ZOOLOGI AVERTEBRATA AVERTEBRATA
PENGARUH MACAM MEDIA (Beras, Jerami, Seledri, Wortel, Sawi, dan Nasi ) TERHADAP PERTUMBUHAN PROTOZOA
LAPORAN PROYEK
Untuk memenuhi tugas matakuliah Zoologi Avertebrata yang dibina oleh Dr. Hj. Sri Endah Indriwati, M.Pd
Oleh: Kelompok 7 PT. Yulyana Grisnawat i Artha (100341400674) Dwi Tika Ratnasari Ratna sari (100341400690) Septi Darlia Putri (100341400693)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI Mei 2011
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Merupakan filum hewan bersel satu yang dapat melakukan reproduksi seksual (generatif) maupun maupun aseksual (vegetatif). Habitat hidupnya adala h tempat yang basah atau berair. Jika kondisi lingkungan tempat hidupnya tidak menguntungkan maka protozoa prot ozoa akan membentuk membran tebal dan kuat yang disebut kista. Ilmuwan Ilmuwa n yang pertama kali mempelajari protozoa a dalah Anthony van Leeuwenhoek. Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai adanya jera mi dan sayursayursayuran sisa yang dibuang. Padahal jerami dan sayuran s isa tersebut masih memiliki manfaat, diantaranya dapat digunakan sebagai media pertumbuhan Protozoa karena lebih efektif dan mudah diperoleh. Jerami dan sayuran sisa mudah ditumbuhi oleh jamur dan bakteri. Sebagaimana diketahui, diketahui, jamur dan bakteri merupakan sumber nutrisi bagi Protozoa. Protozoa akan tumbuh optimal pada lingkungan yang cocok dan tersedia nutrisi. Jadi media berpengaruh terhadap pertumbuhan pertumbuhan Protozoa. Oleh karena itu, peneliti peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai ³ Pengaruh Macam-macam Media terhadap pertumbuhan pertumbuhan Protozoa´. P enelitian ini dilakukan untuk memperoleh kesimpulan mangenai media perkembangbiakan perkembangbiakan Protozoa yang paling cocok, efektif ef ektif dan efisien. Hasil penelitian ini dapat diterapkan diterapkan pada proses perkembangbiakan Protozoa. Sehingga bermanfaat dalam proses pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka da pat disusun rumusan masalah sebagai berikut : 1. Adakah pengaruh maca m ± macam media terhadap pertumbuhan Protozoa ? 2. Apakah macam media berpengaruh berpengaruh terhadap pertumbuhan Protozoa ? 3. Media apa yang paling pa ling baik untuk pertumbuhan pertumbuhan Protozoa ?
C. Tujuan
Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Mengetahui pengaruh pengaruh macam maca m ± macam media terhadap pertumbuhan pertumbuhan Protozoa.
2.
Mengetahui media yang paling baik untuk pertumbuhan Protozoa.
D. Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna antara la in 1. Memberikan pengetahuan baru tentang pengaruh media terha dap pertumbuhan Protozoa 2. Memberikan pengetahuan baru tentang media yang paling baik untuk pertumbuhan pertumbuhan Protozoa Pr otozoa 3. Dapat memberikan referensi serta bahan, masukan bagi mahasiswa khususnya biologi untuk pengembangan ilmu pengetahuan di bidang Zoologi Avertebrata
E. Asumsi Penelitian
Adapun asumsi dalam penelitian ini adalah : 1.
Sampel diambil dari kedalaman dan waktu pengambilan yang sama.
2.
Seluruh kondisi lingkungan lingkungan seperti suhu, cahaya, tempat biakan, kelembaban selama penelitian dianggap sama.
3.
F.
Jumlah Protozoa dihitung pada satu luas bidang pandang.
Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti hanya membatasi daerah pengambilan sampel Protozoa yaitu di kolam Universitas Negeri Malang, tepatnya di Jl. Gombong.
