BAB I PENDAHULUAN
A. Lata Latarr B Bel elak akan ang g
Salah satu penyebab yang membuat ibu hamil menjadi resiko tinggi adalah ibu menderita penyakit kronis atau penyakit menahun, seperti diabetes meli melitu tus. s. Diab Diabet etes es meli melitu tuss
pada pada keha keham milan ilan tida tidak k
jara jarang ng dite ditemu muka kan, n,
prevalensinya 1-2%, DM yang diketahui sebelum hamil (DM pra gestasional !,1-12% (tergantung pada tempat dan "riteria diagnosti" yang digunakan. Di #ndonesia prevalensi DM yang ditemukan pada saat kehamilan 1,$-,&% pada keha kehami mila lan n
umun umuny ya.
'ada 'ada
ibu ibu
hami hamill
deng dengan an
ria riay yatke atkelu luar arga ga
DM, DM,
prevalensinya )1% (*aspadji dalam pertemuan #lmiah +hunan #lmu 'enyakit Dalam, 1$$ omplikasi omplikasi yang yang mungkin mungkin terjadi pada ibu dan janin janin sepereti pada pada ibu yakni abortus spontan, pre eklampsi, hipertensi, dll. 'ada janin seperti hipoglikemi, hiperglikemia, malormasi/kelainan "ongenital, dll. 0leh karena itu, itu, kond kondis isii ini ini perl perlu u dike diketa tahu huii oleh oleh masy masyara araka kat, t, khus khusus usny nyaa ibu ibu hami hami,, sehingga jika ditemuakn kasus di atas pasien dapat segera datang ke asilitas layanan kesehatan. Sehingga tujuan akhir dari asuhan keperaatan pada ibu hamil dengan diabetes melitus yaitu untuk meminimalkan pengaruh resiko dan komplikasi diabetes diabetes dalam kehamilan dapat ter"apai. ter"apai. 'ada akhirnya yang diharapkan diharapkan dalam kehamilan ini adalah ibu tanpa komplikasi diabetes, bayi lahir sehat, dan keluarga siap menyambut kedatangan anggota keluarga dengan senang hati.
B. Rumu Rumusa san n Mas Masal alah ah 1. pa pa pen penge gerti rtian an dari dari DM DM 3 2. pa pa etio etiolo logi gi dari dari DM DM 3 . 4agaimana 4agaimana 'atoisi 'atoisiologi ologi terjadinya terjadinya DM pada pada masa masa kehamila kehamilan3 n3 5. 4agaim 4agaimana ana mani maniest estasi asi klin klinis is dari dari DM DM 3 ). 4agaim 4agaimana ana klasii klasiikasi kasi dari dari DM DM 3 &. 4agaim 4agaimana ana penga pengaruh ruh DM DM terhada terhadap p kehami kehamilan lan 3 . 4agaim 4agaimana ana pen"e pen"egah gahan an DM terha terhadap dap keha kehamil milan an 3 6. 4agaimana 4agaimana penatalaksan penatalaksanaan aan DM terhadap terhadap kehamilan kehamilan 3
1
C. Tujuan juan Penul Penulisa isan n 1. 7ntuk 7ntuk menget mengetahu ahuii peng pengerti ertian an DM 2. 7ntuk mengetahui mengetahui etiologi etiologi DM DM pada pada masa masa kehamil kehamilan. an. . 7ntuk mengetahui mengetahui patoisiolog patoisiologii DM pada masa kehamil kehamilan an 5. 7ntuk mengetahui mengetahui maniestasi maniestasi klinis klinis DM pada pada masa masa kehamilan kehamilan ). 7ntuk mengetahui mengetahui klasiikasi klasiikasi DM pada masa kehamilan kehamilan &. 7ntuk mengetahui mengetahui pengaruh pengaruh DM terhadap terhadap kehamil kehamilan an . 7ntuk mengetahui mengetahui pen"egahan pen"egahan DM terhadap terhadap kehamil kehamilan an 6. 7ntuk mengetahui mengetahui pelaksanaan pelaksanaan DM terhadap terhadap kehami kehamilan lan
BAB II PEMBAHASAN
.! De"ini De"inisi si
Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolik dengan penyebab yang yang berag beragam am,, dita ditand ndai ai adany adanyaa hipe hiperg rglik likem emii kron kronis is serta serta peru peruba baha han n
2
metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein akibat deek sekresi atau kerja insulin, atau keduanya ('rairohardjo, 2!!$8 6)1. Diabetes mellitusgestasional (DM adalah intoleransi glukosa yang dimulai atau baru ditemukan pada aktu hamil. +idak dapat dikesampingkan kemungkinan adanya intoleransi glukosa yang tidak diketahui yang mun"ul seiring kehamilan. Setelah ibu melahirkan, keadaan DM sering akan kembali ke regulasi glukosa normal ('rairohardjo, 2!!$8 6)1. Diabetes Melitus estasional adalah intoleransi karbohidrat dengan berbagai tingkat keparahan, yang aitannya atau pertama kali dikenali selama masa hamil ini (4obakdkk, 2!!)8 15. Diabetes gestasional adalah metabolisme abnormal karbohidrat, lemak, protein yang pertama kali didiagnosis selama kehamilan, dengan mengabaikan tingkat keparahannya(Stright,2!!)8 2).
