diri dalam konteks interaksi interpersonal merupakan hal yang penting untuk memahami klien dan mencapai resolusi masalah.Suatu model dapat diuraikan secara rinci kebutuhan utama/primer ;o Tujuan asuhan keperawatan Kepribadian yang berkembang melalui hubungan interpersonal mendidik dalam pemenuhan kebutuhan klien.o KlienSystem dari yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia, fisiologis, interpersonal dan kebutuhan serta selalu berupaya memenuhi kebutuhannya dan mengintegrasikan belajar pengalaman.o Peran nurseNurse berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal dengan pasien yang bersifat partisipatif, sedangkan pasien mengendalikan isi yang menjadi tujuan. Dalam hubungannya dengan pasien, perawat berperan sebagai orang asing, pendidik, narasumber, pengasuh pengganti, pemimpin dan konselor sesuai dengan fase proses interpersonal.o Sumber kesulitanAnsietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan pengalaman interpersonal yang lalu dengan yang sekarang ansietas terjadi apabila komunikasi dengan orang lain mengancam keamanan psikologik dan biologic individu.o Focus intervensiAnsietas yang disebabkan oleh hubungan interpersonal yang mempengaruhi perkembangan kepribadian . 4 komponen sentral yaitu proses interpersonal, perawat, pasien dan ansietas.o Cara intervensiProses Fase orientasiLebihinterpersonal terdiri dari 4 fase yaitu : difokuskan untuk membantu pasien menyadari ketersediaan bantuan dan rasa percaya terhadap kemampuan perawat untuk berperan serta secara efektif Fase identifikasiTerjadi ketikafalam pemberian askep pada klien. perawat memfasilitasi ekspresi perilaku pasien dan memberikan askep yang tanpa penolakan diri perawat memungkinkan pengalaman menderita sakit sebagai suatu kesempatan untuk mengorientasi kembali perasaan dan menguatkan bagian yang positif dan kepribadian pasien. Respon pasien Pasrtisipan mandiri dalam pada fase identifikasi dapat berupa : Individu mandiri terpisah dari perawat hubungannya dengan perawat FaseIndividu yang tak berdaya dan sangat tergantung pada perawat. eksplorasiMemungkinkan suatu situasi dimana pasien dapat merasakan nilai hubungan sesuai pandangan/persepsinya terhadap situasi. Fase ini Fase resolusiSecara merupakan inti hubungan dalam proses interpersonal. bertahap pasien melepaskan diri dari perawat. Resolusi ini memungkinkan penguatan kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan menyalurkan energi kea rah realisasi potensi.Keempat fase tersebut merupakan rangkaian proses pengembangan dimana perawat membimbing pasien dari rasa ketergantungan yang tinggi menjadi interaksi yang saling tergantung dalam lingkungan sosial.Perawat mempunyai 6 peran sebagai berikut : Orang asing ( stranger ) berbagi rasa hormat dan minat yang positif pada pasien. Perawat menghadapi klien seperti tamu yang dikenalkan pada Nara sumber ( resources person ) memberikan jawaban yang situasi baru. spesifik terhadap pertanyaan tentang masalah yang lebih luas dan selanjutnya mengarah pada area permasalahan yang memerlukan bantuan. Pendidik ( teacher ) merupakan kombinasi dari semua peran yang lain Kepemimpinan ( leadership ) mengembangkan hubungan yang demokratis Perngasuh pengganti ( sehingga merangsang individu untuk berperan surrogate ) membantu individu belajar tentang keunikan tiap manusia Konselor ( consellor )sehingga dapat mengatasi konflik interpersonal. meninhgkatkan pengalaman individu menuju keadaan sehat yaitu kehidupan yang kreatif, konstruktif dan produktif. 9. FLORENCE NIGHTINGALE 1895 Keperawatan adalah suatu proses menempatkan pasien dalam kondisi paling baik untuk beraktivitas yaitu lingkungan yang sehat dan udara yang bersih. 10. LEVINE