G. Definisi Operasional
1. Macam media Media yang digunakan dalam penelitian penelitian ini adala h Beras, jerami basah yang direbus, jerami basah tanpa direbus, seledri, wortel, sawi, nasi dan tanpa media.
2. Pengamatan pertumbuhan Protozoa Maksud dari pengamatan pertumbuhan Protozoa ini ada lah pengamatan jumlah Protozoa yang diukur dalam tiga tetes sampel dari masing-masing media pada satu luas bidang pandang.
3. Air kolam Dalam penelitian ini ka mi menggunakan air kolam sebagai s ampel. ampel. Air kolam diambil dari kolam Universitas Uni versitas Negeri Malang, tepatnya di Jl. Gombong, sebelah pojok kanan gerbang.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian tentang Marga Protozoa
Protozoa berasal dari kata protos, yang artinya pertama perta ma dan zoon yang berarti hewan, jadi protozoa adalah hewan yang pertama kali dikenali. Protozoa adalah organisme yang tersusun atas satu sat u sel sehingga bersifat mikroskopik. Ukuran protozoa beranekaragam, yaitu mulai kurang dari 10 mikron sampai ada yang mencapai 6 mm, meskipun jarang. jarang. Diperairan, protozoa adalah penyusun penyusun zooplankton. Makanan protozoa meliputi bakteri, jenis protista lain, atau detritus (materi organik dar i organisme mati) (Anonim : 2010). Protozoa hidup soliter atau berkoloni. Jika keadaan lingkungan lingkungan kurang menguntungkan, menguntungkan, protozoa membungkus membungkus diri membentuk sista untuk mempertahankan diri. Bila mendapat lingkungan yang sesuai hewan ini a kan aktif lagi. Cara hidupnya hidupnya ada yang parasit, saprofit, dan ada yang hidup bebas (soliter) (Anonim : 2010) Hewan filum ini hidup di daerah yang lembab atau berair, misal di air tawar, air laut, air payau, dan tanah, bahkan di dalam tubuh organisme lain. Biasanya di perairan banyak terdapat bakteri, plankton, jamur dan khamir yang menjadi makanan dari Protozoa itu sendiri. Biasanya jenis Protozoa yang paling banyak ditemukan adalah Amoeba. Hal itu dikarenakan dikarenaka n di perairan tersebut terdapat banyak ganggang dan tumbuhan yang sudah mati sebagai sumber nutrisi Protozoa (Kastawi, dkk: 2005). Secara umum, Protozoa bereproduksi secara seksual dan as eksual. Perkembangbiakan secar aseksual yaitu dengan pembelahan mitosis (biner), membentuk spora, plasmotomi da n pertunasan. Sedangkan S edangkan perkembangbiakan seksual seksual yaitu dengan cara konjugasi dan peleburan gamet sporozoa (Anonim : 2009) Ciri-ciri umum dari Protozoa adalah sebagai berikut : 1. Tersusun atas satu sel 2. Eukariotik (memiliki membran nukleus) 3. Umumnya hidup secara individual, tetapi ada yang hidup secara berkoloni. berkoloni. Ada yang hidup bebas di dalam air, komensal dan ada pula yang bersifat parasit pada hewan lain
4. Umumnya berkembangbiak dengan dengan membelah diri, tetapi ada juga yang mengadakan konjugasi, ada pula yang membentuk spora 5. Umumnya tidak dapat membuat membuat makanan makanan sendiri (heterotrof) 6. Makanannya berupa : bakteri, hewan bersel satu lainnya atau sisa-sisa organisme. Cara mengambil makanannya ada yang saprozoid (memakan atau menguraikan bangkai hewan), holofitik (memakan tumbuhan) tumbuhan) dan holozoik (memakan hewan) 7. Cara bergeraknya , ada yang menggunakan flagela, silia atau pseudopodia, bahkan ada yang tidak memiliki alat gerak, khususnya khususnya pada saat dewasa.
