asuhan keperawatan bronkitis pada anak http://ferimalinda.blogspot.com/2011/02/asuhan-keperawatan-bronkitis-padaanak.html
KON!" #$ONK%&'& "()( "()( (N(K 1.1 "!N*!$'&(N Bronkhitis berasal dari bronchus (saluran napas) dan itis artinya menunjukkan adanya
suatu peradangan. “Bisa disimpulkan bronkitis merupakan suatu gejala penyakit pernapasan.” Sebetulnya ada dua pengertian bronkitis. Pertama, berdasarkan radiologi/ahli rontgen, bronkhitis merupak merupakan an gambar gambaran an oto oto paru!pa paru!paru ru dengan dengan kelaina kelainan n pada salura saluran n napas. napas. Pada Pada gambar gambaran an tersebut cirinya akan tampak “sangat ramai” dan jelas. Berbeda bila dalam keadaan normal, gambaran saluran napas tak begitu jelas terlihat karena berisi udara. “"api pada kasus bronkhitis akan muncul gambaran sebagian saluran napasnya tersumbat lendir atau ada peradangan.” #edua, menurut medis/dokter, bronkhitis merupakan kelainan pada saluran napas yang ditandai dengan adanya bunyi napas penuh lendir, seperti bunyi $grok!grok%, bisa terdengar di bagian dada maupun punggung. Bronkhitis pada anak berbeda dengan bronchitis yang terdapat pada orang de&asa. Pada anak, bronchitis merupakan bagian dari berbagai penyakit saluran naas lain, namun ia dapat juga merupakan penyakit tersendiri. Secara Secara hari hariah ah bronkhi bronkhiti tiss adalah adalah suatu suatu penyakit penyakit yang yang ditand ditandaa oleh oleh adanya adanya inlam inlamasi asi bronkus. Secara klinis pada ahli mengartikan bronkitis sebagai suatu penyakit atau gangguan respir respirato atorik rik dengan dengan batuk batuk merupak merupakan an gejala gejala yang yang utama utama dan domina dominan. n. 'ni berart berartii bah&a bah&a bronkitis bukan penyakit yang berdiri sendiri melainkan bagian dari pen yakit lain tetapi bronkitis ikut memegang peran.( gastiyah, **+ ) Bronkhitis berarti ineksi bronkus. Bronkitis dapat dikatakan penyakit tersendiri, tetapi biasanya merupakan lanjutan dari ineksi saluran peranpasan atas atau bersamaan dengan penyakit saluran pernapasan atas lain seperti Sinobronkitis, aringotrakeobronkitis, Bronkitis pada asma dan sebagainya (-unadi Santoso, **) Sebagai penyakit tersendiri, bronkhitis merupakan topik yang masih diliputi kontroersi dan ketidakjelasan di antara ahli klinik dan peneliti. Bronkitis merupakan diagnosa yang sering ditegak ditegakkan kan pada pada anak anak baik baik di 'ndone 'ndonesia sia maupun di luar luar negeri negeri,, &alaup &alaupun un dengan dengan patoka patokan n diagnosis yang tidak selalu sama.("aussig, *012 3ahayu, *0) #esimpangsi #esimpangsiuran uran deinisi bronkitis pada anak bertambah bertambah karena kurangnya konsesus mengenai hal ini. "etapi keadaan ini sukar dielakkan karena data hasil penyelidikan tentang hal ini masih sangat kurang. 1.2 (N('O+& (N('O+& )(N ,&&OO*& &'!+ & '!+ "!$N("((N Pernapasan adalah peristi&a menghirup udara dari luar yang mengandung oksigen ke
dalam tubuh serta menghembuskan udara yang banyak mengandung 451 sebagai sisa dari
oksidasi keluar dari tubuh. 6ungsi dari sistem pernapasan adalah untuk mengambil 51 yang kemudian diba&a oleh darah ke seluruh tubuh untuk mengadakan pembakaran, mengeluarkan 451 hasil dari metabolisme . a.
7idung 8erupakan saluran udara yang pertama yang mempunyai dua lubang dipisahkan oleh sekat septum nasi. 9i dalamnya terdapat bulu!bulu untuk menyaring udara, debu dan kotoran. Selain itu terdapat juga konka nasalis inerior, konka nasalis posterior dan konka nasalis media
yang berungsi untuk mengahangatkan udara. b. 6aring 8erupakan tempat persimpangan antara jalan pernapasan dan jalan makanan. "erdapat di ba&ah dasar pernapasan, di belakang rongga hidung, dan mulut sebelah depan ruas tulang leher. 9i ba&ah selaput lendir terdapat jaringan ikat, juga di beberapa tempat terdapat olikel getah bening. c. aring 8erupakan saluran udara dan bertindak sebelum sebagai pembentuk suara. "erletak di depan depan bagian bagian aring aring sampai sampai keting ketinggian gian erteb ertebra ra serik serikali aliss dan masuk masuk ke dalam dalam trakea trakea di ba&ahnya. aring dilapisi oleh selaput lendir, kecuali pita suara dan bagian epiglottis yang dilapisi oleh sel epitelium berlapis. d. "rakea 8erupakan lanjutan dari laring yang dibentuk oleh : ; 1< cincin yang terdiri dari tulang ra&an yang berbentuk seperti tapal kuda yang berungsi untuk mempertahankan jalan napas agar tetap terbuka. Sebelah dalam diliputi oleh selaput lendir yang berbulu getar yang disebut sel bersilia, yang berungsi untuk mengeluarkan benda asing yang masuk bersama!sama dengan udara pernapasan. e. Bronkus 8erupak 8erupakan an lanjut lanjutan an dari dari trakea trakea,, ada 1 buah buah yang yang terdapa terdapatt pada keting ketinggia gian n ertebr ertebraa thorakalis thorakalis '= dan =. mempunyai mempunyai struktur serupa dengan trakea trakea dan dilapisi dilapisi oleh jenis sel yang sama. Bronkus kanan lebih besar dan lebih pendek daripada bronkus kiri, terdiri dari : ; 0 cincin dan mempunyai > cabang. Bronkus kiri terdiri dari * ; 1 cincin dan mempunyai 1 cabang. 4abang bronkus yang lebih kecil dinamakan bronkiolus, disini terdapat cincin dan terdapat .
gelembung paru yang disebut aleolli. Bronkiolus Bronk Bronkio iolu luss memben membentu tuk k perc percaba abang ngan an
menj menjadi adi bronk bronkio iolu luss
term termin inal alis is yang yang
tidak tidak
mempuny mempunyai ai kelenja kelenjarr lendir lendir dan silia. silia. Bronki Bronkiolus olus termi terminali naliss kemudi kemudian an menjad menjadii bronki bronkiolu oluss respir respirato atori ri yang yang menjadi menjadi salura saluran n transi transisio sional nal antara antara jalan jalan udara udara konduk konduksi si dan jalan jalan udara udara g.