Keperawatan adalah bagian budaya yang direfleksikan dengan ide-ide dan nilai-nilai , dimana perawat memandang manusia itu sama, merupakan suatu rangkaian disiplin dalam menguasai organisasi atau kumpulan yang dimiliki individu dalam menjalin hubungan manusia sekitarnya.Intisari dari keperawatan adalah manusia. Asumsinya bahwa definisi teori tersebut adalah sebagai berikut :o KondisiKlien memasuki system pelayanan kesehatan dalam bagian penyakit atau perubahan kesehatan.o Responsibilitas tanggung j awabPerawat bertanggjawab dalam mengenal respon (perubahan tingkah laku atau tingkat fungsi tubuh ) sebagai adaptasi klien atau usaha untuk Rasa takutberadaptasi terhadap lingkungan. 4 respon antara lain : Sensorio FungsiFungsi perawat memasukkan intervensi InflamasiStress untuk meningkatkan adaptasi terhadap penyakit dan evaluasi intervensi sebagai support (dorongan) atau terapeutik koping. Intervensi membantu mempertahankan status kesehatan dan mencegah penyakit lebih lanjut. Intervensi terapeutik meningkatkan penyembuhan dan pemulihan kesehatan.4 prinsip perlindungan yang mendorong tujuan perawatan untuk mempertahankan atau memulihkan seseorang ke status kesehatan : Perlindungan terhadap energiKeseimbangan intake dan output energi untuk Perlindungan terhadap integritasmencegah kelelahan strukturaMempertahankan atau pemulihan struktur tubuh (penyembuhan ) Perlindungan terhadap integritas personalMempertahankan atau pemulihan Perlindunganrasa identitas dan harga diri (mengenali kualitas diri) terhadap integritas sosialMemperkenalkan klien sebagai suatu makhluk sosial khususnya dengan orang lain.Teori Levine berfokus pada satu orang klien, teori i ni mempunyai implikasi utama dalam pengaturan perawatan akut, dimana intervensi dapat bersifat mendorong atau terapeutik. 11. JEAN ORLANDO 1961 Keperawatan berlandaskan teori hubungan interpersonal yang menitikberatkan pada sifat unik individu atau klien dalam ekspresi verbal yang mengisyaratkan adanya kebutuhan dan cara-cara memenuhi kebutuhan.Teori Jean Orlando mengandung konsep kerangka kerja untuk perawat professional yang mengandung 3 elemen yaitu : perilaku klien, reaksi dan tindakan keperawatan , mengubah situasi perawat setelah perawat memperkirakan kebutuhan klien , perawat mengetahui penyebab yang mempengaruhi derajat kesehatan , lalu bertindak secara spontan atau berkolaborasi untuk memberikan pelayanan kesehatan. 12. JEAN WATSON 1979 Keperawatan adalah filsafat dalam usaha merawat untuk memberi definisi hasil tindakan keperawatan dengan memperhatikan aspek humanistic dalam kehidupan.Tindakan keperawatan diarahkan pada pemeliharaan hubungan timbal balik dalam kesehatan. Sakit dan perilaku. Perawat berkonsentrasi pada peningkatan kesehatan mempertahankan suatu kesehatan dalam pencegahan penyakit.Model Jean Watson ini bentuk proses perawatannya menolong klien untuk mencapai atau memelihara kesehatan atau mati dengan tenang. Tindakan berhubungan dengan proses perawatan manusia, penguasaan ilmu pengetahuan adalah utama dalam memberikan tindakan perawatan