B. Habitat Protozoa
Protozoa paling banyak ditemukan ditemuka n di daerah daerah peraira n seperti seperti selokan , kolam, sungai, sawah dan perairan lainnya. Protozoa yang hidup di kolam paling banya k ditemukan jenis Paramecium jenis Paramecium dan Amoeba dan Amoeba.. Protozoa yang hidup di kolam memperoleh makanan dengan cara saprozoid, saprozoid, holofitik, dan holozoik. holozoik. Di kolam kolam banyak terdapat dan tidak dipengaruhi olah arus. Sehingga, Amoeba, Amoeba, karena air kolam itu tetap dan populasi Amoeba populasi Amoeba tidak berubah (Anonim : 2009). Di kolam banyak terdapat daun, ranting, dan rumput kering, kering, sehingga banyak terdapat bakteri, jamur dan plankton. Bakteri, jamur dan plankton merupakan su mber nutrisi untuk Protozoa. Sawi, seledri, jerami, beras, nasi dan lain sebagainya dapat membusuk karena diuraikan oleh ol eh bakteri dan jamur. ja mur. Sehingga dapat dijadikan media pertumbuhan Protozoa (Anonim : 2009).
C. Media Pertumbuhan Protozoa
1.
Sawi Sawi banyak mengandung vitamin dan mineral. Kadar vitamin K, A, C, E, dan folat pada sawi t ergolong dalam kategori excellent. Mineral Mineral pada sawi yang tergolong dalam kategori excellent adalah mangan dan ka lsium. Sawi juga excellent dala m hal asam amino a mino triptofan dan dan serat pangan (dietaryfiber). Zat-zat gizi yang termasuk dalam kategori very good pada sawi adalah kalium, tembaga, fosfor, besi, magnesium, magnesium, vitamin vita min B6, vitamin B2, dan protein. Komposisi gizi lengkap dari sawi da pat dilihat pada tabel.
Komposisi Gizi per Satu Cangkir Sawi
Zat Gizi
Kadar
AKG (%)
Vitamin K (mkg)
419,3
524,1
449,2
Excellent
Vitamin A (IU)
4243,4
84,9
72,7
Excellent
Vitamin C (mg)
35,42
59,0
50,6
Excellent
Folat (mkg)
102,76
25,7
22,0
Excellent
Mangan (mg)
0,38
19,0
16,3
Excellent
Vitamin E (mg)
2,81
14,1
12,0
Excellent
triptofon (g)
0,04
12,5
10,7
Excellent
Serat pangan (g)
2,8
11,2
9,6
Excellent
Kalsium (mg)
103,6
10,4
8,9
Verygood
Kalium (mg)
282,8
8,1
6,9
Verygood
Vitamin B6 (mg) Protein (g)
0,14 3,16
Densitas Gizi
Worlds Healthiest
7,0
6,0
Verygood
6,3
5,4
Verygood
5,1
Verygood
Tembaga (mg
0,12
6,0
Fosfor (mg)
57,4
5,7
0,98
5,4
4,7
Vitamin B2 (mg)
0,09
5,3
4,5
Verygood
Magnesium (mg)
21
5,3
4,5
Verygood
Vitamin B1 (mg)
0,06
4,0
3,4
Good
3,0
2,6
Good
Besi (mg)
Vitamin B3 (mg)
0,61
4,9
Verygood Very good
(Anonim : 2009) Keterangan: Ketera ngan: Angka Kecukupan Kecukupa n Gizi (AKG) 2.
Seledri Seledri mempunyai banyak kandungan gizi a ntara lain, (per 100 gr): a. kalori sebanyak 20 kalori, b. protein 1 gram c. lema k 0,1 gram d. hidrat arang 4,6 gram e. kalsium 50 mg f. fosfor 40 mg g. besi 1 mg h. Vitamin A 130 SI i. Vitamin B1 0,03 mg j. Vitamin C 11 mg Dan 63% bagian dapat dimakan. Daun seledri juga banyak mengandung apiin.
3.
Jerami Jerami memiliki kandungan nitrogen, fosfat, serta kalium ( Ir. Anang Prihantoro : 2009)
4.
