BAB I PENDAHULUAN A. Latar Latar Belakang Belakang
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya. Fraktur terjadi jika tulang dikenai stres yang lebih besar dari dari yang yang dapat dapat diabso diabsorpsi rpsiny nya. a.
Fraktu Frakturr dapat dapat diseba disebabka bkan n oleh oleh pukula pukulan n
langsung, gaya meremuk, gerakan puntir mendadak dan bahkan kontraksi otot ekstrim. Kebanyakan kasus nyeri karena fraktur sekarang di akibatkan oleh tinggainya angka kecelakaan yang terjadi di jalan raya yang di akibatkan oleh renda rendahn hny ya kesad kesadara aran n masy masyara arakat kat dalam dalam meng menggu guna naka kan n alat alat-al -alat at yang ang memenuhi standar keselamatan dalam berkendaraan. Seperti menggunakan helm yang standar standar untuk pengendara pengendara sepeda motor motor dan menggunakan menggunakan sabuk pengaman untuk pengendara mobil. Klien dengan fraktur femur datang dengan nyeri tekan akut, pembengkakan nyeri saat bergerak dan spasme otot. Mobilitas Mobilitas atau kemampuan fisik klien untuk melakukan melakukan aktivitas kehidupan kehidupan sehari-h sehari-hari ari peruba perubahan han dan klien klien perlu perlu belajar belajar bagaim bagaimana ana menye menyesuai suaikan kan aktivitas dan lingkungan untuk mengakomodasikan diri dengan menggunakan alat bantu dan bantuan mobilitas. Berdasarkan data-data tersebut di atas maka kelompok kami tertarik untuk membahas kasus fraktur khususnya Fraktur Femur 1/3 Sinistra dan juga untuk memenuhi memenuhi tugas kelompok kelompok mata kuliah KMB dalam praktek praktek klinik di Ruang Lantai V Bedah Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto Jakarta.
B. Tuju Tujuan an Penulisan Penulisan
1. Tuju Tujuan an Umu Umum m Untuk Untuk memper memperoleh oleh gambara gambaran n umum umum mengen mengenai ai fraktur fraktur melipu meliputi ti konsep dasar (anatomi fisiologi, definisi, etiologi, patofisiologi, patoflow, mani anifesta stasi
klinis,
komplik likasi, si,
pemeriksaan aan
penunjan jang,
serta rta
penatalaksanaan medis), asuhan keperawatan secara teori (pengkajian,
diagnose keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi), tinjauan kasus dan pembahasan kasus. 2. Tujua Tujuan n Khu Khusu suss Mahasiswa mampu: a. Memahami konsep dasar dari “Fraktur Femur 1/3 distal Sinistra”
b. Melakukan pengkajian pada klien dengan “Fraktur Femur 1/3 distal Sinistra” c. Menent Menentuka ukan n diagno diagnosa sa kepera keperawata watan n yang yang berhub berhubung ungan an dengan dengan
“Fraktur Femur 1/3 distal Sinistra”. d. Menyusun rencana tindakan keperawatan dalam perawatan klien
dengan “Fraktur Femur 1/3 distal Sinistra” e. Melakukan
tin tindaka akan
keperaw rawatan
berdasark arkan
ren rencana ana
keperawatan yang telah disusun pada klien dengan “ Fraktur Femur 1/3 distal Sinistra” f. Mengevaluasi
tindakan
keperawatan
yang
telah
di
imple impleme ment ntasi asika kan n pada pada klien klien deng dengan an “Fra “Frakt ktur ur Femu Femurr 1/3 1/3 dista distall Sinistra”.
C. Ruang Lingkup
Dalam menulis makalah ini Kami membahas mengenai Konsep Dasar (Anato (Anatomi mi Fisiol Fisiologi ogi,, defini definisi, si, etiolo etiologi, gi, patofi patofisio siolog logi, i, patofl patoflow, ow, manifes manifestasi tasi klinis, klinis, komplikasi komplikasi,, pemeriksaan pemeriksaan penunjang, penunjang, penatalaksan penatalaksanaan aan medis), medis), asuhan keperawatan keperawatan serta studi kasus mengenai klien dengan “Fraktur Femur Femur 1/3 distal sinistra”.
D. Meto Metode de Penu Penuli lisa san n
Dalam menyusun menyusun makalah makalah ini Kami mengguna menggunakan kan metode metode deskriptif. deskriptif. Adapun tenik pengumpulan data dan informasi dalam penyusunan makalah ini adalah studi kepustakaan dengan menggunakan literatur untuk memperoleh materi-materi yang bersifat teoritis dan studi kasus dengan mengambil data
langsu langsung ng pada pada klien klien mengala mengalami mi “Frakt “Fraktur ur Femur Femur 1/3 distal distal Sinistr Sinistra” a” guna guna menyempurnakan makalah ini.
E. Siste Sistemat matika ika Penul Penulisa isan n
Makalah ini tersusun secara sistematis yang terdiri atas 5 bab yaitu: BAB I
PENDAHULUAN A. Lata Latarr Belak Belakan ang g B. Tuju Tujuan an Penu Penuli lisan san 1. Tujuan juan Umum 2. Tuju Tujuan an Khus Khusu us C. Ruan Ruang g Ling Lingku kup p D. Sistem Sistemati atika ka Penuli Penulisan san
BAB BAB II TINJA TINJAUA UAN N TEOR TEORIT ITIS IS A. Kons Konsep ep Dasa Dasar r 1.
Anatomi Fisiologi
2.
Definisi Fraktur
3.
Berbagai jenis fraktur
4.
Etiologi
5.
Manifestasi klinis
6.
Tahap pe pembentukan tu tulang
7.
Patofisiologi
8.
Patoflow
9.
Komplikasi
10.
Pemeriksaan Penunjang
11.
Penatalaksanaan Medis
B. Asuha Asuhan n Kepe Keperaw rawat atan an 1.
Pengkajian
2.
Diagnosa Keperawatan
3.
Perencanaan
4.
Evaluasi
BAB BAB III III TINJA TINJAUA UAN N KASU KASUS S A. Peng Pengka kaji jian an B. Diagnosa C. Pere Perenc ncan anaa aan n D. Impl Implem emen enta tasi si E. Evaluasi asi BAB BAB IV PEMB PEMBAH AHAS ASAN AN BAB V
PENUTUP A. Kesi Kesimp mpul ulan an B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II TINJAUAN TEORITIS A. KONSEP KONSEP DASAR DASAR PENYAKIT PENYAKIT 1.
Anatomi
Fisiologi
Sistem
Muskuloskeletal
Sistem muskuloskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh dan mengukur pergerakan. Tulang manusia saling berhubungan satu dengan yang lain lain dala dalam m berb berbag agai ai bent bentuk uk untu untuk k memp memper erol oleh eh fung fungsi si siste sistem m muskuloskeletal yang optimum. Aktivitas gerak tubuh manusia tergantung pada
efektifnya
interaksi
antara
sendi
yang
normal
unit-unit
neurom neuromusk uskula ularr yang yang mengge menggerak rakkan kanny nya. a. Elemen Elemen-ele -elemen men tersebu tersebutt juga juga berinteraksi untuk mendistribusikan stress mekanik ke jaringan sekitar sendi. Otot, ligamen, rawan sendi dan tulang saling bekerjasama dibawah kend kendal alii sistem sistem sara saraff agar agar fung fungsi si terse tersebu butt dapa dapatt berl berlan angs gsun ung g deng dengan an sempurna. a.
Tulang
Tulan Tulang g adalah adalah organ organ vital vital yang yang berfun berfungsi gsi untuk untuk alat gerak gerak pasif, proteksi alat-alat di dalam tubuh, pembentuk tubuh metabolisme kalsium, mineral dan organ hemopoetik. Komp Kompon onen en-ko -komp mpon onen en utam utamaa dari dari jarin jaringa gan n tula tulang ng adal adalah ah miner mineral-m al-miner ineral al dan jaringa jaringan n organi organik k (kolag (kolagen en dan proteo proteogli glikan kan). ). Kalsium Kalsium dan fosfat membentuk membentuk suatu kristal garam (hidroksiapatit) (hidroksiapatit),, yang tertimbun pada matriks kolagen dan proteoglikan. Matriks organik tulang disebut juga sebagai osteoid. Sekitar 70% dari osteoid adalah kolag kolagen en tipe tipe I yang yang kaku kaku dan memberika memberikan n ketega keteganga ngan n tinggi tinggi pada pada tula tulang ng.. Mater Materii orga organi nik k lain lain yang juga juga meny menyusu usun n tula tulang ng beru berupa pa proteoglikan seperti asam hialuronat.
1) Bagian Bagian-ba -bagia gian n dari dari tulan tulang g panja panjang ng yait yaitu: u:
a)
Diaf Diafis isis is ( bata batang ng ) Meru Merupa paka kan n bagi bagian an teng tengah ah tula tulang ng yang yang berb berben entu tuk k silinder, bagian ini tersusun dari tulang kortikal yang memiliki kekuatan yang besar. b) Metafisis Adalah Adalah bagian bagian tulang tulang yang yang meleba melebarr di dekat dekat ujung ujung akhi akhirr bata batang ng.. Daer Daerah ah ini ini teru teruta tama ma disu disusu sun n oleh oleh tula tulang ng trab trabek ekul ulaa
atau atau
spon spongi gios osaa
yang ang
meng mengan andu dung ng,,
sums sumsum um
merah.metafisis juga menopang sendi dan menyediakan daerah yang cukup luas untuk perlekatan tendon pada epifisis. c) Epif Epifis isis is Lempen Lempeng g epifisi epifisiss adalah adalah pertum pertumbuh buhan an longit longitud udinal inal pada anak-anak. Bagian ini akan menghilang pada tulang dewasa. dewasa. Bagian Bagian epifisi epifisiss yang yang letakn letaknya ya dekat dekat dengan dengan sendi sendi tulang panjang bersatu dengan metafisis sehingga pertumbuhan memanjang tulang terhenti. Seluruh tulang diliputi oleh lapisan fibrosa yang disebut periosteum, yaitu: yang mengandung selsel
yang
berproliferasi asi
dan
berp erpera eran
dalam
prose rosess
pertumbuhan transversal tulang panjang. Pada tulang epifisis terdiri dari 4 zone, yaitu: •
Daerah sel istirahat Lapisan sel paling atas yang letaknya dekat dengan epifisis
•
Zona proliferasi Pada zona ini terjadi pembelahan sel, dan disinilah terjadi pertumbuhan tulang panjang. Sel-sel yang aktif ini didorong ke arah batang tulang, ke dalam daerah hipertropi.
•
Daerah hipertropi Pada daerah ini, sel-sel membengkak, menjadi lemah dan secara metabolik menjadi tidak aktif.
•
Daerah kalsifikasi provisional Sel-sel mulai menjadi keras dan menyerupai tulang normal.
Bila daerah proliferasi mengalami pengrusakan, maka pertumbuhan dapat terhenti dengan retardasi pertumbuhan longit longitudi udinal nal anggot anggotaa gerak gerak tersebu tersebutt atau atau terjasi terjasi deform deformitas itas progresif bila terjadi hanya sebagian dari lempeng tulang yang mengalami kerusakan berat. Sebagaimana jaringan ikat lainnya, tulang terdiri dari komponen matriks dan sel. Matriks tulang terdiri dari seratserat kolagen dan protein non kolagen. Sedangkan sel tulang terdiri dari: •
Osteoblas Sel tulang yang bertagunag jawab terhadap proses formasi tulang, yaitu; berfungsi dalam sintesis matrik tulang yang disebu disebutt osteoi osteoid, d, suatu suatu kompon komponen en protei protein n dalam dalam jaringa jaringan n tulang. Selain itu osteoblas juga berperan memulai proses resorps resorpsii tulang tulang dengan dengan cara memebe memebersih rsihkan kan permu permukaa kaan n osteoid osteoid yang akan diresorpsi diresorpsi melalui berbagai berbagai proteinase proteinase netral yang dihasilkan. Pada permukaan osteoblas, terdapat berbagai reseptor permukaan untuk berbagai mediator metabo metabolism lismee tulang tulang,, termas termasuk uk resorps resorpsii tulang tulang,, sehing sehingga ga osteob osteoblas las merupa merupakan kan sel yang yang sangat sangat pentin penting g pada pada bone bone turnoven.
•
Osteosit Sel tulang yang terbenam didalam matriks tulang. Sel ini berasal dari osteoblas, memilliki juluran sitoplasma yang menghubungkan antara satu osteosit dengan osteosit lainnya dan dan juga juga deng dengan an bone bone lini lining ng cell cell di perm permuk ukaan aan tula tulang ng.. Fungsi osteosit belum sepenuhnya diketahui, tetapi diduga berperan pada trasmisi signal dan stimuli dari satu sel ke sel lainny lainnya. a. Baik Baik osteob osteoblas las maupun maupun osteos osteosit it berasal berasal dari dari sel mese mesenk nkim imal al yang ang terd terdap apat at di dala dalam m sums sumsum um tula tulang ng,, periosteum dan mungkin endotel pembuluh darah. Sekali oste osteob obla lass
mens mensin inte tesis sis oste osteos osid id,, maka maka oste osteob obla lass
akan akan
berubah menjadi osteosit dan terbenam di dalam osteoid yang disintesisnya. •
Osteoklas Sel tulang yang bertanggung jawab terhadap proses resorpsi tulang. Pada tulang trabekular osteoklas akan membentuk cekungan pada permukaan tulang yang aktif yang disebut: lakuna howship. Sedangkan pada tulang kortikal, osteoklas akan akan memb memben entu tuk k keru kerucu cutt sedan sedangk gkan an hasi hasill reso resorp rpsin sinya ya disebut: disebut: cutting cone, dan osteoklas berada di apex kerucut tersebu tersebut. t. Osteok Osteoklas las merupa merupakan kan sel raksasa raksasa yang yang berint berintii banyak, tetapi berasal dari sel hemopoetik mononuklear.
2) Faktor Faktor per pertum tumbuh buhan an osteo osteogen genik: ik:
a)
Horm Hormon on pert pertum umbu buha han n (GH (GH)) Horm Hormon on ini ini memp mempun unya yaii efek efek lang langsu sung ng dan dan tida tidak k langsung terhadap osteoblas untuk meningkatkan remodeling
tulang
dan
pertumbuhan han
tulang
endokondral. al.
Efek fek
langsungnya yaitu: dengan melalui interaksi reseptor GH pada permukaan osteoblas, sedangkan efek tidak langsungnya melalui produksi insulin like growth faktor-1 (IGF)
b) TGF β Merupakan polipeptida dengan BM 25.000. TGF β berfungsimenstimulasi replikasi proteoblas, sintesis kolagen dan dan reso resorp rpsi si tula tulang ng deng dengan an cara cara meng mengin indu duks ksii opop opopto tosi siss osteoklas. c) Fibrob Fibroblas las Growth Growth Faktor Faktor (FGF) (FGF) FGF 1 dan 2 adalah polipeptida dengan BM 17000 yang yang berperan berperan pada neovaskulrisasi, neovaskulrisasi, penyembuhan penyembuhan luka dan resorpsi tulang. FGF 1 dan 2 akan merangsang replikasi sel tula tulang ng
seh sehing ingga
popul opulas asii
sel sel
ters terseb ebut ut
menin eningk gkat at
dan
memungkinkan tejadinya sintesis kolagen tulang. d) Platelet-Derive Platelet-Derived d Growth Growth Faktor Faktor (PDGF) (PDGF) Merupakan polipeptida dengan BM 3000 dan pertama kali diisolasi dari trombosit dan diduga berperan penting pada awal awal peny penyem embu buha han n
luka luka..
PDGF PDGF berf berfun ungs gsii
mera merang ngsa sang ng
replikasi sel dan sintesis kolagen tulang. e) Vaskular Vaskular Endoteli Endotelial al Growth Growth Faktor Faktor (VEGF) (VEGF) VEGF VEGF
berp berper eran an
sang sangat at
pent pentin ing g
pada pada
osif osifik ikas asii
endoko endokondr ndral. al. Semua Semua osifik osifikasi asi endoko endokondr ndral, al, terjadi terjadi invasi invasi pembuluh darah ke dalam eawan sendi selama mineralisasi matrik matriks, s, opopto opoptosis sis kondro kondrosit sit yang yang hipertr hipertropi opik, k, degene degenerasi rasi matriks dan formasi tulang
3) Metaboli Metabolisme sme tulang tulang diatu diaturr oleh oleh beb beberap erapa a hormon, hormon, antar antara a lain :
a) Horm Hormon on Par Parat atir iroi oid d
Mempunyai efek langsung dan segera pada mineral tula tulang ng,, meny menyeba ebabk bkan an kalsi kalsium um dan dan fosfa fosfatt diab diabso sorp rpsi si dan dan bergerak memasuki serum. Disamping itu, peningkatan kadar horm hormon on
parat paratir iroi oid d
secar secaraa
perl perlah ahan an-la -laha han n
meny menyeb ebabk abkan an
peningkatan jumlah dan akttivitas osteoklas, sehingga terjadi demineralisasi.
b) Hormon Pertumbuhan GH tida tidak k
mempu empuny nyai ai
efek efek
lang langsu sung ng terh terhad adap ap
remodeling tulang, tetapi melalui perangsangan IGF 1. Efek langsung GH pada formasi tulang sangat kecil, karena sel-sel tulang hanya mengekpresiksn reseptor GH dalam jumlah kecil. c) Kals Kalsit iton onin in Kals Kalsit iton onin in
meny menyeb ebab abka kan n
kont kontra raks ksii
sito sitopl plas asma ma
osteoklas dan pemecahan osteoklas menjadi sel mononuklear dan menghambat pembentukan osteoklas. d) Estrog Estrogen en dan dan Andr Androge ogen n Mempunya Mempunyaii peranan peranan penting penting dalam maturasi tulang yang sedang tumbuh dan mencegah kehilangan masa tulang. Resep esepto torr
estr estrog ogen en
pada pada
selsel-se sell
tula tulan ng
san sangat gat
sedi sedik kit
diek dieksp spre resik sikan an sehi sehing ngga ga suli sulitt dipe diperl rlih ihatk atkan an efek efek estro estroge gen n terh terhad adap ap
reso resorp rpsi si
dan dan
form formas asii
tula tulang ng..
Eatr Eatrog ogen en dapa dapatt
menuru menurunka nkan n resorps resorpsii tulang tulang secara secara tidak tidak langsu langsung ng melalui melalui penurunan sintesis berbagai sitokin, seperti IL-1, TNF-α, IL-6. e) Horm Hormon on Tir Tiroi oid d Berper Berperan an merang merangsan sang g resorps resorpsii tulang tulang,, hal ini akan akan meny enyebabkan
pasie sien
hiperti rtiroidisme sme
akan
disert sertaai
hiperk hiperkals alsemi emiaa dan pasien pasien pasca pasca menopo menopouse use yang yang mendap mendapat at supresi tiroid jangka panjang akan mengalami osteopenia. f) 1,25-dehidroksivitamin D [1,25 (OH) 2 D]
Merupakan Merupakan vitamin D aktif yang berperan menjaga hemo hemost stasi asiss kalsi kalsium um deng dengan an cara cara meni mening ngka katk tkan an abso absorp rpsi si
kalsi kalsium um di usus usus dan dan mobi mobili lisas sasii kals kalsium ium dan dan tula tulang ng pada pada keadaan kalsium yang adekuat. Di tulang, 1,25 (OH) 2 D akan menginduksi monositik stem cell di sumsum sumsum tulang tulang untuk untuk berdif berdiferen erensias siasii menjadi menjadi osteoklas. Setelah itu sel ini kehilangan kemampuannya untuk bereaksi terhadap 1,25 (OH)2D. Pada proses mineralisasi tulang 1,25 (OH) 2 D berperan dalam alam menj menjag agaa kons konsen entr tras asii Ca dan P di dala dalam m cair cairan an ekstras ekstraselu eluler ler sehing sehingga ga deposi deposisi si kalsiu kalsium m hidrok hidroksia siapat patit it pada pada matriks tulang akan berlangsung baik.
4) Peny Penyeembuh mbuhan an tula tulang ng
Ada beberapa tahap dalam penyembuhan tulang, antara lain: a) Inflamasi Dengan adanya patah tulang, tubuh mengalami respon yang sama dengan bila ada cedera di lain tempat dalam tubuh. Terjadi Terjadi perdar perdaraha ahan n dalam dalam jaringa jaringan n yang yang cedera cedera dan terjadi terjadi pembentukan hematoma pada tempat patah tulang. Ujung fragme fragmen n tulang tulang mengal mengalami ami devita devitalisa lisasi si karena karena terputu terputusny snyaa pasokan darah. Tempat cedera kemudian akan diinvasi oleh makrofag. Terjadi inflamasi, pembengkakan dan nyeri. Tahap infl inflam amasi asi berla berlang ngsu sung ng bebe bebera rapa pa hari hari dan dan hila hilang ng deng dengan an berkurangnya pembengkakan pembengkakan dan nyeri. b) Proliferasi Sel Dalam Dalam sekit sekitar ar 5 hari hari,, hema hematom tom akan akan meng mengal alam amii organisasi. organisasi. Terbentuk Terbentuk benang-bena benang-benang ng fibrin dalam jendolan jendolan darah, membentuk jaringan untuk revaskularisasi dan invasi fibroblas dan osteoblast, yang akan menghasilkan kolagen dan proteoglikan sebagai matriks kolagen pada patah tulang. Terbentukn Terbentuknya ya jaringan ikat fibrosa fibrosa dan tulang rawan (osteoid ) dari periosteum tampak pertumbuhan melingkar. c) Pemb Pemben entu tuka kan n Kalus Kalus
Pertumbuhan jaringan berlanjut dan lingkaran tulang rawa rawan n tum tumbuh buh menca encap pai sisi sisi lain lain sam sampai cela celah h sud sudah terhubung terhubungkan. kan. Fragmen Fragmen patahan patahan tulang digabungk digabungkan an dengan dengan jaringan fibrosa, tulang rawan dan tulang serat imatur. Bentuk kalus kalus dan volume volume yang yang dibutu dibutuhka hkan n untuk untuk menghu menghubun bungka gkan n defek defek secar secaraa lang langsu sung ng berh berhub ubun unga gan n deng dengan an peng pengru rusak sakan an tulang dan pergeseran tulang. Perlu waktu 3-4 minggu agar fragmen tulang tergabung dalam tulang rawan atau jaringan fibrosa. d) Osif Osifik ikas asii Pembentukan kalus mengalami penulangan dalam 2-3 minggu minggu patah tulang melalui melalui proses penulangan penulangan endokondra endokondral. l. Mine Minera rall teru teruss diti ditimb mbun un sampa sampaii tulan tulang g bena benar-b r-ben enar ar telah telah bersatu dengan keras. Pada patah tulang orang dewasa normal, penulangan memerlukan waktu 3sampai 4 bulan. bulan. e) Remo Remode deli ling ng Tahap ahap
akh akhir
perb perbai aika kan n
pata patah h
tula tulan ng
melip elipu uti
pengambilan jaringan mati dan reorganisasi tulang baru ke susuna susunan n struktu struktural ral sebelum sebelumny nya. a. Remode Remodelin ling g memerlu memerlukan kan waktu waktu berbul berbulanan-bul bulan an sampai sampai bertah bertahunun-tah tahun, un, tergan tergantun tung g beratnyamodifikasi tulang yang dibutuhkan, fungsi tulang dan pada kasus yang melibatkan tulang kompak dan konselus, serta stress fungsional pada tulang
5) Nama Nama-n -nam ama a tul tulan ang g pad pada a tub tubuh uh
1.
Cran ranium ium (ten (teng gkora korak k)
2.
Mand Mandib ibul ulaa (tul (tulan ang g raha rahang ng))
3.
Clav Clavic icul ulaa (tula (tulang ng sel selan angk gka) a)
4.
Scap Scapul ulaa (tu (tula lang ng beli belika kat) t)
5.
Stern ternum um (tul (tulan ang g dad dada) a)
6.
Rib (tu (tulan lang rusu rusuk k)
7.
Hume Humeru russ (tul (tulan ang g pan pangk gkal al lenga lengan) n)
8.
Vert Verteb ebra ra (tul (tulan ang g pung punggu gung ng))
9.
Radi Radius us (tul (tulan ang g leng lengan an))
10. Ulna Ulna (tulan (tulang g hasta) hasta) 11. Carpal (tulang (tulang pergelan pergelangan gan tangan) tangan) 12. Metacarpal Metacarpal (tulang (tulang telapak telapak tangan) tangan) 13. Phalanges Phalanges (ruas (ruas jari jari tangan tangan dan dan jari kaki) 14. Pelvis Pelvis (tul (tulang ang pang panggul gul)) 15. Femur Femur (tulan (tulang g paha paha)) 16. Patell Patellaa (tula (tulang ng lutut) lutut) 17. Tibia Tibia (tul (tulang ang kering kering)) 18. Fibula Fibula (tulan (tulang g beti betis) s) 19. Tarsal (tulang (tulang pergela pergelangan ngan kaki) 20. Metata Metatarsal rsal (tulan (tulang g telapak telapak kaki) kaki)
6)
Gerakan Tu Tulang
a) Flek Fleksi si adal adalah ah gera geraka kan n yang ang memp memper erke keci cill sudu sudutt anta antara ra dua dua tulang atau dua bagian tubuh.
•
Dorso Dorsofle fleks ksii adal adalah ah gerak gerakan an mene meneku kuk k telap telapak ak kaki kaki di pergelangan ke arah depan
•
Plantar fleksi adalah gerakan meluruskan telapak kaki pada pergelangan kaki
b) Ekstensi adalah gerakan yang memperbesar sudut antara dua tulang atau dua bagian tubuh •
Ekstensi adalah tubuh kembali ke posisi anatomis
•
Hipe Hipere reks kste ten nsi
menga engacu cu
pada ada
gerak erakan an
yang ang
memperbesar sudut pada bagian-bagian tubuh melebihi 180 o c) Abduksi Abduksi adalah adalah gerakan gerakan tubuh menjauhi menjauhi garis garis lurus lurus tubuh tubuh d) Aduk Aduksi si adala adalah h gerak gerakan an bagi bagian an tubu tubuh h saat saat kemb kembal alii ke aksis aksis utama tubuh atau aksis longitudinal tungkai e) Rota Rotasi si adal adalah ah gera geraka kan n tula tulang ng yang yang berp berput utar ar di sekita sekitarr aksis aksis pusat tulang itu sendiri tanpa mengalami dislokasi lateral •
Pronasi adalah rotasi medial lengan bawah dalam
posisi anatomis, yang mengakibatkan talapak tangan menghadap ke belakang •
Supina Supinasi si adalah adalah rotasi rotasi lateral lateral lengan lengan bawah bawah yang yang
mengakibatkan telapak tangan mengahadap ke depan f) Sirkum Sirkumduk duksi si adalah adalah kombina kombinasi si dari semua semua gerakan gerakan angular angular dan berputar untuk membuat ruang berbentuk kerucut, seperti saat mengayunkan lengan membentuk putaran g) Inversi rsi
ada adalah
gera erakan
sen sendi
pergelangan
kaki
yang ang
memungkinkan telapak kaki menghadap ke dalam atau medial h) Eversi
adalah
gerakan
sendi
pergelangan
kaki
yang
memungkinkan telapak kaki menghadap ke arah luar i) Protraksi
ada adalah
memaju ajukan
bagian
tubuh
sepe eperti rti
saat aat
menonjolkan rahang bawah ke depan j) Retraksi adalah gerakan menarik bagian tubuh ke belakang seperti saat meretraksi mandibula k) Elevasi Elevasi adalah pergerak pergerakan an struktur struktur ke arah arah superior, superior, seperti seperti saat saat mengatupkan mulut dan mengangkat bahu
l) Depresi Depresi adala adalah h mengger menggerakk akkan an suatu suatu struktu strukturr ke arah inferi inferior, or, seperti saat membuka mulut
b.
Sendi
Pengertian sendi adalah semua persambungan tulang, baik yang memungkinkan tulang itu bergerak satu sama lain, maupun tidak dapat bergerak satu sama lain. Secara anatomik, sendi di bagi menjadi 3 yaitu: a) Sina Sinart rtro rosis sis Sendi yang memungkinkan tulang-tulang yang berhubungan dapa dapatt berg berger erak ak satu satu sama sama lain lain.. Dian Dianta tara ra tula tulan n gyan gyang g sali saling ng bersambungan tersebut terse but terdapat jaringan yang dapat berupa jaringan jar ingan ikat ( sindesmosis), sindesmosis), seperti: pada tulang tengkorak, antara gigi dan rahang, dan antara radius dan ulna, atau dapat juga dengan jaringan tulang rawan kondrosis) misalnya: persambungan antara os ilium, os iskium dan os pubikum. b) Diartrosis Samb Sambun unga gan n anta antara ra 2 tulan tulang g atau atau yang yang memu memung ngki kink nkan an tulang-tulan tulang-tulang g tersebut bergerak bergerak sama lain. Diantara Diantara tulang-tulan tulang-tulang g yang ang bers bersen endi di ters terseb ebut ut terd terdap apat at rong rongga ga yang ang dise disebu butt kavum artikulare. artikulare. Diartrosis disebut juga sendi sinovial . Sendi ini tersusun atas bongol sendi (ligamentum ( ligamentum). ). Berdasarkan bentuknya, diartrosis dibagi menjadi: •
Sendi peluru misalnya: persendian panggul, glenohumeral yang memungkinkan gerakan bebas penuh.
•
Sendi engsel, memungkinkan gerakan melipat hanya pada satu arah dan contohnya pada persendian interfalang, humeroulnaris, lutut.
•
Sendi pelana, memungkinkan memungkinkan gerakan pada dua bidang yang yang saling saling tegak tegak lurus. lurus. Misalny Misalnya; a; persen persendia dian n pada pada dasar dasar ibu jari, jari, karpometakarpal.
•
Send Sendii pivo pivott yang ang mem memungk ungkin inka kan n rota rotasi si untu untuk k akti aktivi vita tas, s, misalnya: persendian antara radius dan ulna.
c) Amfi Amfiart artro rosi siss Merupakan sendi yang memungkinkan tulang-tulang yang saling berhubungan dapat bergerak secara terbatas, misalnya: sendi sakroiliaka dan sendi-sendi antara korpus vertebra
1)
Rawan Sendi
Rawa Rawan n sendi sendi meru merupa paka kan n jarin jaringa gan n avask avaskul uler er dan dan juga juga tida tidak k memili memiliki ki jaringa jaringan n saraf, saraf, berfun berfungsi gsi sebagai sebagai bantal bantalan an terhada terhadap p beban beban yang jatuh ke dalam sendi. Rawa Rawan n sendi sendi dibe dibent ntuk uk oleh oleh sel rawa rawan n sendi sendi (kondrosit ) dan matriks rawan sendi a)
Kondrosit Kondrosit Kondrosit berfungsi berfungsi mensintesis mensintesis dan memelihara memelihara matriks matriks rawan sehingga fungsi bantalan rawan sendi tetap terjaga dengan baik
b)
Matriks rawan sendi Terutama terdiri dari: •
Air
•
Proteoglikan Proteoglikan Proteoglikan merupakan molekul yang kompeks yang tersusun
atas
inti
protein
dan
glikosaminoglikan.
Glikosamin Glikosaminoglik oglikan an yang menyusun menyusun proteoglika proteoglikan n tersusun tersusun dari kerata keratan n
sulfat, sulfat, kondro kondroiti itin-6 n-6-su -sulfat lfat dan kondro kondroiti itin-4 n-4-su -sulfat lfat..
Bers Bersam amaa-sa sam ma
den dengan gan
asam sam
hial hialur uro onat, nat,
pro proteo teoglik glikan an
membentuk agregat yang dapat menghisap air dan sekitarnya sehin sehingg ggaa meng mengem emba bang ng sede sedemi miki kian an rupa rupa dan dan memb memben entu tuk k bantalan yang sesuai fungsi rawan sendi. Bagian proteoglikan yang melekat pada asam hialuronat adalah terminal-N dari inti
proteinnya yang mungkin berperan dengan matriks ekstraseluler ekstr aseluler lainnya. •
Kolagen Kolagen yang terdapat di dalam rawan sendi terutama adalah kolagen tipe II. Kolagen tipe II tersusun dari 3 alpha yang yang membe membentu ntuk k gulung gulungan an tripel tripel heliks heliks.. Kolage Kolagen n berfun berfungsi gsi sebag sebagai ai keran kerangk gkaa bagi bagi rawan rawan sendi sendi yang yang akan akan memb membata atasi si pengembangan berlebihan agregat proteoglikan.
2) Membr mbran Sino Sinovi via al
Membran sinovial merupakan jaringan avaskuler yang melapisi permukaan dalam kapsul sendi, tetapi tidak melapisi permukaan rawan r awan sendi. Membran ini licin dan lunak dan berlipat-lipat. Walaupun banyak prmbuluh darah dan limfe di dalam jaringan subs subsin inov ovial ial,, teta tetapi pi tida tidak k satup satupun un menc mencap apai ai sino sinovi vios osit it.. Jarin Jaringa gan n pembuluh darah ini berperan dalam transfer konstituen darah ke dalam rongga sendi dan pembentuk cairan sendi. Sel sinovisit terdiri dari 3 tipe yaitu: a)
Sinoviosit sit ti tipe A Mempu Mempuny nyai ai bany banyak ak persa persama maan an deng dengan an makr makrof ofag ag,, dan dan berfungsi melepaskan debris-debris sel dan material khusus lainnya ke dalam rongga sendi
b)
Sinovisit tipe B Mempunyai banyak persamaan dengan fibroblas, berperan mensint mensintesi esiss dan mengek mengekresi resikan kan hialur hialurona onatt yang yang merupa merupakan kan zat aditif dalam cairan sendi sendi dan berperan dalam mekanisme lubrikasi, dan juga juga berper berperan an memper memperbaik baikii kerusa kerusakan kan sendi sendi yang yang melipu meliputi ti produksi kolagen dan melakukan melakukan proses remodeling.
c)
Sel C Sebagian sinovisit yang mempunyai ultrastruktur antara sel A dan sel sel B. Sin Sinoviu ovium m dan kaps kapsul ul send sendii diine iinerv rvas asii oleh leh mekanoreseptor, pleksus saraf dan ujung bebas bebas yang tidak
dibungkus mielin. Ujung saraf ini merupakan neuron aferen primer yang berfungsi sebagai saraf sensori dan memiliki neuropeptida yang disebut substansi-P.
3) Cairan iran Sino Sinovi via al
Karakt Karakteri eristik stik cairan cairan sendi sendi pada pada berbag berbagai ai keadaa keadaan n ditunj ditunjuka ukan n pada tabel berikut : Grup I Sifat cairan sendi
Normal
Non
Grup II
Grup III
inflamasi
Inflamasi
Septik
Volum(lutut,ml
< 3,5
> 3,5
> 3,5
> 3,5
)
Sangat
Tinggi
Rendah
Bervariasi
Viskositas
tinggi Kekuningan
Kuning
Tergantung
Tidak Warna
berwarna Trasparan
mikroorganisnya Transparan
Kejernihan
Bekuan musin
Transulen-
Opak
opak Tak
Tak
mudah
putus
mudah Mudah putus
Mudah putus
putus 200
200-2000
2000-100.000
>500.000
< 25
<25
>50
>75
Negatif
Negatif
Negatif
positif
Leukosit /mm 3
Sel PMN(%) Kultur MO c.
Otot
Otot merupakan jaringan tubuh yang mempunyai kemampuan berkontraksi.
Adanya
otot
akan
memungkinkan
tubuh
untuk
menghasilkan suatu gerakan. Hampir 40% tubuh kita terdiri dari otot rangka rangka yang berjum berjumlah lah ± 500 otot, otot, sedang sedangkan kan otot polos polos dan otot jantung hanya 10% saja.
1)
Karakteristik Karakteristik otot
Setiap otot memiliki 4 karakteristik: a)
Iritabilita itas Otot Otot memp mempun unya yaii kema kemamp mpua uan n untu untuk k mene menerim rimaa dan dan mere meresp spon on berb berbag agai ai jenis jenis stimu stimulu lus. s. Otot Otot dapa dapatt mere meresp spon on potensial aksi yang dialirkan oleh serabut saraf menjadi stimul stimulus us elektr elektrik ik yang yang dialirk dialirkan an oleh oleh serabut serabut sarafme sarafmenja njadi di stim stimul ulu us
elek elektr trik ik
yan
gdial dialir irka kan n
seca secara ra
lan langsun gsung g
ke
permukaan-permukaan otot atau tendonnya. tendonnya. b) Kontraktilitas Apab Apabil ilaa
otot tot
mener enerim imaa
stim stimul ulu us
oto otot
memil emilik ikii
kemampuan untuk memendek. c) Eksten stensi sibi bili lita tass Otot mampu memanjang baik pasif maupun aktif d) Elastisitas Sete Setelah lah otot otot meme memend ndek ek atau atau mema memanja njang ng,, maka maka otot otot mampu kembali pada kondisi normal atau istirahat baik dalam hal panjang atau bentuknya.
2)
Tipe otot
Terdapat 3 jenis jaringan otot yaitu : a) Otot Polos
Otot ini terdapat pada saluran cerna dan pembuluh darah dan diatur oleh sistem saraf otonom b) Otot Jantung Otot yang terdapat di jantung dan diatur oleh sistem saraf otonom c) Otot Lurik Otot ini sebagian besar menempel ke tulang walaupun dalam dalam juml jumlah ah keci kecill mene menemp mpel el ke fasci fascia, a, apon aponeu euro rosis sis dan dan tulang rawan. Otot lurik dikendalikan oleh kemauan
3)
Struktur otot
Sel otot atau serabut otot rangka merupakan suatu silinder panjang dan lurus mempunyai banyak inti. Serabut ini mempunyai diameter antara 0,01-0,1 mm dan panjangnya sampai 30 cm. Inti sel terda terdapa patt dala dalam m sarko sarkopl plasm asma. a. Sera Serabu butt otot otot dike dikeli lilin lingi gi oleh oleh selaput selaput jaringan jaringan ikat yang disebut: endomisium. endomisium. Serabut-serab Serabut-serabut ut oto otot
ini ini
akan akan membe embent ntuk uk fasi fasik kulu ulus
yang ang
dibu ibungk ngkus oleh oleh
parimisium. Pada sebagian besar otot, fasikulus-fasikulus fas ikulus-fasikulus ini terikat bersama-sama oleh epimisium dan kadang-kadang bergabung deng dengan an fasci fascia. a. Seti Setiap ap serab serabut ut otot otot rang rangka ka terd terdiri iri dari dari ratu ratusan san miofibr miofibril. il. Miofib Miofibril ril merupa merupakan kan kumpul kumpulan an dari dari ribuan ribuan filame filamen n mios miosin in dan dan filam filamen en akti aktin. n. Mios Miosin in berw berwar arna na gelap gelap dan dan teba teball sedangkan akti tipis dan terang.
4)
Mekanisme kontraksi otot
Pada Pada saat saat kont kontra raks ksii filam filamen en akti aktin n dan dan mios miosin in salin saling g tumpang tumpang tindih sehingga Z line mejadi semakin dekat satu dengan dengan yang lainnya, sedangkan H zone semakin menyempit. Apabila otot diregangkan maka ujung dari molekul aktin akan tertarik sehingga hanya molekul miosin yang tertinggal pada H zone tampak lebih terang dibandingkan saat kedua filamen tersebut saling tumpang tindih. Kontraksi akan menyebabkan kedua filamen saling tumpang
tindih dan tampak lebih gelap.I band hanya terdiri dari molekul aktin, pada saat kontraksi ujung myosin akan masuk ke daerah ini sehingga terlihat lebih gelap. Pada saat kontraksi penuh seluruh filamen aktin dan myosin saling tumpang tindih sehingga tidak ada daerah yang terang. Mekanisme tumpang tindih ( sliding ) yaitu kepala molekul myosin akan melekat di satu tempat di molekul aktin membuat lekukan dan menarik molekul aktin. Selanjutnya kepala tersebut akan melepaskan diri dari molekul aktin dan lekukan pada kepala tersebu tersebutt kembal kembalii keposis keposisii semula semula.. Setiap Setiap geraka gerakan n myosin myosin akan akan menarik menarik aktin tersebut hanya akan menyebabkan menyebabkan pergerakan pergerakan yang sedikit jaraknya, tetapi karena adanya sejumlah gerakan menarik yang yang sangat sangat cepat cepat dari dari sejumla sejumlah h mo;eku mo;ekun n myosin myosin,, maka maka akan akan terjadi pemendekan otot.kepala miosin yang melekat ini disebut cross bridge.
5)
Tipe Kontraksi Otot
Kontraksi adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan terbentuknya suatu respon tegangan otot terhadap stimulus Terdapat 2 tipe kontraksi yaitu: a) Kont Kontra raks ksii Iso Isome metr trik ikss Kontraksi Kontraksi isometriks terjadi apabila apabila tegangan tegangan di dalam serabut serabut otot otot tidak tidak menye menyebab babkan kan geraka gerakan n sendi. sendi. Isometri Isometrik k berarati panjang otot sama antara sebelum dan saat kontraksi. Cont Contoh oh:: bila bila kita kita mend mendor oron ong g dind dindin ing g yang ang tida tidak k dapa dapatt digerakkan. b) Kontraksi Isotonik Meliba Melibatka tkan n kontrak kontraksi si otot otot dan geraka gerakan n sendi. sendi. Pada Pada kontraksi isotonik tegangan tetap konstan sedang panjang otot memendek. c) Kont Kontra raksi ksi kons konsen entr trik ik
Apabil Apabilaa otot otot menjad menjadii aktif aktif dan mengha menghasilk silkan an suatu suatu tegang tegangan an yang yang menye menyebab babkan kan otot otot menjadi menjadi memend memendek ek dan mengakibatkan gerakan. Cont Conto oh:
apab apabil ilaa
oto otot
flek flekso sorr
len lengan gan
memen emende dek k
yang ang
mengakibatkan siku menjadi fleksi. d) Kont Kontra raksi ksi eksen eksentri trik k Apab Apabil ilaa
len lengan gan
ters terseb ebu ut
seca secara ra
perl perlah ahan an-l -lah ahan an
menurunkan beban pada ujung lengan dari kondisi fleksi ke relaksasi secara perlahan-lahan.
2. Defin Definisi isi Frakt Fraktur ur
Fraktur adalah terputusn terputusnya ya kontinuitas kontinuitas jaringan jaringan tulang dan atau tulang tulang rawan yang umumnya umumnya disebabkan disebabkan oleh rudapaksa. rudapaksa. (Kapita Selekta Selekta Kedokteran; 2000) Fraktur adalah Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang atau tulang rawan yang umumnya umumnya disebabkan disebabkan oleh rudapaksa rudapaksa (R. Sjamsuhidayat Sjamsuhidayat dan Wim de Jong,1998). adalah terputu terputusny snyaa kontin kontinuit uitas as tulang tulang dan ditemu ditemukan kan Fraktur adalah sesuai jenis dan luasnya (Brunner dan suddarth, 2001). Fraktur adalah Fraktur adalah patah tulang biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik (Sylvia Anderson Price. Lorraine Mc Carty Klilson, 1995). Fraktur femur adalah rusaknya kontinuitas tulang pangkal paha yang yang dapat dapat diseba disebabka bkan n oleh oleh trauma trauma langsu langsung, ng, kelelah kelelahan an otot, otot, kondis kondisiikondisi tertentu seperti degenerasi tulang/osteoporosis.
Fraktur dapat dibagi menjadi: a.
Fraktur tertutup (closed ), ), bila bila terdap terdapat at hubung hubungan an antara antara fragmen fragmen tulang dengan dunia luar.
b.
Fraktur terbuka (open, compound compound ), ), terjadi terjadi bila bila terdapa terdapatt hubung hubungan an antara fragmen tulang dengan dunia luar karena adanya perlukaan di
kuli kulit. t. Frak Fraktu turr terb terbuk ukaa diba dibagi gi menj menjad adii tiga tiga deraj derajat at (men (menur urut ut R. Gustillo), yaitu: 1)
Derajat I: a) Luka < 1 cm b) Kerusakan jaringan lunak sedikit, tak ada tanda luka remuk c) Kont Kontam amin inasi asi mini minima mall 2)
Derajat II:
a)
Laserasi > 1 cm b)
Kerusakan jaringan lunak, tidak luas
c)
Fraktur ko kominutif se sedang
d)
Kontaminasi sedang
3)
Derajat III:
a)
Terjadi k er erusakan j ar aringan l un unak ya yang l ua uas, m el eliputi struktu strukturr kulit, kulit, otot, otot, neurov neurovascu ascular lar serta serta kontam kontamina inasi si derajat derajat tinggi. Fraktur derajat III terbagi atas: b)
Jaringan lunak yang menutupi fraktur tulang adekuat,
meskipun terdapat laserasi luas, atau fraktur segmental/sangat kominutif yang disebabkan oleh trauma berenergi tinggi tanpa melihat besarnya ukuran luka c)
Keh Kehilan ilanga gan n jari jarin ngan gan lun lunak den deng gan fra frak ktur tur tula tulang ng yan yang g
terpapar atau kontaminasi massif d)
Luka pada pembulu uluh arte rteri/sar saraf perifer fer yang harus
diperbaiki tanpa melihat kerusakan jaringan lunak
Berbagai jenis khusus fraktur: a. Fraktur komplet : pata patah h pada pada selur seluruh uh gari gariss teng tengah ah tula tulang ng dan dan
biasanya mengalami pergeseran. b. Fraktur tidak komplet : patah hanya pada sebagian dari garis tengah
tulang tertutup: fraktur tapi tidak menyebabkan menyebabkan robeknya robeknya kulit c. Fraktur tertutup:
terbuka: fraktur fraktur dengan dengan luka luka pada pada kulit kulit atau membran membran d. Fraktur terbuka: mukosa sampai ke patahan tulang. e.
Greenstick : fraktur dimana salah satu sisi tulang tulang patah, sedang sisi
lainnya membengkak. f.
Transversal : fraktur sepanjang garis tengah tulang
g. Kominutif : fraktur dengan tulang pecah menjadi beberapa fragmen h. Depresi: Depresi: fraktur dengan fragmen patahan terdorong ke dalam i. Kompresi: Kompresi: Fraktu Frakturr dimana dimana tulang tulang mengal mengalami ami kompre kompresi si (terjad (terjadii
pada tulang belakang) fraktur yang terjadi terjadi pada daerah daerah tulang tulang oleh ligamen ligamen j. Patologik : fraktur atau tendo pada daerah perlekatannnya.
3. Berb Berbagai agai Jenis Jenis Frakt Fraktur ur
Fraktur femur dibagi menjadi 2 yaitu: a. Fraktur batang femur Fraktur Fraktur batang batang femur mempunyai mempunyai insiden insiden yang cukup tinggi di antara jenis-jenis patah tulang. Umumnya fraktur femur terjadi pada batang femur 1/3 tengah. Fraktur di daerah kaput, kolum, trokanter, subtrokanter, suprakondilus biasanya memerlukan tindakan operatif. b. Fraktur kolum femur Dapat terjadi akibat trauma langsung, pasien terjatuh dengan posisi miring dan trokanter mayor langsung terbentur pada benda keras keras seperti seperti jalanan jalanan.. Pada Pada trauma trauma tidak tidak langsu langsung, ng, fraktu frakturr kolum kolum femur terjadi karena gerakan eksorotasi yang mendadak dari tungkai bawah. Kebanyakan fraktur ini terjadi pada wanita usia tua yang tulangnya sudah mengalami osteoporosis. Fraktur kurang stabil bila arah sudut garis patah lebih besar dari 300 (tipe II atau tipe III menurut Pauwel). Fraktur subkapital yang kurang stabil atau fraktur pada pasien tua lebih besar kemungkinannya untuk terjadinya nekrosis avaskular. (Arif, et al. Kapita al. Kapita Selekta Kedokteran; Kedokteran; 2000)
Selain diatas fraktur femur juga dapat dibagi menjadi: a.
Frak Fraktu turr Intr Intrak akap apsu sule lerr femu femurr yang ang terj terjad adii di dala dalam m tula tulang ng send sendi, i, panggul dan melalui kepala femur (capital fraktur)
1) Hanya Hanya di bawa bawah h kepala kepala femu femur r 2) Melalu Melaluii leher leher dari dari femur femur b.
Fraktur Ekstrakapsuler Terjadi di luar sendi dan kapsul, melalui trokhanter femur yang lebih besar/yang lebih kecil /pada daerah intertrokhanter. Terjadi di bagian distal menuju leher femur tetapi tidak lebih dari 2 inci di bawah trokhanter kecil.
4. Etio Etiolo logi gi
a. Trauma b. Gaya meremuk c. Geraka Gerakan n puntir puntir mendad mendadak ak d. Kontr Kontraks aksii otot otot ekstrem ekstrem e. Keadaan Keadaan patologis: patologis: osteopo osteoporosis, rosis, neopla neoplasma sma f. Pembengk Pembengkakan akan dan perubahan perubahan warna warna lokal lokal pada pada kulit kulit (Brunner, Suddarth; 2001) Lewis (2000) berpendapat bahwa tulang bersifat relatif rapuh namun
mempun mempunya yaii cukup cukup kekuat kekuatan an dan gaya gaya pegas pegas untuk untuk menaha menahan n tekana tekanan. n. Fraktur dapat diakibatkan oleh beberapa hal yaitu: a. Fraktu Frakturr akibat akibat peristi peristiwa wa trauma trauma Sebagi Sebagian an fraktur fraktur diseba disebabk bkan an oleh oleh kekuat kekuatan an yang yang tiba-ti tiba-tiba ba berlebihan yang dapat berupa pemukulan, penghancuran, perubahan pemuntiran atau penarikan. Bila tekanan kekuatan langsung tulang dapat patah pada tempat yang terkena dan jaringan lunak juga pasti akan ikut rusak. Pemukulan Pemukulan biasanya biasanya menyebabka menyebabkan n fraktur fraktur lunak juga pasti akan ikut rusak. Pemukulan biasanya menyebabkan fraktur melin elinta tang ng
dan dan
keru kerusa saka kan n
pada pada
kuli kulitt
diat diatas asny nya. a.
Peng Pengha hanc ncur uran an
kemungkinan akan menyebabkan fraktur komunitif disertai kerusakan jaringan lunak yang luas. b.
Fraktur akibat peristiwa kelelahan atau tekanan Retak dapat terjadi pada tulang seperti halnya pada logam dan
benda lain akibat tekanan berulang-ulang. Keadaan ini paling sering dikemu dikemukak kakan an pada pada tibia, tibia, fibula fibula atau matata matatarsal rsal teruta terutama ma pada pada atlet, atlet, penari atau calon tentara yang berjalan baris-berbaris dalam jarak jauh. c.
Fraktur patologik karena kelemahan pada tulang Fraktur dapat terjadi oleh tekanan yang normal kalau tulang
tersebut lunak (misalnya oleh tumor) atau tulang-tulang tersebut sangat rapuh. (http://911medical.blogspot.com/
5. Manif Manifest estasi asi Klin Klinis is
Manifestasi klinis umum pada fraktur meliputi: a.
Luka Luka pada pada daerah daerah yang yang terk terkena ena memb membeng engkak kak dan dan disert disertai ai rasa rasa sakit sakit
b.
Nyeri terus menerus dan bertambah beratnya sampai fragmen tulang diimobilisasi, hematoma, dan edema
c.
Deform Deformitas itas karen karenaa adanya adanya perge pergesera seran n fragme fragmen n tulang tulang yang yang pata patah h
d.
Terja Terjadi di peme pemend ndek ekan an tula tulang ng yang yang seben sebenarn arny ya karen karenaa kont kontra raks ksii otot otot yang melekat melekat diatas dan dibawah tempat fraktur
e.
Krepit Krepitasi asi akiba akibatt gesekan gesekan anta antara ra fragm fragmen en satu satu dengan dengan lain lainny nyaa
f.
Pemben Pembengka gkakan kan dan peruba perubahan han warna warna lokal lokal pada pada kuli kulitt
Pada fraktur batang femur, terjadi:
a.
Daer Daerah ah paha paha yang yang pata patahn hntu tulan langn gnya ya sanga sangatt memb memben engk gkak ak,, ditem ditemuk ukan an tanda fungsio laesa, nyeri tekan dan nyeri gerak.
b.
Tampak adanya deformitas angulasi ke lateral atau angulasi anterior, endo/eksorotasi.
c.
Ditemu Ditemukan kan adany adanyaa peme pemende ndekan kan tungka tungkaii bawah bawah
d.
Pada Pada fraktur fraktur 1/3 teng tengah ah femur, femur, saat saat pemerik pemerikasaa asaan n harus harus diperha diperhatik tikan an pulaadanya kemungkinan dislokasi sendi panggul dan robeknya
ligamentum di daerah lutut. Setelah itu periksa juga keadaan nervus siatika dan arteri dorsalis pedis
Pada fraktur kolum femur, terjadi:
a. Pada pasien pasien muda muda biasanya biasanya mempuny mempunyai ai riwayat riwayat kecelakaan kecelakaan berat, sedangkan pasien tua biasanya hanya riwayat trauma ringan, misalnya terpeleset b. Pasien tak dapat berdiri karena sakit pada panggul c. Posisi panggul panggul dalam dalam keadaan keadaan fleksi fleksi dan endor endorotasi otasi d. Tungkai Tungkai yang cedera cedera dalam posisi posisi abduksi, abduksi, fleksi, fleksi, dan eksorotasi, eksorotasi, kadang juga terjadi pemendekan e. Pada palpasi palpasi sering sering ditemuka ditemukan n adanya adanya hematom di di daerah pangg panggul ul f. Pada tipe tipe impaksi impaksi biasany biasanyaa pasien masih masih bisa bisa berjalan berjalan disertai disertai rasa sakit yang tidak begitu hebat, tungkai masih tetap dalam posisi netral
6. Tahap Tahap Pemben Pembentuka tukan n Tulang Tulang
a.
Taha Tahap p pem pembe bent ntuk ukan an hem hematom atom Dalam Dalam 24 jam pertam pertamaa mulai mulai terbent terbentuk uk bekuan bekuan darah darah dan fib fibrin rin
yang ang
masuk asuk keare eareaa
frak fraktu tur. r.
Suplai plai
darah arah menin eningk gkat at,,
terbentuklah hematom yang berkembang menjadi jaringan granulasi sampai hari kelima. b. Tahap proliferasi Dala Dalam m wakt waktu u seki sekita tarr 5 hari hari,, hema hemato tom m akan akan meng mengal alam amii organisasi. organisasi. Terbentuk Terbentuk benang-benang benang-benang fibrin dalam jendalan jendalan darah, membentuk jaringan untuk revaskularisasi dan invasi fibroblast dan osteoblast yang akan menghasilkan kolagen dan proteoglikan sebagai matriks matriks kolagen kolagen pada patahan tulang. tulang. Terbentuk Terbentuk jaringan ikat fibrosa fibrosa dan tulang rawan. c. Tahap Tahap pemben pembentuk tukan an kalus kalus Pertumbuh Pertumbuhan an jaringan jaringan berlanjut berlanjut dan lingkaran tulang rawan tumbuh tumbuh mencapa mencapaii sisi lain lain sampai sampai celah celah terhubu terhubungk ngkan. an. Fragmen Fragmen patahan tulang digabungkan dengan jaringan fibrosa, tulang rawan
dan tulang serat imatur. Perlu waktu 3-4 3-4 minggu agar frakmen tulang tergabung dalam tulang rawan atau jaringan fibrosa d. Osif Osifik ikas asii Pembentukan kalus mulai mengalami penulangan dalam 2-3 mingg minggu u patah patah tulang tulang melalau melalauii proses proses penula penulanga ngan n endoko endokondr ndrial ial.. Mineral terus menerus ditimbun sampai tulang benar-benar bersatu. Proses ini memerlukan waktu 3-4 bulan e. Konsolidasi (6-8 bulan) dan Remodeling (6-12 bulan). Tahap akhir
dari perbaikan patah tulang
7. Patofi Patofisio siolog logii Fraktu Frakturr terjad terjadii ketika ketika tulang tulang mendap mendapatk atkan an energi energi kineti kinetik k yang yang
lebih besar dari yang dapat tulang serap. Fraktur itu sendiri dapat muncul muncul sebagai sebagai akibat dari
berbagai berbagai peristiwa peristiwa diantaranya diantaranya pukulan pukulan langsung, langsung,
penekanan yang sangat kuat, puntiran, kontraksi otot yang keras atau karena berbagai penyakit lain yang dapat melemahkan otot. Pada dasarnya ada dua tipe tipe dasar dasar yang yang dapat dapat menye menyebab babkan kan terjadi terjadiny nyaa fraktur fraktur,, kedua kedua mekanisme tersebut adalah: Yang pertama mekanisme direct force dimana energi kinetik akan menekan langsung pada atau daerah dekat fraktur. Dan yang yang kedua kedua adalah adalah dengan dengan mekanis mekanisme me indirect indirect force, force, dima dimana na ener energi gi kinetik akan disalurkan dari tempat tejadinya tubrukan ke tempat dimana tulang mengalami kelemahan. Fraktur tersebut akan terjadi pada titik atau tempat yang mengalami kelemahan. Pada saat terjadi fraktur periosteum, pembuluh darah, sumsum tulang tulang dan daerah daerah sekitar sekitar jaring jaringan an lunak lunak akan akan mengal mengalami ami ganggu gangguan. an. Sementara itu perdarahan akan terjadi pada bagian ujung dari tulang yang patah serta dari jaringan lunak (otot) terdekat. Hematoma akan terbentuk pada medularry canal antara ujung fraktur dengan bagian dalam dari periosteum. Jaringan tulang akan segera berubah menjadi
tulang yang
mati. Kemudian jaringan nekrotik ini akan secara intensif menstimulasi
terja terjadi diny nyaa
pera perada dang ngan an
yang ang
dika dikara rakt kter erist istik ikkan kan
deng dengan an
terja terjadi diny nyaa
vasodi vasodilat latasi, asi, edema, edema, nyeri, nyeri, hilang hilangny nyaa fungsi, fungsi, eksuda eksudasi si dari dari plasma plasma dan leuk leukos osit it serta serta infil infiltr trasi asi dari dari sel sel dara darah h puti putih h lainn lainnya ya.. Pros Proses es ini ini akan akan berlanjut ke proses pemulihan tulang yang fraktur tersebut.
8. Pato Patofl flow ow Trauma, proses patologi, penuaan, mal nutrisi
Rusak atau terputusnya kontinuitas tulang
Kerusakan jaringan lunak dan kulit
Pembuluh Darah
Hematoma
Serabut saraf dan sumsum tulang
Hemoragi
Port d’entry
Non infeksi
Infeksi
Vasodilatasi eksudat plasma dan migrasi leukosit
hipovolemi
hipotensi inflamasi
Sembuh
Suply O2 ke otak menurun
nyeri Deformitas imobilisasi Gangguan Body image
Serabut saraf
Hilangnya fragmen tulang
putus
Kehilangan sensasi
Deformitas, krepitasi, pemendekan
tulang
Delayed union Supresi saraf
Periosteum & korteks tulang
Shock hipovolemik, kesadaran menurun
Syndrom konus nodularis: anestesia,ggn defekasi, ggn miksi,impotensi,hil angnya reflek anal Intoleransi aktivitas
Nyeri
Malunion
Kerusakan integritas kulit
Atrofi otot
Kematian
9. Komp Kompli lika kasi si
a.
Komplikasi awal 1)
Shock Hipovolemik/traumatik Shock Hipovolemik/traumatik
Syok Syok hipo hipovo volem lemik ik akib akibat at perd perdar arah ahan an (bai (baik k kehi kehilan langa gan n darah darah ekste ekstern rnaa maup maupun un yang tak tak keli keliha hatan tan)) dan dan kehi kehilan langa gan n cair cairan an ekstr ekstrase asell ke jarin jaringa gan n yang ang rusak rusak,, dapa dapatt terjad terjadii pada pada berb berbag agai ai fraktur termasuk fraktur femur. Karena tulang merupakan organ yang sangat vaskuler, maka dapat terjadi kehilangan darah dalam jumlah
besar
sebagai
akibat
trauma.
Penanganan meliputi
mempertahan mempertahankan kan volume volume darah, mengurangi mengurangi nyeri nyeri yang diderita pasien, memasang pembebatan yang memadai dan melindungi pasien dari cedera lebih lanjut. 2)
Emboli lemak Fraktur tulang panjang, pelvis, fraktur multipel, cedera remuk (20-30 th)
Tekanan sumsum tulang > tek. kapiler
Reaksi stres
Globula lemak masuk ke dalam darah
Katekolamin
Bergabung dengan trombosit
Memobilisasi
Emboli
Menyumbat pembuluh darah kecil
Ginjal
Paru
Otak
- Bingung - Delir lirium ium - koma
-
Taki Takipn pneea Dyspn spnea Krep Krepit itas asii Mengi Sputum Sputum putih putih kenta kentall >>> >>> Taki Takika kard rdii PO2 PO2 < 60 60 mmH mmHg g Alkalo Alkalosis sis respi respira rator torik ik Pada Pada sinar sinar X: X: badai badai salju salju
- Lemak emak beba bebass dalam urine - Gaga Gagall ginj ginjal al
Emboli sistemik
- Pucat - Petech Petechia ia pada pada membr membran an pipi, kantung konjungtiva, palatum durum, fundus okuli, dan di atas dada serta lipatan ketiak depan
(Brunner, Suddarth; 2001) Ada dua teori teori yang yang menya menyataka takan n bagaim bagaimana ana terjadi terjadiny nyaa emboli emboli lemak. Teori pertama menyatakan bahwa lemak dilepaskan dari sumsum sumsum tulang tulang yang yang mengal mengalami ami injuri injuri dan dikelu dikeluark arkan an seiring seiring deng dengan an meni mening ngkat katny nyaa teka tekana nan n intr intram amed edul ular ar dam dam mema memasu suki ki sirkulasi sirkulasi vena menuju menuju kapiler kapiler pulmonal, pulmonal, beberapa beberapa tetesan lemak mele melewat watii dasar dasar kapi kapiler ler dan dan masu masuk k ke sirku sirkula lasi si siste sistemi mik k dan dan mengemboli organ lainnya seperti otak. Teori kedua menyatakan bahwa katekolamin dilepaskan ketika terjadi mobilisasi asam lem lemak beba bebass oleh oleh trau trauma ma dari dari jari jaring ngan an adip adipos ose, e, sehi sehing ngga ga meny enyebab ebabka kan n
hila hilang ngny nyaa
stab stabil ilit itas as
emu emulsi lsi
chy chylomi lomicr cron on..
