BAB 1 METODOLOGI
1.1 Waktu
Factory visit dilakukan pada hari Senin tanggal 8 Desember 2014 pukul 09.30-12.00 WIB. 1.2 Tempat
Factory visit dilakukan dilakukan di PT NIPPON INDOSARI CORPORINDO, Tbk yang beralamat di Kawasan Industri PIER, Jl. Rembang Industri Raya No. 28, Pasuruan, Jawa Timur.
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Profil Sari Roti
PT Nipon Indosari Corpindo merupakan perusahaan roti petama di Indonesia yang menggunakan teknologi modern dari Jepang yang dalam proses pembuatannya memiliki standarisasi untuk mendapai kriteria halal, healthy (sehat), hygiene (bersih). Perusahaan ini berdiri sebagai sebuah perusahaan Penananman Modal Asing dengan nama PT. Nippon Indosari Corporindo pada 1995. Pada bulan tahun 1996 perseroan ini eroperasi secara komersial dengan memproduksi roti dengan brand “Sari Roti”. Perkembangan perusahaan ini semakin meningkat dengan semakin meningkatnya permintaan konsumen. Sehingga perseroan mulai meningkatkan kapasitas produk dengan menambahkan dua lini produksi, yakni roti tawar dan roti manis sejak tahun 2001. Hal ini seiring dengan pembukaan pabrik baru yang mulai merambah hingga Pasuruan, Jawa Timur pada tahun 2005. Tak hanya sampai di situ, perusahaan semakin gencar untuk melebarkan sayap usaha-nya dengan membuka pabrik ke-tiga yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat pada tahun 2008. Sejak tanggal 28 Juni 2010 perseroan telah melakukan Penawaran Umum Perdana dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Bisnis roti yang dijalani perusahaan ini semakin berkembang, dengan ini perusahaan semakin giat melakukan pembangunan pabrik baru di beberapa tempat, seperti pembangunan tiga pabrik sekaligus di Semarang (Jawa Tengah), Medan (Sumatera Utara), dan Cikarang (Jawa Barat) pada tahun 2011 serta pembangunan dua pabrik di Palembang (Sumatera Selatan) dan Makassar (Sulawesi Selatan). Pada tahun 2006, perseroan ini telah berhasil mendapatkan sertifikat HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) yang merupakan sertifikat jaminan
keamanan
pangan
sebagai
bukti
komitmen
Perseroan
dalam
mengedepankan prinsip 3H (Halal, Healthy, Hygienic) pada setiap produk Sari Roti. Produk Sari Roti juga telah terdaftar melalui Badan BPOM Indonesia dam memperoleh sertifikat Halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Tak hanya itu PT Nippon Indosari Corporindo Tbk. juga telah berhasil memperoleh beberapa penghargaan, di antaranya Top Brands sejak tahun 2009 hingga 2011, Top Brand for Kids sejak tahun 2009 hingga 2012 Marketing Awards 2010, Indonesia Original Brands 2010, Investor Award 2012, penghargaan dari Forbes Asia dan beberapa penghargaan lainnya. Beberapa produk Sari Roti antara lain Roti Tawar Spesial 6 Slices, Roti Tawar Keju, Sandwich Isi Coklat, Sandwich Isi Krim Peanut, Chiffon Cup Cake Strawberry, Chiffon Cup Cake Pandan, Chiffon Cup Cake Coklat, Roti Isi Mix Fruit, Roti Isi Krim Coklat Vanilla, Roti Isi Krim Coklat, Roti Isi Krim Keju, dan beberapa varian produk lainnya. Dengan tetap dijaga-nya komitmen Sari Roti dalam proses produksi mulai dari tahap pemilihan bahan-bahan yang berkualitas, tahap pemrosesan hingga pendistribusian yang dilakukan secara profesional dengan bantuan tenaga-tenaga ahli di bidang-nya membuat Sari Roti selalu menjadi makanan pilihan bagi keluarga Indonesia.
