TORQUE CONVERTER Torque converter dipasang di sisi input dari transmisi dan terhubung ke drive plate. Drive plate atau flex plate digunakan digunak an untuk menghubungkan menghubun gkan converter ke flens flywheel crankshaft engine. Ring gear, dimana motor starter memutar engine, terpasang pada drive plate. Torque converter menyalurkan menyalurkan torsi engine ke input shaft transmisi.
Fungsi torque converter: 1. Melipatgandakan torsi yang dihasilkan engine. 2. Sebagai kopling otomatis yang menyalurkan torsi engine ke transmisi. 3. Menyerap getaran torsional torsional dari engine dan drivetrain. 4. Memperhalus putaran engine 5. Menggerakkan pompa oli sistem control hidrolik. Torque converter berisi oli transmisi otomatis dan menyalurkan torsi engine ke transmisi. Torque converter dapat melipatgandakan torsi torsi yang dihasilkan engine atau berfungsi juga sebagai kopling fluida. Torque converter juga berperan sebagai flywheel engine untuk memperhalus putaran engine oleh inersianya yang membantu putaran crankshaft di antara pulsa daya piston. Torque converter cenderung menyerap vibrasi dari engine dan drivetrain melalui medium fluida karena tidak ada hubungan l angsung secara mekanis melalui converter. Selain itu, hub belakang torque converter menggerakkan pompa oli transmisi, menyediakan suatu volume fluida untuk system hidrolik. Pompa berputar selama engine berputar yang mana merupakan suatu pertimbangan yang penting ketika kendaraan diderek. Jika kendaraan diderek dengan drive wheels yang di tanah dan engine tidak hidup, axle menggerakkan output shaft transmisi yang bearingnya tidak mendapat pelumasan. Besar potensi kerusakan jika kendaraan diderek untuk jarak jauh atau dengan kecepatan tinggi.
KOMPONEN TORQUE CONVERTER
Torque converter terdiri dari 3 bagian utama yaitu impeller pompa, turbine runner, dan stator. Impeller pompa sering disebut cukup dengan impeller dan turbine runner disebut turbin. Impeller terintegrasi dengan torque converter case, dan banyak vane yang terpasang secara radial didalamnya. Sebuah guide ring dipasang di tepi bagian dalam vane untuk menyediakan jalur untuk aliran fluida yang smooth.
Dicky Silitonga
Ketika impeller digerakkan oleh crankshaft, fluida didalam impeller ikut berputar. Saat kecepatan impeller meningkat, gaya sentrifugal menyebabkan fluida bergerak keluar ke turbin. Turbin terletak didalam converter case tetapi tidak terhubung dengan converter case. Input shaft transmisi terpasang dengan spline ke hub turbin ketika converter dipasang ke transmisi. Banyak vanes terpasang di turbin. Kelengkungan vane turbin berlawanan dengan vane impeller. Dengan demikian ketika fluida didorong dari impeller, ditangkap oleh vane turbin dan torsi ditransfer ke input shaft transmisi dan memutarnya searah dengan crankshaft.
Ketika transmisi otomatis pertama kali muncul di akhir 30an, komponennya hanya impeller dan turbin. Komponen tersebut menjadi sarana untuk mentransfer torsi dari engine ke transmisi dan menjadikan kendaraan dapat berhenti dengan gear terhubung pada waktu engine idle. Namun demikian, kopling fluida awal tersebut memiliki kelemahan: akselerasi yang jelek. Engine akan bekerja keras sampai kendaraan berjalan. Masalah ini terjadi karena vane impeller dan turbin melengkung dalam arah yang berlawanan satu sama lain. Fluida yang keluar dari turbin mendorong impeller dalam arah yang berlawanan dengan putaran engine. Pada gambar ilustrasi stator dibawah, arah panah garis putus-putus mewakili lintasan fl uida apabila stator tidak ada, seperti pada kopling fluida. Daya engine tidak hanya terpakai untuk awal memompa fluida, tapi juga untuk mengatasi gaya fluida yang keluar dari turbin. Stator dibuat untuk mengatasi gaya yang kontraproduktif dari fluida yang keluar dari turbin yang arahnya melawan putaran engine. Stator tidak hanya mengatasi masalah ini tetapi juga memiliki keuntungan lebih yaitu meningkatkan torsi impeller. Stator terletak diantara impeller dan turbin, terpasang pada stator reaction shaft yang fixed pada transmission case. Vanes dari stator menangkap fluida yang melewati turbin dan mengarahkannya kembali sehingga menghantam punggung vanes impeller, memberikan impeller tambahan torsi. Keuntungan dari penambahan torsi ini dapat mencapai sebesar 30 sampai 50 persen.
Dicky Silitonga
One-way clutch membuat stator berputar searah dengan crankshaft. Namun, jika stator mencoba untuk berputar dalam arah yang berlawanan, one-way clutch mengunci stator untuk mencegahnya berputar. Dengan demikian stator berputar atau terkunci tergantung pada arah dari mana fluida menghantam vanes.
KERJA CONVERTER
Saat impeller diputar oleh crankshaft, fluida di dalam converter berputar dengan arah yang sama. Bertambahnya kecepatan putar impeller menyebabkan gaya sentrifugal yang membuat fluida mengalir dari bagian tengah impeller mengikuti permukaan vane impeller. Dengan terus meningkatnya putaran engine, fluidea didorong keluar menuju turbin. Fluida menghantam vane turbin dan menyebabkan turbin berputar searah dengan impeller. Setelah fluida mendisipasikan energinya ke vane turbin, kemudian mengalir lagi kedalam sepanjang vane turbin. Saat mencapai bagian dalam turbin, kelengkungan permukaan dalam turbin mengarahkan fluida ke vane stator dan siklus berulang kembali.
Dicky Silitonga