Chylomicron membentuk tetesan lemak yang besar pada paru, dan bisa mengakibatkan perubahan biokimia karena injury. Jaringan dari paru, otak, hati, ginjal dan kulit yang paling sering terkena. 3)
Sindrom kompartemen
Terjadi pada saat perfusi jaringan dalam otot kurang dari yang dibutuhkan untuk kehidupan jaringan. Ini disebabkan oleh karena: - Penurunan ukuran kompart artemen otot karena fasia sia yang ang membungkus otot terlalu ketat atau gips/balutan yang menjerat - Peningkatan
isi
kompartem rtemeen
otot
karena
edem edemaa
atau
perdarahan sehubungan dengan berbagai masalah (iskemi, cedera remuk, toksik jaringan) Kompartemen terdiri dari otot, tulang, saraf dan pembuluh darah yang mengalami fibrosis dan fasia. Tekanan kompartemen normal (< atau = 8 mmHg), jika di atas 3040 mmHg mmHg dapat dapat merusa merusak k pereda peredaran ran darah darah mikro. mikro. Manifes Manifestasi tasi klinik yaitu nyeri iskhemik yang terus menerus yang tidak dapat dikontrol dengan analgesik, nyeri yang meningkat dengan turunnya aliran aliran arteri arteri dan nyeri nyeri ketika ketika dipalp dipalpasi asi atau dipind dipindahk ahkan, an, klien klien mungk mungkin in akan akan mengal mengalami ami kelema kelemahan han berakt beraktivi ivitas, tas, paresth paresthesia esia,, rendahnya/absent dari nadi, ekstremitas yang dingin dan pucat. Perawatan yang dilakukan yaitu dengan memindahkan penyebab dari kompresi, jika sindrom kompartmen disebabkan dari edema atau atau pendar pendaraha ahan n maka maka diperl diperluka ukan n fasciot fasciotomy omy,, biasany biasanyaa insisi insisi dibiarkan terbuka sampai berkurangnya bengkak, selama 2-3 hari area tersebut dibungkus dengan longgar sehingga pemindahan kulit terjadi. Sindrom kompartment juga dapat disebabkan klien yang mengal mengalami ami luka luka bakar bakar yang yang hebat, hebat, injuri injuri,, gigita gigitan n berbis berbisaa atau prosedur revascularisasi. 4)
Kerusakan arteri
Terdiri dari contused, thrombosis, laserasi, atau arteri yang kejang. Arteries dapat disebabkan ikatan yang terlalu ketat. Indikasi dari kerusakan kerusakan arteri antara lain absent/tidak absent/tidak teraturnya teraturnya nadi, bengkak, bengkak, pucat, kehilangan darah terus menerus, nyeri, hematoma, dan paralysis. Intervensi emergency yaitu pemisahan atau pemindahan
pembalut yang mengikatnya, meninggikan atau merubah posisi dari bagian yang injuri, mengurangi fraktur/dislokasi, operasi. 5)
Shock
Hypo Hypolem lemic ic shock shock meru merupak pakan an masal masalah ah yang yang pote potens nsial ial kare karena na frag fragme ment nt tubu tubuh h dapa dapatt mela melaser serasi asi pemb pembul uluh uh dara darah h besa besarr dan dan menyebabkan pendarahan, klien yang beresiko tinggi yaitu klien dengan fraktur femur dan pelvis. 6)
Inju Injuri ri
Injuri saraf sara saraff
radi radial al
bias biasan any ya
dise diseba babk bkan an
frak fraktu turr
hume humeru rus, s,
manifestasinya antara lain paresthesia, paralisis, pucat, ekstremitas yang dingin, meningkatnya nyeri dan perubahan kemampuan untuk menggerakkan ekstremitas 7)
Volkmann’s iskhemik kontraktur
Komplikasi ini dapat menyebabkan lumpuhnya tangan atau lengan bawah
akibat
fraktur,
dimulai
dengan
timbulnya
sindrom
kompart kompartmen men pada pada sirkula sirkulasi si vena vena dan arteri. arteri. Jika Jika tidak tidak hilang hilang,, tekanan dapat menyebabkan iskhemik yang berkepanjangan dan otot otot secara secara bertah bertahap ap akan akan digant digantika ikan n dengan dengan jaringa jaringan n fibros fibrosis is antara tendon dan saraf. Mati rasa dan paralisis juga sering terjadi. 8)
Infeksi
Diseba Disebabka bkan n kontam kontamina inasi si fraktu frakturr yang yang terbuka terbuka atau atau terken terkenaa saat dioperasi. Agen infeksi yang biasanya menimbulkan infeksi yaitu pseudomonas. Tetanus atau gas gangren dapat meningkatkan resik resiko o infe infeks ksi. i. Infek Infeksi si gas gas gang gangre ren n berk berkem emba bang ng dida didala lam m dan dan mengkontaminasi luka, gas gangren disebabkan bakteri anaerobik. Pengkajian menunjukkan: turunnya Hb secara cepat; naiknya suhu tubuh; nadi semakin cepat; nyeri; bengkak lokal secara tiba-tiba; dan pucat.
Perawatan yang dapat dilakukan untuk kasus ini yaitu membuka luka lebih lebar untuk membiarkan udara masuk dan mencegah terjadinya terjadinya drainase. Insisi multipel multipel juga dapat dilakukan dilakukan melewati kulit dan fascia, jahitan dan materi gangren dihilangkan dan luka diir diirig igasi asi.. Jika Jika gang gangren ren tetap tetap berk berkem emba bang ng,, ampu amputa tasi si mung mungki kin n diperlukan (Brunner, Suddarth; 2001) b.
Komplikasi lambat 1)
Delayed union
Proses penyembuhan fraktur sangat lambat dari yang diharapkan biasanya lebih dari 4 bulan. Delayed Union merupakan kegagalan fraktur berkonsolidasi sesuai dengan waktu yang dibutuhkan tulang untuk menyambung. Ini disebabkan karena penurunan supai darah ke tulang. 2)
Non union
Non union merupakan kegagalan fraktur berkonsolidasi dan memproduksi sambungan yang lengkap, kuat, dan stabil setelah 69 bula bulan. n. Nonu Nonuni nion on dita ditand ndai ai deng dengan an adany adanyaa perg perger erak akan an yang yang berlebih pada sisi fraktur yang membentuk sendi palsu atau pseudoarthrosis. Ini juga disebabkan karena aliran darah yang kurang. 3)
Mal union
Pros Proses es peny penyem embu buha han n
terj terjad adii
teta tetapi pi tida tidak k
memu memuas aska kan n
(ada (ada
perubahan bentuk). Malunion merupakan penyembuhan tulang ditandai ditandai dengan dengan meningkatn meningkatnya ya tingkat tingkat kekuatan kekuatan dan perubahan perubahan bentuk (deformitas). Malunion dilakukan dengan pembedahan dan reimobilisasi yang baik. 4)
Nekrosis av avaskuler tu tulang
Karena suplai darah menurun sehingga menurunkan fungsi tulang. Tulang Tulang yang mati mengalami mengalami kolaps dan diganti diganti oleh tulang yang
baru. Pasien mengalami nyeri dan keterbatasan gerak. Sinar X menunjukkan kehilangan kalsium dan kolaps struktural. 5)
Kekakuan sendi lutut
6)
Gang Ganggu guan an sara saraff per perif ifer er akib akibat at trak traksi si yang ang berl berleb ebih ihan an
10. Pemer Pemeriks iksaa aan n Penunja Penunjang ng
a. Pemerik Pemeriksaan saan foto radiol radiologi ogi dari fraktur fraktur:: menent menentuka ukan n lokasi, lokasi, luasnya luasnya fraktur/trauma b. Scan tulang: menidentifikasi kerusakan jaringan lunak c. Pemeriksaan Pemeriksaan jumlah jumlah darah darah lengkap lengkap Hema Hemato tokr krit it
mung mungki kin n
meni mening ngka katt
(hem (hemok okon onsen sentra trasi) si),,
menu menuru run n
(perdarahan bermakna pada sisi fraktur atau organ jauh dari trauma multiple) Peningkatan SDP: respon stres normal setelah trauma d. Arteriografi Arteriografi:: dilakukan bila bila kerusakan vaskuler vaskuler dicurigai dicurigai e. Kreati Kreatinin nin:: trauma trauma otot otot mening meningkat katkan kan beban beban kreati kreatinin nin untuk untuk kliren klirenss ginjal Profil koagulasi: koagulasi: perubahan dapat terjadi pada kehilangan kehilangan darah atau f. Profil cedera hati
11. Penat Penatala alaksa ksanaa naan n Medis Medis
Ada empat konsep dasar yang harus diperhatikan/pertimbangkan pada waktu menangani fraktur: a. Rekognisi: Rekognisi: menya menyangk ngkut ut diagno diagnosa sa fraktur fraktur pada pada tempat tempat kejadi kejadian an
kecelakaan dan kemudian di rumah sakit. 1)
Riwa Riway yat kec kecel elak akaa aan n
2)
Para Parah h tid tidak akn nya luk luka
3) Disk Diskri ripsi psi kejad kejadian ian oleh oleh pasie pasien n 4) Menent Menentuka ukan n kemu kemungk ngkina inan n tulan tulang g yang yang patah patah 5)
Krepitus
b. Reduksi: Reduksi: reposisi fragmen fraktur sedekat mungkin dengan letak
normalnya. Reduksi terbagi menjadi dua yaitu:
1)
Reduksi tertu rtutup: untuk menseja sejaja jarrkan tulang ang sec secara
manual dengan traksi atau gips 2)
Reduksi
terbuka:
dengan
metode
insisi
dibuat
dan
diluruskan melalui pembedahan, biasanya melalui internal fiksasi dengan alat misalnya; pin, plat yang langsung kedalam medula tulang. c. Retensi: Retensi: menya menyataka takan n metod metode-me e-metod todee yang yang dilaksa dilaksanak nakan an untuk untuk
mempert mempertaha ahanka nkan n fragme fragmen-fr n-fragm agmen en tersebu tersebutt selama selama penyem penyembuh buhan an (gips/traksi) Rehabilitasi: langsu langsung ng dimulai dimulai segera segera dan sudah sudah dilaks dilaksana anakan kan d. Rehabilitasi: bersamaan dengan pengobatan fraktur karena sering kali pengaruh cidera dan program program pengobatan pengobatan hasilnya hasilnya kurang kurang sempurna sempurna (latihan (latihan gerak dengan kruck). (Sylvia, Price; 1995)
Penatalaksanaan Penatalaksanaan umum
a. Atasi syok dan perdarahan, perdarahan, serta dijagan dijaganya ya lapang lapang jalan nafas b. Sebelum penderita diangkut, pasang bidai untuk mengurangi nyeri, menc menceg egah ah berta bertamb mbah ahny nyaa keru kerusak sakan an jarin jaringa gan n luna lunak k dan dan maki makin n buruknya kedudukan fraktur. c. Frak Fraktu turr ter tertu tutu tup: p: 1)
Reposisi,
diperlukan
anestesi. Kedudukan fragmen distal dikembalikan pada alligment dengan menggunakan traksi. 2)
Fiksasi
atau
imobilisasi Sendi-sendi di atas dan di bawah garis fraktur biasanya di imobili imobilisasi sasi.. Pada Pada fraktur fraktur yang yang sudah sudah di imobil imobilisas isasii maka maka gips gips berbantal cukup untuk imobilisasi. 3)
Restorasi (pengembalian fungsi)
Sete Setela lah h imob imobil ilis isas asii akan akan terj terjad adii kele kelema maha han n otot otot dan dan kekakuan sendi, dimana hal ini diatasi dengan fisioterapi. d.
Frak raktur tur ter terbu buka ka:: 1)
Tindakan
pada
saat
pembidaian diikuti dengan menutupi daerah fraktur dengan kain steril (jangan di balut) 2)
Dalam
anestesi,
dilaku dilakukan kan pember pembersiha sihan n luka luka dengan dengan aquade aquadest st steril steril atau atau garam garam fisiologis 3)
Eksisi jaringan yang
mati 4)
Reposisi
5)
Penutupan luka
Masa kurang dari 6-7 jam merupakan GOLDEN PERIOD, dimana kontaminasi tidak luas, dan dapat dilakukan penutupan luka primer. 6)
Fiksasi
7)
Restorasi (Purwadianto, Agus; 2000)
Pada fraktur femur:
Pada fraktur femur tertutup, untuk sementara dilakukan traksi kulit dengan metode ekstensi Buck ekstensi Buck , didahului dengan pemakaian Thomas splint , tungkai ditraksi dalam keadaan ekstensi. Tujuan traksi kulit tersebut adalah untuk mengurangi rasa sakit dan mencegah kerusakan jaringan lunak lebih lanjut di sekitar daerah yang patah. Setelah itu dilakukan traksi kulit dapat dipilih non-operatif atau operatif. a.
Peng Pengob obat atan an nonnon-op oper erat atif if Dilakukan traksi skeletal, yang sering disebut metode Perkin, Perkin, dan metode balance skeletal traction, pada anak di bawah 3 tahun digunakan traksi kulit Bryant, sedangkan pada anak usia 3-13 tahun dengan traksi Russell. 1) Metode Perkin Metode Perkin
Pasien tidur terlentang, satu jari dibawah tuberositas tibia dibor dengan Steinman pin, lalu ditarik dengan tali. Paha ditopang dengan 3-4 bantal. Tarikan dipertahankan sampai 12 minggu lebih sampai terbentuk kalus yang cukup luas. Sementara itu, tungkai bawah dapat dilatih untuk gerakan ekstensi dan fleksi. 2)
Metode Balance Metode Balance Skeletal Traction Pasien tidur terlentang, satu jari dibawah tuberositas tibia
dibor dengan Steinman pin, lalu ditarik dengan tali. Paha ditopang dengan Thomas sedang g tung tungka kaii bawa bawah h dito ditopa pang ng oleh oleh Thomas Splint Splint , sedan Pearson attachment . Tarikan dipertahankan sampai 12 minggu atau lebih lebih sampai sampai tulang tulangny nyaa memben membentuk tuk kalus kalus yang yang cukup. cukup. Untuk Untuk mempersingkat waktu rawat, setelah 4 minggu ditraksi, dipasang gips hemispica atau cast bracing. 3)
Traksi kulit Bryant kulit Bryant Anak Anak tidu tidurr terle terlent ntan ang g di tempa tempatt tidu tidur. r. Kedu Keduaa tung tungka kaii
dipasang dipasang traksi kulit, kemudian ditegakkan ditegakkan ke atas, ditarik ditarik dengan dengan tali yang diberi beban 1-2 kg sampai kedua bokong anak tersebut terangkat dari tempat tidur. 4)
Traksi Russel Traksi Russel Anak Anak tidur tidur terlen terlentan tang, g, dipasan dipasang g pleste plesterr dari dari batas batas lutut. lutut.
Dipasang sling di daerah poplitea, sling dihubungkan dengan tali yang dihubung dihubungan an dengan dengan beban penarik. Untuk mempersing mempersingkat kat waktu rawat, setelah 4 minggu ditraksi, dipasang gips hemispica karena kalus yang terbentuk belum kuat benar . b.
Operatif
Indikasi operasi antara lain: 1) Penanggulan Penanggulangan gan non-operat non-operatif if gagal 2) Fraktur Fraktur mult multipe ipell 3) Robeknya Robeknya arteri femoralis femoralis 4) Fraktur Fraktur patolo patologik gik 5) Fraktur Fraktur pada orang orang yang yang tua
Pada fraktur femur 1/3 tengah sangat baik untuk dipasang intramedularry nail. Terdapat bermacam-macam intramedularry nail untuk femur, di antaranya Kuntscher nail, A0 nail , dan Interlocking nail. Opera Operasi si dapa dapatt dila dilaku kuka kan n deng dengan an cara cara terb terbuk ukaa dan dan cara cara tertutup. Cara terbuka yaitu dengan menyayat kulit-fasia sampai ke tulang yang patah. Pen dipasang dipasang secara retrograd. retrograd. Cara interlocking nail dila dilak kukan ukan tan tanpa meny enyayat ayat di daera aerah h yang ang patah atah.. Pen Pen dimasukkan melalui ujung trokanter mayor dengan bantuan image intensifier . Tulang dapat direposisi dan pen dapat masuk ke dalam fragmen bagian distal melalui guide melalui guide tube. tube . Keuntungan cara ini tidak menimbulkan bekas sayatan lebar dan perdarahan terbatas. (Arif, et al; 2000)
B. ASUHAN ASUHAN KEPERA KEPERAWAT WATAN AN
1.
PENGKAJIAN
a. Akti Aktivi vita tas/ s/Is Isti tira raha hatt Tand Tandaa :
Keter Keterba bata tasan san/ke /kehi hilan langa gan n fung fungsi si pada pada bagi bagian an yang yang terk terken enaa (mun (mungk gkin in seger segeraa frak fraktu turr itu itu send sendiri iri atau atau terja terjadi di secar secaraa sekunder dari pembengkakan jaringan, nyeri).
b. Sirkulasi Tanda : - Hipertensi Hipertensi (kadang (kadang-kadan -kadang g terlihat terlihat sebagai sebagai respons respons terhadap terhadap nyeri/ansietas) atau hipotensi (kehilangan darah). - Takikardia (Respon stress, hipovolemia). - Pemb Pemben engk gkak akan an jarin jaringa gan n atau atau massa massa hema hemato toma ma pada pada sisi sisi cedera. c. Neurosensor sori Gejala :
- Hi Hilang ge gerakan/sensasi, sp spasme ot otot - Kebas/kesemutan (parestesis)
Tand Tanda: a:
- Defor Deformi mita tass loka lokal, l, angul angulasi asi abnor abnorma mal, l, pemend pemendek ekan an,, rota rotasi, si, krepitasi
(bunyi
berderit),
spasme
otot,
terlihat
kelemahan/hilang fungsi. - Agitasi (mungkin (mungkin berhubun berhubungan gan dengan dengan nyeri/ansietas nyeri/ansietas atau trauma lain). d. Nyer Nyeri/ i/Ke Keny nyam aman anan an Gejala Gejala : - Nyeri Nyeri berat berat tiba-tib tiba-tibaa pada saat saat ceder ceder (mungki (mungkin n terlokas terlokasasi asi pada area jaringan/kerusakan tulang: dapat berkurang pada imobilisasi) tak ada nyeri akibat kerusakan saraf. - Spasme/kram Spasme/kram otot (setelah (setelah imobilisasi). imobilisasi). e. Keamanan Geja Gejala la : - Lase Lasera rasi si kuli kulit, t, avul avulsi si jari jaring ngan an,, perd perdar arah ahan an,, peru peruba baha han n warna. - Pembengkak Pembengkakan an lokal (dapat (dapat meningkat meningkat secara bertahap bertahap atau tiba-tiba).
2.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
Risiko
tinggi
terhadap
trauma
berhubungan
dengan
kehilangan integritas tulang 2.
Nyeri akut berhubungan dengan spasme otot, gerakan
fragmen tulang, edema dan cedera pada jaringan lunak, alat traksi, stress dan ansietas 3.
Risiko tinggi perhadap disfungsi neurovaskuler perifer
berhubungan dengan penurunan/interupsi aliran alira n darah/cedera vaskuler langsung, edema berlebihan, pembentukan thrombus 4.
Risiko tinggi kerusakan pertukaran gas berhubungan
dengan perubahan aliran darah, emboli lemak, perubahan membrane alveolar/kapiler 5.
Gangguan mo mobilitas fis fisik ber berhubungan den dengan ker kerusakan
rangka neuromuskuler, nyeri/ketidaknyamanan 6.
Risiko ti tinggi te terhadap ke kerusakan in integritas kul kulit/jaringan
berhubungan dengan cedera tusuk, fraktur terbuka, perubahan sirkulasi, imobilisasi fisik 7.
Risiko tin tinggi ter terhadap in infeksi ber berhubungan de dengan tid tidak
adekua adekuatny tnyaa pertah pertahana anan n primer primer,, kerusak kerusakan an kulit, kulit, trauma trauma jaringa jaringan, n, terpajan pada lingkungan 8.
Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan
kebutuhan
pengobatan
terpaja terpajan/m n/meng enging ingat, at,
berhubungan
salah salah
interp interpret retasi asi
dengan
kurang
inform informasi/ asi/tid tidak ak
mengen mengenal al
sumber informasi
3.
INTERVENSI KEPERAWATAN a.
Diagnosa : risiko tinggi terhadap trauma berhubungan dengan
kehilangan integritas tulang. Tujuan dan kriteria hasil:
1)
Mem Memperta ertah hank ankan sta stabi bili lisa sasi si dan dan posi posisi si frak fraktu tur r
2)
Menunjukkan
mekanika
stabilitas pada sisi fraktur
tubuh
yang
meningkatkan
3)
Menu Menunj njuk ukka kan n pem pembe bent ntuk ukan an kal kalus us/m /mul ulai ai pen peny yatua atuan n frak fraktu tur r
dengan cepat Intervensi : 1)
Pertahankan tirah baring/ekstremitas sesuai indikasi
R: meningkatkan stabilitas, menurunkan kemungkinan gangguan posisi/penyembuhan 2)
Letakkan papan di bawah tempat tidur atau tempatkan
pasien pada tempat tidur ortopedik R: tempat tidur yang lembut dapat membuat deformasi gips yang masih basah, mematahkan gips yang sudah kering 3)
Sokong fraktur dengan bantal atau gulungan selimut
R: mencegah gerakan yang tidak perlu dan perubahan posisi 4)
Pert Pertah ahan anka kan n pos posis isii ata atau u int integ egri rita tass tra traks ksii
R: traksi memungkinkan tarikan pada aksis panjang fraktur tulang dan mengatasi tegangan otot untuk memudahkan posisi/penyatuan 5)
Pert Pertah ahan anka kan n katr katrol ol tid tidak terh terham amb bat den dengan gan beban eban bebas ebas
menggantung R: jumlah beban traksi optimal dipertahankan 6)
Kaji Kaji ulan ulang g tah tahan anan an yang ang timb timbul ul kar karen enaa ter terap apii
R: mempertahankan integritas tarikan traksi 7)
Kaji Kaji inte integr grit itas as alat alat fiks fiksas asii ekst ekster erna nall
R: traksi traksi Hoffma Hoffman n member memberikan ikan stabili stabilisasi sasi dan sokong sokongan an kaku kaku untuk tulang fraktur tanpa menggunakan katrol tali atau beban, memung memungkin kinkan kan mobil mobilitas itas/ke /keny nyaman amanan an pasien pasien atau besar besar dan memudahkan perawatan luka Kolaborasi 8)
Kaji ulang foto
R: member memberii bukti bukti visual visual mulainy mulainyaa pemben pembentuk tukan an kalus/ kalus/pro proses ses penyembuhan untuk menentukan tingkat aktifitas dan kebutuhan terapi 9)
Berik Berikan an atau atau perta pertaha hank nkan an sti stimu mulsi lsi listr listrik ik bil bilaa digu diguna naka kan n
R: meni mening ngkat katka kan n
pertu pertumb mbuh uhan an tula tulang ng pada pada kete keterla rlamb mbata atan n
penyembuhan
b.
Nyeri akut akut berhub berhubung ungan an dengan dengan spasme spasme otot, otot, Diagnosa : Nyeri
gerakan fragmen tulang, edema dan cedera pada jaringan lunak, alat traksi, stress dan ansietas Tujuan dan criteria hasil
1)
Menyatakan nyeri hi hilang
2)
Menu Menunj njuk ukka kan n tin tinda daka kan n sant santai ai,, mam mampu pu ber berpa part rtis isip ipas asii dal dalam am
aktivitas/tidur/istirahat dengan tepat 3)
Menunjukkan penggunaan keterampilan relaksasi dan
aktifitas terapeutik sesuai indikasi untuk situasi individual Intervensi keperawatan keperawatan
1)
Kaji tanda-tanda vital klien
R: mengetahui keadaan umum pasien 2)
Perta rtahank ankan imobilisasi sasi bag bagian yang sakit dengan tir tirah
baring, gips R: menghilangkan nyei dan mencegah kesalahan posisi tulang yang cedera 3)
Tin Tinggik ggikan an dan duku dukung ng ekst ekstre rem mitas itas yang ang ter terk kena ena
R: meni mening ngka katk tkan an alira aliran n bali balik k vena vena,, menu menuru runk nkan an edem edemaa dan dan menurunkan nyeri 4)
Hindari
penggunaan
bantal
plastik/sprey
di
bawah
ekstremitas dalam gips R: dapat dapat mening meningkat katkan kan ketida ketidakny knyama amanan nan karena karena pening peningkat katan an produksi panas dalam gips yang kering
5)
Ting Tinggi gika kan n pen penut utup up temp tempat at tid tidur ur;; per perta taha hank nkan an line linen n ter terbu buka ka
pada ibu jari kaki R: mempert mempertahan ahankan kan kehang kehangatan atan tubuh tubuh tanpa tanpa ketida ketidakny knyama amanan nan karena tekanan selimut pda bagian yang sakit 6)
Evaluasi keluhan nyeri/ketidaknyamanan, perhatikan lokasi
dan dan karak karakter terist istik ik term termas asuk uk inten intensit sitas as (skala (skala 1-10 1-10). ). Perh Perhat atik ikan an petunjuk nyeri non verbal (perubahan pada tanda-tanda vital dan emosi) R: mempengaru mempengaruhi hi pilihan/ke pilihan/keefektifan efektifan intervensi. intervensi. Tingkat Tingkat ansietas ansietas dapat mempengaruhi persepsi atau reaksi terhadap nyeri 7)
Selidiki Selidiki adanya adanya keluhan keluhan nyeri yang tidak biasa/tiba-tiba biasa/tiba-tiba
atau dalam, lokasi progresif/buruk tidak hilang dengan analgesik R: dapat dapat menand menandaka akan n terjadi terjadiny nyaa kompli komplikas kasii contoh contohny nyaa infeksi infeksi,, iskemi jaringan, sindrom kompartemen 8)
Beri obat seb sebelu elum pera erawatan akt aktifitas tas
R: meningkatkan relaksasi otot dan meningkatkan partisipasi 9)
Lakukan Lakukan kompres kompres dingin/es dingin/es 24-48 jam pertama pertama dan sesuai
keperluan R: menuru menurunka nkan n edema/ edema/pem pemben bentuk tukan an hemato hematoma, ma, menuru menurunka nkan n sensasi nyeri 10)
Berikan obat sesuai indikasi: narkotik dan analgesik non
narkotik: NSAID injeksi (ketoralak) dan atau relaksan otot, contoh siklobenzapr siklobenzaprin in (flekseril), (flekseril), hidroksin hidroksin (vistaril). (vistaril). Berikan Berikan narkotik narkotik sekitar pada jamnya selama 3-5 hari R: diberikan untuk menurunkan nyeri dan/atau spasme otot
c.
Diagnosa : Risiko tinggi perhadap perhadap disfungsi disfungsi neurovasku neurovaskuler ler
perifer berhubungan dengan penurunan/interupsi aliran darah/cedera vaskuler langsung, edema berlebihan, pembentukan thrombus Tujuan dan criteria hasil:
1)
Mempertahankan
perfusi
jaringan
dibuktikan
oleh
terabanya terabanya nadi, kulit hangat/keri hangat/kering, ng, sensasi normal, sensori biasa, tanda vital stabil, dan haluaran urine adekuat untuk situasi individu Intervensi:
1)
Eval Evalua uasi si ada adany nyaa kual kualit itas as nad nadii per perif ifer er dis dista tall terh terhad adap ap cede cedera ra
melalui palpasi R: penu penuru runa nan/ n/tak tak adan adany ya nadi nadi dapa dapatt meng mengga gamb mbark arkan an cede cedera ra vask vaskul uler er dan dan perlu perluny nyaa eval evalua uasi si medi medicc segera segera terh terhad adap ap statu statuss sirkulasi 2)
Kaji Kaji ali alira ran n peri perife fer, r, war warna na ku kulit lit dan dan keha kehang ngat atan an dis dista tall pad pada
fraktur R: kem kembali baliny nyaa warn warnaa haru haruss cepa cepatt (2-3 (2-3 deti detik) k),, warn warnaa kuli kulitt menunj menunjukk ukkan an ganggu gangguan an arteria arterial. l. Sianos Sianosis is diduga diduga ada ganggu gangguan an vena 3) fun fungsi gsi
Laku Lakuka kan n pen pengk gkaj ajia ian n neu neuro rom musku uskule ler. r. Perh Perhat atik ikan an peru peruba baha han n moto otor/se r/sen nsori sori..
Mint Mintaa
pasie asien n
untu untuk k
melo elokali kalisa sasi si
nyeri/ketidaknyamanan R: gangguan gangguan perasaan perasaan kebas, kesemutan, peningkatan peningkatan penyebaran penyebaran nyeri terjadi bila sirkulasi pada saraf tidak adekuat 4)
Pert Pertah ahan anka kan n pen pening inggian gian ekst ekstre rem mitas itas yan yang g ceder cederaa kecua ecuali li
diko dikont ntra rain indi dika kasi sika kan n
deng dengan an
mey meyakin akinka kan n
adan adany ya
sind sindro rom m
kompartemen R: meningkatkan drainase vena/menurunkan edema 5)
Perha rhatikan keluhan nyeri eri ekstrem rem untuk tipe cedera atau
peningkatan nyeri pada gerakan pasif ekstremitas, terjadinya parestesia,
tegangan
otot/nyeri
tekan
dengan
eritema,
dan
perubahan nadi distal. R: perdarahan/pembentukan edema berlanjut dalam otot tertutup dengan fasia ketat dapat menyebabkan gangguan aliran darah dan
iskemi iskemiaa miosit miositis is atau sindro sindrom m kompar kompartem temen, en, perlu perlu interv intervensi ensi darurat untuk menghilangkan tekanan/memperbaiki sirkulasi 6)
Seli Selidi dik ki tan tanda da iske iskem mia ekst ekstre rem mitas itas tib tiba-ti a-tib ba
R: dislokasi fraktur sendi dapat menyebabkan kerusakan arteri yang berdekatan, dengan akibat hilangnya aliran darah ke distal 7)
Doro Doron ng pasi pasien en un untuk tuk seca secara ra ruti rutin n lati latiha han n jari jari/s /sen end di dist distal al
cedera. Ambulasi sesegera mungkin R: meningkatk meningkatkan an sirkulasi sirkulasi dan menurunkan menurunkan pengumpulan pengumpulan darah khususnya pada ekstremitas bawah 8)
Awas Awasii tand tandaa vita vital. l. Perh Perhat atik ikan an tand tandaa-ta tan nda puca pucat/ t/si sian anos osis is
umum, kulit dingin, perubahan mental R: ketidakadekuatan volume sirkulasi akan mempengaruhi sistem perfusi jaringan 9)
Beri Berik kan kom kompres res es es sek sekit itar ar frak fraktu turr ses sesua uaii in indikas ikasii
R: menu menuru runk nkan an edem edema/ a/pem pembe bent ntuk ukan an hema hemato toma ma,, yang yang dapa dapatt mengganggu sirkulasi 10)
Pemerik riksaa saan ko kogulasi, si, Hb Hb/Ht
R: membantu dalam kalkulasi kehilangan darah dan membutuhkan keefektifan terapi penggantian
d.