2.2 Hasil Pengamatan dan Analisa Data
2.2.1 HACCP HACCP adalah suatu sistem jaminan mutu yang mendasarkan kepada kesadaran atau perhatian bahwa hazard (bahaya) akan timbul pada berbagai titik atau tahap produksi, tetapi pengendaliannya dapat dilakukan untuk mengontrol bahaya-bahaya tersebut (Fardiaz, 1996). Penerapan sistem HACCP pada
PT Nipon Indosari Corpindo, Tbk
dilakukan mulai dari penerimann bahan baku, proses produksi, distribusi hingga produk sampai di tangan konsumen. Pada penerimaan bahan baku, perusahaan hanya akan menerima bahan baku dari supplier sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan oleh perusahaan. Bahan baku diamati secara fisik dan organoleptik apakah sesuai dengan persyaratan yang diminta perusahaan atau tidak, setiap supplier wajib memenuhi menyertakan sertifikasi kehalalan pangan (SJH) pada bahan bakunya karena PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk telah menerapkan sistem jaminan halal pada tahapan produksinya dan memastikan produk yang dihasilkan telah memenuhi
persyaratan pangan halal. Bahan baku yang tidak sesuai persyaratan akan langsung direject dan dihancurkan kemudian digunkan sebagai pakan ternak. Pada tahapan proses pengolahan, baik peralatan produksi maupun pekerja dikondisikan agar sebisa mungkin tidak dapat mengkontaminasi produk. Pelatan yang digunakan secara berkala dibersihkan untuk memersihkan sisa produksi sebelumnya. Sedangkan untuk pekerja haruslah menggunakan seragam khusus ketika melakukan proses prosuksi dan diganti untuk tiap harinya agar kebersihan tetap terjaga serta menghindari terjadinya kontaminasi yang disebabkan oleh pekerja. Karena Menurut Norman dan Robert (2006) Pekerja merupakan sumber kotaminasi utama pada makanan. Pada dasarnya hampir seluruh badan pekerja dapat menimbulkan kontaminasi. Kontaminasi dapat berasal dari tangan, napas, rambut ataupun keringat ataupun pakaian yang dikenakan pekerja. Semua sumber kontaminasi tersebut dimungkinkan mengandung mikroba yang kemudian akan mengkontaminasi makanan. Dengan adanya sistem tersebut roti yang sampai di tangan konsumen tetap terjaga mutunya dan amanan bagi konsumen yang mengkonsumsinya.
2.2.2 SOP, SSOP, dan GMP Pada PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk, untuk kegiatan produksinya sudah menerapkan sistem SOP dan SSOP. SOP diterapkan untuk mengontrol jalannya produksi, SSOP untuk menjaga sanitasi sistem produksi. Dengan adanya sistem produksi yang seperti itu maka pada PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk tidak hanya produk akhirnya saja yang dijamin kehalalannya namun tahapan proses yang dijalankanpun juga harus memenuhi persyaratan kehalalan. Salah satu penerapan SSOP yang wajib dilakukan setiap hari terutama oleh pekerja di bagian produksi adalah memakai pakaian/seragam khusus untuk produksi. Seragam tersebut memiliki warna-warna yang berbeda setiap harinya, tujuannya yaitu agar pekerja tidak memakai lagi seragam yang sama pada hari yang berbeda. Dengan langkah ini maka dapat membantu menjaga kebersihan
pekerja dan merupakan salah satu penerapan dari sanitasi pekerja. Setiap tahapan proses yang menyangkut produk selalu dilakukan inspeksi untuk meminimalkan adanya bahaya yang kemungkinan timbul. Bahan baku yang diterima oleh pabrik akan diinspeksi dengan cara pengujian organoleptik dan fisik untuk memastikan kualitas bahan baku yang diterima sesuai dengan persyaratan baik persyaratan kehalalan pangan, HACCP, GMP maupun SSOPnya.
Letak pabrik yang berada dikawasan kompleks industri diusahakan bebas dari cemaran limbah dan memenuhi ketentuan GMP. Limbah yang dihasilkan oleh pabrik ditampung untuk dialirkan ke saran pengolahan limbah yang dikelola oleh penanggung jawab di lingkungan industri. Desain pabrik disesuaikan dengan standar GMP yang diterapkan oleh pabrik. Lantai terbuat dari epoxy untuk memudahkan proses pembersihan, dindingnya dibuat tidak siku agar tidak terjadi penimbunan debu pada sela-sela dinding, pintu dilengkapi dengan sekat yang berguna untuk meminimalkan debu atau kotoran yang masuk ke ruang produksi.
2.2.3 Sistem ISO
2.2.4 Hasil Kunjungan
Air, tepung, Mixing + flavor, butter,
Fermentasi 4 jam
Diaduk (due mixing )
dibentuk
dimasukkan dalam loyang
difermentasi 1
Baking (sesuai jenis roti)
didinginkan (pada cooling tower )
packaging
Metal detector
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA