BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 1.1 LATA LATAR R BELA BELAKA KANG NG
Pertum Pertumbuh buhan an dan perkem perkemban bangan gan merupa merupakan kan hal yang yang dialam dialamii setiap setiap manu manusia sia.. Ia meng mengal alam amii masa masa pend pendir iria ian, n, pert pertum umbu buha han, n, perk perkem emba bang ngan an dan dan seterus seterusny nya. a. Hal
yang yang membed membedaka akan n manusi manusiaa yang yang satu satu dengan dengan manusia manusia yang
lainya adalah hasil dari pertumbuhan dan perkembangan itu sendiri. Pertumbuhan diartikan sebagai perubahan alamiah secara kuantatif pada segi jasmani atau fisik dan menunjukan kepada suatu fungsi tertentu yang baru (yang tadinya belum tampak tampak dari individu). individu). Konsep pertumbuhan pertumbuhan mempunyai mempunyai makna luas, mencakup segi-segi kuantitatif dan kualitatif serta aspek–aspek fisik psikis seperti terkandung dalam istilah–istilah istilah–ist ilah pertumbuhan, perubahan dalam arti pertumbuhan dan kematangan berlangsung secara alamiah menurut jalanya pertambahan usia, atau waktu yang di tempuh oleh individu individu tersebut. Pertumbuh Pertumbuhan an terbatas terbatas pada perubahan– perubahan–perub perubahan ahan yang bersifat evolusi evolusi (menuju kearah yang lebih sempurna ). Perubahan–perubahan aspek fisik dapat dapat diidentifikasikan relatif lebih mudah manifestasinya karena dapat dilakukan pengamatan langsung seperti, tinggi badan, berat badan dan tumbuhnya gigi dan sebagainya. lain halnya dengan segi psikis yang relatif sulit di identifikasi karena kita hanya mengamati sampai batas tertentu.sedangkan Perkembangan diartikan seba sebaga gaii
peru peruba baha han– n–pe peru ruba baha han n
kedewasaa saanya nya
yang ang
yang ang
berlang angsung
dial dialam amii sec secara ara
indi indivi vidu du sist sistem emaatis tis,
menuj enuju u progresi resiff
ting tingka katt dan
berkesinambungan baik fisik, maupun psikis. Dalam perkembangan, tidaklah terbat terbatas as pada pada penger pengertia tian n pertum pertumbuh buhan an yang yang semaki semakin n membesa membesar, r, melain melainkan kan didalamny didalamnyaa juga terkandung terkandung serangkaian serangkaian perubahan perubahan yang berlangsung berlangsung terus– menerus dan bersifat tetap. Pertumbuhan bergerak secara berangsur-angsur tetapi pasti, melalui suatu bentuk atau tahap ke tahap berikutnya, yang makin hari kian
1
bertambah maju. dalam perkembangan mengacu pada fisik, maupun psikis bersifat evolusi dan terjadi sepanjang hayat.
1.2 1.2 RUMU RUMUSA SAN N MASAL MASALAH AH
1. Apa yang dimaksud dimaksud dengan dengan pertumbuhan pertumbuhan dan perkemban perkembangan? gan? 2. Apa saja saja jenis-jenis jenis-jenis tumbu tumbuh h kembang? kembang? 3. Apa
saja saja
yang ang
term termas asu uk
dalam alam
fak faktortor-fa fak ktor tor
pertu ertum mbuha buhan n
dan
perkembangan? 4. Bagaimana teori tumbuh kembang menurut Sigmund Freud?
1.3 TUJUAN 1. Menjelaskan tentang pertumbuhan dan perkembangan.
2. Menjelaskan Menjelaskan jenis-jeni jenis-jeniss tumbuh tumbuh kembang. kembang. 3. Menjelaskan Menjelaskan faktor-fakto faktor-faktorr pertumbuhan pertumbuhan dan perkembangan. perkembangan. 4. Menjelaskan Menjelaskan teori tumbuh tumbuh kembang kembang menurut menurut Sigmund Sigmund Freud.