Diagnosa
berhubungan
:
dengan
Risi Risik ko
ting tinggi gi
perubahan
keru kerusa saka kan n
aliran
darah,
pert pertuk ukar aran an emboli
gas
lemak,
perubahan membrane alveolar/kapiler Tujuan dan criteria hasil:
1)
Mem Memperta ertah hank ankan fung fungsi si perna pernafa fasa san n adek adeku uat, at, dib dibuktik ktikan an
oleh tidak adanya dyspnea/sianosis, frekuensi pernafasan dan GDA dalam batas normal Intervensi :
1)
Awasi frekuensi pernafasan
R: takipnea, dispnea, dan perubahan dalam mental dan tanda dini insufisiensi pernafasan 2)
Auskultasi bunyi na nafas
R: perubahan bunyi menunjukkan adanya komplikasi pernafasan 3)
Atas Atasii jari jaring ngan an ced cedera/ era/tu tula lang ng deng engan lem lembut
R: mencega mencegah h terjadi terjadiny nyaa emboli emboli lemak lemak yang yang erat hubun hubungan ganny nyaa dnegan fraktur 4)
Inst Instru ruks ksik ikan an dan dan ban bantu tu dala dalam m lat latih ihan an nafa nafass dal dalam am dan dan bat batuk uk
efektif R: meningkatkan ventilasi alveolar dan perfusi 5)
Perh Perhat atik ikan an pen penin ingk gkat atan an keg kegel elis isah ahan an,, kaca kacau, u, leta letarg rgi, i, stu stupo por r
R: gangguan gangguan pertukaran gas dapat menyebabkan menyebabkan penyimpang penyimpangan an tingkat kesadaran pasien 6)
Bantu dalam spirometri intensif
R: maksimalkan ventilasi/oksigenasi 7)
Berikan tambahan O2
Meningkatkan persediaan O2 untuk oksigenasi optimal jaringan 8)
Berikan obat sesuai indikasi
R: heparin dan dan kortikosteroid kortikosteroid dapat digunaka digunakan n untuk mencegah mencegah bertambahnya pembekuan dan steroid digunakan untuk mengatasi emboli lemak e.
Diagnosa : Gangguan Gangguan mobilitas mobilitas fisik berhubung berhubungan an dengan dengan
kerusakan rangka neuromuskuler, nyeri/ketidaknyamanan Tujuan dan criteria hasil:
1)
Mem Mempertah rtahaankan posis sisi fungsio sional
2)
Meningkatkan
kekuatan/fungsi
mengkompensasi bagian tubuh
yang
sakit
dan
3)
Menunjukkan
teknik
yang
memampukan
melakukan
aktifitas Intervensi :
1)
Kaji Kaji dera deraja jatt imob imobil ilit itas as yang ang diha dihasi silk lkan an oleh oleh cede cedera ra
R: pasi pasien en mungki ngkin n
dib dibatas atasii
oleh leh
pand pandan ang gan diri iri
ten tentan tang
keterbatasan fisik yang memerlukan informasi untuk meningkatkan kemajuan kesehatan 2)
Lak Lakukan ukan dan awas awasii ren renta tang ng gerak erak pasif asif dan dan akt aktif if
R: Memp Mempert ertah ahan anka kan n keku kekuat atan an otot otot yang sakit sakit,, memu memuda dahk hkan an resolusi inflamasi pada jaringan yang cedera 3)
Bantu da dalam mobili ilisasi sasi dengan ku kursi roda
R: menu menuru runk nkan an komp kompli lika kasi si tira tirah h bari baring ng dan dan meni mening ngka katk tkan an penyembuhan dan normalisasi fungsi organ 4)
Dorong peningkatan masuk sukan caira iran sam sampai 2000-3000
ml/hari R: mempert mempertahan ahankan kan hidrasi hidrasi tubuh, tubuh, menuru menurunka nkan n resiko resiko infeks infeksii urinarius, pembentukan batu 5)
Berikan diet tinggi protein, karbohidrat, vitamin dan
mineral R:
pada pada
cede cedera ra
muscu usculo losk skel elet etal al
nutr nutris isii
dipe diperl rluk ukan an
untu untuk k
penyembuhan dapat berkurang dengan cepat sering mengakibatkan penurunan berat badan sebanyak 20-30 pon pon selama traksi tulang 6)
Konsul dengan ahli terapi fisik
R: berguna dalam membuat aktifitas individu/program latihan f.
Diagnosa : Risik Risiko o ting tinggi gi terh terhad adap ap keru kerusa saka kan n integ integri ritas tas
kulit/ kulit/jari jaringa ngan n berhub berhubung ungan an dengan dengan cedera cedera tusuk, tusuk, fraktu frakturr terbuka terbuka,, perubahan sirkulasi, imobilisasi fisik Tujuan dan criteria hasil :
1)
Men Menyatak atakaan ke ketidaknyaman amanan an hilang
2)
Men Menunju unjukk kkan an peri perila laku ku/t /tek ekn nik untu untuk k mence encega gah h keru kerusa saka kan n
kulit/memudahkan penyembuhan sesuai indikasi 3)
Men Mencapa apai pen peny yemb embuhan lu luka se sesua suai wa waktu
Intervensi :
1)Kaji 1) Kaji kulit, benda asing, kemerahan, kemerahan, perdarahan, perdarahan, perubahan perubahan warna, kelabu R: memberikan informasi tentang sirkulasi kulit dan masalah yang mungkin disebabkan oleh pemasangan gips 2)Masase kulit dan penonjolan tulang R: menurunkan tekanan pada area yang peka dan risiko abrasi 3)Bersihkan kulit dengan sabun dan air R: memberikan gips tetap kering, dan area bersih 4)Masase kulit sekitar akhir gips dengan alcohol R: mempunyai efek pengering yang menguatkan kulit 5)Balik pasien dnegan sering untuk melibatkan sisi yang tak sakit R: meminimalkan tekanan pada kaki dan sekitar tepi gips g.
Diagnosa : Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan
tidak adekuatnya pertahanan primer, kerusakan kulit, trauma jaringan, terpajan pada lingkungan Tujuan dan criteria hasil:
1)
Menc Mencap apai ai peny penyem embu buha han n luk lukaa sesu sesuai ai wakt waktu, u, beba bebass dra drain inas asee
purulen, atau eritema, dan demam. Intervensi :
1)
Insp Inspek eksi si kulit untuk adanya iritasi asi
R: pen atau kawat kawat tidak tidak harus harus dimasu dimasukka kkan n melalu melaluii kulit kulit yang yang terinfeksi, kemerahan dan abrasi 2)
Obser servasi asi lu luka un untuk pembent entukan bu bula
R: tanda perkiraan infeksi gas gangren 3) bicara
Kaji tonus otot, refleks tendon dalam dan kemampuan
R: keka kekaku kuan an otot otot,, spasm spasmee otot otot rahan rahang g disfa disfagi giaa menu menunj njuk ukka kan n indikasi tetanus 4)
Berikan obat sesuai indikasi
R: sesuai dengan program terapi antara lain dengan memberikan obat antibiotic IV dan tetanus toksoid 5)
Berikan irigasi luka/tulang
R: debrid debrideme emen n local local menuru menurunka nkan n mikroo mikroorga rganis nisme me dan inside insiden n infeksi iskemik h.
Diagnosa : Kurang pengetahuan pengetahuan tentang tentang kondisi, kondisi, prognosis, prognosis,
dan
kebutuhan
terpaja terpajan/m n/meng enging ingat, at,
peng engobata atan salah salah
berh erhubungan
interp interpreta retasi si
dengan
inform informasi/ asi/tida tidak k
kurang mengen mengenal al
sumber informasi Tujuan dan criteria hasil:
1)
Menyatakan
pemahaman
kondisi,
prognosis
dan
pengobatan 2)
Mel Melakukan den dengan bena enar prosed sedur yang ang diperlukan dan
menjelaskan alasan tindakan. Intervensi :
1)
Kaji aji ulang patologi, prognosis, sis, da dan harapan yang aka akan
datang R: memb memberi erika kan n dasar dasar peng penget etah ahua uan n pasie pasien n dan dan pasie pasien n dapa dapatt membuat pilihan informasi 2)
Doro Dorong ng pasi pasien en untu untuk k mel melak akuk ukan an lati latiha han n akt aktif if untu untuk k sen sendi di
R: mencegah kekakuan sendi, kontraktur, dan kelelahan otot 3)
Kaji aji ul ulang pe perawata atan pe pen/luka yan yang g te tepat
R: menuru menurunka nkan n risiko risiko trauma trauma tulang tulang/jar /jaring ingan an dan infeksi infeksi yang yang dapat berlanjut 4.
EVALUASI
a.
Memp Mempert ertah ahan anka kan n stabi stabili lita tass dan posis posisii frakt fraktur ur
b.
Menyatakan nyeri hilang
c.
Memp Mempert ertah ahan anka kan n perfu perfusi si jarin jaringa gan n adek adekua uatt
d.
Memp Mempert ertah ahan anka kan n fungs fungsii perna pernafas fasan an adek adekua uatt
e.
Mening Meningkat katkan kan/mem /mempert pertaha ahanka nkan n mobil mobilita itass fisik fisik yang yang ting tinggi gi
f.
Integr egritas kulit ba baik
g.
Men Mencap capai peny enyembu embuh han luk luka sesu sesuai ai wak waktu, tu, beb bebas drain rainas asee
purulent h.
Menya Menyataka takan n pemaha pemahaman man kond kondisi, isi, progno prognosis, sis, dan dan pengo pengobat batan an
BAB III TINJAUAN KASUS RESUME
Klien Tn. E usia 48 tahun, masuk RSPAD Gatot Soebroto Jakarta Pusat pada hari kamis
tanggal 19 Februari 2011. Klien mengatakan terjatuh saat
mengendarai sepeda motor ketika pulang kerja, klien pingsan dan dibawa ke RS Fatmawati, dan baru sadar saat sudah di RS, klien mengalami luka pada kaki kiri dan jari telunjuk tangan kiri, luka dibersihkan di RS Fatmawati, kemudian klien dipindahkan ke RSPAD Gatot Subroto karena masih aktif menjadi anggota TNI. Setelah Setelah dilakukan rontgen, rontgen, klien didiagnosa didiagnosa fraktur femur femur 1/3 distal fragmented fragmented sinistra, fraktur tibia, fibula 1/3 proximal sinistra, open fraktur phalang media distal digiti 2 manus sinistra dan harus dilakukan tindakan pembedahan. Setelah itu itu klie klien n dira dirawa watt di Ruan Ruang g Pera Perawa wata tan n Beda Bedah h Lant Lantai ai V. Klie Klien n di oper operas asii pemasangan ORIF pada femur, tibia, dan fibula sinistra pada tanggal 25 Februari 2011, kemudian post operasi dirawat di ICU sampai tanggal 26 Februari 2011. Klien mendapatkan mendapatkan tranfusi darah PRC, Golongan Golongan darah B Rhesus Rhesus (+) sebanyak 300 cc. Terdapat 3 luka post operasi di kaki kiri yang tertutup perban, luka post op hari ke 14 dengan dengan jumlah 3 sayatan, dimana sayatan pertama jumlah jumlah jahitan ± 44 jahitan di area femur sampai tibia, sayatan kedua jumlah jahitan ± 9 jahitan di area genue atas, sayatan ketiga jumlah jahitan ± 11 jahitan di area genue bagian bawah. Kedalaman luka post op ± 5 mm, luka mengalami perembesan pada perban, warna rembesan kuning kecoklatan, bau khas darah. Untuk fraktur phalang medial distal digiti 2 manus sinistra dilakukan operasi pada tanggal 11 maret 2011 dengan 2 jumlah jahitan, luka dibalut perban hari ke-4. Dilakukan perawatan luka 2x/hari. Kondisi klien saat ini, keadaan umum baik, kesadaran composmentis, Tandatanda tanda vital vital,, Tekana Tekanan n Darah Darah 120/8 120/80 0 mmHg, mmHg, Nadi Nadi 88 88 x/menit x/menit,,
Suhu Suhu
36 oC,
Respir Respirato atory ry Rate Rate 20 x/meni x/menit. t. Klien Klien mempun mempunya yaii riway riwayat at fraktur fraktur femur femur dextra dextra karena karena kecela kecelakaa kaan n pada pada tahun tahun 1996. 1996. Klien Klien mengat mengatakan akan nyeri nyeri pada pada luka luka post post operasi operasi di kaki kaki kiri. kiri. Klien Klien mengata mengatakan kan nyeri nyeri pada pada skala skala 7, klien klien mengat mengataka akan n frekuen frekuensi si nyeri nyeri tidak tidak tentu, tentu, klien klien mengata mengatakan kan lamany lamanyaa nyeri nyeri kurang kurang lebih lebih 10
menit, klien menyatakan nyeri tumpul, klien mengatakan nyeri mulai dari paha kiri sampai tungkai bawah kiri, klien mengatakan nyeri timbul pada saat latihan gerak dan malam hari pada saat udara dingin, klien mengatakan bila nyeri minum obat ponstan dan mengatur posisi, klien mengatakan mengatakan di sekitar luka post op kaki kiri terasa panas, klien mengatakan di sekitar luka post op kaki kiri terasa gatal, klien mengatakan susah beraktivitas karena adanya luka post operasi pada kaki kiri dan tangan kiri, klien mengatakan luka sering rembes setelah dibawa berjalan, klien klien meng mengata ataka kan n beng bengka kak k pada pada lutu lututt kaki kaki kiri kiri di area area post post opera operasi, si, klie klien n mengatakan mengatakan tidak leluasa melakukan kegiatan seperti biasa, klien mengatakan mengatakan butuh bantuan untuk melakukan kegiatan tertentu, se perti berjalan, pindah tempat, mandi, ganti pakaian, klien mengatakan kesemutan dan kebas pada tangan kiri dan kaki kaki kiri, kiri, klien klien mengat mengataka akan n berjala berjalan n di bantu bantu dengan dengan tongkat, tongkat, luka luka post post op di genue merembes pada perban, warna rembesan pada perban kuning kecoklatan, bau rembesan post op pada kaki kiri khas darah, klien tampak menjaga area yang sakit dari lingkungan lingkungan sekitar, klien terlihat terlihat berhati-hati berhati-hati saat menggerakk menggerakkan an kaki kiri, kiri, respon respon emosi klien klien tenang tenang,, nyeri nyeri tekan tekan pada pada daerah daerah post op kaki kaki kiri kiri (+), klien klien ruti rutin n meng mengge gerak rakka kan n jari jari dan dan mela melatih tih kaki kaki yang frak fraktu tur, r, klie klien n tampa tampak k mering meringis is menaha menahan n sakit sakit saat latiha latihan n rentan rentang g gerak gerak aktif aktif dan pasif, pasif, kesadar kesadaran an composment composmentis, is, klien terpasang terpasang IVFD NaCl NaCl 0,9% + Fosmicin Fosmicin 2 gr per drip, 20 tpm di tangan kiri, cara berjalan : berjalan dengan tongkat, ROM : aktif dan pasif, gengga genggaman man tangan tangan/lep /lepas as : kuat kuat pada pada tangan tangan kanan, kanan, lemah lemah pada pada tangan tangan kiri, kiri, postur : tegap dengan tongkat, terdapat deformitas pada kaki kiri, kaki kiri hanya dapat menekuk 75º, warna kulit sawo matang, pengisian kapiler : < 3 dtk, rentang gerak : terbatas karena adanya fraktur di kaki kiri dan jari telunjuk tangan kiri, tremor kadang-kadang pada tangan kiri bila terlalu lama dalam posisi telapak tangan tangan telenta telentang. ng. Contoh Contohny nyaa saat ganti ganti baluta balutan n di tangan tangan,, massa massa otot otot : baik, baik, Kekuatan otot/ tonus otot 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 4
3 3 3 3
Kebutuhan klien di bantu keluarga dan perawat seperti mandi, berganti baju, berjalan, berpindah tempat, dan toileting. Pada pemeriksaan laboratorium tanggal 10 maret 2011 di dapat hasil:
•
Hemoglobin
: 10,2 g/dL
(↓)
(13-18 g/dl)
•
Hematokrit
: 32 %
(↓)
(40-52%)
•
Eritrosit
: 3,7 juta/uL
(↓)
(4,3-5,0
Leukosit
: 15.600 /uL
(↑)
(4800-10800 /
Trombosit
: 819.000 /uL
(↑)
(150000-
juta
/uL) •
uL) •
400000) •
MCV
: 87 fl
(N)
(80-96 fl)
•
MCH
: 27 pg
(N)
(27-32 pg)
•
MCHC
: 32 g/dL
(N)
(32-36 g/dl)
Klien mendapat therapy oral: •
Ponstan 3x1 bila nyeri
•
Ranitidin 2x50 mg tiap 12 jam
•
Vitamin 1x1 tiap 24 jam
Therapy injeksi •
Fosmicin 2x2gr tiap 12 jam
•
Hipobach 2x200mg tiap 12 jam
•
Ciprofloxacin 2x100ml tiap 12 jam
•
Ranitidine 2x50mg tiap 12 jam
Sehingga muncul diagnosa keperawatan Gangguan rasa nyaman: nyeri b/d terputusnya continuitas jaringan, Infeksi b/d masuknya mikroorganisme asing dan prosedur invasive, keterbatasan mobilitas fisik b/d fraktur femur, Resiko tinggi kontraktur b/d kehilangan integritas tulang dan imobilisasi.
1. Peng Pengka kaji jian an Informasi Umum
Nama
: Tn. E
Tanggal Lahir
: 28 Desem sember 1963
Umur
: 48 tahun,
Jenis kelamin
: laki-laki
Suku Bangsa
: Batak
Tanggal masuk
: 19 Februari 2011, Rujukan dari RS Fatmawati, Jakarta Selatan
Sumber Informasi : Klien , Keluarga, dan Medikal Record AKTIFITAS/
Pekerjaan : TNI
ISTIRAHAT
Aktifitas/hobi : nonton TV, membaca, makan, kegiatan gereja .
Gejala
“saya “saya mengha menghabis biskan kan waktu waktu di kantor kantor dan di jalan, jalan, karena karena
(subjektif)
macet macet dan tempat tempat kerja kerja jauh jauh dari dari rumah. rumah. Berang Berangkat kat subuh subuh pulang malam, sampai rumah sudah jam 9 malam”. Aktifitas waktu luang : Berkumpul dengan keluarga. Perasaan bosan / tidak puas : Ya , karena lama belum sembuh Kete Keteba bata tasa san n kare karena na peny penyak akit it : Ya, Ya, klie klien n tida tidak k lelu leluas asaa melaku melakukan kan kegiata kegiatan n seperti seperti biasa biasa dan butuh butuh bantua bantuan n untuk untuk kegiatan tertentu, seperti berjalan, mandi, ganti pakaian. Tidur : 6-8 jam/malam. Tidur siang : jarang Insomnia : tidak ada Rasa segar saat bangun : Iya, jika tidur nyenyak
Tanda (objektif)
Respon terhadap aktifitas yang terobservasi : Cardiovaskuler, TD 120/80 mmHg , Pernapasan Vesikuler 20 x/menit. Status mental : sadar/aktif
Pengkajian neuromuscular : •
Postur : tegap dengan bantuan tongkat.
•
Tremo Tremorr : Iya , kadang kadang-kad -kadang ang pada tangan tangan kiri bila bila terlalu lama dalam posisi yang sama. Contohnya saat ganti balutan di tangan.
•
Rentang gerak : terbatas karena adanya fraktur di kaki kiri dan jari telunjuk tangan kiri
•
Kekuatan otot / tonus otot :
5 5 5 5 5 5 5 5
•
5 5 5 4 3 3 3 3
Deformitas Deformitas : Iya , pada kaki kiri hanya dapat menekuk menekuk 75º
SIRKULASI
Gejala (subjektif)
Flebitis : Ya , pada lutut kaki kiri Peny Penyem embu buha han n lamba lambatt : Ya, Ya, terut terutam amaa pada pada daera daerah h frakt fraktur ur karena masih keluar rembesan setelah 2 minggu post op ORIF. Ekstremitas : bengkak pada lutut kaki kiri di area post ORIF Batuk/ hemoptisis : Tidak Perubahan frekuensi/jumlah urin : normal / ± 2,5 Liter / 24 jam Kebas : Ya, kadang-kadang jari kaki kiri dan jari tangan kiri
Tanda (objektif)
TD : berbaring : 120/80 mmHg Nadi : radialis 88 x/menit, kualitas : kuat, irama : teratur Auskultasi dada : ronki (-), wheezing (-) DVJ : Tidak ada Getaran Jantung : ada , normal Ekstremitas : suhu : akral hangat Warna kulit : sawo matang Pengisian kapiler : < 3 detik Kuku : kuku jari normal Rambut : hitam dan tipis, Penyebaran : Merata Membrane mukosa : lembab Membrane bibir : kering
Punggung kuku : melengkung baik Konjungtiva : anemis Sklera : unikterik
INTEGRITAS
Faktor stress : Terkadang memikirkan keadaannya yang lama
EGO
tidak sembuh-sembuh
Gejala
Cara mengatasi stress : bertukar pikiran dengan istri
(subjektif)
Masa Masala lah h
fin financi ancial al
:
“tid “tidak ak ada, ada, kare karena na
sem semua
biay iaya
ditanggung” Status hubungan : Menikah Faktor-faktor budaya : Hidup di daerah perkotaan Agama : Kristen Kegiatan Keagamaan : pergi ke gereja, selama perawatan di RS klien tidak pernah ke gereja Gaya hidup : Berkecukupan Perubahan terakhir : Tidak ada Perasaan ketidakberdayaan : Ya, karena pada kaki kiri masih dalam pengobatan / masih nyeri bila digerakkan.
Tanda (objektif)
Status emosional : tenang Respon Respon-res -respon pon fisilog fisilogis is yang yang terobs terobserv ervasi asi : Klien Klien aktif aktif dan mau berpartisipasi dalam proses pengobatan / perawatan
ELIMINASI
Gejala (subjektif)
Pola buang air besar : lancar/waktu tidak tentu BAB terakhir : Tadi pagi (10 Maret 2011) Karakter feces : Agak padat Riwayat Perdarahan : Tidak Hemoroid : Tidak ada Konstipasi : kadang-kadang Penggunaan lakstif : Tidak Bola BAK : normal
Frekuensi : > 10x/24 jam Karakteristik urin : kuning kuning jernih
Tanda (objektif)
Nyeri tekan abdomen : Tidak Lembek/keras : lembek Skala nyeri : Tidak ada Teraba massa : tidak ada Bising usus : aktif pada ke-4 kuadran, yaitu : 8 x/menit x/menit Perubahan kandung kemih : Tidak ada BAK terlalu sering : > 10x/24 jam karena klien banyak minum ± 3 L/24 Jam
MAKANAN/ CAIRAN
Gejala (subjektif)
Diit Diit biasa biasa (Tip (Tipe) e) : (Mak (Makan anan an biasa biasa Ting Tinggi gi kalo kalori ri Ting Tinggi gi Protein) Jumlah makanan per hari : 3 kali/24 jam Pola diit : Pagi , siang , sore Makan/masukan terakhir : Tadi pagi (10-03-2011) Mual/muntah : Tidak ada Alergi makanan : Tidak ada Kehilangan selera makan : Iya , sejak operasi yang kedua Masalah mengunyah/menelan : Tidak ada Nyeri ulu hati/intoleransi makanan : Tidak ada Gigi : klien hanya kumur-kumur dan jarang gosok gigi selama di rawat di RS Berat badan biasa : 70 kg. Perubahan berat badan : turun 2 kg selama di RS Penggunaan diuretic: tidak ada
Tanda (objektif)
Berat badan sekarang : 68 kg Tinggi badan : 165 cm Bentuk tubuh : Tegap Turgor kulit : Kering
Penampilan lidah : midline pink. Membran mukosa : lembab Kondisi gigi/gusi : ada caries Edema : Pada lutut kaki kiri Bunyi nafas : vesikuler Bising usus : aktif pada pada ke-4 kuadran, yaitu 8 x/menit
HIGIENE
Aktifitas sehari-hari : Tergantung sebagian (parsial care)
Gejala
•
Mobilitas : Tergantung
(subjektif)
•
Higiene : Dibantu perawat dan keluarga
•
Toileting : dibantu perawat dan keluarga
•
Makan : sendiri
•
Berpakaian : dibantu keluarga dan perawat
•
Waktu mandi yang diinginkan : pagi/sore
•
Pemakaian ian
alat
bantu
/
Proste stetik
:
Iya, Iya, klien
menggunakan alat bantu tongkat •
Tanda (objektif)
Bantuan diberikan oleh : keluarga dan perawat
Penampilan Penampilan umum umum : sesuai dengan laki-laki laki-laki yang yang berusia berusia 48 tahun, bersih , rambut sedikit beruban Cara Cara berpak berpakaian aian : rapih rapih (memak (memakai ai kaos kaos oblong oblong dan celana pendek) Bau badan : tidak Kondisi kulit kepala : baik
NEUROSENSORI
Gejala (subjektif)
Rasa ingin pingsan/pusing : tidak ada Sakit kepala : tidak ada Kesemutan/kebas/ kelemahan (lokasi) : kesemutan pada tangan kiri dan kaki kiri Stroke / gejala sisa : tidak ada Epilepsi : Iya ± 2 tahun yang lalu Mata : baik. Telinga : baik
Hidung Hidung : Epitaksis Epitaksis : Tidak. Indera pendeng pendengaran aran : tidak ada ada masalah
Tanda (objektif)
Status mental : sadar Terorientasi terhadap waktu, tempat, orang. Kesadaran : Compos Mentis Afek : perhatian. Memori yang lama dan baru : jelas dan utuh Kacamata : tidak, Kontak Lensa : Tidak Bicara : jelas dan koheren Genggaman tangan/lepas : kuat pada tangan kanan, lemah pada tangan kiri Postur : tegap dengan tongkat Ukuran pupil : 2/2
NYERI/TIDAK NYAMAN
Lokasi : kaki kiri Intensitas : 7
Gejala
Kualitas : Nyeri tumpul
(subjektif)
Frekuensi : Tidak tentu Durasi : ± 10 menit Penjalaran : dari paha kiri sampai tungkai bawah kiri Faktor pencetus : pada saat latihan gerak dan malam hari pada saat udara dingin terasa ngilu Cara mengatasi : minum obat ponstan, mengatur posisi, dan tidur
Tanda (objektif)
Mengkerutkan muka : Iya saat latihan ROM aktif dan pasif Menjag Menjagaa area area yang yang sakit sakit : Iya, Iya, menjauh menjauhkan kan area sakit sakit dari dari lingkungan sekitar, contohnya : saat ada orang yang mendekati area yang sakit, klien akan menghindar dan tampak berhatihati dalam menggerakkan kaki kiri. Penyempitan focus : negatif
Respon emosi : tenang, kadang tidur Nyeri tekan pada daerah post op : (+)
PERNAFASAN
Gejala (subjektif)
Dipsnea : Tidak Batuk : Tidak Empisema : Tidak Bronchitis : Tidak Asma : Tidak Tuberkulusis : Tidak Perokok : Iya, 1 ½ bungkus / hari , lama merokok : ± 20 tahun Penggunaan alat bantu nafas : Tidak Oksigen : Tidak
Tanda (objektif)
Frekuensi pernafasaan : 20 x/menit Kedalaman : Normal Simetris : di kedua lapang dada Penggunaan otot-otot assesori : Tidak ada Napas cuping hidung : Tidak Tidak ada Bunyi napas : Vesikuler Sianosis : Tidak ada Jari tubuh : terdapat luka di jari telunjuk tangan kiri Karakteristik sputum : Tidak ada Fungsi mental/kegelisahan : sadar/terorientasi/rileks
KEAMANAN
Gejala (subjektif)
Alergi/sensitivitas : Tidak ada Perubahan system imun sebelumnya : Tidak ada Penyakit hubungan seksual : Tidak ada Perilaku resiko tinggi : Tidak ada Transfusi Transfusi darah : Iya , setelah setelah operasi pemasangan ORIF pada kaki kaki kiri kiri di ruan ruang g ICU, ICU, mend mendap apat at tran tranfu fusi si dara darah h PRC, PRC, Golongan darah B Rh (+) sebanyak 300 cc Gambaran reaksi : Tidak ada aglutinasi
Riwayat cedera / kecelakaan : Iya , pernah mengalami fraktur communitied femur dextra Fraktur/dislokasi : ya, pada kaki kiri di area paha, atas dan bawah lutut, serta jari telunjuk tangan kiri. Terdapat rembesan pada perban setelah dibawa berjalan. Di sekitar luka post op kaki kiri terasa panas dan gatal. Arthritis/sendi tidak stabil : Iya, pada bagian lutut Masalah punggung : Tidak ada Perubahan pada tahi lalat : Tidak ada Pembesaran nodus : Tidak ada Gangguan penglihatan : Tidak ada Kerusakan pendengaran : Tidak ada Alat ambulatory : Iya, I ya, menggunakan tongkat untuk berjalan.