pertukaran gas. ?leoli Paru terbentuk oleh sekitar ><< juta aleoli. "erdapat tiga jenis sel ; sel aleolar, sel aleolar tipe ' adalah sel epitel yang membentuk dinding aleolar. Sel aleolar tipe '' sel ; sel yang akti secara metabolik, mensekresi suractan, suatu osolipid yang melapisi permukaan dalam dan mencegah aleolar agar tidak kolaps. Sel aleolar tipe ''' adalah makroag yang
merupakan sel ; sel agositosis yang besar yang memakan benda asing dan bekerja sebagai mekanisme pertahanan penting. h. Paru!paru 8erupakan alat tubuh yang sebagian besar dari terdiri dari gelembung!gelembung. 9i sinilah tempat terjadinya pertukaran gas, 51 masuk ke dalam darah dan 451 dikeluarkan dari darah. .1. 6isiologi sistem pernaasan Pernaasan mencakup 1 proses, yaitu @ ) Pernaasan luar yaitu proses penyerapan oksigen (51) dan pengeluaran carbondioksida (451) secara keseluruhan. 1) Pernaasan dalam yaitu proses pertukaran gas antara sel jaringan dengan cairan sekitarnya (penggunaan oksigen dalam sel). Proses isiologi pernaasan dalam menjalankan ungsinya mencakup > proses yaitu@ a. =entilasi yaitu proses keluar masuknya udara dari atmosir ke aleoli paru. b. 9iusi yaitu proses perpindahan/pertukaran gas dari aleoli ke dalam kapiler paru. c. "ranspor yaitu proses perpindahan oksigen dari paru!paru ke seluruh jaringan tubuh.
1. K(&,&K(& Bronkhitis dapat diklasiikasikan sebagai @ . Bronkhitis ?kut Bronkhitis akut pada bayi dan anak biasanya bersama juga dengan trakheitis, merupakan
penyakit ineksi saluran naas akut ('S?) ba&ah yang sering dijumpai. Penyebab utama penyakit ini adalah irus. Batuk merupakan gejala yang menonjol dank arena batuk berhubungan dengan 'S? atas. Berarti bah&a peradangan tersebut meliputi laring, trachea dan bronkus. -angguan ini sering juga disebut laringotrakeobronkhitis akut atau croup dan sering mengenai 1.
anak sampai umur > tahun dengan gejala suara serak, stridor, dan naas berbunyi. Bronkhitis #ronis atau Batuk Berulang Belum ada persesuaian pendapat mengenai bronchitis kronik, yang ada ialah mengenai batuk kronik dan atau berulang yang di singkat (B#B). B#B ialah keadaan klinis yang disebabkan oleh berbagai penyebab dengan gejala batuk yang berlangsung sekurang!kurangnya 1 minggu berturut!turut dan atau berulang paling sedikit > kali dalam > bulan, dengan atau tanpa disertai gejala respiratorik dan non respiratorik lainnya. 9engan memakai batasan ini secara klinis jelas bah&a bronchitis kronik pada anak adalah batuk kronik dan atau berulang (B#B) yang telah disingkirkan penyebab!penyebab B#B itu misalnya asma atau ineksi kronik saluran napas dan sebagainya. Aalaupun belum ada keseragaman mengenai patologi dan patoisiologi bronchitis kronik, tetapi kesimpulan akibat jangka panjang umumnya sama. Berbagai penelitian menunjukkan bah&a bayi sampai anak umur tahun yang menderita bronchitis kronik akan mempunyai resiko lebih besar untuk menderita gangguan pada saluran napas kronik setelah umur 1< tahun, terutama jika pasien tersebut merokok akan mempercepat menurunnya ungsi paru. 1. !'&OO*& Penyebab bronchitis sampai sekarang masih belum diketahui dengan jelas. Pada
kenyataannya kasus!kasus bronchitis dapat timbul secara congenital maupun didapat.
.
#elainan kongenital 9alam hal ini bronchitis terjadi sejak dalam kandungan. 6actor genetic atau actor pertumbuhan dan actor perkembangan etus memegang peran penting. Bronchitis yang timbul congenital ini mempunyai ciri sebagai berikut @ a. Bronchitis mengenai hampir seluruh cabang bronkus pada satu atau kedua paru. b. Bronchitis konginetal sering menyertai penyakit!penyakit konginetal lainya, misalnya @ mucoiscidosis ( cystic pulmonary fibrosis ), sindrom kartagener ( bronkiektasis konginetal, sinusitis paranasal dan situs inersus ), hipo atau agamaglobalinemia, bronkiektasis pada anak kembar satu telur ( anak yg satu dengan bronkiektasis, ternyata saudara kembarnya juga menderita bronkiektasis), bronkiektasis sering bersamaan dengan kelainan congenital berikut @ tidak adanya tulang ra&an bronkus, penyakit jantung ba&aan, kioskoliasis konginetal. 1. #elainan didapat #elaianan didapat merupakan akibat proses berikut @ a.
'neksi
Bronchitis sering terjadi sesudah seseorang menderita pneumonia yang sering kambuh dan berlangsung lama, pneumonia ini merupakan komplikasi pertusis maupun inluenCa yang b.
diderita semasa anak, tuberculosis paru dan sebagainya. 5bstruksi bronkus 5bstruksi bronkus yang dimaksud disini dapat disebabkan oleh berbagai macam sebab @ korpus alineum, karsinoma bronkus atau tekanan dari luar terhadap bronkus Penyebab utama penyakit Bronkhitis ?kut adalah adalah irus. Sebagai contoh 3hinoirus, 3espiratory Sincytial =irus (3S=), 'nulenCa =irus, Para!inluenCa =irus, ?denoirus dan 4oDsakie =irus. Bronkitis ?kut sering terjadi pada anak yang menderita 8orbilli, Pertusis dan ineksi 8ycoplasma Pneumonia. Belum ada bukti yang meyakinkan bah&a bakteri lain merupakan penyebab primer Bronkitis ?kut pada anak. 'neksi sekunder oleh bakteri dapat terjadi, namun ini jarang di lingkungan sosio!ekonomi yang baik. 6aktor predisposisi terjadinya bronchitis akut adalah alergi, perubahan cuaca, polusi
. . 1. >. . . :. +. 0. *. <. . 1. >. . 1.
udara, dan ineksi saluran napas atas kronik, memudahkan terjadinya bronchitis. Sedangkan pada Bronkitis #ronik dan Batuk Berulang adalah sebagai berikut @ Spesiik ?sma 'neksi kronik saluran napas bagian atas (misalnya sinobronkitis). 'neksi, misalnya bertambahnya kontak dengan irus, ineksi mycoplasma, hlamydia, pertusis, tuberkulosis, ungi/jamur. Penyakit paru yang telah ada misalnya bronkietaksis. Sindrom aspirasi. Penekanan pada saluran napas Benda asing #elainan jantung ba&aan #elainan sillia primer 9eisiensi imunologis #ekurangan ana!!antitripsin 6ibrosis kistik Psikis b. on!spesiik ?sap rokok Polusi udara
1. "('O,&&OO*& =irus (penyebab tersering ineksi) ! 8asuk saluran pernapasan ! Sel mukosa dan sel silia !
