BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang Pneumonia adalah peradangan paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus maupun jamur. jamur. Berdasarkan data WHO/!"#$% tahun &''( dalam ) Pneumonia: The Forgotten Killer of Children *, "ndonesia menduduki peringkat ke+( dunia untuk kasus pneumonia pada balita dengan jumlah penderita menapai ( juta ji-a. iperkirakan sekitar separuh dari total kasus kematian pada anak yang menderita pneumonia di dunia disebabkan oleh bakteri pneumokokus. pneumokokus. Pneumonia radang paru0, salah satu penyakit akibat bakteri pneumokokus yang menyebabkan lebih dari & juta anak balita meninggal. Pneumonia menjadi penyebab 1 dari 2 kematian pada anak balita. Streptococcus pneumoniae merupakan bakteri yang sering menyerang bayi dan anak+anak di ba-ah usia & tahun. 3ejauh ini, pneumonia merupakan penyebab utama kematian pada anak usia di ba-ah lima tahun balita0.
B Rumu Rumus san Ma Masal salah
4umusan masalah dari referat ini adalah apakah de5nisi, etiologi, gejala klinis, patogenesis, dan penatalaksanaan pneumonia pada bayi dan anak.
C Tujuan
6ujuan 6ujuan penulisan referat ini adalah adalah dapat meningkatkan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman dokter muda mengenai penatalaksanaan pneumonia pada bayi dan anak.
D Manfaat
Penulisan makalah laporan kasus dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman dokter muda mengenai penatalaksanaan pneumonia pada bayi dan anak.
BAB II PNEUMONIA
DEFINII Pneumonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru+paru alveoli0 biasanya disebabkan oleh masuknya kuman bakteri, yang ditandai oleh gejala klinis batuk, demam tinggi dan disertai adanya napas epat ataupun tarikan dinding dada bagian ba-ah ke dalam. alam pelaksanaan Pemberantasan Penyakit "3PA P&"3PA0 semua bentuk pneumonia baik pneumonia maupun bronchopneumonia disebut pneumonia.
3eara kinis pneumonia dide5nisikan sebagai suatu peradangan paru yang disebabkan oleh mikroorganisme bakteri, virus, jamur, parasit0. Pneumonia yang disebabkan oleh 7yobaterium tuberulosis tidak termasuk. 3edangkan peradangan paru yang disebabkan oleh non mikroorganisme mikroorganisme bahan kimia, radiasi, aspirasi bahan toksik,obat+obatan dan lain+lain0 disebut pneumonitis. PP".&''80 Pneumonia merupakan penyakit batuk pilek disertai napas sesak atau napas epat. !apas sesak ditandai dengan dinding dada ba-ah tertarik ke dalam, sedangkan napas epat diketahui dengan menghitung tarikan napas dalam satu menit. ntuk balita umur & tahun sampai 2 tahun tarikan napasnya 9' kali atau lebih dalam satu menit, balita umur & bulan sampai & tahun tarikan napasnya 2' kali atau lebih per menit, dan umur kurang dari & bulan tarikan napasnya (' kali atau lebih per menit.
EPIDEMIOLO!I
Pneumonia merupakan salah satu penyakit infeksi saluran napas yang terbanyak dan dapat menyebabkan kematian hamper diseluruh dunia. Angka kematian di inggris adalah sekitar 2 : 1';. Berdasarkan umur, pneumonia dapat menyerang siapa saja, meskipun lebih banyak ditemukan pada anak : anak. i Amerika 3erikat pneumonia menapai 18; dari penyakit infeksi saluran napas pada anak diba-ah & tahun i negara berkembang, berkembang, pneumonia pneumonia merupakan salah salah satu penyebab utama kematian atau kedua setelah dehidrasi akibat diare berat. 7erk 7anual.&'110.
