B. DASAR TEORI
Darah terdiri dari tiga jenis elemen selular-eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), dan trombosit (keping darah) yang membentuk suspensi di dalam cairan plasma (Sherwood, 2012). Menurut George (1999) cairan penyusun darah: plasma cair (55 %), yang komponen utamanya adalah air, dan sel-sel yang mengambang di dalamnya (45%). Plasma kaya akan protein-protein terlarut lipid, dan karbohidrat. Fungsi utama darah dalam sirkulasi adalah sebagai media transportasi, pengatur suhu dan pemelihara keseimbangan keseimbangan cairan, cairan, asam dan basa. Eritrosit Eritrosit selama hidupnya hidupnya tetap berada berada dalam darah. Sel-sel ini mampu mengangkut oksigen secara efektif tanpa meninggalkan pembuluh darah serta cabangcabangnya. Sebaliknya leukosit melaksanakan fungsinya di dalam jaringan, sedangkan keberadaannya dalam darah hanya melintas saja. Trombosit melakukan fungsinya pada dinding pembuluh darah, sedangkan trombosit yang ada dalam sirkulasi tidak mempunyai mempunyai fungsi khusus. (Frances, K. Widmann, 1995) Bagian cair, merupakan plasma atau serum (tergantung bagaimana cara kita memperolehnya mengandung bermacam-macam zat yang dalam garis besarnya dapat kita kategorikan dalam beberapa golongan golongan sebagai berikut: berikut: a. Golongan Karbohidrat contohnya contohnya Glukosa b. Golongan Protein Protein contohnya contohnya Albumin, Globulin, Globulin, Fibrinogen Fibrinogen c. Golongan Lemak/Lipid Lemak/Lipid contohnya Cholesterol d. Golongan Enzym contohnya Amylase, Transaminase e. Golongan Hormon contohnya Insulia, Adrenalin f. Golongan Mineral contohnya zat Besi(Fe), Kalium(K) g. Golongan Vitamin contohnya Vitamin A, Vitamin K h. Golongan ampas Metabolik contohnya Urea, Asam Urat, Kreatinin,Kreatin i. Golongan zat warna contohnya Bilirubin dan lain-lainnya. Kelihatannya bahan organik pada Plasma ialah Protein yang disebut Plasma Protein yang berkisar 6-8%. Terdapat beberapa jenis protein yang berbeda sifat dan fungsinya. fungsinya. Tubuh individu terdapat kira-kira 200-300 gram protein terdapat dalam bentuk koloid dan mempengaruhi kekentalan
(viskositas) darah. (DepKes RI 1989). Menurut Silverthorn (2009) Air adalah komponen utama
plasma, terhitung sekitar 92% dari berat. Akun protein selama 7%. Sisanya 1% dilarutkan organik molekul (asam amino, glukosa, lipid, dan limbah nitrogen), ion (Na+, K +, Cl-, H+, Ca2+, dan HCO3-), Jejak unsur dan vitamin, dan oksigen terlarut (O2) dan karbon dioksida (CO2). Zat lain dalam plasma darah adalah asam piruvat dan asam laktat yang merupakan intermediate metabolit, dan elektrolit yang sangat penting yaitu ion-ion natrium, klorida dan bikarbonat. Ionion lainnya kalium, magnesium, dan fosfat jumlahnya sangat sedikit. Dibanding dengan zat-zat lainnya protein memiliki prosentase paling tinggi karena protein di dalam darah ini memiliki fungsi yang lebih kompleks disbanding dengan zat-zat lainnya. Menurut Sherwood (2012), Air plasma berfungsi sebagai medium bagi bahan-bahan yang dibawa oleh darah. Dan air juga memiliki kapasitas besar untuk menahan panas, maka plasma dapat menyerap dan menyebarkan sebagian besar dari panas yang dihasilkan oleh proses metabolisme di dalam jaringan. Sementara ion-ion elektrolit dalam plasma berfungsi untuk Eksitabil itas membran; distribusi osmotik cairan antara CES dan CIS; menyangga perubahan pH. Nutrien, zat sisa, gas dan hormone dalam diangkut dalam plasma darah; gas CO, darah berperan dalam keseimbangan asam-basa. Protein plasma berfungsi secara umum, menghasilkan efek osmotik yang penting dalam distribusi CES antara kompartemen vaskular dan interstisium; menyangga perubahan pH. Secara spesifik, protein albumin mampu mengangkut banyak bahan; berperan paling besar dalam menentukan tekanan osmotik koloid, protein globulin mengangkut banyak bahan tak larut air; faktor pembekuan; molekul prekursor inaktif; antibody, serta protein fibrinogen berperan sebagai prekursor inaktif untuk jalinan fibrin pada pembekuan darah. DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 1989. Hematologi. Pusdiknes Depkes RI: Jakarta.
George, Fried. 1999. Schaum's Outline of Theory and Problems og Biology. Jakarta: Airlangga Silverthorn, Dee Unglaub. 2009. Human physiology: an integrated approach. San Francisco: Pearson/Benjamin-Cummings. Sherwood, Lauralee. 2012. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem.Edisi 6. Jakarta. EGC
Widmann, Frances K. 1995. Tinjauan klinis atas hasil pemeriksaan laboratorium. Ed. 9. Penerjemah: Siti Boedina Kresno; Ganda Soebrata, J. Latu. Jakarta :EGC