Berlanjut ! 8asuk saluran pernapasan(lanjutan) ! 8engineksi saluran pernapasan ! Bronkitis ! 8ukosa membengkak dan menghasilkan lendir ! Pilek > ; hari ! Batuk (mula!mula kering kemudian berdahak) ! 3iak jernih ! Purulent ! Encer ! 7ilang ! Batuk ! #eluar ! Suara ronchi basah atau suara napas kasar ! yeri subsernal ! Sesak napas ! Fika tidak hilang setelah tiga minggu ! #olaps paru segmental atau ineksi paru sekunder (pertahanan utama) (Sumber @ dr.3usepno 7asan, Buku #uliah > 'lmu #esehatan ?nak, *0) ?pabila bronchitis kongenital patogenesisnya tidak diketahui diduga erat hubungannya dengan genetic serta actor pertumbuhan dan perkembangan etus dalam kandungan. Pada bronchitis yang didapat patogenesisnya diduga melelui beberapa mekanisme @ actor obstruksi bronkus, actor ineksi pada bronkus atau paru!paru, ibrosis paru, dan actor intrinsik dalam bronkus atau paru. Patogenesis pada kebanyakan bronchitis yang didapat melalui dua mekanisme dasar@ . 'neksi bacterial pada bronkus atau paru, kemudian timbul bronchitis. 'neksi pada bronkus atau paru akan diikuti proses destruksi dinding bronkus daerah ineksi dan kemudian timbul bronchitis. 1. 5bstruksi bronkus akan diikuti terbentuknya bronchitis, pada bagian distal obstruksi dan terjadi ineksi juga destruksi bronkus. Bronchitis merupakan penyakit paru yang mengenai paru dan siatnya kronik. #eluhan! keluhan yang timbul juga berlangsung kronik dan menetap . keluhan!keluhan yang timbul erat dengan @ luas atau banyaknya bronkus yang terkena, tingkatan beratnya penyakit, lokasi bronkus yang terkena, ada atau tidaknya komplikasi lanjut.. keluhan!keluhan yang timbul umumnya sebagai akibat adanya beberapa hal @ adanya kerusakan dinding bronkus, akibat komplikasi, adanya kerusakan ungsi bronkus. 8engenai ineksi dan hubungannya dengan patogenesis bronchitis, data dijelaskan sebagai berikut 2 . 'neksi pertama ( primer ) #ecuali pada bentuk bronchitis kongenital. 8asih menjadi pertanyaan apakah ineksi yang mendahului terjadinya bronchitis tersebut disebabkan oleh bakteri atau irus. 'neksi yang mendahului bronchitis adalah ineksi bacterial yaitu mikroorgansme penyebab pneumonia. 9ikatakan bah&a hanya ineksi bakteri saja yang dapat menyebabkan kerusakan pada dinding bronkus sehingga terjadi bronchitis, sedangkan ineksi irus tidak dapat ( misalnya adenoirus tipe 1, irus inluenCa, campak, dan sebagainnya ). 1.'neksi sekunder "iap pasien bronchitis tidak selalu disertai ineksi sekunder pada lesi, apabila sputum pasien yang semula ber&arna putih jernih kemudian berubah &arnanya menjadi kuning atau kehijauan atau berbau busuk berarti telah terjadi ineksi sekunder oleh kuman anaerob misalnya @ usiomis usiormis, treponema incenti, anaerobic streptococci. #uman yang erring ditemukan dan mengineksi bronkus misalnya @ streptococcus pneumonie, haemophilus inluenCa, klebsiella oCaena.
1. '(N)( )(N *!(( Biasanya penyakit dimulai dengan tanda!tanda ineksi saluran napas akut ('S?) atas
yang disebabkan oleh irus. Batuk mula!mula kering, setelah 1 atau > hari batuk mulai berdahak dan menimbulkan suara lender. Pada anak dahak yang mukoid (kental) susah ditemukan karena sering ditelan. 8ungkin dahak ber&arna kuning dan kental tetapi tidak selalu berarti telah terjadi ineksi bakteri sekunder. ?nak besar sering mengeluh rasa sakit retrosternal dan pada anak kecil dapat terjadi sesak napas. Pada beberapa hari pertama tidak terdapat kelainan pada pemeriksaan dada tetapi kemudian dapat timbul ronchi basah kasar dan suara napas kasar. Batuk biasanya akan menghilang setelah 1!> minggu. Bila setelah 1 minggu batuk masih tetap ada, mungkin telah terjadi kolaps paru segmental atau terjadi ineksi paru sekunder. 8engi (&heeCing) mungkin saja terdapat pada pasien bronchitis. 8engi dapat murni merupakan tanda bronchitis akut, tetapi juga kemungkinan merupakan maniestasi asma pada
a. b. c. d. a. b. c. d. e. )
anak tersebut, lebih!lebih bila keadaan ini sudah terjadi berulang kali. 8enurut -unadi Santoso dan 8akmuri (**), tanda dan gejala yang ada yaitu@ Biasanya tidak demam, &alaupun ada tetapi rendah #eadaan umum baik, tidak tampak sakit, tidak sesak 8ungkin disertai nasoaringitis atau konjungtiitis Pada paru didapatkan suara napas yang kasar 8enurut gastiyah (**+), yang perlu diperhatikan adalah akibat batuk yang lama, yaitu@ Batuk siang dan malam terutama pada dini hari yang menyebabkan klien kurang istirahat 9aya tahan tubuh klien yang menurun ?noreksia sehingga berat badan klien sukar naik #esenangan anak untuk bermain terganggu #onsentrasi belajar anak menurun -ejala a&al Bronkhitis, antara lain @ Batuk membandel Batuk kambuhan, berdahak!tidak, berat!tidak. #endati ringan harus tetap di&aspadai karena bila
keadaan batuk terus menerus bisa menghebat dan berlendir sampai sesak napas. 1) Sulit disembuhkan Bisa sering atau tidak tapi sulit disembuhkan. 9alam sebulan batuk pileknya lebih dari seminggu dan baru sembuh dua minggu, lalu berulang lagi. >) "erjadi kapan saja Batuknya bisa muncul malam hari, baru tidur sebentar batuknya $grok!grok% bahkan sampai muntah. Bisa juga batuk baru timbul menjelang pagi. “?tau habis lari!lari, ia kemudian batuk! batuk sampai muntah.