. Eti#l#gi
'erubahan kadar estrogen dan progesteron pada aal kehamilan merangsang sekresi insulin melalui stimulasi hiperplasia sel beta pada pankreas. 9ek ini bersamaan dengan penurunan produksi glukosa hepatik, peningkatan penggunaan glukosa perier dan simpanan glikogen jaringan menimbulkan penurunan kadar glukosa darah puasa. adar glukosa puasa lebih rendah mengakibatkan kadar insulin puasa lebih rendah, yang menimbulkan katabolisme lemak untuk memenuhi metabolik. Selama pertengahan kedua kehamilan, resistensi insulin terjadi sebagai akibat laktogen plasenta manusia, prolaktin, kortisol, dan glukagon. adar glukosa darah postpandrial menjadi meningkat. :anin mempertahankan kadar glukosa darah kira-kira 1!-2!mg/dl di baah kadar ibu, yang memudahkan pemindahan glukosa melalui sistem plasenta. 4ahkan dengan perubahan ini, kebanyakan ibu dapat mempertahankan glukosa darah dalam rentang normal. ;amun beberapa ibu menunjukkan ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan yang di"iptakan oleh peningkatan resisitensi insulin dan dikenal sebagai mengalami DM (*alsh,2!!68 52).
3
Diabetes gestasional adalah gangguan (se"ara luas pada kehamilan akhir,
yang
disebabkan
oleh
peningkatan
stimulasi
pankreas
yang
berhubungan dengan kehamilan (Stright,2!!)8 2).
7mur sudah mulai tua Multiparitas 'enderita gemuk elainan anak lebih besar dari 5!!! g 4ersiat keturunan 'ada pemeriksaan terdapat gula dalam urine =iayat kehamilan 8 Sering meninggal dalam rahim, Sering
mengalami lahir mati, Sering mengalami keguguran h. lokusuria
.$ Pat#"isi#l#gi
'ada DM terjadi suatu keadaan di mana jumlah/ungsi insulin menjadi tidak optimal. +erjadi perubahan kinetika insulin dan resistensi terhadap eek insulin. kibatnya, komposisi sumber energi dalam plasma ibu bertambah (kadar gula darah tinggi, kadar insulin tetap tinggi. Melalui diusi terasilitasi dalam membran plasenta, dimana sirkulasi janin juga ikut terjadi komposisi sumber energi abnormal. (menyebabkan kemungkinan
terjadi
berbagai
komplikasi.
Selain
itu
terjadi
juga
hiperinsulinemia sehingga janin juga mengalami gangguan metabolik (hipoglikemia,
hipomagnesemia,
hipokalsemia,
hiperbilirubinemia,
dan
sebagainya. Dalam kehamilan terjadi perubahan metabolism endokrin dan karbohidrat yang menunjang pemasokan makanan bagi janin serta persiapan untuk menyusui. lukosa dapat berdiusi se"ara tetap melalui plasenta kepada janin sehingga kadarnya dalam darah janin hampir menyerupai kadar darah ibu. #nsulin ibu tak dapat men"apai janin, sehingga kadar gula ibu yang mempengaruhi kadar
pada janin. 'engendalian kadar
gula terutama
dipengaruhi oleh insulin, disamping beberapa hormone lain seperti estrogen, steroid dan plasenta laktogen. kibat lambatnya resorpsi makanan maka terjadi hiperglikemia yang relati lama dan ini menuntut kebutuhan insulin. Menjelang aterm kebutuhan insulin meningkat sehingga men"apai kali dari
4
keadaan normal. >al ini disebut sebagai tekanan diabetojenik dalam kehamilan. Se"ara isiologik telah terjadi resistensi insulin yaitu bila ia ditambah dengan insulin eksogen ia tidak mudah menjadi hipoglikemi. kan tetapi, bila ibu tidak mampu meningkatkan produksi insulin, sehingga ia relative
hipoinsulin
yang
menyebabkan
hiperglikemia
atau
diabetes
kehamilan.