Beras Berikut ini kandungan beras yang bermanfaat bagi tubuh kita. 1) Pati Seperti bentuk bulir bulir palawija pala wija lainnya, kandungan terbesar dari beras ini sekitar 80-85% adalah pati. Di dalam dala m pati ini ada dua jenis polimer karbohidrat, yaitu: a. Amilosa, pati yang susunannya tidak bercabang. Bisa kita lihat pada beras pera, yang kandungan amilosanya lebih banyak berasnya terpisah-pisah. b. Amilopektin, pati yang susunannya bercabang dan cenderung lengket. Contohnya pada beras ketan, yang jika sudah menjadi nasi ketan cenderung lengket lengket satu sa ma lain. Hal ini disebabkan beras ketan didominasi oleh kandungan amilopektin. Manfaat dari karbohidrat ini: a. Sumber energi terbesar. b. Melindungi Melindungi protein prot ein agar tidak dibakar sebagai penghasil energi. c. Membantu metabolisme lemak dan protein. protein. d. Sebagai zat dotoksifikasi zat-zat racun tertentu.
2) Protein Bagi tubuh, protein bermanfaat untuk zat pembangun tubuh dan mengganti selsel yang rusak. Sedangkan secara fungsional protein sangat berperan dala m proses biokimia sel yang sangat berperan dala m sistem pencernaan pada tubuh manusia.
3. Vitamin Bermanfaat sebagai komponen komponen organik enzim yang disebut koenzim. Dalam beras terdapat vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, dan vitamin B6. Manfaatnya bagi tubuh adalah sebagai s ebagai berikut. a. Vitamin B1 (Tiamin), berperan dalam sistem saraf dan ot ot, menimbulkan nafsu makan, menjaga kesehatan kesehatan dan meproduksi energi. b. Vitamin B2 (Ribovlafin), bermanfaat untuk memproduksi energi, serta memperbaiki kulit kulit dan da n mata kita. c. Vitamin B3 (Niasin), bermanfaat untuk memperbaiki kulit dan saraf, membantu sistem pencernaan, menetralisir racun dan untuk sintesis lemak, selain itu juga berperan dalam dala m meningkatnya nafsu makan. d. Vitamin B6, bermanfaat bermanfa at untuk membantu membant u metabolisme metaboli sme protein, protei n, untuk unt uk regenerasi sel darah merah, membantu konstruksi antibodi dan saraf, untuk mengatur penggunaan lemak, protein, dan karbohidrat. karbohidrat. 4. Mineral Dalam beras terdapat t erdapat mineral-mineral seperti zat besi, kalium, kalsium, fosfor, magnesium, magnesium, dan seng. Zat-zat tersebut sangat bermanfaat bagi tubuh kita. Manfaatnya yaitu untuk mempertahankan jaringan tubuh dan untuk mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh kita. 5. Air Air yang tekandung teka ndung dalam beras berfungsi sebagai pelumas berbagai s endi, katalisator metabolisme tubuh, membentuk sel baru, memelihara dan mengganti sel yang r usak, melarutkan dan membawa nutrisi ke seluruh tubuh, tubuh, meredam benturan bagi organ vital, vita l, dan untuk menstabilkan suhu tubuh.
5. Nasi Pada umumnya kandungan nasi sama dengan beras, karena nasi adalah beras yang ditanak. (Anonim : 2009) Masing-masing media memiliki kandungan gizi yang merupakan nutrisi bagi pertumbuhan pertumbuhan alga, jamur dan bakteri. Alga , ja mur, dan bakteri merupakan makanan bagi Protozoa. Media yang paling baik adala h media yang cocok bagi pertumbuhan pertumbuhan alga, jamur, dan dan bakteri yaitu media yang mudah mudah membusuk.