2
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN PENGERTIAN TUMBUH TUMBUH DAN KEMBANG KEMBANG
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik atau anatomi dan stru strukt ktur ur tubu tubuh h dala dalam m arti arti sebag sebagia ian n atau atau selur seluruh uhny nyaa kare karena na adan adanya ya multi multipl plik ikasi asi atau atau bert bertam amba bah h bany banyak ak sel-se sel-sell tubu tubuh h dan dan juga juga kare karena na bertambahanya besarnya sel. Adanya multiplikasi dan pertambahan ukuran sel berarti ada pertambahan secara kuantitatif dan hal tersebut terjadi sejak terjadinya konsepsi, yaitu bertemunya sel telur dan sperma hingga dewasa. Jadi, Jadi, pert pertum umbu buhan han lebih lebih ditek ditekan anka kan n pada pada pert pertam amba baha han n ukur ukuran an fisi fisik k seseorang, yaitu menjadi lebih besar atau lebih matang bentuknya, seperti pertambahan ukuran berat badan, tinggi badan, dan dan lingkar kepala. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dan struktur atau fung fungsi si tubu tubuh h yang yang lebi lebih h komp komplek lekss dala dalam m pola pola yang ang terat teratur ur,, dapa dapatt dierki dierkirak rakan, an, dan dirama diramalkan lkan sebaga sebagaii hasil hasil dari dari proses proses difere diferensia nsiasi si sel, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem yang terorganisasi. Dengan demikian aspek perkembangan ini bersifat kualitatif, yaitu pertambahan kematan kematangan gan fungsi fungsi dari dari masing masing-mas -masing ing bagian bagian tubuh. tubuh. Hal ini diawali diawali dengan berfungsinya jantung untuk memompa darah, kemampuan untuk bernapas, sampai kemampuan anak tengkurap, duduk, berjalan, bicara, memung memungut ut bendabenda-ben benda da diseke disekelil liling ingny nya, a, serta serta kematan kematangan gan emosi emosi dan sosi sosial al anak anak..
Taha Tahap p
perk perkem emba bang ngan an awal awal akan akan mene menent ntuk ukan an taha tahap p
perkembangan selanjutnya.
3
2.2 JENIS-JE JENIS-JENIS NIS TUMBUH TUMBUH KEMBANG KEMBANG
1. Tumbuh Tumbuh kembang kembang fisis fisis meliputi meliputi perubahan perubahan dalam dalam bentuk bentuk besar besar dan fungsi fungsi organisme individu. 2. Tumbuh kembang intelektual berkaitan dengan kepandaian berkomunikasi
dan kemamp kemampuan uan menang menangani ani materi materi yang yang bersifa bersifatt abstrak abstrak dan simbol simbolik ik seperti berbicara, bermain, berhitung dan membaca. 3. Tumbuh kembang sosial emosional bergantung kemampuan bayi untuk
membentuk ikatan batin, berkasih sayang, menangani kegelisahan akibat suatu frustasi dan mengelola rangsangan agresif.
2.3 FAKTOR-FAK FAKTOR-FAKTOR TOR YANG MEMPEN MEMPENGARUH GARUHII TUMBUH KEMBANG KEMBANG 2.3. 2.3.1 1
Fakt Faktor or Inter nterna nall
1. Gene Geneti tika ka Faktor Faktor genetis genetis akan mempengaruhi mempengaruhi kecepatan kecepatan pertumbuhan pertumbuhan dan kemtangan tulang, alat seksual, serta saraf, sehingga merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang, adapun yang mempengaruhi yaitu: •
Perbedaan ras, etnis, atau bangsa
•
Keluarga
•
Umur
•
Jenis kelamin
•
Kelainan kromosom
2. Pengaruh Hormon
4
Pengaruh hormon sudah terjadi sejak masa pranatal, yaitu saat janin berumur 4 bulan. Pada saat itu, terjadi pertumbuhan yang cepat. Hormon yang berpengaruh terutama adalah hormon pertumbuhan somatotropin yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitari. Selain itu, kelenjar tiroid juga menghasilkan kelenjar tiroksin yang berguna untuk metabolisme serta maturasi tulang, gigi dan otak. 2.3.2 Faktor Faktor Eksterna Eksternall
Faktor Faktor eksternal eksternal yang yang dapat berpengaruh berpengaruh dikelompo dikelompokkan kkan menjadi menjadi tiga, yaitu pranatal, kelahiran dan pasca natal. 1. Faktor Faktor pra pra natal natal (selama (selama kehamilan kehamilan), ), meliput meliputi: i: •
Gizi, Gizi, nutrisi nutrisi ibu hamil hamil akan akan mempen mempengar garuhi uhi pertum pertumbuh buhan an janin.