.% Mani"estasi &linis a. Poliuri '(an)ak ken*ing+
>al ini disebabkan oleh karena kadar glukosa darah mrningkat sampai melampaui daya serap ginjal terhadap glukosa sehingga terjadi osmoti" diuresis yang mana gula banyak menarik "airan dan elektrolit sehingga klien mengeluh banyak ken"ing. b. Polidipsi '(an)ak minum+
>al ini disebabkan pembakaran terlalu banyak dan kehilangan "airan banyak karena poliuri, sehingga untuk mengimbangi klien lebih banyak minum. c. Polipagi '(an)ak makan+
>al ini disebabkan karena glukosa tidak sampai ke sel-sel mengalami starvasi (lapar. Sehingga untuk memenuhinya klien akan terus makan. +etapi alaupun klien banyak makan, tetap saja makanantersebut hanya berada sampai pada pembuluh darah.
., &lasi"ikasi a. lasiikasi menurut usia dan lama timbulnya 8 1 elas 8 ++ abnormal, tidak ada gejala. 9uglikemia diatur dengan
diet tanpa pemberian insulin, tidak ada komplikasi lama dan timbulnya kapan saja. 2 elas 4 8 timbulnya pada usia di atae 2! tahun, lamanya kurang dari 1! tahun, tidak ada komplikasi. elas ? 8 timbulnya pada usia diantara 1!-1$ tahun, lamanya diantara 1!-1$ tahun, tidak ada komplikasi.
5
5 elas D 8 timbul pada usia di atas 1! tahun, lamanya lebih dari 2! tahun, ditemui tanda angiopati, retinopati, pengapuran pembuluh darah tungkai/kaki. ) elas 9 8 lama dan usia timbulnya kapan saja, ada neropati. & elas > 8 lama dan usia timbulnya kapan saja, adanya penyalur jantung arteriosklerotik. elas = 8 lama dan usia timbulnya kapan saja, ada retinopati berat. 6 elas =< 8 lama dan usia timbulnya kapan saja, ada retinopati dan neropati. $ elas + 8 lama dan usia timbulnya kapan saja, hamil setelah transplantasi ginjal. b. lasiikasi menurut penggunaan insulin 1 ;on insulin dependen diabetes melitus +idak memerlukan insulin dalam pengendalian glukosa darah 2 #nsulin dependen diabetes melitus Memerlukan insulin dalam pengendalian glukosa darah
.- Pengaruh DM terhaa/ kehamilan a. 'engaruh kehamilan, persalinan dan nias terhadap DM 1 ehamilan dapat menyebabkan status pre diabetik menjadi manies
( diabetik 2 DM akan menjadi lebih berat karena kehamilan b. 'engaruh penyakit gula terhadap kehamilan di antaranya adalah 8 1 bortus dan partus prematurus 2 >idronion 're-eklamasi 5 esalahan letak jantung ) #nsuisiensi plasenta ". 'engaruh penyakit terhadap persalinan 1 angguan kontraksi otot rahim partus lama / terlantar. 2 :anin besar sehingga harus dilakukan tindakan operasi. angguan pembuluh darah plasenta sehingga terjadi asiksia sampai dengan lahir mati 5 'erdarahan post partum karena gangguan kontraksi otot rahim. ) 'ost partum mudah terjadi ineksi. & 4ayi mengalami hypogli"emi post partum sehingga dapat menimbulkan kematian d. 'engaruh DM terhadap kala nias 1 Mudah terjadi ineksi post partum 2 esembuhan luka terlambat dan "enderung ineksi mudah menyebar e. 'engaruh DM terhadap bayi
6
1 bortus, prematur, @ usia kandungan & minggu 2 :anin besar ( makrosomia Dapat terjadi "a"at baaan, potensial penyakit sara dan jia
.0 Pen*egahan a. 'rimer 8 untuk mengurangi obesitas dan 44. b. Sekunder 8 deteksi dini, kontrol penyakit hipertensi, anti rokok,
peraatan. ". +ersier 8 1 'endidikan tentang peraatan kaki, "egah ulserasi, gangren dan 2 5 )
amputasi. 'emeriksaan optalmologist lbuminuria monitor penyakit ginjal ontrol hipertensi, status metaboli" dan diet rendah protein 'endidikan pasien tentang penggunaan medikasi untuk mengontrol medikasi
.1 Penatalaksanaan a. Tera/i Diet