!"#$% memperkirakan bah-a 8 juta anak di dunia meninggal karena penyakit pneumonia setiap tahun.
akan seperempat penyebab kematian pada anak diba-ah 2 tahun dan ?'; terjadi di !egara berkembang. Pneumonia yang disebabkan oleh infeksi 43@ didapatkan sebanyak 9';. inegara dengan 9 musim, banyak terdapat pada musim dingin sampai a-al musim semi, di !egara tropis pada musim hujan. i "ndonesia berdasarkan hasil 4iset
ETIOLO!I Pneumonia yang ada di kalangan masyarakat umumnya disebabkan oleh bakteri, virus, mikoplasma bentuk peralihan antara bakteri dan virus0 dan protooa.
1 Bakteri Pneumonia yang dipiu bakteri bisa menyerang siapa saja, dari bayi sampai usia lanjut. 3ebenarnya bakteri penyebab pneumonia yang paling umum adalah Streptococcus pneumoniae sudah ada di kerongkongan manusia sehat. Begitu pertahanan tubuh menurun oleh sakit, usia tua atau malnutrisi, bakteri segera memperbanyak diri dan menyebabkan kerusakan. Balita yang terinfeksi pneumonia akan panas tinggi, berkeringat, napas terengah+engah dan denyut jantungnya
meningkat epat.
Us"a
Et"#l#g" $ang ser"ng
Et"#l#g" $ang jarang
Lah"r % &' har"
Bakter"
Bakter"
E. colli
Bakter" anaer#(
Streptoccus group B
Streptoccous group D
Listeria monocytogenes
Haemophilllus infuenzae
Streptococcus pneumoniae Ureaplasma urealyticum )"rus )"rus s"t#megal# )"rus Her*es s"m*leks + m"nggu % + (ulan
Bakter"
Bakter"
Chlamydia trachomatis Bordetella pertusis Streptococcus pneumoniae
1 (ulan % 2 tahun
Haemophilus infuenzae tipe B
)"rus
Moraxella catharalis
)"rus A,en#
Staphylococcus aureus
)"rus In-uen.a
Ureaplasma urealyticum
)"rus Para"n-uen.a /0&0+
)"rus
espiratory Syncytial !irus
)"rus s"t#megal#
Bakter"
Bakter"
Chlamydia pneumoniae
Haemophillus infuenzae tipe B
Mycoplasma pneumoniae
Moraxella catharalis
Streptococcus pneumoniae
"eisseria meningitidis
)"rus
Staphylococcus aureus
)"rus A,en#
)"rus
)"rus In-uen.a
)"rus )ar"sela34#ster
)"rus Para"n-uen.a )"rus R"n# espiratory Syncytial #irus 2 tahun % remaja
Bakter"
Bakter"
Chlamydia pneumoniae
Haemophillus infuenzae
Mycoplasma pneumoniae
Legionella sp
Streptococcus pneumoniae
Staphylococcus aureus
)"rus )"rus A,en# )"rus E*ste"n3Barr )"rus In-uen.a )"rus Para"n-uen.a )"rus R"n# espiratory Syncytial !irus )"rus )ar"sela34#ster
& @irus 3etengah dari kejadian pneumonia diperkirakan disebabkan oleh virus. @irus yang tersering menyebabkan pneumonia adalah Respiratory Syncial Virus 43@0. 7eskipun virus+virus ini kebanyakan menyerang saluran pernapasan bagian atas, pada balita gangguan ini bisa memiu pneumonia. 6etapi pada umumnya sebagian besar pneumonia jenis ini tidak berat dan sembuh dalam -aktu singkat. !amun bila infeksi terjadi bersamaan dengan virus inuen!a , gangguan bisa berat dan kadang menyebabkan kematian. 8 7ikoplasma
7ikoplasma adalah agen terkeil di alam bebas yang menyebabkan penyakit pada manusia. 7ikoplasma tidak bisa diklasi5kasikan sebagai virus maupun bakteri, meski memiliki karakteristik keduanya. Pneumonia yang dihasilkan biasanya berderajat ringan dan tersebar luas. 7ikoplasma menyerang segala jenis usia, tetapi paling sering pada anak pria remaja dan usia muda. Angka kematian sangat rendah, bahkan juga pada yang tidak diobati. 9 Protooa Pneumonia yang disebabkan oleh protooa sering disebut pneumonia pneumosistis. 6ermasuk golongan ini adalah Pneumocystitis Carinii Pneumonia P#P0. Pneumonia pneumosistis sering ditemukan pada bayi yang prematur. Perjalanan penyakitnya dapat lambat dalam beberapa minggu sampai beberapa bulan, tetapi juga dapat epat dalam hitungan hari. iagnosis pasti ditegakkan jika ditemukan P" Carinii pada jaringan paru atau spesimen yang berasal dari paru.