Tanda
Suhu :36,2 0 C, Aksila
(objektif)
Diaforesis : Tidak ada Integritas kulit : terdapat luka post op ORIF di kaki kiri Kemerahan : Ya Jaringan parut : Tidak ada Ulserasi : Tidak ada Ekimosis : Tidak ada Lepuh : Tidak ada Laserasi : Tanggal operasi : 25 Februari 2011 Terdapat luka post operasi dengan jumlah 3 sayatan, dimana sayatan pertama jumlah jahitan ± 44 pada area femur sampai tibia, sayatan kedua jumlah jahitan ± 9 pada area genue bagian atas, atas, sayata sayatan n keti ketiga ga juml jumlah ah jahi jahitan tan ± 11 pada pada area area genu genuee bagian bawah. Kedalaman luka post op ± 5 mm, post op hari ke 14. Operasi ke 2 dilakukan pada tanggal 11 maret 2011, luka operasi di tangan kiri terdapat 2 jahitan bagian palang medial distal digiti 2 manus sinistra, post op hari ke-4. Luka merembes pada perban, warna rembesan kuning kecoklatan,
bau khas darah. Kekuatan otot/ tonus otot:
5 5 5 5
5 5 54
5 5 5 5
3 3 3 3
Cara berjalan : berjalan dengan tongkat ROM : aktif dan pasif Paralisis/parastesial : Tidak ada
SEKSUALITAS
Gejala (subjektif)
Akti Aktifi fita tass
mela melaku kuka kan n
hubu hubung ngan an seks seksua uall
:
tida tidak k
sela selama ma
perawatan di Rumah Sakit. Rabas penis : Tidak ada Gangguan prostat : Tidak Vasektomi : Tidak Melakukan Pemeriksaan sendiri : Iya Prostoscopy / Pemeriksaan Prostat terakhir : Tidak ada Testis : tidak ada masalah Masalah/keluhan : Tidak ada
Tanda
Pemeriksaan Testis : Tidak terkaji
(objektif)
Kutil Genital / Lesi : Tidak terkaji
INTERAKSI SOSIAL
Status perkawinan : Menikah Lama : ± 20 tahun
Gejala
Hidup dengan : Anak dan istri
(subjektif)
Laporan masalah : Tidak ada Masalah-masalah / stress : Tidak ada Keluarga besar : Anak dan Istri Orang pendukung lain : Teman dan keluarga Peran dalam struktur keluarga : Kepala keluarga, Suami, Ayah Masal Masalah ah-m -masa asala lah h
yang yang berh berhub ubun unga gan n deng dengan an peny penyak akit it /
kondisi: Terbatas gerakan dan aktifitas Perubahan bicara / penggunaan alat bantu komunikasi : tidak ada
Adanya laringektomi : Tidak ada \ Tanda (Objektif)
Bicara : jelas, dapat dimengerti Pola bicara : biasa / teratur Penggunaan alat bantu bicara : Tidak ada Komunikasi verbal/non verbal dengan keluarga/orang terdekat: sering berbicara dengan anak dan istri Pola Pola inte interak raksi si kelu keluar arga ga (per (peril ilak aku) u) : Klie Klien n dan dan istri istri salin saling g membuat komentar satu sama lain.
PENYULUHAN/ PEMBELAJARAN
Gejala (subjektif)
Bahasa dominan : Indonesia, melek huruf : Ya , Alphabet Tingkat pendidikan : SMA Faktor resiko keluarga : epilepsi Obat yang di resepkan setelah operasi : •
Ponstan : 3x1 tab, tiap 8 jam
Indikasi : meredakan nyeri ringan hingga sedang pada nyeri traumatic, otot dan pasca operasi •
Ranitidin : 2x1 amp amp , tiap 8 jam
Indikasi : tukak duodenum aktif, tukak lambung aktif non maligna, kondisi hipersekresi patologis. •
Hypo Hypoba bach ch
: 1x100 1x100 mg, mg, tiap 24 24 jam
selama 2 hari (tanggal 14 dan 15 maret 2011) Indi Indika kasi si : infek infeksi si pasc pascaa opera operasi, si, infe infeks ksii tulan tulang g dan dan sendi sendi,, infek infeksi si yang ang diseb disebab abka kan n oleh oleh bakt bakter erii yang resisten terhadap gentamycin •
Ciprofloxacin : 2 x 100 ml, tiap 12 jam
Indikasi : Pencegahan infeksi anaerob pra dan pasca operasi •
Fosmicin 2 gr/ drip NaCl 0,9% 20 tpm
Indikasi: pencegahan infeksi pada pembedahan •
Neurobid 1x1, tiap 24 jam
Indika Indikasi: si: untuk untuk masa masa pemuli pemulihan han,, mereda meredakan kan nyeri, nyeri, mengembalikan kesegaran tubuh, kekurangan vit B1, B6, B12. Obat tanpa resep / bebas : tidak ada Peng Penggu guna naan an alco alcoho holl (Juml (Jumlah ah / Frek Frekue uens nsi) i) : Iya Iya , kada kadang ng-kadang. Diagnosa saat masuk per Dokter : Fraktur Femur Alasan dirawat per pasien : Ingin dilakukan operasi Riaw Riaway ayat at kelu keluha han n terak terakhi hirr : nyeri nyeri saat saat kaki kaki yang frakt fraktur ur digerakkan. Harapan pasien terhadap perawatan : “semoga penyakit saya cepat sembuh dan bisa beraktifitas lag.i”
DATA FOKUS
Nama Klien
: Tn. E
Ruang Kamar
: L V Bedah
Umur
: 48 Tahun
No RM
: 077728
-
DATA SUBJEKTIF Klien men mengatakan nyeri pada
-
DATA OBJEKTIF Klien post operasi ORIF di kaki
luka post operasi di kaki kiri
kiri (operasi ke-1) hari ke-14
-
-
Klien men mengatakan nyeri pada
skala 7 -
Klien
telunjuk kiri, (operasi ke-2) hari ke-4 mengatakan
frekuensi
nyeri tidak tentu -
Klien
Klien
-
Terdapat luka post op ORIF pada
kaki kiri dan jari telunjuk tangan kiri
mengatakan
lamanya
nyeri kurang lebih 10 menit -
Klien post operasi ORIF di jari
menyatakan
-
Operas erasii
perta ertam ma
tang tangga gall
25
Februa Februari ri 2011, 2011, Terdap Terdapat at luka luka post post nyeri
operasi pada kaki dengan jumlah 3
tumpul
saya sayata tan, n, dima dimana na sayat sayatan an pert pertam amaa
-
jumlah jahitan ± 44 pada area femur
dari ari
Klien me mengatak atakaan nye nyeri mu mulai lai pah paha
bawah kiri
kiri iri
sam sampai pai
tun tungkai gkai
sampai sampai tibia, tibia, sayatan sayatan kedua kedua jumlah jumlah jahitan ± 9 pada area genue bagian
-
Klie Klien n menga engata taka kan n ny nyeri eri tim timb bul
atas, sayatan ketiga jumlah jahitan ±
pada saat latihan gerak dan malam
11 pada area genue bagian bawah.
hari pada saat udara dingin
-
-
kiri ± 5 mm
Klien mengatakan bila nyeri
Kedalaman luka post op di kaki
minum obat ponstan dan mengatur
-
posisi
maret aret 2011, 011, luka luka oper operas asii di jari jari
-
tangan kiri terdapat 2 jahitan bagian
Klien mengatakan di sekitar
Operas Operasii kedua kedua pada pada tangga tanggall 11
luka post op kaki kiri terasa panas
palang medial distal digiti 2 manus
-
sinistra.
Klien mengatakan di sekitar
luka post op kaki kiri terasa gatal
-
-
pada perban
Klien
mengatakan
susah
Luka post op di genue merembes
beraktivitas karena adanya luka
-
post operasi pada kaki kiri dan
kuning kecoklatan
tangan kiri
-
-
kiri khas darah
klien mengatakan luka sering
rembes setelah dibawa berjalan -
Klien
mengatakan
-
Warn Wa rnaa remb rembes esan an pada pada perb perban an
Bau rembesan post op pada kkai
Klien tampak menjaga area yang sakit
bengkak dari lingkungan sekitar
pada lutut kaki kiri di area post
-
operasi
menggerakkan kaki kiri
-
Klie Klien n men menga gata tak kan tid tidak lelu leluas asaa -
melakukan kegiatan seperti biasa -
Klien
mengatakan
Klien terlihat berhati-hati saat
Respon emosi klien tenang
- Nyeri tekan pada daerah post op kaki
butuh kiri (+)
bantuan untuk melakukan kegiatan
-
Klien rutin menggerakkan jari dan
terten tertentu, tu, seperti seperti berjala berjalan, n, pindah pindah melatih kaki yang fraktur tempat, mandi, ganti pakaian -
-
Klien tampak meringis menahan sakit
Klien meng engata atakan kesem semutan tan saat latihan rentang gerak aktif dan pasif
dan dan keba kebass pada pada tang tangan an kiri kiri dan dan
-
Kesadaran composmentis
kaki kiri
-
TTV :
-
Klien mengata atakan berja erjallan di
bantu dengan tongkat
-
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
- Nadi
: 88 x/menit
-
Suhu : 36º C
-
Respiratory rate : 20 x/menit
Hasil lab ( 10/03/11)
-
Darah rutin : -
Hemoglobin : 10,2 g/dl
-
Hematokrit
-
Leuk Leukos osit it:: 15.6 15.600 00 u/L u/L
-
Trom Trombo bosi sitt : 819. 819.00 000 0 u/L u/L
-
Eritr ritro osit: sit: 3,7 3,7 Jt/ Jt/uL uL
-
MCV : 87 fl
-
MCH: 27 pg
-
MCHC : 32 g/dl
-
Klien
: 32 %
terpasang
IVFD
N a Cl
0,9% 0,9% + Fosmicin Fosmicin 2 gr per per drip, drip, 20 tpm di tangan kiri -
Cara ara berja erjallan : berjal jalan den dengan
tongkat -
ROM : ak aktif da dan pa pasif
-
Genggaman aman tan tangan/lepa epas : kuat
pada tangan kanan, lemah pada tangan kiri -
Post Postur ur : tega tegap p deng dengan an tong tongka katt
-
Terdapat deformitas pada kaki
kiri -
Kaki kiri hanya dapat men menekuk
75º -
Warn arna ku kulit saw sawo o ma matan tang
-
Pen Pengisi gisian an kapil apiler er : < 3 dtk dtk
-
Rent entang gerak rak : terbatas karena
adanya fraktur di kaki kiri dan jari telunjuk tangan kiri. -
Tremor
kadang-kadang
pada
tangan tangan kiri bila bila terlalu terlalu lama lama dalam dalam posisi
telapak
tangan
telentang.
Cont Contoh ohny nyaa saat saat gant gantii balu baluta tan n di tangan. -
Massa otot : baik
-
Kek Kekuata uatan n oto otot/ t/ tonu tonuss oto otott
-
5 5 5 5 5 5 5 5
-
5 5 5 4
3 3 3 3
Kebutuhan
klien
di
bantu
keluarga dan perawat seperti mandi, berganti baju, berjalan, berpindah tempat, dan toileting
ANALISA DATA
Nama klien
: Tn. E
Ruang Kamar
:L V
BEDAH Umur
No 1
: 48 tahun
No. RM
Data
: 077728
DS:
Masalah Gangguan rasa
-
Klien mengata atakan nyer nyerii pada luka nyaman: nyeri
post operasi di kaki kiri -
Klie Klien n meng mengat atak akan an ny nyeri eri pada pada skal skalaa
7 -
Klien mengata atakan fre frekuensi nyeri eri
tidak tentu -
Klien mengatakan lamanya nyeri
Etiologi Terputusnya
continuitas jaringan
kurang lebih 10 menit -
Klie Klien n meny menyat atak akan an nyer nyerii tum tumpu pull
-
Klie Klien n meng mengat atak akan an ny nyeri eri mula mulaii dari dari
paha kiri sampai tungkai bawah kiri -
Klie Klien n men menga gata taka kan n nyer nyerii timb timbul ul pad padaa
saat latihan gerak dan malam hari pada saat udara dingin -
Klie Klien n men menga gata taka kan n bil bilaa ny nyeri eri min minum um
obat ponstan dan mengatur posisi
DO: -
Klien tampak meringis menahan sakit
saat latihan rentang gerak aktif dan pasif -
Klien tampak menjaga area yang sakit
dari lingkungan sekitar -
Klien terlihat berhati-hati saat
menggerakkan kaki kiri -
Respon emosi klien tenang
- Nyeri tekan pada daerah post op kaki kiri (+) -
TTV : TD : 120/80 mmHg
-
- N
2
DS -
: 88 x/menit
-
Sh : 36º C
-
RR : 20 x/menit :
Infeksi Klien
mengatakan
luka
sering
Masukkannya mikroorganisme
remb rembes es pada pada perb perban an sete setela lah h diba dibawa wa
asing dan
berjalan
prosedur invasif
-
Klien mengatakan di sekitar luka
post op kaki kiri terasa panas -
Klien mengatakan di sekitar luka
post op kaki kiri terasa gatal
-
Klien mengatakan bengkak pada
lutut kiri di area post operasi DO : -
Klien post operasi ORIF di kaki kiri
(operasi ke-1) hari ke-14 -
Klie Klien n post post oper operas asii ORIF ORIF di jari jari
telunjuk tangan kiri, (operasi ke-2) hari ke-4 -
Terdap Terdapat at luka luka post post op ORIF pada pada
kaki kiri dan jari telunjuk tangan kiri -
Operasi pertama tanggal 25 Februari
2011, Terdapat luka post operasi dengan jumlah
3
sayatan,
dimana
sayatan
pertama jumlah jahitan ± 44 pada area femu femurr
samp sampai ai tibi tibia, a, say sayatan atan kedu keduaa
jumlah jahitan ± 9 pada area genue bagian atas, sayatan ketiga jumlah jahitan ± 11 pada area genue bagian bawah. -
Kedalaman luka post op kaki kiri ±
5 mm -
Opera perasi si kedua edua pad pada tan tanggal ggal 11
maret 2011, luka operasi di jari tangan kiri kiri terd terdap apat at 2 jahit jahitan an bagi bagian an palan palang g medial distal digiti 2 manus sinistra. -
Luka Luka post post op di genu genuee merem merembe bess
pada perban -
Warn Wa rnaa luka luka pada pada perb perban an kuni kuning ng
kecoklatan -
Bau Bau luka luka post post op kaki kaki kiri kiri khas khas
darah -
klien terpasang IVFD Nacl 0,9% +
Fosmicin 2 gr drip, 20 tpm -
TTV : TD : 120/80 mmHg
- N
-
: 88 x/menit
-
Sh : 36º C
-
RR : 20 x/menit
Hasil lab ( 10/03/11) Darah rutin :
3
-
Hb : 10,2 g/dl
-
Ht : 32 32 %
-
Leuk euko: 15.6 15.600 00 u/L u/L
-
Trom rombo : 819.0 19.000 00 u/L
-
Eritr ritro osit: sit: 3,7 3,7 Jt/ Jt/u uL
-
MCV : 87 fl
-
MCH: 27 pg
-
MCHC : 32 g/dl
Ds : -
Keterbatasan Klie Klien n meng mengat atak akan an sus susah ah ber berak akti tivi vita tass mobilitas fisik
karena adanya luka post op pada kaki kiri, dan tangan kiri -
Klien
mengatakan
tidak
leluasa
melakukan kegiatan seperti biasa -
Klien mengatakan butuh bantuan
untu untuk k
mela melaku kuka kan n
kegi kegiat atan an
terte tertent ntu, u,
sepe sepert rtii
berj berjal alan an,,
berp berpin inda dah h
temp tempat at,,
mandi, ganti pakaian -
Klien mengata atakan kesem semutan tan dan
kebas pada tangan kiri dan kaki kiri -
Klie Klien n men menga gata taka kan n ber berja jala lan n di di ban bantu tu
dengan tongkat Do : -
Klie Klien n ter terp pasan asang g IVF IVFD NaCl NaCl 0,9 0,9% +
Fraktur femur
Fosmicin drip, 20 tpm di tangan kiri -
Kebu Kebutu tuha han n klie klien n di bant bantu u kelu keluar arg ga
dan dan peraw perawat at sepert sepertii mand mandi, i, berg bergan anti ti baju, berjalan, berpindah tempat, dan toileting -
Cara berjalan : berjalan dengan
tongkat -
ROM : aktif da dan pasif
-
Geng Gengga gam man tan tanga gan/ n/le lepa pass : kuat kuat pad padaa
tangan kanan, lemah pada tangan kiri -
Post Postur ur : tega tegap p deng dengan an tong tongka katt
-
Terd Terdap apat at def defor ormi mita tass pada pada kaki kaki kiri kiri
-
Kaki Kaki kiri kiri hany hanyaa dap dapat at mene meneku kuk k 75 75º
-
Warna ku kulit sa sawo ma matan tang
-
Pen Pengisi gisian an kapil apiler er : < 3 dtk dtk
-
Rentang gerak : terbatas karena
adan adany ya frak fraktu turr di kaki kaki kiri kiri dan dan jari jari telunjuk tangan kiri. -
Trem Tremor or kad kadan angg-ka kada dang ng pad padaa tan tanga gan n
kiri iri bila bila terl terlal alu u lam lama dala dalam m posi posisi si telentang. Contohnya saat ganti balutan di tangan. -
Massa otot : baik
-
Keku Kekuat atan an oto otot / tonu tonuss oto otott
-
5 5 5 5
5 5 5 5 4
5 5 5 4
3 3 3 3
Ds : -
Risiko tinggi Klie Klien n menga engata taka kan n sus susah ah bera berakt ktiv ivit itas as kontraktur
karena karena adany adanyaa luka luka post post operasi operasi pada pada kaki kiri -
Klien mengatakan bengkak pada
lutut kaki kiri di area post operasi
kehilangan integritas tulang dan imobilisasi
-
Klien mengata atakan kesem semutan tan dan
kebas pada tangan kiri dan kaki kiri -
Klien
mengatakan
tidak
leluasa
melakukan kegiatan seperti biasa Do : -
Klien post operasi ORIF hari ke-14 -
Klien post operasi ORIF di kaki kiri
(operasi ke-1) hari ke-14 -
Klie Klien n post post oper operas asii ORIF ORIF di jari jari
telunjuk tangan kiri, (operasi ke-2) hari ke-4 -
Terdap Terdapat at luka luka post post op ORIF pada pada
kaki kiri dan jari telunjuk tangan kiri -
Klien rutin menggerakkan jari dan
melatih kaki yang fraktur -
Klien tampak meringis menahan sakit
saat latihan rentang gerak aktif dan pasif - Nyeri tekan pada daerah luka post op (+) -
Cara berjalan : berjalan dengan
tongkat -
ROM : aktif da dan pasif
-
Geng Gengga gam man tan tanga gan/ n/le lepa pass : kuat kuat pad padaa
tangan kanan, lemah pada tangan kiri -
Post Postur ur : tega tegap p deng dengan an tong tongka katt
-
Terd Terdap apat at def defor ormi mita tass pada pada kaki kaki kiri kiri
-
Kaki Kaki kiri kiri hany hanyaa dap dapat at mene meneku kuk k 75 75º
-
Warna ku kulit sa sawo ma matan tang
-
Pen Pengisi gisian an kapil apiler er : < 3 dtk dtk
-
Rentang gerak : terbatas karena
adan adany ya frak fraktu turr di kaki kaki kiri kiri dan dan jari jari telunjuk tangan kiri.
-
Trem Tremor or kad kadan angg-ka kada dang ng pad padaa tan tanga gan n
kiri iri bila bila terl terlal alu u lam lama dala dalam m posi posisi si telentang. Contohnya saat ganti balutan di tangan. -
Massa otot : baik
-
Keku Kekuat atan an oto otot 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 4
3 3 3 3
2. Diagno Diagnosa sa Kepera Keperawat watan an DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama klien
: Tn. E
Ruang Kamar
:L V
BEDAH Umur
No
: 48 tahun
Diagnosa Keperawatan
No. RM
: 077728
Tanggal Ditemuk mukan Teratasi
Paraf
1
Gan Ganggu gguan
rasa rasa
nyam nyaman an::
nyer nyerii
b/d b/d
terp terpu utusn tusny ya
14-03-11
19-03-11
14-03-11
19-03-11
continuitas jaringan
2
Infeksi b/d masuknya mikroorganisme asing dan prosedur invasive
3
keterbatasan mobilitas fisik b/d fraktur femur
14-03-11
19-03-11
4
Risiko tinggi kontraktur b/d kehilangan integritas tulang
14-03-11
19-03-11
dan imobilisasi
3. Intervensi Intervensi Keperawa Keperawatan tan INTERVENSI KEPERAWATAN
No 1
Nama
: Tn.E
Ruang
: L. V Bedah
Umur
: 48 tahun
No. RM
: 077728
Diagnosa Keperawatan Gangg Ganggua uan n rasa rasa nya nyama man n nyer nyerii b/d b/d terp terput utusn usnya ya cont contin inui uita tass
Tujuan dan Kriteria Hasil Tujuan:
1.
jaringan ditandai dengan
Sete Setela lah h
tinda tindaka kan n
Pertah Pertahank ankan an imobil imobilisa isasi si di bagian bagian
Ds:
keperawat keperawatan an selama selama 4x24 jam
yang yang sakit sakit dengan dengan tirah tirah baring baring dan
-
dila dilaku kuka kan n
Klie Klien n mengat mengatak akan an nyeri nyeri pada pada luka post post opera operasi si di diha dihara rapk pkan an
nyer nyerii
berk berkur uran ang g
Intervensi dan Rasional
bebat
kaki kiri
sampai dengan hilang
R/:
-
Klien Klien mengat mengataka akan n nyeri nyeri pada pada skal skalaa 7
Kriteria Hasil:
mencegah kesalahan posisi tulang
-
Klien Klien mengat mengataka akan n frekue frekuensi nsi nyeri nyeri tida tidak k tentu tentu
-
Ska Skala nyer nyerii 44-6
2.
-
Klie Klien n meng mengat atak akan an laman lamanya ya nyeri nyeri kuran kurang g lebi lebih h 10
-
Klie Klien n tena tenang ng dan dan nya nyama man n
Tinggi Tinggikan kan dan dukung dukung ekstre ekstremit mitas as
menit
-
Klie Klien n dapa dapatt meng mengon ontr trol ol
yang terkena
-
Klie Klien n meny menyat atak akan an nye nyeri ri tum tumpu pull
nyeri
R/: meningkatkan meningkatkan aliran aliran balik vena,
-
Klien Klien menga mengatak takan an nyeri nyeri mula mulaii dari dari paha paha kiri kiri sampai sampai
-
menurukan edema dan nyeri
tungkai bawah kiri
TTV TTV dala dalam m bata batass norm normal al
meng menghi hillangk angkaan
nye nyeri
3.
78
dan dan
-
Klie Klien n menga mengata taka kan n nyer nyerii timb timbul ul pada pada saat saat latih latihan an
Evaluasi keluhan nyeri
gerak dan malam hari pada saat udara dingin
R/: mempengaruhi pilihan keefektifan
-
intervensi
Klien Klien menga mengatak takan an bila bila nyeri nyeri minum minum obat obat ponst ponstan an dan dan
mengatur posisi
4.
Do:
Ajarkan teknik relaksasi napas dalam
-
untuk mengurangi nyeri
Klien tampak meringis menahan sakit saat latihan rentang
gerak aktif dan pasif
R/: membantu membantu menurunkan menurunkan tegangan tegangan
-
dan mengurangi nyeri
Klien tampak menjaga area yang sakit dari lingkungan
sekitar
5.
-
Klien terlihat berhati-hati saat menggerakkan kaki kiri
Berikan Berikan posisi yang nyaman, posisi
-
Respon emosi klien tenang
semifowler
-
Nyeri tekan pada daerah daerah post op kaki kiri (+)
R /: meni meningk ngkat atka kan n eksp ekspan ansi si dada dada
-
TTV :
maksim ksimal al,,
membu embuaat
bernafas,
yang
-
TD : 120/80 mmHg
- N
: 88 x/menit
memud emudah ah meningkatkan
kenyamanan.
- Sh : 36º C
6.
- RR : 20 x/me x/meni nitt
Berikan lingkungan yang tenang R
/:
mem member beri
keny kenyam aman anaan
meningkatkan istirahat
79
dan dan
7. Ukur TTV R/ : mengetahui keadaan umum klien 8. Kolaborasi pemberian analgetik R/ : membantu menghilangkan nyeri
No 2
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Infe Infeks ksii b/d masukn masuknya ya mikro mikroor orga gani nism smee asin asing g dan prose prosedu dur r Tujuan:
1.
invasif ditandai dengan
Setela Setelah h
Kaji Kaji
DS
keperawat keperawatan an selama selama 4x24 jam
-
:
tindak tindakan an
Klie Klien n menga mengata taka kan n luka seri sering ng remb rembes es pada pada perba perban n perluasan infeksi tidak terjadi
setelah dibawa berjalan -
dilaku dilakukan kan
Klie Klien n menga mengata taka kan n di sekit sekitar ar luka luka post post op kaki kaki kiri kiri
Kriteria Hasil: -
Intervensi dan Rasional
kuli kulit, t,
adanya adanya edema, edema, erite eritema ma,, draina drainase, se, bau tidak enak
Tand Tandaa-ta tand ndaa infe infeks ksii pada pada
R/: R/:
meng mengin indi dika kasi sika kan n
luka luka sepe sepert rtii tumo tumor, r, kalo kalor, r,
infeksi
-
dolor, rubor dan fungsio lesia
2.
berkurang
Beri Berika kan n
terasa gatal
kelu keluha han n
peningkatan nyeri/ rasa terbakar atau
terasa panas Klie Klien n menga mengata taka kan n di sekit sekitar ar luka luka post post op kaki kaki kiri kiri
perh perhat atik ikan an
sampai
dengan
pera perawa wata tan n
timb timbuln ulnya ya
luka luka
80
sesua sesuaii
-
Klie Klien n meng mengat atak akan an bengk bengkak ak pada pada lutut lutut kiri kiri di area area
post operasi DO : -
Klien post operasi ORIF di kaki kiri (operasi ke-1)
hari ke-14 -
Klien post operasi ORIF di jari telunjuk tangan kiri,
hilang
prosedur
-
Luka kering
R/: R/:
-
Tida Tidak k ada ada remb rembes esan an pada pada
kemungkinan infeksi
menc menceg egah ah
kont kontam amin inas asii
dan dan
perban
3.
-
Observasi luka untuk pembentukan
Luka Luka tida tidak k ber berba bau u bus busuk uk
bula, krepitasi, perubahan warna
(operasi ke-2) hari ke-4
kulit kecoklatan, bau drainase yang
-
tidak enak
Terdapat luka post op ORIF pada kaki kiri dan jari
telunjuk tangan kiri
R/: R/:
-
gangren
Operasi pertama tanggal 25 Februari 2011, Terdapat
tand tandaa
perk perkir iraa aan n
infe infeks ksii
gas gas
luka luka post post opera operasi si dengan dengan jumlah jumlah 3 sayata sayatan, n, dimana dimana
4.
sayatan pertama jumlah jahitan ± 44 pada area femur
Kaji tonus otot, reflex tendon dalam
sampai tibia, sayatan kedua jumlah jahitan ± 9 pada area
dan kemampuan berbicara
genue bagian atas, sayatan ketiga jumlah jahitan ± 11
R/: kekakuan otot, spasme tonik otot
pada area genue bagian bawah.
rahan rahang g dan disfas disfasia ia menunj menunjukka ukkan n
-
Kedalaman luka post op kaki kiri ± 5 mm
terjadinya tetanus
-
Operas Operasii kedua kedua pada pada tangga tanggall 11 maret maret 2011, 2011, luka luka
5.
opera operasi si di jari jari tangan tangan kiri kiri terdap terdapat at 2 jahita jahitan n bagian bagian
Ukur TTV
palang medial distal digiti 2 manus sinistra.
R/ : meng menget etah ahui ui kead keadaa aan n umum umum
81
-
Luka post op di genue merembes pada perban
klien
-
Warna luka pada perban kuning kecoklatan
6.
-
Bau luka post op kaki kiri khas darah
Kola Kolabor boras asii
-
klien terpasang IVFD Nacl 0,9% + Fosmicin 2 gr
laboratorium
penga pengawa wasa san n
drip, 20 tpm
R/: mengawasi mengawasi tanda-tanda tanda-tanda infeksi
-
TTV :
(leukositosis)
TD : 120/80 mmHg
7.
-
- N
-
dala dalam m
: 88 x/menit
Kolaborasi pemberian obat antibiotic
- Sh : 36º C
R/: antibi antibioti oticc spectr spectrum um luas luas dapat dapat
- RR : 20 x/me x/meni nitt
digunakan digunakan secara secara profilaksi profilaksik, k, dapat
Hasil lab ( 10/03/11)
ditujukan pada organisme khusus
Darah rutin :
8.
-
Hb : 10,2 g/dl
Kolaborasi dengan ahli gizi tentang
-
Ht : 32 32 %
pemberian diet TKTP
- Leuk Leuko: o: 15.6 15.600 00 u/L u/L
R/: membantu membantu meningkatka meningkatkan n daya
- Trom Trombo bo : 819.0 819.000 00 u/L
tahan tubuh dan member energi
- Erit Eritro rosi sit: t: 3,7 Jt/u Jt/uL L
9.
- MCV : 87 fl
Penkes tentang personal hygiene dan
- MCH: 27 pg
kebersihan lingkungan
82
- MCHC MCHC : 32 g/dl g/dl
R/ : memb memban antu tu meng mengur uran angi gi resi resiko ko kontaminasi silang
3
Kete Keterb rbat atas asan an mob mobil ilis isas asii fisi fisik k b/d b/d frak fraktu turr femu femurr di tan tanda daii
Tujuan:
dengan
Sete Setela lah h
Ds :
keperawat keperawatan an selama selama 4x24 jam
-
dila dilaku kuka kan n
Klien Klien menga mengatak takan an susah susah berakt beraktivi ivitas tas karen karenaa adanya adanya diha dihara rapk pkan an
luka post op pada kaki kiri, dan tangan kiri -
1. tinda tindaka kan n
mobi mobili lita tass
dapa dapatt
kembali optimal
Kaji derajat
imobilitas R/: mengetahui kebutuhan klien 2.
Instruksika
n/ bantu pasien dalam rentang gerak
Klien Klien menga mengatak takan an tidak tidak lelua leluasa sa melaku melakukan kan kegia kegiatan tan Kriteria Hasil:
pasif dan aktif pada ekstremitas yang
seperti biasa
-
Rent Rentan ang g ger gerak ak semp sempur urna na
sakit dan tidak sakit
-
-
kesemutan
kebas
R/: menin meningkat gkatkan kan aliran aliran darah darah ke
dengan
otak, tulang, meningkatkan tonus otot,
Klie Klien n menga mengata taka kan n butuh butuh bantua bantuan n untu untuk k mela melaku kuka kan n
kegiatan kegiatan tertentu, tertentu, seperti seperti berjalan, berjalan, berpindah berpindah tempat, tempat,
berkurang
mandi, ganti pakaian
hilang
-
-
Klien Klien menga mengatak takan an kesem kesemuta utan n dan kebas kebas pada pada tang tangan an
dapat
kiri dan kaki kiri
aktivi aktivitas tas
-
dibantu
Klien Klien mengat mengataka akan n berjal berjalan an di bant bantu u dengan dengan tong tongkat kat
Do : -
dan
sampai
mempe empert rtaahank hankaan melakukan sehari sehari-ha -hari ri
tanpa tanpa
menc menceg egah ah reab reabso sorp rpsi si
kont kontra rakt ktur ur/a /atr trof ofi, i, kals kalsium ium
20 tpm di tangan kiri
kare karena na
send sendi, i, dan dan tida tidak k
digunakan 3.