+ujuan utama penatalaksanaan klien dengan diabetes mellitus adalah untuk mengatur glukosa darah dan men"egah timbulnya komplikasi akut dan kronik. :ika klien berhasil mengatasi diabetes yang dideritanya, ia akan terhindar dari hyperglikemia atau hypoglikemia. 'enatalaksanaan diabetes tergantung pada ketepatan interaksi dari tiga aktor aktiitas isik, diet dan intervensi armakologi dengan preparat hyperglikemik oral dan insulin. +iga hal penting yang harus diperhatikan pada penderita diabetes mellitus adalah tiga : (jumlah, jadal dan jenis makanan yaitu 8 1. : # 8 jumlah kalori sesuai dengan resep dokter harus dihabiskan 2. : 2 8 jadal makanan harus diikuti sesuai dengan jam makan terdatar. . : 8 jenis makanan harus diperhatikan (pantangan gula dan makanan manis. Sesuai dengan pengelolaan medis DM pada umumnya, pengelolaan DM juga terutama didasari atas pengelolaan giAi/diet dan pengendalian berat badan ibu. 1. ontrol se"ara ketat gula darah, sebab bila kontrol kurang baik upayakan lahir lebih dini, pertimbangkan kematangan paru janin. Dapat terjadi
7
kematian janin mendadak. 4erikan insulin yang bekerja "epat, bila mungkin diberikan melalui drips. 2. >indari adanya ineksi saluran kemih atau ineksi lainnya. Bakukan upaya pen"egahan ineksi dengan baik. . 'ada bayi baru lahir dapat "epat terjadi hipoglikemia sehingga perlu diberikan inus glukosa. 5. 'enanganan DM yang terutama adalah diet, dianjurkan diberikan 2) kalori/kg44 ideal, ke"uali pada penderita yang gemuk dipertimbangkan kalori yang lebih mudah. ). ?ara yang dianjurkan adalah "ara 4ro"a yaitu 44 ideal C (+4-1!!-1!% 44. &. ebutuhan kalori adalah jumlah keseluruhan kalori yang diperhitungkan dari8 •
alori basal 2) kal/kg44 ideal
•
alori kegiatan jasmani 1!-!%
•
alori untuk kehamilan !! kalori
•
'erlu diingat kebutuhan protein ibu hamil 1-1.) gr/kg44 :ika dengan terapi diet selama 2 minggu kadar glukosa darah
belum men"apai normal atau normoglikemia, yaitu kadar glukosa darah puasa di baah 1!) mg/dl dan 2 jam pp di baah 12! mg/dl, maka terapi insulin harus segera dimulai. 'emantauan dapat dikerjakan dengan menggunakan alat pengukur glukosa darah kapiler. 'erhitungan menu seimbang sama dengan perhitungan pada kasus DM umumnya, dengan ditambahkan sejumlah
8
!!-)!! kalori per hari untuk tumbuh kembang janin selama masa kehamilan sampai dengan masa menyusui selesai 'engelolaan DM dalam kehamilan bertujuan untuk 8 1. Mempertahankan kadar glukosa darah puasa 1!) mg/dl 2. Mempertahankan kadar glukosa darah 2 jam pp 12! mg/dl . Mempertahankan kadar >b glikosilat (>b l" &% 5. Men"egah episode hipoglikemia ). Men"egah ketonuria/ketoasidosis deiabetik &. Mengusahakan tumbuh kembang janin yang optimal dan normal. Dianjurkan pemantauan gula darah teratur minimal 2 kali seminggu (ideal setiap hari, jika mungkin dengan alat pemeriksaan sendiri di rumah. Dianjurkan kontrol sesuai jadal pemeriksaan antenatal, semakin dekat dengan perkiraan persalinan maka kontrol semakin sering >b glikosilat diperiksa se"ara ideal setiap &-6 minggu sekali. enaikan berat badan ibu dianjurkan sekitar 1-2.) kg pada trimester pertama dan selanjutnya rata-rata !.) kg setiap minggu. Sampai akhir kehamilan, kenaikan berat badan yang dianjurkan tergantung status giAi aal ibu (ibu 44 kurang 15-2! kg, ibu 44 normal 12.)-1.) kg dan ibu 44 lebih/obesitas .)-12.) kg. :ika pengelolaan diet saja tidak berhasil, maka insulin langsung digunakan. #nsulin yang digunakan harus preparat insulin manusia (human insulin, karena insulin yang bukan berasal dari manusia (non-human insulin dapat menyebabkan terbentuknya antibodi terhadap insulin endogen dan antibodi ini dapat menembus saar darah plasenta (pla"ental blood barrier sehingga dapat mempengaruhi janin.