5LAIFI5AI
1 Berdasarkan umur a
Pneumonia yang disebabkan oleh protooa sering disebut pneumonia pneumosistis. 6ermasuk golongan ini adalah Pneumocystitis Carinii Pneumonia P#P0. Pneumonia pneumosistis sering ditemukan pada bayi yang prematur. Perjalanan penyakitnya dapat lambat dalam beberapa minggu sampai beberapa bulan, tetapi juga dapat epat dalam hitungan hari. iagnosis pasti ditegakkan jika ditemukan P" Carinii pada jaringan paru atau spesimen yang berasal dari paru.
& Bukan Pneumonia Dika anak bernapas dengan frekuensi kurang dari (' kali per menit dan tidak terdapat tanda pneumonia seperti di atas.
b
Batuk atau kesulitan bernapas dan penarikan dinding dada, tetapi tidak disertai sianosis sentral dan dapat minum. 8 Pneumonia Batuk atau kesulitan bernapas dan pernapasan epat tanpa penarikan dinding dada. 9 Bukan pneumonia Batuk atau kesulitan bernapas tanpa pernapasan epat atau penarikan dinding dada.
2 Pneumonia persisten Balita dengan diagnosis pneumonia tetap sakit -alaupun telah diobati selama 1'+ 19 hari dengan dosis antibiotik yang kuat dan antibiotik yang sesuai, biasanya terdapat penarikan dinding dada, frekuensi pernapasan yang tinggi, dan demam ringan.
& Berdasarkan klinis dan epidemiologis a
Pneumonia
b Pneumonia !osokomial hospital+aEuired pneumonia/ !osoomial pneumonia0.
Pneumonia Aspirasi.
d Pneumonia pada penderita immunoompromised.
8 Berdasarkan agen penyebab a
Pneumonia Bakterial / tipikal. < lebsiella pada penderita alkoholik, staphyllococcus pada penderita pasa infeksi inGuena.
b
Pneumonia atipikal, disebabkan #ycoplasma, $egionella dan Chlamydia
Pneumonia virus disebabkan oleh virus 4#@, inGuena virus
d Pneumonia jamur, sering merupakan infeksi sekunder. Predileksi terutama pada penderita daya tahan tubuh lemah
PATOFIIOLO!I
Pneumonia bakterial menyerang baik ventilasi maupun difusi. 3uatu reaksi inGamasi yang dilakukan oleh pneumokokus terjadi pada alveoli dan menghasilkan eksudat, yang mengganggu gerakan dan difusi oksigen serta karbon dioksida. 3el+sel darah putih, kebanyakan neutro5l, juga bermigrasi ke dalam alveoli dan memenuhi ruang yang biasanya mengandung udara. Area paru tidak mendapat ventilasi yang ukup karena sekresi, edema mukosa, dan bronkospasme, menyebabkan oklusi parsial bronki atau alveoli dengan mengakibatkan penurunan tahanan oksigen alveolar. arah vena yang memasuki paru+paru le-at melalui area yang kurang terventilasi dan keluar ke sisi kiri jantung tanpa mengalami oksigenasi. Pada pokoknya, darah terpirau dari sisi kanan ke sisi kiri jantung. Perampuran darah yang teroksigenasi dan tidak teroksigenasi ini akhirnya mengakibatkan hipoksemia arterial. 