B B E
E T
L
TE
l
Prot Protozoa hi hidup di di habit habitaat yang lembab mi misal salnya di di kol kolam
Ket Ketersedi ersediaan nut nutr isi yang cukup menun jang jang per tumbuhan Prot Protozoa
Jeni Jenis medi media mempengaruhi mempengaruh i per tumbuhan Prot Pro tozoa
Wak tu yang bai ba ik unt untuk per tumbuhan Prot Pro tozoa adal adalah 3 x 24 j 24 jam am
Medi edia yang pali paling ng bai baik unt untuk per tumbuhan Prot Pro tozoa adal adalah Jerami Jerami
B
i
i
Pada peneliti penelitian an ini adapun hi hi pot potesi esis sebagai sebaga i ber i ut : 1.
Macam medi media berpengaruh terhadap per tumbuhan Prot Protozoa.
2.
Medi edia yang pali pa ling ng efek tif tif unt untuk per tumbuhan Prot Protozoa adal ada lah sel seledr i.
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan dan Jenis Penelitian
Pengaruh macam-macam media terhada p pertumbuhan Protozoa merupakan penelitian eksperimental. Data yang diperoleh merupakan merupakan data kuantitatif menggunakan menggunakan teknik analisis varian.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian a. Pengambilan sampel dilaksanakan pada Jumat, 29 April 2011 b. Pembiakan Protozoa dilaksanakan pada tanggal 29 April- 1 Mei 2011 c. Pengamatan dilakukan pada tanggal 2 Mei - selesai 2. Tempat Penelitian a. Tempat Pengambilan Sampel Sampel diambil dari Kolam Biologi Universitas Negeri Malang. b. Tempat Pembiakan Protozoa Protozoa dibiakkan di Laboratorium Zoology c. Tempat Pengambilan Data Semua kegiatan yang berhubungan dengan data seperti pengamatan dilakukan di biologi khususnya di Laboratorium Zoologi, Universitas Negeri Malang.
C. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
: Macam Maca m ± macam maca m media
2. Variabel Terikat
: Pertumbuhan Protozoa
3. Variabel Kontrol
: Volume sampel, luas wadah, waktu pembiakan, suhu ruang penyimpanan penyimpanan dan jenis Protozoa Pr otozoa
4. Variabel Moderator : Keadaan awal a wal sampel (sebelum diberi perlakuan, sampel mengandung Protozoa)
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh populasi Protozoa yang hidup di kolam Universitas Negeri Malang. 2. Sampel Sampel dari penelitian ini adalah adala h populasi Protozoa yang diambil dari kolam Universitas Negeri Malang, tepatnya di Jl. Gombong, sebelah pojok kanan gerbang yang kemudian dibiakkan pada media ya ng berbeda hingga hingga diperoleh hasil pengamatan.
E. Alat dan Bahan
1. Alat : Gelas plastic, mikroskop, kaca preparat dan penutup, penutup, pipet tetes, kasa penutup gelas, karet gelang, alat tulis, botol plastic, kapas dan tissu
2. Bahan : Sampel (air kolam), beras, jerami basah yang direbus, direbus, jerami basah tanpa direbus, seledri, nasi, sawi dan wortel
F. Prosedur Prosedur Kerj Kerja a 1. Tahap Pembuatan Media
a. Menyiapkan bahan-bahan yang akan dijadikan sebagai media Pr otozoa b. Menimbang bahan tersebut sebanyak 2 gram c. Memasukkan bahan pada gelas yang tela h disediakan.
2.
Tahap Persiapan
a. Menyiapkan alat dan bahan sesuai kebutuhan. kebutuhan. b. Menyiapkan media pada masing-masing gelas plastik. c. Mengambil sampel air kolam pada permukaan kolam menggunakan botol plasik. d. Memasukkan Memasukka n sampel ke dalam masing masing ± masing media dengan ketinggian ketinggia n 5 cm yang diukur dari dasar gelas
e. Memberi label nama pada tiap gelas air mineral. f.
Meletakkan sampel pada tempat yang terhindar dari sinar matahari langsung selama 5 hari
3.