•
Mekanis, posisi janin yang abnormal dalam kandungan dapat menyebabkan kelainan congenital.
•
Toksin, zat kimia, radiasi.
•
Kelainan endokrin.
•
Infeksi TORCH atau penyakit menular seksual.
•
Kelainan imunologi.
•
Psikologi ibu.
2. Fakt Faktor or kela kelahi hira ran n Riway Riwayat at kelahi kelahiran ran dengan dengan vakum vakum ekstras ekstrasii atau atau forcep forcepss dapat dapat meny menyeb ebab abka kan n trau trauma ma kepa kepala la pada pada bayi bayi sehin sehingg ggaa bere beresik siko o terjadinya kerusakan jaringan otak. 3. Fakt Faktor or pasc pascaa nat natal al
5
Sepert Sepertii halny halnyaa pada pada masa masa pranat pranatal, al, faktor faktor yang yang berpen berpengar garuh uh terhada terhadap p tumbuh tumbuh kemban kembang g anak anak adalah adalah gizi, gizi, penya penyakit kit kronis kronis atau kelainan kongenital, lingkungan fisik dan kimia, psikologis, endokrin, sosialekonomi, lingkungan pengasuhan stimulasi dan obat-obatan.
2.4 TEORI TUMBU TUMBUH H KEMBANG KEMBANG MENURUT MENURUT SIGMUN SIGMUND D FREUD
Dikenal Dikenal sebagai “Bapak “Bapak Psikoanalisis” Psikoanalisis” , yang mengemb mengembangka angkan n teori Libido atau teori Energy Sexual . Dalam garis besar Freud membagi perkembangan anak menjadi 4 fase,
dikaitkan dengan dinamika
perkembangan dan sebelum memasuki fase maturitas. Fase pragenital atau stadium pragenital adalah fase dari saat dilahirkan sampai dengan kira-kira umur 5 tahun yang mencakup fase oral, anal, dan falik. Ketiga fase tersebut mengalami perkembangan yang dinamis dan berlainan antara fase oral, anal dan falik. Pada tahun-tahun pertama kehidupan memiliki peranan yang penting dalam menentukan kepribadian, dan pada akhir tahun kelima, kepribadian kepribadian seseorang seseorang telah terbentuk. terbentuk. Fase pragenital ditentukan atas dasar cara-cara reaksi bagian tubuh tertentu. Fase laten berlangsung dari umur 6 tahun sampai dengan umur 12-13 tahun. Pada fase ini, dinamika perkembangan tampak lebih stabil karena impuls-impuls cenderung ditekan. Fase remaja yang berlangsung dari usia 12-13 tahun hingga 20 tahun. Pada saat ini, dinamika tampak menonjol kembali. Fase genital . Pada fase ini, dinamika tampak tenang kembali dan semakin tenang tenang apabil apabilaa indivi individu du memasu memasuki ki fase maturit maturitas. as. Fase sampai sampai dengan dengan umur 20 tahun adalah fase yang sangat menentukan di dalam pembentukan kepribadian seseorang. Perkembangan kepribadian, selanjutnya sebagian besar hanya merupakan penghalusan struktur dasar yang terbentuk sejak masa pragenital hingga genital.