3indrom Pneumonia Atipikal. Pneumonia yang berkaitan dengan mikoplasma, fungus, klamidia, demam+, penyakit IegionnairesJ. Pneumoystis arinii, dan virus termasuk ke dalam sindrom pneumonia atipikal. Pneumonia mikoplasma adalah penyebab pneumonia atipikal primer yang paling umum. 7ikoplasma adalah organisme keil yang dikelilingi oleh membran berlapis tiga tanpa dinding sel. Organisme ini tumbuh pada media kultur khusus tetapi berbeda dari virus. Pneumonia mikoplasma paling sering terjadi pada anak+anak yang sudah besar dan de-asa muda. Pneumonia kemungkinan ditularkan oleh droplet pernapasan yang terinfeksi, melalui kontak dari individu ke individu. Pasien dapat diperiksa terhadap antibodi mikoplasma. "nGamasi in5ltrat lebih kepada interstisial ketimbang alveolar. Pneumonia ini menyebar ke seluruh saluran pernapasan, termasuk bronkiolus. 3eara umum, pneumonia ini mempunyai iri+iri bronkopneumonia. 3akit telinga dan miringitis bulous merupakan hal yang umum terjadi. Pneumonia atipikal dapat menimbulkan masalah+masalah yang sama baik dalam ventilasi maupun difusi seperti yang diuraikan dalam pneumonia bakterial.
FA5TOR REI5O
Banyak faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya pneumonia pada balita, diantaranya F
1 %aktor "ntrinsik 3alah satu faktor yang berpengaruh pada timbulnya pneumonia dan berat ringannya penyakit adalah daya tahan tubuh balita. aya tahan tubuh tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya F a
3tatus gii
Pemberian A3" Air 3usu "bu0
Asi yang diberikan pada bayi hingga usia 9 bulan selain sebagai bahan makanan bayi juga berfungsi sebagai pelindung dari penyakit dan infeksi, karena dapat menegah pneumonia oleh bakteri dan virus. 4i-ayat pemberian A3" yang buruk menjadi salah satu faktor risiko yang dapat meningkatkan kejadian pneumonia pada balita. d mur Anak mur merupakan faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian pneumonia" 4isiko untuk terkena pneumonia lebih besar pada anak umur diba-ah & tahun dibandingkan yang lebih tua, hal ini dikarenakan status kerentanan anak di ba-ah & tahun belum sempurna dan lumen saluran napas yang masih sempit.
& %aktor $kstrinsik Iingkungan khususnya perumahan sangat berpengaruh pada peningkatan resiko terjadinya pneumonia" Perumahan yang padat dan sempit, kotor dan tidak mempunyai sarana air bersih menyebabkan balita sering berhubungan dengan berbagai kuman penyakit menular dan terinfeksi oleh berbagai kuman yang berasal dari tempat yang kotor tersebut, yang berpengaruh diantaranya F
a
@entilasi
@entilasi berguna untuk penyediaan udara ke dalam dan pengeluaran u dara kotor dari ruangan yang tertutup. 6ermasuk ventilasi adalah jendela dan pengha-aan dengan persyaratan minimal 1'; dari luas lantai.
b Polusi dara Penemaran udara yang terjadi di dalam rumah umumnya disebabkan oleh polusi di dalam dapur. Asap dari bahan bakar kayu merupakan faktor risiko terhadap kejadian pneumonia pada balita. Polusi udara di dalam rumah juga dapat disebabkan oleh karena asap rokok, kompor gas, alat pemanas ruangan dan juga akibat pembakaran yang tidak sempurna dari kendaraan bermotor.
