TEORI DASAR
Industri cat adalah salah satu industri tertua didunia. Sekitar 20.000 tahun lalu, manusia yang hidup di gua-gua menggunakan cat untuk kegiatan komunikasi, dekorasi, dan proteksi. Mereka menggunakan material-material yang tersedia dialam seperti arang (karbon), darah, susu dan sadapan dari tanamantanaman yang memiliki warna menarik. Hal yang mengejutkan, cat-cat ini mempunyai keawetan yang baik, seperti yang ditunjukan pada lukisan gua di Altamira Spanyol, Lascaux Spanyol, cat batu orang Aborigin di Arnhem Land Australia, dan lukisan-lukisan prasejarah lainnya yang ditemukan (Suryana, 2013). Volume produksi cat di Indonesia pada tahun 2012 mencapai 822.804 ton (Harefa, 2013) yang diproduksi untuk memenuhi kebutuhan pasar cat berbahan dasar air, sekitar 70%, dan cat berbahan dasar minyak sekitar 30% (Hernadewita et al ., ., 2007). Dengan adanya kebijakan lingkungan, produksi cat dunia berbahan dasar air meningkat terus sedangkan cat berbahan dasar minyak mengalami penurunan (Smidova et al ., ., 2005). Cat merupakan salah satu produk industri yang cukup penting saat ini yang digunakan untuk melapisi permukaan bahan sehingga permukaan tersebut nampak menjadi lebih indah atau/dan bernilai lebih tinggi. Cat didefinisikan sebagai suatu cairan yang dipakai untuk melapisi permukaan suatu bahan dengan tujuan memperindah, memperkuat, atau melindungi bahan tersebut. Setelah dilapisi pada permukaan dan mengering, cat akan membentuk lapisan tipis yang melekat kuat pada permukaan tersebut. Pelekatan cat ke permukaan dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya diusapkan, dilumurkan, dikuaskan atau disemprotkan (Bently dan Turner, 1997). Pada dasarnya pembuatan cat menggunakan teknologi yang berkaitan dengan teknologi kimia organik dan kimia polimer. Prosesnya dengan memanfaatkan kimia antar permukaan, kimia koloid, elektrokimia dan petrokimia (Tadros, 2013).
Cat besi adalah cat yang digunakan untuk melapisi permukaan besi agar tidak korosi. Bahan penyusun cat besi sebenarnya sama dengan bahan penyusun pada cat lainnya yang membedakannya adalah cat besi menggunakan pelarut minyak (Arisworo dkk., 2006). Emulsi adalah suatu jenis koloid dengan fase terdispersi berupa zat cair dalam medium pendispersi padat, cair, dan gas. Cat tembok water based disebut juga cat emulsi, dimana terdapat emulsi antara air dan minyak dalam formulasinya. Dalam emulsi pada masing- masing komponen pembentuknya sudah terdapat emulsifer berupa surfaktan. Komponen atau bahan penyusun cat terdiri dari bahan pengikat (binder), bahan pengisi ( filler ), pigmen, pelarut dan bahan aditif (Hradil dkk., 2003; Kent, 2012). Karena cat emulsi merupakan salah satu jenis koloid, yang ukuran partikelnya berada pada rentan larutan sejati dan suspensi kasar, maka cara pembuatannya dapat dilakukan dengan dua cara yakni metode secara dispersi dan cara kondensasi (Tadros, 2013). Pada penelitian pembuatan cat besi digunakan pelarut CPO (Crude Pulm Oil ) dan pelarut solar. CPO (Crude Pulm Oil ) adalah minyak kelapa sawit mentah yang mengandung asam lemak. Asam lemak CPO diperoleh dari proses hidrolisis, asam lemak yang dihasilkan dapat digunakan sebagai bahan detergen, bahan softener (pelunak) untuk produksi makanan, tinta, aspal, dan perekat. Sedangkan minyak solar adalah bahan bakar jenis destilat berwarna kuning kecoklatan jernih. Di dalam minyak solar terkandung 75% hidrokarbon jenuh dan hidrokarbon aromatik (Fauzi, 2004).
DAFTAR PUSTAKA
Arisworo, Djoko, dkk, Ilmu Pengetahuan Alam, Bandung: Grafindo Media Pratama, 2006. Bently, J. dan Turner, G.P.A. 1997. Introduction to Paint Chemistry and Principles of Paint Technology. CRC Press. Bristol UK. Fauzi, Y. 2004. Kelapa Sawit. Jakarta. Penebar Swadaya.
Hernadewita, H., Nizam, M. A., & Deros, B. M. 2007. Penanganan limbah industri cat ditinjau dari sisi clean technology dalam managemen industri, Jurnal teknik mesin. Vol. 4. Hradil, D., Grygar, T., Hradilova, J., Bezdicka, P. 2003. Clay and iron oxide pigments in the history of painting. Applied Clay Science. 22, 223 – 236. Kent, J.A. 2012. Pigments, Paints, Polymer Coatings, Lacquers, and Printing Inks. Handbook of Industrial Chemistry and Biotechnology. Springer Science Business Media. New York. Suryana. 2013. Kewirausahaan Kiat dan Proses Menuju Sukses. Salemba Empat. Jakarta. Tadros, T. 2013. Paints and Coatings. Encyclopedia of Colloid and Interface Science. Springer-Verlag Berlin Heidelberg.