6
Menurut Menurut Freud sebagaimana sebagaimana diuraikan diuraikan oleh Sumadi Suryabrata Suryabrata (1985) (1985) bahwa fase perkembangan kepribadian individu, apabila ditinjau dari dinamika dinamika kepribadian kepribadian dibedakan dibedakan menjadi menjadi 6 fase, yaitu: fase oral, oral, anal, falik, falik, laten, laten, pubert pubertas as dan genita genital. l. Setelah Setelah melewa melewati ti fase fase genita genitall pada pada akhirnya memasuki fase maturitas dan dinamika sudah tenang dan mantap. 2.1.1
Fase Oral
Fase pertama berlangsung dari umur 0-1 tahun atau pada tahun pertama kehidupan, lamanya kira-kira satu tahun. Daerah pokok kegiatan dinamika adalah adalah mulut mulut sehing sehingga ga fase ini dinama dinamakan kan fase oral. oral. Mulut Mulut dipand dipandang ang sebaga sebagaii
sumber sumber
keenak keenakanan-ket ketida idaken kenaka akan, n,
kepuas kepuasanan-ket ketida idakpu kpuasan asan,,
kenikmatan kenikmatan-ketida -ketidaknikm knikmatan, atan, yang berasal dari makanan, makanan, yaitu pada saat menyusui atau disuapi. Pada fase ini, mulut memiliki fungsi penting dan sebagai alat utama untuk mela melaku kuka kan n eksp eksplo loras rasii dan dan belaj belajar. ar. Maka Makan n dalam dalam hal hal ini ini menca mencaku kup p perangsangan terhadap bibir, rongga mulut, dan menelan. Apabila makana makanan n yang yang dimaka dimakan n tidak tidak menyen menyenang angkan kan,, makana makanan n tersebu tersebutt akan akan dikelu dikeluark arkan. an. Selanj Selanjutn utnya ya,, setelah setelah tumbuh tumbuh gigi gigi susu, susu, kenikm kenikmatan atan dapat dapat timbul karena menggigit dan mengunyah. Hal-hal penting yang perlu diperhatikan pada fase oral, yaitu: a. Dite Ditemu muka kan n dua dua maca macam m akti aktivi vita tass oral oral,, yaitu aitu : meng menggi gigi gitt dan dan menelan makanan, yang kelak akan menjadi prototipe ciri (watak) individu. b. Kenikmatan yang diperoleh dari aktivitas oral dapat dipindahkan ke objek lain, yaitu kenikmatan untuk memperoleh pengetahuan dan hak milik (harta) c. Bentuk Bentuk pemindaha pemindahan n objek objek dari dari menggigi menggigitt (agresi (agresi oral) adalah suka berdebat dan sifat sarkatis (suka menyindir)
7
d. Indi Indivi vidu du
yang ang
menga engala lami mi
fiks fiksas asii
pada pada
tara taraff
kepr keprib ibad adia ian n
inkorp inkorpora oratif tif oral oral (memas (memasukk ukkan an sesuatu sesuatu ke mulut mulut), ), akan akan mudah mudah ditipu karena apa yang dikatakan orang akan diterima begitu saja tanpa dipikir secara nalar. e. Melalu Melaluii pemind pemindaha ahan n dan sublim sublimasi asi serta serta pertah pertahana anan n terhad terhadap ap
impuls oral primitif (makan, menelan, menggigit) maka prototipe fungsi oral menjadi dasar perkembangan minat, sikap dan ciri-ciri (watak) individu. f. Berl Berlan angs gsun ung g pada pada saat saat indi indivi vidu du tida tidak k berd berday ayaa dan dan sang sangat at
tergantung kepada ibu dalam segala hal, seperti: dibuai, dirawat dan dilindungi, karena itu timbul rasa ketergantungan. g. Rasa ketergantungan cenderung tetap ada selama hidup manusia
dan menonj menonjol ol apabil apabilaa indivi individu du merasa merasa tidak tidak aman, aman, cemas cemas dan ketakutan. h. Dasar Dasar perkemban perkembangan gan mental mental yang yang sehat sangat sangat dipenga dipengaruh ruhii oleh hubungan yang harmonis antara ibu-anak. i.