9
0bat hipoglikemik oral tidak digunakan dalam DM karena eek teratogenitasnya yang tinggi dan dapat diekskresikan dalam jumlah besar melalui S#. 'ada pemeriksaan antenatal dilakukan pemantauan keadaan klinis ibu dan janin, terutama tekanan darah, pembesaran/ tinggi undus uteri, denyut jantung janin, kadar gula darah ibu, pemeriksaan 7S dan kardiotokograi (jika memungkinkan. 'ada tingkat 'olindes dilakukan pemantauan ibu dan janin dengan pengukuran tinggi undus uteri dan mendengarkan denyut jantung janin. 'ada tingkat 'uskesmas dilakukan pemantauan ibu dan janin dengan pengukuran tinggi undus uteri dan mendengarkan denyut jantung janin. 'ada tingkat rumah sakit, pemantauan ibu dan janin dilakukan dengan "ara 8 Pengukuran tinggi "unus uteri •
•
;S+ E 7S serial 'enilaian menyeluruh janin dengan skor dinamik janin plasenta (
•
'enilaian ini dilakukan setiap minggu sejak usia kehamilan & minggu. danya makrosomia, pertumbuhan janin terhambat (':+ dan gaat janin merupakan indikasi untuk melakukan persalinan se"ara seksio sesarea.
•
'ada janin yang sehat, dengan nilai
•
4ayi yang dilahirkan dari ibu DM memerlukan peraatan khusus.
•
4ila akan melakukan terminasi kehamilan harus dilakukan amniosentesis terlebih dahulu untuk memastikan kematangan janin (bila usia kehamilan 6 mg. 10
•
ehamilan DM dengan komplikasi (hipertensi, preeklamsia, kelainan vaskuler dan ineksi seperti glomeruloneritis, sistitis dan monilisasis harus diraat sejak usia kehamilan 5 minggu. 'enderita DM dengan komplikasi biasanya memerlukan insulin.
Penatalaksanaan /aa DM2
Meningkatkan jumlah insulin 1. Sulonilurea (glipiAide #+S, gliben"lamide, dsb. 2. Meglitinide (repaglinide, nateglinide . #nsulin injeksi 5. Meningkatkan sensitivitas insulin ). 4iguanid/metormin &. +hiaAolidinedione (pioglitaAone, rosiglitaAone . Memengaruhi penyerapan makanan 6. "arbose $. >ati-hati risiko hipoglikemia berikan glukosa oral (minuman manis atau permen &-6 minggu setelah melahirkan, ibu tersebut melakukan test plasma glukosa puasa dan 0++ ) gram glukosa. 'asien gemuk penderita DM, sebaiknya mengontrol 44, karena diperkirakan akan menjadi DM dalam 2! tahun kemudian (. Tera/i Insulin Menurut 'rairohardjo, (2!!2 yaitu sebagai berikut 8 Daya tahan
terhadap insulin meningkat dengan makin tuanya kehamilan, yang dibebaskan oleh kegiatan antiinsulin plasenta. 'enderita yang sebelum kehamilan sudah memerlukan insulin diberi insulin dosis yang sama dengan dosis diluar kehamilan sampai ada tanda-tanda baha dosis perlu ditambah
atau
dikurangi.
'erubahan-perubahan
dalam
kehamilan
11
memudahkan
terjadinya
menimbulkan
reaksi
hiperglikemia
hipoglikemik.