Klie Klien n terpas terpasan ang g IVFD IVFD NaCl 0,9% 0,9% + Fosmic Fosmicin in drip, drip,
ger gerak
Lakukan/ba
ntu perawatan diri R/: meningkatkan meningkatkan kekuatan kekuatan otot dan
83
-
Kebu Kebutu tuha han n klie klien n di bant bantu u kelu keluar arga ga dan dan pera perawa watt
sirkulasi, meningkatkan control pasien
seperti mandi, berganti baju, berjalan, berpindah tempat,
dala dalam m
situ situas asii,
meni mening ngka katk tkaan
dan toileting
kesehatan diri secara langsung
-
Cara Cara berj berjala alan n : berjal berjalan an deng dengan an tongka tongkatt
4.
-
ROM ROM : akti aktiff dan dan pasi pasif f
bantu dalam mobilisasi dengan kursi
-
Gengga Genggaman man tang tangan/ an/lep lepas as : kuat kuat pada pada tangan tangan kanan kanan,,
roda, kruk, tongkat
Berikan/
lemah pada tangan kiri
R/: mengurangi komplikasi dari tirah
-
Post Postur ur : tega tegap p denga dengan n ton tongk gkat at
baring
-
Terdap Terdapat at deform deformita itass pada pada kaki kaki kiri kiri
5.
-
Kaki Kaki kir kirii hany hanyaa dapa dapatt mene menekuk kuk 75º 75º
secara periodic
-
Warn Warnaa kul kulit it sawo sawo mata matang ng
R/: R/:
-
Pengi Pengisi sian an kapi kapile lerr : < 3 dtk dtk
karena penekanan
-
Rent Rentan ang g gera gerak k : terb terbat atas as karen karenaa adanya adanya frakt fraktur ur di
6.
Ubah posisi
mengu mengura rangi ngi
komp kompli lika kasi si
kuli kulitt
Kolaborasi
kaki kiri dan jari telunjuk tangan kiri.
dengan ahli gizi dalam pemberian diet
-
TKTP, vitamin dan mineral
Tremor Tremor kadan kadang-k g-kada adang ng pada pada tangan tangan kiri kiri bila bila terlal terlalu u
lama lama dalam dalam posisi posisi telent telentang ang.. Contoh Contohnya nya saat saat ganti ganti
R/: memban membantu tu dalam dalam memper mempercep cepat at
balutan di tangan.
penyembuhan tulang
-
Massa ssa otot otot : bai baik
-
Keku Kekuat atan an otot otot / tonu tonuss oto otot: t:
84
4.
5 5 5 5
5 5 5 4
5 5 5 5
3 3 3 3
Resiko Resiko tinggi tinggi kontra kontraktu kturr b/d b/d kehila kehilanga ngan n integ integrit ritas as tulang tulang dan Tujuan:
1.
imobilisasi
Sete Setela lah h
tinda tindaka kan n
n posi posisi si ekst ekstre remi mita tass deng dengan an tira tirah h
Ds :
keperawat keperawatan an selama selama 4x24 jam
baring sesuai dengan indikasi, berikan
-
Klie Klien n meng mengat atak akan an susah susah bera berakt ktiv ivit itas as karen karenaa adan adanya ya diha dihara rapk pkan an
luka post operasi pada kaki kiri -
dila dilaku kuka kan n
Pertahanka
kont kontra rakt ktur ur
dapa dapatt
diminimalisasi.
sokongan sendi di atas dan di bawah sendi bila bergerak atau membalik.
Klie Klien n meng mengat atak akan an beng bengka kak k pada pada lutu lututt kaki kaki kiri kiri di Kriteria Hasil:
R/: meningkatkan stabilitas,
area post operasi
-
-
stabilisasi dan posisi fraktur
posisi atau penyembuhan.
kiri dan kaki kiri
-
2.
-
tubuh tubuh
Klien Klien menga mengatak takan an kesem kesemuta utan n dan kebas kebas pada pada tang tangan an
Klien Klien menga mengatak takan an tidak tidak lelua leluasa sa melaku melakukan kan kegia kegiatan tan
seperti biasa
Mempertahankan
menurunkan kemungkinan gangguan
Menun nunjukk jukkaan mekani kanika ka yang yang
mening meningkat katkan kan
dan bantu latihan rentang gerak aktif
stabilitas pada sisi fraktur
atau pasif.
Do :
-
R/: mempertahankan
-
Klien post operasi ORIF hari ke-14
pembentukkan
-
mula mulaii
Klien post operasi ORIF di kaki kiri (operasi ke-1)
Menunjukkan
peny penyat atua uan n
hari ke-14
dengan tepat.
-
-
Klien post operasi ORIF di jari telunjuk tangan kiri,
kalus
Menunjukkan
atau frak fraktu tur r
Ajarkan
kekuatan/mobilitas otot yang sakit dan memudahkan resolusi inflamasi pada jaringan yang cedera.
rentang
3.
Motivasi
85
(operasi ke-2) hari ke-4
gerak dalam batas maksimal
dan dan
-
(dap (dapat at
aktif/pasif pada ekstremitas yang sakit
Terdapat luka post op ORIF pada kaki kiri dan jari
telunjuk tangan kiri -
Klien rutin menggerakkan jari dan melatih kaki yang
mene meneku kukk kkan an
meluruskan kaki).
dan dan
awas awasii
dala dalam m
rent rentan ang g
gera gerak k
dan yang tidak sakit. R/ : meningkatkan aliran darah ke otot
fraktur
dan tulang untuk meningkatkan meningkatkan tonus
-
otot, mempertahankan gerak sendi dan
Klien tampak meringis menahan sakit saat latihan rentang
gerak aktif dan pasif
mencegah kontraktur sendi.
-
Nyeri tekan pada daerah daerah luka post op (+)
4.
-
Cara Cara berj berjala alan n : berjal berjalan an deng dengan an tongka tongkatt
bantu dalam mobilisasi dengan kursi
-
ROM ROM : akti aktiff dan dan pasi pasif f
roda, kruk, tongkat
-
Gengga Genggaman man tang tangan/ an/lep lepas as : kuat kuat pada pada tangan tangan kanan kanan,,
R/: mengurangi komplikasi dari tirah
Berikan/
lemah pada tangan kiri
baring
-
Post Postur ur : tega tegap p denga dengan n ton tongk gkat at
5.
-
Terdap Terdapat at deform deformita itass pada pada kaki kaki kiri kiri
klien klien secar secaraa rutin rutin latiha latihan n jari jari atau atau
-
Kaki Kaki kir kirii hany hanyaa dapa dapatt mene menekuk kuk 75º 75º
sendi distal yang cedera.
-
Warn Warnaa kul kulit it sawo sawo mata matang ng
R/: R/:
-
Pengi Pengisi sian an kapi kapile lerr : < 3 dtk dtk
menur menurun unka kan n
-
Rent Rentan ang g gera gerak k : terb terbat atas as karen karenaa adanya adanya frakt fraktur ur di
khususnya pada ekstremitas bawah.
kaki kiri dan jari telunjuk tangan kiri.
6.
Motivasi
meni mening ngka katk tkan an
sirk sirkul ulas asii
pemg pemgum umpul pulan an
dan dan dara darah h
Kolaborasi
86
-
Tremor Tremor kadan kadang-k g-kada adang ng pada pada tangan tangan kiri kiri bila bila terlal terlalu u
dalam dalam mengka mengkaji ji ulang ulang foto foto rontge rontgen n
lama lama dalam dalam posisi posisi telent telentang ang.. Contoh Contohnya nya saat saat ganti ganti
atau evaluasi.
balutan di tangan.
R/: memberikan bukti visual mualinya
-
Massa ssa otot otot : bai baik
pembentukkan
-
Keku Kekuat atan an otot otot 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 4
penyembuhan
3 3 3 3
ting tingka katt
kalus, untuk
akti aktivi vita tass
proses menentukan
dan dan
kebut kebutuha uhan n
perubahan atau tambahan terapi. terapi.
4. Implem Implement entasi asi IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama klien : Tn. E
Ruang
: Lantai 5 bedah
Umur
No. RM
: 077728
: 48 tahun
Tanggal
No.
dan Waktu 15-3-2011
Diagnosa
09.0 0
1,2
Implementasi dan Hasil
Paraf
1. Men gu gukur ta tanda – tanda vi vital de dengan ma mans et et sp sp ig igmomanometer di di le leng an an ka kanan, th thermometer di aksila sinistra dan mengukur denyut nadi pada arteri radialis dextra Hasil : -
TD
: 120/80 mmHg
87
09.30
2
-
Nad i : 88 88 x/ x/men it it
-
Suhu : 360C
-
RR
: 20 x/menit
2. Mengkaji kulit perhatikan, perhatikan, perubahan warna kulit kulit kecoklatan, kecoklatan, keluhan peningkatan nyeri/rasa nyeri/rasa terbakar, adanya edema, eritema, drainase dan bau drainase Hasil : -
Terdapat Terdapat jaringa jaringan n nekrosis nekrosis pada pada area area sekita sekitarr luka post op op kaki kiri
-
Klien mengatakan mengatakan area sekitar sekitar luka luka post op kaki kaki kiri kiri terasa terasa panas panas
-
klien mengatakan mengatakan nyeripada nyeripada luka luka post post op kaki kaki kiri kiri pada pada saat saat ditekan. ditekan.
-
Area Area sekita sekitarr genue genue bengka bengkak k dan saki sakitt saat saat diteka ditekan. n.
-
Terdapat Terdapat rembesa rembesan n luka di di lutut pada kasa kasa perban, perban, berwar berwarna na kuning kuning kecoklata kecoklatan n dan
berbau khas darah 09.35
2
3. Melakukan Melakukan perawatan perawatan luka dengan dengan menggunakan menggunakan set steril (kom kecil, kecil, pinset chirurgis chirurgis dan pinset anatomis, gunting), kassa steril, handskund steril dan bersih, bengkok, plester, pengalas, cairan NaCl 0,9%. Kontrak dengan pasien, pasang pengalas, luka dibersihkan dengan cairan NaCl 0,9%, lalu luka dikompres dengan kassa yg dibasahi dengan Metronidazol kemudian ditutup dengan kassa kering dan diplester. Hasil : -
Luka Luka klien klien diber dibersih sihkan kan deng dengan an cair cairan an NaCl NaCl 0,9% 0,9%
88
-
Terdapat Terdapat luka luka post opera operasi si pada kaki dengan dengan jumlah jumlah 3 sayat sayatan, an, dimana dimana sayata sayatan n
pertama jumlah jahitan ± 44 pada area area femur sampai tibia, sayatan kedua jumlah jahitan jahitan ± 9 pada area genue bagian atas, sayatan ketiga jumlah jahitan ± 11 pada area genue bagian bawah.
10.00
1
-
Kedala Kedalama man n luka luka post post op di di kaki kaki kiri kiri ± 5 mm
-
Klien mengatakan mengatakan lebih merasa merasa nyaman nyaman setelah setelah lukany lukanyaa dibersihk dibersihkan an
4. Mengkaji karakteristik nyeri meliputi meliputi intensitas, intensitas, durasi, kualitas, factor factor pencetus, pencetus, cara mengatasi nyeri, frekwensi Hasil : -
Klien mengat mengatakan akan nyeri nyeri timbul timbul saat saat latihan latihan gerak gerak dan dan malam malam hari hari saat udara dingin, dingin,
dengan skala 7, nyeri terjadi selama ±10 menit, nyeri terasa di kaki kiri dari paha sampai telapak kaki, nyeri seperti ditimpa beban berat / nyeri tumpul.
10.30
2
-
Klien mengatakan mengatakan segera segera minum minum ponstan ponstan untuk menghilangk menghilangkan an nyeri. nyeri.
-
Klien Klien merin meringis gis mena menahan han saki sakitt saat saat latih latihan an gerak gerak
-
Area sekitar sekitar luka luka di daerah daerah lutut lutut teras terasaa sakit sakit bila bila diteka ditekan. n.
5. Memberika Memberikan n antibiotic antibiotic fusmicin fusmicin dalam cairan cairan infuse infuse NaCl 0,9% 20 tpm Hasil : 10.35
1
-
Tidak Tidak ada ada tand tanda-t a-tand andaa aler alergi gi obat obat
6. Meninggika Meninggikan n dan dukung ekstrem ekstremitas itas yang yang mengalami mengalami fraktur fraktur
89
Hasil : 10.40
1,4
-
Kaki Kaki kiri kiri klien klien diga diganja njall denga dengan n 1 bantal bantal
7. Menganjurka Menganjurkan n tirah baring dan membebat membebat area fraktur fraktur dengan dengan perban elastic elastic Hasil : 12.00
2
-
Kaki Kaki klien klien di bebat bebat pada pada area area femur femur denga dengan n perban perban elas elastic tic
8. Memberika Memberikan n penkes personal hygiene hygiene dan kebersihan kebersihan lingkungan, lingkungan, seperti jangan menyentuh menyentuh area luka, menjaga area sekitar luka agar tetap bersih, menjaga kerapian tempat tidur Hasil: 12.00
2,3
-
Klien menger mengerti ti dan mengata mengatakan kan akan akan melakukan melakukan apa apa yang yang telah dianjurkan dianjurkan peraw perawat at
9. Membe Memberik rikan an klien klien diit diit sian siang g Hasil:
12.10
3
-
Klie Klien n dibe diberi rika kan n dii diitt TKT TKTP P
-
Maka Makan n hab habis is 1 por porsi si
10. Memberikan vitamin Neurobid Hasil : 13.00
1
- Pasien Pasien sudah sudah memin meminum um vitam vitamin in 11. Memberikan analgesic oral ponstan 1 tablet dan mengingatkan klien untuk meminum obat ini jika mengalami nyeri hebat Hasil :
90
13.10
3
-
Obat Obat oral oral pons ponstan tan sudah sudah dimin diminum um oleh oleh klien klien
12. Mengajarkan dan membantu klien dalam rentang rentang gerak pasif dan aktif pada ektremitas ektremitas yang sakit dan tidak sakit Hasil : -
Klien Klien tampa tampak k mering meringis is saat saat latih latihan an renta rentang ng gerak gerak
-
Klien Klien hanya hanya bisa bisa mene menekuk kuk lutu lututt kaki kaki kiri kiri sampa sampaii 75º
-
Klien dapat mengangkat mengangkat kaki kaki kiri kiri tetapi tetapi tidak bisa menurunkan menurunkan kembal kembalii dengan dengan posisi posisi
semula tanpa bantuan 13.15
3
Klien dilat dilatih ih untuk menggerakk menggerakkan an memutar memutar pergela pergelangan ngan kaki kaki dan mengger menggerakkan akkan jarijari-
jari kaki 13. Mengkaji derajat imobilitas Hasil : - Klien mengata mengatakan kan BAK di tempat tempat tidur dengan dengan menampung menampung urin urin di urinal. urinal. - Klien mengata mengatakan kan ingin duduk dan menggunak menggunakan an tongkat tapi tapi sulit dilakukan dilakukan karena karena ada
13.30
3,4
luka di tangan kiri dan infus di tangan kiri. 14. Membantu mobilisasi dengan tongkat, dan Memberikan Memberikan penjelasan pada klien dan keluarga untuk tidak menapakkan kaki kiri selama ± 3 bulan Hasil : -
Klien dapat dapat mendemon mendemonstrasi strasikan kan cara cara berdiri berdiri dengan dengan tongkat tongkat tanpa menapa menapakkan kkan kaki
91
kiri yang fraktur
13.40
1
-
Klien dibant dibantu u untuk duduk duduk dengan dengan kaki kaki menjuntai menjuntai ke lantai lantai dan dan berdiri berdiri dengan dengan tongkat tongkat
-
Klien mengatakan mengatakan agak terasa terasa sakit sakit tapi masih bisa ditahan ditahan
-
Klien terlihat terlihat sedikit sedikit tegang tegang saat berlatih berlatih berdiri berdiri dengan dengan tongkat tongkat
15. Mengajarkan teknik relaksasi relaksasi nafas dalam dalam untuk mengurangi nyeri Hasil : -
Klien dapat dapat mempra mempraktikka ktikkan n teknik teknik relaksasi relaksasi nafas nafas dalam dalam yang yang sudah diajarkan. diajarkan.
-
Klien mengat mengatakan akan nyeri nyeri agak agak berkuran berkurang g dan merasa merasa sedikit sedikit lebih lebih nyaman nyaman setelah setelah
mempratikkan teknik relaksasi nafas dalam 16-3-2011 09.00
1,2
1.
Meng Menguku ukurr tanda tanda – tan tanda da vita vitall denga dengan n mans manset et spig spigmo moma manom nomet eter er di len lenga gan n kanan kanan,,
thermometer di aksila sinistra dan mengukur denyut nadi pada arteri radialis dextra Hasil :
09.10
1,2
-
TD
-
Nad i : 76 76 x/ x/men it it
-
Suhu : 360C
-
RR
2.
: 120/80 mmHg
: 18 x/menit
Mengevaluasi ke keluhan ny nyeri
Hasil :
92
-
Klien mengat mengatakan akan kaki kaki kirinya kirinya nyeri nyeri saat saat digerakka digerakkan n dengan dengan skala skala 6, nyeri nyeri terjadi terjadi
selama 10 menit, kemudian nyeri berkurang, nyeri terasa di kaki kiri dari paha sampai telapak kaki, nyeri seperti ditimpa beban berat / nyeri tumpul.
09.30
2,3
-
Klien Klien menga mengatak takan an saat saat subuh subuh kaki kaki teras terasaa sakit sakit dan ngilu ngilu
-
Klien Klien meri meringis ngis saat saat kaki kakinya nya dimobil dimobilisa isasi si
-
Area sekitar sekitar luka luka di daerah daerah lutut lutut teras terasaa sakit sakit bila bila diteka ditekan. n.
3.
Memandikan kl klien
Hasil :
09.45
3
-
klien klien diman dimandik dikan an peraw perawat at di di tempat tempat tidu tidur r
-
Klien mengatakan mengatakan lebih segar setelah setelah dimandikan dimandikan
4.
Member Memberika ikan n penke penkess tenta tentang ng pers persona onall hygi hygiene ene,, Meng Menganj anjurk urkan an klien klien untuk untuk mandi mandi dan dan
gosok gigi dengan dibantu oleh keluarga Hasil : 10.00
2
5.
Klien mengatakan mengatakan akan mandi mandi tiap tiap pagi pagi dengan dengan dibantu dibantu keluarga keluarga Mengka Mengkaji ji kulit, kulit, memper memperhat hatika ikan n keluh keluhan an nyeri/ nyeri/ra rasa sa terb terbaka akarr , edema, edema, eritem eritemaa dan dan
drainase/bau tak enak Hasil : -
Drai Draina nase se aga agak bau bau
-
Klien mengatakan mengatakan setiap setiap malam malam menjelan menjelang g pagi, pagi, luka terasa terasa sering sering nyeri nyeri
93
10.05
2
6.
Kaki Kaki klie klien n pada pada area area lutut lutut agak agak bengka bengkak k Melaku Melakukan kan perawa perawatan tan luka luka denga dengan n menggu menggunak nakan an set set steril steril (kom (kom kecil kecil,, pinse pinsett chir chirurg urgis is
dan pinset anatomis, gunting), kassa steril, handskund steril dan bersih, b engkok, plester, pengalas, cairan NaCl 0,9%. Kontrak dengan pasien, pasien, pasang pengalas, luka dibersihkan dengan cairan NaCl 0,9%, lalu luka dikompres dengan kassa yg dibasahi dengan Metronidazol kemudian ditutup dengan kassa kering dan diplester. Hasil : -
Luka Luka klien klien diber dibersih sihkan kan deng dengan an cair cairan an NaCl NaCl 0,9% 0,9%
-
Terdapat Terdapat luka luka post opera operasi si pada kaki dengan dengan jumlah jumlah 3 sayat sayatan, an, dimana dimana sayata sayatan n
pertama jumlah jahitan ± 44 pada area area femur sampai tibia, sayatan kedua jumlah jahitan jahitan ± 9 pada area genue bagian atas, sayatan ketiga jumlah jahitan ± 11 pada area genue bagian bawah.
10.30
2,3
-
Kedala Kedalama man n luka luka post post op di di kaki kaki kiri kiri ± 5 mm
-
Klien mengatakan mengatakan lebih merasa merasa nyaman nyaman setelah setelah lukany lukanyaa dibersihk dibersihkan an
7.
Member Memberika ikan n penke penkess tenta tentang ng gizi gizi seimba seimbang ng sepe seperti rti makana makanan n yang yang menga mengandu ndung ng ting tinggi gi
kalori tinggi protein untuk mempercepat proses penyembuhan luka Hasil : 10.35
2
Klien menger mengerti ti dan akan akan melaksa melaksanakan nakan untuk untuk makan makan makanan makanan yang yang mengandung mengandung
tinggi kalori tinggi protein seperti : susu, daging, sayur, buah
94
8.
Memb Member erik ikan an ant antib ibio ioti ticc cipr ciprof oflo loxa xaci cin n 100m 100ml, l, 30 30 tpm tpm
Hasil : 10.40
3,4
9.
Tidak Tidak dite ditemuk mukan an tand tandaa-tan tanda da aler alergi gi Memban Membantu tu melati melatih h rent rentang ang gerak gerak pasif pasif dan aktif aktif pada pada ekst ekstrem remita itass yang yang sakit sakit
Hasil : -
Klien dapat dapat mengan mengangkat gkat sendiri sendiri kaki kaki kirinya kirinya dengan dengan hati-h hati-hati, ati, tetap tetapii agak kesuli kesulitan tan
ketika menurunkan kakinya karena terasa sangat nyeri, sehingga perlu dibantu 11.10
3,4
-
10. 10.
Kaki klien dapat dapat ditekuk ± 75o Memb Memban antu tu mobi mobili lisa sasi si deng dengan an tong tongka katt
Hasil :
12.00
2,3
-
Klien Klien latiha latihan n berjal berjalan an dan menu menumpu mpukka kkan n dengan dengan kaki kaki kanan kanan
-
Klien mengat mengatakan akan ada ada cairan cairan yang yang keluar keluar dari luka setelah setelah diistirahat diistirahatkan kan sehabis sehabis
latihan berjalan 11. 11.
Memb Membeerika rikan n kli klien diit diit sian siang g
Hasil:
12.05
2
-
Klien Klien makan makan makan makanan an tinggi tinggi kalor kalorii tinggi tinggi protei protein n
-
Klie Klien n mak makan an habi habiss 1 pors porsii
12. 12.
Memb Membeerika rikan n vit vitam amiin Neu Neurrobi obid
Hasil :
95
12.06
1
- Pasien Pasien sudah sudah memin meminum um vitam vitamin in 13.
Member Memberika ikan n analge analgesic sic oral oral ponstan ponstan 1 tablet tablet dan mengi menginga ngatka tkan n klien klien untuk untuk memi meminum num
obat ini jika mengalami nyeri hebat Hasil : 12.30
3,4
14.
Obat Obat oral oral pons ponstan tan sudah sudah dimin diminum um oleh oleh klien klien Mengaj Mengajark arkan an dan dan membant membantu u klien klien dalam dalam renta rentang ng gerak gerak pasi pasiff dan akti aktiff pada pada ektrem ektremita itass
yang sakit dan tidak sakit Hasil : -
Klien Klien tampa tampak k mering meringis is saat saat latih latihan an renta rentang ng gerak gerak
-
Klien Klien hanya hanya bisa bisa mene menekuk kuk lutu lututt kaki kaki kiri kiri sampa sampaii 75º
-
Klien dapat mengangkat mengangkat kaki kaki kiri kiri tetapi tetapi tidak bisa menurunkan menurunkan kembal kembalii dengan dengan posisi posisi
semula tanpa bantuan 12.40
3
Klien dilat dilatih ih untuk menggerakk menggerakkan an memutar memutar pergela pergelangan ngan kaki kaki dan mengger menggerakkan akkan jarijari-
jari kaki 15. 15.
Meng Mengka kaji ji der derajat jat im imobil obilit itaas
Hasil : - Klien mengata mengatakan kan BAK di tempat tempat tidur dengan dengan menampung menampung urin urin di urinal. urinal. - Klien mengata mengatakan kan ingin duduk dan menggunak menggunakan an tongkat tapi tapi sulit dilakukan dilakukan karena karena ada 13.00
3
luka di tangan kiri dan infus di tangan kiri.
96
16. Membantu mobilisasi dengan tongkat, ajarkan cara menggunakan tongkat Hasil :
13.30
1
-
Klien dibant dibantu u untuk duduk duduk dengan dengan kaki kaki menjuntai menjuntai ke lantai lantai dan dan berdiri berdiri dengan dengan tongkat tongkat
-
Klien mengatakan mengatakan agak terasa terasa sakit sakit tapi masih bisa ditahan ditahan
-
Klien terlihat terlihat sedikit sedikit tegang tegang saat berlatih berlatih berdiri berdiri dengan dengan tongkat tongkat
17. Mengajarkan teknik relaksasi relaksasi nafas dalam dalam untuk mengurangi nyeri Hasil : -
Klien dapat dapat mempra mempraktikka ktikkan n teknik teknik relaksasi relaksasi nafas nafas dalam dalam yang yang sudah diajarkan. diajarkan.
-
Klien mengat mengatakan akan nyeri nyeri agak agak berkuran berkurang g dan merasa merasa sedikit sedikit lebih lebih nyaman nyaman setelah setelah
mempratikkan teknik relaksasi nafas dalam 17-3-2011 08.50
1,2,3
1.
Meng Menguku ukurr tanda tanda – tan tanda da vita vitall denga dengan n mans manset et spig spigmo moma manom nomet eter er di len lenga gan n kanan kanan,,
thermometer di aksila sinistra dan mengukur denyut nadi pada arteri radialis dextra Hasil :
9.00
2
2.
-
TD
: 120/80 mmHg
-
Nad i : 82 82 x/ x/men it it
-
Suhu : 360C
-
RR
: 18 x/menit
Mengam Mengambil bil sampel sampel darah darah untuk untuk mengev mengevalu aluasi asi pemeri pemeriksaa ksaan n nila nilaii labora laborator torium ium
97
Hasil :
09.05
2,3
-
Klien Klien diamb diambil il dara darah h di vena vena antec antecubi ubiti ti kanan kanan
-
Dilaku Dilakukan kan pemeri pemeriksa ksaan an darah darah lengka lengkap p
-
Hasi Hasill lab lab bisa bisa dike diketa tahu huii sore sore ini ini
3.
Mengevaluasi perawatan diri
Hasil:
09.10
1,2
-
Klien Klien suda sudah h mandi mandi dibant dibantu u oleh oleh istr istrii
-
Klie Klien n tam tampa pak k seg segar ar
4.
Mengka Mengkaji ji nyeri nyeri,, melip meliputi uti penc pencetu etus, s, kuali kualitas tas nye nyeri, ri, peny penyeba ebaran ran nyeri, nyeri, skala skala nye nyeri, ri, dura durasi si
Hasil :
09.20
2
5.
-
Klie Klien n menga mengata taka kan n inten intensi sita tass nyeri nyeri 6
-
Klien Klien mengat mengataka akan n nyeri nyeri timbul timbul setiap setiap malam malam menje menjelan lang g pagi
-
Klien Klien meng mengata atakan kan lamany lamanyaa nyeri nyeri ± 5 menit menit
-
Klien Klien menga mengatak takan an nyeri nyeri dirasa dirasakan kan pada pada kaki kaki kiri kiri
-
Klien Klien menga mengatak takan an nyeri nyeri sepert sepertii ditimpa ditimpa beban beban berat berat.. Melaku Melakukan kan perawa perawatan tan luka luka denga dengan n menggu menggunak nakan an set set steril steril (kom (kom kecil kecil,, pinse pinsett chir chirurg urgis is
dan pinset anatomis, gunting), kassa steril, handskund steril dan bersih, b engkok, plester, pengalas, cairan NaCl 0,9%. Kontrak dengan pasien, pasien, pasang pengalas, luka dibersihkan dengan cairan NaCl 0,9%, lalu luka dikompres dengan kassa lembab yang mengandung NaCl 0 ,9%
98
kemudian ditutup dengan kassa kering dan diplester. Hasil :
10.00
3
-
Luka Luka klien klien diber dibersih sihkan kan deng dengan an cair cairan an NaCl NaCl 0,9% 0,9%
-
Luka Luka sepa sepanj njaang ± 44 44 cm cm
-
Sebagian Sebagian luka luka (luka (luka di lutut) masih masih belum kering kering (masih (masih ada drainase) drainase)
-
Luka Luka yang yang ditutu ditutup p perban perban hany hanyaa pada pada bagian bagian lutut lutut
-
Luka Luka yan yang g sudah sudah ker kerin ing g diol dioles esii sale salep p
-
Klien mengatakan mengatakan lebih merasa merasa nyaman nyaman setelah setelah lukany lukanyaa dibersihk dibersihkan an
6.
Memb Membaantu ntu mobil obiliisasi sasi deng dengan an tong tongka katt
Hasil : 11.00
3,4
7.
Klien berlatih berlatih berjalan berjalan menggun menggunakan akan tongkat tongkat sejauh sejauh ± 5 meter meter Memb Memban antu tu lat latih ihan an ger gerak ak akt aktif if dan dan pas pasif if pad padaa ekst ekstre remi mita tass yang yang saki sakitt
Hasil : -
Klien dapat dapat mengan mengangkat gkat kakinya kakinya secara secara mandiri mandiri dan dapat dapat menuru menurunkanny nkannyaa kembali kembali
secara mandiri secara berhati-hati 12.00
2,3
8.
Kaki Kaki berl berlat atih ih mene menekuk kuk lutu lututt Memb Member erik ikan an kli klien en die diett TKT TKTP P (ti (ting nggi gi kar karbo bohi hidr drat at ting tinggi gi pro prote tein in))
Hasil : -
Klie Klien n mak makan an habi habiss 1 por porsi si
99
12.10
2,3
9.
Memberikan vitamin Neurob id id
Hasil : - Pasien Pasien sudah sudah memin meminum um vitam vitamin in 13.00
3
10.
Mengobs Mengobserv ervasi asi sensi sensibil bilita itas, s, kapilar kapilary y refill refill,, menanya menanyakan kan keluh keluhan an kesemu kesemutan tan dan dan kebas kebas
Hasil: -
Kesem Kesemuta utan n suda sudah h jarang jarang terjad terjadii
-
Jari Jari tanga tangan n kiri kiri masih masih tera terasa sa keba kebass
-
Capi Capila lary ry refi refill ll < 3 deti detik k
18-3-2010 14.00
1,2,3
1.