Apabila dalam fase ini terjadi gangguan makan akan terjadi fiksasi oral, yaitu pengalaman buruk tentang makan yang menyebabkan anak terfiksasi (cara tingkah laku yang tetap dan terus menerus dilakukan) sehingga kelak perilakunya akan terarah untuk mencari kepuasaan yang tidak diperoleh pada fase oral.
j.
Apabila fase oral tidak terselesaikan dengan baik akan terbawa pada fase berikutnya. Ketidaksiapan anak tampak pada perilaku tetap ketergantungan dan menolak mandiri.
k. Apabila anak menutupi ketidaksiapan, yang terjadi adalah anak
terlalu cepat mandiri, namun kelak akan muncul kembali dalam bentuk gangguan perilaku. 2.1.2
Fase Anal
8
Fase Fase anal anal berl berlan angs gsun ung g dari dari umur umur 1-3 1-3 tahu tahun, n, yang yang dita ditand ndai ai deng dengan an berkembangnya kepuasan (kateksis) dan ketidakpuasan (antikateksis) di sekita sekitarr fungsi fungsi elimin eliminasi. asi. Dengan Dengan mengel mengeluar uarkan kan feses feses (buang (buang air besar) besar) timbul timbul perasaa perasaan n lega, lega, nyama nyaman n dan puas. puas. Kepuas Kepuasaan aan tersebu tersebutt bersifa bersifatt egosentrik, artinya anak mampu mengendalikan sendiri fungsi tubuhnya. Hal-hal penting yang perlu diketahui pada fase anal, yaitu: a. Anak Anak mulai mulai menu menunj njuk ukka kan n sifat sifat egos egosen entri trik, k, sikap sikapny nyaa sanga sangatt
narsistis (kecintaan pada diri sendiri), dan egoistik (memikirkan diri sendiri). b. Tugas perkembangan yang penting pada fase anal tepatnya pada
saat anak umur 2 tahun adalah latihan kebersihan kebersihan (toilet training), agar anak dapat buang air (defikasi) dengan bersih dan teratur. c. Latiha Latihan n kebersiha kebersihan n yang terselesa terselesaika ikan n dengan dengan baik, yaitu yaitu dengan dengan cara membimbing, memuji, dan penuh kasih sayang, akan menjadi dasar kreativitas dan produktivitas anak. d. Lati Latiha han n kebe kebersi rsiha han n yang ang tida tidak k terse tersele lesai saika kan n deng dengan an baik baik,, akan akan menimbulkan kesulitan perkembangan perilaku di kemudian hari. Contoh : Ibu Ibu sang sangat at mene meneka kan n (rep (repre resif sif)) dan dan keras keras terh terhad adap ap anak anak dan dan mengakibatkan : •
Anak Anak mena menaha han n feses feses dan dan terja terjadi di obsti obstipa pasi si (semb (sembeli elit) t).. Bentuk Bentuk perilak perilaku u yang yang terjadi terjadi seperti seperti penola penolakan kan,, keras keras kepala, kepala, sifat sifat obsesif obsesif (pikir (pikiran an yang yang berula berulangng-ula ulang ng dan tidak tidak disukai disukai,, tetapi tetapi sulit sulit dihila dihilangk ngkan) an),, berpan berpandan dangan gan sempit, berkepribadian introvert dan pelit (kikir).
•
Anak Anak akan akan encopr encopresis esis (menge (mengeluar luarkan kan feses feses sering sering dan sembar sembarang angan) an).. Bentuk Bentuk sisa konfli konflik k adalah adalah keprib kepribadi adian an anal-ex anal-exclu clusiv sivee yang yang ditand ditandai ai dengan dengan sifat sifat keprib kepribadi adian an
9
extr extrov over ert, t, impu impuls lsif if,,
tida tidak k
rapi rapi (jor (jorok ok))
dan dan
kura kurang ng
pengendalian diri. e. Tuga Tugass perk perkem emba bang ngan an lain lain pada pada fase fase anal anal adal adalah ah perk perkem emba bang ngan an bicara dan bahasa. 2.1.3
Fase Fa Falik
Fase oral berlangsung sekitar umur 3-5 tahun, yang menjadi daerah erogen adalah bibir, fase anal adalah anus, sedangkan pada fase falik, daerah erog erogen en
terp terpen enti ting ng
adal adalah ah
alat alat
kela kelami min. n.