a)
1.3 KO+"&K(& Bronkitis ?kut yang tidak ditangani cenderung menjadi Bronkitis #ronik b) Pada anak yang sehat jarang terjadi komplikasi, tetapi pada anak dengan giCi kurang dapat
c) d) e) )
terjadi 5thithis 8edia, Sinusitis dan Pneumonia Bronkitis #ronik menyebabkan mudah terserang ineksi Bila sekret tetap tinggal, dapat menyebabkan atelektasisi atau Bronkietaksis -agal jantung kongesti Pneumonia
1.4 "!+!$&K((N "!N5N(N*
a. 6oto "horaD @ "idak tampak adanya kelainan atau hanya hyperemia b. aboratorium @ eukosit G +.<<. 1.6 "!N('((K(N((N a. "indakan Pera&atan . Pada tindakan pera&atan yang penting ialah mengontrol batuk dan mengeluarakan lender/secret. 1. Sering mengubah posisi. >. Banyak minum. . 'nhalasi. . ebuliCer :. Hntuk mempertahankan daya tahan tubuh, setelah anak muntah dan tenang perlu diberikan
minum susu atau makanan lain. Pasien dengan bronchitis tidak dira&at di 3umahsakit kecuali ada komplikasi yang menurut dokter perlu pera&atan di 3umahsakit, oleh karenanya pera&atan lebih ditujukan sebagai petunjuk kepada orang tua. 8asalah yang perlu diperhatikan adalah akibat batuk yang lama dan resiko terjadi komplikasi. a) ?kibat batuk yang lama Pada bronchitis gejala batuk sangat menonjol, dan sering terjadi siang dan malam terutama pagi!pagi sekali yang menyebabkan pasien kurang istirahat atau tidur2 pasien akan terganggu rasa aman dan nyamannya. ?kibat lain adalah terjadinya daya tahan tubuh pasien yang menurun, anoreksia, sehingga berat badannya sukar naik. Pada anak yang lebih besar batuk! batuk yang terus menerus akan mengganggu kesenangannya bermain, dan bagi anak yang sudah sekolah batuk mengganggu konsentrasi belajar bagi dirinya sendiri, saudara, maupun teman! temannya. Hntuk mengurangi gangguan tersebut perlu diusahakan agar batuk tidak bertambah banyak dengan memberikan obat secara benar dan membatasi aktiitas anak untuk mencegah keluar banyak keringat, karena jika baju basah akan menyebabkan batuk!batuk (karena dingin). Hntuk mengurangi batuk pada malam hari berikan obat batuk yang terakhir sebelum tidur. ?nak yang batuk apalagi bronchitis lebih baik tidak tidur di kamar yang ber ?4 atau memakai kipas angin. Fika suhu udara dingin pakaikan baju yang hangat, bila ada yang tertutup leherya. 5bat gosok membuat anak merasa hangat dan dapat tidur tenang.Bila batuk tidak segera berhenti berikan minum hangat tidak manis. Pada anak yang sudh agak besar jika ada dahak di dalm tenggorokannya beritahu supaya dibuang karena adanya dahak tersebut juga merangsang batuk.Hsahakan mengurangi batuk dengan menghindari makanan yang merangsang seperti gorng!gorengan,permen,atau minum es.Fangan memandikan anak terlalu pagi atau sore,dan memandikan dengan air hangat. b) "erjadi komplikasi Bronkhitis akut yang tidak diobati secara benar cenderung menjadi bronchitis kronik, sedangkan bronchitis kronik memungkinkan anak mudah mendapat ineksi. -angguan pernaasan secara langsung sebagai akibat bronchitis kronik ialah bila lendir tetap tinggal di dalam paru akan menyebabkan terjadinya atelektasis atau bronkiektasis, kelainan ini akan menambah penderitaan pasien lebih lama.
Hntuk menghindarkan terjadinya komplikasi ini pasien bronchitis harus mendapatkan pengobatan dan pera&atan yang benar sehingga lender tidak selalu tertinggal dalam paru. Berikan banyak minum untuk membantu mengencerkan lendir2 berikan buah dan makanan bergiCi untuk mempertinggi daya tahan tubuh Pada anak yang sudah mengerti beritahukan bagaimana sikapnya jika ia sedang batuk dan apa yang perlu dilakukan. Pada bayi batuk!batuk yang keras sering diakhiri dengan muntah2 biasanya bercampur lendir. Setelah muntah bayi menjadi agak tenang. "etapi bila muntah berkelanjutan, maka dengan keluarnya makanan dapat menyebabkan bayi menjadi kurus serta menurunkan daya tahan tubuh. Hntuk mengurangi kemungkinan tersebut setelah bayi muntah dan tenang perlu diberikan minum susu atau makanan lain. b. "indakan 8edis . Fangan beri obat antihistamin berlebih 1. Beri antibiotik bila ada kecurigaan ineksi bakterial >. 9apat diberi eedrin <, ; mg/#gBB tiga kali sehari . 4hloral hidrat >< mg/#g BB sebagai sedatie #arena penyebab bronchitis pada umumnya irus maka belum ada obat kausal. ?ntibiotik tidak berguna. 5bat yang diberikan biasanya untuk penurun demam, banyak minum terutama sari buah!buahan. 5bat penekan batuk tidak diberikan pada batuk yang banyak lendir, lebih baik diberi banyak minum. Bila batuk tetap ada dan tidak ada perbaikan setelah 1 minggu maka perlu dicurigai adanya ineksi bakteri sekunder dan antibiotic boleh diberikan, asal sudah disingkirkan adanya asma atau pertusis. Pemberian antibiotic yang serasi untuk 8. Pneumoniae dan 7. 'nluenCae sebagai bakteri penyerang sekunder misalnya amoksisilin, kotrimoksaCol dan golongan makrolid. ?ntibiotik diberikan +!< hari dan jika tidak berhasil maka perlu dilakukan oto thorak untuk menyingkirkan kemungkinan kolaps paru segmental dan lobaris, benda sing dalam saluran napas, dan tuberkolusis.
1.10
a. b. c. d. e. . g.
"!N7!*(%(N 8enurut gastiyah (**+), untuk mengurangi gangguan tersebut perlu diusahakan agar
batuk tidak bertambah parah. 8embatasi aktiitas anak "idak tidur di kamar yang ber ?4 atau gunakan baju dingin, b ila ada yang tertutup lehernya 7indari makanan yang merangsang Fangan memandikan anak terlalu pagi atau terlalu sore, dan mandikan anak dengan air hangat Faga kebersihan makanan dan biasakan cuci tangan sebelum makan 8enciptakan lingkungan udara yang bebas polusi Fangan mengkonsumsi makanan seperti telur ayam, karena bisa menambah produksi lendirnya. Begitu juga minuman bersoda bisa jadi pencetus karena saat diminum maka sodanya akan naik ke hidung dan merangsang daerah saluran pernapasan.