dan
Maka
asidosis dosis
tapi
insulin
juga perlu
ditambah/dirubah menurut keperluan se"ara hati-hati dengan pedoman pada 15! mg/dl. 'emeriksaan darah yaitu kadar post pandrial. Selama berlangsungnya persalinan dan dalam hari-hari berikutnya "adangan hidrat arang berkurang dan kebutuhan terhadap insulin berkurang yang mengakibatkan mudah mengalami hipoglikemia bila diet tidak disesuaikan atau dosis insulin tidak dikurangi. 'emberian insulin yang kurang hati-hati dapat menjadi bahaya besar karena reaksi hipoglikemik dapat disalah tasirkan sebagai koma diabetikum. Dosis insulin perlu dikurangi selama anita dalam persalinan dan nias dini. Dianjurkan pula supaya dalam masa persalinan diberi inus glukosa dan insulin pada hiperglikemia berat dan keto asidosis diberi insulin se"ara inus intravena dengan ke"epatan 2-5 satuan/jam untuk mengatasi komplikasi yang berbahaya. 'enanggulangan 0bstetri pada penderita yang penyakitnya tidak berat dan "ukup dikuasi dengan diit saja dan tidak mempunyai riayat obstetri yang buruk, dapat diharapkan partus spontan sampai kehamilan 5! minggu. lebih dari itu sebaiknya dilakukan induksi persalinan karena prognosis menjadi lebih buruk. pabila diabetesnya lebih berat dan memerlukan pengobatan insulin, sebaiknya kehamilan diakhiri lebih dini sebaiknya kehamilan &- minggu. Bebih-lebih bila kehamilan disertai komplikasi, maka dipertimbangkan untuk menghindari kehamilan lebih dini lagi baik dengan induksi atau seksio sesarea dengan terlebih dahulu melakukan amniosentesis. Dalam pelaksanaan partus pervaginam, baik yang tanpa atau dengan induksi, keadaan janin harus lebih diaasi jika mungkin dengan pen"atatan denyut jantung janin terus E menerus. Strategi terapi diabetes mellitus pada ibu hamil meliputi manajemen diet, menjaga berat badan ibu tetap ideal, terapi insulin untuk menormalkan kontrol glikemik dan olah raga. *. 3lahraga
e"uali direkomendasikan
kontraindikasi, untuk
aktivitas
memperbaiki
isik
sensitivitas
yang insulin
sesuai dan
12
kemungkinan memperbaiki toleransi glukosa. 0lahraga juga dapat membantu menaikkan berat badan yang hilang dan memelihara berat badan yang ideal ketika dikombinasi dengan pembatasan intake kalori .
. Eukasi 1 Memberikan penyuluhan klien dan keluarga a aji pemahaman klien dengan DM dan implikasinya
terhadap kehidupan sehari-hari b :ika diperlukan jelaskan eek-eek diabetes gestasional pada ibu dan janin " +egasnya perlunya pemeriksaan laboratoriun yang sering dan tindak lanjut untuk ibu dan janin, misalnya untuk mene"egah ineksi dan mengkaji kemungkinan komplikasi lainnya d Diskusikan dan demonstrasikan penyuntikan insulin sendiri e Demonstrasikan "ara melakukan pemantauan mandiri kadar glukosa darah. :elaskan baha darah umumnya diuji setiap hari sebelum makan dan pada aktu jam tidur :elaskan perlunya pemeriksaan keton dalam urine, yang berbahaya bagi janin g +egaskan pentingnya membuat "atatan setiap hari meliputi kadar glukosa darah, dosis insulin, asupan makanan, periode latihan, periode hipoglikemia, ma"am dan jumlah pengobatan, dan hasil periksa urine setiap hari h Diskusikan kemungkinan komplikasi
dan
penatalaksanaannya 2 Mengatur klien berkonsultasi dengan ahli diet untuk membahas diet diabeti" yang disarankan dan untuk memastikan asupan kalori Memenuhi kebutuhan emosional dan psikososial. #ntervensi dengan tepat untuk mengurangi ke"emasan diabetes dan kelahiran anak
13
14
43C
ehamilan
perubahan hormonal G metabolisme
aktor geneti" DM
>. kortisol, esterogen G >'B
kerusakan sel beta
>. h?g resistensi insulin
sel-sel kelaparan
kadar gula darah
produksi energy di sel-sel
mual, muntah, tidak nasu makan
otot berkurang Ketidakseim bangan nutrisi kurang dari
Kekuranga n volume cairan
pasokan gula darah
DM
ke janin
lemas, mudah lelah pengobatan tidak adekuat
hiperinsulinemia
keletihan kurang inormasi
esiko cidera
esiko Kurang !engetahua
15
BAB III ASUHAN &EPERA4ATAN
A. Pengkajian 1. #dentitas 7sia 8 perlu diketahui kapan ibu dan berapa tahun ibu menderita Diabetes
melitus, karena semakin lama ibu menderita DM semakin berat komplikasi yang mun"ul. Seperti yang dijelaskan pada klasiikasi DM. 2. eluhan 7tama 4iasanya ibu hamil dengan DM mengeluh Mual, muntah, penambahan berat badan berlebihan atau tidak adekuat, polipdipsi, poliphagi, poluri, nyeri tekan abdomen dan retinopati. . =iayat 'enyakit eluarga 'erlu dikaji apakah ada keluarga yang menderita DM, karena DM bersiat keturunan.