Seba Sebaga gaii
pusa pusatt
dina dinami mika ka
perkembangan adalah perasaan seksual dan agresif karena mulai berfungsinya alat kelamin. Hal-hal yang perlu dipahami pada fase falik, yaitu : a. Anak Anak mulai melakuk melakukan an rangsang rangsangan an otoerot otoerotik, ik, yaitu yaitu meraba-ra meraba-raba ba dan merasakan kenikmatan dari beberapa daerah erogen (bagian tubuh yang mudah membangkitkan dorongan seksual). b. Dorongan seksualitas s eksualitas tersebut kemudian ditujukan pada orang tua dengan jenis kelamin yang berbeda. c. Pada Pada fase fase inil inilah ah terja terjadi di peris peristi tiwa wa yang yang dina dinama maka kan n komp komple lek k
Oediphus, yaitu : •
Kateksis seksual (emosi yang dihubungkan secara berarti dengan objek seksual) terhadap orang tua yang berlainan jenis kelamin serta kateksis permusuhan terhadap orang tua berjenis kelamin sama.
•
Anak laki-laki ingin memiliki ibu dan mengusir ayah atau sebaliknya.
•
Komp Komple leks ks
oedi oediph phus us,,
kela kelak k
menj menjad adii
keku kekuat atan an
vita vitall
kepr keprib ibad adian ian indi indivi vidu du selam selamaa hidu hidupn pnya ya,, sepe sepert rtii sika sikap p terhadap jenis kelamin lain dan tokoh pemegang otoritas.
10
d. Perbed Perbedaan aan komple kompleks ks Oediphus Oediphus pada pada laki dan perempua perempuan n menuru menurutt Calvin S. Hall dan Gardner Lindzey (2000) adalah sebagai berikut: •
Pada Pada awalny awalnyaa mencin mencintai tai ibuny ibunyaa karena karena dari dari ibu segala segala kebutuhan terpenuhi, sedangkan ayah merupakan pesaing dalam memperebutkan cinta kasih ibu.
•
Perasaan Perasaan mecintai ibu dan memusuhi memusuhi ayah pada anak lakilaki laki tetap tetap selama selama hayatny hayatnya, a, sedang sedangkan kan pada pada peremp perempuan uan berubah.
•
Pada anak laki-laki terjadi incet (relasi seksual antar lawan jenis yang sangat dekat ikatan darahnya) terhadap ibu dan kebencian terhadap ayah sehingga timbul konflik.
•
Anak laki-laki mengkhayalkan mengkhayalkan ayah akan melukai organ genitalny genitalnyaa yang merupakan sumber kenikmatan, kenikmatan, disertai ancama ancaman n dan suka suka memberi memberi hukum hukuman. an. Oleh Oleh karena karena itu, itu, ketaku ketakutan tan kastras kastrasii anak, anak, menek menekan an keingi keinginan nan seksua seksualny lnyaa terhadap ibu dan menekan rasa permusuhan dengan ayah.
•
Akibatnya anak laki-laki akan mengidentifikasikan dirinya dengan dengan ayah ayah dan mempero memperoleh leh manfaat manfaat pentin penting, g, yaitu yaitu:: secara tidak langsung anak laki-laki mendapat pemuasan dorongan seksual terhadap ibu, dan pada saat yang sama rasa erotisnya yang membahayakan terhadap ibu, ditutupi dengan sikap penurut dan sayang terhadap ibu.