#(# KON!" (5%(N K!"!$(8('(N #$ONK%&'& (. )asar data pengka9ian pasien . 'dentitas #lien @ ama, umur, alamat, pendidikan, agama, no. register, diagnose medis 1. 3i&ayat kesehatan @ 3i&ayat alergi dalam keluarga, gangguan genetic, ri&ayat tentang disungsi pernapasan
sebelumnya, bukti terbaru penularan terhadap ineksi, allergen, atau iritan lain, trauma. >. Pemeriksaan 6isik @ a #1 ;#reathing ?danya retraksi dan pernapasan cuping hidung, &arna kulit dan membrane mukosa pucat dan cyanosis, adanya suara serak, stridor dan batuk. Pada anak yang menderita bronchitis biasanya disertai dengan demam ringan, secara bertahap mengalami peningkatan distress pernapasan, dispnea, batuk non produkti paroksimal, takipnea dengan pernapasan cuping hidung dan retraksi, emisema, Gejala ) "akipnea (barat saat aktiitas) 1) Batuk menetap dengan sputum terutama pagi hari >) Aarna sputum dapat hijau, putih, atau kuning dan dapat banyak sekali ) 3i&ayat ineksi saluran naas berulang ) 3i&ayat terpajan polusi(rokok dll) Tanda ) ebih memilih posisi o&ler/semi o&ler untuk bernaas 1) Penggunaan otot bantu naas >) 4uping hidung ) Bunyi naas krekel(kasar) ) Perkusi redup(pekak) :) #esulitan bicara kalimat(umumnya hanya kata!kata yang terputus!putus) +) Aarna kulit pucat,normal atau sianosis
0) 4lubing inger(jari tabuh) b #2 ;#lood Gejala : Pembengkakan pada ekstremitas ba&ah Tanda : Peningkatan "9, "akikardi, 9istensi ena jugularis, Bunyi jantung redup(karena cairan
di paru!paru), Aarna kulit normal atau sianosis c # ;#rain #lien tampak gelisah, peka terhadap rangsang, ketakutan, nyeri dada, d # ;#ladder "idak ditemukan masalah, tidak ditemukan adanya kelainan. e # ;#owel Gejala ) 8ual/muntah 1) asu makan menurun >) #etidakmampuan makan karena distres pernaasan ) Penurunan berat badan. ) yeri abdomen Tanda ) "urgor kulit buruk 1) Edema >) Berkeringat ) Palpitasi abdomial dapat menunjukkan hepatomegali f # ;#one Gejala ) #eletihan,kelelahan 1) #etidakmampuan untuk melakukan aktiitas karena sulit bernaas >) #etidakmampuan untuk tidur, perlu dalam posisi duduk tinggi ) 9ispnea pada saat istirahat atau respon terhadap aktiitas atau latihan Tanda ) #eletihan 1) -elisah >) 'nsomnia #. "emeriksaaan diagnostik . 3ongent Peningkatan tanda bronkoaskuler 1. "es ungsi paru 8emperkirakan derajad disungsi paru >. =olume residu 8eningkat . -9? 8emperkirakan progresi penyakit(Pa<1 menurun dan Pa451 meningkat atau normal) . Bronkogram Pembesaran duktus mukosa :. Sputum #ultur untuk menentukan adanya ineksi,identiikasi pathogen +. E#9isritmia arterial 0. E#- latihan 8embantu dalam mengkaji derajad disungsi paru untuk program latihan 7. "rioritas perawatan . 8empertahankan patensi jalan naas 1. 8embantu tindakan untuk mempermudah pertukaran gas >. 8empertahankan pola naas yang eekti . 8eningkatkan masukan nutrisi . 8encegah komplikasi, memperlambat memburuknya kondisi serta mencegah ineksi
:. 8engurangi kecemasan yang dialami klien +. 8emberikan inormasi tentang proses penyakit/prognosis dan program pengobatan ). )iagnosa perawatan . Bersihan jalan naas tidak eekti berhubungan dengan peningkatan produksi sekret. 1. #erusakan pertukaran gas berhubungan dengan obstruksi jalan naas oleh sekresi, spasme bronchus. >. Pola naas tidak eekti berhubungan dengan broncokontriksi, mukus. . Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan dispnoe, anoreksia, mual muntah. . 3esiko tinggi terhadap ineksi berhubungan dengan menetapnya sekret, proses penyakit kronis. :. ?nsietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan +. #urang pengetahuan yang berhubungan dengan kurangnya inormasi tentang proses penyakit dan pera&atan di rumah
!. &nter
"ujuan @ 8empertahankan jalan naas paten. 3encana "indakan@ a. ?uskultasi bunyi naas 3asional @ Beberapa derajat spasme bronkus terjadi dengan obstruksi jalan naas dan dapat dimaniestasikan dengan adanya bunyi naas. b. #aji/pantau rekuensi pernaasan. 3asional @ "achipnoe biasanya ada pada beberapa derajat dan dapat ditemukan selama / adanya proses ineksi akut. c. 9orong/bantu latihan naas abdomen atau bibir 3asional @ 8emberikan cara untuk mengatasi dan mengontrol dispoe dan menurunkan jebakan udara. d. 5bserasi karakteristik batuk 3asional @ Batuk dapat menetap tetapi tidak eekti, khususnya pada lansia, penyakit akut atau kelemahan e. "ingkatkan masukan cairan sampai <
lebih besar/kecil. Berikan 51 tambahan sesuai dengan indikasi hasil -9?
3asional @ 9apat memperbaiki/mencegah buruknya hipoksia. >. Pola naas tidak eekti berhubungan dengan broncokontriksi, mukus. "ujuan @ perbaikan dalam pola naas. 3encana "indakan@ a. ?jarkan pasien pernaasan diaragmatik dan
pernaasan
bibir
3asional @ 8embantu pasien memperpanjang &aktu ekspirasi. 9engan teknik ini pasien akan bernaas lebih eisien dan eekti. b. Berikan dorongan untuk
menyelingi
aktiitas
dan
periode
istirahat
3asional @ memungkinkan pasien untuk melakukan aktiitas tanpa distres berlebihan. c. Berikan dorongan penggunaan pelatihan otot!otot pernaasan jika diharuskan 3asional @ menguatkan dan mengkondisikan otot!otot pernaasan. . Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan dispnoe, anoreksia, mual muntah. "ujuan @ 8enunjukkan peningkatan berat badan. 3encana "indakan@ a. #aji kebiasaan diet. 3asional @ Pasien distress pernaasan akut, anoreksia karena dispnea, produksi sputum. b. ?uskultasi bunyi usus 3asional @ Penurunan bising usus menunjukkan penurunan motilitas gaster. c. Berikan pera&atan oral 3asional @ 3asa tidak enak, bau adalah pencegahan utama yang dapat membuat mual dan muntah. d. "imbang berat badan sesuai indikasi. 3asional @ Berguna menentukan kebutuhan kalori dan ealuasi keadekuatan rencana nutrisi. e. #onsul ahli giCi 3asional @ #ebutuhan kalori yang didasarkan pada kebutuhan indiidu memberikan nutrisi maksimal. . 3esiko tinggi terhadap ineksi berhubungan dengan menetapnya sekret, proses penyakit kronis.
a. b. c. d.