Mengukur tanda – tanda vital dengan manset spigmomanometer di
lengan kanan, thermometer di aksila sinistra dan mengukur denyut nadi pada arteri radialis dextra Hasil :
14.10
1,2
-
TD
: 110/70 mmHg
-
Nad i : 74 74 x/ x/men it it
-
Suhu : 360C
-
RR
: 18 x/menit
100
2.
Mengka Mengkaji ji nyeri nyeri,, melip meliputi uti penc pencetu etus, s, kuali kualitas tas nye nyeri, ri, peny penyeba ebaran ran nyeri, nyeri, skala skala nye nyeri, ri, dura durasi si
Hasil :
14.30
2
-
Klie Klien n menga mengata taka kan n inten intensi sita tass nyeri nyeri 5
-
Klien mengatakan mengatakan lamanya lamanya nyeri nyeri saat saat kaki kaki digerakka digerakkan/dit n/ditekan ekan ± 5 menit menit
-
Klien Klien menga mengatak takan an nyeri nyeri dirasa dirasakan kan pada pada kaki kaki kiri kiri
-
Klien Klien menga mengatak takan an nyeri nyeri sepert sepertii ditimpa ditimpa beban beban berat berat..
3.
Melaku Melakukan kan perawa perawatan tan luka luka denga dengan n menggu menggunak nakan an set set steril steril (kom (kom kecil kecil,, pinse pinsett chir chirurg urgis is
dan pinset anatomis, gunting), kassa steril, handskund steril dan bersih, b engkok, plester, pengalas, cairan NaCl 0,9%. Kontrak dengan pasien, pasien, pasang pengalas, luka dibersihkan dengan cairan NaCl 0,9%, lalu luka dikompres dengan kassa lembab yang mengandung NaCl 0 ,9% kemudian ditutup dengan kassa kering dan diplester. Hasil :
15.30
3,4 4.
-
Luka Luka klien klien diber dibersih sihkan kan deng dengan an caira cairan n NaCl NaCl 0,9% 0,9%
-
Luka Luka sepa sepanj njan ang g ± 44 cm
-
Sebagian Sebagian luka luka (luka (luka di lutut) lutut) masih masih belum belum kering kering (masih (masih ada drainase) drainase)
-
Luka Luka yang yang ditutu ditutup p perban perban hany hanyaa pada pada bagian bagian lutu lututt
-
Luka Luka yang yang sudah sudah kerin kering g diole diolesi si sale salep p
-
Klien mengatakan mengatakan lebih merasa merasa nyaman nyaman setela setelah h lukanya lukanya dibersi dibersihkan hkan Memb Memban antu tu lat latih ihan an ger gerak ak akt aktif if dan dan pas pasif if pad padaa ekst ekstre remi mita tass yang yang saki sakitt
101
Hasil : -
Klien dapat dapat mengan mengangkat gkat kakinya kakinya secara secara mandiri mandiri dan dapat dapat menuru menurunkanny nkannyaa kembali kembali
secara mandiri secara berhati-hati 16.30
3,4
5.
Kaki Kaki berl berlat atih ih mene menekuk kuk lutu lututt Memb Membaantu ntu mobil obiliisasi sasi deng dengan an tong tongka katt
Hasil : 17.00
2,3
6.
Klien berlatih berlatih berjala berjalan n menggunaka menggunakan n tongkat tongkat sejauh sejauh ± 10 10 meter meter Meng Mengaw awas asii per peraw awat atan an diri diri (per (perso sona nall hyg hygie iene ne))
Hasil : 17.15
2,3
7.
Klien mandi dibantu dibantu oleh istri, istri, berpakai berpakaian an dibantu dibantu oleh oleh istri istri Memb Member erik ikan an kie kien n diet diet TKTP TKTP (tin (tingg ggii karb karboh ohid idra ratt tin tinggi ggi prot protei ein) n)
Hasil :
18.00
2
-
Kli Klien maka makan n 1 por porsi si
-
Klien Klien maka makan n sendi sendiri ri di di atas atas temp tempat at tidu tidur r
8.
Memb Member erik ikan an ant antib ibio ioti ticc cipr ciprof oflo loxa xaci cin n 100m 100ml, l, 30 30 tpm tpm
Hasil : 19.00
4
9.
Tidak Tidak ditemu ditemukan kan tandatanda-tan tanda da alergi alergi Mengevaluasi ha hasil fo foto ro rontgen
Hasil :
102
-
Sudah Sudah terdap terdapat at kalus kalus pada pada fra fraktu ktur r
10.
Meng Mengev eval alua uasi si has hasil il pem pemer erik iksa saan an lab labor orat ator oriu ium m
Hasil : -
Hasi Hasill lab lab.. Tgl Tgl 17-317-3-20 2011 11
Hemoglobin : 11 g/dL Hematokrit : 35 % Eritrosit
: 4.0 jt/uL
Leukosit
: 10900 /uL
Trombosit
: 428000/uL
MCV
: 88 fl
MCH
: 27 pg
MCHC
: 31 g/dL
-
Dari hasil hasil lab menunjuk menunjukkan kan leukosit leukosit sudah sudah berkurang berkurang dan dan mendekati mendekati nilai nilai normal, normal,
dibandingkan hasil pemeriksaan terakhir tanggal 10 maret 2011.
103
5. Eval Evalua uasi si EVALUASI
Nama klien
: Tn. E
Ruang
: lantai 5 bedah
Umur
: 48 tahun
No. RM
: 077728
Tanggal
No.
16-3-11
Diagnosa 1
Evaluasi S: -
Paraf
Klien mengatakan nyeri de dengan skala nyeri 6
104
-
Klien mengata mengatakan kan nyeri nyeri timbul saat saat latihan latihan gerak gerak dan malam malam hari hari saat udara udara dingin dingin
-
Klien mengatakan nyeri terjadi selama ±10 menit
-
Klien mengatakan mengatakan nyeri nyeri teras terasaa di kaki kaki kiri dari paha paha sampai sampai telapa telapak k kaki
-
Klien mengatakan mengatakan nyeri nyeri sepert sepertii ditimpa ditimpa beban beban berat berat / nyeri nyeri tumpul. tumpul.
-
Klien mengatakan mengatakan segera segera minum minum ponstan ponstan untuk untuk menghila menghilangkan ngkan nyeri nyeri..
O :-
Klien meringis menahan menahan sakit saat latihan latihan gerak gerak -
Area Area seki sekita tarr luka luka di daer daerah ah lutu lututt ter teras asaa sak sakit it bila bila dite diteka kan n
-
Kaki Kaki kir kiri kl klien ien dig digan anja jall deng dengaan 1 bant bantaal
-
Klie Klien n dapa dapatt memp mempra rakt ktik ikka kan n tekni teknik k rela relaksa ksasi si nafa nafass dalam dalam yan yang g sudah sudah diaj diajar arka kan. n.
-
Klie Klien n meng mengat atak akan an nyer nyerii agak agak ber berku kura rang ng dan dan mera merasa sa sedi sediki kitt lebi lebih h nyam nyaman an sete setela lah h
mempratikkan teknik relaksasi nafas dalam -
Wajah klien tampak rileks
-
TTV dal dalam bat batas nor normal : -
TD
: 120/ 120/80 80 mmHg mmHg
-
Nadi : 88 x/menit
-
Suhu : 360C
-
RR
: 20 x/menit
A : Masalah keperawatan nyeri belum teratasi P : Intervensi Intervensi dilanjutkan : -
ukur tanda-tanda vital per 8 jam
105
2
-
berikan analgesic ponstan 3x1 tab atau bila nyeri
-
ajar ajarka kan n tekn teknik ik rela relaks ksas asii napa napass dal dalam am
-
evaluasi keluhan nyeri
S : - Klien mengatakan mengatakan area sekitar sekitar luka post op kaki kiri terasa panas -
klie klien n men menga gata taka kan n nyer nyerip ipad adaa luk lukaa post post op kaki kaki kiri kiri pada pada saa saatt dit ditek ekan an..
-
Klie Klien n men menga gata taka kan n leb lebih ih mera merasa sa nyam nyaman an set setel elah ah luk lukan anya ya dibe dibers rsih ihka kan n
-
Klie Klien n meng menger erti ti dan dan meng mengat atak akan an akan akan mel melak akuk ukan an apa apa yang yang tela telah h dianju dianjurk rkan an pera perawa watt
O : - Terdapat jaringan jaringan nekrosis pada pada area sekitar sekitar luka post op kaki kiri -
Area Area seki sekita tarr gen genue ue beng bengka kak k dan dan saki sakitt saa saatt dit ditek ekan an..
-
Terdap Terdapat at rembes rembesan an luka luka di lutut lutut pada pada kasa kasa perban perban,, ber berwar warna na kuning kuning kecokl kecoklata atan n dan dan
berbau khas darah -
Luka Luka klie klien n dib diber ersi sihk hkan an deng dengan an cair cairan an NaCl NaCl 0,9% 0,9%
-
Terd Terdap apat at luk lukaa post post ope opera rasi si pad padaa kaki kaki den denga gan n juml jumlah ah 3 say sayat atan an,, dima dimana na say sayat atan an
pertama jumlah jahitan ± 44 pada area area femur sampai tibia, sayatan kedua jumlah jumlah jahitan ± 9 pada area genue bagian atas, sayatan sayatan ketiga jumlah jahitan ± 11 pada area genue bagian bagian bawah. -
Keda Kedallama aman luk lukaa post post op di kaki kaki kir kiri ± 5 mm
-
Tidak ada tand aa-tanda alergi ob obat
106
A : Masalah keperawatan keperawatan infeksi belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan : -
Ukur tanda-tanda vital per 8 jam
-
Evaluasi keluhan nyeri
-
Mandikan klien
-
Kaji Kaji kuli kulit, t, per pertaha tahati tika kan n kel keluha uhan ny nyeri eri
-
Lakukan perawatan luka dengan menggunakan set steril (kom kecil, pinset chirurgis
dan pinset anatomis, gunting), kassa steril, handskund steril dan bersih, bengkok, plester, pengalas, cairan NaCl 0,9%. Kontrak Kontrak dengan pasien, pasang pengalas, luka dibersihkan dengan cairan NaCl 0,9%, lalu luka dikompres dengan kassa yg dibasahi dengan Metronidazol kemudian ditutup dengan kassa kering dan diplester. -
Beri penkes tentang gizi s ei eimban g
-
Kola Kolabo bora rasi si dala dalam m pem pembe beri rian an anti antibi biot otic ic dan dan vit vitam amin in
-
Beri klien diet siang
3 S : - Klien mengatakan mengatakan BAK di tempat tidur dengan menampung urin di urinal. -
Klien mengata mengatakan kan ingin duduk duduk dan menggunaka menggunakan n tongkat tapi tapi sulit dilakuka dilakukan n karena ada ada luka di tangan kiri dan infus di tangan kiri.
-
Klien mengatakan mengatakan agak agak terasa terasa sakit sakit tapi tapi masih masih bisa ditahan ditahan
107
O : - Klien diberikan diit TKTP -
Makan habis 1 porsi
-
Obat bat ora orall pon ponst stan an suda sudah h dim dimin inum um oleh oleh klie klien n
-
Klie Klien n tam tampa pak k mer merin ingi giss saa saatt lat latih ihan an rent rentan ang g ger gerak ak
-
Klie Klien n han hanya ya bisa bisa mene meneku kuk k lut lutut ut kaki kaki kiri kiri samp sampai ai 75º 75º
-
Klien Klien dapat dapat mengan mengangka gkatt kaki kaki kiri kiri teta tetapi pi tidak tidak bisa bisa menuru menurunka nkan n kemb kembali ali dengan dengan posisi posisi
semula tanpa bantuan -
Klien Klien dilati dilatih h untu untuk k meng mengger gerakk akkan an memuta memutarr perg pergela elanga ngan n kaki kaki dan mengger menggerakk akkan an jarijari-
jari kaki A : Masalah keperawatan keperawatan keterbatasan mobilitas fisik belum teratasi teratasi P : Intervensi keperawatan dilanjutkan: dilanjutkan:
4
-
Beri Beri penke penkess tenta tentang ng pers persona onall hygie hygiene ne
-
Bantu melatih melatih rentan rentang g gerak gerak pasif pasif dan dan aktif aktif pada ekstremita ekstremitass yang yang sakit sakit
-
Bant Bantu u mobil mobilis isas asii den denga gan n ton tongk gkat at
-
Kaji Kaji dera deraja jatt imob imobil ilit itas as
S : - Klien mengatakan mengatakan agak terasa sakit sakit tapi masih bisa ditahan O :-
Kaki kiri kiri klien diganjal dengan 1 bantal -
Kaki Kaki kli klien en di di beba bebatt pada pada are areaa fem femur ur den denga gan n perb perban an ela elast stic ic
108
-
Klien Klien dapat dapat mendem mendemons onstra trasik sikan an cara cara berdir berdirii deng dengan an tongka tongkatt tanp tanpaa mena menapak pakkan kan kaki kaki
kiri yang fraktur -
Klien Klien dibant dibantu u untuk untuk duduk duduk deng dengan an kaki kaki menj menjunt untai ai ke lantai lantai dan berdir berdirii denga dengan n tong tongkat kat
-
Klie Klien n ter terli liha hatt sedi sediki kitt tega tegang ng saa saatt berl berlat atih ih ber berdi diri ri den denga gan n tong tongka katt
A : Masalah keperawatan resiko tinggi kontraktur belum teratasi P : Lanjutkan intervensi keperawatan 17-3-11
1
S: -
Bantu melati melatih h rentang rentang gerak gerak pasif pasif dan aktif aktif pada pada ekstrem ekstremitas itas yang yang sakit sakit Bant Bantu u mobi mobili lisa sasi si deng dengan an tong tongka katt Klien mengatakan kaki kirinya nyeri saat digerakkan
-
Klie Klien n men menga gata taka kan n ska skala la 6,
-
Klien mengatakan nyeri terjadi selam 5 menit
-
Klien mengatakan mengatakan nyeri nyeri teras terasaa di kaki kaki kiri dari paha paha sampai sampai telapa telapak k kaki,
-
Klien mengatakan mengatakan nyeri nyeri sepert sepertii ditimpa ditimpa beban beban berat berat / nyeri nyeri tumpul. tumpul.
-
Klien mengatakan mengatakan saat subuh kaki terasa terasa sakit sakit dan dan ngilu ngilu
-
Klien mengata mengatakan kan nyeri nyeri agak berkuran berkurang g dan merasa merasa sedikit sedikit lebih lebih nyaman nyaman setelah setelah mempratikkan teknik relaksasi nafas dalam
O: -
Klien meringis saat kakinya dimobilisasi
-
Area sekitar sekitar luka luka di daera daerah h lutut lutut terasa terasa sakit sakit bila bila ditekan ditekan
-
Obat Obat oral oral ponsta ponstan n sudah sudah dimin diminum um oleh oleh klien klien
109
-
Klien dapat dapat mempra mempraktikka ktikkan n teknik relaks relaksasi asi nafas nafas dalam dalam yang sudah sudah diajarka diajarkan n
A : Masalah keperawatan nyeri belum teratasi P : lanjutkan intervensi keperawatan
2
-
Ukur Ukur tan tanda da-t -tan anda da vit vital al
-
Kaji nyeri
S :-
O:-
Klien mengatakan mengatakan setiap setiap malam menjelang pagi, pagi, luka terasa sering sering nyeri nyeri -
Klie Klien n men menga gata taka kan n leb lebih ih mera merasa sa nyam nyaman an sete setela lah h luka lukany nyaa dib diber ersi sihka hkan n
-
Klie Klien n men menga gata taka kan n leb lebih ih sega segarr set setel elah ah dima dimand ndik ikan an
Drainase agak bau -
Kaki Kaki klie klien n pada pada area rea lutu lututt agak gak beng bengka kak k
-
Luka klien dibersihkan dengan cairan dengan menggunakan set steril (kom kecil,
pinset chirurgis dan pinset anatomis, gunting), kassa steril, steril, handskund steril dan bersih, bengkok, plester, pengalas, cairan NaCl 0,9%. Kontrak Kontrak dengan pasien, pasang pengalas, luka dibersihkan dengan cairan NaCl 0,9%, lalu luka dikompres dengan kassa yg dibasahi dengan Metronidazol kemudian ditutup dengan kassa kering kering dan diplester. -
Terd Terdap apat at luk lukaa post post ope opera rasi si pad padaa kaki kaki den denga gan n juml jumlah ah 3 say sayat atan an,, dima dimana na say sayat atan an
pertama jumlah jahitan ± 44 pada area area femur sampai tibia, sayatan kedua jumlah jumlah jahitan ± 9 pada area genue bagian atas, sayatan sayatan ketiga jumlah jahitan ± 11 pada area genue bagian bagian
110
bawah. -
Keda Kedallama aman luk lukaa post post op di kaki kaki kir kiri ± 5 mm
-
Tidak di ditemu ka kan ta tan da da-tanda al alerg i
-
Kli Klien dim dimandi andika kan n pe perawa rawatt di di te tempat mpat tidu tidur r
A : Masalah keperawatan infeksi belum teratasi P : lanjutkan intervensi keperawatan -
Ukur Ukur tan tanda da-t -tan anda da vit vital al
-
Ambil sampel sampel darah darah untuk evaluasi evaluasi pemeri pemeriksaan ksaan nilai nilai laborator laboratorium ium
-
Laku Lakuka kan n pera perawa wata tan n luka luka
-
Ber Berika ikan die diett TKT TKTP P
3 S : - Klien mengatakan mengatakan BAK di tempat tempat tidur dengan menampung menampung urin di urinal. -
Klien mengata mengatakan kan ingin duduk duduk dan menggunaka menggunakan n tongkat tapi tapi sulit dilakuka dilakukan n karena ada ada luka di tangan kiri dan infus di tangan kiri.
-
Klien mengatakan mengatakan agak agak terasa terasa sakit sakit tapi tapi masih masih bisa ditahan ditahan
O : - Klien diberikan diit TKTP -
Makan habis 1 porsi
-
Obat bat ora orall pon ponst stan an suda sudah h dim dimin inum um oleh oleh klie klien n
-
Klie Klien n tam tampa pak k mer merin ingi giss saa saatt lat latih ihan an rent rentan ang g ger gerak ak
111
-
Klie Klien n han hanya ya bisa bisa mene meneku kuk k lut lutut ut kaki kaki kiri kiri samp sampai ai 75º 75º
-
Klien Klien dapat dapat mengan mengangka gkatt kaki kaki kiri kiri teta tetapi pi tidak tidak bisa bisa menuru menurunka nkan n kemb kembali ali dengan dengan posisi posisi
semula tanpa bantuan -
Klien Klien dilati dilatih h untu untuk k meng mengger gerakk akkan an memuta memutarr perg pergela elanga ngan n kaki kaki dan mengger menggerakk akkan an jarijari-
jari kaki A : Masalah keperawatan keperawatan keterbatasan mobilitas fisik belum teratasi teratasi P : Intervensi keperawatan dilanjutkan: dilanjutkan:
4
-
Beri Beri penke penkess tenta tentang ng pers persona onall hygie hygiene ne
-
Bantu melati melatih h rentang rentang gerak gerak pasif pasif dan aktif aktif pada pada ekstrem ekstremitas itas yang yang sakit sakit
-
Bant Bantu u mobil mobilis isas asii denga dengan n tongk tongkat at
-
Kaji Kaji dera deraja jatt imob imobil ilit itas as
S : - Klien mengatakan mengatakan agak terasa sakit sakit tapi masih bisa ditahan O :-
Kaki kiri kiri klien diganjal dengan 1 bantal -
Kaki Kaki kli klien en di di beba bebatt pada pada are areaa fem femur ur den denga gan n perb perban an ela elast stic ic
-
Klien Klien dapat dapat mendem mendemons onstra trasik sikan an cara cara berdir berdirii deng dengan an tongka tongkatt tanp tanpaa mena menapak pakkan kan kaki kaki
kiri yang fraktur -
Klien Klien dibant dibantu u untuk untuk duduk duduk deng dengan an kaki kaki menj menjunt untai ai ke lantai lantai dan berdir berdirii denga dengan n tong tongkat kat
-
Klie Klien n ter terli liha hatt sedi sediki kitt tega tegang ng saa saatt berl berlat atih ih ber berdi diri ri den denga gan n tong tongka katt
112
A : Masalah keperawatan resiko kontraktur belum teratasi P : Lanjutkan intervensi keperawatan 18-3-11
1
S: -
Bantu melati melatih h rentang rentang gerak gerak pasif pasif dan aktif aktif pada pada ekstrem ekstremitas itas yang yang sakit sakit Bant Bantu u mobi mobili lisa sasi si deng dengan an tong tongka katt Klien mengatakan intensitas nyeri 5
-
Klien mengatakan mengatakan nyeri nyeri timbul timbul setiap setiap malam malam menjelan menjelang g pagi pagi
-
Klien Klien meng mengata atakan kan lama lamanya nya nyeri nyeri ± 5 menit menit
-
Klien Klien menga mengatak takan an nyeri nyeri diras dirasaka akan n pada kaki kaki kiri kiri
-
Klien mengatakan mengatakan nyeri nyeri seperti seperti ditimpa ditimpa beban beban berat berat..
O: -
Klien tampak tenang, tenang, tetapi tetapi meringis meringis saat saat menggerakkan menggerakkan kaki. kaki. -
Klien dapat mengon tr trol n ye yeri
-
TTV dal dalam bat batas nor normal : -
TD
: 120/ 120/80 80 mmHg mmHg
-
Nadi : 82 x/menit
-
Suhu : 360C
-
RR
: 18 x/menit
A : Masalah keperawatan nyeri belum teratasi P : Intervensi Intervensi dilanjutkan : -
Ukur tanda-tanda vital
-
kaji nyeri setiap hari
113
-
2
eval evalua uasi si has hasil il peme pemeri riks ksaa aan n labo labora rato tori rium um
S : - Klien mengatakan lebih merasa merasa nyaman setelah setelah lukanya dibersihkan dibersihkan O : - Klien diambil darah di vena antecubiti kanan -
Dila Dilaku kuka kan n peme pemeri riks ksaa aan n dara darah h leng lengka kap p
-
Hasi Hasill lab lab bisa bisa dike diketa tahu huii sor soree ini ini
-
Kli Klien suda sudah h man mandi di diba dibant ntu u ol oleh istr istrii
-
Klien tampak se segar
-
Luka klien dibersihkan dengan cairan dengan menggunakan set steril (kom kecil,
pinset chirurgis dan pinset anatomis, gunting), kassa steril, steril, handskund steril dan bersih, bengkok, plester, pengalas, cairan NaCl 0,9%. Kontrak Kontrak dengan pasien, pasang pengalas, luka dibersihkan dengan cairan NaCl 0,9%, lalu luka dikompres dengan kassa yg dibasahi dengan Metronidazol kemudian ditutup dengan kassa kering kering dan diplester. -
Luka sepanjang ± 44 cm
-
Sebagi Sebagian an luka luka (luka (luka di di lutu lutut) t) masi masih h belum belum kering kering (masi (masih h ada ada drain drainase ase))
-
Luka Luka yang yang ditu ditutu tup p per perba ban n hany hanyaa pad padaa bagi bagian an lutu lututt
-
Luka uka yan yang g sud sudah ah ker kering ing di diole olesi sal salep
A : Masalah keperawatan keperawatan infeksi belum teratasi P : Intervensi Intervensi dilanjutkan :
114
3
-
Ukur tanda-tanda vital per 8 jam
-
Lakukan perawatan luka 2x sehari, pagi dan sore hari
-
Awas Awasii per peraw awat atan an dir dirii
-
Beri Beri klie klien n die diett TKT TKTP P
-
Beri Berika kan n anti antibi biot otik ik
S : - Klien mengatakan mengatakan akan lebih giat berlatih rentang rentang gerak O: -
Klien berlatih berjalan berjalan menggunakan menggunakan tongkat sejauh ± 5 meter meter -
Klien Klien dapat dapat menga mengangk ngkat at kakin kakinya ya secar secaraa mandir mandirii dan dapa dapatt menur menurunka unkanny nnyaa kembal kembalii
secara mandiri secara berhati-hati -
Kaki be berlatih me menekuk lu lutut
-
Klien ma makan ha habis 1 porsi
-
Pasien su sudah me meminum vi vitamin
-
Kese Kesemu muta tan n sud sudah ah jar jarang ang ter terjadi jadi
-
Jar Jari ta tangan ngan kiri kiri masih asih tera terasa sa keba kebass
-
Capilary re refill < 3 de detik
A : Masalah keperawatan keperawatan keterbatasan mobilitas fisik belum teratasi teratasi P : Intervensi keperawatan dilanjutkan: dilanjutkan: -
Bant Bantu u lat latih ihan an rent rentan ang g ger gerak ak pasi pasif/ f/ak akti tif f
115
4
-
Anjur Anjurka kan n klie klien n untuk untuk ber berla lati tih h mobil mobilis isas asii mandi mandiri ri ber berta taha hap p
-
Evaluasi perawatan diri
-
Berikan klien diet TKTP 3 x sehari
S : - Klien dapat mengangkat mengangkat kakinya secara secara mandiri dan dapat menurunkannya menurunkannya kembali secara secara mandiri secara berhati-hati O : - Kaki berlatih menekuk menekuk lutut A : Masalah keperawatan resiko kontraktur belum teratasi P: Lanjutkan intervensi keperawatan Bantu latihan gerak aktif dan pasif pada ekstremitas yang sakit 2 kali sehari
-
19-3-11
1
S: -
O: -
Bantu m ob ob il ilisas i dengan to ng ngkat Klien mengatakan intensitas nyeri 5
-
Klie Klien n meng mengat atak akan an lam lamany anyaa nyer nyerii saat saat kak kakii dige digera rakka kkan/ n/di dite teka kan n ± 5 men menit it
-
Klie Klien n men menga gata taka kan n nye nyeri ri dira dirasa saka kan n pad padaa kak kakii kir kirii
-
Klie Klien n men menga gata taka kan n nyer nyerii sepe sepert rtii diti ditimp mpaa beba beban n bera berat. t.
Klien tampak tenang, tenang, tetapi tetapi meringis meringis saat saat menggerakkan menggerakkan kaki. kaki. -
Klien dapat mengon tr trol n ye yeri
-
TTV dal dalam bat batas nor normal : -
TD
: 120/ 120/80 80 mmHg mmHg
Nadi : 76 x/menit
116
-
Suhu : 360C
-
RR
: 18 x/menit
A : Masalah keperawatan keperawatan nyeri teratasi teratasi P : Intervensi dilanjutkan :
2
S: -
-
kaji nyeri setiap hari
-
memberikan analgesic ponstan bila nyeri
Klien mengatakan mengatakan area area sekitar sekitar luka di daerah daerah lutut terasa sakit bila ditekan. -
Klien Klien meng mengata atakan kan kaki kaki kirin kirinya ya nye nyeri ri saat saat digera digerakka kkan n denga dengan n skala skala 6, nye nyeri ri terj terjadi adi
selama 10 menit, kemudian nyeri berkurang, nyeri terasa di kaki kiri dari paha sampai telapak kaki, nyeri seperti ditimpa beban berat / nyeri tumpul. -
Klie Klien n men menga gata taka kan n saa saatt subu subuh h kak kakii ter teras asaa sak sakit it dan dan ngi ngilu lu
O : - Luka klien dibersihkan dibersihkan dengan cairan NaCl 0,9% -
Luka sepanjang ± 44 cm
-
Seba Sebagi gian an luk lukaa (lu (luka ka di di lut lutut ut)) mas masih ih bel belum um ker kerin ing g (mas (masih ih ada ada dra drain inas ase) e)
-
Luka Luka yang yang ditu ditutu tup p per perba ban n han hany ya pad padaa bagi bagian an lutu lututt
-
Luk a yang su sudah ke kering di dioles i salep
Hasil pemeriksaan pemeriksaan laboratorium (Tanggal 17-03-11) Hemoglobin : 11 g/dl
117
Hematokrit : 35 % Eritrosit
: 4.0 jt/uL
Leukosit
: 10900 /uL
Trombosit
: 428000/uL
MCV
: 88 fl
MCH
: 27 pg
MCHC
: 31 g/dL
Dari hasil lab menunjukkan leukosit sudah berkurang dan mendekati nilai normal, dibandingkan hasil pemeriksaan terakhir tanggal 10 maret 2011. A : Masalah keperawatan keperawatan infeksi belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan dilanjutkan : -
Ukur tanda-tanda vital per 8 jam
-
Lakukan perawatan luka 2 kali sehari pagi dan sore hari dengan menggunakan set steril (kom kecil, pinset chirurgis dan pinset anatomis, gunting), kassa steril, handskund steril dan bersih, bengkok, plester, pengalas, cairan NaCl 0,9%. Kontrak dengan pasien, pasang pengalas, luka dibersihkan dengan cairan cairan NaCl 0,9%, lalu luka dikompres dengan kassa yg dibasahi dengan Metronidazol kemudian ditutup dengan kassa kering dan diplester.
-
Evaluasi perawatan diri
118
3
-
Beri klien diet TKTP 3 k ali sehari
-
Berikan antibiotic ciprofloxacin 2 x 100 ml
S : - Klien mengatakan akan melatih terus rentang geraknya O : - Klien dapat mengangkat kakinya secara mandiri dan dapat menurunkannya menurunkannya kembali secara secara mandiri secara berhati-hati -
Kaki berlatih menekuk lutut
-
Klie Klien n ber berla lati tih h berj berjal alan an meng menggun gunak akan an tong tongka katt sej sejau auh h ± 10 mete meter r
-
Klie Klien n man mandi di diba dibant ntu u ole oleh h ist istri ri,, ber berpa paka kaia ian n diba dibant ntu u ole oleh h ist istri ri
-
Klien makan 1 porsi
-
Kli Klien makan akan send sendir irii di di atas atas tempa empatt tid tidur ur
A : Masalah keperawatan keperawatan keterbatasan mobilitas fisik belum teratasi teratasi P : Intervensi keperawatan dilanjutkan: dilanjutkan:
4
-
bant bantu u lat latiihan han ren renta tang ng ger gerak pa pasif sif/akt /aktif if
-
Anjur Anjurka kan n kli klien en untu untuk k ber berla lati tih h mob mobil ilis isas asii man mandi diri ri bert bertah ahap ap
S : - Klien dapat mengangkat kakinya kakinya secara mandiri mandiri dan dapat menurunkannya kembali kembali secara mandiri secara berhati-hati O : - Kaki berlatih menekuk menekuk lutut
119
- Klien berlatih berlatih berjalan menggunakan menggunakan tongkat sejauh ± 10 meter meter - Hasil foto rontgen : sudah terdapat kalus pada fraktur A : Masalah keperawatan resiko kontraktur belum teratasi P: Lanjutkan intervensi keperawatan -
Bant Bantu u lat latih ihan an gera gerak k akt aktif if dan dan pas pasif if pada pada ekst ekstre remi mita tass yan yang g saki sakitt
-
Bantu m ob ob il ilisas i dengan to ng ngkat
120
BAB IV PEMBAHASAN
Dalam BAB ini kami ingin membahas perbedaan antara asuhan keperawatan secara teoritis dengan asuhan keperawatan pada Tn.E dengan diagnose medis closed Fraktur Femur Distal sinistra, pembahasan ini mencakup : A. Pengkajian
Dalam Dalam pengkaj pengkajian ian ini penuli penuliss mengka mengkaji ji berdas berdasark arkan an landas landasan an teorit teoritis is dengan dengan diagnos diagnosaa medis medis closed closed Fraktu Frakturr Femur Femur 1/3 Distal Distal sinist sinistra ra dan asuhan asuhan kepera keperawat watan an yang yang sesuai dengan kasus rusaknya kontinuitas kontinuitas tulang pangkal paha yang dapat disebabkan disebabkan oleh trauma trauma langsu langsung, ng, kelela kelelahan han otot, otot, kondis kondisi-k i-kondi ondisi si terten tertentu tu sepert sepertii degener degenerasi asi tulang tulang / osteoporosis. Pada kasus ini fraktur pada klien Tn. E disebabkan oleh trauma langsung (kecelakaan motor). Pada asuhan keperawatan secara teori, didapatkan data: 1.