Tahap Pengamatan
a. Menyiapkan sampel yang akan diamati b. Mengambil 1 tetes sampel menggunakan menggunakan pipet t etes c. Meletakkan sampel pada kaca preparat d. Menutup kaca preparat dengan kaca penutup dan diusahakan tidak a da gelembung udara e. Melakukan pengamatan menggunakan mikroskop cahaya dengan perbesaran 40x f. Menghitung Menghitung jumlah Protozoa dalam satu luas bidang pandang g. Mentabulasi data
G. Teknik Pengambilan Data
Pengambilan data dilakukan dengan pengamatan langsung dan mencatat jumlah Protozoa yang telah dibiakkan. Data hasil pengamatan pengamatan kemudian di masukkan ke dalam tabel hasil pengamatan. Tabel 4.1 Hasil Pengamatan pada Protozoa Total Jumlah Protozoa
Ulangan ke-
Media
total)
(
1
Jerami Basah Tanpa direbus Jerami Basah Direbus Beras Seladri Nasi Sawi
2
3
H. Teknik Analisa Data
Dalam penelitian ini, menggunakan menggunakan teknik analisa data dengan dengan Analisis Varian Tunggal (Anava Tunggal), Tunggal), Karena variabel bebasnya bebasnya hanya satu macam perlakuan, perlakuan, yaitu macam media. Berikut rumus-rumus yang digunakan dalam menganalisis data, 2
JK Total = x i j JK Perlakuan
=
-
JK Galat = JK Total ± JK Perlakuan
Setelah dilakukan analisis analis is varian tunggal, menghasilkan Fhitung yang significant, sehingga dilakukan uji lanjut dengan uji Beda Nyata Terkecil (B ( B NT). B NT 0,05 = t0,05 (db galat) x
BAB V DATA DAN ANALISIS DATA
A. Data Hasil Pengamatan
1. Protozoa yang digunakan dalam dala m penelitian penelitian ini adalah adala h protozoa yang berasal dari air kolam UM tepatnya kolam Biologi. Protozoa yang ditemukan sebagian besar adalah Paramecium adalah Paramecium sp , dan Euglena sp. 2. Data Hasil Pengamatan Tabel Data hasil Akumulasi Pengamatan I, II dan III
Pengamatan I (2/5/2011)
MEDIA
Jerami basah (direbus)
ULANGAN 1
2
3
Paramecium 15
Paramecium 17
Paramecium 10
Jerami kering
Euglena 28
Euglena 16
Euglena 22 Paramecium 6
Sawi
Paramecium 32
Paramecium28
Paramecium 39
Nasi
-
-
-
Seledri
Paramecium 6
Paramecium 18
Paramecium 9
Beras
Paramecium 3
-
Paramecium 1
Pengamatan II (3/5/2011)
MEDIA
ULANGAN 1
2
3
Jerami basah (direbus)
Paramecium 6
Paramecium 4
Paramecium 9
Jerami kering
Euglena 20
Euglena 18
Euglena 12
Paramecium 8
Paramecium 2
Paramecium 7
Sawi
Paramecium 28
Paramecium 16
Paramecium 19
Nasi
-
-
-
Seledri
Paramecium 5
Paramecium 13
Paramecium 6
Beras
Paramecium 2
Paramecium 1
Paramecium 4
Pengamatan III (4/5/2011)
MEDIA
ULANGAN
Jerami basah
1
2
3
Paramecium 9
Paramecium 4
Paramecium 6
(direbus)
Jerami kering
B.