MANIFETAI 5LINI
3ebagian besar gambaran klinis pneumonia pada anak berkisar antara ringan hingga sedang, sehingga dapat berobat jalan saja . Hanya sebagian keil yang berat, menganam kehidupan, dan mungkin terdapat komplikasi sehingga memerlukan pera-atan di 43. Kejala infeksi umum seperti demam, sakit kepala, gelisah, malaise 0 penurunan napsu makan, dan keluhan gastrointestinal seperti mual, muntah, atau diare. Kejala gangguan respiratori seperti batuk, sesak napas, retraksi dada,takipnea, napas uping hidung, air hunger, merintih, sianosis
Pneum#n"a *a,a ne#natus ,an (a$" ke6"l
3ering terjadi akibat transmisi vertikal ibu+anak yang berhubungan dengan proses persalinan
"nfeksi terjadi akibat kontaminasi dengan sumber infeksi dari ibu, misalnya melalui aspirasi mekonium, airan amnion, atau dari serviks ibu.
3erangan apnea
3ianosis
7erintih
!apas uping hidung 6akipnea Ietargi, muntah
6idak mau minum
6akikardi atau bradikardi
4etraksi subkosta
emam
3epsis pada pneumonia neontus dan bayi keil sering ditemukan sebelum 9? jam pertama
Angka mortalitas sangat tinggi di negara maju, yaitu dilaporkan &'+2';
Angka kematian di "ndonesia dan di negara berkembang lainnya diduga lebih tinggi
Pneum#n"a *a,a (al"ta ,an anak $ang le("h (esar
6akipnea
4etraksi subkosta hest indra-ing0
!apas uping hidung
4onki
3ianosis
4onki hanya ditemukan bila ada in5ltrat alveolar
4etraksi dan takipnea merupakan tanda klinis pneumonia yang bermakna
!yeri abdomen dapat menyebar ke kuadran kanan ba-ah dan menyerupai apendisitis.
DIA!NOA
Pedoman iagnosis dan 6ata Iaksana ntuk Pelayanan
Bila ada sesak napas
o
Harus dira-at dan diberikan antibiotik
Pneum#n"a o
Bila tidak ada sesak napas
o
Ada napas epat
o
6idak perlu dira-at, diberikan antibiotik oral.
Bukan *neum#n"a o
o
Bila tidak ada napas epat dan sesak napas. 6idak perlu dira-at dan tidak perlu antibiotik, hanya diberikan pengobatan simptomatis seperti penurun panas.
Ba$" (erus"a ,"(a7ah & (ulan Pneum#n"a o
Bila ada napas epat atau sesak napas
o
Harus dira-at dan diberikan antibiotik
Bukan *neum#n"a o
6idak ada napas epat atau sesak napas
o
6idak perlu dira-at, ukup diberikan pengobatan simptomatis
Kejala+gejala pneumonia serupa untuk semua jenis pneumonia. Kejalanya meliputiF Kejala 7ayorF 1.Batuk&.3putum produktif8.emam suhuL8? 0 Kejala 7inorF
1. sesak napas. nyeri dada. konsolidasi paru pada pemeriksaan 5sik9. jumlah leukosit L1&.'''/ I Kambaran klinis biasanya didahului oleh infeksi saluran napas akut bagianatas selama beberapa hari, kemudian diikuti dengan demam, menggigil, suhu tubuhkadang+kadang melebihi 9'M #, sakit tenggorokan, nyeri otot dan sendi. Duga disertai batuk, dengan sputum mukoid atau purulen, kadang+kadang berdarah. Pada pemeriksaan 5sik dada terlihat bagian yang sakit tertinggal -aktu bernafas , pada palpasi fremitus dapat mengeras, pada perkusi redup, pada auskultasiterdengar suara napas bronkovesikuler sampai bronhial yang kadang+kadangmelemah. 7ungkin disertai ronkhi halus, yang kemudian menjadi ronkhi basah kasar pada stadium resolusi
PEMERI5AAN LABORATORIUM
pemeriksaan laboratorium terdapat peningkatan jumlah leukosit, biasanya L1'.'''/ul kadang+kadang menapai 8'.'''/ul, dan pada hitung an jenisleukosit terdapat pergeseran ke kiri serta terjadi peningkatan I$. ntuk menentukan diagnosis etiologi diperlukan pemeriksaan dahak, kultur darah dan serologi.