•
Komp Komplek lekss Oedi Oediph phus us pada pada laki laki mewa mewari risk skan an supe super-e r-ego go sebagai barier terhadap incet dan agresi.
e. Berl Berlaw awan anan an den dengan gan laki laki-l -lak aki, i, objek jek cin cinta anak anak perem eremp puan uan dialihkan kepada ayah. f. Perubahan
objek jek
cinta
terse erseb but
seb sebagai rea reaksi
terhadap
kekecewaaann kekecewaaannya, ya, ketika ia mengetahui mengetahui bahwa anak laki-lakinya laki-lakinya
11
mempunyai mempunyai alat kelamin kelamin yang yang menonjol, menonjol, sedangkan dirinya dirinya tidak sehingga timbul iri hati terhadap pria yang disebut iri penis (penis envy). Keadaan yang dialami anak perempuan seperti pengebiran (kastrasi). g. Anak Anak perem perempu puan an bera berang ngga gapa pan n bahw bahwaa kead keadaan aan diri diriny nyaa yang yang
berbeda dengan laki-laki menjadi tanggung jawab ibu sehingga melemahkan kateksis (penanaman libido pada diri sendiri, pribadi lain, atau objek lain) terhadap ibu. h. Anak Anak perempua perempuan n mengalih mengalihkan kan cintany cintanyaa kepada kepada ayah karena karena ayah ayah memiliki organ yang dia inginkan. i.
Perbedaan sifat kompleks Oediphus serta kastrasi menjadi dasar perbedaan psikologis antara laki-laki dan perempuan.
j.
Menuru Menurutt Freud Freud setiap setiap orang orang pada pada dasarny dasarnyaa biseksu biseksual, al, artiny artinyaa tertari tertarik k jenis jenis kelami kelamin n yang yang sama sama dan berlai berlainan nan.. Keterta Ketertarik rikan an terh terhad adap ap jeni jeniss kela kelam min yang ang sama sama ini ini yang ang menj menjad adii dasa dasar r homose homoseksu ksualit alitas, as, dan pada pada kebany kebanyakan akan orang, orang, impuls impuls ini tetap tetap laten. laten. Sifat Sifat biseks biseksual ual ini diperk diperkuat uat pula pula bahwa bahwa pada pada laki-la laki-laki ki maupun
peremp empuan
memili iliki
kelenjar jar
endokrin
yang
menghasilkan hormon seks masing-masing.
2.1.4 2.1.4 FASE FASE LATE LATEN N
Fase laten berlangsung sekitar umur 5-12 atau 13 tahun. Laten artinya sama dengan terpendam dan tersembuny tersembunyi. i. Pada fase ini impuls-impuls impuls-impuls cenderung dalam keadaan cenderung dalam keadaan terpendam atau tersembunyi. Akibat dari keadaan tersebut anak mudah untuk dididik di bandingkan fase pragenital (fase oral, anal dan falik) maupun pada fase pubertas dan genital. Fase Fase ini ini meru merupa paka kan n fase fase inte integr grit itas as kare karena na anak anak haru haruss berh berhad adap apan an dengan tuntutan sosial seperti pelajaran sekolah, hubungan kelompok
12
sebay sebaya, a, konsep konsep nilai, nilai, moral moral dan etik etik serta serta hubung hubungan an dengan dengan dunia dunia dewasa. 2.1.5 2.1.5 FASE FASE PUBERTA PUBERTAS S
Fase Fase pube puberta rtass berl berlan angs gsun ung g sekit sekitar ar umur umur 13-2 13-20 0 tahu tahun. n. Pada Pada fase fase pubertas,
impuls-impuls
yang
semula
tenang,
terpendam
atau
tersembunyi (laten) menonjol kembali sehingga menimbulkan aktivitas dinamis lagi. Apabila hal ini dapat dipindahkan dan di sublimasikan oleh dasich dengan berhasil individu memasuki kematangan terakhir yaitu fase genital. 2.1.6 2.1.6 FASE FASE GENITAL GENITAL
Pada Pada fase falik falik atau genita genitall awal, awal, kateks kateksis is sifatny sifatnyaa narsiti narsitis, s, artiny artinyaa indivi individu du mempun mempunyai yai kepuasa kepuasan n dari dari perang perangsan sangan gan dan manipu manipulasi lasi tubuhnya sendiri dan orang lain diinginkan hanya karena memberikan bentuk tambahan kenikmatan jasmaniah. Pada fase genital ini, narsitis diarah diarahkan kan ke objek objek luar, luar, yaitu yaitu dengan dengan mencin mencintai tai orang orang lain karena karena alasan altruitis (mementingkan orang lain) bukan semata-mata alasan narsitis. Pada Pada akhir akhir fase genita genital, l, dorong dorongan-d an-doro oronga ngan n yang yang altruit altruitis is dan telah telah disosialisasikan ini telah menjadi permanen dalam bentuk pemindahan objek objek,, subl sublim imasi asi dan dan iden identi tifi fika kasi si.. Peru Peruba baha han n terja terjadi di dari dari hany hanyaa mengejar kenikmatan yang narsitis menjadi orang dewasa yang telah disosoalitaskan dan realitas.