megenai perilaku manusia dan respon menusia untuk menentukan masalah yang nyata atau potensial kebutuhan klien.NILAI DAN KEYAKINAN NILAIo Perawatan mempunyai faktor yang uniko Perawatan adalah pelayanan yang diberikan secara langsung terhadap orang sakit at au sehat, kelompok, keluarga dan masyarakato Perawatan menggunakan proses untuk melakukan rencana perawatano Perawatan meliputi hubungan interpersonal yang berkelanjutan, hubungan perawat dan klien merupakan hubungan yang KEYAKINANo Persyaratan dasar pikiran atau anggapan sangat penting. terhadap konsep mengenai keperawatano Setiap keyakinan model keperawatan merupakan inti dari keperawatano Keyakinan ditransfer dari teori scientik atau praktek dan salah satu hasil dari penelitian.o Keyakinan sebagian besar adalah satu model dengan model yang lainnya. Contoh : keyakinan mengenai manusia atau klien sangat
berbeda. Henderson melihat klien mempunyai kebutuhan dasar sedangkan Roy menjadikan 4 model TUJUANo Meningkatkan kemampuan klien untuk berperan aktif penyesuaian. dalam mencapai kesehatan yang optimalo Membantu klien dalam perawatan untuk menuju kesehatan yang optimal atau meninggal dengan tenang.o Menolong klien untuk mendapatkan primary, secondary dan tertiary prevention Diposkan oleh Abdul Haris Awie di 21:06 Label: Konsep
a.Caring dapat dilakukan dipraktekkan secara interpersonal b. Ca ri ng me li pu ti faktor-faktor caratif yang dihasilkan dari kepuasanterhadap pemenuhan kebutuhan dasar manusia.c . C a r i n g y a n g e f e k t i f a k a n m e n i g k a t k a n s t a t u s k e s e h a t a n d a n perkembangan individu dan keluarga.d . R e s p o n c a r i n g a d a l a h m e n e r i m a s e s e o r a n g t i d a k h a n y a s e b a g a i seseorang berdasarkan saat ini tetapi seperti apa dia mungkin akanmenjadi dimasa depannya.e . C a r i n g e n v i r o n m e n t , m e n y e d i a k a n p e r k e m b a n g a n p o t e n s i d a n m e mb er i ka n k e lu a sa n m e mi l i h k e g i a t a n y a n g t e r b a i k b a g i d i r i seseorang dalam waktu yang telah ditentukan.f.Caring bersifat healthogenic” daripada sekedar curing. Praktek ca ri ng mengitegrasikan pengetahuan biopisikal dan perilaku manusia untuk me ni ng ka tk an kesehatan. Dan untuk membantu pasien yang sakit,dimana caring melengkapi curing.g.Caring merupakan inti dari keperawatan. B.Komponen Model Nilai-nilai yang mendasari konsep caring menurut Jean Watson meliputi: 1.Konsep tentang manusiaManusia merupakan suatu fungsi yang utuh dari diri yang terintegrasi(ingin dirawat, dihormati, mendapatkan asuhan, dipahami dan dibantu)Manusia pada dasarnya ingin merasa dimiliki oleh lingkungan sekitarnyam e r a s a dimiliki dan merasa menjadi bagian dari kelompok a t a u masyarakat, dan merasa dicintai dan merasa mencintai .2. Ko nse p te nt ang ke seh at an Kesehatan merupakan kuutuhan dan keharmonisan pikiran fungsi fisik dan fungsi sosial. Menekankan pada fungsi p em el ih ar aa n d an ad ap ta si u n t u k m e n i n g k a t k a n f u n g s i d a l a m p e m e n u h a n ke bu tu ha n se ha ri -h ar i. Kesehatan merupakan keadaan terbebas dari keadaan penyakit, dan JeanWatson menekankan pada usaha-usaha yang dilakukan untuk mencapai hal tersebut. 