!AMBARAN RADIOLO!I
Kambaran 4adiologis pada foto thoraN pada penyakit pneumonia antara lainF +
Perselubungan/konsolidasi homogen atau inhomogen sesuai dengan lobus atausegment paru seara anantomis.
+
Batasnya tegas, -alaupun pada mulanya kurang jelas.
+
@olume paru tidak berubah, tidak seperti atelektasis dimana paru mengeil. 6idaktampak deviasi trahea/septum/5ssure/ seperti pada atelektasis.
+
Silhouette sign 0 F bermanfaat untuk menentukan letak lesi paru batas lesidengan jantung hilang, berarti lesi tersebut berdampingan dengan jantung atau dilobus medius kanan.
+
3eringkali terjadi komplikasi efusi pleura.
+
Bila terjadinya pada lobus inferior, maka sinus phrenioostalis yang paling akhirterkena.
+
Pada permulaan sering masih terlihat vaskuler.
+
Pada masa resolusi sering tampak &ir 'ronchogram Sign terperangkapnya udara pada bronkus karena tidanya pertukaran udara pada alveolus0
%oto thoraks saja tidak dapat seara khas menentukan penyebab pneumonia,hanya merupakan petunjuk ke arah diagnosis etiologi, misalnya penyebab pneumonia lobaris tersering disebabkan oleh Streptococcus pneumonia , Pseudomonas aeruginosa sering memperlihatkan in5ltrat bilateral atau gambaran bronkopneumonia sedangkan Klebsiela pneumonia sering menunjukan konsolidasi yang terjadi pada lobus atas kanan meskipun dapat mengenai beberapa lobus.
Pneumonia Iobaris
Tampa% gambaran gabungan %onsolidasi berdensitas tinggi pada satu segmen(lobus )lobus %anan ba*ah P& maupun lateral++ atau berca% yangmengi %utserta%an alveoli yang tersebar" &ir bronchogram biasanya ditemu%an pada pneumonia enis ini"
Pneumonia Iobularis
Pada gambar diatas tampa% %onsolidasi tida% homogen di lobus atas %iri dan lobusb a*ah %iri
PEMERI5AAN BA5TERI
Bahan berasal dari sputum, darah, aspirasi nasotrakeal/transtrakeal,torakosintesis, bronkoskopi, atau biopsi.
DIA!NOA BANDIN!
6B$4<IO"3 PA4 tuberulosis Paru 6B0 adalah suatu penyakit infeksi menular yangdisebabkan oleh 7. tuberulosis. Dalan masuk untuk organism 7. tuberulosis adalahsaluran pernafasan, saluran penernaan. Kejala klinis 6B antara lain batuk lama yang produktif durasi lebih dari 8 minggu0, nyeri dada, dan hemoptisis dan gejala sistemikmeliputi demam, menggigil, keringat malam, lemas, hilang nafsu makan dan penurunan berat badan.
Tampa% gambaran cavitas pada paru lobus atas %anan pada foto thora- proye%si P&
A6$I$6A<3"3 Atelektasis adalah istilah yang berarti pengembangan paru yang tidaksempurna dan menyiratkan arti bah-a alveolus pada bagian paru yang terserang tidakmengandung udara dan kolaps. 7emberikan gambaran yang mirip dengan
pneumoniatanpa air bronhogram. !amun terdapat penarikan jantung, trakea, dan mediastinumke arah yang sakit karena adanya pengurangan volume interkostal spae menjadilebih sempit dan pengeilan dari seluruh atau sebagian paru+paru yang sakit.3ehingga akan tampak thoraN asimetris.
Atelektasis pada foto thoraN proyeksi PA
$%3" PI$4A 7emberi gambaran yang mirip dengan pneumonia, tanpa air bronhogram.6erdapat penambahan volume sehingga terjadi pendorongan jantung, trakea, danmediastinum kearah yang sehat. 4ongga thoraN membesar. Pada edusi pleurasebagian akan tampak meniscus sign 0 tanda khas pada efusi pleura.