"ujuan @ mengidentiikasi interensi untuk mencegah resiko tinggi 3encana "indakan@ ?&asi suhu. 3asional @ 9emam dapat terjadi karena ineksi atau dehidrasi. 5bserasi &arna, bau sputum. 3asional @ Sekret berbau, kuning dan kehijauan menunjukkan adanya ineksi. "unjukkan dan bantu pasien tentang pembuangan sputum. 3asional @ mencegah penyebaran patogen. 9iskusikan kebutuhan masukan nutrisi adekuat. 3asional @ 8alnutrisi dapat mempengaruhi kesehatan umum dan menurunkan tekanan darah
terhadap ineksi. e. Berikan anti mikroba sesuai indikasi 3asional @ 9apat diberikan untuk organisme khusus yang teridentiikasi dengan kultur. :. ?nsietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan "ujuan @ pasien akan mengalami penurunan rasa ketakutan dan ansietas. 3encana tindakan@ a. #aji tingkat kecemasan (ringan, sedang, berat). 3asional @ 9engan mengetahui tingkat kecemasan klien, sehingga memudahkan tindakan selanjutnya. b. Berikan dorongan emosional. 3asional @ 9ukungan yang baik memberikan semangat tinggi untuk menerima keadaan penyakit yang dialami. c. Beri dorongan mengungkapkan ketakutan/masalah
3asional @ 8engungkapkan masalah yang dirasakan akan mengurangi beban pikiran yang dirasakan d. Felaskan jenis prosedur dari pengobatan 3asional @ Penjelasan yang tepat dan memahami penyakitnya sehingga mau bekerjasama dalam tindakan pera&atan dan pengobatan. e. Beri dorongan spiritual 3asional @ 9iharapkan kesabaran yang tinggi untuk menjalani pera&atan dan menyerahkan pada "I8E atas kesembuhannya. +. #urang pengetahuan yang berhubungan dengan kurangnya inormasi tentang proses penyakit dan pera&atan di rumah "ujuan @ 8engatakan
pemahaman
kondisi/proses
penyakit
dan
tindakan.
'nterensi @ a. Felaskan proses penyakit indiidu 3asional @ 8enurunkan ansietas dan dapat menimbulkan partisipasi pada rencana pengobatan. b. 'nstruksikan untuk latihan aas, batuk eekti dan latihan kondisi umum. 3asional @ aas bibir dan naas abdominal membantu meminimalkan kolaps jalan naas dan meningkatkan toleransi aktiitas c. 9iskusikan aktor indiidu yang meningkatkan kondisi misalnya udara, serbuk, asap tembakau. 3asional @ 6aktor lingkungan dapat menimbulkan iritasi bronchial dan peningkatan produksi sekret jalan naas.
,. &mpelementasi Pada tahap ini untuk melaksanakan interensi dan aktiitas yang telah dicatat dalam
rencana pera&atan pasien. ?gar implementasi/pelaksanaan perencanaan ini dapat tepat &aktu dan eekti maka perlu mengidentiikasi prioritas pera&atan, memantau dan mencatat respon pasien terhadap setiap interensi yang dilaksanakan serta mendokumentasikan pelaksanaan pera&atan. Pada pelaksanaan kepera&atan diprioritaskan pada upaya untuk mempertahankan jalan naas, mempermudah pertukaran gas, meningkatkan masukan nutrisi, mencegah komplikasi, memperlambat memperburuknya kondisi, memberikan inormasi tentang proses penyakit (9oenges 8arilynn E, 1<<<, 3encana ?suhan #epera&atan)
*. !
pera&atan yang diberikan untuk memastikan bah&a hasil yang diharapkan telah dicapai, Ealuasi merupakan proses yang interakti dan kontinyu, karena setiap tindakan kepera&atan, respon pasien dicatat dan diealuasi dalam hubungannya dengan hasil yang diharapkan kemudian berdasarkan respon pasien, reisi, interensi kepera&atan/hasil pasien yang mungkin diperlukan. Pada tahap ealuasi mengacu pada tujuan yang telah ditetapkan yaitu @ jalan naas eekti, pola naas eekti, pertukaran gas adekuat, masukan nutrisi adekuat, ineksi tidak terjadi, intolerans aktiitas meningkat, kecemasan berkurang/hilang, klien memahami kondisi penyakitnya.
(#eliat
Budi
?nna,
**,
)(,'($ "5'(K(
Proses
#epera&atan)
!
9oenges, 8arilynn E, ***, 3encana ?suhan #epera&atan @ Pedoman Hntuk Perencanaan dan Pendokumentasian Pera&atan Pasien, 2 alih bahasa, ' 8ade #ariasa 2 editor, 8onica Ester, Edisi
>, Fakarta @ E-4 ! 9ona . Aong, 1<<, Pedoman #linis #epera&atan Pediatrik Edisi , Fakrta @ Buku #edokteran E-4 ! #eliat, Budi ?nna, Proses #epera&atan ! gastiyah, **+. Pera&atan ?nak Sakit, Fakarta @ Buku #edokteran E-4 ! dr.3usepno 7asan, Buku #uliah > 'lmu #esehatan ?nak, *0) (5%(N K!"!$(8('(N "()( (N(K )!N*(N #$ONK%&'&
?. PE-#?F'? . 'dentitas #lien a. Biodata ama "empat tanggal lahir Hsia Fenis kelamin ama ayah/ ibu Pendidikan ayah/ ibu ?gama Suku bangsa ?lamat o. 3egister "anggal 83S "anggal Pengkajian Sumber inormasi 9iagnosa medis
@ ?n. S @ Ponorogo, < 8aret *** @ tahun (anak pertama) @ aki!laki. @ "n. B/ y. 9 @ S8?/ S8? @ 'slam @ Fa&a/ 'ndonesia @ 9s. Bdg #ec. Po @ <11> @ September 1<< pukul <+.>< A'B @ September 1<< pukul <.<< A'B @ 'bu dan anak @ Bronkhitis alergika.