BAB III PENUTUP
13
3.1
SIMPULAN
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik atau anatomi dan struktur tubuh dalam arti sebagian atau seluruhnya karena adanya multiplikasi atau atau bert bertam amba bah h bany banyak ak sel-se sel-sell tubu tubuh h dan dan juga juga karen karenaa bert bertam amba baha hany nyaa besarnya sel. Sedangkan perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dan struktur atau fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur, dapat dierkirakan, dan diramalkan sebagai hasil dari proses diferensiasi sel, jaringan tubuh, organ-organ, dan sistem yang yang terorganisasi. Pert Pertum umbu buha han n dan dan perk perkem emba bang ngan an meru merupa paka kan n hal hal yang yang setia setiap p individu akan mengalaminya. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktorfaktor dan berbagai keadaan lingkungan. Freud membagi perkembangan kepribadian menjadi tiga tahapan, yakni tahap infantile (0-5 tahun), tahap laten (5-12 tahun), dan tahap genital (>12 tahun). Ada dua asumsi yang mendasari teori psikoanalisis Freud, yaitu asum asumsi si dete determ rmin inis isme me psik psikis is dan dan asum asumsi si motiv otivas asii tak tak sada sadar. r. Asum Asumsi si determinisme determinisme psikis (psychic (psychic deteminism) deteminism) meyakini bahwa segala sesuatu yang yang dilaku dilakukan kan,, dipiki dipikirka rkan, n, atau atau dirasak dirasakan an indivi individu du mempun mempunya yaii arti dan maksud, dan itu semuanya secara alami sudah ditentukan. Prospektif dalam arti bahwa ia melihat kepribadian itu kedepan kearah garis perkembangan sang pribadi di masa depan dan retrospektif dalam arti ia memperhatikan masa lampau sang pribadi.
14
3.2
SARAN
Dengan adanya makalah tentang pertumbuhan dan perkembangan ini dihara diharapka pkan n maklhu maklhuk k hidup hidup dapat dapat menger mengerti ti setiap setiap pertum pertumbuh buhan an dan perkembangan
yang
terjadi
dalam
tingkatannya.
Karena
perubahan
perkembangan pada diri manusia menyebabkan terjadinya perubahan secara fisio fisiolo logi giss dan dan psik psikol olog ogis. is. Sela Selain in itu itu setia setiap p indi indivi vidu du diha diharap rapka kan n dapa dapatt memahami apa yang dimaksud dengan tumbuh kembang itu sendiri.
15
DAFTAR PUSTAKA
Arianus. (2010). Tumbuh Kembang Anak. http://arianus.wordpress.com/2010/11/11/tumbuh-kembang-anak/#more-146
Gwen. (2010). Tumbuh Kembang Anak. http://gwenmiracle.blogspot.com/2010/06/tumbuh-kembang-anak.html
Nursalam, dkk. 2005. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta: Salemba Medika. Slide Share. (2009). Teori Sigmund Kepribadian Sigmund Freud. http://www.slideshare.net/wancoker/teori-kepribadian-sigmund-freud Sunaryo. 2004. Psikologi 2004. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC. Teori Psikoanalitik (2010). http://belajarpsikologi.com/teori-psikoanalitik-oleh-
sigmund-freud/
16
17