BAB III ASUHAN &EPERA4ATAN
A. Pengkajian 1. #dentitas 7sia 8 perlu diketahui kapan ibu dan berapa tahun ibu menderita Diabetes
melitus, karena semakin lama ibu menderita DM semakin berat komplikasi yang mun"ul. Seperti yang dijelaskan pada klasiikasi DM. 2. eluhan 7tama 4iasanya ibu hamil dengan DM mengeluh Mual, muntah, penambahan berat badan berlebihan atau tidak adekuat, polipdipsi, poliphagi, poluri, nyeri tekan abdomen dan retinopati. . =iayat 'enyakit eluarga 'erlu dikaji apakah ada keluarga yang menderita DM, karena DM bersiat keturunan. 5. =iayat ehamilan a. Diabetes mellitus gestasional. b. >ipertensi karena kehamilan. ". #nertilitas. d. 4ayi lo gestasional age. e. =iayat kematian janin. . Bahir mati tanpa sebab jelas. g. nomali "ongenital. h. borsi spontan. i. 'olihidramnion. j. Makrosomia. k. 'ernah kera"unan selama kehamilan.
). 'ola ktivitas Sehari-hari a. 'ola ;utrisi8 1 'olidipsi. 2 'oliuri. Mual dan muntah. 5 0besitas. ) ;yeri tekan abdomen. & >ipoglikemi. lukosuria. 6 etonuria. $ ulit.
16
1! Sensasi kulit lengan, paha, pantat dan perut dapat berubah karena ada bekas injeksi insulin yang sering. 11 Mata. 12 erusakan penglihatan atau retinopati. b. 'ola eliminasi 1 4 8 pasien dengan DM memiliki gejala yaitu poliuri atau sering berkemih. 2 44 8 biasanya tidak ada gangguan. ". 'ola personal hygieneH 'ola atau rekuensi mandi, menggosok gigi, keramas. d. 'ola istirahat tidur 8 angguan pola tidur karena perubahan peran dan melaporkan kelelahan yang berlebihan. e. 'ola aktiitas dan latihan 8 ktivitas yang berlebih pada keadaan hipoglikemi dapat menyebabkan rasa lapar meningkat, pusing, nyeri kepala, berkeringat, letih, lemah, pernapasan dangkal dan pandangan kabur. :ika ini terjadi maka ibu akan rentan terhadap "edera dan jika rasa lapar berlebih ini akan menyebabkan ketidakpatuhan diet ibu.
&. 'emeriksaan
B. Diagn#sa &e/era5atan 1. ekurangan volume "airan berhubungan dengan kehilangan "airan akti 2. etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
ketidakmampuan men"erna dan menggunakan nutrisi kurang tepat. . =esiko tinggi terhadap "edera janin berhubungan dengan peningkatan kadar glukosa maternal, perubahan pada sirkulasi.
17
5. =esiko trauma berhubungan dengan % ketidakadekuatan kontrol diabetik maternal, makrosomnia atau retardasi pertumbuhan intra uterin ). urang pengetahuan tentang tindakan keperaatan berhubungan dengan kurangnya inormasi
C. Inter6ensi
DF ekurangan volume berhubungan
Setelah
;0? dilakukan
;#? tindakan 1. aji intensitas dari gejala
"airan keperaatan selama 1F25 jam diharapakan kebutuhan "airan
dengan kehilangan terpenuhi "airan akti
muntah,
pengeluaran urine yang sangat berlebihan 2. 'antau ++I . aji nadi perier,
riteria hasil 8 -
Mendemonstrasikan
-
hidrasi adekuat ++I D4; 8
pengisian kapiler, turgor kulit
&' ( 120)80 mm*g ( 16+20 ,)menit -adi ( 60+80 ,)menit uhu
seperti
dan
membrane
mukosa 5. 'antau masukan
dan
pengeluaran, "atat berat
0
( 3%5+37%5 /
-
;adi perier dapat diraba,
-
turgor kulit baik adar elektrolit
jenis urine
dalam
batas normal.
18
etidakseimbanga n
nutrisi
dari
Setelah
tindakan 1. aji masukan kalori dan
kurang keperaatan selama 1F25 jam
kebutuhan
berhubungan
diharapkan nutrisi terpenuhi
-
Men"erna jumlah kalori /
-
nutrisi yang tepat Mempertahankan
ketidakmampuan men"erna
dan
kadar
gula darah puasa antara &!-
menggunakan
1!!
kurang
mg/dl
pola makan dalam 25 jam 2. +imbang berat badan saat kunjungan ;? . 'erhatikan adanya mual
riteria hasil 8
dengan
nutrisi
dilakukan
dan
2
jam
muntah 5. +injau ulang pentingnya makanan teratur tiga kali sehari dengan gula rendah bila menggunakan insulin
sesudah makan tidak lebih
tepat.