b. #eluhan utama 'bu mengungkapkan ?n. S sejak makan semangka batuk terus menerus selama 1 hari, bila untuk lari anak merasa sesak. c. 3i&ayat penyakit sekarang 1 hari sebelum kunjungan ke Poli ?nak, klien makan semangka. J K jam setelah klien makan semangka klien batuk!batuk, diserta dengan riak dan rasa sesak. Sesak bertambah berat saat anak lari!lari. #emudian oleh ibu anak diba&a ke Poli ?nak 3SH9 9r. 7arjono Ponorogo d. 3i&ayat penyakit dahulu #lien menderita alergi sejak usia < bulan dengan keluhan batuk disertai dengan sesak kemudian berobat dan sembuh. Pada usia anak 1 tahun kambuh lagi kemudian klien periksa dan rutin kontrol selama J K tahun. Pada usia < tahun kambuh lagi setelah memakan buah melon. #lien bisa memenuhi kebutuhan tidurnya, ibu mengungkapkan sulit mengontrol makanan yang dikonsumsi anakanya terutama buah!buahan yang dapat menyebabkan alergi. e. 3i&ayat penyakit keluarga 'bu mengungkapkan bah&a ayah klien alergi terhadap debu rumah dan buah kelengkeng, tetapi didalam anggota keluarga tidak ada yang menderita asma. . 3i&ayat kehamilan dan persalinan
#lien lahir dengan berat badan lahir ><< gram, lahir langsung menangis, menurut ibu klien selama hamil ibu periksa ke bidan praktek. #lien minum ?S' sampai usia : bulan, P?S' dan bubur susu diberikan sampai anak berusia tahun. Susu yang diberikan adalah actogen. g. 3i&ayat imunisasi #lien telah mendapatkan imunisasi dasar yang lengkap yaitu@ B4-, Polio, 9P", 4ampak dan hepatitis. h. 3i&ayat nutrisi 'bu mengungkapkan ?n. S diberikan ?S' sampai usia : bulan, P?S' dimulai pada saat usia anak mencapai bulan, makanan tambahan berupa bubur susu diberikan pada saat anak berusia bulan. Pada saat pengkajian BB > #g, "B < cm. 'bu mengungkapkan anak sulit makan selama sakit ini, makanan yang disajikan tidak pernah dihabiskan. i. 3i&ayat tumbuh kembang Pada saat ini anak memasuki masa 'ndustri =s 'nerior. Pada saat ini bersekolah di S9 kelas . Selama sekolah ini klien tidak pernah tinggal kelas, anak sering menghias kamarnya. j. 9ata Psikososial 'bu mengungkapkan bertempat tinggal di daerah yang penduduknya padat. Pendapatan keluarga J +<.<<<,!/ bulan. k. Pemeriksaan isik ) #eadaan umum ?nak duduk di meja pemeriksaan kesadaran compomentis, anak tampak batuk!batuk, tampak agak sesak, tekanan darah <+< mm7g, nadi *1 D/mnt, suhu >+54, pernaasan 1:
D/mnt teratur. 1) #epala dan leher #epala berbentuk simetris, rambut bersih, hitam dan penyebarann ya merata, terpotong pendek. 8ata tidak ada anemi, ikterus tidak ada. "elinga tidak ada serumen. 7idung tidak terdapat pernaasan cuping hidung. 8ulut bersih, tidak terdapat karies gigi. eher tidak terdapat pembesaran kelenjar, klien mampu menelan tanpa terasa sakit/ nyeri, tidak ada kaku kuduk. >) 9ada dan thoraks Pergerakan dada simetris, AheeCing J/J, 3onchi J/J, retraksi otot bantu pernaasan ringan. Pemeriksaan jantung, ictus cordis terletak di midclaicula sinistra '4S !, SS1 tunggal tidak ada bising/ murmur. ) ?bdomen Bentuk simetris, bising usus J normal D/ mnt, tidak ada nyeri tekan, hepar dan limpa tidak teraba. ) Ekstrimitas "idak ada kelainan dalam segi bentuk, uji kekuatan otot adalah untuk masing!masing ekstrimitas, -4S . #lien mampu menggerakkan ekstrimitas sesuai dengan arah gerak sendi. l. Pemeriksaan penunjang medis "anggal September 1<< 9@ 7b 1,1 gr L, E9 / +<, leukosit *<<<, di. 4ount !/ !/ >/ : / Pemeriksaan alergi@ 7ouse dust <,> mm, coklat 1,+ mm, udang 1, mm, histamin ><,0 mm. 6oto thoraks@ "idak didapatkan kelainan, sinus phrenicostalis tajam.
2. (nalisa data ama @ ?n S Hmur @ thn
3uang @ 9elima o register @ <11>
9ata
Etiologi
8asalah
S@ 'bu mengungkapkan anak batuk disertai Peningkatan produksi secret #etidakeektian 5@
riak dengan sesak sejak 1 hari yang lalu. Pemeriksaan isik dada @ ! AheeCing J/J. ! 3honci J/J. ! 33 1: D/mnt, teratur. ! 3etraksi intercosta ringan. ! Pergerakan dada simetris, irama naas
bersihan jalan naas
teratur. ! ""= @ "9 @ <+< mm7g, @ *1 D/mnt, S @ >+54, 33 @ 1: D/mnt teratur. S@ ! 'bu mengungkapkan sulit mengontrol #etidakpatuhan
#etidakeektian
makanan yang dimakan oleh anak yang
penatalaksanaan
5@ menjadi sumber alergi. ! #lien menderita alergi sejak < bulan
regimen pengobatan
dan kambuh kembali pada usia 1 dan < tahun. ! #lien batuk disertai sputum, agak sesak, 33 1: D/mnt. ! Pemeriksaan Penunjang @ 9@ 7b 1,1 gr L, E9 / +<, leukosit *<<<, di. 4ount !/ !/ >/ : / Pemeriksaan alergi@ 7ouse dust <,> mm, coklat 1,+ mm, udang 1, mm, histamin ><,0 mm. 6oto thoraks@ "idak didapatkan kelainan, sinus phrenicostalis tajam.
#. )&(*NO( K!"!$(8('(N ama @ ?n. S Hmur @ thn
o
"anggal 8uncul Sept 1<<
3uang @ 9elima o register @ <11>
9iagnosa #epera&atan #etidakeektian bersihan
jalan
"anggal "eratasi naas !
berhubungan dengan peningkatan produksi sekret
yang
ditandai
dengan
'bu
""
mengungkapkan anak batuk disertai riak dengan sesak sejak 1 hari yang lalu, AheeCing J/J, 3honci J/J, 33 1: D/mnt, teratur, 3etraksi intercosta ringan. ""= @ "9@ <+<, @ *1 D/mnt, S@ >+54 1
Sept 1<<
#etidakeektian penatalaksanaan regimen ! pengobatan
berhubungan
dengan
ketidakpatuhan yang ditandai dengan 'bu mengungkapkan sulit mengontrol makanan yang dimakan oleh anak yang menjadi sumber alergi
7. $!N7(N( '&N)(K(N ama @ ?n. S Hmur @ thn
o
"ujuan
3uang @ 9elima o register @ <11> #riteria hasil
3encana tindakan
3asional
9D. #ep .
#etidakeektian
Falan naas bersih ! Pada saat bernaas . Felaskan pada klien dan . Pengetahuan yan
bersihan jalan naas dan patent setelah tidak
menggunakan keluarga beberapa tindakan memungkinkan k
berhubungan dengan mendapat tindakan otot!otot bantu. yang dapat dilakukan untuk klien kooperati ! rek&ensi naas peningkatan kepera&atan. meningkatkan proses tindakan pera&ata dalam batas normal produksi sekret pengeluaran sekret. !>< D/mnt. ! suara naas 1. ?njurkan kepada klien dan 1. Peningkatan hid bronchoesikuler. keluarga agar memberikan akan mengencer minum lebih banyak dan sehingga sekret hangat kepada klien. mudah dikeluarka >.