Eugle na 7 Euglena
Euglena 9
Euglena 14
Sawi
Paramecium 20
Paramecium 8
Paramecium 19
Nasi
-
-
-
Seledri
Paramecium 7
Paramecium 14
Paramecium 3
Beras
Paramecium 1
-
Paramecium 3
Analisis Data
Ulangan 1
Media Jerami basah Jerami kering Sawi Nasi Seledri Beras perlakuan
2
ulangan
Hari
Hari
Hari
Hari
Hari
Hari
Hari
Hari
Hari
ke 1
ke 2
ke 3
ke 1
ke 2
ke 3
ke 1
ke 2
ke 3
15
6
9
17
4
4
10
9
6
80
-
18
7
-
2
9
6
7
14
63
32
28
20
28
16
8
39
19
19
2 09 209
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
5
7
18
13
14
9
6
3
81
3
2
1
0
1
0
1
4
3
15
56
59
44
63
36
35
65
45
45
4 48 448
Paramecium sp
Jumlah kuadrat JK total
3
=
=
= 4423,259259
=
JK perlakuan
=
=2336,296297
JKgalat
= JK total - JK perlakuan = 2086,962962
Sumber keragaman Perlakuan Galat Total
Db
JK
KT
F hitung
F0,05
F0,01
5 48 53
4423,259259 2086,962962 2336,296297
884,6518518 43,47839504
20,3469298
2,56
3,74
F hitung (20,34)
> F
0,05
(2,56) sehingga sehingga Ho ditolak
Berarti media berpengaruh terhadap pertumbuhan Paramecium pertumbuhan Paramecium sp. Dari hasilpengamatan , diketahui bahwa media yang paling baik untuk paramecium adalah sawi. Namun, pertumbuhan pertumbuhan Paramecium Paramecium sp. Bersifat fluktuatif. Dan media yang paling baik untuk pertumbuhan Euglena pertumbuhan Euglena sp adalah jerami kering. Karena Fhitung signifikan, maka dilakukan uji lanjut menggunakan menggunakan uji B NT.
1. Nilai B NT
= 2,0106 x
B NT = t x
= 2,0106 x 3,108354157 = 6, 249656868
2.
Mengurutkan Rerata Perlakuan Media
Rerata
Notasi BNT 5%
Nasi (D)
0
Beras (F)
1,67
a b
Jerami kering (B)
7,00
b
Jerami basah (A)
8.89
b
Seledri (E)
9,00
b
Sewi (C)
23,22
a
c
Pemberian notasi
D ± F = 1,67 > B NT0,05
Notasi sama
D ± B ± B = 7, 00 > B NT0,05
Notasi beda
F ± B ± B = 5,33 > B NT0,05
Notasi sama
B ± A = 1, 89 > B NT0,05
Notasi sama
B ± E = 2,00 > B NT0,05
Notasi sama
B ± C = 16,22 > B NT0,05
Notasi beda
C ± E = 14,22 > B NT0,05
Notasi beda
Dari hasil analisa data dapat disimpulakan disimpulakan bahwa : a. Media yang berpengaruh terhadap jumlah ju mlah pertumbuhan pertumbuhan Paramecium Paramecium sp. b. Media C (sawi) menghasilkan rerata jumlah Paramecium jumlah Paramecium sp yang paling besar.