3 . K o n s e p t e n t a n g l i n g k u n g a n Berdasarkan teori Jean Watson, caring dan nursing merupakan konstantadalam setiap keadaan di masyarakat. Perilaku caring tidak diwariskan darigen er asi ke g ene ra si b er iku tn ya, a kan t et api ha l te rs ebu t diwariskandengan pengaruh budaya sebagai strategi untuk melakukan me ka ni sm ekoping terhadap lingkungan tertentu .4. Ko ns e p t e nt an g k e p e ra w at a n Keperawatan berfokus pada promosi kesehatan, pencegahan penyakit dancaring ditujukan untuk klien baik dalam keadaan sakit maupun sehat .5Keperawatan berlandaskan kepada rasa kemanusiaan dan ilmu. Tujuan p e m b e r i a n p r o s e s k e p e r a w a t a n m e l a l u i p r o s e s c a r i n g a d a l a h u n t u k menolong masyarakat agar mendapatkan derajat kesehatan yang optimal.Watson (1999) menekankan bahwa perawat dalam hal ini sebagai care giver yang perlu memahami kesadaran dan kehadirannya dalam waktu berinteraksi dengan pasiennya.C.Proses Keperawatan menurut Jean Watson,Langkahlangkah proses keperawatan menurut jean Watson, sesuai denganl a n g k a h langkah metode penelitian ilmiah, yang menekankan p a d a k e m a m p u a n p r o bl e m s o l v i n g , d e ng a n c a r a ya n g t e p a t . T u j u a n u t a m a k e p e r a w a ta n a da l a h m e m b er i k a n as u h a n k e p er a w a t an y a n g b e r k u a l i t a s dengan pendekatan yang sistematik melalui
tahapan:1 . P e n g k a j i a n Kegiatan pengkajian ini meliputi observasi, identifikasi serta peninjauanmasalah. Pengkajian didasarkan atas tngkatan kebutuhan dasar yang di bagi dalam 4 tingkatan yaitu:a . K e b u t u h a n t i n g k a t r e n d a h ( b i o f i s i k ) , y a n g t e r d i r i d a r i k e b u t u h a n nutrisi dan cairan, kebutuhan eliminasi dan kebutuhan ventilasi. b. K eb ut uh an t in gk at re nd ah ( ps ik of is ik ), m e l i p u t i k e b u t u h a n a k t i f i t a s d an kebutuhan seksualc . K e b u t u h a n t i n g k a t t i n g g i ( p s i k o s o s i a l ) , m e l i p u t i k e b u t u h a n u n t u k berprestasi dan kebutuhan untuk diakui sebagai anggota kelompok.d . K e b u t u a h a n t e r t i n g g i ( k e b u t u h a n i n t e p e r s o n a l d a n i n t r a p e r s o n a l ) , meliputi kebutuhan untuk aktualisasi diri.2 . P e r e n c a n a a n Perencanaan merupakan suatu pendekatan konseptual untuk memecahkans u a t u m a s a l a h , k a r e n a p e r e n c a n a a n y a n g b a i k d a p a t m e m b a n t u m em ec ah ka n m as al ah . P er en ca na an m em ba nt u m en en tu ka n bagaimanasuatu variabel dapat diuji atau di ukur, termasuk desai atau pend ek at an konseptual untuk melaksanakan problem solving.3 . P e l a k s a n a a n I m p l e m en t a s i m e r u pa k a n t i n da k a n l a n gs u n g d a ri rencana intervensi,dalam proses implementasi juga berlangsung proses pengumpulan data.4 . E v a l u a s i E v a lu a si m er u pa k an s ua t u m e to d e d a n p r os e s m en ga na li sa da ta se rt a m e n i l a i p e n g a r u h i n t e r v e n s i y a n g t e l a h d i b e r i k a n . S e l a i n i t u y a n g t er ma suk dal am pr ose s i ni ad al ah i nt er pr et as i hasi l, cri ter ia has il yan gdicapai secara umum.6 DAFTAR PUSTAKATommey & Ali good. 2002. Nurs ing T heori est a nd Th eir Work. 6 th . Phil adelpia : Elsevier Anang. 2008. Teori Keperawatan Menurut Jean Watson.http://anangrachyudi-indokumaitnursegate.blogspot.com/2008/12/teorikeperawatan-menurut- jean-watson.html. diakses tanggal 31 Maret 2010 jam 12.30 WIB7