5OMPLI5AI
1. $fusi pleura dan empiema. 6erjadi pada sekitar 92; kasus, terutama pada infeksi bakterial akut berupa efusi parapneumonik gram negative sebesar (';, Staphylococcus aureus 2';. S" pneumonia 9'+(';, kuman anaerob 82;.3edangkan pada #ycoplasmapneumoniae sebesar &';. #airannya transudat dansteril. 6erkadang pada infeksi bakterial terjadi empiema dengan airan eksudat.&.
6A6AIA<3A!A 3ebagian besar pneumonia pada anak tidak perlu diraa-at inap. "ndikasi pera-atan terutama berdasarkan berat+ringannya penyakit, misalnya toksis, distres pernapasan, tidak mau makan/minum, atau ada penyakit dasar yang lain, komplikasi, dan terutama mempertimbangkan usia pasien. !eonatus dan bayi keil dengan kemungkinan klinis pneumonia harus dira-at inap. asar tatalaksana pneumonia ra-at inap adalah pengobatan kausal dengan antibiotik yang sesuai, serta tindakan suportif. Pengobatan suportif meliputi pemberian airan intravena, terapi oksigen, koreksi terhadap gangguan keseimbangan asam+basa, elektrolit, dan gula darah. ntuk nyeri dan demam dapat diberikan analgetik/antipiretik. 3uplementasi vitamin A tidak terbukti efektif. Penyakit penyerta harus ditanggulangi dengan adekuat, komplikasi yang mungkin terjadi harus dipantau dan diatasi. 1 Pneumonia ra-at jalan Pada pneumonia ra-at jalan diberikan antibiotik lini pertama seara oral misalnya amoksisilin atau kotrimoksaol. osis amoksisilin yang diberikan adalah &2 mg/
digunakan sebagai terapi alternatif beta+laktam untuk pengobatan inisial pneumonia, dengan pertimbangan adanya aktivitas ganda terhadap S" Pneumoniae dan bakteri atipik. & Pneumonia ra-at inap Pilihan antibiotika lini pertama dapat menggunakan beta+laktam atau kloramfenikol. Pada pneumonia yang tidak responsif terhadap obat diatas, dapat diberikan antibiotik lain seperti gentamisin, amikasin, atau sefalosporin. 6erapi antibiotik diteruskan selama +1' hari pada pasien dengan pneumonia tanpa komplikasi . Pada neonatus dan bayi keil, terapi a-al antibiotik intravena harus dimulai sesegera mungkin untuk menegah terjadinya sepsis atau meningitis. Antibiotik yang direkomendasikan adalah antibiotik spektrum luas seperti kombinasi beta+ laktam/klavunalat dengan aminoglikosid, atau sefalosporin generasi ketiga. Bila keadaan sudah stabil, antibiotik dapat diganti dengan antibiotik oral selama 1' hari . Pada balita dan anak yang lebih besar, antibiotik yang direkomendasikan adalah antibiotik beta+laktam dengan/ aatau tanpa klavulanat. Pada kasus yang lebih berat diberikan beta+laktam/klavulanat dikombinasikan dengan makrolid baru intravena, sefalosporin generasi ketiga. Bila pasien sudah tidak demam atau keadaan sudah stabil, antibiotik diganti dengan antibiotik oral dan berobat jalan.