Aktivitas
/
istirahat
di d itemukan
keterbatasan fungsi pada bagian yang terkena 2.
Sirkulasi, ditemukan tanda hipertensi,
takikardia, dan pembengkakan jaringan 3.
Neurosensori, ditemukan gejala spasme
otot, kebas, dan kesemutan. Sedangkan pada tanda ditemukan adanya deformitas local dan pemendekan, spasme otot 4.
Nyeri, Kenyamanan, ditemukan data
nyeri berat 5.
Keamanan, ditemukan adanya laserasi
kulit, perubahan warna apada area luka fraktur dan pembengkakan local. Pada pengkajian laporan kasus, ditemukan data: 121
1.
Aktivitas
/
istirahat, didapatkan data klien tidak melakukan kegiatan seperti biasa dan butuh bantuan keluarga serta perawat untuk kegiatan tertentu 2.
Sirkulasi, Sirkulasi, terdapat terdapat
oedem pada bagian genue di kaki kiri. Tanda-tanda vital: TD 120/80 mmHg, Nadi 88x/menit, Suhu 36º 3.
Neurosensori,
ditemukan data kesemutan pada kaki dan tangan kiri, deformitas (kaki kiri hanya dapat menekuk 75º 4.
Nyeri
/
Kenyamanan, ditemukan data nyeri tekan pada area post op ORIF kaki kiri. Kualitas nyeri tumpul, nyeri timbul pada saat latihan gerak aktif pasif dan malam hari pada saat udara dingin 5.
Keamanan,
ditemukan data tanda kemerahan di luka post op ORIF kaki kiri, laserasi : Terdapat luka post operasi pada kaki dengan jumlah 3 sayatan, dimana sayatan pertama jumlah jahitan ± 44 pada area femur sampai tibia, sayatan kedua jumlah jahitan ± 9 pada area genue bagian atas, sayatan ketiga jumlah jahitan ± 11 pada area genue bagian bawah. Kedalaman luka post op di kaki kiri ± 5 mm. Operasi kedua pada tanggal 11 maret 2011, luka operasi di jari tangan kiri terdapat 2 jahitan bagian palang medial distal digiti 2 manus sinistra. 6.
Integritas
ego,
ditemukan gejala pada klien terkadang memikirkan keadaannya yang lama tidak sembuhsembuh. Tanda : klien aktif dan d an mau berpartisipasi dalam proses pengobatan / perawatan 7.
Eliminasi,
ditemukan gejala pola BAB dan BAK lancer. Tanda : bising usus aktif pada ke-4 kuadran yaitu 8x/menit
122
8.
Makanan/ cairan,
didapatkan gejala makan biasa TKTP 3x/hari pada pagi, siang, sore. Tanda : berat badan sekarang 68 Kg. Tinggi badan 165 cm, membrane mukosa lembab. 9.
Higiene,
ditemukan gejala klien dalam memenuhi kebutuhan dibantu keluarga dan perawat. Tanda: penampilan umum baik 1 0.
Pernapasan,
didapatkan data tidak ada masalah pada system pernapasan. 1 1.
Seksualitas,
didapatkan data tidak ada masalah pada seksualitas 1 2.
Interaksi
sosial,
didaptkan data klien sudah menikah selama 20 tahun, hidup dengan anak dan istri. Peran dalam keluarga sebagai kepala keluarga dan ayah. Tanda : bicara jelas, dapat dimengerti, pola bicara biasa / teratur.
Berdasarkan data di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa pengkajian yang ditemukan pada kasus memiliki kesamaan seperti apa yang terjadi di teori. Tetapi ada beberapa system pengkajian yang tidak terdapat di teori namun ditemukan pada kasus.
B. Diagnosa Keperawatan
Secara teoritis pada pasien dengan Fraktur Femur terdapat 8 diagnosa, yaitu: 1.
Risiko Risiko tinggi tinggi terhadap terhadap trauma trauma berhubungan berhubungan dengan kehilangan kehilangan integritas integritas tulang tulang
2. Nyeri akut berhubungan dengan d engan spasme otot, gerakan fragmen tulang, edema dan
cedera pada jaringan lunak, alat traksi, stress dan ansietas
123
3.
Risi Risiko ko tingg tinggii perhad perhadap ap disf disfung ungsi si neur neurov ovas asku kule lerr perif perifer er berh berhub ubung ungan an deng dengan an
penurunan/interupsi aliran darah/cedera vaskuler langsung, edema berlebihan, pembentukan thrombus 4.
Risi Risiko ko ting tinggi gi keru kerusa saka kan n pert pertuka ukara ran n gas berhub berhubung ungan an denga dengan n peru peruba baha han n alir aliran an
darah, emboli lemak, perubahan membrane alveolar/kapiler 5.
Gangguan Gangguan mobili mobilitas tas fisik fisik berhubun berhubungan gan dengan dengan kerusakan kerusakan rangka rangka neuromu neuromusku skuler ler,,
nyeri/ketidaknyamanan 6.
Risiko Risiko tinggi tinggi terhadap terhadap kerusak kerusakan an integri integritas tas kulit/ kulit/jar jaring ingan an berhubun berhubungan gan dengan dengan
cedera tusuk, fraktur terbuka, perubahan sirkulasi, imobilisasi fisik 7.
Risiko Risiko tinggi tinggi terha terhadap dap infeks infeksii berhubung berhubungan an dengan dengan tidak adekua adekuatny tnyaa pertah pertahana anan n
primer, kerusakan kulit, trauma jaringan, terpajan pada lingkungan 8.
Kuran Kurang g penge pengeta tahu huan an tent tentan ang g kondi kondisi si,, progn prognos osis is,, dan dan kebu kebutu tuha han n pengo pengobat batan an
berhubungan dengan kurang terpajan/mengingat, salah interpretasi informasi/tidak mengenal sumber informasi Sedangkan pada kasus kami menemukan diagnosa utama yaitu: 1.
Gangguan Gangguan rasa rasa nyama nyaman: n: nyeri nyeri b/d terpu terputus tusnya nya conti continui nuitas tas jarin jaringan gan
2.
infeksi b/d masuknya mikroorganisme asing dan prosedur invasive IVFD
3.
Keterbatasan mobilisasi fisik b/d fraktur femur
4.
Risiko Risiko tinggi tinggi kontraktur kontraktur b/d kehilangan kehilangan integritas integritas tulanng tulanng dan imobilisa imobilisasi si
Berdasarkan Berdasarkan data diatas, diatas, dapat diambil kesimpulan kesimpulan bahwa diagnose keperawatan keperawatan yang kami temukan pada kasus, terdapat juga pada diagnose keperawatan secara teori, tetapi tidak semua diagnose keperawatan secara teori kami angkat karena data yang ditemukan hanya mengarah kepada 4 diagnosa tersebut dan disesuaikan dengan kondisi klien serta karena tidak semua data-data yang ditemukan pada kasus dapat mendukung untuk ditegakkannya semua diagnose secara teori. Untuk diagnose keperawatan no 4 pada kasus tidak terdapat pada teori karena diagnose tersebut diambil berdasarkan data-data yang ditemukan pada kasus.
C. Intervensi
124
Sebelum Sebelum melaksanaka melaksanakan n implementa implementasi si terlebih terlebih dahulu kami membuat membuat perencanaan, perencanaan, tindak tindakan an keperaw keperawata atan n yang yang akan dilaks dilaksana anakan kan untuk untuk mengata mengatasi si masala masalah h kilen. kilen. Dalam Dalam penyusunan perencanaan ini kami menyesuaikan dengan d engan landasan teori yang kami temukan pada relefansi. 1.
Nyer Nyerii akut akut berhu berhubun bunga gan n deng dengan an spas spasme me otot otot,, gera geraka kan n frag fragme men n tula tulang ng,, edem edemaa dan dan
cedera pada jaringan lunak, alat traksi, stress dan ansietas a.
Kaji Kaji tand tandaa-ta tand ndaa vit vital al klie klien n
R: mengetahui keadaan umum pasien b.
Pertahankan imobilisasi bagian yang sakit dengan tirah baring, gips
R: menghilangkan nyei dan mencegah kesalahan posisi tulang yang cedera c.
Tingg Tinggik ikan an dan dan dukun dukung g ekstr ekstrem emit itas as yang yang ter terke kena na
R: meningkatkan aliran balik vena, menurunkan edema dan menurunkan nyeri d.
Hindari Hindari pengguna penggunaan an bantal bantal plastik/sp plastik/sprey rey di bawah ekstremita ekstremitass dalam dalam gips
R: dapat meningkatkan ketidaknyamanan karena peningkatan produksi panas dalam gips yang kering e.
Tinggi Tinggikan kan penutu penutup p tempat tempat tidur tidur;; pertaha pertahankan nkan line linen n terbuka terbuka pada pada ibu jari jari kaki kaki
R: mempertahankan kehangatan tubuh tanpa ketidaknyamanan karena tekanan selimut pda bagian yang sakit f.
Evaluasi Evaluasi keluhan keluhan nyeri/keti nyeri/ketidaknyam daknyamanan, anan, perhatikan perhatikan lokasi dan karakteris karakteristik tik
termasuk termasuk intensitas intensitas (skala 1-10). Perhatikan Perhatikan petunjuk petunjuk nyeri non verbal (perubahan (perubahan pada tanda-tanda vital dan emosi) R:
mempe empeng ngar aruh uhii
pili piliha han/ n/ke keef efek ekti tifa fan n
inte interv rven ensi si..
Ting Tingka katt
ansi ansiet etas as
dapa dapatt
mempengaruhi persepsi atau reaksi terhadap nyeri g.
Selidi Selidiki ki adanya adanya keluha keluhan n nyeri nyeri yang yang tidak tidak biasa/ biasa/tib tiba-t a-tiba iba atau atau dalam, dalam, lokasi lokasi
progresif/buruk tidak hilang dengan analgesik R: dapat dapat menanda menandakan kan terjad terjadiny inyaa kompli komplikas kasii contoh contohnya nya infeks infeksi, i, iskemi iskemi jaring jaringan, an, sindrom kompartemen h.
Beri Beri obat obat sebe sebelu lum m pera perawa wata tan n aktif aktifit itas as
R: meningkatkan relaksasi otot dan meningkatkan partisipasi i.
Lakukan kompres dingin/es 24-48 jam pertama dan sesuai keperluan
R: menurunkan edema/pembentukan hematoma, menurunkan sensasi nyeri 125
j.
Berikan obat sesuai indikasi: narkotik dan analgesik non narkotik: NSAID injeksi
(ketor (ketorala alak) k) dan atau atau relaks relaksan an otot, otot, contoh contoh siklob siklobenza enzapri prin n (fleks (flekseri eril), l), hidrok hidroksin sin (vistaril). Berikan narkotik sekitar pada jamnya selama 3-5 hari R: diberikan untuk menurunkan nyeri dan/atau spasme otot 2.
Risi Risiko ko tin tingg ggii terh terhad adap ap inf infek eksi si ber berhu hubun bunga gan n denga dengan n tidak tidak adeku adekuat atny nyaa perta pertaha hana nan n
primer, kerusakan kulit, trauma jaringan, terpajan pada lingkungan a.
Insp Inspek eksi si kulit kulit untu untuk k ada adany nyaa iri irita tasi si
R: pen atau kawat tidak harus dimasukkan melalui kulit yang terinfeksi, kemerahan dan abrasi b.
Observasi luka untuk pembentukan bula
R: tanda perkiraan infeksi gas gangren c.
Kaji tonus tonus otot otot,, refle refleks ks tendo tendon n dalam dalam dan dan kemam kemampuan puan bica bicara ra
R: kekakuan otot, spasme otot rahang disfagia menunjukkan indikasi tetanus d.
Beri Berika kan n obat obat ses sesua uaii indi indika kasi si
R: sesuai dengan program terapi antara lain dengan memberikan obat antibiotic IV dan tetanus toksoid e.
Beri Berika kan n iri iriga gasi si luka luka/t /tul ulan ang g
R: debridemen local menurunkan mikroorganisme dan insiden infeksi iskemik 3.
Gangg Gangguan uan mobi mobili lita tass fis fisik ik ber berhub hubun ungan gan deng dengan an ker kerus usak akan an ran rangka gka neur neurom omus uskul kuler er,,
nyeri/ketidaknyamanan a.
Kaji deraja derajatt imob imobili ilitas tas yang yang dihas dihasilk ilkan an oleh oleh ceder cederaa
R: pasien pasien mungki mungkin n dibata dibatasi si oleh oleh pandang pandangan an diri diri tentan tentang g keterb keterbata atasan san fisik fisik yang yang memerlukan informasi untuk meningkatkan kemajuan kesehatan b.
Lakukan dan awasi rentang gerak pasif dan aktif
R: Mempertahankan kekuatan otot yang sakit, memudahkan resolusi inflamasi pada jaringan yang cedera c.
Bant Bantu u dala dalam m mobi mobili lisa sasi si den denga gan n kursi kursi rod rodaa
R: menu menuru runk nkan an komp kompli likas kasii tira tirah h barin baring g dan dan meni meningk ngkat atka kan n peny penyem embuh buhan an dan normalisasi fungsi organ d.
Dorong Dorong peni peningk ngkata atan n masuka masukan n cairan cairan samp sampai ai 20002000-3000 3000 ml/ha ml/hari ri
126
R: mempertahankan hidrasi tubuh, menurunkan resiko infeksi urinarius, pembentukan batu e.
Berika Berikan n diet diet tinggi tinggi prote protein, in, karbo karbohid hidrat rat,, vitami vitamin n dan miner mineral al
R: pada pada ceder cederaa musc muscul ulos oskel kelet etal al nutr nutris isii dipe diperl rluk ukan an untuk untuk peny penyemb embuha uhan n dapa dapatt berkurang dengan cepat sering mengakibatkan penurunan p enurunan berat badan sebanyak 20-30 pon selama traksi tulang f.
Kons Konsul ul deng dengan an ahli ahli tera terapi pi fisi fisik k
R: berguna dalam membuat aktifitas individu/program latihan
Adapun untuk setiap diagnosa, intervensi yang kami susun sebagai berikut: 1. Gangguan Gangguan rasa nyaman: nyaman: nyeri nyeri b/d terputusny terputusnyaa continuita continuitass jaringan jaringan a.
Pertah Pertahank ankan an imobil imobilisa isasi si di bagia bagian n yang sakit sakit dengan dengan tira tirah h baring baring dan bebat bebat
R : menghilangkan nyeri dan mencegah kesalahan posisi tulang b.
Tinggikan dan dukung ekstremitas yang terkena
R : meningkatkan aliran balik vena, menurukan edema dan nyeri c.
Eval Evalua uasi si kelu keluha han n ny nyeri eri
R : mempengaruhi pilihan keefektifan intervensi d.
Dorong Dorong meng mengguna gunakan kan tekni teknik k relaks relaksasi asi untu untuk k mengat mengatasi asi nye nyeri ri
R : membantu menurunkan tegangan dan mengurangi nyeri e.
Berika Berikan n posi posisi si yang yang nyama nyaman, n, posi posisi si semifo semifowle wler r
R : meningkatkan ekspansi dada maksimal, membuat memudah bernafas, yang meningkatkan kenyamanan. f.
Beri Berika kan n lin lingk gkun unga gan n yan yang g ten tenan ang g
R : memberi kenyamanan dan meningkatkan istirahat g.
Kolab Kolabor oras asii pemb pember eria ian n anal analge geti tik k
R : membantu menghilangkan nyeri 2. Infeksi b/d masuknya mikroorganisme asing dan prosedur invasive IVFD
a.
Kaji kuli kulit, t, perhat perhatika ikan n keluhan keluhan peningka peningkatan tan nyeri nyeri// rasa terba terbakar kar atau atau adanya adanya
edema, eritema, drainase, bau tidak enak R : mengindikasikan timbulnya infeksi b.
Berikan perawatan luka sesuai prosedur 127
R : mencegah kontaminasi dan kemungkinan infeksi c.
Observ Observasi asi luka luka untuk untuk pembe pembentu ntukan kan bula, bula, krepit krepitasi asi,, perubah perubahan an warna warna kulit kulit
kecoklatan, bau drainase yang tidak enak R : tyanda perkiraan infeksi gas gangren d.
Kaji tonus tonus otot, otot, refl reflex ex tendon tendon dala dalam m dan kemamp kemampuan uan berbi berbicar caraa
R : kekakuan otot, spasme tonik otot rahang dan disfasia menunjukkan terjadinya tetanus e.
Ukur TTV
R : mengetahui keadaan umum klien f.
Kolab Kolabor oras asii penga pengawa wasa san n labor laborat ator orium ium
R : mengawasi tanda-tanda infeksi (leukositosis) g.
Kolab Kolabor oras asii pemb pember eria ian n obat obat ant antib ibio ioti ticc
R : antibiotic spectrum luas dapat digunakan secara profilaksik, dapat ditujukan pada organisme khusus h.
Kolabor Kolaborasi asi dengan dengan ahli ahli gizi gizi tenta tentang ng pembe pemberia rian n diet diet TKTP TKTP
R : membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan member energi i.
Penkes Penkes tentan tentang g perso personal nal hygien hygienee dan dan keber kebersih sihan an ling lingkun kungan gan
R : membantu mengurangi resiko kontaminasi kon taminasi silang 3. Keterbatasan mobilisasi fisik b/d fraktur femur
a.
Kaji Kaji dera deraja jatt im imobi obilita litass
R : mengetahui kebutuhan klien b.
Instruksikan/ bantu pasien dalam rentang gerak pasif dan aktif pada ekstremitas
yang sakit dan tidak sakit R : meningkatkan aliran darah ke otak, tulang, meningkatkan tonus otot, mempertahankan gerak sendi, mencegah kontraktur/atrofi, dan reabsorpsi kalsium karena tidak digunakan c.
Bant Bantu/ u/ doro dorong ng pera perawa wata tan n diri diri
R : meningkatkan kekuatan otot dan sirkulasi, meningkatkan control pasien dalam situasi, meningkatkan kesehatan diri secara langsung d.
Berika Berikan/ n/ bantu bantu dalam dalam mobi mobilis lisasi asi denga dengan n kursi kursi roda, roda, kruk, kruk, tongk tongkat at
R : mengurangi komplikasi dari tirah baring 128
e.
Ubah Ubah posi posisi si seca secara ra peri period odic ic
R : mengurangi komplikasi kulit karena penekanan f.
Kolabor Kolaborasi asi denga dengan n ahli ahli gizi gizi dalam dalam pember pemberian ian diet diet tktp, tktp, vit vitami amin n dan miner mineral al
R : membantu mempercepat penyembuhan tulang 4. Risiko Risiko tinggi terhadap terhadap kontraktu kontrakturr b/d kehilangan kehilangan integrita integritass tulang dan imobili imobilisasi sasi a.
Pertahanka
n posisi ekstremitas dengan tirah baring sesuai dengan indikasi, berikan sokongan sendi di atas dan di bawah sendi bila bergerak atau membalik. R/: R/: meni mening ngka katka tkan n stabi stabili lita tas, s, menu menuru runk nkan an kemu kemungk ngkin inan an gangg ganggua uan n posi posisi si atau atau penyembuhan. b.
Ajarkan
dan bantu latihan rentang gerak aktif atau pasif. R/: mempertahankan kekuatan/mobilitas otot yang sakit dan memudahkan resolusi inflamasi pada jaringan yang cedera. c.
Motivasi
dan awasi dalam rentang gerak aktif/pasif pada ekstremitas yang sakit dan yang tidak sakit. R/ : meningkatkan aliran darah ke otot dan tulang untuk meningkatkan tonus otot, mempertahankan gerak sendi dan mencegah kontraktur sendi. d.
Berikan/
bantu dalam mobilisasi dengan kursi roda, kruk, tongkat R/: mengurangi komplikasi dari tirah baring e.
Motivasi
klien secara rutin latihan jari atau sendi distal yang cedera. R/: meningka meningkatkan tkan sirkula sirkulasi si dan menurunkan menurunkan pemgump pemgumpulan ulan darah darah
khususnya khususnya pada pada
ekstremitas bawah. f.
Kolaborasi
dalam mengkaji ulang foto rontgen atau evaluasi. R/: memberikan bukti visual visual mualinya mualinya pembentukkan pembentukkan kalus, proses proses penyembuhan penyembuhan untuk menentukan tingkat aktivitas dan kebutuhan perubahan atau tambahan terapi.
129
Berdasarkan data diatas didapatkan bahwa tidak semua rencana keperawatan secara teori dimasukkan pada rencana keperawatan pada kasus karena banyak yang sudah dilakukan tindakan modifikasi oleh perawat dan mahasiswa di ruang perawatan lantai V bedah.
h.
Implementasi
Implementasi yang kami lakukan sesuai dengan perencanaan yang kami susun dan disert disertai ai dengan dengan kemampu kemampuan an klien. klien. Secara Secara garis garis besar besar semua semua tindaka tindakan n yang yang telah telah kami kami rencanakan dapat kami implementasikan, walaupun belum maksimal, yang disebabkan oleh keterbatasan waktu dan pengalaman kami yang kurang.
i.
Evaluasi
Secara teoritis evaluasi keperawatan tidak di buat berdasarkan SOAP sedangkan pada laporan kasus, evaluasi keperawatan dibuat berdasarkan SOAP (Subjektif, Objektif, Analisa, Planning) dan mengacu pada criteria hasil yang terdapat dalam perencanaan keperawatan pada setiap diagnosa Dx 1 S: -
O:-
Klien mengatakan intensitas nyeri 5 -
Klien mengatakan mengatakan lamany lamanyaa nyeri saat kaki digerakkan/d digerakkan/ditekan itekan ± 5 menit
-
Klien Klien menga mengatak takan an nyeri nyeri dirasa dirasakan kan pada pada kaki kiri kiri
-
Klien Klien mengat mengataka akan n nyeri nyeri sepert sepertii ditimp ditimpaa beban beban berat. berat.
Klien tampak tenang, tetapi meringis saat menggerakkan kaki. -
Klie Klien n dapa dapatt men mengon gontr trol ol nyer nyerii
-
TTV dalam dalam batas batas normal normal : -
TD
: 120/80 120/80 mmHg mmHg
- Nadi Nadi : 76 76 x/m x/meni enitt - Suhu : 360C
- RR
: 18 x/me x/meni nitt
A : Masalah keperawatan keperawatan teratasi teratasi P : Intervensi dilanjutkan : -
kaji kaji nyer nyerii set setia iap p har harii
-
memb member erika ikan n ana analg lges esic ic pons ponsta tan n
130
Dx 2 S: -
Klien mengatakan area sekitar luka di daerah lutut terasa sakit bila ditekan. -
Klien mengatak mengatakan an kaki kiriny kirinyaa nyeri saat saat digerakk digerakkan an dengan dengan skala skala 6, nyeri nyeri terjadi terjadi
selama 10 menit, kemudian nyeri berkurang, nyeri terasa di kaki kiri dari paha sampai telapak kaki, nyeri seperti ditimpa beban berat / nyeri tumpul. -
Klien Klien mengat mengataka akan n saat subu subuh h kaki tera terasa sa sakit sakit dan dan ngilu ngilu
O : - Luka klien dibersihkan dengan cairan NaCl 0,9% -
Luka Luka sepan epanja jang ng ± 44 44 cm cm
-
Sebagian Sebagian luka (luka di lutut) lutut) masih masih belum belum kering kering (masi (masih h ada drainase) drainase)
-
Luka yang yang ditut ditutup up perba perban n hanya hanya pada pada bagi bagian an lutu lututt
-
Luka Luka yang yang sud sudah ah keri kering ng diol dioles esii sale salep p
-
Hasil Hasil pemeri pemeriksa ksaan an labo laborat ratori orium um (Tangga (Tanggall 17-0 17-03-1 3-11) 1)
Hemoglobin : 11 g/dl Hematokrit : 35 % Eritrosit
: 4.0 jt/uL
Leukosit
: 10900 /uL
Trombosit
: 428000/uL
MCV
: 88 fl
MCH
: 27 pg
MCHC
: 31 g/dL
Dari hasil lab menunjukkan leukosit sudah berkurang dan mendekati nilai normal, dibandingkan hasil pemeriksaan terakhir tanggal 10 maret 2011. A : Masalah keperawatan belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan : -
Ukur Ukur tand tandaa-ttanda anda vit vital
-
Laku Lakuka kan n pera perawa wattan luka luka
-
Awas wasi pe perawa awatan di diri
-
Beri kl klien di diet TKTP KTP
-
Berikan an antibio biotik
Dx 3 131
S : - Klien mengatakan akan melatih terus rentang geraknya O : - Klien dapat mengangkat kakinya secara mandiri mandiri dan dapat menurunkannya kembali secara mandiri secara berhati-hati -
Kaki Kaki berl berlat atih ih mene meneku kuk k lut lutut ut
-
Klien Klien berlat berlatih ih berjal berjalan an menggu menggunaka nakan n tongkat tongkat sejau sejauh h ± 10 meter meter
-
Klien mandi dibantu dibantu oleh oleh istri istri,, berpakaia berpakaian n dibantu dibantu oleh istri istri
-
Kli Klien makan akan 1 por porssi
-
Klien Klien maka makan n sendi sendiri ri di atas atas temp tempat at tidu tidur r
A : Masalah belum belum teratasi teratasi P : Intervensi Intervensi keperawatan keperawatan dilanjutkan: -
bantu bantu lati latihan han rentan rentang g gerak gerak pasif/ pasif/akt aktif if
-
Anjurk Anjurkan an klien klien untuk untuk berlati berlatih h mobilis mobilisasi asi mandi mandiri ri bertah bertahap ap
Dx 4 S : - Klien dapat mengangkat kakinya secara mandiri dan dapat menurunkannya kembali secara mandiri secara berhati-hati O : - Kaki berlatih menekuk lutut - Klien berlatih berlatih berjalan menggunakan tongkat sejauh ± 10 meter - Hasil foto rontgen : sudah terdapat kalus pada fraktur fraktur A : Masalah belum teratasi P: Lanjutkan intervensi keperawatan -
Bantu latihan latihan gerak gerak aktif dan pasif pada ekstremit ekstremitas as yang yang sakit sakit
-
Bant Bantu u mobi mobili lisa sasi si deng dengan an tong tongkat kat
BAB V PENUTUP
A.
Kesimpulan
132
Dari Dari pembaha pembahasan san diatas diatas dapat dapat disim disimpul pulkan kan fraktu frakturr femur femur merupak merupakan an rusakn rusaknya ya kontinuitas tulang pangkal paha yang dapat disebabkan oleh trauma langsung, kelelahan otot, kondisi-kondisi tertentu seperti degenerasi tulang / osteoporosis. Kegiatan yang kami lakukan di ruang perawatan bedah lantai V, antara lain meliputi: 1.Pengkajian pada klien dengan pemeriksaan fisik serta data penunjang medis. Menentukan diagnosa keperawatan sesuai dengan prioritas masalah klien. Adapun
2.
diagnose keperawatan yang kami ambil, yaitu: Gang Ganggua guan n rasa rasa nyam nyaman: an: nyeri nyeri b/d b/d terp terput utus usny nyaa
a.
continuitas jaringan b.
Infeksi b/d masuknya mikroorganisme asing dan prosedur invasive
c.
Keterbatasan mobilitas fisik b/d fraktur femur
d.
Risiko tinggi kontraktur b/d kehilangan integritas tulang dan imobilisasi
3.
Mampu menyusun rencana keperawatan dengan melibatkan klien dan keluarga
4.Mampu mengemplementasikan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana yang telah disusun. 5.
Mampu mengevaluasi asuhan keperawatan yang telah kami laksanakan.
B. Saran
1. Bagi Institusi Institusi Pendidikan Pendidikan (UPN (UPN “VETER “VETERAN” AN” JAKARTA) JAKARTA) Diha Dihara rapk pkan an lebi lebih h akti aktiff dan berp berper eran an di dala dalam m bimb bimbin inga gan n prak prakti tik k prof profes esii keperawatan mata ajar keperawatan medikal bedah kepada Mahasiswa sehingga ilmu yang yang dipela dipelajar jarii di kampus kampus dapat dapat ditera diterapkan pkan dan diband dibanding ingkan kan dengan dengan prakti praktik k di lapangan. 2. Bagi Ruma Rumah h sakit sakit khususn khususnya ya Ruang Ruang Bedah Bedah Lanta Lantaii V Kepada para perawat diharapkan lebih kompak dan bertanggung jawab dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien pre dan pasca operasi sehingga klien dapat mempercepat proses pemulihan klien. 3. Bagi teman-tema teman-teman n sejawat sejawat (Mahasiswa/ (Mahasiswa/ii Keperawatan) Keperawatan)
133
Diharapkan makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat bagi teman-teman yang yang memb membac acaa dan dan dapa dapatt dija dijadi dika kan n pedo pedoma man n di dala dalam m membe emberi rika kan n asuh asuhan an keperawatan khususnya pada klien dengan fraktur femur.
DAFTAR PUSTAKA
134
Doenges,Marylinn.2000. Rencana Rencana Asuhan Keperawatan:Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian keperawatan perawatan pasien.Jakarta:EGC. pasien.Jakarta:EGC.
Ethel,Sloane.2003. Anatomi Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Pemula. Jakarta:EGC.
Arief Mansjoer,dkk.2000. Kapita Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3 Jilid 2.Jakarta:Media Esculapius. Fakulta Kedokteran Indonesia.
Rasjad,Chairuddin.2008. Pengantar Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi.Jakarta: Ortopedi.Jakarta: Yarsif Waatampone
Reksoprodjo,Soelarto.1995. Ilmu Reksoprodjo,Soelarto.1995. Ilmu Bedah. Bedah. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Smeltzer,Suzanne C.2001. Keperawatan Keperawatan Medikal Bedah.Jakarta Bedah.Jakarta : EGC
Sylvia,A.1995. Patofisiologi, Patofisiologi, Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Penyakit .Jakarta: .Jakarta: EGC.
.
135