BAB VI PEMBAHASAN
Protozoa paling banyak ditemukan di daerah peraira n seperti selokan , kolam, sungai, sungai, sawah dan perairan lainnya. Di kolam kola m banyak terdapat daun, ranting, dan rumput kering, kering, sehingga banyak t erdapat bakteri, jamur, ja mur, khamir dan plankton. Bakteri, jamur, khamir dan plankton merupakan sumber nutrisi untuk Protozoa. Sawi, seledri, jera mi, beras, nasi dan lain sebagainya dapat membusuk karena diuraikan oleh bakteri da n jamur. Sehingga dapat dijadikan sebagai media pertumbuhan Protozoa. Tahap awal dari penelitian ini adalah pengambilan sampel. Sampel dia mbil di kolam Biologi pada pagi hari atau ata u saat matahari tidak terik. Hal ini dilakukan kar ena berdasarkan literatur yang ada, a da, Protozoa peka peka terhadap cahaya sehingga pengambilan sampel dilakukan pada sore hari. Pembiakan dan pengamatan pertumbuhan Protozoa yang telah dilakukan di Laboratorium Zoologi menggunakan Mikroskop Cahaya dengan perbesaran 400x. Data yang diambil merupakan data kuantitatif dan data kualitatif dengan menghitung jumlah jumlah Protozoa dalam satu luas bidang bidang pandang dan menentukan jenis Protozoa yang ada pada masing-masing sampel. Macam media yang ya ng berbeda dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan Protozoa, baik jumlah maupun jenisnya. Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa macam media berpengaruh terhadap pertumbuhan Protozoa. Dalam penelitian ini, dilakukan tiga kali ka li pengamatan secara berturut-turut. berturut-turut. Pada pengamatan penga matan pertama diperoleh data bahwa jumlah Protozoa yang paling banyak terdapat pada media sawi dengan dengan jumlah Protozoa sebanyak 53. Jenis Jenis Protozoa yang ditemukan adalah Paramecium sp. sp. Pada pengamatan kedua, didapatkan hasil yang berbeda. Jumlah Protozoa terbanyak ditemukan pada media sawi dengan jumlah sebanyak 99. Jernis Protozoa yang ditemukan adalah Paramecium adalah Paramecium sp. sp . Sedangkan pada pengamatan ketiga diperoleh hasil yang berbeda pula. pula. Jumlah Ju mlah Protozoa terbanyak ditemukan pada media sawi dengan jumlah sebanyak 47. Jenis Protozoa Protozoa yang ditemukan dite mukan adalah Paramecium adalah Paramecium sp dan Euglena dan Euglena sp. sp.
BAB VII PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian serta analisis yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa : 1. Macam media berpengaruh terhadap pertumbuhan Protozoa. 2. Protozoa yang paling banyak ditemukan adalah Para adalah Paramecium mecium sp s p dan Euglena s. 3. Sawi merupakan merupaka n media yang paling baik digunakan untuk perkembangbiakan perkemba ngbiakan Paramecium sp. Jerami kering adalah media yang paling baik untuk pertumbuhan Euglena sp.
B. Saran 1. Dalam melakukan penelitian ini diperlukan kesabaran, keuletan, dan ketra mpilan khususnya dalam melakukan pengamatan sampel di bawah mikroskop. 2. Penelitian sebaiknya dilakukan dengan cermat, teliti, dan efisien agar didapat data yang benar dan semua s emua target (ulangan) dari tiap perlakuan terpenuhi. 3. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, hendaknya didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai.
DAFTAR PUSTAKA
1
Anonim . 2011. Protozoa 2011. Protozoa.. (online).http://www.scribd.com/doc/220 (online).http://www.scribd.com/doc/22038004 38004/makalah /makalah- biologi-nuraeni. Diakses 26 Januari 2010.
Anonim2. 2008. MengenalProtozoa 2008. MengenalProtozoa.. (online).http://gurungeblog (online).http://gurungeblog.wordpress.com .wordpress.com /2008/11/18/mengenal-protozoa/. /2008/11/18/mengenal-protozoa/. Diakses 26 Januari 2010. 2010.
3
Anonim .2010. Protozoa .2010. Protozoa.(online).http://www.google.co.id/search?sourceid=navclient .(online).http://www.google.co.id/search?sourceid=navclient &ie=UTF-8&rlz=1T4ACAW_enID406ID4 &ie=UTF-8&rlz=1T4ACA W_enID406ID407&q=protozoa. 07&q=protozoa. Diakses Diaks es 6 Maret 2011. Anonim4. 2009. Kandungan 2009. Kandungan beras .(online).http://www.anneahira.com/kandungan beras.html. beras.html. Diakses D iakses 6 Maret 2011
Kastawi dkk, Yusuf.2005. Yusuf.2005. Zoologi Zoologi Avertebrata.Malang: Avertebrata.Malang: UM Press
Varma, Man M. 1975. Journal 1975. Journal (Water Pollution Control .org/stable/250385 99. Diakses 6 Maret 2011 Federation).(online).http://www.jstor Federation).(online).http://www.jstor.org/stable/250385
Lampiran