P$!#$KAHA! ntuk menegah pneumonia perlu partisipasi aktif dari masyarakat atau keluarga terutama ibu rumah tangga, karena pneumonia sangat dipengaruhi oleh kebersihan di dalam dan di luar rumah. Penegahan pneumonia bertujuan untuk menghindari terjadinya penyakit pneumonia pada balita. Berikut adalah upaya untuk men egah terjadinya penyakit pneumonia F 1 Pera-atan 3elama 7asa
terhadap infeksi virus dan bakteri. Oleh karena itu, balita yang mendapat A3" seara ekslusif lebih tahan infeksi dibanding balita yang tidak mendapatkannya. 8 7emberikan "munisasi Iengkap pada Anak ntuk menegah pneumonia dapat dilakukan dengan pemberian imunisasi yang memadai, yaitu imunisasi anak ampak pada anak umur = bulan, imunisasi P6 .ifteri, Pertusis, Tetanus 0 sebanyak 8 kali yaitu pada umur & bulan, 8 bulan dan 9 bulan. 9 7emeriksa Anak 3edini 7ungkin Apabila Batuk Balita yang menderita batuk harus segera diberi pengobatan yang sesuai un tuk menegah terjadinya penyakit batuk pilek biasa menjadi batuk yang disertai dengan napas epat/sesak napas. 2 7engurangi Polusi didalam dan diluar 4umah ntuk menegah pneumonia disarankan agar kadar debu dan asap diturunkan dengan ara mengganti bahan bakar kayu dan tidak memba-a balita ke dapur serta membuat lubang ventilasi yang ukup. 3elain itu asap rokok, lingkungan tidak bersih, uaa panas, uaa dingin, perubahan uaa dan dan masuk angin sebagai faktor yang memberi keenderungan untuk terkena penyakit pneumonia. ( 7enjauhkan balita dari penderita batuk. Balita sangat rentan terserang penyakit terutama penyakit pada saluran pernapasan, karena itu jauhkanlah balita dari orang yang terserang penyakit batuk. dara napas seperti batuk dan bersin+bersin dapat menularkan pneumonia pada orang lain.
BAB III 5EIMPULAN
QPneumonia adalah salah satu penyakit akibat infeksi parenkim paru yangdapat menyerang segala usia. Pneumonia paling banyak disebabkan oleh infeksi bakteri
Streptococcus pneumonia
dengan gejala yang munul seperti demam, batuk berdahak, sesak napas, dan terkadang disertai nyeri dada.Pemeriksaan radiologi, dalam hal ini foto thoraN konvensional dan #6 3anmenjadi pemeriksaan yang sangat penting pada pneumonia. Kambaran khas pada pneumonia adalah adanya konsolidasi dengan adanya gambaran air bronhog ram. !amun tidak semua pneumonia memberikan gambaran khas tersebut. ntuk menentukan etiologi pneumonia tidak dapat hanya semata+mata menggunakan fotothoraN, melainkan harus dilihat dari ri-ayat penyakit, dan juga pemeriksaan laboratorium. Penatalaksanaan medis pada pneumonia adalah pemberian antibiotik yangsesuai dengan kuman penyebab pneumonia disamping terapi supportif lainnya. Prognosis pneumonia seara umum baik jika mendapat terapi antibiotik yang adekuat, faktor predisposisi pasien dan ada tidaknya komplikasi yang menyertai.
DAFTAR PUTA5A
1 Anonim. &''2. Pelayanan Kesehatan ana% di Rumah Sa%it" Dakarta. WHO & ahlan, R. &''(. 'u%u &ar /lmu Penya%it .alam, Pulmonologi . Pusat Penerbitan epartemen "lmu Penyakit alam %akultas kedokteran niversitas "ndonesia. Dakarta 8 Prie 3A, Wilson I7. &''2. Pato0siologi: Konsep Klinis Proses1Proses Penya%it, 2disi 3, Volume 4 F Penerbit $K#. Dakarta. 9 4ahajoe, !!, Bambang s, arma-an, B3. &''?. 'u%u &ar Respirologi &na% . Dakarta. "A". 2 3oedarsono. &''9. 'u%u &ar /lmu Penya%it Paru . Bagian "lmu Penyakit Paru %< !A"4. 3urabaya
( Behrman 4$, @aughan @#, 1==&, 5elson /lmu Kesehatan &na%, 'agian //, 2disi 64, Penerbit $K#, Dakarta, halF (1+(&?. "sselbaher, et al, Harrison, 1==2, Prinsip1Prinsip /lmu Penya%it .alam, 2disi 67, Vol" 4, Penerbit $K#, Dakarta, hal. ='(+='=.