?jarkan
pada
keluarga >. 6isoterapi naas isioterapi naas dan latihan sekret dari tempat batuk eekti postural memudahkan sekret,
batuk
mengeluarkan se adekuat. .
akukan nebuliCer
.
suction
dan . 8engeluarkan sec
#olaborasi dengan tim
medis dalam pemberian @ eedrin <, ; mg/#gBB .
Hntuk
m
tiga kali sehari penyembuhan klie 4hloral hidrat >< mg/#g BB sebagai sedatie . Berikan penyuluhan pada keluarga tentang bahan! tua Pengetahuan yan bahan terutama makanan mengetahui aktor! memungkinkan yang menjadi bahan aktor yang keluarga kooperti alergen bagi anak. mempengaruhi tindakan pera&ata timbulnya alergi. 1. 9iskusikan dengan ! 5rang tua ?lternati cara y keluarga mengenai 5rang tua mengetahui cara dan oleh keluarga alternati tindakan yang menunjukkan tindakan yang jalan keluar y mungkin dilakukan untuk #etidakeektian keinginan untuk dilakukan untuk dengan keadaan k menghindari kontak dengan penatalaksanaan berperan akti menghindari kontak alergen. Positi rei regimen pengobatan dalam dengan alergen. >. Berikan positif meningkatkan ra berhubungan dengan penatalaksanaan reinforcement pada orang diri dan motia ketidakpatuhan pengobatan dan tua dan anak jika untuk berperan pera&atan agar kooperati. pera&atan klien eekti setelah !
1.
mendapat penjelasan
dari
petugas.
). &+"!+!N'(& ama @ ?n. S Hmur @ thn
"gl/ Pukul Sept 1<< .>< A'B
o. 9D .
5rang
. #olab 'munoterapi dalam pemberian nebuliCer .
3uang @ 9elima o register @ <11> Pelaksanaan tindakan
. 8enjelaskan kepada ibu bah&a sekret dapat dikeluarkan dengan batuk, tetapi bila sekret kental akan mempersulit pengeluaran sekret. 5leh karena itu sekret perlu diencerkan dengan minum lebih banyak dan hangat, minum obat sesuai dosis dan tepat &aktu. 1. 8enganjurkan kepada ibu agar memberikan minum yang lebih banyak kepada anak dan yang hangat. >. 8engajarkan kepada ibu dan klien cara batuk eekti yaitu menghirup naas dalam 1 kali kemudian dibatukkan dengan keras sampai riak keluar.
Hntuk mengencer
. 8emberikan penjelasan tentang pengobatan (E49) dan pera&atan klien dirumah. . 8elakukan suction Sept 1<< 1.>< A'B
1.
. 8emberikan penjelasan tentang aktor alergen yang seharusnya dihindari oleh anak. 1. 8endiskusi dengan keluarga tentang tindakan yang dapat dilakukan untuk menghindari alergen yaitu@ 8embersihkan rumah. "idak menyajikan makanan yang menjadi sumber alergen. 8engganti jenis makanan yang menjadi sumber alergen dengan makanan yang lain. 8emotiasi anak agar tidak mengkonsumsi makanan yang menjadi sumber alergen. 8emberikan pujian dan dorongan terhadap rencana tindakan keluarga yang positi. b) 8engealuasi
: Sept 1<< <0.<< A'B
.
. 8enganjurkan kepada ibu agar memberikan minum yang lebih banyak kepada anak dan yang hangat. 1. 8engajarkan kepada ibu dan klien cara batuk eekti yaitu menghirup naas dalam 1 kali kemudian dibatukkan dengan keras sampai riak keluar. >. 8emberikan terapi nebuliCer
: Sept 1<< <.<< A'B
1.
.
8endiskusi dengan keluarga tentang tindakan yang dapat
dilakukan untuk menghindari alergen yaitu@ 8embersihkan rumah. "idak menyajikan makanan yang menjadi sumber alergen. 8engganti jenis makanan yang menjadi sumber alergen dengan makanan yang lain. 8emotiasi anak agar tidak mengkonsumsi makanan yang menjadi sumber alergen.
!. !=(5(& ama @ ?n S Hmur @ thn
o .
3uang @ 9elima o register @ <11>
"anggal Septembet 1<< "anggal : Septembet 1<< ub>ektif : ub>ektif : 'bu mengungkapkan dapat memahami 'bu mengungkapkan dapat memahami penjelasan petugas mungkin
yang tentang
diberikan
oleh penjelasan
tindakan
yang petugas
dilakukan
untuk mungkin
yang tentang
diberikan
oleh
tindakan
yang
dilakukan
untuk
memudahkan pengeluaran riak. memudahkan pengeluaran riak. Ob>ektif : Ob>ektif : ! 'bu mampu menjelaskan kembali ! 'bu mampu menjelaskan kembali apa yang telah dijelaskan petugas apa yang telah dijelaskan petugas
""
sesuai dengan bahasa ibu sendiri. sesuai dengan bahasa ibu sendiri. ! 'bu tampak menganggukkan kepala ! Batuk (J), AheeCing J/J, ronchi J/ saat dijelaskan oleh petugas. J. ! Batuk (J), AheeCing J/J, ronchi ""= J/ @ "9 @ +< mm7g, J. @ *< D/mnt, ""= @ S @ >:,54, "9 @ <+< mm7g, 33 @ 10 D/mnt teratur. @ *1 D/mnt, (ssesment : S @ >+54, 8asalah teratasi sebagian 33 @ 1: D/mnt teratur. . (ssesment : "lanning : 8asalah belum teratasi. 'bu mengerti tentang penjelasan "lanning : 'bu mengerti tentang penjelasan tentang tindakan untuk membantu tentang
tindakan
pengeluaran sekret. 1.
untuk membantu pengeluaran sekret. #ontrol > minggu lagi
ub>ektif : ub>ektif : 'bu mengungkapkan belum begitu 'bu mengungkapkan sudah mengerti
mengerti penjelasan tentang aktor penjelasan
tentang
aktor
yang
yang menjadi penyebab batuk batuk menjadi penyebab batuk batuk dan dan sesak pada anaknya dan cara sesak pada anaknya dan cara untuk untuk menghindarinya. Ob>ektif : 'bu dapat
menghindarinya.
menjelaskan
tentang alergen dan
Ob>ektif : kembali 'bu dapat
usaha
education
kembali
untuk tentang alergen dan usaha untuk
menghindarinya namun belum lancer (ssesment : 8asalah belum teratasi. "lanning : Berikan health
menjelaskan
menghindarinya. (ssesment : 8asalah teratasi.
"lanning : tentang 3encana pera&atan
allergen kepada keluarga atau ibu
kontrol dihentikan.
dihentikan,