dari 15! mg/dl =esiko
tinggi
Setelah
dilakukan
terhadap
"edera keperaatan selama 1F25 jam
janin berhubungan
diharapkan
janin
dengan
mengalami "edera
tindakan 1. aji
tidak
maternal, ?edera terhadap janin tidak
perubahan sirkulasi =esiko
pada trauma
terjadi Setelah
dilakukan
dengan%
diharapkan
ketidakadekuatan
mengalami trauma
makrosomnia atau
tidak
pertumbuhan intra
prenatal
ulang
riayat
dan
"ontrol
maternal 2. 'eriksa adanya glukosa atau keton dan albumin
ehamilan "ukup bulan. Meningkatkan keberhasilan
dalam
urine
ibu
dan
pantau ++I
kelahiran dari bayi usia
retardasi
uterin
klien
diabetik riteria hasil 8 -
>emoglobin setiap 2 E 5
tindakan 1. +injau
keperaatan selama 1F25 jam
maternal,
klien sebelum konsepsi 2. aji gerakan janin dan
minggu
berhubungan
kontrol
diabetik
D:: . 'antau tiap kunjungan 5. olaborasi 8 kaji
peningkatan kadar riteria hasil 8 glukosa
kontrol
-
gestasi yang tepat 4ebas "edera Menunjukkan
kadar
glukosa
bebas
normal,
tanda hipoglikemia urang
Setelah
dilakukan
tindakan 1. aji
pengetahuan
19
pengetahuan tentang
keperaatan selama 1F25 jam
tindakan diharapkan
klien
keperaatan
tentang
berhubungan
estasional (DM
dengan kurangnya
riteria hasil 8
inormasi
-
Diabetes
mengerti Melitus
terhadap penyakit 2. 4eri inormasi "ara kerja dan eek dari insulin . 4eri inormasi dampak kehamilan
lien mengetahui tentang proses tindakan terhadap
penyakit - lien mengetahui
tentang proses tindakan
"ara
kerja dan eek dari insulin
diabetes
dengan dan
harapan
masa depan 5. Diskusikan agar
klien
dapat mengenali tanda ineksi
20
BAB III PENUTUP
$.! &esim/ulan DM yang terjadi dan diketahuinya saat hamil, maka ini dinamakan
dengan DM gestasional, sedangkan bila DM telah diketahui sebelum hamil, maka dinamakan DM pregestasi. DM yang terjadi pada ibu hamil dan diketahui saat hamil kemudian akan pulih kembali & minggu pas"a persalinan, maka ini dinamakan DM gestasional, namun apabila setelah & minggu persalinan DM belum juga sembuh, maka ini bukannya diabetes estasional, tetapi DM. Dm gstasional perlu penanganan yang serius, karena dapat mempengaruhi perkembangan janin, dan dapat mengan"am kehidupan janin kedepannya.
sehingga
perlu
diberikan
asuhan
keperaatan
se"ara
proessional terhadap ibu hamil dengan DM, supaya tidak lagi terjadi berbagai komplikasi-komplikasi yang tidak diinginkan
$. Saran a. Semoga makalah ini dapat bermanaat bagi yang memba"a terutama
mahasisa keperaatan b. Semoga dapat menjadi bahan a"uan pembelajaran bagi mahasisa keperaatan ". Semoga makalah ini dapat menjadi pHokok bahasan dalam berbagai diskusi
21
DA7TAR PUSTA&A
edokteran
'atologi.4andung
7niversitas
'adjajaran
8
4andung.1$65.0bstetri
9lstar
0set.
Doenges 9, Marilynn. 1$$.=en"ana suhan eperaatan. :akarta 8 9? Mo"htar, =ustam. 'ro. D=. 1$6$. Sypnosis 0bstetrik 8 0bstetrik 'atologi. 9disi #.:akarta
8
9?
'rairoharjo, Sarono. 1$&. #lmu ebidanan. :akarta 8 yayasan 4ina 'ustaka ?hamberlain, eoerey. 1$$5. 0bstetrik dan inekologi 'raktis. :akarta 8 *idya Medika Bedeig. *. 'atri"ia. 2!!). 4uku Saku suhan eperaatan #bu 4ayi 4aru Bahir.:akarta
89?
Manumba, #da 4agus. 1$$. 'enuntun epanitraan linik 0bstetrik dan inekologi.:akarta
8
9?
0Forn, >arry. 1$$!. #lmu ebidanan 'atologi dan
Medika
>eller, BuA 1$$1. aat Darurat inekologi dan 0bstetri. :akarta 8 9?
22